You are on page 1of 24

PENGEMBANGAN MADRASAH ALIYAH AKADEMIK

(STUDI MAN INSAN CENDEKIA SERPONG)

ISLAMIC HIGH SCHOOL (MADRASAH ALIYAH) DEVELOPMENT


(A CASE STUDY OF MAN INSAN CENDEKIA SERPONG)

JUJU SAEPUDIN

Juju Saepudin Abstract


Balai Penelitian dan This paper presents the results of research on the Development of the State
Pengembangan Agama Islamic High School (MAN) Insan Cendekia. The school has been built upon
Jakarta the intention for bridging the world of pesantren with the world of science and
Jl. Rawa Kuning No. 6 Pulo technology which in the later development, unexpectedly, has transformed
Gebang Cakung - Jakarta into one of favorite schools in the area. The above fact has suggested a
Timur ratification process of MAN Insan Cendekia in the other parts of Indonesia
Email: saep.17.khasep@gmail. with acknowledging the special local excellence. Data collection of this study
com was carried out through observation, in-depth interviews and document
Naskah Diterima: analysis. From the inductive data analysis, this study reveals that the reasons
Tanggal 20 Mei 2018. for the development of MAN Insan Cendekia Serpong as an academic focused
Revisi 22 - 28 Mei 2018. Madrasah Aliyah are the government subsidy which allows a strong support
Disetujui 1 Juni 2018. for infrastructure and supporting subsidiaries for students, strict recruitment of
students and teachers which carried out autonomously, excellent curriculum,
and focus on developing skills on science and technology that are integrated
with the mastery of religion through learning based on three areas of
hadlarah by adopting boarding school system of pesantren. The above model
of the development of MAN Insan Cendekia Serpong as a school that build
scientist candidates with Islamic characters could be an applicable model the
development of Islamic high schools in the regions of Indonesia.
Keywords: Development, Academic Madrasah Aliyah, and MAN Insan
Cendekia Serpong.

Abstrak
Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang pengembangan Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia di daerah. MAN Insan Cendekia
Serpong lahir dari keinginan untuk menjembatani dunia pesantren dengan
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa diduga lembaga yang satu ini
telah menjadi institusi pendidikan menengah atas yang difavoritkan. Kondisi
tersebut telah mendorong proses reflikasi MAN Insan Cendekia di daerah
lain dengan mengadofsi keunggulan lokal yang khas. Studi dilakukan dengan
teknik pengumpulan data: observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Analisa data secara induktif. MAN Insan Cendekia Serpong sebagai Madrasah
Aliyah Akademik dalam upaya mencapai sintesis ideal tersebut didukung
subsidi pemerintah. Seperti, pengadaan sarana prasarana , tenaga pendidik, ,
rekrutmen siswa. Rekruitmen guru sebagai tenaga pendidik dilakukan melalui
selekasi ketat dan secara otonom (oleh institusi). Di sisi lain kurikulum yang
diterapkan berorientasi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diintegrasikan dengan penguasaan agama, yaitu, melalui
pembelajaran yang bertumpu pada tiga bidang hadlarah dengan mengadopsi
sistem boarding dari pesantren. Dengan demikian potret MAN Insan Cendekia
Serpong sebagai madrasah pencetak calon saintis berkarakter Islam ini bisa
menjadi model bagi pengembangan Madrasah Akademik di daerah lainnya.
Kata Kunci: Pengembangan, Madrasah Aliyah Akademik dan MAN Insan
Cendekia Serpong

125 125
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

PENDAHULUAN Dengan demikian, untuk mewujudkan


Madrasah sebagai lembaga pendidikan madrasah yang unggul dan bagus, diperlukan
Islam memiliki peran sebagai pewarisan strategi-strategi yang harus dikembangkan
budaya melalui pendidikan yang bersistem untuk menciptakan citra positif madrasah
nilai dan kepercayaan, pengetahuan dan sehingga dapat mendorong akselerasi
norma-norma serta adat kebiasaan dan peningkatan kualitas madrasah. Oleh sebab
berbagai perilaku tradisional yang telah itu, Kementerian Agama secara spesifik
membudaya pada satu generasi ke generasi membuat program khusus unggulan bagi
berikutnya (Rochmawati, 2012:164). Di lain madrasah. Hal tersebut dapat dilihat dalam
pihak madrasah juga berperan sebagai agent KMA Nomor 60 Tahun 2015 yang berbunyi:
of change yang berupaya untuk membuang “Kementerian menyelenggarakan paling
unsur budaya lama yang dipandang tidak sedikit 1 (satu) Madrasah Aliyah Negeri
Unggulan di setiap provinsi (pasal 1);
cocok dan perlunya memasukkan unsur
Masyarakat dapat menyelenggarakan
budaya baru (Nurlaila, 2015:1). Madrasah Aliyah Unggulan (pasal 2);
Madrasah Aliyah unggulan bertahap
Keberadaan madrasah begitu penting
berupa: a) Madrasah Akademik; b) Madrasah
dalam menciptakan kader-kader bangsa Keterampilan dan c) Madrasah Keagamaan
yang berwawasan keislaman dan berjiwa (pasal 3) Kementerian menyusun peta
nasionalisme yang tinggi. Menurut Subhan pengembangan mutu madrasah sacara
terencana, berjenjang, bertahap dan
(2012), salah satu kelebihan yang dimiliki berkelanjutan berdasarkan hasil akreditasi
madrasah adalah adanya integrasi ilmu madrasah, ujian nasional, ujian akhir
umum dan ilmu agama. Namun demikian madrasah berstandar nasional dan criteria
lainya (pasal 4). Peta pengembangan
kita tidak bisa menampik kesan bahwa dimaksud ayat (3) digunakan untuk
madrasah terlihat masih jalan di tempat menyusun rencana strategis dan rencana
walau terdapat beberapa madrasah yang tahunan pengembangan mutu madrasah
secara nasional (pasal 5). Kementerian Agama
relatif bagus seperti: MAN Insan Cendekia,
bekerja sama dengan pemerintah daerah
MAN Malang dan Madrasah Aliyah lainnya. dan/atau masyarakat dalam pengembngan
Akan tetapi jumlahnya masih sedikit jika mutu madrasah (pasal 6). Ketentuan lebih
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan lanjut mengenai penyelenggaran Madrasah
Aliyah Unggulan sebagaimana dimaksud
madrasah. Bahkan sampai saat ini masih ada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Direktur
image masyarakat terhadap madrasah yang Jenderal (pasal 7)”.
sering mengidentikkan dengan lembaga Namun demikian, untuk mewujudkan
pendidikan second class, tidak maju, kumuh madarasah unggulan seperti di atas perlu
dan citra negatif lainnya masih sering persiapan panjang dan matang, mengingat
menempel di madrasah yang harus diubah ada beberapa permasalahan yang biasa
dengan cara unjuk prestasi dan unjuk bukti. menjadi penyebab kemandegan. Menurut
Menurut Suryadi (2009:28), Rohiat (2010:13), tiga faktor utama penyebab
permasalahan utama dalam lembaga rendahnya kualitas pendidikan Indonesia,
pendidikan Islam adalah berkenaan dengan sebagaimana yang disampaikan oleh
pengelolaan atau manajemennya. Hal Husaini Usman, yaitu; 1) Penyelenggaraan
tersebut mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan menekankan pada hasil tidak
lembaga pendidikan Islam Indonesia. konsisten; 2) Penyelenggaraan pendidikan

126
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

dilakukan secara terpusat dan tidak holistik; penting dilakukan, seiring dengan dinamika
3) Peran serta masyarakat dalam dunia sosial dan pembangunan yang berjalan
pendidikan sangat minim. semakin cepat. Inovasi madrasah untuk
pembangunan berkelanjutan menjadi
Bagi madrasah, secara rinci dapat
sangat penting, mengingat saat ini Indonesia
dikemukakan beberapa pokok permasalahan
mempunyai persoalan yang semakin serius
baik pada tingkat pengelolaan maupun
dalam dunia pendidikan, akibat dari krisis
kebijakan sebagai berikut:
multi dimensi.
Pertama, kurikulum madrasah yang
Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia
belum “fokus”. Hal ini terlihat banyaknya
(MAN-IC) Serpong merupakan salah
materi yang diajarkan sementara waktu tidak
satu bentuk Madrasah Aliyah Akademik
memadai. Pada tingkat Aliyah, misalnya siswa
unggulan, yang berangkat dari keinginan
yang ingin mendalami ilmu-ilmu keagamaan
untuk menciptakan madrasah yang menjadi
masih juga dibebani mata pelajaran lain
central for excellence. Dengan tujuan,
yang tidak relevan dalam jumlah yang cukup
mempersiapkan sumber daya manusia yang
banyak. Sebaliknya siswa yang mengambil
siap pakai untuk masa depan. MAN-IC, yang
jurusan IPA harus pula dibebani dengan
didirikan dengan semangat Islam-Modernis,
banyaknya mata pelajaran lain yang tidak
merupakan madrasah percontohan,
berhubungan secara langsung. Hal lain,
terutama dalam pembelajaran agama, sains
pada kurikulum madrasah masih terdapat
dan teknologi. Sekarang lembaga ini tidak
duplikasi materi yang diajarkan berulang-
hanya ditantang oleh tantangan lama, yaitu
ulang pada mata pelajaran yang berbeda
menemukan karakter keislaman dan ke-
dan juga pada tingkat yang berbeda.
Indonesiaan dan tantangan modernisasi,
Kedua, pengembangan madrasah melainkan juga tantangan baru, yaitu
masih bersifat tambal sulam. Hal ini terlihat demokratisasi (termasuk otonomi daerah)
dengan adanya program “keterampilan” dan globalisasi (Sukarno: 2014).
yang ditempelkan pada program regular. Hal
Berdasarkan data dokumentasi, tingkat
tersebut sebagai respon terhadap tingginya
kelulusan mendekati angka seratus persen
lulusan Madrasah Aliyah yang tidak bisa
dan sebagian besar alumninya diterima di
melanjutkan pada jenjang Pendidikan
perguruan tinggi ternama (ITB, UI, UGM,
Tinggi. Program-program tersebut sangat
ITS, IPB, dan sejenisnya). Bahkan sebagian
banyak manfaatnya, namun tidak semua MA
di antaranya telah mendapatkan beasiswa
bisa menjaga keberlangsungan program
di berbagai negara seperti Jepang, Jerman,
tersebut.
Australia, Malaysia, Mesir, dan Singapura.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Hal ini membuktikan bahwa sistem
maka perlu dikembangkan madrasah- pendidikan madrasah yang ditangani secara
madrasah unggul dengan manajemen yang profesional telah mampu bersaing dalam
profesional dalam rangka meningkatkan tingkat internasional.
mutu atau kualitas pendidikan, khususnya
Pada tahun pelajaran 2015-2016
pendidikan yang berbasis agama. Inovasi
Kementerian Agama RI melalui Direktorat
pendidikan -khususnya madrasah- sangat

127
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

Pendidikan Madrasah, Direktorat Jendral Dengan demikian, mencari orientasi


Pendidikan Islam telah mengembangkan yang tepat ke depan untuk merespon
6 MAN Insan Cendekia di berbagai daerah geostrategi budaya bagi madrasah di
sebagai model pendidikan madrasah Indonesia dan MAN Insan Cendekia
nasional yang unggul, berwawasan keislaman khususnya, merupakan kebutuhan strategis
rahmatan lil ‘alamin, dan berkarakter Panca yang dapat disumbangkan kepada umat.
Sila. (MAN Insan Cendekia, Power Point Sejauh ini umat dan juga madrasah tampak
Sosialisasi PPDB 2016-2017). terserak-serak dan globalisasi tampak telah
membuahkan polarisasi: di satu pihak oleh
Pengembangan madrasah baik di
tarikan globalisme Islam dan di lain pihak
daerah maupun di perkotaan memiliki
oleh tarikan demokrasi Barat. Sementara
akses yang sama dalam perbaikan yang
tuntutan keseimbangan, yang sekaligus
berkelanjutan untuk membangun citra yang
memperhatikan tuntutan lokalisme yang
positif di masyarakat. Lembaga pendidikan
memberikan identitas “asli” di satu pihak dan
Islam yang keberadaannnya merata
menghadapi tumbuhnya tantangan atau
di wilayah daerah maupun perkotaan
peluang yang diberikan oleh konfusianisme
memerlukan penanganan serta perhatian
merupakan titik gelap (black-spot) dalam
yang serius. Peluang pendidikan Islam dalam
orientasi bagi sebagian besar madrasah,
memberikan layanan pendidikan yang
bahkan hampir semua sekolah di Indonesia.
berkualitas amat diperlukan mengingat
sebagian besar penduduk Indonesia Berdasarkan uraian tersebut, guna
beragama Islam (Bimas: 2011). mendukung program revitalitasi dan
pengembangan Madrasah Insan Cendekia
Pembangunan dan pengembangan
ke berbagai daerah, Balai Litbang Agama
sektor pendidikan tidak akan pernah
Jakarta telah melakukan penelitian
mencapai tujuan akhir yang sempurna
mendalam terkait bagaimana model MAN
dan final. Hal ini terjadi karena konteks
Insan Cendekia yang lebih baik. Dan agar
pendidikan selalu dinamis, berubah dan
dapat dirumuskan madrasah sebagai
tidak pernah konstan, sesuai dengan
model yang aplikatif agar bisa direplikasi
perubahan masyarakat, ilmu pengetahuan
di tempat lain serta mampu mendorong
dan teknologi, terlebih-lebih dalam era
munculnya keunggulan lokal yang khas.
global. Di era global ini terjadi proses
Permasalahan ini diteliti dengan tujuan
globalisasi yang bersifat universal dan
untuk mengembangkan model MAN Insan
internasionalitas. Menurut H.A.R Tilaar,
Cendekia yang dapat direplikasi di berbagai
bahwa era global itu ditandai dengan “dunia
daerah yang menjadi sasaran program
tanpa batas (borderless world), kemajuan
pendidikan Kementrian Agama RI.
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan
aplikasinya di dalam kehidupan manusia,
kesadaran terhadap hak dan kewajiban asasi
manusia (human rights and obligations),
dan kerjasama serta kompetisi antarbangsa
(mega competition society)” (Tilaar, 2004: 2).

128
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

Kerangka Konsep keunggulan paling unggul yang dimiliki


madrasah antara lain: daya hidup (survival),
Pengembangan Pendidikan
daya juang, daya tahan (elant vital),
Pengembangan pendidikan menjadi daya adaptasi maupun evolusi, dan daya
topik yang selalu hangat dibicarakan dari keanekaragaman (varitas). Daya hidup,
masa ke masa. Isu ini selalu juga muncul daya juang dan daya tahan madrasah
tatkala orang membicarakan tentang hal- dapat dibuktikan bahwa madrasah mampu
hal yang berkaitan dengan pendidikan. hidup di segala zaman dan keadaan, yaitu,
Dalam pengembangan pendidikan, secara sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang,
umum dapat diberikan dua buah model kemerdekaan, revolusi politik orba, Orde
pengembangan yaitu: Pertama, top-down Baru, reformasi hingga abad 21 yang
model, yaitu pengembangan pendidikan semakin menunjukan eksistensinya.
yang dilakukan oleh pihak tertentu sebagai
Pengembangan madrasah unggulan
pimpinan/atasan yang diterapkan kepada
tidak dapat ditangani secara persial atau
bawahan; Kedua, bottom-up model, yaitu
setengah-setengah. Tetapi memerlukan
model pengembangan yang bersumber dan
pemikiran pengembangan yang utuh
hasil kerja dari bawah, dilaksanakan sebagai
dan komprehensif serta langkah dan
upaya meningkatkan penyelenggaraan dan
upaya yang visibel, fleksibel dan kredibel.
mutu pendidikan (Rahmawati: 2006).
Bahkan, ketika dihadapkan pada kebijakan
Pengembangan pendidikan di Indonesia pembangunan nasional bidang pendidikan
sekurang-kurangnya menggunakan empat yang mempunyai visi terwujudnya sistem
strategi dasar, yaitu: Pertama, pemerataan pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat
kesempatan untuk memperoleh pendidikan. dan berwibawa. Tujuan utama dan pertama
Kedua, relevansi. Ketiga, peningkatan adalah untuk memberdayakan semua warga
kualitas. Kempat, efisiensi. Secara umum, Negara Indonesia berkembang menjadi
strategi tersebut dapat dibagi menjadi dua manusia yang berkualitas, sehingga mampu
dimensi yang meliputi peningkatan mutu dan pro aktif menjawab tantangan zaman
dan pemerataan pendidikan. yang selalu berubah (baca penjelasan UU
Pembangunan peningkatan mutu No. 20/2003 tentang Sisdiknas).
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, Hal tersebut sejalan dengan teori Human
efektivitas dan produktivitas pendidikan. Capital yang menyebutkan bahwa investasi
Dimensi pemerataan pendidikan diharapkan sumber daya manusia sangat ditentukan
dapat memberikan kesempatan yang sama oleh harapan nilai balik budaya dan sosial-
dalam memperoleh pendidikan bagi semua ekonomi seumur hidup yang dibayangkan
usia sekolah (Leutuan: 2010). lebih tinggi daripada kesempatan yang
Peningkatan mutu, relevansi, dan hilang (Becker, 1975 :9; Woodhall, 1987:1-2).
daya saing keluaran pendidikan, lembaga Teori ini dapat menerangkan mengapa anak-
pendidikan madrasah memiliki beberapa anak dan anak muda lebih ‘menguntungkan’
keunggulan dibanding dengan jenis untuk menerima investasi pada pendidikan,
sekolah lainnya. Menurut Mulyono (2010), di samping bermigrasi dan mencari kerja ke
tempat yang padat jenis pekerjaan. Karena,

129
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

mereka cenderung akan menerima nilai baik pembangunan dan pengembangan MAN IC,
investasi yang lebih tinggi dibandingkan sesuai dengan pedoman sarana prasarana
kelompok usia lainnya (Becker, 1975: 65-75). yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Islam. Kebijakan Kementerian
Pendidikan generasi muda, dalam
Agama RI terhadap pelaksanaan
hubungannya dengan investasi ke depan
pembangunan dan pengembangunan
adalah merupakan tenaga yang diharapkan
MAN IC dilakukan secara terencana sesuai
sebagai kekuatan untuk melakukan
dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan
reproduksi dan transformasi budaya, sosial
pendidikan, dan sistem penjaminan mutu
dan ekonomi di masa depan. Oleh karena
pendidikan nasional.
itu pendidikan atau pelatihan generasi
muda menjadi prioritas investasi, baik oleh Berdasarkan pengalaman dalam
masyarakat, negara, maupun dunia usaha/ pengelolaan madrasah, Kementerian Agama
perusahaan. menyadari sepenuhnya bahwa keterlibatan
Pemerintah Daerah sangat penting agar
madrasah dapat berkembang dengan baik
Pengembangan MAN IC sesuai dengan harapan masyarakat. Oleh
MAN IC adalah model satuan pendididikan karena itu, kebijakan Kementerian Agama
yang memadukan Pendidikan Agama Islam untuk membangun dan mengembangkan
(PAI) dengan pengayaan pada bidang ilmu MAN IC di setiap provinsi dikembangkan
pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas dalam format kemitraan dengan ketentuan-
utamanya (Dirjen Pendis, 2013: 9). Institusi ketentuan yang diuraikan dalam buku
pendidikan ini dibangun dan dikembangkan pedoman pembangunan lembaga
bertujuan untuk: 1) Menghasilkan lulusan pendidikan tersebut.
yang berkarakter Islami, berwawasan
keindonesiaan, kebangsaan, internasional
METODE PENELITIAN
dan kemanusiaan; 2) Menghasilkan
Penelitian ini merupakan studi kebijakan
lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu
(policy research) dengan pendekatan
pengetahuan keislaman, sains, teknologi,
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
ilmu sosial dan seni budaya untuk meraih
merupakan studi yang dimaksudkan untuk
prestasi baik tingkat nasional maupun
mengumpulkan informasi mengenai status
internasional; 3) Membentuk lulusan
suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan
yang berkarakter dan mampu melakukan
yang ada, yaitu menurut apa adanya pada
perubahan yang didasari oleh prinsip-
saat penelitian dilakukan (Widodo dan
prinsip Islam rahmatan lil’alamin (Dirjen
Mukhtar, 2000: 15). Kualitatif bertujuan
Pendis, 2013 11-12).
untuk menggambarkan, meringkaskan
Pembangunan dan pengembangan berbagai kondisi, situasi atau fenomena yang
MAN IC dilakukan di seluruh Indonesia terjadi pada objek penelitian dan berupaya
untuk pemerintah daerah yang memenuhi menarik realitas tersebut ke permukaan
syarat dan menyatakan kesediaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,
untuk bekerjasama dalam pelaksanaan tanda atau gambaran tentang kondisi,

130
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

ataupun fenomena tertentu (Bungin, 2010: samping itu, melalui pengkondisian suasana
68). Dalam konteks ini keduanya digunakan yang nyaman, santai, dapat sekaligus
untuk memetakan, memaknai dan disesuaikan pertanyaan dengan konteks
mendeskripsikan kondisi objektif unggulan aktual saat wawancara berlangsung. Bahkan
kompetitif dalam pengembangan MAN IC. dapat dikembangkan berbagai pertanyaan
Serpong. yang lebih kompleks, namun tetap fleksibel
tergantung pada perkembangan dan situasi
Data diperoleh dengan Teknik: Pertama,
wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk
studi dokumentasi, yaitu suatu teknik
mendalami berbagai temuan dokumenter
pengumpulan data dengan menghimpun
dan hasil observasi atau pengamatan terkait
dan menganalisis dokumen-dokumen,
proses penyelenggaraan MA IC Serpong.
baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik (Sukmadinata, 2009: 221). Metode Validasi data dilakukan melalui
ini digunakan untuk memperoleh data trianggulasi, yaitu, teknik pemeriksaan
yang berasal dari dokumen-dokumen yang keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
berkaitan dengan tujuan dan fokus penelitian yang lain di luar data itu untuk keperluan
sebagai bahan dasar data awal. Kedua, pengecekan atau sebagai pembanding
observasi, yaitu, peneliti menggunakan jenis terhadap data (Moleong, 2008: 330). Jadi
observasi non partisipan, di mana peneliti untuk menjaga keabsahan dan keajegan data
berada diluar subjek yang diamati dan tidak dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
ikut dalam kegiatan yang mereka lakukan. triangulasi metode, triangulasi sumber data,
Dengan demikian peneliti merasa lebih dan triangulasi waktu.
leluasa mengamati kemunculan tingkah
Adapun teknis analisis yang digunakan
laku yang terjadi.
dalam penelitian ini mencakup tiga proses
Ketiga, wawancara, yaitu suatu teknik seperti yang dikemukakan oleh Miles dan
pengumpulan data untuk mendapatkan Huberman, yaitu:
informasi yang digali dari sumber data
1. Reduksi data, yaitu setelah data
langsung melalui percakapan atau tanya
terkumpul melalui wawancara dan studi
jawab (Satori dan Komariah, 2010: 130).
dokumentasi, direduksi sedemikian
Dalam penelitian ini digunakan wawancara
rupa sehingga tidak ada lagi data yang
mendalam (indepth interview) kepada key
dianggap tidak sesuai dengan masalah
informan yang terlibat langsung dalam
dan tujuan penelitian.
proses penyelenggaraan pendidikan MAN
2. Penyajian data dengan cara
IC Serpong, yaitu: Kepala MAN IC, Wakil
mengorganisasikan dan memaparkan
Kepala Madrasah, Dewan Guru dan Guru
data sedemikian rupa. Jika dianggap
Bina Asrama Guru.
perlu, untuk data yang memiliki
Wawancara dikembangkan dengan kompleksitas tinggi digunakan tabulasi
sifat terbuka dan terstruktur. Hal tersebut distribusi frekuensi guna lebih mudah
dilakukan dengan pertimbangan agar dibaca, dipahami dan diinterpretasikan.
peneliti dapat mengajukan berbagai
3. Penggambaran dan pembuktian yang
pertanyaan tentang pokok kajian. Di
melibatkan peneliti dalam interpretasi

131
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

terhadap data yang disajikan sehingga pelan tapi pasti, SMU Insan Cendekia
dapat dipahami maksudnya, kemudian telah menemukan formatnya seperti yang
ditarik kesimpulan yang bertalian sekarang. Salah satu keunggulan sekolah
dengan tujuan penelitian (Denzin, 1994: ini adalah kemampuannya mengabungkan
429). secara seimbang antara penguasaan saintek
dan pengetahuan agama, yang dirumuskan
dalam keseimbangan antara IPTEK dan
HASIL PENELITIAN DAN
IMTAK. Sistem boarding dan beasiswa
PEMBAHASAN penuh bagi para siswa, telah menjadi model
Selayang Pandang MAN Insan sekolah yang paling ideal. Pada waktu itu,
Cendekia Serpong hanya membuka satu jurusan IPA saja sesuai
Sejarah Berdiri dengan target yang hendak dicapai. Fase ini
sering disebut sebagai fase pertama atau
MAN IC Serpong awaalnya bernama SMU
perintisan antara tahun 1996-2000.
Insan Cendekia. Berdiri pada tahun 1996,
atas gagasan Menristek –pada waktu itu– BJ. Setelah Indonesia dilanda krisis
Habibie. Ide dasar gagasan itu berangkat moneter dan ekonomi yang sangat dahsyat,
dari kepeduliannya atas dunia pesantren membuat kemampuan negara sangat
yang dianggap tertinggal dalam dunia terbatas, sehingga sejumlah hak istimewa
saintek dibandingkan sekolah umum. yang diberikan kepada siswa dicabut.
Di bawah koordinasi Badan Pengkajian Sekolah sepenuhnya dikembalikan pada
dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui kemampuan orang tua tanpa mengubah
program STEP (Science and Technology sistem pendidikan yang sudah mapan.
Equity Program) mendirikan Magnet School Bermodal kepercayaan atas prestasi
(SMU Insan Cendekia). Dengan political kelulusan yang dapat diandalkan, serta
will yang kuat, BPPT telah merancang besarnya jumlah alumni yang diterima di
seluruh proses pendirian itu mulai dari: universitas favorit, membuat SMU Insan
rekrutmen guru, pengadaan sarana dan Cendekia yang kemudian berubah menjadi
prasarana dan penetapan kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia
yang dikonvergensikan dengan dunia Serpong ini, mendapatkan kepercayaan
pesantren, termasuk dengan sistem asrama yang luar biasa dari masyarakat.
(boarding). Dengan persiapan yang matang Dicabutnya subsidi dari pemerintah
dan penanganan yang profesional serta ternyata tidak dengan sendirinya
dedikasi yang tinggi para guru yang direkrut menyusutkan hasrat orang tua untuk
secara terbuka dan ketat, SMU Insan menyekolahkan anaknya di MAN Insan
Cendekia dengan cepat telah menunjukkan Cendekia Serpong. Dengan dibukanya
keberhasilan yang menakjubkan. Dengan partisipasi masyarakat dalam pendanaan
pengembangan fasilitas secara bertahap ini, Madrasah Insan Cendekia, ternyata
serta tingkat gaji yang memadai serta malah dapat membangun 8 gedung dan
besarnya ruang kebebasan yang diberikan prestasi sekolahnya juga tidak mengalami
para guru untuk mencari format yang penyusutan. Masyarakat tetap bersemangat
diidealkan secara otonom, secara pelan- untuk menyekolahkan anaknya di MAN

132
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

Insan Cendekia Serpong yang berhasil pada dasarnya masih menjalankan periode
menciptakan anak didiknya cerdas “pasar” yang berangkat dari kemampuan
secara intelektual dan sekaligus cerdas orang tua siswa. Baru pada tahun 2006-
secara spiritual (Dra. Persahini Sidik, M.Si, 2015, seluruh biaya pendidikan di MAN IC
Wawancara, 15 Februari 2016). kembali ditanggung penuh oleh negara.
Pelajaran yang dapat dipetik dalam Kelebihan dari sistem beasiswa penuh,
fase ini, dengan dibukanya kesempatan orang tua (terutama yang miskin), tidak
orang tua untuk berpartisipasi dalam terbebani biaya pendidikan yang sangat
menanggung biaya pendidikan, ternyata tinggi. Dalam tahap tertentu pendidikan
mereka tetap antusias dan bahkan dapat telah memberi peluang bagi mereka yang
membantu menyumbang pembangunan tidak mampu dan berprestasi. Meskipun
infrastruktur –pada waktu itu– belum dalam modal sosial berbeda, siswa miskin
terselesaikan. Kepercayaan terhadap hasil tetap akan berlaga dalam start yang tidak
mutu pendidikan yang dipertontonkan SMU sama. Dalam persaingan yang sepenuhnya
Insan Cendekia telah membuat orang tua “fair” –akibat modal sosial yang berbeda–
murid tidak keberatan untuk menanggung jika tidak ada kebijakan afirmatif terhadap
biaya pendidikan, yang semula disponsori kelompok siswa yang tidak beruntung
pemerintah via-BPPT. Bahkan, sebagai (miskin), membuat mereka tetap tidak
konsekuensi atas biaya besar yang mendapatkan porsi yang memadai. Dengan
dikeluarkan, mereka menjadi sangat peduli dikembalikannya biaya pendidikan yang
terhadap proses pendidikan di sekolah ini. sepenuhnya ditanggung negara melalui
sistem DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan
Orang tua sangat aktif di komite sekolah
Anggaran) ternyata terdapat sejumlah trade
untuk mengontrol proses pendidikan yang
off.
sedang berjalan. Rasa memiliki (sense of
belonging) dan kepedulian orang tua dalam Pertama, dengan sistem DIPA, sangat
proses belajar mengajar menjadi sangat ketat pertanggungjawabannya dan tidak
tinggi. Kelemahannya, oleh karena biaya fleksibel. Para guru, terutama kepala sekolah
pendidikan sistem boarding sangat mahal, menjadi banyak terbebani oleh persoalan
siswa miskin berbakat cenderung tidak administrasi. Kepala sekolah yang dalam
mendapatkan tempat yang memadai. Secara fase pertama dan kedua sepenuhnya
tidak disadari sekolah menjadi elite dan dapat berkonsentrasi dalam pengelolaan
tanpa sengaja menjadi “diskriminatif”. Unsur pendidikan, kini 80 persen waktunya habis
pasar menjadi bekerja lebih dominan. Fase untuk mengurus manajemen keuangan.
ini sering disebut sebagai periode kedua. Dibanding dalam fase Pertama, meskipun
pada waktu itu, seluruh sistem pendidikan
Dalam fase kedua (periode 2001-
juga ditanggung negara, tetapi dalam bidang
2006), sekolah ini diserahkan ke Kementrian
administrasi seluruhnya ditanggung BPPT.
Agama dan berubah menjadi Madrasah
Guru tinggal mengajar dan berkreativitas.
Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong.
Pada periode kedua awal sampai tahun Kedua, partisipasi orang tua murid
2006 ini, Kementrian Agama (Pemerintah) menjadi sangat rendah. Mereka merasa

133
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

seluruh kebutuhannya telah ditanggung dan masyarakat. (Sukarno, Saidi dan Wahid,
negara. Akibatnya orang tua tinggal 2013: 57-58).
menunggu anaknya lulus, tanpa harus
Setelah melalui perjalanan panjang,
merasa perlu mendampingi seluruh proses
dalam rangka memberi layanan pendidikan
pendidikan yang sedang berjalan. Oleh
pada MAN IC yang berkeadilan, maka
karena dalam biaya pendidikan tidak
terhitung mulai tahun pelajaran 2015/2016
seluruhnya tercover dalam DIPA. Dan
peserta didik baru MAN IC dikenakan
ketika orang tua diminta untuk membantu
biaya personal berupa biaya makan,
berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak ada
pakaian seragam, dan kebutuhan tinggal
dalam anggaran DIPA, mereka cenderung
di asrama yang tidak dianggarkan dalam
enggan melakukannya. Dengan kata lain,
DIPA MAN IC, kecuali bagi peserta didik
akibat tidak seimbangnya antara negara
yang berasal dari keluarga kurang mampu
(state) dan masyarakat (society) sikap rasa
yang dibuktikan dengan Kartu Perlindungan
memiliki (sense of belonging) masyarakat
Sosial (KPS) dan/atau Kartu Indonesia
(orang tua) menjadi sangat rendah.
Pintar (KIP). (Keputusan Direktur Jenderal
Ketiga, dengan tidak adanya sistem Pendidikan Islam Kementerian Agama
silang (yang mampu membantu yang Nomor 3192 Tahun 2013 Tentang Pedoman
tidak mampu), kemudahan beasiswa Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Negeri
yang diberikan negara cenderung tidak Insan Cendekia).
tepat sasaran. Dalam kenyataan, sebagian
besar di antara mereka adalah kelompok
mampu, yang seharusnya tidak layak Visi dan Misi
menerima beasiswa. Sebaliknya, kelompok MAN IC Serpong memiliki visi mewujudkan
miskin, cenderung tidak mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas
porsi yang memadai. Keterbatasan dalam tinggi dalam keimanan dan ketakwaan,
mempersiapkan diri agar diterima di MAN menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
IC Serpong yang persaingannya sangat ketat serta mampu mengaktualisasikannya dalam
(dari 4000 pendaftar yang diterima hanya kehidupan bermasyarakat.
120 siswa terpilih), tanpa proteksi terbatas,
Pengimplementasian visi dijabarkan
membuat mereka cenderung terpinggirkan.
dalam beberapa misi sebagai berikut: 1)
Dengan kata lain, dalam bahasa yang
Menyiapkan calon pemimpin masa depan
ekstrim MAN IC –tanpa disadari– akhirnya
yang menguasai ilmu pengetahuan dan
cenderung menjadi sekolah elit.
teknologi, mempunyai daya juang tinggi,
Beasiswa yang diberikan pemerintah – kreatif, inovatif dan mempunyai landasan
dalam perspektif keuangan– jadi cenderung iman dan takwa yang kuat; 2) Meningkatkan
mubazir. Membiayai siswa yang orang pengetahuan dan kemampuan profesional
tuanya mampu membayarnya (seperti tenaga pendidik dan kependidikan sesuai
yang diperlihatkan dalam fase kedua), perkembangan dunia pendidikan; 3)
merupakan cara kerja yang tidak berusaha Menjadikan MAN IC Serpong sebagai
menyeimbangkan antara: pemerintah, pasar, sekolah/madrasah model dalam

134
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

pengembangan pengajaran iptek dan imtak Penyelenggaraan PPDB MAN IC


bagi lembaga pendidikan lainnya. dilakukan secara nasional dan bertujuan
memberikan akses kepada generasi bangsa
lulusan SMP/MTs. Negeri dan Swasta untuk
Peserta Didik memperoleh pendidikan yang bermutu
Tahun Pelajaran 2015-2016 MAN IC Serpong, dan berdaya saing. Beberpa indikator yang
jumlah siswa 394 anak, terdiri dari 164 siswa digunakan dalam PPDB MAN IC yaitu,
kelas X; 116 siswa kelas XI dan 114 siswa kelas potensi dasar peserta didik, kemampuan
XII. Rombongan Belajar (Rombel) berjumlah verbal, kemampuan numerik, kemampuan
20 dengan sebaran jenis kelamin 189 siswa analitis, kemampuan menyerap informasi,
laki-laki dan 205 siswa perempuan. Secara kemampuan adaptasi, daya juang, dan
rinci persebarannya dapat dilihat dalam kerpibadian yang baik serta tes akademik
tabel berikut ini. yang meliputi tes bidang studi: Matematika,
IPA/IPS, Bahsa Inggris, Pendidikan Agama
Tabel 1. Data Siwa MAN IC Serpong Tahun Pelajaran 2015-2016
Islam dan Bahasa Arab. (Keputusan Direktur
Laki-
No Kelas Rombel
Laki
Perempuan Jumlah Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1022
1 X MIPA 7 73 74 147 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis
2 X IPS 1 10 7 17 Penerimaan Peserta didik Baru MAN Insan
3 XI MIPA 4 47 40 87 Cendekia Tahun Pelajaran 2016-2017).
4 XI IPS 2 7 22 29
5 XI MIPA 4 43 41 84
Dengan demikian, 394 siswa MAN IC
6 XII IPS 2 9 21 30 Serpong saat ini merupakan bibit unggul
Total 20 189 205 394 yang terseleksi dengan ketat, mengingat
Sumber: Wakamad Kesiswaan (2015) saingan yang begitu hebat. Berdasarkan
Problem yang biasa dihadapi sebagian laporan sosialisasi PPDB Tahun 2015, untuk
besar madrasah adalah kualitas input memperoleh siswa-siwi yang berkualitas,
yang masih terus menjadi keprihatinan seleksi diawali pendaftaran secara online
yang sering dilontarkan oleh praktisi di www.penerimaan.ic.sch.id. Sampai batas
pendidikan di madrasah. Karena sebagian waktu yang ditentukan, peserta yang berhasil
besar input madrasah adalah sisa seleksi mendaftar berjumlah 8.070 yang berasal
dari sekolah umum. Hanya sebagian kecil dari berbagai daerah di Indonesia. Dari
input berkualitas/bermutu yang masuk jumlah tersebut, yang lulus verifikasi hanya
ke madrasah. Tapi inilah tantangan bagi 4.441 siswa yang merupakan perwakilan
madrasah sebagai lembaga pendidikan. dari semua provinsi, kecuali Sumatera Utara,
Namun demikian, hal tersebut tidak Maluku, Papua dan Kalimantan Utara dengan
belaku bagi MAN IC Serpong. Salah satu kategori asal sekolah 1.235 MTs. Negeri,
kegiatan rutin dan penting dilakukan dalam 446 MTs. Swasta, 349 MTs. Pesantren, 392
pengembangan MAN IC Serpong adalah SMP Pesantren, 1148 SMP Negeri dan 871
proses seleksi yang ketat dalam penerimaan SMP Swasta. Selanjutnya peserta yang lolos
peserta didik untuk menjaring yang verifikasi inilah yang berhak mengikuti tes
berpotensi. tertulis. Khusus yang mendaftar ke MAN IC
Serpong berjumlah 2.730 orang, sementara

135
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

yang lulus hanya 164 siswa (Kementerian berkualitas dan diakui secara nasional,
Agama RI. Laporan Kegiatan Sosialisasi bahkan internasional.
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2015).
Cepat karena tenaga yang serba ekstra
yaitu ekstra besar, ekstra cepat, dan ekstra
kuat. Tepat karena mengerti akan kebutuhan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
yang diinginkan oleh customer., Dan ramah
Berdasarkan data dokumentasi, jumlah guru karena kami melayani dengan setulus hati.
di MAN IC Serpong bejumlah 50 orang yang Segi lain, sebagai penyemangat dalam
terdiri dari 26 laki-laki dan 24 perempuan. bekerja mereka bingkai dalam sebuah moto:
Jika dilihat dari statusnya 33 orang Pegawai “Kami Kerjakan Dengan Setulus Hati” (Rapiq,
Negeri Sipil dan sisanya sebanyak 17 masih SS, M. Pd., Wawancara, 24 Februari 2016).
sebagai tenaga honorer. Sedangkan dari sisi
pendidikan akademisnya: 35 orang S1, 14
orang S2 dan 1 orang S3. Sarana dan Prasarana
Semua capaian prestasi MAN IC Di saat kelengkapan sarana dan
Serpong tidak lepas dari peran guru dan prasarana menjadi problema yang
pembina asrama sebagai tenaga pendidik. dihadapi oleh sebagian besar madrasah,
Para guru memiliki kompetensi professional namun tidak demikan dengan MAN
dalam perencanaan, proses pembelajaran, IC Serpong. Padahal sudah menjadi
penilaian dan tindak lanjut. Sebagian guru rahasia umum bahwa pendidikan
sains dan inti mampu mengajar dalam bahasa madrasah diselenggarakan dengan
Inggris atau Arab, mampu memfasilitasi berbagai keterbatasan sarana prasarana,
pembelajaran berbasis teknologi informasi termasuk juga dalam segi pendanaan.
dan komunikasi serta memiliki tingkat Keterbatasan ini jelas menunjukkan tidak
pendidikan formal memadai (Khozim, Dkk. lengkapnya ketersediaan sarana prasarana
2013: 12). pendidikan, yang menjadikan rendahnya
kualitas penyelenggaraan pendidikan di
Selain tenaga guru, SDM yang ikut
madrasah. Sehingga berdampak terhadap
berperan aktif di MAN IC adalah tenaga
penyelenggaraan proses pembelajaran yang
kependidikan yang berasal dari berbagai
terkesan asal dapat berjalan.
lintas profesi, mulai pelaksana tata usaha
sebanyak 22 orang, cleaning service 12 Sarana prasarana di MAN IC Serpong
orang, satpam 10 orang, petugas taman 4 memadai, yaitu, baik untuk praktik di
orang, pustakawan 3 orang, perawat 3 orang, laboratorium, seperti bidang biologi, fisika,
dokter gigi 3 orang, dokter umum 2 orang, kimia. Di sisi lain tersedia fasilitas sara
laboran 2 orang dan 1 orang resepsionis. yang diperuntukkan sebagai sarana pentas
seni, yaitu, “the plaza”, semacam tempat
Tenaga pendidik maupun kependidikan
pementasan teater dengan panggung
memiliki prinsip pelayanan, yaitu: cepat, tepat
berbentuk bundar di tengah dan dikelilingi
dan ramah. Hal tersebut dilakukan dalam
tempat duduk penonton yang terletak
rangka mendukung dan mensukseskan
di ruang terbuka. Juga tersedia sarana
kegiatan belajar mengajar supaya hasilnya

136
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

olah raga, seperti lapangan sepak bola, Kondisi sarana dan prasarana MAN IC
futsal, bulu tangkis dan basket, sebagai Serpong, dengan gedung-gedung atau
sarana pendukung agar para siswa dapat bangunan yang relatif megah, meskipun
menyalurkan bakat atau sekadar berolah sebagian besar gedung lama, namun yang
raga mengisi kegiatan di pagi atau sore hari. lebih penting adalah sehat dan kondusif
sebagai tempat berlangsunganya proses
Di samping perangkat keras (gedung
pendidikan yang baik. Sehingga telah
dan lahan, meja, kursi, komputer, hotspot,
mengubah citra yang pernah disandang
TV, perangkat multimedia, dan sebagainya),
madrasah dengan bangunan seadanya, atau
MAN IC Serpong dilengkapi sarana dan
bahkan reot dan tidak higienis, kian semakin
prasarananya dengan perangkat lunak
memudar. Dengan demikian, sarana prasana
(program, dokumen kurikulum, software
yang ada tersebut bisa dijadikan sebagai
pembelajaran, manajemen, pengolahan nilai,
salah satu acuan dalam pembukaan MAN IC
dan sebagainya). Dengan berbagai fasilitas
di daerah lainnya.
dan aktivitas teratur, bebas biaya bagi siswa
sejak tahun 2007, serta input calon siswa
yang terseleksi, reputasi madrasah ini kian
Pengembangan MAN IC
kredibel sebagai peraih sejumlah prestasi
hasil kompetisi, khususnya pada olimpiade Gagasan Dasar
sains. Berikut ini data sarana dan prasarana MAN IC Serpong adalah sebuah model
fisik yang dimiliki MAN IC Serpong. pendidikan terpadu yang menawarkan
pendidikan agama Islam sebagai ciri khas
Tabel 2. Data Sarana dan Prasarana MAN IC Serpong
utamanya dengan pendalaman pada bidang
No Nama Gedung No Nama Gedung
Gedung Asrama
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembeda
1 Gedung Administrasi 14
Murid Wanita MAN IC Serpong dengan madrasah lainnya
Gedung Asrama adalah desain akademik yang mengacu
2 Gedung Pendidikan 15
Murid Wanita
Gedung Asrama
kepada Standar Nasional Pendidikan, dan
3 Gedung Pendidikan 16
Murid Wanita manajemennya berbasis IT. Pendidik dan
4
Gedung Pendidikan
17
Gedung Pelatihan tenaga kependidikan memenuhi kualifikasi
- TIK Guru
Gedung Pendidikan
yang disyaratkan, dan fasilitas pembelajaran
5 18 Gedung Utilitas
- RKB lengkap serta modern. Para siswa-siswi
6
Gedung Belajar
19 Pos Jaga 1 wajib tinggal di asrama yang dikelola secara
Malam
7 Gedung Studio Radio 20 Pos Jaga 2
profesional. Para pengelola dan siswa-siswi
8 Gedung Serbaguna 21 Koperasi MAN IC Serpong berkomunikasi dalam tiga
9 Masjid 22 Greenhouse bahasa, yaitu, bahasa Indonesia, Inggris
10 Poliklinik 23 Jetpump / Air dan Arab sesuai aturan yang ditetapkan
11
Gedung Asrama
24 Isi Ulang Air Minum dan diberlakukan terhadap seluruh civitas
Murid Pria
akademika.
12 Gedung Asrama Guru 25 Kantin 1
13 Gedung Asrama Guru 26 Kantin 2 Ilmu yang dikembangkan di MAN IC
Sumber: Wakamad Sarana Prasarana (2015) Serpong bertumpu pada 3 (tiga) hadlarah
(peradaban): 1) Hadlaratun-naṣ (peradaban

137
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

teks, kitab). 2) Hadlaratul ‘ilmi (peradaban dan Reisa Suci Arimbi, S. Psi. Wawancara, 18
ilmu); 3) Hadlaratul-falsafah (peradaban Februari 2016).
filsafat). Bagi MAN IC Serpong, tiga hadlarah
MAN IC Serpong sebagai sebuah
tersebut menjadi paradigma baru.
lembaga pendidikan menengah perlu
Belajar dari kelemahan madrasah dan mengubah realitas tersebut, yaitu melalui
sekolah umum selama ini, MAN IC Serpong upaya pengembangan keilmuan menjadi satu
harus melakukan upaya pengembangan bangunan keilmuan dengan menggunakan
kurikulum. Tujuan pengembangan tersebut pendekatan integrasi interkoneksi. Dengan
diharapkan mampu meminimalisasi demikian, semua mata pelajaran yang
semaksimal mungkin kelemahan dari kedua dikembangkan tidak lagi mata pelajaran
model pendidikan tersebut. Sehingga, MAN yang berdiri sendiri, melainkan saling
IC Serpong memiliki identitas yang kuat dan berkaittan satu dengan yang lain. Sehingga
karakteristik keilmuan yang khas. mermajadi satu bangunan ilmu yang
saling melengkapi dan menyempurnakan.
Selama ini kurikulum madrasah
Pendekatan yang mengkaitkan ilmu agama
sudah mengajarkan ilmu-ilmu sosial dan
dengan sains dan teknologi dijadikan pola
ilmu-ilmu kealaman. Akan tetapi, masih
bersama dengan menerapkan metodologi
belum bisa mengangkat citra madrasah
yang terus menerus dikembangkan.
sebagai lembaga pendidikan yang menjadi
pilihan utama peserta didik. Karena masih Penerapan pendekatan integratif
dipandang belum dapat memenuhi aspirasi interkonektif tersebut, MAN IC Serpong
tinggi peserta didik untuk melanjutkan diharapkan menjadi pelopor, yaitu,
ke pendidikan tinggi berbasis sains dan dalam upaya menjembatani dikotomi
teknologi. Dengan kata lain, prestasi ilmu pengetahuan yang sudah demikian
madrasah dalam bidang pembelajaran menyejarah untuk mencapai ilmu
ilmu pengetahuan dan teknologi belum pengetahuan yang integratif dan
optimal. Demikian pula dalam bidang kajian interkonektif. Diharapkan, pada gilirannya
ilmu keagamaan sering dikatakan bahwa dapat mengantarkan alumni yang
lulusan madrasah belum memuaskan dalam profesional, berpandangan luas, menguasai
penguasaan ilmu-ilmu dasar keagamaan, sains dan teknologi sekaligus islamis yang
termasuk penguasaan ilmu alat (bahasa) humanis.
Arab. Oleh karena itu, sering dikatakan
bahwa lulusan madrasah ada di dalam
dilema. Di satu sisi penguasaan ilmu umum Desain Akademik
kurang memadai, dan penguasaan ilmu Integrasi dan interkoneksi ketiga bidang
agama dipandang kurang mencukupi. Selain hadlarah tersebut diharapkan dapat
itu, meskipun telah diwacanakan cukup melahirkan alumni MAN IC Serpong yang
lama tentang integrasi ilmu umum dan ilmu kuat akidah, luas dan dalam pemikiran,
agama, selama ini belum ada madrasah serta ahli di bidangnya. Sehingga, alumni
yang berhasil memadukan keduanya MAN IC Serpong dapat diterima di
dengan cukup memuaskan (H. Abdul Jalil, perguruan-perguruan tinggi terkemuka,
S.Ag., MA., Yoga Maolana Wiharja, M. Hum

138
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk pendidikan umum madrasah sepenuhnya
mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan (100%) mengikuti kurikulum yang ditetapkan
sebuah rancangan kurikulun yang integratif. Diknas. Dengan demikian isi pendidikan
Karena, kurikulum merupakan pemandu madrasah tidak lagi memiliki perbedaan
utama bagi penyelenggaraan pendidikan yang terlalu subtansial dan sustantif dengan
secara formal. Di sisi lain, menjadi pedoman sekolah umum. Padahal, madrasah sesuai
bagi setiap guru, kepala madrasah, dan dengan akar eksistensi dan pengalaman
kerangka (frame-work) proses pendidikan histories, semestinya memiliki ciri dan
pada lembaga bersangkutan. Singkatnya karakter pendidikan Islam. Oleh karena itu,
kurikulum sebagai pengejawantahan dari madrasah perlu mengembangkan kurikulum
tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. pendidikan Islam, baik melalui celah muatan
lokal, maupun dengan penambahan waktu
Dialog keilmuan di MAN IC Serpong,
belajar yang khusus untuk materi keislaman
selain bersifat integratif dan interkoneksitas
(Azra, 2002: 115).
internal ilmu-ilmu keislaman, juga
dikembangkan integritas dan interkoneksi Berdasarkan hal tersebut di atas, sebagai
ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu sebuah madrasah yang dirancang dengan
umum. Integrasi dan interkoneksi keilmuan sistem sekolah berasrama (boarding school),
ini diwujudkan dan dikembangkan di dalam maka kurikulum didesain mencakup tidak
kelas dan aktivitas di luar kelas (Dr. Pahrurroji, hanya kegiatan pembelajaran di kelas, akan
S.H.I, MA, Wawancara, 22 Februari 2016). tetapi termasuk juga dalam kegiatan peserta
didik selama berada di asrama. Kegiatan
MAN IC Serpong yang akan dijadikan
di asrama menjadi satu kesatuan yang
sebagai model percontohan MAN IC di
tak terpisahkan dengan kegiatan di kelas.
daerah lain harus bisa menemukan pola
Konsekuensi pada tataran implementasi
yang aplikatif, yaitu dengan maksud agar
kurikulum adalah menghindari pembatasan
dapat direplikasi di tempat lain serta mampu
waktu antara pembelajaran formal di kelas
mendorong munculnya keunggulan lokal
dan pembelajaran nonformal di asrama.
yang khas. Hal itu sangat ditentukan oleh
Dengan kata lain, tidak ada lagi pemilahan
desain kurikulum yang akan digunakan.
antara pembelajaran asrama dan kelas.
Kurikulum yang akan dikembangkan Esensinya pembelajaran yang telah
harus mengakomodasi tuntutan kebutuhan diprogramkan dan didesain dalam kurikulum
masyarakat dan perubahan global. dapat dilakukan di kelas, di perpustakaan, di
Kurikulum yang dikembangkan di samping laboratorium, di masjid, di asrama, atau di
mengacu pada standar isi dan proses, juga lingkungan madrasah.
mengacu pada visi dan misi madrasah, yaitu
Dalam konteks ini dipandang perlu
yang dirumuskan berdasar pada potensi
memberikan poin-poin sebagai penekanan
yang dimiliki oleh daerah serta karakteristik
dalam mengembangkan kurikulum MAN
yang menjadi ikon madrasah bersangkutan.
IC dengan tidak meninggalkan prinsip dan
Karena status madrasah pada semua ruh pengembangan Kurikulum 2013 yang
jenjang telah disamakan (eguivalen) dengan diamanahkan oleh Kementerian Agama.
sekolah umum, maka kurikulum komponen Oleh sebab itu, kurikulum MAN IC Serpong

139
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: IPA. Demikian halnya Program IPS berbasis
1) Mengikuti Standar Nasional Pendidikan; pada rumpun mata pelajaran IPS. Sementara
2) Berbasis Islam Indonesia; 3) Menghargai Muatan Lokal dan Pengembangan Diri bisa
kebhinekaan Nusantara; 4) Mengkaitkan bermuatan sama kendati pun program studi
antara teori, praktik, dan transformasi; 5) yang berbeda.
Menyeimbangkan aspek kognisi, afeksi,
Ketiga, Program Khusus. Program
dan psikomotor; dan 6) Menyeimbangkan
ini diikuti oleh seluruh peserta didik baik
kecerdasan: intelektual, emosional, spiritual,
pada program bersama (kelas X) maupun
dan sosial.
program jurusan (kelas XI. XII), program
Dengan pertimbangan tersebut, struktur khusus merupakan pengembangan dari.
kurikulum MAN IC Serpong merupakan Struktur kurikulum pada poin (1) dan (2) yang
bentuk pengembangan struktur Kurikulum bertujuan mengakomodasi tuntutan visi dan
2013. Bentuk pengembangan dilakukan misi madrasah yang telah dirumuskan yang
berdasarkan pada visi dan misi MAN IC menunjukkan ciri khas MAN IC.
Serpong dan juga mempertimbangkan
Program Khusus meliputi: a) Program
berbagai aspek yang disesuaikan dengan
Penambahan Alokasi Waktu. Program
kondisi dan karakteristik serta tuntutan.
ini berupa penambahan alokasi waktu
Kurikulum ini dikembangkan dengan
pada mata pelajaran tertentu yang telah
mempertim-bangkan kebutuhan peserta
ditetapkan dalam standar isi dan standar
didik dan memperhatikan kondisi serta
proses. Program ini dimaksudkan untuk
potensi lingkungan daerah di wilayah
menunjang dan mendukung penguasaan ke
madrasah berada.
dalam materi oleh peserta didik. b) Program
Struktur kurikulum MAN IC Serpong Penambahan Mata Pelajaran. Program ini
disesuaikan dengan orientasi visi dan misi dilakukan untuk memfasilitasi tuntutan
yang telah dirumuskan. Struktur kurikulum visi, misi, dan profil lulusan yang belum
didasarkan pada jurusan yang dibuka dan terakomodasi dalam mata pelajaran, muatan
dikembangkan. Struktur kurikulumnya lokal dan pengembangan diri. c) Program
meliputi: Pertama, Program bersama yang Kunjungan Sosial. Kegiatan ini dilakukan
diikuti oleh seluruh peserta didik pada secara terprogram dan terstruktur dalam
kelas X. program bersama meliputi: 1) struktur kurikulum. Program ini dimaksudkan
Mata Pelajaran; 2) Muatan Lokal; dan 3) untuk menumbuhkembangkan aspek
Pengembangan Diri. kepekaan sosial peserta didik. Program ini
dapat dialokasikan setiap akhir pekan.
Kedua, Program Jurusan (IPA dan
IPS). Struktur kurikulum pada program ini
berbeda-beda sesuai dengan jurusan yang
Sistem Pembelajaran
diikuti peserta didik setelah memasuki kelas
XI dan XII. Perbedaan yang menyolok tentu Sistem pembelajaran di MAN IC Serpong
saja pada mata pelajaran yang diberikan. yang ditawarkan mencakup tiga bagian
Program IPA mata pelajarannya lebih yaitu: 1) Moving Class; merupakan pola
berorientasi pada rumpun mata pelajaran pembelajaran dinamis yang bertujuan

140
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

untuk lebih membangun nuansa akademik di asrama. Setiap hari, aktivitas siswa dimulai
siswa sesuai dengan tuntutan materi dan pukul 04.00 sampai pukul 22.00. (Chairul
kompetensi yang harus dimiliki siswa; 2) Huda, S. Ag, Wawancara, 26 Februari 2016).
Praktik Lapangan; merupakan pelaksanaan
Para siswa terus berpacu dengan belajar,
pembelajaran di alam yang bertujuan
belajar dan belajar. Walau begitu, jiwa sosial
untuk membantu siswa mengembangkan
tidak lupa dipupuk. “Mereka ada kegiatan
performance atau kinerja sesuai dengan
‘Sekolah Ahad’,” Di sekolah Ahad ini, siswa-
kompetensi pembelajaran; 3) Pelayanan
siswi menjadi guru mengaji atau pelajaran
Team Teaching terhadap Siswa; merupakan
umum bagi anak-anak sekitar madrasah.
suatu pelayanan pembelajaran secara tim
Tidak heran, kemudian animo masyarakat
dari setiap rumpun atau kelompok mata
untuk menyekolahkan anaknya di madrasah
pelajaran terhadap siswa. Secara khusus
ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
pelaksanaan pelayanan Team Teaching
Jumlah siswa yang diterima tiap tahun tetap
mencakup setiap rumpun/kelompok mata
120 anak, dengan demikian, tingkat seleksi
pelajaran yang meliputi: Rumpun Agama,
semakin ketat. (Away Baidhowy, Lc., MA,
Bahasa, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi
Wawancara, 19 Februari 2016).
dan Sosial.
Pembelajaran berlangsung tidak hanya
di sekolah, namun juga di asrama. Karena Sistem Penilaian
sebagian guru tinggal di asrama khusus Penilaian atau assessment adalah istilah
guru. Dengan demikian, memudahkan umum yang mencakup semua metode yang
siswa ketika hendak berdiskusi mengenai biasa digunakan untuk menilai kerja individu
kesulitan yang dihadapi dalam pelajaran peserta didik atau kelompok. Proses penilaian
atau program tutorial. mencakup pengumpulan bukti untuk
Bentuk kegiatan tutorial meliputi: menunjukkan pencapaian pembelajaran
Pertama, diskusi antara peserta didik dengan peserta didik. Pengembangan sistem
guru/tutor tentang materi pokok yang penilaian MAN IC Serpong didasarkan pada
belum dikuasai. Kedua, latihan soal yang visi dan misi, serta profil kompetensi lulusan.
berkaitan dengan materi pokok yang belum Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
dikuasai (soal yang dibahas di kelas dan soal relevansi program pembelajaran dengan
yang dibawa siswa). Ketiga, dilaksanakan keadaan dan kebutuhan MAN IC Serpong.
dalam situasi informal, setelah jam sekolah Profil Kompetensi Luluusan MAN IC
usai (16.00-17.30), dan pada jam belajar Serpong meliputi: 1) Aspek Afektif meliputi :
mandiri (20.00-22.00). Keempat, guru/tutor Keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT;
menjemput bola, dengan datang ke asrama memiliki nilai-etika, estetika dan memiliki
peserta didik, baik putra maupun putri nilai-nilai demokrasi, toleransi dan humanis.
untuk mengetahui apakah ada di antara 2) Aspek Kognitif meliputi : Penguasaan ilmu,
peserta didik yang belum menguasai materi teknologi dan kemampuan akademik untuk
pokok pelajaran tertentu. Pembina asrama melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
siap dengan perannya sebagai pengasuh lebih tinggi; 3) Aspek Psikomotor meliputi;
dan ‘pengganti orang tua” bagi para siswa

141
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

(a) Memiliki keterampilan berkomunikasi program pengayaan; 4) Penilaian meliputi


dengan tiga bahasa (Indonesia, Bahasa kompetensi dasar-kompetensi dasar dalam
Inggris, Bahasa Arab), kecakapan hidup, dan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
mampu beradaptasi dengan perkembangan
Aspek afektif diukur melalui pengamatan
lingkungan sosial, budaya dan lingkungan
dan kuesioner. Adapun sistem penilaian
alam, baik lokal, regional, maupun
yang diterapkan di MAN IC mencakup 3
global, (b) Memiliki kesehatan jasmani-
(tiga) hal, yaitu: 1) jenis ujian; 2) pengolahan;
rohani dan kemampuan kewirausahaan
dan 3) pelaporan hasil ujian (Dra. Nurhayati,
(entrepreneurship) yang bermanfaat untuk
M.Pd, Wawancara, 22 Februari 2016).
melaksanakan tugas atau kegiatan sehari-
hari, terutama untuk membantu tugas dan
aktivitas belajar. Prestasi
Penilaian berhubungan dengan setiap MAN IC bukan hanya berhasil mengangkat
bagian dari proses pendidikan, bukan hanya citra madrasah yang di masa lalu cenderung
keberhasilan belajar saja, tetapi mencakup dipandang sebelah mata. Tetapi, telah
semua proses mengajar dan belajar. mampu melampaui sekolah-sekolah umum
Penilaian tidak terbatas pada karakteristik yang difavoritkan. MAN IC bukan hanya
peserta didik saja, tetapi juga mencakup berhasil melampaui target yang umumnya
karakteristik metode mengajar, kurikulum, ingin dicapai, seperti tingkat kelulusan 100%,
fasilitas dan administrasi sekolah. Instrumen dan dapat diterima di Perguruan Tinggi
penilaian bisa berupa metode atau prosedur ternama.MAN IC juga telah memperlihatkan
formal atau informal, untuk menghasilkan prestasi yang melampaui sekolah-sekolah
informasi tentang peserta didik, yaitu: tes umum favorit, terutama atas banyaknya
tulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman alumni yang diterima di perguruan tinggi
wawancara, tugas ramah, dan sebagainya. luar negeri dengan beasiswa (Sukarno, Saidi
Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan dan Wahid, 2013: 58).
kegunaan suatu objek. Objek evaluasi adalah Pada tahun pelajaran 2014-2015, selain
program yang hasilnya memiliki banyak tingkat kelulusannya 100%, nilai Ujian
dimensi. Seperti kemampuan, kreativitas, Nasional tahun 2015 juga membanggakan
sikap, minat, dan sebagainya. Oleh karena seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun
itu, dalam kegiatan evaluasi alat ukur yang 2012 misalnya, nilai sempurna (10) diraih
digunakan juga bervariasi tergantung pada oleh sebagian siswa MAN IC Serpong. Di
jenis data yang diperoleh. bidang fisika 3 siswa dan bidang matematika
Penerapan sistem penilaian di MAN IC 4 siswa IPA dan 4 siswa IPS. Nilai tertinggi
Serpong adalah memperhatikan prinsip- 57,50 (IPA) dan 54,60 (IPS), angkatan ini
prinsip penilaian sebagai berikut:1) Menilai menambah prestasi yang sudah banyak
semua kompetensi dasar; 2) Penilaian dapat ditorehkan sebelumnya. Sebanyak 49%
dilakukan pada satu atau lebih kompetensi siswa kelas XII telah diterima di beberapa
dasar; 3) Hasil penilaian dianalisis dan di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri.
tindak lanjuti melalui program remedial atau Terdapat 11 siswa yang menerima undangan

142
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

dari perguruan tinggi luar negeri, yang yang sangat sulit ditandingi oleh sekolah
berasal dari Tohoku University, Nanyang menengah atas manapun juga (Sukarno,
Technological University, Kyoto University. Saidi dan Wahid, 2013: 58).
Sementara 23 siswa lainnya mendapat
Prestasi lain yang diperoleh dalam
undangan dari PTN dalam negeri, seperti
bidang ekonomi dan science tingkat
UI, ITB, UGM, dan UNAIR. Sekitar 51%
nasional sejak tahun 2002 sampai 2013
siswa akan melakukan tes SNMPTN. (Insan
berjumlah 37 buah medali dan 6 buah
Cendekia, Tahun VIII, Edisi 1 Januari 2012).
medali di tingkat internasional. Berbagai
Tahun Pelajaran 2011-2012, lulusan torehan prestasi diraih kembali pada tahun
yang diterima di universitas luar negeri ada 2014, sebagaimana tabel berikut
11 siswa mendapat beasiswa (8 di Jepang, 1
di Singapura dan 1 siswa di Malaysia, 1 siswa Tabel 3. Prestasi Siswa Pada tahun 2014
Tanggal Penyelenggara/
di Jerman). Tahun 2012 yang diterima di ITB No
Pelaksanaan
Nama Lomba
Tempat/Tingkat
Hasil

17 siswa, di UI 3 siswa, di UGM 1 siswa dan Engineering


Physic ITS / Surabaya/
di UNS 1 siswa. Sedangkan lulus SNMPTN 1 5-7 Februari
Challlenge Nasional
Harapan 2
2014
jalur undangan berjumlah 23 siswa dari 44
Computer
yang didaftarkan (52%). Adapun yang lulus 13-15
Science
UPI, Bandung/
2 Programming Juara 3
perguruan tinggi swasta berbeasiswa ada Februari
Contest
se-Jawa
(CSPC)
17 orang. Dengan rincian 11 siswa di STT
Olimpiade
Telkom dan 6 orang di Universitas Bakrie. 3 7-9 Maret
Sains ITS, Surabaya/
Juara 3
Pesantren se-Jawa
Sementara jika dilihat sejak tahun 1998- (OSSPEN)
Olimpiade Geosains
2011 lulusan MAN IC Serpong yang diterima 4 25-27 April Geosains dan
ITB, Bandung/
Juara 2
Nasional
Geografi (Perak)
di berbagai universitas favorit antara lain
English
di ITB berjumlah 374 siswa (32,2%), UGM Competition
Fakultas Hukum
Juara 2
Model United (The Most
berjumlah 241 siswa (20,1%), Universitas 5 24-27 April Nation
Universitas
Outstan-
Indonesia/
(E-MUN) at ding
Indonesia berjumlah 198 siswa (16,5%), Alsa English
Nasional
Delegate)
UNPAD berjumlah 76 siswa (6,3%), universitas Competition
Bimbel Bintang Tim 1
negeri lainnya berjumlah 196 siswa (16,4%), Bintang
Pelajar/IPB/ se- Juara 1
6 25 Mei Pelajar
Jawa Barat- DKI- Tim 2
dan Universitas Swasta berjumlah 51 (4,3%). Competition
Banten Juara 3
Cabor Medali
Adapun yang diterima di universitas Panahan
DISPORA
perak
7 16-20 Juni BANTEN/
luar negeri dalam periode yang sama antara POPDA
BANTEN
Provinsi
Rambahan
60 m
lain; Jepang berjumlah 24 (2,0%); Malaysia Juara 1
berjumlah 8 siswa (0,7%); Jerman berjumlah 9 20 Agustus
Olimpiade
tingkat
wilayah
Pasar Modal Seleksi Wilayah
siswa (0,8%); Mesir berjumlah 4 siswa (0,3%); 8 14-18
Nasional Banten
Banten,
September Peringkat
2014
Amerika berjumlah 3 siswa (0,3%); Korea Ke 7
Nasional
berjumlah 2 siswa (0,2%); Rusia berjumlah
Isi Tabel 3 Nomor 9 bersambung pada halaman 144
1 siswa (0,1%); Australia berjumlah 1 siswa
(0,1%); Singapura berjumlah 8 siswa (0,7%);
Belanda berjumlah 1 siswa (0,1%); dan
Qatar berjumlah 1 siswa (0,1%). Prestasi

143
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

Tim 1 Juara PENUTUP


1 se-Jawa
Juara 1 MAN IC Serpong lahir karena dorongan
Provinsi
Banten kebutuhan ideal, yaitu, kemauan keras
Tim 2
Peringkat
mewujudkan lembaga pendidikan setingkat
ke 7 se- sekolah menengah atas berbasis madrasah
UIN Syarif Jawa
13, 15, 20, 21 OPTIKA/
9
September Matematika
Hidayatullah/ Juara 3 yang lulusanya (output) kuat di bidang iptek
se-Jawa Provinsi
Banten sekaligus kuat di bidang ketakwaan atau
Tim 3
Peringkat keagamaan. Hal tersebut sebagai wujud
ke 5 se-
Jawa pedulian dalam memberi jawaban terhadap
Juara 2
Provinsi
tantangan strategis yang dihadapi umat
Banten waktu itu, yaitu, terutama kelemahan dan
Nopember
10
2014
Photon/Fisika UNESA/ Nasional Juara ke 4 kesenjangan di bidang imtak dan iptek.
Islamic Book
6,8 Lomba Fair/ ISTORA Juara Bagian penting dari komitmen MAN IC
11
Nopember Bahasa Arab Senayan,
Jabodetabek
Favorit
Serpong untuk mencapai sintesis ideal itu
Juara 3 adalah antara lain: Subsidi pemerintah yang
7-8 Pesta Sains Matematika
12
Nopember Nasional
IPB / Nasional
Juara 2 kuat untuk sarana prasarana dan subsidi
Statistika
bagi siswa. Di sisi lain, rekrutmen guru dan
Freeport
dan Jurusan siswa secara otonomi serta kurikulum yang
Student
Pertambangan,
13
8 dan 12 Paper Contest
Fakultas Teknik Juara 2
tajam dan fokus pada pengembangan
Nopember Meaning
Week 2014
Universitas
Trisakti/
kemampuan ilmu pengetahuan dan
Jabodetabek teknologi. Sisi lain, yang tidak kalah penting
Universitas
Geo Smart Pendidikan
adalah system metodologi pembelajaran
7-8
14
Nopember
National
Competition
Indonesia,
Bandung /
Juara 3 yang diintegrasikan dengan penguasaan
Nasional aga yang bertumpu pada 3 bidang hadlarah
15-16 Chemistry
15
Nopember Competition
UI / Jabodetabek Juara 1 dengan mengadopsi sistem boarding dari
15-18 Cabor POR PROV Medali pesantren.
16
Nopember PANAHAN BANTEN Perunggu
Olimpiade Sistem MAN IC Serpong dengan model
September-
17 Indonesia RTV Juara 1
Nopember
Cerdas asrama ini telah menunjukkan keberhasilan
Medali yang menonjol. Mulai dari tingkat kelulusan
Kompetisi Emas 1
Makasar, 25 Sains KEMENAG/ Medali yang mencapai 100% (seratus persen),
18
– 29 Agustus Madrasah Nasional Perunggu 2
2014 Medali jumlah lulusan yang banyak diterima di
Perak 3
perguruan tinggi favorit (ITB, UGM, UI, IPB,
Medali
Emas 1 UNAIR dan sebaginya) sampai menerima
Olimpiade
Mataram, 4 – Medali
19
7 September
Sains Diknas/ Nasional
Perak 1
beasiswa ke luar negeri. Seperti, Amerika,
Nasional
Medali
Perunggu 5
Rusia, Australia, Singapura, Jepang, Mesir
International dan sebaginya telah menjadi kebanggan
Competitions University of Medali
29 and New South Perak
tersendiri.
20
Nopember Assessments Wales (UNSW) Medali
for Schools Global, Australia Perak Potret madrasah pencetak calon saintis
(ICAS) 2014
Sumber: Wakasek Kesiswaan (2015)
berkarakter Islam ini bisa menjadi model

144
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

bagi pengembangan MAN IC yang lainnya 1. Semangat awal pendirian MAN


di wilayah Nusantara ini. IC Serpong dimaksudkan untuk
memprioritaskan para santri agar
Pengembangan MAN IC keberbagai
menguasai sains dan teknologi, maka
daerah tidak dapat ditangani secara persial
penerimaan peserta didik hendaknya
atau setengah-setengah. Tetapi hendaknya
diprioritaskan dari lulusan Madrasah
melalui pemikiran pengembangan yang
Tsanawiyah dan Pesantren. Misalnya
utuh dan komprehensif serta langkah dan
melalui kuota, yang besarannya
upaya yang visibel, fleksibel dan kredibel.
disesuaikan proporsi demografis santri/
Hal tersebut penting dipertimbangkan MTs. di daerah yang bersangkutan, dan
terutama ketika dihadapkan pada kebijakan tetap menggunakan seleksi yang ketat.
pembangunan nasional bidang pendidikan
2. Model rekrutmen guru yang didasarkan
yang mempunyai visi terwujudnya sistem
pada keahlian, profesionalitas, dan
pendidikan sebagai pranata sosial yang
kompetensi sosial dan bukan pada
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semata-mata kriteria formal (sertifikasi)
semua warga Negara Indonesia berkembang
atau kriteria subjektifitas lainnya, telah
menjadi manusia yang berkualitas, sehingga
menghasilkan guru yang memiliki
mampu dan pro aktif menjawab tantangan
komitmen, maka model ini hendaknya
zaman yang selalu berubah.
tetap dipertahankan.
Untuk itu, kunci pengembangan MAN IC 3. Salah satu tujuan MAN IC Serpong
Serpong, harus memenuhi beberapa kriteria, adalah mencetak para santri ahli dalam
yaitu: Penyamaan visi dan misi, ketersediaan bidang sains dan teknologi. Maka perlu
tenaga pendidikan yang profesional, ditegaskan kembali visi-misi tersebut;
kelengkapan sarana dan prasarana, sistem dalam bentuk desain akademik yang riil.
manajemen profesional yang modern, Perlu ditinjau kembali program tahfiz
transparan dan demokratis, serta adanya Al-Qur'an. Sementara untuk program
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan penilaian sains harus
masyarakat dan tantangan dunia modern. ditingkatkan.
Selain itu madrasah perlu senantiasa 4. Keberhasilan MAN IC Serpong bisa
meningkatkan kualitas, mengembangkan direplikasi di berbagai daerah, dengan
inovasi dan kreatifitas, membangun jaringan mempertimbangkan secara mendalam
kerjasama (networking), dan memahami keseimbangan pembiayaan, yaitu:
karakteristik pelaksanaan otonomi daerah. negara (state), dunia usaha (market)
Dengan demikian, input dan output menjadi dan masyarakat (society) hingga
baik sesuai yang dibutuhkan masyarakat akhirnya keberadaan MAN IC akan lebih
pendukung. lestari karena relatif tidak bergantung
Berdasarkan hal tersebut di atas sepenuhnya pada politik pendidikan
direkomendasikan beberapa hal sebagai pemerintah yang cenderung berubah-
berikut: ubah.
5. MAN IC di masa yang akan datang
dituntut profesionalisme dan tuntutan

145
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

jaman, maka diperlukan badan otonomi dengan baik jika tidak mendapatkan
khusus, (semacam Gugus Tugas) di dukungan dari semua pihak. Oleh karena
tingkat Pusat yang tugas utamanya itu, kami sampaikan ucapan terimakasih
melakukan perencanaan, pelaksanaan, atas kerjasama dan dukungannya, terutama
evaluasi seluruh program yang berkaitan kepada segenap civitas akademika MAN
dengan MAN IC seluruh Indonesia. IC Serpong yang telah membantu peneliti
dalam proses pengumpulan data. Terima
kasih juga disampaikan kepada Kepala
UCAPAN TERIMA KASIH
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama
Pelaksanaan penelitian “Pengembangan
Jakarta yang telah memberikan support
Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN IC
moril dan materil terhadap penyelenggaraan
Serpong)” mulai dari awal sampai penulisan
penelitian ini.
laporan, tidak mungkin dapat terealisasi

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi. 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Kompas.

Becker, Gary. 1975. Human Capital: A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to
Education. New Yourk and London: Colombia University Press.

Bimas Islam. 2011. Index Jumlah Pesebaran Umat Beragama. Jakarta: Kementerian Agama Republik
Indonesia.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Darmaningtyas. 2007. "Realitas Pemberlakukan UAN/UN". Jurnal Edukasi. Penelitian Pendidikan Agama
dan Keagamaan. Vol. 5 (1): 41-54.

Denzin, Norman K. dan Yonna S. Lincoln (Eds). 1994. Handbook of Qualitative Research, Thousand Oaks,
California: SAGE Publications.

Departemen Agama RI. 2004. Desain Pengembangan Madrasah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam.

Kementerian Agama RI. 2015. Laporan Kegiatan Sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2015,
Jakarta: MAN Insan Cendekia Serpong.

Kementerian Agama RI. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Kementerian Agama RI. 2003. Pedoman Pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Khozim, Wahid Dkk. 2013. Gairah Baru Madrasah Aliyah; Unggul, Inovatif dan Kompetitif. Jakarta:
Puslitbang Penda-Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.

146
Pengembangan Madrasah Aliyah Akademik (Studi MAN Insan Cendikia Serpong) ... (Juju Saepudin)

MAN Insan Cendekia. Power Point Sosialisasi PPDB 2016-2017.

MAN Insan cendekia. 2012. The Maganificence of MAN Insan cendekia Serpong: Dua Windu dalam
Bingkai (1998-2012), Tangerang: Bolan Mandiri.

Moleong, Lexi J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif‫ ز‬Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyono. 2010. El-Hikmah (Jurnal Kependidikan dan Keagamaan) Volume VIII Nomor 1. Malang:
Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang.

Nandika, Dodi. 2007. Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan. Jakarta: LP3ES.

Nurlaila, Alif. 2015. "Strategi Kepala Madrasah ‫ي‬alam Meningkatkan Citra Madrasah di Madrasah Aliyah
Negeri Kandat", Tesis, Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Renstra Direktorat Jendral Pendidikan Islam. Program Pendidikan Islam Tahun 2015-2019.

Rochmawati, Ida. 2012. "Optimalisasi Peran Madrasah dalam Pengembangan Sistem Nilai Masyarakat",
Jurnal PEDAGOGIA Vol. 1, No. 2, Juni 2012; 164.

Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah. Bandung: Refi kaditama.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

Subhan, Arief. 2012. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad ke-20; Pergumulan antara Modernisasi
dan Identitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung, Alfabeta.

Sukarno, Makmuri. 2014. "Mengembangkan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia untuk Menjawab
Tantangan Modernisasi, Demokratisasi dan Globalisasi". Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 9,
No. 2, Desember 2014: 119-136.

Sukarno, Makmuri. Ana Saidi dan Marzuki Wahid. 2013. Rapid Assesment: Mengembangkan Model
MAN IC: Inspirasi dari MAN IC Serpong dan Jambi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Suryadi, 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa.

Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta, PT Rineka Cipta.

Widodo, Erna dan Mukhtar. 2000. Konsrtuksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avirouz.

Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1022 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penerimaan Peserta dIdik Baru MAN Insan Cendekia Tahun Pelajaran 2016-2017.

Keputusan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.

147
Jurnal PENAMAS Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018, Halaman 125 - 148

Internet:
Leutuan, Harun Al Rasyid. "Strategi Pengembangan Pendidikan di Indonesia", dalam https://
harunalrasyidleutuan.wordpress.com, diunduh pada tanggal 15 April 2015.

Rahmawati, Evi dalam http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/25/jtptiain-gdl-s1-2006-


evirahmawa-1206-bab2_310-4.pdf, diunduh pada tanggal 15 April 2015.

148

You might also like