You are on page 1of 8

J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No.

2 Hadi, dkk (2019)


©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture terhadap


Kompetensi Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Ekskresi
Kelas XI MAN 3 Pesisir Selatan

Vahmil Riffani Hadi1, Relsas Yogica2, Ardi3


1)2)3)
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia

Pengiriman: 13 Nopember 2019; Diterima: 25 Nopember 2019; Publikasi: Nopember 2019

ABSTRACT: 2013 Curriculum hasn’t been done as expected in MAN 3 Pesisir Selatan. Another problem
are the mindset of the students about biology that a lot of theory and pictures are dificult to understand, low
learning motivation, and the learning model applied by the dominant teacher lecture method. This study
aims to determine the effect of the cooperative learning model picture and picture type on student’s learning
competencies on Excretion System material of class XI MAN 3 Pesisir Selatan. This type of research is a
quasi experimental design randomized control group posttest only design. The research population was all
student in class XI MAN 3 Pesisir Selatan enrolled in the 2018/2019 year which amounts to two class.
Sampling technique using saturation sampling, class XI MIA 1 as the experimental class and class XI MIA
2 as the control class. Knowledge instrument in the form of posttest, attitude and skill instrument in the form
of observation sheet. The data analysis technique used is the t test which is first carried out a prerequisite
test, namely the normality test and homogenity test. Based on the result of research on the competency of
student knowledge gained value tcount > ttable (2,68>1,67), attitude competence tcount > ttable
(3,27>1,67) and skill competence tcount > ttable (1,89 >1,67). This proves that the hypothesis is accepted.
The conclusion was that the application of cooperative learning model picture and picture type had a
positive effect on student’s learning competencies on Excretion System material class XI MAN 3 Pesisir
Selatan.

Keywords: Picture and Picture, Cooperative Learning, Learning Competencies, Excretion System

ABSTRAK: Penerapan kurikulum 2013 di MAN 3 Pesisir Selatan belum berjalan sesuai harapan. Masalah
yang ditemukan yaitu siswa yang menganggap biologi merupakan pelajaran yang banyak teori dan gambar
sehingga sulit dipahami, motivasi belajar rendah, dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah
dominan metode ceramah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe picture and picture terhadap kompetensi belajar siswa pada materi Sistem Ekskresi kelas XI MAN 3
Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental design randomized control group posttest
only design. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MAN 3 Pesisir Selatan tahun 2018/2019 yang
berjumlah dua kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh, kelas XI MIA 1 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen pengetahuan berupa instrumen
posttest, sikap dan keterampilan dalam bentuk lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji t dengan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil penelitian
kompetensi pengetahuan siswa diperoleh nilai thitung> ttabel (2,68> 1,67), kompetensi sikap thitung> ttabel
(3,27> 1,67) dan kompetensi keterampilan thitung> ttabel (1, 89> 1,67). Ini membuktikan bahwa hipotesis
diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture
berpengaruh positif terhadap kompetensi belajar siswa pada materi Sistem Ekskresi kelas XI MAN 3 Pesisir
Selatan.

Kata Kunci: Picture and Picture, Pembelajaran Kooperatif, Kompetensi Pembelajaran, Sistem Ekskresi

*Penulis Korespondensi:
Alamat surel: vahmilriffani17@gmail.com
24
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

PENDAHULUAN salah satu penyebab rendahnya motivasi untuk belajar.


Pembelajaran merupakan suatu proses Motivasi belajar yang rendah dapat mengakibatkan
komunikasi yang melibatkan tiga komponen pokok; lemahnya pemahaman konsep materi pembelajaran.
yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen Kecenderungan guru mengajar dengan metode
penerima pesan (peserta didik) dan komponen pesan. ceramah, diskusi dan tanya jawab yang monoton
Saat ini Indonesia menerapkan pembelajaran dengan menyebabkan sebagian peserta didik pasif dalam
Kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik untuk pembelajaran. Hal ini berdampak pada kompetensi
lebih berperan aktif dalam proses belajar. Kurikulum pengetahuan dan sikap peserta didik. Berdasarkan
2013 menilai 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap dan observasi peneliti pada kompetensi keterampilan,
keterampilan. Dalam hal ini, keberhasilan dalam terlihat bahwa peserta didik lebih antusias untuk
mencapai pembelajaran berkualitas juga ditentukan oleh melaksanakan pembelajaran jika diminta untuk unjuk
model pembelajaran yang digunakan oleh guru kerja secara langsung.
sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar. Hal ini Melihat kondisi tersebut, perlu adanya upaya guru untuk
didukung oleh pendapat Trianto (2009: 8) bahwa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara
proses pembelajaran seorang guru harus bijaksana menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai.
menentukan suatu model yang sesuai sehingga dapat Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi
menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif masalah tersebut adalah menggunakan model
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Model
dengan tujuan yang diharapkan. picture and picture mengarahkan peserta didik untuk
Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada langsung unjuk kerja dalam proses pembelajaran yang
tanggal 10 Januari 2019 di Madrasah Aliyah Negeri dapat melibatkan semua potensi dirinya sehingga hasil
(MAN) 3 Pesisir Selatan dengan ibu Mudawati S.Pd belajar menjadi lebih baik. Untuk mengantisipasi
menjelaskan bahwa sekolah tersebut sudah menerapkan pembelajaran sebelumnya yang monoton, model
kurikulum 2013 namun belum sepenuhnya terlaksana picture and picture ini menerapkan pembelajaran yang
dengan baik. Pembelajaran yang diterapkan terlihat menyenangan, sehingga peserta didik lebih terpacu
monoton karena cenderung berpusat kepada guru. Hal untuk berkompetisi dalam belajar, dalam hal ini
ini tidak sesuai dengan arahan Kurikulum 2013 yang kompetensi belajar dapat meningkat.
dalam pelaksanaannya melibatkan keaktifan peserta Alvin (2016: 3) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
didik lebih banyak. dengan menggunakan model pembelajaran picture and
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, picture didapatkan hasil belajar siswa pada ranah
perhatian peserta didik terlihat cukup rendah dalam kognitif di kelas eksperimen persentase ketuntasannya
pelajaran biologi seperti kurang aktif dalam diskusi dan lebih baik dari pada kelas kontrol. Seiring dengan
proses tanya jawab hanya didominasi oleh peserta didik pernyataan tersebut, Riyono (2015: 171) menyatakan
tertentu saja. Menurut peserta didik, materi biologi bahwa penerapan model pembelajaran picture and
cenderung hafalan dan banyak gambar yang sulit picture memudahkan siswa dalam memahami materi.
dipahami. Pola pikir peserta didik tersebut menjadi
25
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

Pembelajaran dengan model picture and kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan
picture membuat siswa aktif bekerja kelompok, perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif
berdiskusi, demonstrasi dan tanya jawab. Taniredja tipe picture and picture, sedangkan kelas kontrol
(2013: 55) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tidak diberikan perlakuan dengan model
picture and picture merupakan sistem pembelajaran pembelajaran picture and picture. Selanjutnya
yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk diberi posttest pada kedua kelas sampel.
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas Populasi dalam penelitian ini adalah
berstruktur, berkelompok, sehingga terjadinya interaksi seluruh kelas XI di MAN 3 Pesisir Selatan yang
secara terbuka dan hubungan yang baik diantara terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 yang
anggota kelompok. meliputi dua kelas. Sampel penelitian ditentukan
Fitriani dan Mahwar (2018: 19) dalam dengan menggunakan teknik saturation sampling.
penelitiannya menyatakan bahwa proses pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan selama enam
picture and picture ini dapat membantu peserta didik pertemuan (12 JP). Instrumen penelitian yang
untuk belajar dengan baik dan peserta didik akan lebih digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Haryaman (2017: berupa tes akhir (posttest), kompetensi sikap
10) juga menunjukkan bahwa penggunaan model menggunakan lembar observasi sikap dan rubrik
picture and picture terbukti efektif meningkatkan proses penilaian, dan kompetensi keterampilan
pembelajaran dan keaktifan peserta didik. Sama halnya menggunakan lembar observasi proyek dan rubrik
dengan penelitian yang dilakukan oleh Natalina (2011: penilaian. Lembar observasi sikap dan
19) bahwa penerapan picture and picture ini dapat keterampilan beserta rubrik penilaiannya
meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik. dikembangkan dari paduan penilaian Direktorat
Berdasarkan masalah yang dikemukakan, maka peneliti Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan
melakukan penelitian yang berjudul pengaruh model Menengah tahun 2017. Instrumen penilaian
pembelajaran kooperatif tipe picture and picture kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan
terhadap kompetensi belajar peserta didik pada materi divalidasi oleh dosen jurusan biologi UNP dan
sistem ekskresi kelas XI MAN 3 Pesisir Selatan. guru biologi MAN 3 Pesisir Selatan.
Tahapan (sintaks) pembelajaran dalam
METODE PENELITIAN penelitian untuk kelas eksperimen sebagai berikut:

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1) Penyampaian Kompetensi; 2) Presentasi Materi;

genap Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini 3) Penyajian Gambar; 4) Pemasangan Gambar; 5)

merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan Penjajakan; 6) Penyajian Kompetensi; 7)

desain penelitian randomized control group Kesimpulan. Data penelitian ini dianalisis

posttest only design. Peneliti menggunakan menggunakan uji statistik. Data kompetensi

sekelompok subyek penelitian dari suatu populasi, pengetahuan menggunakan uji t yang terlebih

kemudian dikelompokkan secara random menjadi dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

dua kelas, yaitu kelas eskperimen dan kelas homogenitas.

26
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

No. Parameter Kelas Ket


Eksperimen Kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 Uji L0=0,14 L0=0,13L Terdistribu
A. Hasil Penelitian Normalitas Lt=0,173 t=0,161 si normal

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di


3 Uji Fhitung=1,33< Fhitung<
MAN 3 Pesisir Selatan pada bulan April sampai Homogenit Ftabel=1,92 Ftabel
Mei 2019 dengan sampel penelitian peserta didik as Varians
Homogen
kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 diperoleh hasil
penelitian untuk kompetensi pengetahuan 4 Uji thitung= 3,27> ttabel thitung>
Hipotesis = 1,67 ttabel
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hipotesis
1. Kompetensi pengetahuan Diterima

Hasil penelitian tentang pengaruh model


3. Kompetensi keterampilan
pembelajaran picture and picture terhadap
kompetensi pengetahuan peserta didik, dapat Hasil penelitian tentang pengaruh model
problem based learning (PBL) bermuatan literasi
dilihat pada Tabel 1.
sains terhadap kompetensi keterampilan peserta
Tabel 1. Data Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik didik, dapat dilihat pada Tabel 3.
Kelas Sampel
No. Parameter Kelas Ket Tabel 3. Data Kompetensi Keterampilan Peserta Didik
Eksperimen Kontrol Kelas Sampel
1 Rata-Rata 76,15 67,14 x 1> x 2 No. Parameter Kelas Ket
Eksperimen Kontrol
2 Uji L0=0,13 L0=0,15 Terdistri
Normalitas Lt=0,173 Lt=0,161 busi 1 Rata-Rata 86,81 81,39 x 1> x 2
Normal
2 Uji L0=0,13 L0=0,14 Terdistribu
3 Uji Fhitung=0,68< Fhitung< Normalitas Lt=0,173 Lt=0,161 si normal
Homogeni Ftabel=1,92 Ftabel
tas 3 Uji Fhitung=1,10< Fhitung<
Varians
Homogenit Ftabel=1,92 Ftabel
Homogen
as Varians
4 Uji thitung=2,68 > ttabel thitung> Homogen
Hipotesis = 1,67 ttabel
4 Uji thitung=8,40 > ttabel thitung>
Hipotesis
Hipotesis = 1,67 ttabel
Diterima
Hipotesis
Diterima
2. Kompetensi sikap
Hasil penelitian tentang pengaruh model Berdasarkan Tabel 1,2 dan 3 uji normalitas
data pada kedua kelas sampel memiliki L0<Lt hal
picture and picture terhadap kompetensi sikap
ini berarti data terdistribusi normal. Hasil uji
peserta didik, dapat dilihat pada Tabel 2. homogenitas didapat Fhitung< Ftabel hal ini
berarti data yang diperoleh memiliki varians yang
Tabel 2. Data Kompetensi Sikap Peserta Didik Kelas
Sampel homogen. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas
No. Parameter Kelas Ket terbukti data yang terdistribusi normal dengan
Eksperimen Kontrol varian homogen maka dilanjutkan dengan uji t,
1 Rata-Rata 76,46 66,54 x 1> x 2 hasil yang didapatkan thitung > ttabel sehingga

27
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

hipotesis diterima. pengaruh positif pada penggunaan model


pembelajaran picture and picture. Berdasarkan uji
B. Pembahasan hipotesis yaitu uji t diperoleh thitung 2,68 dan
1. Kompetensi Pengetahuan ttabel 1,67 dengan taraf nyata 0,05. thitung >
ttabel, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
terdapat pengaruh positif yang berarti pada
menyatakan ada perbedaan kompetensi
penggunaan model pembelajaran picture and
pengetahuan antara kelompok siswa yang
picture terhadap kompetensi pengetahuan peserta
menggunakan model picture and picture
didik pada materi sistem ekskresi di MAN 3 Pesisir
bermuatan literasi sains dengan kelompok siswa
Selatan.
yang tidak menggunakan model pembelajaran
picture and picture, hal ini diperkuat dengan nilai Kompetensi pengetahuan peserta didik
rata-rata kelas eksperimen 76,15 sedangkan rata- dalam pembelajaran mengunakan model picture
rata nilai kelas kontrol 67,14, dari analisis tersebut and picture lebih tinggi dibandingkan peserta didik
terlihat rata-rata kompetensi pengetahuan model dengan pembelajaran tidak mengunakan model
picture and picture lebih tinggi dari kompetensi pembelajaran picture and picture karena pada
pengetahuan pada kelas yang tidak menggunakan model picture and picture peserta didik diarahkan
model pembelajaran picture and picture. untuk dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran melalui media gambar yang
Uji normalitas menunjukkan bahwa data
diberikan guru sehingga memberikan dampak
kedua kelas sampel terdistribusi normal. Hal ini
positif terhadap hasil kompetensi pengetahuan
dibuktikan dengan hasil uji normalitas pada kelas
peserta didik. Guru menampilkan gambar yang
eksperimen dengan L0 0,13 dan Ltabel pada taraf
harus disusun, diberi keterangan dan penjelasan
nyata 0,05 yaitu 0,173. L0 < Ltabel maka data
oleh peserta didik dapat meningkatkan perhatian
terdistribusi normal. Kelas kontrol memiliki L0
dan semangat dalam mengikuti pembelajaran dan
0,15 dan Ltabel pada taraf nyata 0,05 yaitu 0,161
memancing kompetisi antar masing-masing
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal
kelompok belajar sehingga dapat meningkatkan
karena L0 < Ltabel. Selanjutnya peneliti
kompetensi pengetahuan peserta didik. Hal ini
melakukan uji homogenitas pada kelas sampel.
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Hasil uji homogenitas diperoleh Fhitung 0,68 dan
Yundani (2017:7) yang menyatakan bahwa
Ftabel 1,92 dengan taraf nyata 0,05. Hal ini
pembelajaran dengan menggunakan model picture
menunjukkan Fhitung < Ftabel, maka data
and picture pada kelas eksperimen membuat
memiliki varians yang homogen. Berdasarkan uji
peserta didik lebih aktif sehingga hasil belajar
normalitas dan uji homogenitas yang menunjukkan
lebih baik dari pada kelas kontrol dengan
bahwa data terdistribusi normal dan memiliki
pembelajaran konvensional melalui metode
varians yang homogen maka peneliti melakukan
ceramah.
uji hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat

28
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

Perbedaan signifikan antara kelompok sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata nilai
siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol 66,54.
menunjukkan kompetensi pengetahuan
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa
dipengaruhi oleh model pembelajaran. Dapat
data terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan
diketahui bahwa pembelajaran biologi dengan
dengan L0 pada kelas eksperimen 0,14 dan Ltabel
model picture and picture membuat peserta didik
0,173 dengan taraf nyata 0,05. L0 < Ltabel maka
lebih aktif, memudahkan pemahaman materi dan
data terdistribusi normal. Uji normalitas pada kelas
perhatian untuk belajar lebih tinggi. Menurut
kontrol diperoleh L0 0,13 dan Ltabel 0,161 dengan
Riyono (2015: 171) dengan menggunakan model
taraf nyata 0,05. L0 < Ltabel maka data
picture and picture memudahkan peserta didik
terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kelas
dalam memahami materi. Hal ini sejalan dengan
sampel diperoleh Fhitung 1,33 dan Ftabel 1,92
pendapat Fitriani dan Mahwar (2018: 19), model
dengan taraf nyata 0,05. Fhitung < Ftabel yang
picture and picture dalam proses pembelajarannya
berarti data memiliki varians yang homogen.
dapat membantu peserta didik untuk belajar
Berdasarkan hasil uji normalitas yang
dengan baik dan peserta didik akan lebih aktif
menunjukkan data terdistribusi normal dan uji
dalam mengikuti pembelajaran.
homogenitas yang menunjukkan data memiliki
2. Kompetensi Sikap varians yang homogen maka peneliti mengunakan
uji t untuk uji hipotesis. Hasil uji hipotesis
Kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan
diperoleh thitung 3,27 dan ttabel 1,67 dengan taraf
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
nyata 0,05. thitung > ttabel maka H0 ditolak dan
mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh positif
suatu program pembelajaran. Sikap dapat dibentuk
yang berarti terhadap kompetensi sikap peserta
sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang
didik pada materi sistem ekskresi di MAN 3 Pesisir
diinginkan (Majid dan Aep, 2014: 173). Menurut
Selatan.
Lufri (2007: 134), sikap (attitude) didefinisikan
sebagai suatu keadaan internal yang Model pembelajaran picture and picture
mempengaruhi individu terhadap tindakan yang pada kelas eksperimen dapat meningkatkan
terarah pada benda (objek) atau kejadian. Pada kompetensi sikap peserta didik karena picture and
penelitian ini, kompetensi sikap dinilai oleh 3 picture melatih kemampuan sosial peserta didik
orang observer menggunakan lembar observasi. selama pembelajaran berlangsung. Peserta didik
Hasil kompetensi sikap kelas eksperimen yang dilatih untuk menumbuhkan sikap gotong royong
diberi perlakuan dengan penggunaan model atau bekerjasama dengan baik dalam
pembelajaran picture and picture lebih baik dari menyelesaikan tugas kelompok seperti
pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model menganalisa gambar maupun memberi penjelasan
pembelajaran picture and picture. Kelas pada gambar sehingga komunikasi berjalan dengan
eksperimen memiliki rata-rata nilai 76,46 baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

29
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

dilakukan Taniredja (2013: 55) menyatakan bahwa and picture memiliki nilai rata-rata
pembelajaran kooperatif picture and picture 86,81sedangkan kelas kontrol yang tidak
merupakan sistem pengajaran yang memberi menerapkan model pembelajaran picture and
kesempatan pada peserta didik untuk saling bekerja picture memiliki nilai rata-rata 81,39. Meskipun
sama dalam mengerjakan tugas-tugas yang tidak berbeda jauh namun tetap terlihat bahwa nilai
berstruktur, berkelompok, sehingga terjadinya rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi
interaksi secara terbuka dan hubungan yang baik dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini
diantara anggota kelompok. bermaksud bahwa pembelajaran dengan
menerapkan model picture and picture
3. Kompetensi Keterampilan
berpengaruh terhadap kompetensi keterampilan
Penilaian keterampilan menuntut peserta
peserta didik.
didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa
tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk
data terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan
mengetahui apakah pengetahuan (KD pada KI-3)
dengan L0 pada kelas eksperimen 0,13 dan Ltabel
yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan
0,173 dengan taraf nyata 0,05. L0 < Ltabel maka
untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
data terdistribusi normal. Uji normalitas pada kelas
kehidupan sesungguhnya (real life) (Kemendikbud,
kontrol diperoleh L0 0,14 dan Ltabel 0,161 dengan
2017: 33).
taraf nyata 0,05. L0 < Ltabel maka data
Penilaian keterampilan dilakukan dengan
terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas kelas
berbagai teknik penilaian yang disesuaikan dengan
sampel diperoleh Fhitung 1,10 dan Ftabel 1,92
karakteristik masing-masing Kompetensi Dasar.
dengan taraf nyata 0,05. Fhitung < Ftabel yang
Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
berarti data memiliki varians yang homogen.
pada penelitian ini berupa penilaian proyek.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang
Penilaian proyek berupa laporan dilakukan melalui
menunjukkan data terdistribusi normal dan uji
tiga kriteria penilaian yaitu perencanaan,
homogenitas yang menunjukkan data memiliki
pelaksanaan, dan pelaporan hasil. Instrumen yang
varians yang homogen maka peneliti mengunakan
digunakan berupa skor penilaian yang dilengkapi
uji t untuk uji hipotesis. Hasil uji hipotesis
rubrik. Setiap kriteria tersebut terdiri dari beberapa
diperoleh thitung 8,40 dan ttabel 1,67 dengan taraf
indikator yang dikembangkan dari Direktorat
nyata 0,05. thitung > ttabel maka H0 ditolak dan
Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan
H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh positif
Menengah tahun 2017 tentang Panduan Penilaian.
yang berarti terhadap kompetensi keterampilan
Berdasarkan hasil analisis observasi pada peserta didik pada materi sistem ekskresi di MAN
kompetensi keterampilan, nilai rata- rata kelas 3 Pesisir Selatan.
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol. Kelas eksperimen yang diberi perlakuan
dengan menerapkan model pembelajaran picture
30
J. Pedagogi Hayati Vol. 3 No. 2 Hadi, dkk (2019)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
ISSN 2503-0752 e-ISSN: 2579-4132

KESIMPULAN DAN SARAN Majid, A & A.S Firdaus. 2014. Penilaian


Berdasarkan hasil penelitian yang telah Autentik. Bandung: Interes Media.
Natalina, M. 2011. Penerapan Model
dilaksanakan maka disimpulkan bahwa model Pembelajaran Kooperatif Picture and
pembelajaran picture and picture berpengaruh Picture untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi
positif terhadap kompetensi pengetahuan, sikap
Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 UKUI
dan keterampilan peserta didik kelas XI MAN 3 Tahun Ajaran 2009/2010. Jurnal
Pesisir Selatan. Model pembelajaran picture and Pendidikan Sains dan Biologi.
Volume 7. Nomor 2.
picture mempunyai tahapan-tahapan yang Riyono, Bambang dan Amin Retroningsih.
sistematis, oleh karena itu disarankan untuk 2015. Efektivitas Model
memahami tahapan-tahapan agar sesuai dengan Pembelajaran Picture and Picture
dengan Strategi Inkuiri Terhadap
alokasi waktu belajar sehingga pembelajaran dapat Motivasi dan Hasil Belajar Siswa.
terlaksana dengan baik. Unnes Journal of Biology Education.
Volume 4. Nomor 2.
Taniredja, Tukiran. 2013. Model-Model
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta.
Alvin, Qharin Syafitri, Nurhadi dan Ade Dewi Trianto. 2009. Mendesain Model-Model
Maharani. 2016. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Model Pembelajaran Picture and Jakarta: Kencana.
Picture Terhadap Hasil Belajar Yundani, Opi. 2017. Penerapan Model
Bologi Siswa Pada Materi Sistem Pembelajaran Picture And Picture
Gerak Manusia Kelas XI Ipa SMA N Dan Media Audio Visual Terhadap
I Koto XI Tarusan. E-Journal. Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Volume 6. Nomor 3. Struktur Dan Fungsi Tubuh
Fitriani, Desi, dan Mahwar Qurbaniah. 2018. Tumbuhan Di Kelas VIII SMP
Komparasi Model Example Non Negeri 1 Baitussalam. Skripsi. Aceh :
Example Dan Picture And Picture Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Terhadap Hasil Belajar Pada Sub
Materi Tulang Sma N 2 Sungai Raya.
Jurnal Bioeducation. Volume 1.
Nomor 1.
Haryaman, Harid. 2017. Penerapan Model
Picture and Picture untuk
Meningkatkan Kemampuan Siswa
dalam Mengelompokkan Macam-
Macam Tulang pada Rangka Manusia
(PTK di Kelas VIII-K SMP Negeri 1
Rajapolah). Jurnal Wahana
Pendidikan. Volume 4. Nomor 2.
Kemendikbud. 2017. Panduan Penilaian oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan
SMA. Jakarta: Kemendikbud.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi.
Padang : UNP Press.

31

You might also like