Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Metode Quality Control Circle Untuk M
Implementasi Metode Quality Control Circle Untuk M
net/publication/315320760
CITATIONS READS
6 4,539
1 author:
Ong Andre
Universitas Wijaya Putra
8 PUBLICATIONS 28 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ong Andre on 04 May 2018.
ABSTRACT In the industrial competition, the service field also the manufacturing field has experienced
rapid development. Each company compete to win the competition to gain market share. The high level of
product defects is a serious problem in the Meshindo Alloy Wheel Corporation. It is caused by the complexity
of the types of defects that occur in the process. Therefore it is necessary for continuous improvement effort
to reduce the rate of defects that have occurred in the process. This research has implemented the method of
QCC (Quality Control Circle) with eight steps to improve quality. The method of QCC used a tool called the
seven tools. We propose an improvement plan within a matrix plan improvements through brainstorming
process. Our research found that the biggest number of CTQ (Critical To Quality) is the flaw leaked. Then
we do a search the root cause of the problem through a process of brainstorming between QCC teams and
the management of company. We found that the most dominant cause of the defect is the low reliability of the
machine, the lack of rigor operator and low quality of material. In the Pareto diagram , it appears that the
largest percentage of leak defect, approximately 45.9 %. The improvement is only performed on the LT
machine (machine of tester of leakage). After repair of the LT machine, the percentage of defects leaking
down from 1.86 % to 1.09 %. So there is a decrease of 0.77 % defect rate.
1. PENDAHULUAN
Di era persaingan industri yang Menurut [1] QCC adalah sekelompok
semakin kompetitif, dunia industri baik sektor kecil pekerja atau karyawan yang mempunyai
manufaktur maupun jasa dituntut untuk pekerjaan yang sama atau sejenis, mengadakan
mengembangkan mutu prosesnya. Setiap pertemuan untuk membahas dan
perusahaan saling berkompetisi untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam
memenangkan persaingan pangsa pasar. Salah perbaikan kualitas dan biaya-biaya produksi
satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan suka rela secara teratur dan
adalah meningkatkan mutu proses produksi berkesinambungan. Pendekatan yang banyak
maupun mutu produk yang dihasilkan. digunakan perusahaan dalam melakukan
PT. Meshindo Alloy Wheel perbaikan kualitas adalah siklus PDCA (Plan-
merupakan perusahaan manufaktur PMDN Do-Check-Act). Pendekatan ini [2]
yang memproduksi velg racing (alloy wheel) diperkenalkan oleh W. Edward Deming, yang
berbahan logam alumunium untuk mobil terdiri atas empat komponen utama secara
berpenumpang. Salah satu tahapan proses berurutan, yaitu: 1)Plan, menentukan atau
pembuatan alloy wheel dikerjakan di merancang apa masalah inti yang akan
Departemen Machining dengan menggunakan dihadapi dan disusun berdasarkan prinsip 5W
mesin CNC (Computerized Numerically dan 2H (What, Why, Who, When, Where dan
Controlled). Pembuatan alloy wheel memiliki How, How much) serta menetapkan sasaran
karakteristik tingkat presisi yang tinggi. dan target yang harus dicapai dengan prinsip
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui SMART (Specific, Measurable, Attainable,
tingkat cacat alloy wheel yang lolos keproses Reasonable dan Time) yaitu fokus, terukur,
painting dan packing dengan metode QCC pencapaian hasil, alasan, waktu yang terjadwal.
(Quality Control Circle) di departemen CNC 2)Do, melaksanakan kegiatan perbaikan dan
After Machining. mengimplementasikan secara bertahap, merata
sesuai dengan kapasitas kemampuan tiap
* Corresponding author: Ong Andre Wahyu Riyanto personil. 3)Check, memeriksa atau meneliti
ongandre@uwp.ac.id
Published online at http://JEMIS.ub.ac.id apakah pelaksanaan sesuai rencana serta
Copyright ©2015 JTI UB Publishing. All Rights Reserved memantau perkembangan perbaikan yang
104
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
Prosentase
366
Jumlah
60.0%
menyusun lembar periksa harus 274.5
40.0%
183
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 20.0%
91.5
1)Bentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus 0 0.0%
jelas. 2)Data yang dikumpulkan dan dicatat A B C D E F
harus jelas. 3)Kapan data akan dikumpulkan Jenis Cacat
harus dicantumkan. 4)Data yang dikumpulkan
harus secara jujur. Gambar 2. Diagram Pareto
b. Diagram sebab akibat (cause and effect
diagram) d. Diagram pencar (Scatter Diagram)
Diagram ini disebut juga diagram Diagram pencar (gambar 3) adalah
tulang ikan (fishbone diagram) atau diagram gambaran yang menunjukkan kemungkinan
Ishikawa, sesuai dengan nama Kaoru Ishikawa hubungan (korelasi) antara pasangan dua
dari Jepang yang memperkenalkan diagram macam variabel. Diagram ini biasanya
tersebut. Diagram sebab akibat (Gambar 1) menjelaskan adanya hubungan antara dua
adalah suatu pendekatan terstruktur yang variabel dan menunjukkan keeratan hubungan
memungkinkan dilakukan suatu analisis tersebut.
terperinci untuk menemukan penyebab-
penyebab suatu masalah. Diagram ini Data cacat
dilakukan dengan cara brainstorming untuk
mengidentifikasi penyebab dari setiap kategori 600
Jum lah
e. Histogram
Histogram (Gambar 4) adalah alat
untuk menunjukkan variasi data pengukuran.
Histogran berbentuk bar graph yang
Gambar 1. Diagram Sebab Akibat
menunjukkan distribusi frekuensi. Bar graph
105
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
histrogram disusun sepanjang jangkauan data roda atau velg (wheel) di PT. Meshindo Alloy
pengukurannya. Wheel Corporation dapat dilihat pada gambar
peta proses operasi pada Gambar 6.
Data cacat
500 Mulai
400
Jumlah
300
200
100 Penelitian Pendahuluan
0
A B C D E F G H I J
Jenis cacat Identifikasi Masalah
Gambar 4. Histogram
Studi atau Observasi Lapangan Studi Kepustakaan
f. Diagram Kontrol (Control Charts)
Diagram control adalah suatu diagram
untuk mengukur rata-rata variabel dan atribut. Menganalisa Masalah
Variabel
berhubungan dengan rata-rata dan
Mengumpulkan Data
besarnya deviasi untuk mengetahui sumbu
terjadinya variasi proses. Sedangkan atribut (Histogram dan Diagram Pareto)
berhubungan dengan besarnya persentase yang Pengolahan Data
di tolak dan penting dalam penerimaan
pengambilan sample (Acceptance Sampling). (Histogram, Diagram Pareto Untuk Menentukan CTQ)
Mencari Penyebab Masalah
g. Stratification Analysis
(Brainstorming dan Diargram Fishbone)
Stratification analysis adalah alat
sederhana yang digunakan untuk Membuat Diagram Fishbon
mengelompokkan data-data berdasarkan (Brainstorming)
kategori-kategori. Pengelompokan inilah yang
Menentukan Penyebab Dominan
disebut stratifikasi. Pengelompokan ini dapat
dilakukan berdasarkan banyak faktor, misalnya (Brainstorming)
faktor material, mesin, lingkungan, operator Membuat rencana Perbaikan
dan masih banyak lagi faktor-faktor yang lain
[4]. (Model Matrik 5W+2H)
Melaksanakan, Menganalisa Rencana Perbaikan
3. HASIL PENELITIAN Ya
a. Proses Produksi AA
Proses produksi di PT. Meshindo Alloy Wheel
Corporation dibagi menjadi tiga departemen
besar yaitu Casting, Machining, dan Painting Menbuat Masalah Tidak Terulang
dimana Casting adalah departemen yang
(Standart Kerja atau Working Instruction)
mencetak linkar roda atau velg dari mulai
peleburan batang alumunium (ingot) sampai Kesimpulan dan Saran
pencetakan lingkar roda. Machining adalah
departemen yang membuat produk menjadi Selesai
produk setengah jadi melalui mesin CNC
(Computer Numeric Control). Sedang Painting Gambar 5. DiagramAlir Penelitian
adalah departemen finishing yaitu pelapisan
lingkar roda dengan powder, cat, dan clear.
Untuk memperjelas proses produksi lingkar
106
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
I-1 Inspeksi
c. Penentuan Critycal To Quality (CTQ)
Penentuan CTQ dilakukan untuk
O-3
Riser cutter
karakteristik yang bersifat atribut. Hal ini
disebabkan karena konsumen (konsumen
O-4
Heat treatment
internal) sering memberikan komplain
terhadap berbagai macam cacat (defect) produk
yang lolos ke konsumen internal (departemen
A painting dan packing). Selanjutnya berbagai
macam jenis cacat (defect) tersebut dijadikan
A B
sebagai CTQ (Critycal To Quality), yaitu
dengan cara memilih berbagai macam cacat
O-5
Shot blasting
O-
14
Oven yang paling dominan atau paling banyak.
Pasir besi
O-
Karena jenis cacat tersebut sangat
Finishing Polish
O-6
CNC # 1 15
mempengaruhi hasil dan kualitas produk.
O-7
O-
16
Colour
Adapun jenis cacat (defect) adalah sebagai
CNC # 2
Cat berikut: 1)Face kasar: cacat yang terjadi pada
O-8 Machining Center
dan Valae Drilling Adge Clear
O-
17
Clear Coat bagian depan (face) produk, cacat ini terjadi
I-2 Inspeksi
dan Top Clear pada proses shot blasting. 2)Balancing NG:
O-
18
Oven cacat yang terjadi pembesaran standart
O-9
Balancing
I-4 Inspeksi
kebalanan yang telah ditentukan pada produk,
O-
cacat ini terjadi pada proses balancing 3)
Leakage tester O-
10
19
Wosher
Bocor: cacat yang dikarenakan terjadi
r
O-
11
Polish material O-
Packing
kebocoran pada produk pada saat proses
20
I-3 Inspeksi
pengujian kebocoran .4)Burr: cacat yang
O-
21
Where house dikarenakan ada ketajaman pada sisi-sisi
Pretreatment
O-
12 O- tertentu produk, cacat ini terjadi pada proses
22 Shepment
O-
polish material. 5)Miss Handling: cacat yang
13
Powder
Bubuk powder terjadi karena benturan antara produk dengan
produk atau produk dengan benda lain, cacat
B
dapat terjadipada setiap proses yang ada di
Gambar 6. Peta Proses Operasi departemen After Machining. 6)Deformasi:
cacat yang terjadi karena ada perubahan bentuk
b. Pembentukan team QCC pada bagian produk baik berupa cekungan atau
Tim QCC merupakan hal yang penting cembungan, cacat ini terjadi pada proses polish
dalam menunjang kelancaran penelitian, material.
terutama dalam upaya mencari suatu masalah Cacat-cacat tersebut diatas merupakan
dan solusinya. Pembentukan tim ini terdiri dari cacat yang ada di Departemen After Machining
5 sampai 10 orang dan dalam satu pekerjaan. saja untuk cacat yang lain tidak di cantumkan
Adapun tugas dari tim QCC adalah: karena penelitian ini hanya dilkukan di
1)Fasilitator, bertugas memfasilitasi setiap Departeman After Machining. Sedangkan
kegiatan dalam QCC serta memberi masukan untuk hasil produksi diambil dari data ok
dan motifasi pada tim. 2)QCC Leader, sebagai packing yang ada di Departemen Packing.
ketua tim QCC yang bertugas mengetuai setiap Data cacat (defect) dan hasil produksi dari
pertemuan tim dan memberi motifasi terhadap bulan Pebruari sampai April 2013 (tabel 1).
anggota bila terjadi penurunan semanagat
dalam tiap kegiatan. 3)Thema Leader, bertugas
memimpin setiap pertemuan dan
mempresentasikan hasil pertemuan bila Tabel 1. Data Jenis Cacat Tipe 350, Size 16x6
diinginkan perusahaan. 4)Notulen, mencatat Inc, Et 50, Hole 5x114,3, Center
107
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
549 100.0%
457.5 80.0% Gambar 9b. Diagram Cause Effect Cacat Bocor
366 60.0%
274.5
183 40.0%
91.5 20.0% Tabel 2. Perencanaan Perbaikan Pada Proses LT
0 0.0% (Leakage Tester)
r
Ng
r
rr
g
i
sa
as
co
lin
Bu
rm
Ka
Bo
g
nd
in
fo
Ha
nc
ce
De
la
Fa
s
Ba
is
M
15000
10000
108
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
109
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925
110