You are on page 1of 9

ANALISIS UJI KUAT SINYAL TERHADAP JARAK JANGKAU MAKSIMAL SISTEM

PENERIMAAN SINYAL INTERNET BERBASIS EDIMAX HP-5101ACK


Nindya Naraswari1), Fitri Imansyah2), F. Trias Pontia W3)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura,
Jln. Prof.H.Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia
Email : nindya.naraswari@gmail.com

ABSTRACT

Data transfer speed via telephone lines by analogue signals was considered not able to comply
with internet users who need the rapid data transfers. This could be covered by Edimax HP-5101 ACK
instrument. This research aims to observe signal strenght for maximum distance of internet signal
reception system based on Edimax HP-5101 ACK. Determination of QoS parameters were done by
measuring access internet speed by speedtest and measuring delay, packet loss and throughput by
Axence NetTools Pro 4.0 software. The outcome average of QoS parameters determination of internet
access speed on rHVHDUFKHU¶V KRPH DUHD ZDV 0ESV IRU GRZQORDGLQJ DQG 0ESV IRU
uploading. Those values were very good category. The outcome of delay measuring was 51,33 ms
(TIPHON: Very Good and ITU-T: Good), jitter was 57,23 ms (TIPHON: Very Good), packet loss was
4,5% (TIPHON: Good and ITU-T: Good) and throughput was 22,932 Kbps (TIPHON: Bad). Besides,
the outcome average of QoS parameters determination of internet access speed on
Telecommunications Laboratory of Engineering Faculty at Tanjungpura University area was 1,61
Mbps for downloading and 1,94 Mbps for uploading. Those values were good category. The outcome
of delay measuring was 106,70 ms (TIPHON: Very Good and ITU-T: Good), jitter was 113,15 ms
(TIPHON: Moderate), packet loss was 3,85% (TIPHON: Good and ITU-T: Good) and throughput was
9,257 Kbps (TIPHON: Bad). The decreasing of QoS parameters caused by many internet user there so
internet access could not be stable when measuring. Other factors were kind of devices, transmission
media and obstacles.

Key words: Signal Strength, Parameters of QoS, Access Speed

I. Pendahuluan merupakan sebuah produk yang dapat


Dalam perkembangan telekomunikasi, mengubah jaringan kabel listrik yang ada
kecepatan transfer data melalui jalur telepon menjadi jaringan data dengan kecepatan
dengan sinyal analog dianggap tidak dapat sampai dengan 500Mbps tanpa perlu
memenuhi keinginan pengguna internet yang memasang kabel LAN. Edimax HP-5101ACK
membutuhkan transfer data yang cepat. Hal ini membuat jaringan di kantor dan rumah dengan
disebabkan karena sinyal analog yang mudah dan irit biaya.
merambat melalui kabel telepon banyak Pada penelitian ini akan dilakukan
mendapat gangguan (noise) dari lingkungan. pengujian kuat sinyal terhadap jarak jangkau
Selain itu sinyal analog yang membawa data maksimal sistem penerimaan sinyal internet
ini telah diset pada frekuensi tertentu untuk berbasis Edimax HP-5101ACK. Oleh karena
menghindari interferensi dengan gelombang itu, dengan menggunakan produk ini
yang membawa sinyal suara. Akibatnya diharapkan dapat menjadi solusi terbaik untuk
kecepatan transmisi data internet tidak dapat meningkatkan kelancaran dan menambah jarak
ditingkatkan lagi. Untuk mengatasi kelemahan jangkau telekomunikasi sehingga mendapatkan
ini, para ahli mengembangkan cara hasil yang maksimal.
mentransfer data dalam bentuk digital dan
mencoba menggunakan jalur komunikasi lain II. Dasar Teori
sebagai sarana transfer data. 2.1 Wireless Local Area Network (WLAN)
Pada umumnya, kebanyakan jaringan WLAN adalah konsep jaringan LAN
telekomunikasi yang menggunakan sistem dimana media yang digunakan adalah nirkabel
Wifi hanya memiliki cakupan area yang (wireless). Pada implementasinya, media yang
terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk digunakan dalam membuat konsep jaringan
mengatasi hal tersebut agar dapat menambah wireless LAN tidak hanya wireless, melainkan
cakupan area dengan menggunakan suatu juga melibatkan media kabel. Penggunaan
produk dari Perusahaan Edimax, yaitu Edimax media wireless lebih cenderung ditempatkan
HP-5101ACK. Edimax HP-5101ACK pada sisi jaringan akses. Dalam konsep sebuah
jaringan, perangkat yang ditempatkan pada 2.2.1.1 Bandwidth
pada posisi akhir adalah komputer atau Bandwidth adalah luas atau lebar
perangkat yang lain yang digunakan oleh cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
pengguna untuk berkomunikasi dengan dalam medium transmisi. Dalam jaringan
pengguna lain dengan menggunakan jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai
tersebut. Untuk bisa terhubung ke dalam suatu sinonim untuk kecepatan transfer data
jaringan, biasanya perangkat yang digunakan (transfer rate) yaitu jumlah data yang dapat
oleh pengguna akan dihubungkan dengan dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam
perangkat tengah (perangkat penghubung), jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam
misalnya router. detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur
dalam bps (bits per second). Adakalanya juga
2.2 Quality of Service (QoS) dinyatakan dalam Bps (bytes per second).
Menurut Wijnants, Agten, Quax, &
Lamotte (2009) pengertian QoS adalah sebuah 2.2.1.2 Delay
metode pengukuran terhadap kesempurnaan Delay adalah waktu yang dibutuhkan
teknologi yang menunjukkan kemampuan dari oleh sebuah paket data terhitung dari saat
sistem untuk menjamin sebuah performa pada pengiriman oleh transmitter sampai saat
tingkat tertentu dapat tercapai. Dalam diterima oleh receiver (Vina.R., 2006). Delay
pengertian quality secara umum menurut adalah waktu tunda suatu paket yang
Lakhtaria (2010) adalah dua pendekatan untuk diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik
menentukan, mengukur dan menilai ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay
keberhasilan dalam memenuhi sebuah dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,
kebutuhan atau sebuah pola yang diinginkan. kongesti atau juga waktu proses yang lama.
Untuk pengukuran performa pada jaringan Titik-titik ini dapat berupa perangkat
komputer dikenal sebagai Quality of Service komputer, atau perangkat jaringan lainnya
(QoS). Sedangkan menurut Marchese (2007), seperti router, modem dan sebagainya yang
berdasarkan sudut pandang jaringan, Quality dilewati oleh paket informasi.
Of Service (QoS) adalah kemampuan suatu Menurut versi TIPHON standarisari
elemen jaringan, seperti aplikasi jaringan, host, nilai delay sebagai berikut.
atau router untuk memiliki tingkatan jaminan Tabel 1. Standarisasi Delay versi TIPHON
bahwa elemen jaringan tersebut dapat Kategori Delay Besar Delay
memenuhi kebutuhan suatu layanan. Sangat Bagus < 150 ms
QoS didesain untuk membantu end Bagus 150 s/d 300 ms
user (client) menjadi lebih produktif dengan Sedang 300 s/d 450 ms
memastikan bahwa user mendapatkan Jelek > 450 ms
performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi Sumber: TIPHON
berbasis jaringan. QoS merupakan suatu Sedangkan berdasarkan versi ITU-T
tantangan yang besar dalam jaringan berbasis standarisasi nilai delay sebagai berikut.
IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari Tabel 2. Standarisasi Delay versi ITU-T
QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan- Kategori Delay Besar Delay
kebutuhan layanan yang berbeda, yang Baik < 150 ms
menggunakan infrastruktur yang sama. QoS Cukup 150 s/d 400 ms
menawarkan kemampuan untuk Buruk > 400 ms
mendefinisikan atribut-atribut layanan yang
Sumber: ITU-T
disediakan, baik secara kualitatif maupun
Jitter adalah variasi delay, yaitu
kuantitatif.
perbedaan selang waktu kedatangan antar
paket di terminal tujuan. Jitter dipengaruhi
2.2.1 Karakteristik QoS oleh variasi beban trafik dan besarnya
Tujuan QoS adalah menyediakan tumbukan antar paket (congestion) yang ada
pengiriman layanan kepada aplikasi yang dalam jaringan. Semakin besar beban trafik di
membutuhkan dengan menjamin bandwidth dalam jaringan akan menyebabkan semakin
yang memadai, pengaturan delay dan jitter, besar pula peluang terjadinya congestion
dan mengurangi packet loss. (Microsoft, (kemacetan) dengan demikian nilai jitter-nya
2003). akan semakin besar. Jitter, atau variasi
Karakteristik jaringan yang diatur kedatangan paket, dapat juga diakibatkan oleh
melalui QoS adalah sebagai berikut. variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam
waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu
penghimpunan paket-paket di akhir perjalanan Tabel 5. Standarisasi Packet Loss versi ITU-T
jitter. Kategori Packet Loss Packet Loss
Tabel 3. Kategori dari Jitter Baik 3%
Kategori Jitter Jitter (ms) Cukup 15 %
Sangat Bagus 0 ms Buruk 25%
Bagus 0 ms s/d 75 ms Sumber: ITU-T
Sedang 75 ms s/d 125 ms Untuk mengukur nilai Packet Loss digunakan
Jelek 125 ms s/d 225 ms Persamaan (3).
<
Sumber: TIPHON 3DFNHW /RVV [ ..................................(3)
$
Untuk mengukur nilai Jitter digunakan Keterangan:
Persamaan (1) dan Persamaan (2). Y = Packet data dikirim ± Packet data diterima
Total variasi delay = Delay ± (rata-rata delay)..(1) A = Packet data dikirim
7RWDO YDULDVL GHOD\
-LWWHU ..............................(2)
7RWDO 3DFNHW \DQJ GLWHULPD
2.2.1.4 Throughput
2.2.1.3 Packet Loss Throughput adalah ukuran dari
Packet loss adalah banyaknya paket kecepatan dimana data dapat dikirim melewati
yang hilang selama proses transmisi ke tujuan. jaringan dalam bit per second (bps).
Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket Kemampuan throughput dalam menopang
data yang melewati suatu jaringan gagal hardware (perangkat keras) disebut dengan
mencapai tujuannya. Beberapa penyebab bandwidth. Ada kenyataannya, istilah
terjadinya packet loss yaitu: bandwidth kadang-kadang digunakan sebagai
x Congestion, disebabkan karena sinonim dari throughput. Throughput dapat
terjadinya antrian yang berlebihan juga dikatakan bandwidth yang sebenarnya.
dalam jaringan. Dalam menentukan kualitas jaringan
x Node yang bekerja melebihi kapasitas komunikasi data khususnya jaringan internet,
buffer terdapat dua hal penting yaitu besarnya delay
x Memory yang terbatas pada node dan kecepatan dari suatu paket data untuk
x Policing atau kontrol terhadap jaringan melewati suatu jaringan, dan memadai atau
untuk memastikan bahwa jumlah trafik tidaknya bandwidth jaringan yang tersedia.
yang mengalir sesuai dengan besarnya Berikut ini merupakan standarisasi
bandwidth. Jika besarnya trafik yang throughput menurut TIPHON.
Tabel 6. Standarisasi Throughput versi TIPHON
mengalir di dalam jaringan melebihi
kapasitas bandwidth yang ada maka Kategori Throughput Throughput
policing control akan membuang Buruk 0 ± 338 Kbps
kelebihan trafik yang ada. (Haidar.R., Cukup 338 ± 700 Kbps
2010) Baik 700 ± 1.200 Kbps
Di dalam implementasi jaringan, nilai Sangat Baik > 1.200 Kbps
packet loss ini diharapkan mempunyai nilai Sumber: TIPHON
yang minimum. Secara umum terdapat empat Beberapa faktor yang menentukan nilai
ketegori penurunan kualitas jaringan throughput adalah :
berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan 1. Piranti jaringan
versi TIPHON (Telecommunications and 2. Tipe data yang ditransfer
Internet protocol Harmonization Over 3. Topologi jaringan
Network) standarisari nilai packet loss sebagai 4. Banyaknya pengguna jaringan
berikut. 5. Spesifikasi komputer client/user
Tabel 4. Standarisasi Packet Loss versi TIPHON 6. Spesifikasi komputer server
Kategori Packet Loss Packet Loss 7. Induksi listrik dan cuaca
Sangat Bagus 0%
Bagus 3% 2.2.2 Penyebab QoS yang Buruk
Sedang 15% Rahmad Fadli, Andi Rifqi dan Johan
Jelek 25% Fransisco (2013) menyatakan bahwa terdapat
Sumber: TIPHON beberapa faktor pengganggu dalam jaringan
Sedangkan menurut versi ITU-T yang menyebabkan turunnya nilai QoS, yaitu :
terdapat tiga ketegori penurunan kualitas 2.2.2.1 Redaman
jaringan berdasarkan standarisari nilai packet Redaman adalah jatuhnya kuat sinyal
loss sebagai berikut. karena pertambahan jarak pada media
transmisi. Setiap media transmisi memiliki noise ini akan dapat membuat cacat sinyal
redaman yang berbeda-beda, tergantung dari yang diterima sehingga informasi yang dibawa
bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal dapat berubah.
ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat
sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya 2.2.2.4 Crosstalk
mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan Ditimbulkan oleh kabel yang diletakkan
pada daerah frekuensi rendah. berdekatan, misalnya antara kabel UTP atau
kabel koaksial yang membawa multiple sinyal
2.2.2.2 Distorsi dan merupakan penghubung antar sinyal yang
Distorsi merupakan fenomena yang tidak diinginkan. Crosstalk merupakan suatu
disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi ketidakseimbangan sehingga suatu sinyal akan
karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam masuk ke dalam saluran sinyal yang lainnya,
komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi sehingga akan mempengaruhi sinyal asli yang
yang memadai dalam mengakomodasi adanya dikirimkan.
spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan
pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga 2.2.2.5 Echo
distorsi dapat dikurang. Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh
transmitter kembali (feedback) kepadanya.
2.2.2.3 Noise
Noise ini sangat berbahaya, karena jika 2.2.2.6 Atenuasi
terlalu besar akan dapat mengubah data asli Atenuasi merupakan melemahnya
yang dikirimkan. sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak
Jenis-Jenis Noise dalam jaringan : yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh
a. Thermal Noise suatu sinyal dan juga oleh karena makin
Thermal noise ini terdapat di semua tingginya frekuensi sinyal tersebut.
media transmisi dan semua peralatan
komunikasi yang disebabkan oleh panas 2.2.2.7 Congestion
elektron dalam konduktor sehingga tidak dapat Congestion merupakan kondisi yang
dihapus/dilenyapkan. Thermal noise tidak terjadi akibat penggunaan suatu layanan
terlalu berpengaruh untuk transmisi suara, jaringan melebihi kapasitas yang dapat di
tetapi akan sangat berpengaruh pada terima oleh sebuah jalur komunikasi data.
komunikasi data. Dalam komunikasi data,
impuls noise dapat membuat cacat sinyal yang III. Metode Penelitian
diterima, sehingga data atau informasi yang 1. Bahan Penelitian
dibawa dapat berubah. Semua peralatan dan Bahan penelitian yaitu jaringan internet
media transmisi dapat mempengaruhi yang memadai.
timbulnya thermal noise jika temperaturnya di 2. Alat yang digunakan
atas 0K (Kelvin). a. Perangkat keras
b. Intermodulation Noise - Edimax HP-5101ACK
Terjadi karena ketidaklinieran - Edimax BR-6428NS V2 N300
komponen transmitter dan receiver. Sinyal - Laptop
output merupakan penjumlahan dan perbedaan - Kabel listrik 300 m
dari sinyal input. Sistem diharapkan linear b. Perangkat Lunak
sehingga sinyal output = sinyal input - Speedtest merupakan sebuah aplikasi
c. Impulse Noise dari Ookla yang digunakan untuk
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan mengetahui kecepatan maksimal internet
atau spike-spike noise dengan durasi pendek dalam mendownload dan mengupload.
dan dengan amplitudo yang relatif tinggi, - Axence NetTools adalah salah satu
dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan atau cacat network monitoring tools yang
dalam sistem komunikasi yang merupakan mengukur performa jaringan,
gangguan kecil untuk data analog karena pemindaian jaringan, keamanan, alat
gangguan elektromagnetik dan menjadi administrasi dan dapat mendiagnosa
sumber utama dalam komunikasi data digital, persoalan jaringan.
sehingga impulse noise sangat mengganggu
transmisi data.
Untuk transmisi suara, impulse noise
tidak berpengaruh apa-apa, akan tetapi impulse
3. Pengukuran Parameter QoS jaringan internet berbasis Edimax HP-
5101ACK dan mendapatkan jarak jangkau
maksimal yang dihasilkan.

IV. Hasil dan Analisis


A. Rumah Peneliti
Tabel 7. Rekapitulasi Parameter QoS Berdasarkan
Jarak Jangkau Transmisi di Area Rumah Peneliti

Gambar 1. Skenario Pengujian Parameter


Quality of Service

Gambar 1. merupakan cara pengambilan Sumber: Data Pengukuran


data parameter QoS yaitu pengukuran Keterangan Warna Berdasarkan Standar TIPHON:
bandwidth menggunakan Speedtest, serta Kuning : Sangat Bagus Hijau : Sedang
Biru : Bagus Merah : Jelek
mengukur delay, packet loss dan troughput
Berdasarkan Tabel 7. hasil perhitungan
dengan menggunakan software Axence
rata-rata parameter QoS yang telah diukur
NetTools Pro 4.0. Pertama kita akan
dengan jarak jangkau yang telah ditentukan
menghubungkan router Edimax BR-6428NS
untuk pengukuran yang dilakukan di area
V2 N300 dengan jaringan internet yang
rumah peneliti yaitu sebagai berikut.
tersedia. Setelah itu, salah satu dari Edimax
a. Rata-rata parameter kecepatan download
HP-5101ACK hubungkan ke router yang telah
dari 4 jarak jangkau transmisi yaitu
digunakan. Nama Wifi yang telah diatur pada
sebesar 12,11 Mbps. Sedangkan
router yaitu edimax.setup. Proses pengujian
kecepatan upload yaitu sebesar 1,23
akan dilakukan setelah ditentukannya jarak
Mbps. Nilai-nilai tersebut dapat
jangkau transmisi. Jarak jangkau ini harus
dikatakan sangat baik sehingga
terhubung pada jalur listrik yang sama. Aliran
menghasilkan kecepatan akses internet
listrik disini sebagai jalur transmisi data.
yang sangat lancar.
Selanjutnya sebelum melakukan proses
b. Rata-rata parameter delay dari 4 jarak
pengujian parameter QoS kita hubungkan
jangkau transmisi adalah 51,33 ms. Jika
Edimax HP-5101ACK ke laptop. Kemudian
dibandingkan dengan standar TIPHON
koneksikan dengan Wifi edimax.setup yang
yang terlihat pada Tabel 1. maka hasil
tersedia.
perhitungan rata-rata parameter delay
Saat laptop sudah terhubung ke jaringan
EHUDGD GL NDWHJRUL ³6DQJDW %DJXV´
internet, kita akan menguji bandwidth yang
karena nilainya di bawah 150 ms.
tersedia di www.speedtest.net. Hasil yang
Sedangkan jika dibandingkan dengan
ditampilkan berupa bandwidth download,
standar ITU-T pada Tabel 2. maka rata-
upload dan ping. Kemudian menguji parameter
rata parameter delay berada di kategori
QoS yaitu delay, packet loss dan throughput
³%DLN´ NDUHQD QLODLQ\D GL EDZDK
dengan menggunakan software Axence
ms. Artinya, waktu tunda suatu sistem
NetTools Pro 4.0. Masing-masing pengujian
untuk melewatkan sejumlah paket data
dilakukan sebanyak tiga kali. Setelah
lebih kecil sehingga kecepatan internet
mendapatkan nilai delay, kita dapat mencari
sangat lancar dan sinyal sangat stabil.
jitter. Secara keseluruhan akan dilakukan
c. Rata-rata parameter jitter dari 4 jarak
perhitungan rata-rata dari hasil pengujian
jangkau transmisi adalah 57,23 ms. Jika
tersebut untuk memperoleh nilai yang akan
dibandingkan dengan standar TIPHON
dibandingkan dengan standarisasi parameter
yang terlihat pada Tabel 3. maka hasil
QoS.
perhitungan rata-rata parameter jitter
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka
EHUDGD GL NDWHJRUL ³%DJXV´ NDUHQD
penulis dapat menentukan kualitas layanan
nilainya di antara 0 ms s/d 75 ms.
Artinya, selang waktu kedatangan antar Mbps. Nilai-nilai tersebut dapat
paket di terminal tujuan lebih kecil dikatakan cukup baik sehingga
sehingga kecepatan internet sangat menghasilkan kecepatan akses internet
lancar dan sinyal stabil. yang cukup lancar.
d. Rata-rata parameter packet loss dari 4 b. Rata-rata parameter delay dari 12 jarak
jarak jangkau transmisi adalah 4,5%. jangkau transmisi adalah 106,70 ms.
Jika dibandingkan dengan standar Jika dibandingkan dengan standar
TIPHON yang terlihat pada Tabel 4. TIPHON yang terlihat pada Tabel 1.
maka hasil perhitungan rata-rata maka hasil perhitungan rata-rata
parameter packet loss berada di kategori parameter delay berada di kategori
³%DJXV´ NDUHQD QLODLQ\D GL DQWDUD - ³6DQJDW %DJXV´ NDUHQD QLODLQ\D GL
15%. Sedangkan jika dibandingkan bawah 150 ms. Sedangkan jika
dengan standar ITU-T pada Tabel 5. dibandingkan dengan standar ITU-T
maka hasil perhitungan rata-rata pada Tabel 2. maka rata-rata parameter
parameter packet loss berada di kategori delay EHUDGD GL NDWHJRUL ³%DLN´ NDUHQD
³%DLN´ NDUHQD QLODLQ\D GL DQWDUD - nilainya di bawah 150 ms. Artinya,
15%. Artinya, jumlah paket yang hilang waktu tunda suatu sistem untuk
sedikit sehingga kecepatan internet melewatkan sejumlah paket data lebih
lancar dan sinyal stabil. kecil sehingga kecepatan internet sangat
e. Rata-rata parameter throughput dari 4 lancar dan sinyal sangat stabil.
jarak jangkau transmisi adalah 22,932 c. Rata-rata parameter jitter dari 4 jarak
Kbps. Jika dibandingkan dengan standar jangkau transmisi adalah 113,15 ms.
TIPHON yang pada Tabel 6. maka hasil Jika dibandingkan dengan standar
perhitungan rata-rata nilai throughput TIPHON yang terlihat pada Tabel 3.
berada GL NDWHJRUL ³%XUXN´ NDUHQD maka hasil perhitungan rata-rata
nilainya berada di antara 0 ± 338 Kbps. parameter jitter berada di kategori
Artinya, kecepatan internet kurang ³6HGDQJ´ NDUHQD nilainya di antara 75
lancar dan sinyal kurang stabil. ms s/d 125 ms. Artinya, selang waktu
kedatangan antar paket di terminal
B. Laboratorium Telekomunikasi Fakultas tujuan cukup kecil sehingga kecepatan
Teknik Universitas Tanjungpura internet cukup lancar dan sinyal cukup
Tabel 8. Rekapitulasi Parameter QoS Berdasarkan stabil.
Jarak Jangkau Transmisi di Area Laboratorium d. Rata-rata parameter packet loss dari 12
Telekomunikasi Fakultas Teknik Untan jarak jangkau transmisi adalah 3,85%.
Jika dibandingkan dengan standard
TIPHON yang terlihat pada Tabel 4.
maka hasil perhitungan rata-rata
parameter packet loss berada di kategori
³%DJXV´ NDUHQD QLODLQ\D GL DQWDUD -
15%. Sedangkan jika dibandingkan
dengan standar ITU-T pada Tabel 5.
maka hasil perhitungan rata-rata
parameter packet loss berada di kategori
³%DLN´ NDUHQD QLODLQ\D GL DQWDUD -
15%. Artinya, jumlah paket yang hilang
sedikit sehingga kecepatan internet
Sumber: Data Pengukuran lancar dan sinyal stabil.
Keterangan Warna Berdasarkan Standar TIPHON:
e. Rata-rata parameter throughput dari 4
Kuning : Sangat Bagus Hijau : Sedang
Biru : Bagus Merah : Jelek
jarak jangkau transmisi adalah 9,257
Adapun hasil pengukuran rata-rata Kbps. Jika dibandingkan dengan standar
parameter QoS yang telah dilakukan di area TIPHON yang pada Tabel 6. maka hasil
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas perhitungan rata-rata nilai throughput
Tanjungpura dapat dilihat pada Tabel 8. EHUDGD GL NDWHJRUL ³%XUXN´ NDUHQD
a. Rata-rata parameter kecepatan download nilainya berada di antara 0 ± 338 Kbps.
dari 12 jarak jangkau transmisi yaitu Artinya, kecepatan internet kurang
sebesar 1,61 Mbps. Sedangkan lancar dan sinyal kurang stabil.
kecepatan upload yaitu sebesar 1,94
V. Penutup 1. Apabila akan melaksanakan pengukuran
1. Kesimpulan parameter QoS dengan menggunakan
Setelah dilakukan analisis parameter Edimax HP-5101ACK ini sebaiknya
QoS dapat mengetahui kuat sinyal terhadap diharapkan untuk melakukannya di
jarak jangkau maksimal sistem penerimaan tempat seperti gedung bertingkat,
sinyal internet berbasis Edimax HP-5101ACK sekolah dan lain sebagainya yang
dapat disimpulkan sebagai berikut. memiliki aliran listrik satu jalur
1. Hasil rata-rata pengujian parameter QoS sehingga memudahkan untuk melakukan
di area rumah peneliti untuk 4 jarak pengukuran jarak jauh tanpa
jangkau transmisi didapatkan nilai menggunakan banyak kabel
kecepatan akses internet yaitu nilai penghubung.
download sebesar 12,11 Mbps dan nilai 2. Sebaiknya pengukuran kecepatan akses
upload yaitu 1,23 Mbps. Nilai download internet ini memakai kabel yang sejenis
dan upload dapat dikatakan sangat baik. sehingga dapat meminimalkan
Hasil pengukuran delay dan perhitungan terjadinya korsleting listrik
jitter menghasilkan nilai delay yaitu 3. Apabila jaringan internet berbasis
51,33 ms (TIPHON: Sangat Bagus dan Edimax HP-5101ACK ini ingin
ITU-T: Baik). Nilai jitter yang digunakan dalam skala besar, misalnya
dihasilkan yaitu 57,23 ms (TIPHON: di wilayah Universitas Tanjungpura
Bagus). Hasil nilai packet loss sebesar maka diperlukan penambahan jumlah
4,5% (TIPHON: Bagus dan ITU-T: alat tersebut dan dipasang di beberapa
Baik). Hasil nilai throughput sebesar titik yang aman dan strategis.
22,932 Kbps (TIPHON: Buruk).
2. Hasil rata-rata pengujian parameter QoS VI. Referensi
di area Laboratorium Telekomunikasi [1] Djoko Sugiono. 2013. Komunikasi Data
Fakultas Teknik Universitas dan Interface. Malang: PPPPPTK BOE
Tanjungpura untuk 12 jarak jangkau [2] Fadli, Rahmad, Andi Rifqi, dan Johan
transmisi didapatkan nilai kecepatan Fransisco. 2013. Network Traffic
akses internet yaitu nilai download Management, QOS, Congestion Control.
sebesar 1,61 Mbps dan nilai upload Depok: Universitas Gunadarma
yaitu 1,94 Mbps. Nilai download dan [3] F. Trias Pontia W. Bahan Ajar Jaringan
upload dapat dikatakan baik. Hasil Komputer. Pontianak: Universitas
pengukuran delay dan perhitungan jitter Tanjungpura
menghasilkan nilai delay yaitu 106,70 [4] I Putu Agus Eka Pratama. 2015.
ms (TIPHON: Sangat Bagus dan ITU-T: Handbook Jaringan Komputer Teori dan
Baik). Nilai jitter yang dihasilkan yaitu Praktik Berbasiskan Open Source.
113,15 ms (TIPHON: Sedang). Hasil Bandung: Informatika
nilai packet loss sebesar 3,85% [5] Kukuh Nugroho, ST., MT. 2016.
(TIPHON: Bagus dan ITU-T: Baik). Jaringan Komputer Menggunakan
Hasil nilai throughput sebesar 9,257 Pendekatan Praktis. Purwokerto:
Kbps (TIPHON: Buruk). Mediatera
3. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan [6] M. Firdaus, Fahri, dan Etika Nuraini.
nilai QoS menurun adalah banyaknya 2015. Dasar dan Perancangan Wireless
pengguna pada saat melakukan ICT Networks. Yogyakarta: UII Press
pengukuran menyebabkan kecepatan [7] Muhammad Rosid. 2012. Jurnal. Analisis
akses jaringan internet menjadi tidak Kualitas Layanan Jaringan Internet
stabil, jenis perangkat dan media Dinas Perhubungan Komunikasi dan
transmisi yang digunakan serta adanya Informatika Provinsi Sumatera Selatan.
obstacle (penghalang). Palembang: Universitas Bina Darma
Palembang
2. Saran [8] Mushlihudin. 2010. Bahan Kuliah
Hal-hal yang dapat menjadi saran dalam Komunikasi Data. Yogyakarta: Teknik
pengembangan dan perbaikan kualitas jaringan Elektro Universitas Ahmad Dahlan
terhadap jarak jangkau maksimal sistem [9] Nurdina Trilisman Putri. 2012. Jurnal.
penerimaan sinyal internet berbasis Edimax Analisis Quality of Service (QoS)
HP-5101ACK sebagai berikut. Jaringan Internet Pada SMK Negeri 4
Palembang. Palembang: Universitas Bina
Darma Palembang
[10] Nurmalia. 2010. Skripsi. Pengukuran
Interferensi Pada Access Point (Ap)
Untuk Mengetahui Quality Of Service
(Qos). Jakarta: Fakultas Sains Dan
Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
[11] Nur Azizah. 2016. Skripsi. Analisis
Quality of Service Jaringan Internet PT.
Jawa Pos National Network Medialink
Pontianak. Pontianak: Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura Pontianak
[12] Pearl Pratama Romadhon. Skripsi. 2014.
Analisis Kinerja Jaringan Wireless Lan
Menggunakan Metode Qos Dan Rma
Pada Pt Pertamina Ep Ubep Ramba
(Persero). Palembang: Teknik
Informatika Universitas Bina Darma
Palembang
[13] Rahmad Saleh Lubis. 2014. Jurnal.
Analisis Quality Of Service (Qos)
Jaringan Internet Di SMK Telkom Medan.
Medan: Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara Medan
[14] Tiphon.1998. ³7HOHFRPPXQLFDWLRQV DQG
Internet Protocol Harmonization Over
Networks (TIPHON) General Aspects of
4XDOLW\ RI 6HUYLFH 4R6 ´.
DTR/TIPHON-05001
[15] Yanto. 2013. Skripsi. Analisis Qos
(Quality Of Service) Pada Jaringan
Internet (Studi Kasus: Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura. Pontianak:
Teknik Informatika Universitas
Tanjungpura Pontianak
[16] Yevi Grata Putra. 2012. Jurnal. Analisis
Kualitas Jaringan VSAT Pusat Layanan
Internet Kecamatan Kabupaten Lahat.
Palembang: Universitas Bina Darma
Palembang

Biografi
Nindya Naraswari, lahir di
Sanggau, 16 Januari 1995.
Menempuh pendidikan dasar
di SD Negeri 13 Sanggau
lulus tahun 2006, melanjutkan
ke SMP Negeri 2 Sanggau
sampai tahun 2009, dan
melanjutkan ke SMA Negeri 3 Sanggau
sampai tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana
dari Program Studi Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura Pontianak pada tahun 2017
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS UJI KUAT SINYAL TERHADAP JARAK JANGKAU MAKSIMAL


SISTEM PENERIMAAN SINYAL INTERNET BERBASIS EDIMAX HP-5101ACK

NINDYA NARASWARI
D01112004

Pontianak, 6 Maret 2017

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

H. Fitri Imansyah, ST., MT F. Trias Pontia W, ST., MT


NIP. 19691227 199702 1 001 NIP. 19751001 200003 1 001

You might also like