Professional Documents
Culture Documents
11 November 2015
Martien Rachmawati
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: martien_rachma@yahoo.com
Nisful Laila
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: nisful.laila@gmail.com
ABSTRACT:
The capital market presence is such an important concern for many country because it
relate to its function as economic booster through investation. This study aims to analyze
macro economic factors that can affect the movement of stock price at Indonesia Sharia
Stock Index in Indonesia Stock Exchange as the inflation factor, SBI interest rates and
exchange rates. The method used in this research is quantitative approaches in which data is
obtained from Indonesia Stock Exchange and Bank of Indonesia. The data used is the time
series data starting from January 2012 to April 2015. The statistical tool used is multiple linear
regression. Result showed that partially inflation is not significant and have a negative relation
toward ISSI’s stock price, SBI interest rate is not significant and have a positive relation toward
ISSI’s stock price, exchange rate significantly influence the stock price at Indonesia Sharia
Stock Index (ISSI) and have a negative effect. Simultaneously, both variable inflation rate, SBI
interest rate and the exchange rate significantly influence the stock price’s movement at
Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).
Keywords: ISSI, Indonesia Sharia Stock Index, inflation rate, SBI Interest rates, exchange rates
of rupiah and multiple linear regression.
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Martien Rachmawati, 041114086 yang diuji
pada 29 Juni 2015
928
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
menurun karena harga-harga saham dan nilai tukar mata uang akan direaksi
yang terdaftar di bursa mengalami oleh pasar modal sehingga faktor tersebut
penurunan. Di tahun 2002 kondisi berpotensi untuk memengaruhi
perekonomian makro Indonesia mulai terbentuknya harga saham. Berkaca dari
membaik dengan angka pertumbuhan kejadian di masa lalu, indeks harga saham
ekonomi yang terus meningkat dan suku di pasar modal sangat rentan terhadap
bunga yang terus menurun. Tingkat suku perubahan kondisi makro ekonomi baik
bunga Sertifikat Bank Indonesia (indikator dari dalam maupun luar negeri. Menurut
tingkat keuntungan investasi bebas risiko) Tandelilin (2010:341) fluktuasi yang terjadi
mencapai angka 7,4% di akhir tahun 2004. di pasar modal akan terkait dengan
Krisis ekonomi global kembali terjadi perubahan yang terjadi pada berbagai
pada tahun 2008 yang disebut sebagai variabel ekonomi makro. Perubahan yang
krisis terparah sejak the great depression. terjadi pada faktor makroekonomi seperti
Kebangkrutan salah satu perusahaan inflasi, suku bunga dan nilai tukar mata
investment banking terbesar di Amerika uang akan direaksi oleh pasar modal
Serikat yaitu Lehman Brothers menjadi sehingga faktor tersebut berpotensi untuk
penyebabnya. Nilai investasi terkuras memengaruhi terbentuknya harga saham.
tajam hampir rata-rata 40 persen. Negara Perubahan yang terjadi pada faktor
ikon pertumbuhan ekonomi Asia seperti makroekonomi merupakan salah satu
Cina, Jepang dan India tidak luput dari bentuk risiko dalam melakukan investasi.
terpaan krisis. Indeks Harga Saham Dari uraian di atas, maka peneliti ingin
Gabungan (IHSG) terhempas hingga - melakukan penelitian untuk mengetahui
50,35% dari 2731,35 ke level 1340,89 pada sejauh mana pergerakan indeks harga
akhir tahun 2008. Minimnya jumlah emiten saham syariah dipengaruhi oleh
dan jumlah investor yang berinvestasi di perubahan-perubahan faktor
pasar modal menyebabkan pasar modal makroekonomi.
Indonesia mudah terguncang jika terjadi Perumusan Masalah
gejolak eksternal. Jumlah emiten a. Apakah ada pengaruh secara parsial
berkurang sebesar 2,9% menjadi 396 dari perubahan suku bunga SBI, inflasi
perusahaan akibat mengalami delisting dan nilai tukar rupiah terhadap
dari lantai bursa dan mengalami kerugian. pergerakan harga saham pada Indeks
Volatilitas yang tinggi terjadi pada rupiah Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek
yang terdepresiasi hingga 30,9 % dari Rp Indonesia?
9.840 per Januari 2008 menjadi Rp 12.100 b. Apakah ada pengaruh secara
per November 2008 (www.ukrida.ac.id). simultan dari perubahan suku bunga
Perubahan yang terjadi pada faktor SBI, inflasi dan nilai tukar rupiah
makroekonomi seperti inflasi, suku bunga terhadap pergerakan harga saham
929
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
930
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
negara asal investor tersebut menguat perusahaan tersebut yang pada akhirnya
maka keuntungan yang didapat akan juga berpengaruh pada indeks harga
lebih kecil dibanding keuntungan yang saham. Penelitian yang mendukung
didapat oleh investor domestik negara hipotesis mengenai variabel inflasi
tempat ia menginvestasikan modal dan mempunyai pengaruh negatif terhadap
berlaku sebaliknya. indeks harga saham adalah penelitian
meningkatkan pendapatan dan biaya pada suku bunga pinjaman yang tinggi
tinggi dari peningkatan harga yang dapat meningkat dan laba bersih menurun. Laba
Inflasi yang tinggi menyebabkan harga turun dan selanjutnya berdampak pada
bahan baku untuk poduksi perusahaan harga saham yang melemah. Bukti empiris
meningkat selain itu buruh juga menuntut yang menunjukkan bahwa suku bunga
kenaikan upah karena biaya hidup yang memiliki pengaruh negatif pada indeks
bahan pokok naik. Hal ini tentu akan Wicaksono (2010), Vejzagic dan Hashem
memengaruhi profitabilitas perusahaan (2013), Antonio dkk (2013) dan Lailia dkk
berkurang karena nilai uang yang mereka dipengaruhi oleh suku bunga, kekayaan,
pegang berkurang kemudian masyarakat tingkat inflasi dan kurs. Kenaikan kurs mata
akan mengurangi konsumsi mereka atas uang akan membawa dampak yang
menurun dan memengaruhi keuntungan bentuk dolar, kenaikan dolar akan sangat
perusahaan tersebut. Harga saham yang menjadi lebih tinggi. Bagi perusahaan
kian menurun akan memengaruhi niat yang kegiatan utamanya pada aktivitas
931
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
932
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
933
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
934
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
935
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
936
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
937
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
938
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
merupakan sinyal negatif pada harga screening dimana usaha yang dilakukan
saham dimana investor akan cenderung perusahaan tidak berkonsep ribawi;
tertarik berinvestasi dan memindahkan hutang berbasis bunga dibatasi yaitu
investasinya dalam bentuk tabungan atau tidak boleh lebih dari 45%; pendapatan
deposito. Dari teori dan hasil penelitian bunga tidak boleh lebih dari 10%. Hal ini
terdahulu yang digunakan sebagai menjadi salah satu keunggulan produk
literatur dalam penelitian ini, sebagian syariah dimana perubahan pada suku
besar banyak yang menemukan bahwa bunga tidak akan membawa dampak
suku bunga berpengaruh negatif pada yang sangat berarti pada indeks saham
pasar modal. Namun hasil dalam syariah.
penelitian ini justru menemukan hal yang Teori portofolio Mishkin (2008:231)
bertentangan dengan teori dan menyebutkan bahwa permintaan surat
penelitian sebelumnya bahwa tingkat berharga dipengaruhi oleh suku bunga,
suku bunga mempunyai pengaruh yang kekayaan, tingkat inflasi dan kurs. Hasil uji
positif terhadap indeks harga saham di hipotesis dalam penelitian ini menemukan
pasar modal. Penelitian terdahulu yang bahwa variabel nilai tukar rupiah
mendukung hasil dari penelitian ini adalah mempunyai pengaruh signifikan terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Amin pergerakan Indeks Saham Syariah
(2012) yang menyimpulan bahwa suku Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan
bunga berpengaruh positif terhadap dengan hasil penelitian terdahulu yang
indeks harga saham. Mishkin dalam teori dilakukan oleh Rusbariandi dkk (2012),
portofolio (2008:231) menjelaskan bahwa Wicaksono (2010), Vezjavig dan Hashem
permintaan surat berharga dipengaruhi (2013) dan Lailia dkk (2014). Hasil
oleh suku bunga, kekayaan, tingkat inflasi penelitian tersebut sesuai dengan teori
dan kurs. Tetapi pada hasil uji hipotesis, yang ada. Hal ini menandakan bahwa
menunjukkan bahwa variabel suku bunga investor menggunakan faktor nilai tukar
SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap rupiah sebagai tolok ukur untuk membuat
Indeks Saham Syariah Indonesia. Selama sebuah keputusan berinvestasi pada
periode pengamatan, investor saham di BEI secara parsial.
menggunakan faktor lain seperti tingkat Grafik Perubahan ISSI
inflasi, kurs tukar rupiah dan lainnya secara
bersama-sama dalam membuat sebuah
keputusan berinvestasi pada saham di
Bursa Efek Indonesia. Selain itu, yang
paling penting adalah saham-saham
yang tergabung dalam Indeks Saham
Grafik Perubahan Nilai Tukar
Syariah Indonesia telah melalui proses
939
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
940
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
941
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015
942