You are on page 1of 10

Paper title – Petrolida Business Case Competition

COVER
Paper title – Petrolida Business Case Competition

INTRODUCTION

Situation
Sebagaimana kita tahu, dampak dari COVID-19 sangatlah buruk bagi banyak sekotr ekonomi di
dunia. Hal ini dimulai ketika World Health Organization (WHO) menyatakan darutat kesehatan
masyarakat akan virus COVID-19 terjadi pada 30 Januari 2020. Virus ini menyerang target yang
tidak terduga, yaitu kesehatan masyarakat dan ekonomi dunia. Economic consequences across
many countries include significant market and interest rate volatility. Begin that time many dan
penyesuaian adjustments in all of economic sector need to be conducted. In our concern, banking
sector facing many problems because of this pandemic virus. So, the adjustment and adaptability of
banking sector must be conducted and improved before it getting worst. Banking sector have to
overcome challenge in order to maintain its revenue and profit. Not only about the direct effect on
banking sector but also indirect effect that change customer behaviors. Lockdowns aimed to prevent
the spread of COVID-19 has stopped economic activities. Though the finance and banking sector
can provide their services indirectly without physical contact, the linkage of the sector with other
sectors as the payment services provider or the credit and risk management provider extends the
impact of COVID-19 to the financial and banking sector. According to report by Deloitte, there are
four main challenges that the banking sector may face during the pandemic, which are:
 Potential draw-down on credit facilities by clients
 Revision to loan loss provision estimates
 Additional capital requirements to maintain capital adequacy ratio
 Compressed net interest income margin
Complication
Because of the reality above about the effect of COVID-19 pandemic the activity of person will
change slowly to adapt. The banking service industry is one of the industry sectors that are heavily
affected by the pandemic. According to the study conducted by KPMG, there are several things to
be focused on by banking industries during uncertain times like this, which are financial risk
management, securitization landscape, business continuity and resilience, and customer relationship
(KPMG International, 2020). The customer needs a reliable, real-time, and secure banking platform
that can be accessed even though they are in social distancing condition. Thus, the acceleration and
strong foundation of digitalization is needed (Deloitte., 2020). Customers are more likely to prefer
cashless or even Looking Forward card-less transactions. The use of contactless transactions is
already done in many countries even before the pandemic, but the adoption will soar high during
and probably after the pandemic due to customer preferences (Cuthell et al., 2020).
Based on their function, banks commonly operating in Indonesia can be divided into two categories:
retail & commercial banks and people’s credit bank (Bank Perkreditan Rakyat) or Rural Banks.
Retail & commercial banks may face difficulties in serving their customers the usual way, or even
face difficulties in getting back loans, where customers who are affected strongly by the pandemic
may not be able to pay back loans on time. Rural Banks may face challenges in keeping operations
running smoothly, as the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) stated that many Rural
Banks in Indonesia failed to operate during the pandemic, even reaching a -200% capital adequacy
ratio.

1
Paper title – Petrolida Business Case Competition

The solution for these problems might be quick and simple: push for digitalization in banking.
However, this is not easy to achieve, there are multiple different kinds of banks, and though one
might benefit from the digitalization of banks, others may not.
Question
“Is it a great improvement of the platform digitalization for both two types of bank to fullfill
customer needs?”
INTERNAL ANALYSIS

EXTERNAL ANALYSIS
PEST Analisis

2
Paper title – Petrolida Business Case Competition

[ CITATION Mar20 \l 1033 ][ CITATION Aid20 \l 1033 ]

POLITIK. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan physical distancing guna mengurangi laju persebaran pandemi seperti PSBB atau
PPKM. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan 11 kebijakan baru sebagai langkah untuk mengurangi dampak pandemi pada perusahaan
jasa keuangan dimana terdapat 3 stimulus untuk industri perbankan, 5 kebijakan pasar modal, 2 kebijakan non-bank, dan 1 kebijakan untuk
seluruh jasa keuangan.
PEST Analysis

EKONOMI. Indonesia mengalami penurunan eknomi sebesar -3.4% pada kuartil ketiga tahun 2020. Hasil prediksi ekonomi pada tahun 2021
menunjukkan bahwa masih sulit bagi Indonesia untuk mencapai perkembangan ekonomi sebesar 4-5%. Permasalahan jumlah pengangguran
juga meningkat sepanjang pandemi dimana terjadi kenaikan jumlah pengangguran secara signifikan sehingga menyentuk jumlah 9.7 juta
penduduk.

SOSIAL. Pembatasan sosial menyebabkan kesulitan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan terutama kegiatan industri. Hal ini
menyebabkan semakin berkurangnya aktivitas transaksi keuangan dan berkurangnya kegiatan peminjaman atau kredit uang. Pembatasan
aktivitas juga menyebabkan masyarakat semakin sulit dalam mengembalikan pinjaman.

TEKNOLOGI. Virtual meetings dan remote working adalah dua dari banyaknya teknologi yang berkembang pesat pada masa pandemi.
Implementasi teknologi digital juga semakin marak dilakukan pada berbagai industri. Kolaborasi antara bank dan perusahaan Fintech menjadi
salah satu contoh bagaimana perusahaan saling berkolaborasi untuk mengimpelentasi teknologi selama pandemi. Hal ini tentunya
memberikan dampak positif bagi perusahaan sehingga diharapkan dapat siap untuk mengembangkan Industry 4.0 dimasa mendatang.

Perkembangan Teknologi Finansial


Teknologi Finansial adalah teknologi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengotomasi
berbagai proses dan bisnis pada sektor jasa keuangan. Beberapa inovasi Fintech yang terdapat di
industri adalah perusahaan yang memberikan jasa pinjaman, payment automation, crowdfunding,
fraud detection, insurtech, dan blockchain. Pemetaan Fintech di Indonesia dapat dilihat pada
Lampiran 1. Perusahaan Bank memiliki peluang untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan
Fintech sehingga bisa mendapatkan competitive advantage dari implementasi teknologi dan dapat
memenangkan pasar. Ekosistem Finteh di Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2.
FORMULASI MASALAH DAN STRATEGI
Hasil identifikasi solusi dipetakan menggunakan issue tree yang dapat dilihat pada gambar berikut.

3
Paper title – Petrolida Business Case Competition

Tujuan Solusi Strategi

1 Bekerja sama dengan startup teknologi finansial


Menggunakan Robo Advisor yang
(fintech) berbasis peer to peer lending yang terlebih
dikombinasikan dengan Credit
dahulu menggunakan teknologi Robo Advisor dan
Scoring untuk menjadikan seleksi
Credit Scoring berbasis data (Untuk semua jenis
kredit lebih tepat sasaran
bank)

Melakukan pemetaan terhadap 2 Segmen yang telah dipetakan kemudian


segmen peminjam yang paling dipertimbangkan kembali untuk diberikan kredit.
terdampak serta yang berpotensi Apabila telah memiliki kredit sebelumnya, maka
mengembalikan pinjaman tepat dapat menggunakan kebijakan restrukturisasi kredit
Menyelesaikan waktu (Untuk retail dan rural bank)
permasalahan pinjaman
jatuh tempo dan macet 3
Memperpanjang tenggat waktu kredit dengan
Melakukan restrukturisasi kredit membebankan sejumlah biaya tambahan di akhir
tenggat yang baru (untuk retail dan rural bank)

4
Pengambilan keputusan dilakukan
Terus melakukan pembaharuan terhadap model
secara real time (menyesuaikan
kebijakan (untuk semua jenis bank)
suku bunga dari pemerintah)

Penurunan pendapatan 5
dari bunga maupun biaya Kampanye penggunaan metode pembayaran secara
transaksi (fee) Memicu peningkatan transaksi
cashless (untuk retail dan rural bank)

6
Partnership dengan banyak marketplace dan
payment gateway untuk memperbanyak
kemungkinan transaksi (untuk retail dan rural bank)

7
Melakukan perbaikan Customer Journey Map, User
Pembatasan fisik dan Melakukan transformasi bisnis
Interface, dan User Experience (untuk semua jenis
kegiatan selama pandemi secara digital
bank)

Berdasarkan hasil identifikasi solusi menggunakan issue tree, didapatkan 7 strategi yang dapat
diimplementasikan oleh Bank.
JELASKAN TENTANG SOLUSI DISINI
RISIKO DAN IMPLEMENTASI

Berdasarkan strategi yang telah diusulkan, dilakukan pemetaan profil risiko dan usulan
implementasi strategi yang diprioritaskan berdasarkan hasil pemetaan impact-effort yang terdapat
pada gambar berikut.

4
Paper title – Petrolida Business Case Competition

Peta Risiko Peta Implementasi

High
4 1

High
1 3 2
Medium
Impact

Medium
Impact
6 4 3 5 7 6

7 2

5
Low

Low
Low Medium High Low Medium High
Probability Effort

Priority Priority
Low Medium High Low Medium High

5
Paper title – Petrolida Business Case Competition

1. Increase in past-due and nonperforming loans (Partnership dg Fintech P2P, robo advisor)
Ammar
2. Declining net interest margins and fee income (Partnership dg Fintech) Ammar
3. Customer experience/service (perbaikan customer journey map dan UI UX) - Ali
4. Product and pricing strategies yang belum menyesuaikan pandemi (Nambah service atau
produk inovatif)-Ghulam
merestrukturisasi pembiayaan Bank akan melakukan pemetaan, mana debitur yang layak
diberikan restrukturisasi dan mana yang tidak. (ini masuk robo advisor or credit scoring,
dimasukin di solusi 1 dan 2 aja)
Pengadaan service baru dengan memilih sektor-sektor usaha yang masih akan berkembang,
misalnya yaitu jasa pegadaian emas
digitalisasi layanan perbankan. digitalisasi perbankan memang telah dilakukan sebelum
wabah terjadi, namun saat ini menjadi momentum untuk menguji apakah digital banking
milik bank akan dimanfaatkan nasabah atau tidak. (okei ini bakal w masukin ke solusi cx, ui,
ux)
pendampingan kepada pelaku UMKM dengan membantu mendigitalisasi segmen usaha ini
agar bisa tetap hidup. Bentuk pendampingan dapat dilakukan melalui corporate social
responsibility (CSR). (ini kita kasi judul besar new service, salah satunya ini)
harus melakukan inovasi. Memasuki fase new normal kata Indra, bank tidak dapat
menggunakan cara lama dalam menjalankan bisnis termasuk memberikan layanan kepada
nasabah. Misal dengan inovasi jasa EE-Account atau everytime everywhere-account dimana
pembukaan rekening nasabah dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun
Investment Deposit? Semacam sekuritas tetapi dilakukann melalui bank
Safe Deposit Box Virtual, jasa berupa pesan antar barang safe deposit sehingga nasabah
tidak perlu pergi ke bank untuk menyimpan barang yang dimilikinya melainkan ada
kurirnya. (masuk new service juga)
https://finansial.bisnis.com/read/20200603/231/1247940/bank-syariah-terapkan-lima-strategi-
ini-hadapi-fase-new-normal
Additional capital requirement to maintain capital adequacy ratio (meningkatkan input dan
transaksi) (ini terhubung ke 4)

6
Paper title – Petrolida Business Case Competition

DAFTAR PUSTAKA

Aida, N. R. (2020, 12 18). Pandemi Belum Berakhir, Bagaimana Perekonomian Indonesia pada
2021? Retrieved from Kompas:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/18/100600765/pandemi-belum-berakhir-
bagaimana-perekonomian-indonesia-pada-2021-?page=all
Market Bisnis. (2020, 7 16). Ini 11 Kebijakan Stimulus OJK Pada Periode Pandemi Covid-19.
Retrieved from Market Bisnis: https://market.bisnis.com/read/20200716/192/1266894/ini-
11-kebijakan-stimulus-ojk-pada-periode-pandemi-covid-19

7
Paper title – Petrolida Business Case Competition

APPENDIX

Lampiran 1 Peta Fintech Indonesia

8
Paper title – Petrolida Business Case Competition

Lampiran 2 Ekosistem Fintech Indonesia

You might also like