You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/315320760

IMPLEMENTASI METODE QUALITY CONTROL CIRCLE UNTUK MENURUNKAN


TINGKAT CACAT PADA PRODUK ALLOY WHEEL

Article  in  Journal of Engineering and Management in Industrial System · September 2015


DOI: 10.21776/ub.jemis.2015.003.02.7

CITATIONS READS

6 4,539

1 author:

Ong Andre
Universitas Wijaya Putra
8 PUBLICATIONS   28 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ong Andre on 04 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

IMPLEMENTASI METODE QUALITY CONTROL CIRCLE UNTUK


MENURUNKAN TINGKAT CACAT PADA PRODUK ALLOY
WHEEL
Ong Andre Wahyu Riyanto
Universitas Wijaya Putra Jurusan Teknik Industri, Surabaya, Indonesia

ABSTRACT In the industrial competition, the service field also the manufacturing field has experienced
rapid development. Each company compete to win the competition to gain market share. The high level of
product defects is a serious problem in the Meshindo Alloy Wheel Corporation. It is caused by the complexity
of the types of defects that occur in the process. Therefore it is necessary for continuous improvement effort
to reduce the rate of defects that have occurred in the process. This research has implemented the method of
QCC (Quality Control Circle) with eight steps to improve quality. The method of QCC used a tool called the
seven tools. We propose an improvement plan within a matrix plan improvements through brainstorming
process. Our research found that the biggest number of CTQ (Critical To Quality) is the flaw leaked. Then
we do a search the root cause of the problem through a process of brainstorming between QCC teams and
the management of company. We found that the most dominant cause of the defect is the low reliability of the
machine, the lack of rigor operator and low quality of material. In the Pareto diagram , it appears that the
largest percentage of leak defect, approximately 45.9 %. The improvement is only performed on the LT
machine (machine of tester of leakage). After repair of the LT machine, the percentage of defects leaking
down from 1.86 % to 1.09 %. So there is a decrease of 0.77 % defect rate.

Keywords: QCC, CTQ, seven tools, quality

1. PENDAHULUAN
Di era persaingan industri yang Menurut [1] QCC adalah sekelompok
semakin kompetitif, dunia industri baik sektor kecil pekerja atau karyawan yang mempunyai
manufaktur maupun jasa dituntut untuk pekerjaan yang sama atau sejenis, mengadakan
mengembangkan mutu prosesnya. Setiap pertemuan untuk membahas dan
perusahaan saling berkompetisi untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam
memenangkan persaingan pangsa pasar. Salah perbaikan kualitas dan biaya-biaya produksi
satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan suka rela secara teratur dan
adalah meningkatkan mutu proses produksi berkesinambungan. Pendekatan yang banyak
maupun mutu produk yang dihasilkan. digunakan perusahaan dalam melakukan
PT. Meshindo Alloy Wheel perbaikan kualitas adalah siklus PDCA (Plan-
merupakan perusahaan manufaktur PMDN Do-Check-Act). Pendekatan ini [2]
yang memproduksi velg racing (alloy wheel) diperkenalkan oleh W. Edward Deming, yang
berbahan logam alumunium untuk mobil terdiri atas empat komponen utama secara
berpenumpang. Salah satu tahapan proses berurutan, yaitu: 1)Plan, menentukan atau
pembuatan alloy wheel dikerjakan di merancang apa masalah inti yang akan
Departemen Machining dengan menggunakan dihadapi dan disusun berdasarkan prinsip 5W
mesin CNC (Computerized Numerically dan 2H (What, Why, Who, When, Where dan
Controlled). Pembuatan alloy wheel memiliki How, How much) serta menetapkan sasaran
karakteristik tingkat presisi yang tinggi. dan target yang harus dicapai dengan prinsip
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui SMART (Specific, Measurable, Attainable,
tingkat cacat alloy wheel yang lolos keproses Reasonable dan Time) yaitu fokus, terukur,
painting dan packing dengan metode QCC pencapaian hasil, alasan, waktu yang terjadwal.
(Quality Control Circle) di departemen CNC 2)Do, melaksanakan kegiatan perbaikan dan
After Machining. mengimplementasikan secara bertahap, merata
sesuai dengan kapasitas kemampuan tiap
* Corresponding author: Ong Andre Wahyu Riyanto personil. 3)Check, memeriksa atau meneliti
ongandre@uwp.ac.id
Published online at http://JEMIS.ub.ac.id apakah pelaksanaan sesuai rencana serta
Copyright ©2015 JTI UB Publishing. All Rights Reserved memantau perkembangan perbaikan yang

104
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

direncanakan. Kemudian alat yang digunakan c. Diagram pareto (Pareto Chart)


dalam memeriksa adalah diagram pareto, Diagram pareto (Gambar 2) digunakan
histogram dan diagram pengendali. 4)Action, untuk membandingkan berbagai kategori
tindakan penyesuaian yang dilakukan kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari
berdasarkan analisis pada komponen check. yang paling besar disebelah kiri dan yang
Penyesuaian bisa berupa standarisasi baru, paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut
untuk menghindari timbulnya masalah yang akan membantu kita untuk menentukan
sama terulang kembali, atau bisa berupa prioritas kategori kejadian-kejadian yang dikaji
penetapan sasaran baru untuk perbaikan untuk mengetahui masalah utama pada proses.
berikutnya. Kegunaan dari diagram pareto adalah [3]:
Berdasarkan pengalaman dalam dunia 1)Menunjukkan persoalan yang dominan untuk
perindustrian di Jepang [2] Ishikawa segera diatasi. 2)Menyatakan perbandingan
menyatakan bahwa sebanyak 95% persoalan yang ada secara keseluruhan.
permasalahan mengenai kualitas yang 3)Menunjukkan tingkat perbaikan setelah
berhubungan dengan pabrik dapat diselesaikan tindakam korelasi dilakukan. 4)Menunjukkan
dengan Tujah (7) alat dasar yang selanjutnya perbandingan persoalan sebelum dan sesudah
disebut sebagai seven tools [1] yaitu: dilakukan perbaikan.
a. Lembar periksa (cheek sheet)
Lembar periksa adalah suatu alat yang
549 100.0%
paling mudah untuk menghitung seberapa 457.5 80.0%
sering sesuatu yang akan terjadi. Dalam

Prosentase
366
Jumlah
60.0%
menyusun lembar periksa harus 274.5
40.0%
183
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 20.0%
91.5
1)Bentuk lajur-lajur untuk mencatat data harus 0 0.0%
jelas. 2)Data yang dikumpulkan dan dicatat A B C D E F
harus jelas. 3)Kapan data akan dikumpulkan Jenis Cacat
harus dicantumkan. 4)Data yang dikumpulkan
harus secara jujur. Gambar 2. Diagram Pareto
b. Diagram sebab akibat (cause and effect
diagram) d. Diagram pencar (Scatter Diagram)
Diagram ini disebut juga diagram Diagram pencar (gambar 3) adalah
tulang ikan (fishbone diagram) atau diagram gambaran yang menunjukkan kemungkinan
Ishikawa, sesuai dengan nama Kaoru Ishikawa hubungan (korelasi) antara pasangan dua
dari Jepang yang memperkenalkan diagram macam variabel. Diagram ini biasanya
tersebut. Diagram sebab akibat (Gambar 1) menjelaskan adanya hubungan antara dua
adalah suatu pendekatan terstruktur yang variabel dan menunjukkan keeratan hubungan
memungkinkan dilakukan suatu analisis tersebut.
terperinci untuk menemukan penyebab-
penyebab suatu masalah. Diagram ini Data cacat
dilakukan dengan cara brainstorming untuk
mengidentifikasi penyebab dari setiap kategori 600
Jum lah

atau faktor utama, yang kemudian disebut 400

dengan istilah 4M + 1E (man, material, 200

machine, method environment of work). 0


0 2 4 6 8 10 12
Jenis cacat

Gambar 3. Diagram Pencar

e. Histogram
Histogram (Gambar 4) adalah alat
untuk menunjukkan variasi data pengukuran.
Histogran berbentuk bar graph yang
Gambar 1. Diagram Sebab Akibat
menunjukkan distribusi frekuensi. Bar graph

105
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

histrogram disusun sepanjang jangkauan data roda atau velg (wheel) di PT. Meshindo Alloy
pengukurannya. Wheel Corporation dapat dilihat pada gambar
peta proses operasi pada Gambar 6.
Data cacat

500 Mulai
400
Jumlah

300
200
100 Penelitian Pendahuluan
0
A B C D E F G H I J
Jenis cacat Identifikasi Masalah
Gambar 4. Histogram
Studi atau Observasi Lapangan Studi Kepustakaan
f. Diagram Kontrol (Control Charts)
Diagram control adalah suatu diagram
untuk mengukur rata-rata variabel dan atribut. Menganalisa Masalah
Variabel
berhubungan dengan rata-rata dan
Mengumpulkan Data
besarnya deviasi untuk mengetahui sumbu
terjadinya variasi proses. Sedangkan atribut (Histogram dan Diagram Pareto)
berhubungan dengan besarnya persentase yang Pengolahan Data
di tolak dan penting dalam penerimaan
pengambilan sample (Acceptance Sampling). (Histogram, Diagram Pareto Untuk Menentukan CTQ)
Mencari Penyebab Masalah
g. Stratification Analysis
(Brainstorming dan Diargram Fishbone)
Stratification analysis adalah alat
sederhana yang digunakan untuk Membuat Diagram Fishbon
mengelompokkan data-data berdasarkan (Brainstorming)
kategori-kategori. Pengelompokan inilah yang
Menentukan Penyebab Dominan
disebut stratifikasi. Pengelompokan ini dapat
dilakukan berdasarkan banyak faktor, misalnya (Brainstorming)
faktor material, mesin, lingkungan, operator Membuat rencana Perbaikan
dan masih banyak lagi faktor-faktor yang lain
[4]. (Model Matrik 5W+2H)
Melaksanakan, Menganalisa Rencana Perbaikan

(Brainstorming dan Diargram Fishbone)


2. METODOLOGI PENELITIAN
Tidak
Diagram alir pada penelitian ini Signifikan
ditunjukkan pada Gambar 5.

3. HASIL PENELITIAN Ya
a. Proses Produksi AA
Proses produksi di PT. Meshindo Alloy Wheel
Corporation dibagi menjadi tiga departemen
besar yaitu Casting, Machining, dan Painting Menbuat Masalah Tidak Terulang
dimana Casting adalah departemen yang
(Standart Kerja atau Working Instruction)
mencetak linkar roda atau velg dari mulai
peleburan batang alumunium (ingot) sampai Kesimpulan dan Saran
pencetakan lingkar roda. Machining adalah
departemen yang membuat produk menjadi Selesai
produk setengah jadi melalui mesin CNC
(Computer Numeric Control). Sedang Painting Gambar 5. DiagramAlir Penelitian
adalah departemen finishing yaitu pelapisan
lingkar roda dengan powder, cat, dan clear.
Untuk memperjelas proses produksi lingkar

106
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

Virgin ingot semua hasil pertemuan yang diperoleh dari


setiap kegiatan 5)Anggota, bertugas memberi
O-1
Melting usulan, solusi dan mencari masalah dalam
pekerjaan untuk dijadikan sebagai tema.
O-2
Casting

I-1 Inspeksi
c. Penentuan Critycal To Quality (CTQ)
Penentuan CTQ dilakukan untuk
O-3
Riser cutter
karakteristik yang bersifat atribut. Hal ini
disebabkan karena konsumen (konsumen
O-4
Heat treatment
internal) sering memberikan komplain
terhadap berbagai macam cacat (defect) produk
yang lolos ke konsumen internal (departemen
A painting dan packing). Selanjutnya berbagai
macam jenis cacat (defect) tersebut dijadikan
A B
sebagai CTQ (Critycal To Quality), yaitu
dengan cara memilih berbagai macam cacat
O-5
Shot blasting
O-
14
Oven yang paling dominan atau paling banyak.
Pasir besi

O-
Karena jenis cacat tersebut sangat
Finishing Polish
O-6
CNC # 1 15
mempengaruhi hasil dan kualitas produk.
O-7
O-
16
Colour
Adapun jenis cacat (defect) adalah sebagai
CNC # 2
Cat berikut: 1)Face kasar: cacat yang terjadi pada
O-8 Machining Center
dan Valae Drilling Adge Clear
O-
17
Clear Coat bagian depan (face) produk, cacat ini terjadi
I-2 Inspeksi
dan Top Clear pada proses shot blasting. 2)Balancing NG:
O-
18
Oven cacat yang terjadi pembesaran standart
O-9
Balancing
I-4 Inspeksi
kebalanan yang telah ditentukan pada produk,
O-
cacat ini terjadi pada proses balancing 3)
Leakage tester O-
10
19
Wosher
Bocor: cacat yang dikarenakan terjadi
r
O-
11
Polish material O-
Packing
kebocoran pada produk pada saat proses
20

I-3 Inspeksi
pengujian kebocoran .4)Burr: cacat yang
O-
21
Where house dikarenakan ada ketajaman pada sisi-sisi
Pretreatment
O-
12 O- tertentu produk, cacat ini terjadi pada proses
22 Shepment
O-
polish material. 5)Miss Handling: cacat yang
13
Powder
Bubuk powder terjadi karena benturan antara produk dengan
produk atau produk dengan benda lain, cacat
B
dapat terjadipada setiap proses yang ada di
Gambar 6. Peta Proses Operasi departemen After Machining. 6)Deformasi:
cacat yang terjadi karena ada perubahan bentuk
b. Pembentukan team QCC pada bagian produk baik berupa cekungan atau
Tim QCC merupakan hal yang penting cembungan, cacat ini terjadi pada proses polish
dalam menunjang kelancaran penelitian, material.
terutama dalam upaya mencari suatu masalah Cacat-cacat tersebut diatas merupakan
dan solusinya. Pembentukan tim ini terdiri dari cacat yang ada di Departemen After Machining
5 sampai 10 orang dan dalam satu pekerjaan. saja untuk cacat yang lain tidak di cantumkan
Adapun tugas dari tim QCC adalah: karena penelitian ini hanya dilkukan di
1)Fasilitator, bertugas memfasilitasi setiap Departeman After Machining. Sedangkan
kegiatan dalam QCC serta memberi masukan untuk hasil produksi diambil dari data ok
dan motifasi pada tim. 2)QCC Leader, sebagai packing yang ada di Departemen Packing.
ketua tim QCC yang bertugas mengetuai setiap Data cacat (defect) dan hasil produksi dari
pertemuan tim dan memberi motifasi terhadap bulan Pebruari sampai April 2013 (tabel 1).
anggota bila terjadi penurunan semanagat
dalam tiap kegiatan. 3)Thema Leader, bertugas
memimpin setiap pertemuan dan
mempresentasikan hasil pertemuan bila Tabel 1. Data Jenis Cacat Tipe 350, Size 16x6
diinginkan perusahaan. 4)Notulen, mencatat Inc, Et 50, Hole 5x114,3, Center

107
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

Bore 66,5 Periode Pebruari – April


2013
Jumlah cacat
Proses (pcs)
%
Jenis Ma
No Cacat Peb r Apr
1Bocor 227 189 133 45.9%
Deformas
2i 48 100 119 68.2%
Miss Gambar 9a. Diagram Cause Effect Cacat Bocor
3Handling 16 85 113 86.0%
Balancing
4Ng 36 15 47 94.2%
Face
5Kasar 20 9 12 97.7%
100.0
6Burr 7 13 8 %
Total 354 411 432

549 100.0%
457.5 80.0% Gambar 9b. Diagram Cause Effect Cacat Bocor
366 60.0%
274.5
183 40.0%
91.5 20.0% Tabel 2. Perencanaan Perbaikan Pada Proses LT
0 0.0% (Leakage Tester)
r
Ng
r

rr
g
i

sa
as
co

lin

Bu
rm

Ka
Bo

g
nd

in
fo

Ha

nc

ce
De

la

Fa
s

Ba
is
M

Gambar 7. Diagram Pareto Dari Data Cacat


Periode Pebruari – April 2013

Hasil Produksi Jumlah Cacat

15000

10000

5000 Tabel 3. Perencanaan perbaikan pada proses LT


(Leakage Tester)
0
Pebruari Maret April

Gambar 8. Diagram Histogram Hasil Produksi


Dan Jumlah Cacat

Pada diagram pareto (Gambar 7) dapat


dilihat bahwa cacat yang paling besar adalah
bocor yaitu sekitar 45,9%. Karena keterbatasan
waktu dalam penelitian maka perbaikan hanya
dilakukan pada mesin LT (lekage tester) saja.
Adapun jadwal perbaikan ditunjukkan pada
Gambar 10.

108
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

huruf tersebut adalah sebagai berikut: 1)Z =


Kecacatan pada produk yang menyebabkan
produk ditarik dari pasaran,dapat terjadi secara
berkesinambungan, mengakibatkan libilitas
produksi dan tidak dapat dideteksi oleh
pelanggan. 2)S = Kecacatan pada produk yang
menyebabkan produk ditarik dari
pasaran,dapat terjadi secara
berkesinambungan, mengakibatkan libilitas
produksi tetapi masih dapat dideteksi oleh
pelanggan. 3)A = Kecacatan ini berhubungan
dengan fungsional, dapat terjadi secara
berkesinambungan, klaim serius dari
Gambar 10. Jadwal Rencana Perbaikan
pelanggan, dan penurunan fungsional
yangserius. 4)B = Kecacatan ini berkaitan
Tabel 4. Cacat Bocor Pebruari - Juni 2013
dengan penampakan (appearance),
Jumlah kenyamanan, dan funsional tetapi tidak terjadi
Hasil
cacat Prosentas
Bulan produksi secara kesinambungan.
bocor e
(Pcs) Target untuk klasifikasi cacat Z adalah
(Pcs)
0% (zrro defect) sedangkan cacat yang
Pebruari 10030 227 2.26% tergolong dalam Z adalah: komposisi kimia,
Maret 11659 189 1.62% cacat internal (retak), hardness (kekerasan),
April 7286 133 1.83% hub deshing (kerapatan pertemuan permukaan
Mei 11310 202 1.78% hub lingkar roda dengan hub poros roda
Juni 11390 125 1.09% mobil), bolt hole thickness (ketebalan lubang
baut), rim hickness (ketebalan rim), bead
Tabel 5. Cacat Bocor Sebelum Perbaikan hurcumference (tempat dudukan ban saat
dipasang), valve hole location (ketinggian
Sebelum Perbaikan lubang valve), bolt hole seat, bocor, beda type
Hasil (campur), dan casting mark tidak jelas.
produksi Jumlah cacat Prosentase
(Pcs) (Pcs)
10071.25 187.75 1.86% 4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
Dari Tabel 5 dan 6 di atas dapat diketahui menggunakan pendekatan QCC, didapat
prosentase penurunan cacat bocor adalah kesimpulan sebagai berikut :
1.86% - 1.09% = 0.77%, jadi penurunan yang 1. Perbaikan kualitas dengan metode
didapat setelah perbaikan (improvement) QCC (Quality Control Circle) lebih
sebesar 0.77%. efektif karena proses pelaksanaan
perbaikan dilakukan langsung operator
Tabel 6. Cacat Bocor Sesudah Perbaikan yang bersangkutan.
2. Penyebab cacat (defect) yang paling
Sesudah Perbaikan dominan adalah cacat bocor dan
Hasil merupakan klasifikasi cacat Z.
produksi Jumlah cacat Prosentase 3. Berdasarkan hasil perbaikan di dapat
(Pcs) (Pcs) penurunan cacat (defect) bocor sebesar
0.77% dari rata-rata pada bulan
11390 125 1.09% pebruari sampai mei 2013.
Adapun saran-saran yang dapat
diberikan bagi perusahaan adalah :
d. Standart dan target kualitas perusahaan
1. Perusahaan memberi keleluasan dalam
Standart kualitas PT. Meshindo Alloy
pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk
Wheel Corporatian dikelompokan menjadi
perbaikan kualitas, khususnya dengan
empat jenis (karakteristik) yang dinotasikan
metode QCC.
dalam huruf Z,S,A, dan B adapu arti notasi

109
JEMIS VOL. 3 NO. 2 TAHUN 2015 ISSN 2338-3925

2. Perusahaan memberikan penghargaan [2] Montgomery, Douglas C. 1993.


kepada tim yang berhasil Pengantar Pengendalian Kualitas
melaksanakan perbaikan kualitas. Statistik, Gajah Mada University Press,
3. Penelitian lanjutan diharapkan tetap Yogyakarta.
dilakukan pada proses LT (leakage [3] Wignjosoebtoto, Sritomo. 2006.
tester) untuk mengurangi cacat bocor. Pengantar Teknik & Manajemen Industri,
Karena cacat tersebut merupakan Guna Widya, Surabaya.
klasifikasi cacat Z yang targetnya
adalah zero defect. [4] Bachtiar , N., C. Indri Parwati , Susetyo J.
2013. Penerapan Quality Control Circle
DAFTAR PUSTAKA Pada Proses Finishing Dan Assy Part
Duct Air Intake Guna Meminimasi Biaya
[1] Gaspersz Vincent, 2011. Lean Six Sima Produksi. Jurnal REKAVASI,
for Manufacturing and Service Industries. Desember,2013, Vol.1 No.1, 38-44.
Penerbit Vinchiristo Publication, Bogor.

110

View publication stats

You might also like