You are on page 1of 6

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI

TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE

Diah Ayuningrum
Prodi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
Email: ayuningrum.diah568@gmail.com

Abstract
Geometry is a branch of mathematics which aims to increase problem-solving ability. However, many
junior high school students had difficulty in solving the problem, one of the most important factors that affect
students' ability to solve the problem is how to select and use problem-solving strategies. Problem solving
strategy in this study was the way that a person used in order to find the solution of a problem. Problem-solving
strategies that student use was different depend on their experience and information that held previously included
the student’s level of geometric thinking.
This study aimed to describe the mathematical problem-solving strategy of junior high school students
based on Van Hiele levels of geometry thinking, namely visualization, analysis and informal deduction. This
study was a qualitative research that produced descriptive data. Subjects of this study consisted of three students
of class VIII-F SMPN 1 Waru, Sidoarjo. The study began by determining the subject of research by using Van
Hiele’s geometry test, and then given problem solving task and interviews. For checking the validity of the data
used a triangulation of time. Student problem solving strategies will be analyzed based on the stages of Krulik
and Rudnick’s problem solving, which consists of (1) to read and think, (2) explore and plan, (3) selecting a
strategy, (4) find the answers, and (5) review and discuss.
The results showed that 1) the strategy of visualization student in solving mathematical problems was
drew a picture, logical reasoning, wrote an equation or an open sentence, and made organized list, the
visualization subject did not understood that a square was a rectangle. 2) The analysis student in solving
mathematical problems was used logical reasoning strategies, guessed and checked, and drew a picture, the
analysis subject did not understood that a square was a rectangle. 3) The strategy of informal deduction student
in solving mathematical problem was drew a picture, logical reasoning, wrote an equation or an open sentence
and guessed and checked, the subject of informal deductions had understood that a square was a rectangle .

Key words: Problem Solving Strategy, Problem Solving, Van Hiele Geometry's Thinking Levels.

Abstrak
Geometri adalah cabang ilmu matematika yang bertujuan meningkatan kemampuan pemecahan masalah.
Namun banyak siswa SMP yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah, salah satu faktor penting
yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah adalah cara memilih dan menggunakan
strategi pemecahan masalah. Strategi pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan
seseorang guna menemukan solusi dari suatu permasalahan. Strategi pemecahan masalah yang digunakan siswa
berbeda-beda bergantung terhadap pengalaman dan informasi yang dimiliki sebelumnya termasuk tingkat
berpikir geometri siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah matematika siswa SMP
ditinjau dari tingkat berpikir geometri Van Hiele yaitu visualisasi, analisis dan deduksi informal. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari tiga siswa
kelas VIII-F SMPN 1 Waru, Sidoarjo. Penelitian ini dimulai dengan menentukan subjek penelitian dengan
menggunakan tes tingkat berpikir geometri Van Hiele, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas
pemecahan masalah dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Strategi
pemecahan masalah siswa akan dianalisis berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik dan Rudnick, yang
terdiri dari (1) membaca dan berpikir, (2) mengeksplorasi dan merencanakan, (3) memilih suatu strategi, (4)
menemukan jawaban, dan (5) meninjau dan mendiskusikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) siswa visualisasi dalam memecahkan masalah matematika
menggunakan strategi membuat gambar, berpikir logis, menulis persamaan atau kalimat terbuka, dan membuat
daftar yang teratur, subjek visualisasi belum memahami bahwa persegi merupakan persegipanjang. 2) Siswa
analisis memecahkan masalah matematika menggunakan strategi berpikir logis, menguji dan menerka serta
membuat gambar, subjek analisis belum memahami bahwa persegi merupakan persegi panjang. 3) Siswa
deduksi informal dalam memecahkan masalah matematika menggunakan strategi membuat gambar, berpikir
logis, menulis persamaan atau kalimat terbuka serta menerka dan menguji, subjek deduksi informal telah
memahami bahwa persegi merupakan persegipanjang.
Kata-kata kunci: Strategi Pemecahan Masalah, Pemecahan Masalah, Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele.
PENDAHULUAN (make organized list), menerka dan menguji (guess
Matematika memiliki peranan penting dalam and check), menyelesaikan masalah yang lebih
berbagai aspek kehidupan. Salah satu cabang ilmu sederhana (try a Simpler problem), mencari pola/
matematika adalah geometri. Geometri sangat dekat generalisasi (looking for pattern), menulis
dengan kehidupan sehari-hari. Hakekatnya semua persamaan/ kalimat terbuka (write an equation or
visualisasi yang ada di muka bumi ini adalah bentuk open sentence), dan berpikir logis (logical
geometri. Pembelajaran geometri dapat reasoning) [9]. Beberapa strategi dapat digunakan
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah untuk menyelesaikan satu jenis masalah, namun satu
dan pemecahan masalah merupakan salah satu strategi juga dapat digunakan untuk beberapa
alasan utama untuk belajar matematika [9]. Dengan masalah. Strategi pemecahan masalah yang
belajar geometri siswa diharapkan dapat menjadi digunakan seseorang berbeda-beda bergantung
pemecah masalah yang baik [1]. Oleh karena itu, terhadap pengalaman atau informasi yang dimiliki
dengan belajar geometri siswa diharapkan dapat sebelumnya [2].
menganalisis masalah, memecahkan masalah dan Sehubungan dengan perbedaan penggunaan
membangun suatu hubungan antara matematika dan strategi dalam pemecahan masalah, maka guru
kehidupan sehari-hari. sangat berperan penting dalam pembelajaran untuk
Namun, berdasarkan penelitian yang memberikan pengalaman dan informasi kepada
dilakukan Adolphus ditemukan bahwa siswa siswa dalam menerapkan strategi yang tepat guna
menganggap geometri sebagai materi matematika memecahkan suatu permasalahan sehingga siswa
yang sulit. Berdasarkan hasil study TIMMS tahun memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan
2011, diperoleh fakta bahwa siswa Indonesia berada tujuan pembelajaran yang ditetapkan tercapai. Salah
pada rangking amat rendah dalam hal teori, analisis satu ahli pendidikan yang juga memperhatikan
dan pemecahan masalah. Selain itu, Wardhani & tingkat kemampuan kognitif siswa adalah Van Hiele.
Rumiati juga mengaji hasil studi TIMSS dan Menurut teori Van Hiele, seseorang akan melalui
menjelaskan bahwa hanya 20% siswa Indonesia lima tingkat perkembangan berpikir dalam belajar
yang dapat menjawab dengan benar salah satu soal geometri yaitu tingkat 0 (visualisasi), tingkat 1
pemecahan masalah geometri mengenai konsep (analisis), tingkat 2 (deduksi informal), tingkat 3
keliling persegi, persegipanjang dan jajargenjang. (deduksi) dan tingkat 4 (rigor). Setiap tingkat dalam
Hasil kajian tersebut mengindikasikan bahwa masih teori Van Hiele, menunjukkan karakteristik proses
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam berpikir siswa dalam belajar geometri dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemahamannya dalam materi geometri.
geometri [10]. Hiele mengatakan bahwa kemajuan
Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah seseorang dari satu tingkatan ke tingkatan
geometri disebabkan rendahnya kemampuan yang berikutnya lebih tergantung pada pengalaman belajar
dimiliki dalam memecahkan masalah. Aydogdu bukan pada kematangan atau usia [8]. Beberapa
menyatakan salah satu faktor penting yang penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
mempengaruhi kemampuan seseorang dalam tingkat berpikir geometri siswa SMP berada pada
memecahkan masalah geometri adalah cara memilih tingkat visualisasi hingga deduksi informal.
dan menggunakan strategi pemecahan masalah.[3] Penelitian yang dilakukan Burger & Shaughnessy
Strategi pemecahan masalah adalah cara yang (1986) menyatakan bahwa tingkat berpikir siswa
digunakan seseorang guna menemukan solusi dari SMP dalam belajar geometri tertinggi pada tingkat 2
suatu permasalahan. Strategi pemecahan masalah (deduksi informal) dan sebagian besar berada pada
merupakan prosedur atau cara yang digunakan untuk tingkat 0 (visualisasi). Oleh karena itu, peneliti
mengeksplorasi, menganalisis, dan menyelidiki tertarik untuk meneliti tentang strategi pemecahan
suatu permasalahan dalam upaya untuk menemukan masalah matematika siswa SMP ditinjau dari tingkat
solusi yang benar [12]. berpikir geometri Van Hiele.
Menurut Polya ada banyak strategi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah [6]. PEMECAHAN MASALAH
Beberapa strategi pemecahan masalah yang sering Masalah merupakan sesuatu yang tidak
digunakan dalam memecahkan masalah matematika terlepas dari diri manusia. Adanya masalah mampu
yaitu membuat gambar (draw a picture), membuat mendorong seseorang untuk mencari solusi guna
tabel (make a table), membuat daftar yang teratur memecahkan permasalahan yang dihadapi. Krulik &
Rudnik menyatakan masalah adalah suatu situasi Strategi menebak yang cerdas ini didasarkan
yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok yang pada aspek –aspek yang relevan dengan
memerlukan suatu pemecahan tetapi individu atau permasalahan yang ada, ditambah dengan
kelompok tersebut tidak memiliki cara yang pengetahuan dari pengalaman yang dimiliki
langsung untuk menentukan solusinya [5]. Sejalan sebelumnya.
dengan hal tersebut, Cooney juga mengemukakan b. Membuat gambar, beraksi dan menggunakan
suatu pertanyaan akan menjadi masalah jika model (Draw picture, Act It Out, Use Model)
pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan Strategi ini dapat digunakan untuk membantu
(challenge) yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu memperjelas hubungan antara data yang
prosedur rutin yang telah diketahui siswa [7]. diberikan dengan permasalahan yang dihadapi.
Laster (dalam Branca, 1980) menyatakan c. Mencari pola (Look for a pattern)
bahwa "Problem solving is the heart of Strategi ini berkaitan dengan pencarian
mathematics" yang artinya jantungnya matematika keteraturan-keteraturan. Dengan keteraturan
adalah pemecahan masalah [3]. Krulik dan Rudnik yang sudah didapatkan tersebut akan lebih
mendefinisikan “Problem solving is a process which memudahkan untuk menemukan penyelesaian
an individualuses previously acquired knowledge, masalah.
skills, and understanding tosatisfy the demands of d. Membuat tabel atau diagram (Make a table or
an unfamiliar situation”. Pemecahan masalah adalah chart)
suatu proses di mana individu menggunakan Strategi membuat tabel bermanfaat ketika
pengetahuan, ketrampilan dan pemahamannya untuk terdapat rangkaian bilangan pada permasalahan
menemukan solusi dari suatu masalah [5]. atau ketika solusi memungkinkan untuk
Polya (1973) mengungkapkan terdapat empat ditemukan dalam bentuk tabel yang sistematis.
langkah dalam memecahkan masalah yaitu: e. Membuat daftar yang teratur (Make an
a. Memahami masalah organized list)
b. Merencanakan penyelesaian Membuat susunan daftar ini bermanfaat untuk
c. Melaksanakan Rencana menghitung semua kemungkinan jawaban dari
d. Memeriksa kembali proses dan hasil suatu permasalahan.
Krulik dan Rudnik (1988) juga menyatakan f. Berpikir Logis (Logical Reasoning)
terdapat 5 langkah pemecahan masalah yaitu: Strategi ini berkaitan dengan penggunaan
a. Membaca dan berpikir (read and think) pemilihan notasi yang tepat, dapat memilih
b. Mengeksplorasi dan merencanakan (Explore rumus yang tepat dan penalaran ataupun
and plan) penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari
c. Memilih suatu strategi (Select a strategy) berbagai informasi atau data yang ada.
d. Menemukan suatu jawaban (find the answer) g. Mencoba masalah yang lebih mudah (Try a
e. Meninjau kembali dan mendiskusikan (reflect simple problem)
and extend) Strategi ini berkaitan dengan penggunaan
Dalam penelitian ini, langkah-langkah contoh-contoh khusus yang lebih mudah dan
pemecahan masalah merujuk pada langkah lebih sederhana, sehingga gambaran umum
pemecahan masalah Krulik & Rudnick. penyelesaian akan lebih mudah dianalisis dan
lebih mudah ditemukan.
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH h. Menulis sebuah persamaan atau kalimat terbuka
Strategi pemecahan masalah adalah cara (Write an equation or open sentences)
yang sering digunakan orang dan sering berhasil Persamaan atau pertidaksamaan yang dibaut
pada pemecahan masalah [7]. Walle (2006) akan mengarahkan pada kalimat terbuka dimana
menyatakan bahwa strategi pemecahan masalah memuat variabel yang selanjutnya siswa akan
merupakan metode yang dapat diidentifikasi untuk menentukan nilai dari variabel tersebut sehingga
mendekati sebuah tugas yang benar-benar diperoleh solusi yang benar. [9]
independen dari topik tertentu [9].
Beberapa strategi yang digunakan siswa baik
TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI VAN
siswa kelas rendah maupun kelas tinggi , yaitu:
HIELE
a. Menerka dan menguji (Guess and Check)
Menurut teori Van Hiele, seseorang akan
melalui lima tingkat perkembangan berpikir dalam
belajar geometri. Setiap tingkat dalam teori Van geometri Van Hiele kepada 34 siswa. Dari hasil tes
Hiele, menunjukkan karakteristik proses berpikir tersebut siswa dikelompokkan sesuai tingkat berpikir
siswa dalam belajar geometri dan pemahamannya geometri dan dipilih masing masing satu orang siswa
dalam konteks geometri. pada tiap tingkat berpikir geometri visulisasi,
Lima tingkat berpikir geometri Van Hiele analisis dan deduksi informal.
yaitu: Setelah itu ketiga subjek diminta untuk
1) Tingkat 0 (Visualisasi) mengerjakan tes pemecahan masalah dan dilakukan
Pada level ini siswa hanya memperhatikan wawancara untuk memperoleh informasi yang lebih
bangun secara visual saja tanpa mengetahui mendalam tentang strategi pemcahan masalah
sifat-sifat bangun tersebut. Siswa pada tingkat matematika siswa. Untuk memeriksa kekonsistenan
ini elajar tetang bentuk suatu objek berdasarkan data digunakan triangulasi waktu, sehingga tes
apa yang dia lihat”. pemecahan masalah dan wawancara dilakukan
2) Tingkat 1 (Analisis) minimal sebanyak dua kali dalam waktu yang
Pada tingkat ini siswa mulai menganalisis berbeda.
konsep geometri. Siswa sudah dapat mengenali Selanjutnya, data strategi pemecahan masalah
dan menentukan karakteristik bangun dengan siswa akan dianalisis berdasarkan tahapan
menganalisis sifat-sifat yang dimiliki bangun pemecahan masalah Krulik dan Rudnick, yang
tersebut. terdiri dari (1) membaca dan berpikir, (2)
3) Tingkat 2 (Deduksi Informal) mengeksplorasi dan merencanakan, (3) memilih
Pada tingkat ini siswa mulai dapat berpikir suatu strategi, (4) menemukan jawaban, dan (5)
tentang sifat benda geometri tanpa kendala meninjau dan mendiskusikan. Berdasarkan analisis
tertentu, mereka dapat melihat hubungan antar data tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan
sifat-sifat dalam satu bangun. tentang strategi pemecahan masalah maematika
4) Tingkat 3 (Deduksi) siswa SMP ditinjau dari tingkat berpikir geometri
Pada tingkat ini berpikir deduksi siswa sudah Van Hiele.
mulai berkembang dan penalaran deduksi
sebagai cara untuk membangun struktur HASIL
geometri dalam sistem aksiomatik telah Berdasarkan analisis data hasil penelitian
dipahami. maka diperoleh data tentang strategi pemecahan
5) Tingkat 4 (Rigor) masalah matematika siswa sebagai berikut: Siswa
Siswa pada tingkat ini dapat memahami visualisasi mengungkapkan hal yang diketahui dan
penggunaan bukti tak langsung dan bukti ditanyakan pada soal tersebut. Selain itu, siswa juga
melalui kontra-positif, dan dapat memahami menggunakan strategi membuat gambar untuk
sistem-sistem non-Euclidean [4]. memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
masalah yang dihadapi. Siswa visualisasi
METODE PENELITIAN menggunakan strategi berpikir logis untuk
Penelitian Deskriptif Kualitatif ini menemukan hubungan antara informasi yang
menggunakan data kualitatif untuk mendeskripsikan diketahui dan ditanyakan serta informasi penting
secara jelas dan terperinci mengenai strategi sehingga siswa dapat menentukan langkah
pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari penyelesaian yang akan dilakukan.
tingkat berpikir geometri Van Hiele. Subjek Pada tahap menemukan jawaban, siswa
penelitian adalah 3 siswa SMPN 1 Waru Sidoarjo. visualisasi melakukan langkah-langkah sesuai
Kegiatan pemilihan subjek dimulai dengan dengan yang direncanakan pada tahap sebelumnya.
pemberian tes klasifikasi tingkat berpikir geometri Siswa visualisasi menggunakan strategi berpikir
Van Hiele sebagai pedoman untuk pengelompokan logis dimana ia menggunakan informasi yang
siswa. Tes klasifikasi tingkat berpikir geometri Van terdapat dalam soal dengan menerapkan operasi
Hiele mengadaptasi dari Van Hiele’s Geometry Test perkalian dan pembagian kemudian siswa
(VGHT) yang dikembangkan oleh Cognitive menggunakan strategi menulis sebuah persamaan
Development and Achievement in Secondary School atau kalimat terbuka dan membuat daftar yang
Geometry dari Universitas Chicago [11]. teratur. Siswa visualisasi mengalami kesalahan
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dalam menentukan solusi permasalahan karena
dengan pemberian tes klasifikasi tingkat berikir siswa masih berada pada tingkat visualisasi sehingga
belum memahami hubungan antar bangun datar. membantunya menentukan langkah-langkah yang
Siswa juga mengecek perhitungan, rumus yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Siswa
digunakan serta kesesuaian jawaban dengan deduksi informal memilih menggunakan strategi
pertanyaan pada tiap langkah yang dilakukannya. menulis persamaan atau kalimat terbuka dan strategi
Setelah jawaban diperoleh, siswa mendiskusikan menerka dan menguji. Siswa mengungkapkan alasan
kembali jawaban yang diperolehnya. menggunakan cara tersebut karena hanya cara
Siswa analisis mengungkapkan informasi dan menerka dan menguji yang terpikirkan untuk
menjelaskan pokok permasalahan yang diperoleh menyelesaikan masalah tersebut.
setelah membaca soal. Siswa analisis menggunakan Pada tahap menemukan jawaban, siswa
strategi berpikir logis untuk menemukan hubungan deduksi informal melakukan langkah-langkah
antara informasi yang diketahui dan ditanyakan serta penyelesaian sesuai dengan yang direncanakan pada
informasi penting yang terdapat pada soal sehingga tahap sebelumnya. Siswa deduksi informal
dapat membantunya menetukan langkah-langkah menggunakan strategi berpikir logis dimana siswa
apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan menggunakan informasi-informasi yang
masalah tersebut. Pada tahap memilih strategi, siswa diketahuinya yang terdapat dalam soal, ia memilih
analisis memilih menggunakan strategi menerka dan notasi dan menerapkan operasi hitung perkalian dan
menguji. Alasan siswa menggunakan cara tersebut pembagian. Selanjutnya, siswa menggunakan
karena dari informasi yang diketahui strategi menulis persamaan atau kalimat terbuka dan
mengarahkannya menggunakan cara tersebut dan menggunakan strategi menerka dan menguji untuk
menurutnya cara tersebut cepat untuk menyelesaikan menemukan solusi dari permasalahan. Siswa
soal. deduksi informal memahami sifat-sifat suatu bangun
Pada tahap menemukan jawaban, siswa dan hubungan antar bangun dengan baik sehingga
analisis melakukan langkah-langkah sesuai dengan dapat menemukan solusi permasalahan yang
yang direncanakan pada tahap sebelumnya. Siswa diberikan. Siswa mengecek perhitungan, rumus yang
menggunakan strategi berpikir logis dimana siswa digunakan serta kesesuaian jawaban dengan
menggunakan informasi-informasi yang pertanyaan. Setelah jawaban diperoleh, subjek
diketahuinya, yang terdapat dalam soal dan mendiskusikan kembali jawaban yang diperolehnya.
menerapkan operasi perkalian dan pembagian Siswa mengungkapkan bahwa persegi merupakan
kemudian siswa menerka dan menguji untuk persegipanjang karena terdapat sifat persegi
menemukan solusi dari permasalahan. Dalam memenuhi definisi dari persegipanjang.
menggunakan strategi menerka dan menguji, siswa
juga menggunakan strategi berpikir logis untuk SARAN
menentukan solusi permasalahan disertai dengan Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang
alasan yang logis. Selain itu, siswa analisis juga diajukan peneliti, peneliti memberikan saran sebagai
menggunakan strategi menggambar untuk berikut:
menyakinkan bahwa jawaban yang ditemukannya 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
merupakan solusi yang benar. Siswa analisis dapat perbedaan penggunaan strategi pemecahan
memahami sifat-sifat suatu bangun namun tidak masalah namun siswa tidak dapat menunjukkan
dapat memahami hubungan antar bangun sehingga solusi lain untuk menyelesaikan masalah
siswa analis salah dalam menentukan solusi dari sehingga diharapkan guru dapat mengajarkan
permasalahan yang diberikan. Siswa juga mengecek siswa berbagai penyelesaian masalah yang
perhitungan, pada tiap langkah yang telah dilakukan memungkinkan dapat diselesaikan dengan
serta kesesuaian jawaban dengan pertanyaan. beberapa strategi sehingga siswa dapat lebih
Siswa deduksi informal juga mengungkapkan meningkatkan kemampuan pemecahan
hal yang diketahui dan ditanyakan pada soal serta masalahnya.
menggunakan strategi membuat gambar untuk 2. Dalam mengembangkan tugas pemecahan
memperoleh pemahaman/ gambaran yang lebih jelas masalah hendaknya menggunakan soal-soal yang
terhadap soal yang dihadapi. Siswa deduksi informal mencakup semua konsep matematika sehingga
menggunakan strategi berpikir logis untuk strategi pemecahan masalah matematika yang
menemukan hubungan antara informasi yang digunakan siswa dapat terlihat lebih detail dan
diketahui dan ditanyakan dan beberapa informasi jelas.
penting yang terdapat pada soal sehingga dapat
3. Kajian yang diamati dalam penelitian ini hanya for success?. Journal of Elementary. Vol.
terbatas pada tingkat berpikir geometri siswa. 10(13), pp. 1807-1816.
Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian
tentang strategi pemecahan masalah siswa untuk
memperluas kajian penelitian misalnya ditinjau
dari kemampuan matematika, gender atau
kecenderungan kepribadian siswa.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdussakir. (2010). Pembelajaran Geometri
Sesuai Teori Van Hiele. Jurnal Kependidikan
dan Keagamaan Fakultas Tarbiyah UIN
Maliki Malang. Vol VII Nomor 2.
[2] Aydogdu, M. Z. (2014). A Research On
Geometry Problem Solving Strategies Used By
Elementary Mathematics Teacher Candidates.
Journal of Educational and Instructional
Studies in The World. Vol.04 Issue. 01.
[3] Branca, N. A. (1980). Problem Solving as a
Goal, Process, and Basic Skill. Problem
Solving in School Mathematics. Editor: Krulik,
S. and Reys, R.E. Reston: National Council of
Teachers of Mathematics.
[4] Burger, W. F., & Shaughnessy, J. M. (1986).
Characterizing The Van Hiele Levels Of
Developmen In Geometry. Journal for
research in Mathematics Education. Vol 17.
No.1, 31 – 48.
[5] Krulik, S., & Rudnick, J. A. (1995). The New
Sourcebook for Teaching Reasoning and
Problem Solving in Elementary School.
Needham Heights: Allyn & Bacon.
[6] Polya, G. (1973). How to Solve it.NEW
JERSEY: Princeton University Press.
[7] Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah,
Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG
Matematika
[8] Siew, N. M. (2013). Facilitating Students
Geometric Thingkin Trough Van Hiele’s
Phase-Based Learning Using Tangram.
Journal of Social Sciences, Vol. 9 Issue 3.
[9] Walle, J. A. (1990). Geometric Thinking and
Geometric Concepts. In Elementary and
Middle School Mathematics: Teaching
Developmentally, 4th ed. Boston: Allyn and
Bacon.
[10] Wardhani, S., & Rumiati. (2011). Instrumen
Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP:
Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta:
PPPPTK
[11] Usiskin, Z. (1982). Van Hiele levels of
achievement in secondary school geometry.
Final Report of the Cognitive Development
and Achievement in Secondary School
Geometry Project. Chicago: University of
Chicago.
[12] Yazgan, Y. (2015). Sixth graders and non-
routine problems: Which strategies are decisive

You might also like