You are on page 1of 15

JESTT Vol. 2 No.

11 November 2015

FAKTOR MAKROEKONOMI YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN HARGA SAHAM PADA INDEKS


SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 1)

Martien Rachmawati
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: martien_rachma@yahoo.com

Nisful Laila
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: nisful.laila@gmail.com

ABSTRACT:
The capital market presence is such an important concern for many country because it
relate to its function as economic booster through investation. This study aims to analyze
macro economic factors that can affect the movement of stock price at Indonesia Sharia
Stock Index in Indonesia Stock Exchange as the inflation factor, SBI interest rates and
exchange rates. The method used in this research is quantitative approaches in which data is
obtained from Indonesia Stock Exchange and Bank of Indonesia. The data used is the time
series data starting from January 2012 to April 2015. The statistical tool used is multiple linear
regression. Result showed that partially inflation is not significant and have a negative relation
toward ISSI’s stock price, SBI interest rate is not significant and have a positive relation toward
ISSI’s stock price, exchange rate significantly influence the stock price at Indonesia Sharia
Stock Index (ISSI) and have a negative effect. Simultaneously, both variable inflation rate, SBI
interest rate and the exchange rate significantly influence the stock price’s movement at
Indonesia Sharia Stock Index (ISSI).
Keywords: ISSI, Indonesia Sharia Stock Index, inflation rate, SBI Interest rates, exchange rates
of rupiah and multiple linear regression.

I. PENDAHULUAN kelompok saham perusahaan go public


Latar Belakang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kehadiran pasar modal di suatu yang memenuhi kriteria syariah. Pada
negara dianggap sangat penting terkait tanggal 12 Mei 2011, BEI menerbitkan
perannya sebagai penggerak Indonesia Sharia Stock Index (ISSI). ISSI
perekonomian nasional yang berfungsi berisikan seluruh saham syariah yang
menyediakan fasilitas untuk terdaftar di BEI.
mempermudah perusahaan dan emiten Husnan (2009:16) dalam bukunya
mendapatkan dana serta bagi investor menjelaskan bahwa krisis finansial yang
untuk menyalurkan dananya dengan melanda Indonesia pada tahun 1997
harapan mendapat bagi hasil atas dana mengakibatkan IHSG turun dari 635
yang disalurkannya. Perkembangan menjadi 398 dan mulai bangkit kembali di
saham syariah di pasar modal Indonesia tahun 2003. Pada tahun 2004, jumlah
diawali dengan diterbitkannya Jakarta saham di BEJ berkurang cukup banyak
Islamic Index (JII) pada Juli tahun 2000. karena banyak perusahaan yang
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan melakukan reserve split. Nilai kapitalisasi

1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Martien Rachmawati, 041114086 yang diuji
pada 29 Juni 2015

928
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

menurun karena harga-harga saham dan nilai tukar mata uang akan direaksi
yang terdaftar di bursa mengalami oleh pasar modal sehingga faktor tersebut
penurunan. Di tahun 2002 kondisi berpotensi untuk memengaruhi
perekonomian makro Indonesia mulai terbentuknya harga saham. Berkaca dari
membaik dengan angka pertumbuhan kejadian di masa lalu, indeks harga saham
ekonomi yang terus meningkat dan suku di pasar modal sangat rentan terhadap
bunga yang terus menurun. Tingkat suku perubahan kondisi makro ekonomi baik
bunga Sertifikat Bank Indonesia (indikator dari dalam maupun luar negeri. Menurut
tingkat keuntungan investasi bebas risiko) Tandelilin (2010:341) fluktuasi yang terjadi
mencapai angka 7,4% di akhir tahun 2004. di pasar modal akan terkait dengan
Krisis ekonomi global kembali terjadi perubahan yang terjadi pada berbagai
pada tahun 2008 yang disebut sebagai variabel ekonomi makro. Perubahan yang
krisis terparah sejak the great depression. terjadi pada faktor makroekonomi seperti
Kebangkrutan salah satu perusahaan inflasi, suku bunga dan nilai tukar mata
investment banking terbesar di Amerika uang akan direaksi oleh pasar modal
Serikat yaitu Lehman Brothers menjadi sehingga faktor tersebut berpotensi untuk
penyebabnya. Nilai investasi terkuras memengaruhi terbentuknya harga saham.
tajam hampir rata-rata 40 persen. Negara Perubahan yang terjadi pada faktor
ikon pertumbuhan ekonomi Asia seperti makroekonomi merupakan salah satu
Cina, Jepang dan India tidak luput dari bentuk risiko dalam melakukan investasi.
terpaan krisis. Indeks Harga Saham Dari uraian di atas, maka peneliti ingin
Gabungan (IHSG) terhempas hingga - melakukan penelitian untuk mengetahui
50,35% dari 2731,35 ke level 1340,89 pada sejauh mana pergerakan indeks harga
akhir tahun 2008. Minimnya jumlah emiten saham syariah dipengaruhi oleh
dan jumlah investor yang berinvestasi di perubahan-perubahan faktor
pasar modal menyebabkan pasar modal makroekonomi.
Indonesia mudah terguncang jika terjadi Perumusan Masalah
gejolak eksternal. Jumlah emiten a. Apakah ada pengaruh secara parsial
berkurang sebesar 2,9% menjadi 396 dari perubahan suku bunga SBI, inflasi
perusahaan akibat mengalami delisting dan nilai tukar rupiah terhadap
dari lantai bursa dan mengalami kerugian. pergerakan harga saham pada Indeks
Volatilitas yang tinggi terjadi pada rupiah Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek
yang terdepresiasi hingga 30,9 % dari Rp Indonesia?
9.840 per Januari 2008 menjadi Rp 12.100 b. Apakah ada pengaruh secara
per November 2008 (www.ukrida.ac.id). simultan dari perubahan suku bunga
Perubahan yang terjadi pada faktor SBI, inflasi dan nilai tukar rupiah
makroekonomi seperti inflasi, suku bunga terhadap pergerakan harga saham

929
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

pada Indeks Saham Syariah Indonesia dinikmati perusahaan maka profitabilitas


di Bursa Efek Indonesia? perusahaan akan turun.
Tujuan Penelitian Suku Bunga
a. Mengetahui pengaruh secara parsial Suku bunga adalah biaya pinjaman
dari perubahan suku bunga SBI, inflasi atau harga yang dibayarkan untuk dana
dan nilai tukar rupiah terhadap pinjaman. Suku bunga mempunyai
pergerakan harga saham pada Indeks dampak pada kesehatan perekonomian
Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek secara keseluruhan karena suku bunga
Indonesia. tidak hanya dapat memengaruhi
b. Mengetahui pengaruh secara simultan kesediaan konsumen untuk mengonsumsi
dari perubahan suku bunga SBI, inflasi atau menabung tapi juga memengaruhi
dan nilai tukar rupiah terhadap keputusannya dalam berinvestasi (Mishkin,
pergerakan harga saham pada Indeks 2008:4).
Saham Syariah Indonesia di Bursa Efek Tandelilin (2010:243) menjelaskan
Indonesia. bahwa tingkat bunga yang terlalu tinggi
II. LANDASAN TEORI DAN akan memengaruhi nilai sekarang aliran
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kas perusahaan sehingga kesempatan
Pengertian Pasar Modal investasi yang ada tidak akan menarik lagi.
Pasar modal adalah pasar untuk Pada dasarnya untuk menentukan
memperjualbelikan sekuritas yang pendapatan bersih perusahaan akan
umumnya memiliki umur lebih dari satu dikurangi dengan beban bunga. Jika
tahun, seperti saham dan obligasi beban bunganya tinggi maka akan
(Tandelilin, 2010:26). mengurangi laba bersih perusahaan
Inflasi sehingga akan memengaruhi harga
Menurut Mishkin (2008:13) inflasi yaitu sahamnya.
kenaikan tingkat harga yang terjadi Nilai Tukar
secara terus-menerus, memengaruhi Menurut Noor (2009:161) kurs adalah
individu, pengusaha dan pemerintah. nilai tukar antar suatu mata uang dengan
Fahmi (2006:83) menyatakan bahwa bagi mata uang negara lain. Investor asing
kalangan investor sangat penting untuk yang melakukan diversifikasi portofolio
menurunkan inflasi karena peningkatan akan mengharapkan return atas
inflasi secara relatif merupakan sinyal investasinya dalam dua hal yaitu saham
negatif bagi pemodal di pasar modal. dan valas. Mereka juga menanggung
Jika inflasi meningkat, pendapatan dan risiko atas saham dan risiko nilai tukar.
biaya perusahaan akan meningkat yaitu Laba yang diperoleh dari kepemilikan
ketika peningkatan biaya produksi lebih saham akan dikonversikan pada mata
tinggi daripada peningkatan harga yag uang negara mereka, jika kurs mata uang

930
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

negara asal investor tersebut menguat perusahaan tersebut yang pada akhirnya
maka keuntungan yang didapat akan juga berpengaruh pada indeks harga
lebih kecil dibanding keuntungan yang saham. Penelitian yang mendukung
didapat oleh investor domestik negara hipotesis mengenai variabel inflasi
tempat ia menginvestasikan modal dan mempunyai pengaruh negatif terhadap
berlaku sebaliknya. indeks harga saham adalah penelitian

Hubungan Antar Variabel yang dilakukan oleh Rusbariandi dkk

Tandelilin (2010:343) mengatakan (2012) dan Rizky dan Yousuf (2013).

bahwa peningkatan inflasi secara relatif Pada perusahaan yang struktur

akan membawa sinyal negatif bagi modalnya banyak menggunakan

pemodal di pasar modal. Inflasi pinjaman yang berbasis bunga, kenaikan

meningkatkan pendapatan dan biaya pada suku bunga pinjaman yang tinggi

perusahaan. Jika peningkatan biaya lebih menyebabkan beban bunga kredit

tinggi dari peningkatan harga yang dapat meningkat dan laba bersih menurun. Laba

dinikmati perusahaan, maka profitabilitas bersih perusahaan yang mengalami

perusahaan akan menurun. penurunan akan diikuti laba per saham

Inflasi yang tinggi menyebabkan harga turun dan selanjutnya berdampak pada

bahan baku untuk poduksi perusahaan harga saham yang melemah. Bukti empiris

meningkat selain itu buruh juga menuntut yang menunjukkan bahwa suku bunga

kenaikan upah karena biaya hidup yang memiliki pengaruh negatif pada indeks

meningkat akibat harga kebutuhan harga saham didapatkan dari penelitian

bahan pokok naik. Hal ini tentu akan Wicaksono (2010), Vejzagic dan Hashem

memengaruhi profitabilitas perusahaan (2013), Antonio dkk (2013) dan Lailia dkk

karena beban biaya yang ditanggung (2014).

semakin tinggi. Selain itu, inflasi Mishkin (2008:231) menyebutkan

menyebabkan konsumsi riil masyarakat bahwa permintaan surat berharga

berkurang karena nilai uang yang mereka dipengaruhi oleh suku bunga, kekayaan,

pegang berkurang kemudian masyarakat tingkat inflasi dan kurs. Kenaikan kurs mata

akan mengurangi konsumsi mereka atas uang akan membawa dampak yang

barang/jasa yang dihasilkan perusahaan berbeda pada setiap perusahaan. Bagi

otomatis pendapatan perusahaan ikut perusahaan yang memiliki hutang dalam

menurun dan memengaruhi keuntungan bentuk dolar, kenaikan dolar akan sangat

yang didapatnya selanjutnya dirasakan dampaknya karena beban

berpengaruh pada harga saham perusahaan untuk membayar hutang

perusahaan tersebut. Harga saham yang menjadi lebih tinggi. Bagi perusahaan

kian menurun akan memengaruhi niat yang kegiatan utamanya pada aktivitas

investor untuk membeli saham ekspor maka akan mendapat dampak

931
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

positif dari kenaikan kurs dolar (rupiah


menguat), sedangkan pada perusahaan
yang mendapat dampak negatif akan
berpengaruh pada penurunan harga
saham. Perubahan pada kurs juga akan
memengaruhi pembentukan harga
barang atau jasa impor-ekspor sehingga Gambar 1.
Model Analisis
hal tersebut akan berpengaruh langsung
pada profitabilitas perusahaan. Hasil
III. METODE PENELITIAN
penelitian terdahulu yang menunjukkan
Pendekatan Penelitian
bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar
Pendekatan yang digunakan
Amerika berpengaruh negatif dilakukan
dalam penelitian ini adalah
oleh Wicaksono (2010), Rusbariandi dkk
pendekatan kuantitatif.
(2012), Vejzagic dan Hashem (2013) dan
Uji statistik yang digunakan dalam
Lailia dkk (2014).
analisis adalah metode regresi linear
H1 : variabel inflasi berpengaruh secara
berganda, asumsi klasik, koefisiensi
negatif dan signifikan terhadap
determinasi, uji F dan uji t. Data
pergerakan harga saham pada Indeks
diperoleh dari laporan bulanan Bank
Saham Syariah Indonesia di BEI.
Indonesia dan Bursa Efek Indonesia
H2 : variabel suku bunga SBI berpengaruh
periode Januari 2012 hingga April 2015
secara negatif dan signifikan terhadap
sehingga jumlah observasi adalah 40.
pergerakan harga saham pada Indeks
Identifikasi Variabel
Saham Syariah Indonesia di BEI.
Variabel independen yang
H3 : variabel nilai tukar mata uang asing
digunakan dalam penelitian ini
berpengaruh secara negatif dan
adalah:
signifikan terhadap pergerakan harga
1. Inflasi
saham pada Indeks Saham Syariah
2. Suku bunga SBI
Indonesia di BEI.
3. Nilai Tukar rupiah
H4 : variabel inflasi, suku bunga SBI dan
Variabel dependennya adalah
nilai tukar rupiah secara simultan
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
berpengaruh secara negatif terhadap
Definisi Operasional
pergerakan harga saham pada Indeks
Definisi Operasional dari variabel-
Saham Syariah Indonesia di BEI.
variabel adalah sebagai berikut:
Model Analisis
1. Inflasi = (IHK pada bulan n – IHK
Model analisis dalam penelitian ini
pada bulan n-1): IHK pada bulan
dipaparkan dalam bagan berikut:
n-1 x 100

932
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

Sumber data dari Bank Indonesia terjadi autokolerasi (Sarjono,


dengan skala pengukuran 2011:84).
prosentase serta jenis data b. Multikolinieritas, asumsi yang
bulanan. menunjukkan adanya hubungan
2. Suku Bunga SBI = jumlah suku linear yang kuat diantara
bunga perode harian selama 1 beberapa variabel prediktor
bulan : jumlah periode waktu 1 dalam suatu model regresi linear
bulan berganda. Model regresi yang
Data didapatkan dari Bank baik tidak ditemukan multikolinier
Indonesia, jenis data bulanan atau korelasi di antara variabel
dengan skala prosentase. bebas (Santoso, 1999: 283). Untuk
3. Nilai Tukar mengetahui ada tidaknya gejala
Kurs tengah = (kurs jual+kurs beli) : multikolinieritas dapat dilihat dari
2 nilai VIF (Variance-inflating factor)
Data didapatkan dari Bank dan nilai tolerance. Jika nilai VIF
Indonesia dengan jenis data lebih dari 10 dan nilai toleransinya
bulanan dalam skala rupiah. kurang dari 0,1, maka dapat
4. ISSI = (Total seluruh harga saham disimpulkan terjadi multikolinieritas.
pada waktu berlaku : total harga c. Heteroskedastisitas, untuk melihat
semua saham pada waktu dasar) dari model regresi yang memiliki
X 100 % varian tidak konstan. Uji yang
Data Indek Saham Syariah digunakan untuk mengetahui ada
Indonesia didapatkan dari tidaknya gejala heteroskedastisitas
Laporan Ringkasan Indeks Bursa yaitu dengan scatterplot. Cara
Efek Indonesia dengan jenis data menganalisis terjadinya gejala
bulanan dan skala prosentase. heteroskedastisitas dengan melihat
Uji Asumsi Klasik pola titik-titik teratur seperti
a. Autokorelasi, digunakan untuk gelombang yang melebar
mengetahui adanya hubungan kemudian menyempit. Jika hal
kesalahan pengamatan (error tersebut terjadi maka
residual). Untuk mengidentifikasi menandakan adanya gejala
gejala autokorelasi dilakukan heteroskedastisitas.
dengan uji Durbin-Watson. Jika d. Normalitas, digunakan untuk
nilai uji Durbin-Watson berada di melihat model regresi variabel
antara nilai dU dan 4-dU, maka independen dan dependen telah
dapat disimpulkan bahwa tidak memenuhi syarat distribusi normal.
Cara mencari tahu apakah data

933
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

berdistribusi normal dengan variabel independen terhadap


melihat grafik P-P plot. variabel dependen secara parsial.
Uji Regresi Linear Berganda IV. HASIL PENELITIAN DAN
Analisis regresi linear berganda PEMBAHASAN
digunakan untuk menguji pengaruh Dari hasil pengujian menunjukkan
antara tingkat inflasi, suku bunga SBI dan bahwa variabel yang digunakan telah
nilai tukar rupiah terhadap ISSI. Untuk lolos uji asumsi klasik. Hasil pengujian
mengetahui seberapa berpengaruh menggunakan SPSS 16 ditunjukkan
variabel independen terhadap variabel pada tabel berikut.
dependen digunakan persamaan regresi
sebagai berikut: Tabel 1.
Uji Autokorelasi
Y= + 1X1+ 2X2+ 3X3+e………..………(3.1)
Keterangan:
Y = ISSI
= konstanta
= koefisien garis regresi
Sumber: hasil uji SPSS 16 (data telah
X1 = tingkat inflasi diolah)
X2 = suku bunga SBI
Berdasarkan pada tabel di atas,
X3 = nilai tukar/kurs rupiah
diperoleh nilai Durbin-Watson 1,767
terhadap dolar Amerika
yang lebih besar dari nilai dU; dan nilai
e = standard error
4 - dU = 2,233 sehingga 1,6589 < 1,767
Uji Goodness of Fit
< 2,233. Dapat disimpulkan bahwa
Menurut Wicaksono (2010: 83) untuk
penelitian ini telah terbebas dari
mengukur ketepatan fungsi regresi dalam
autokolerasi dan variabel-variabel
menaksir nilai aktual dapat dilihat dari
independen yang ada dapat
Goodness of Fit, menggunakan metode
digunakan untuk menjelaskan variabel
statistik sebagai berikut:
dependen.
a. Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 2.
digunakan untuk mengetahui Uji Multikolinieritas
seberapa besar model dapat
menjelaskan variabel dependen.
b. Uji F digunakan untuk melihat
signifikansi hasil dari model regresi
secara bersama-sama (simultan).
c. Uji t digunakan untuk membuktikan Sumber: hasil uji SPSS 16 (data telah
hipotesis bahwa ada pengaruh diolah)

934
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

Dari hasil pengujian yang telah Tabel 3.


Hasil Uji Regresi Linear Berganda
disajikan pada tabel di atas,
didapatkan nilai toleransi dari masing-
masing variabel bebas jauh lebih
besar dari 0,10 dengan nilai VIF kurang
dari 10. Kesimpulannya adalah tidak
terjadi multikolinieritas pada model Sumber: hasil uji SPSS 16 (data telah
penelitian ini. diolah)
Dari hasil uji regresi tersebut
didapatkan persamaan regresi:
Y = 1,846 – 1,334 Inflasi + 0,365 SBI –
0,010 Kurs
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan
bahwa:
1. Konstanta sebesar 1,846 dapat
diartikan bahwa jika tidak ada
tingkat inflasi, suku bunga SBI dan

Gambar 2. nilai tukar rupiah atau nilai variabel


Uji Heteroskedastisitas bebasnya adalah nol atau konstan
Berdasarkan scatterplot di atas, dapat maka perubahan ISSI adalah 1,846
dilihat bahwa titik-titik menyebar baik di satuan.
atas maupun di bawah angka nol dari 2. Koefisien regresi X1 adalah -1,334
sumbu Y, sehingga dapat diambil menandakan bahwa setiap
kesimpulan bahwa tidak terjadi pengurangan tingkat inflasi
heteroskedastisitas pada model penelitian. (karena tanda -) 1 satuan maka
dapat meningkatkan ISSI sebesar
1,334. Begitu pula sebaliknya, jika
terjadi penambahan tingkat inflasi
sebesar 1 satuan maka dapat
menurunkan ISSI sebesar 1,334
dengan asumsi nilai variabel lain
adalah konstan atau nol.
3. Koefisien regresi X2 adalah 0,365
menandakan bahwa setiap
Gambar 3. penambahan suku bunga SBI 1
Uji Normalitas
satuan maka dapat meningkatkan
ISSI sebesar 0,365. Ini berlaku

935
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

sebaliknya, jika terjadi Hasil dari adjusted R square sebesar


pengurangan pada suku bunga 0,202 atau 20,2%. Angka tersebut
SBI sebesar 1 satuan maka akan menunjukkan bahwa variabel
menurunkan ISSI sebesar 0,365 independen yaitu inflasi, suku bunga SBI
dengan asumsi variabel lain dan nilai tukar rupiah dapat menjelaskan
bernilai konstan atau nol variabel dependen ISSI sebesar 20,2%,
4. Koefisien regresi X3 adalah -0,010 sementara sisanya sebesar 79,8%
menandakan bahwa setiap dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
pengurangan nilai tukar rupiah 1 dimasukkan dalam model penelitian.
satuan dapat meningkatkan ISSI Pengujian Hipotesis
sebesar 0,010 satuan. Hal ini dapat Uji F
berlaku sebaliknya, jika terjadi Uji ini digunakan untuk mencari tahu
penambahan pada nilai tukar pengaruh secara simultan atau bersama-
rupiah sebesar 1 satuan akan sama dari variabel independen terhadap
menyebabkan menurunnya ISSI variabel dependen. Uji simultan dalam
sebesar 0,010 dengan asumsi penelitian ini menggunakan hipotesis
variabel lain bernilai konstan atau sebagai berikut:
nol. Ho : Variabel tingkat inflasi, suku
Koefisien determinasi (R²) digunakan bunga SBI dan nilai tukar
untuk mengukur kemampuan model rupiah diduga tidak signifikan
dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai berpengaruh terhadap
koefisien determinasi yang kecil pergerakan harga saham
menunjukkan keterbatasan kemampuan pada Indeks Saham Syariah
variabel bebas dalam menerangkan Indonesia.
variabel terikat. Nilai R² yang digunakan Ha: Variabel tingkat inflasi, suku
dalam perhitungan statistik penelitian ini bunga SBI dan nilai tukar
adalah adjusted R square dimana nilai ini rupiah secara simultan
merupakan suatu indikator untuk diduga signifikan
mengetahui pengaruh penambahan berpengaruh terhadap
suatu variabel bebas ke dalam pergerakan harga saham
persamaan regresi. Nilai adjusted R² telah pada Indeks Saham Syariah
dibebaskan dari pengaruh derajat Indonesia.
kebebasan yang artinya nilai tersebut
telah benar-benar menunjukkan
bagaimana pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.

936
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

Tabel 4. signifikan terhadap


Hasil Uji F
pergerakan Indeks Saham
Syariah Indonesia.
Hb: Variabel tingkat inflasi, suku
bunga SBI dan nilai tukar
rupiah secara parsial diduga
berpengaruh secara signifikan

Sumber: hasil uji SPSS 16 (data telah terhadap pergerakan Indeks

diolah) Saham Syariah Indonesia

Dari tabel hasil uji F di atas,


menunjukkan bahwa pengaruh tingkat Tabel 5.
Hasil Uji t
inflasi, suku bunga SBI dan nilai tukar
rupiah terhadap pergerakan harga
saham pada Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) adalah sebesar 4,201
dengan signifikansi 0,012. Nilai signifikansi
yang lebih kecil dari 0,05 menandakan
Sumber: hasil uji SPSS 16 (data telah
bahwa variabel independen tingkat inflasi,
diolah)
suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah
Hasil pengujian secara parsial di atas
secara simultan atau bersama-sama
menunjukkan bahwa tingkat inflasi
berpengaruh secara signifikan terhadap
memiliki signifikansi sebesar 0,227, suku
pergerakan harga saham ISSI.
bunga SBI 0,908 dan nilai tukar rupiah
Uji t
0,008. Nilai signifikansi variabel
Uji ini digunakan untuk menguji
independen yang lebih kecil dari =5 %
pengaruh variabel bebas terhadap
dan nilai t hitung > t tabel hanya dimiliki
variabel terikat secara sendiri-sendiri atau
oleh nilai tukar rupiah. Sehingga dapat
parsial. Dasar dalam pengambilan
disimpulkan bahwa secara parsial hanya
keputusan menggunakan tingkat
nilai tukar rupiah yang mempunyai
signifikansi 5%, dimana jika signifikansi
pengaruh secara signifikan terhadap
variabel independen kurang dari 0,05
pergerakan harga saham pada Indeks
dan nilai t hitung > t tabel, maka Ho
Saham Syariah Indonesia.
ditolak. Uji parsial dalam penelitian ini
Inflasi merupakan salah satu variabel
menggunakan hipotesis berikut:
makroekonomi yang paling penting dan
Ho: Variabel tingkat inflasi, suku
memiliki pengaruh besar baik pada sektor
bunga SBI dan nilai tukar
riil maupun sektor keuangan. Tingkat inflasi
rupiah secara parsial diduga
pada penelitian ini berpengaruh tidak
tidak berpengaruh secara

937
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

signifikan dengan nilai negatif sebesar dengan investasi yang memberikan


1,334 yang menunjukkan bahwa inflasi tingkat keuntungan yang sesuai dengan
dan Indeks Saham Syariah Indonesia tingkat risiko yang dapat ia tanggung. Jika
memiliki hubungan yang tidak searah keuntungan yang didapat lebih kecil dari
atau berlawanan dimana ketika tingkat risiko yang harus ditanggung maka
inflasi naik maka ISSI akan mengalami mereka akan menjual sebagian atau
penurunan. Tandelilin (2010:343) seluruh sahamnya. Aksi jual saham besar-
mengatakan bahwa peningkatan inflasi besaran yang dilakukan oleh investor
secara relatif akan membawa sinyal akan memengaruhi nilai indeks harga
negatif bagi pemodal di pasar modal. saham.
Kenaikan inflasi menyebabkan konsumsi riil Hasil uji hipotesis secara parsial
masyarakat berkurang karena nilai uang terhadap variabel tingkat inflasi
yang dipegang masyarakat menjadi turun. menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh
Akibat naiknya harga barang dan jasa tidak signifikan terhadap Indeks Saham
maka masyarakat lebih memilih untuk Syariah Indonesia. Ini dapat diartikan
menahan kebutuhan konsumsi mereka bahwa selama periode pengamatan
atau setidaknya menghemat tingkat inflasi tidak memengaruhi
pengeluaran. Dengan pengurangan keputusan investor untuk berinvestasi
konsumsi oleh masyarakat maka dalam bentuk saham secara langsung.
penjualan perusahaan otomatis akan Investor tidak menggunakan tingkat inflasi
berkurang sehingga keuntungan yang sebagai tolok ukur atau bahan
mereka dapatkan pun turut berkurang. pertimbangan dalam membuat sebuah
Inflasi juga dapat mendorong buruh keputusan untuk melakukan investasi.
untuk menaikkan gajinya karena harga Investor melakukan pengamatan pada
kebutuhan hidup mereka yang meningkat faktor lain yang dapat memengaruhi
seiring harga kebutuhan pokok yang saham seperti suku bunga SBI dan nilai
meningkat begitu pula harga bahan baku tukar rupiah terhadap dolar Amerika
yang digunakan perusahaan pasti juga secara bersama-sama kemudian baru
meningkat. Oleh karena itu, inflasi yang menentukan keputusan investasinya.
tinggi akan menyebabkan tingginya Triani dan Etty (2013) mengutip dari
beban biaya perusahaan. Beban biaya penelitian Lee (1992) yang menemukan
operasional yang tinggi dapat bahwa perubahan pada suku bunga
mengurangi tingkat profitabilitas yang memberikan pengaruh signifikan pada
dinikmati perusahaan. Kemampuan indeks harga saham. Hal ini didukung
perusahaan untuk menghasilkan dengan teori yang dijelaskan oleh
keuntungan akan memengaruhi laba per Tandelilin (2010:343) yang menjelaskan
saham. Investor cenderung akan tertarik bahwa suku bunga yang tinggi

938
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

merupakan sinyal negatif pada harga screening dimana usaha yang dilakukan
saham dimana investor akan cenderung perusahaan tidak berkonsep ribawi;
tertarik berinvestasi dan memindahkan hutang berbasis bunga dibatasi yaitu
investasinya dalam bentuk tabungan atau tidak boleh lebih dari 45%; pendapatan
deposito. Dari teori dan hasil penelitian bunga tidak boleh lebih dari 10%. Hal ini
terdahulu yang digunakan sebagai menjadi salah satu keunggulan produk
literatur dalam penelitian ini, sebagian syariah dimana perubahan pada suku
besar banyak yang menemukan bahwa bunga tidak akan membawa dampak
suku bunga berpengaruh negatif pada yang sangat berarti pada indeks saham
pasar modal. Namun hasil dalam syariah.
penelitian ini justru menemukan hal yang Teori portofolio Mishkin (2008:231)
bertentangan dengan teori dan menyebutkan bahwa permintaan surat
penelitian sebelumnya bahwa tingkat berharga dipengaruhi oleh suku bunga,
suku bunga mempunyai pengaruh yang kekayaan, tingkat inflasi dan kurs. Hasil uji
positif terhadap indeks harga saham di hipotesis dalam penelitian ini menemukan
pasar modal. Penelitian terdahulu yang bahwa variabel nilai tukar rupiah
mendukung hasil dari penelitian ini adalah mempunyai pengaruh signifikan terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Amin pergerakan Indeks Saham Syariah
(2012) yang menyimpulan bahwa suku Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan
bunga berpengaruh positif terhadap dengan hasil penelitian terdahulu yang
indeks harga saham. Mishkin dalam teori dilakukan oleh Rusbariandi dkk (2012),
portofolio (2008:231) menjelaskan bahwa Wicaksono (2010), Vezjavig dan Hashem
permintaan surat berharga dipengaruhi (2013) dan Lailia dkk (2014). Hasil
oleh suku bunga, kekayaan, tingkat inflasi penelitian tersebut sesuai dengan teori
dan kurs. Tetapi pada hasil uji hipotesis, yang ada. Hal ini menandakan bahwa
menunjukkan bahwa variabel suku bunga investor menggunakan faktor nilai tukar
SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap rupiah sebagai tolok ukur untuk membuat
Indeks Saham Syariah Indonesia. Selama sebuah keputusan berinvestasi pada
periode pengamatan, investor saham di BEI secara parsial.
menggunakan faktor lain seperti tingkat Grafik Perubahan ISSI
inflasi, kurs tukar rupiah dan lainnya secara
bersama-sama dalam membuat sebuah
keputusan berinvestasi pada saham di
Bursa Efek Indonesia. Selain itu, yang
paling penting adalah saham-saham
yang tergabung dalam Indeks Saham
Grafik Perubahan Nilai Tukar
Syariah Indonesia telah melalui proses

939
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

terhadap Indeks Saham Syariah


Indonesia (ISSI) dengan
persamaan regresi berikut:
ISSI = 1,846 – 1,334 (Inflasi) + 0,365
(SBI) – 0,010 (Kurs)

Dari grafik di atas terlihat bahwa ketika DAFTAR PUSTAKA


nilai tukar berubah naik maka ISSI akan Alfina. 2012. Pengaruh Variabel
turun. Begitu pula sebaliknya, ketika nilai Makroekonomi Terhadap Indeks Saham
tukar turun maka ISSI akan naik. Hal ini Gabungan (IHSG) dan JII. Skripsi tidak
menunjukkan bahwa nilai tukar dan diterbitkan Universitas Airlangga
pergerakan harga saham pada ISSI Amin, M. Zuhdi. 2012. Pengaruh Tingkat
memiliki hubungan negatif secara Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar
signifikan. (USD/IDR) dan Indeks Dow Jones (DJIA)
V. SIMPULAN Terhadap Pergerakan Indeks Harga
Berdasarkan pada hasil analisis dan Saham Gabungan di Bursa Efek
pembahasan di bab sebelumnya, maka Indonesia (BEI) (Periode 2008-2011).
kesimpulan yang dapat diambil adalah Jurnal Skripsi Universitas Brawijaya
sebagai berikut: Antonio, Muhammad Syafii dkk. 2013. The
1. Tingkat inflasi secara parsial Islamic Capital Market Volatility: A
berpengaruh secara tidak Comparative Study Between in
signifikan terhadap pergerakan Indonesia and Malaysia. Bulletin of
harga saham pada Indeks Saham Monetary, Economics and Banking,
Syariah Indonesia (ISSI). April 2013
2. Suku bunga SBI secara parsial (http://www.bi.go.id/en/publikasi/jurnal
berpengaruh secara tidak -ekonomi html diakses
signifikan terhadap pergerakan November 27, 2014, 4:03:54 PM)
harga saham Indeks Saham Bank Indonesia. 2015. Lelang Sertifikat BI,
Syariah Indonesia (ISSI). Januari 2012-April 2015. (Online),
3. Nilai tukar rupiah secara parsial (http://www.bi.go.id/id/moneter/lelang
berpengaruh secara signifikan -sbi/default.aspx, diakses tanggal 17
negatif terhadap Indeks Saham November 2014)
Syariah Indonesia (ISSI). Bank Indonesia. 2015. Data Inflasi. Januari
4. Secara simultan, tingkat inflasi, suku 2012-April 2015. (Online),
bunga SBI dan nilai tukar rupiah (http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/
berpengaruh secara signifikan

940
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

data/Default.aspx, diakses tanggal 17 2338-7920 (Online) (febi.uin-suka.ac.id


November 2014) diakses November 27, 2014, 5:11:06 PM)
Bursa Efek Indonesia. 2014. Ringkasan Santoso, Singgih. 1999. SPSS, Mengelola
Indeks di BEI, Januari 2012-April 2015. Data Statistik Secara Profesional Versi
(Online), (http://www.idx.co.id/id- 7.5. Jakarta: PT Gramedia
id/beranda/unduhdata/ringkasan.aspx, Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011.
diakses tanggal 17 November 2014) SPSS vs LISREL, Sebuah Pengantar,
Fahmi, Irham. 2006. Analisis Investasi dalam Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba
Perspektif Ekonomi dan Politik. Empat.
Bandung: PT Refika Aditama Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Husnan, Suad. 2009. Dasar-dasar Teori Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi
Portofolio & Analisis Sekuritas, Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius
Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Triani, Lely Fera dan Etty Puji Lestari. 2013.
Ilmu Manajemen YKPN Comparison of Factors Toward the
Mishkin, Frederic. 2008. Ekonomi Uang, Changes of Composite Stock Price
Perbankan dan Pasar Keuangan, Edisi 8. Index in LQ45 and Jakarta Islamic Index
Jakarta: Salemba Empat (Case Study in Indonesian Stock
Noor, Henry Faizal. 2009. Investasi, Exchange). IPEDR (International
Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Proceedings of Economics
Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Development and Research) Vol.65.15
Jakarta: PT Indeks hal.72-76, 2013 (Online)
Rusbariandi, Septian Prima dkk. 2012. (www.ipedr.com/vol65ICEBI.html
Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga diakses November 26, 2014 2:53:38 PM)
Minyak Dunia, Harga Emas Dunia dan Vejzagic, Mirza dan Hashem Zarafat. 2013.
Kurs Rupiah Terhadap Pergerakan Relationship Between Macroeconomic
Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Variables and Stock Market Index: Co-
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Integration Evidence From FTSE Bursa
Forum Bisnis & Keuangan I hal.724-740, Malaysia Hijrah Shariah Index. Asian
Th. 2012 ISBN:978-602-17225-0-3 diakses Journal of Management Science and
November 12, 2014, 1:10:33 PM) Education, Vol.2 No.4 hal.94-108,
Sakti, Muhammad Rizky Prima dan October 2013 ISSN:2186-845X (Online)
MD.Yousuf Harun. 2013. Relationship (http://www.ajmse.leena-
between Stock Prices and luna.co.jp/html diakses November 27,
Macroeconomic Variabel: Evidence 2014, 12:23:40 AM)
from Jakarta Stock Exchange Islamic Wicaksono, Ardian Agung. 2010. Analisis
Index. Global Review of Islamic and Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI,
Business, Vol.1 No.I (2013) 071-084 ISSN Harga Minyak Dunia, Harga Emas

941
JESTT Vol. 2 No. 11 November 2015

Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225,


dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG
(studi kasus pada IHSG di BEI selama
periode 2000-2009). Tesis tidak
diterbitkan Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro diakses 9
November 2014, 4:39:17 PM
Wijaya, Hendri. 2015. Analisa Pasar
Finansial Indonesia Hadapi Krisis Hutang
Eropa,
(http://www.ukrida.ac.id/idxcorner/ind
ex.php/14-sample-data-articles/77-
analisa-pasar-finansial diakses 16 April
2015)

942

You might also like