You are on page 1of 5

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jalan KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu-Ciputat Tangerang Selatan
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/index
Edisi Oktober 2019

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER


MENUJU TRANSFORMASI ABAD 21

Yasinta Mahendra1), Ulin Nuha2), Rina Suryani3), Vinka Agyus4)


1, 2, 3, 4)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP, Universitas Muhammadiyah Kotabumi
Yasinta.mahendra2014@gmail.com

Diterima: DD MM YYYY Direvisi: DD MM YYYY Disetujui: DD MM YYYY

ABSTRACT

Indonesia is one of the big countries. It is supposed that this nation should develop its nation's
character through the education system deal with the transformation of education in the 21st
century. Unfortunately, the education system in Indonesia has not effectively built students’
character to have good character or moral in accordance with national education goals. This
is evidenced by the large number of students who not behave in accordance with the eastern
cultural norms in Indonesia. Such as, drug abuse, brawls between adolescents, free sex and
the most severe is the decline in the value of national and state pride. The character is the
disposition or behavior of a person who has existed since humans were born. However, by the
over time the character that exists in humans can be influenced by the surrounding
environment and the psychological state of the person. The development of character
education aims to improve the quality of the implementation and educational outcomes in
schools that lead to the achievement of character formation and noble morals of students as a
whole, for the achievement of national education goals. The character formation of students
was developed through stages can not be directly developed, while the stages of character
development for children in primary schools are by (1) knowledge (knowing), (2)
implementation (acting), and (3) habits (habits ). Later on, this development can be done
integrated and guided to every activity of the school. It is hoped that the character
development goals will be achieved.

Keywords: development, character, education

PENDAHULUAN lulusan atau Sumber Daya Manusia yang


profesional yang mampu bersaing di kancah
angsa yang besar ditunjukkan dengan internasional bersama dengan negara
B bukti kemajuan dalam hal pendidikan.
Dengan sistem pendidikan yang baik maka
berkembang lainnya. Mutu Sumber Daya
Manusia yang berkualitas tidak hanya
diharapkan akan dapat menghasilkan dilihat dari penguasaan ilmu pengetahuan,

187 | Prosiding Semnasfip


Yasinta Mahendra, Ulin Nuha, Rina Suryani, dan Vinka Agyus: Pengembangan Pendidikan...
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/index

dan teknologi saja, melainkan juga dari diintegrasikan pada setiap matapelajaran
karakter atau perilaku yang dimiliki yang diajarkan di sekolah. Guru membantu
manusia tersebut, mengutip perkataan Umar dalam membentuk watak peserta didik
Bin Khatab bahwa “ilmu saja tidak cukup dengan cara memberikan keteladanan, cara
maka dahulukan adab, jika berilmu saja tapi berbicara atau menyampaikan materi yang
tak memiliki adab yang baik,sesungguhnya baik, toleransi, dan berbagai hal yang
iblis adalah golongan yang berilmu tinggi”. terkaitnya Zulnuraini (2012:1).
Maksud ungpakan di atas adalah jiuka Sistem pendidikan telah
manusia harus memiliki ilmu dan adab memberikan kontribusi yang berarti dalam
yang seimbang dalam hidup, karena yang pembangunan bangsa,namun saat ini
berilmu tinggi namun tak memiliki adab dipandang belum secara efektif
adalah golongan iblis bukan manusia. membangun peserta didik memiliki
Sampai disini dapat difahami bahwa karakter bangsa. Untuk itu sudah
pembentukan karakter sudah di galakkan selayaknya Pengembangan Pendidikan
sejak dahulu kala jauh sebelum adanya Karakter di Sekolah Dasar Menuju
peradaban modern, hal ini dimaksud untuk Transformasi Abad 21 galakkan kembali di
mempersiapkan diri generasai muda untuk sekolah guna mempersiapkan peserta didik
menghadapi era globalisasi pada Abad 21. menghadapi kemajuan bangsa yang
Untuk memiliki sumber daya semakin canggih dan modern, sehingga
manusia yang berkualitas tak hanya dalam peszerta didik bukian hanya menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi namun ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga
juga memiliki karakter kuat pemerintah memiliki karakter kuat yang menjunjung
merancang sebuah undang-undang tentang tinggi budaya bangsa Indonesia.
sistem pendidikanNo 20 Tahun 2003.Dalam
UU tersebut pada Pasal 3, disebutkan METODE PENELITIAN
bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
membentuk karakter serta peradaban
dan P enelitian ini menggunakan metode
analisis isi dengan mengkaji berbagai
teks mengenai pendidikan karakter di Abad
bangsa yang bermartabat dalam rangka 21. Setelah itu, peneliti mengembangkan
mencerdaskan kehidupan bangsa. konsep berdasarkan studi literatur tersebut.
Pendidikan nasional bertujuan untuk Dengan demikian, penelitian ini
berkembangnya potensi peserta didik agar mengandalkan pendekatan kualitatif.
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, HASIL DAN PEMBAHASAN
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, alam Jurnal pendidikan Edukasi
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
D Lingua Sastra (Vol 17 : 2019 ),
Mahendra mengemukakan bahwa
Hal ini juga mencakup semua jenjang pendidikan karakter merupakan suatu
pendidikan, termasuk di Sekolah Dasar. pondasi bangsa yang sangat penting dan
Hingga saat ini, pembentukan atau perlu dimiliki sejak dini oleh anak-anak,
penanaman karakter di lingkungan karena anak-anak ini merupakan generasi
pendidikan merupakan topik utama yang penerus bangsa yang apabila dididik dengan
sedang disosialisasikan pemerintah agar cara yang bijaksana akan menghasilkan

Edisi Oktober 2019 188 | Prosiding Semnasfip


Yasinta Mahendra, Ulin Nuha, Rina Suryani, dan Vinka Agyus: Pengembangan Pendidikan...
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/index

produk anak bangsa yang berkarakter dan seimbang dengan tahap-tahap pertumbuhan
berjiwa besar. Untuk membentuk karakter dan perkembangan anak.
anak bangsa yang baik, pendidikan karakter Beberapa ciri orang yang memiliki
akan membentuk karakter baik pada diri karakter menurut Kabul (2007:81) antara
anak. Lebih jauh Mahendra menyatakan lain orang tersebut memiliki rasa hormat
bahwa pendidikan adalah usaha yang terhadap orang lain, memiliki rasa tanggung
dilakukan orang dewasa dalam jawab dalam hal perkerjaan atau terhadap
pergaulannya dengan anak-anak untuk dirinya seendiri, peduli terhadap sesama,
membimbing perkembangan jasmani dan disiplin, memiliki loyalitas tinggi, berani,
rohaninya ke arah kedewasaan, agar dan toleran.
menghasilkan pribadi yang lebih baik atau
dengan kata lain pendidikan adalah 1. Tahapan Pengembangan Karakter
bimbingan yang diberikan dengan sengaja Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya
oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam adalah mendorong lahirnya anak-anak yang
pertumbuhannya baik jasmani maupun memiliki karakter, terumata karakter
rohani agar berguna bagi diri sendiri dan baik,tumbuh dan berkembangnya karakter
masyarakat di lingkungan tempat tinggal yang baik akan mendorong peserta didik
mereka. Definisi karakter dikemukakan mampu bersaing pada zaman modern
oleh Mansur (2011:120), yang seperti sekarang ini. Karakter
mengemukakan bahwa karakter merupakan dikembangkan melalui tahapan
suatu pola perilaku seseorang. Orang yang pengetahuan (knowing), pelaksanaan
berkarakter baik memiliki pemahaman (acting), dan kebiasaan (habit), mengapa
tentang kebaikan, menyukai kebaikan, dan demikian, itu karena pembentukan sumber
mengerjakan kebaikan tersebut. Sementara daya manusia yang berkualitas tidak
Definisi karakter menurut Pusat Bahasa terbatas pada pengetahuan saja melainkan
Depdiknas (72 :2008) adalah bawaan, hati, bagaimana seseorang dapat memiliki
jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, karakter kuat di dalam dirinya. Seseorang
personalitas, sifat, tabiat, temperamen, atau yang memiliki pengetahuan belum tentu
watak seseorang. Dengan kata lain, mampu bertindak dan menarapkan
berkarakter berarti memiliki kepribadian, pengetahuan yang ia milikin sesuai dengan
berperilaku, bersifat, bertabiat, dan pengetahuannya, hal itu disebabkan karena
berwatak. dorongan karakter/watak yang ada di dalam
Dari pendapat di atas dapat diri masing-masing individu sebab karakter
disimpulkan bahwa pendidikan adalah juga menjangkau wilayah emosi dan
landasan utama membangun karakter, yang kebiasaan diri seseorang termasuk untuk
secara implisit mengandung arti bertindak. Dengan demikian diperlukan tiga
membangun sifat atau pola perilaku yang komponen karakter yang baik dalam diri
didasari atau berkaitan dengan dimensi manusia di samping kemampuan ilmu
moral yang positif atau yang baik, bukan pengetahuan dan teknologi, yaitu Moral,
yang negatif atau yang buruk. Dalam upaya Perasaan,dan perbuatan.
membentuk karakter anak, harus Seperti yang kita ketahui bersama
disesuaikan dengan dunia anak tersebut, pengembangan karakter di sekolah saat ini
maksudnya adalah harus selaras atau direalisasikan dan focus dalam mata

Edisi Oktober 2019 189 | Prosiding Semnasfip


Yasinta Mahendra, Ulin Nuha, Rina Suryani, dan Vinka Agyus: Pengembangan Pendidikan...
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/index

pelajaran agama dan kewarganegaraan saja, empati, cermat dan lainya dapat diperoleh
sedangkan mata pelajaran lainnya program dan dipraktikkan oleh peserta didik secara
utamanya cenderung pada pengenalan nilai- langsung, misalnya dalam kegiatan
nilai secara kognitif, dan mendalam sedikit pramuka.
sampai ke penghayatan nilai secara afektif.
Menurut Andiyana (2013:11), 3. Peran Guru dan Kurikulum dalam
pengembangan karakter seharusnya Pengembangan Karakter
membawa anak pada pengenalan nilai Dalam proses pengembangan karakter
secara kognitif, penghayatan nilai secara peran guru begitu sentral, selain
afektif, akhirnya pada pengamalan nilai menentukan keberhasilan dalam kegiatan
secara nyata. Namun dalam tahap pembelajaran guru juga memiliki peran
pengembangan karakter ada hal yang sangat sebagai desainer (perancang) sarana
penting yang harus terjadi dalam diri anak, pembelajaran tersebut. Maksud dari sarana
yaitu munculnya motivasi atau keinginan pembelajaran disni adalah kurikulum.Tugas
yang sangat kuat (tekad) untuk guru adalah nerancang agar kurikulum
mengamalkan nilai moral. menjadi bermakna bagi pengembangan
potensi peserta didik sehingga nantinya
2. Langkah Penyelenggaraan Pendidikan dapat menghasilkan generasi
Karakter berkualitas.Guru dan kurikulum menjadi
Pelakasanaan penyelenggaraan pendidikan tolak ukur keberhasilan pelaksanaan
karakter seharusnya dapat dilakukan secara pengembangan karakter untuk itu
terpadupada setiap kegiatan di sekolah- kurikulum yang dirancang oleh guru
sekolah. Dengan cara melibatkan semua sebaiknya disesuaikan pada potensi dan
aktivitas peserta didik di lingkungan kemampuan peserta didik, hal ini berkaitan
sekolah sebagai media untuk menanamkan dengan seleksi dan relevansi pememilihan
nilai-nilai karakter yang bersifat positif dan bahan ajar (content) yang cocok. Tentunya
membangun pendidik juga harus dalam kurikulum yang dirancang oleh guru
memberikan contoh dengan cara harus memperhatikan dan menyesuaikan
berperilaku sesuai nilai-nilai dan norma minat, bakat, dan kebutuhan psikologis
kesopanan yang berlaku. Penanaman nilai peserta didik dalam penanaman nilai-nilai
karakter ini dapat di sisipkan di sekolah karakter.Selain berdasarkan seleksi dan
memalui kegiatan Pembelajaranterpadudan relevansi juga guru perlu melakukan
melalui kegiatan Ekstrakurikuler yang ada dipersivikasi (pengembangan) dalam
di sekolah. Pendidikan karakter secara kurikulum/bahan ajar (content) terkait
terpadu di dalam pembelajaran adalah dengan pengembangan pendidikan karakter
pengenalan pentingnya nilai-nilai dan mencakup: moral knowing, moral feeling
pengamalan nilai-nilai dalam kehidupan dan moral action. Sehingga tujuan yang
sehari-hari ke dalam tingkah laku peserta akan dicapai dalam pengembangan karakter
didik. di sekolah akan terwujud dengan baik,
Penanaman nilai karakter melalui selaras dan seimbang.
kegiatan ekstra kurikuler dinilai sangat
relevan dan efektif. Nilai-nilai karakter KESIMPULAN
nak dalam hal ini peserta didik
seperti kemandirian, kerjasama, sabar,

Edisi Oktober 2019


A 190 | Prosiding Semnasfip
Yasinta Mahendra, Ulin Nuha, Rina Suryani, dan Vinka Agyus: Pengembangan Pendidikan...
Website: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SEMNASFIP/index

bagaikan kertas putih, mereka cenderung Berbicara. Publikasi/Jurnal/


akan belajar dan meniru perilaku orang- Edukasi Lingua Sastra.Vol.17
orang yang berada di sekitarnya. Ini artinya
No.1.Kotabumi : UMKO
faktor terpenting dari keberhasilan
pengembangan pendidikan karakter di Miya Nur Andina. (2013). Peran
sekolah bukan hanya guru dan kurikulum, Pendidikan Agama Islam Sebagai
namun peran lingkungan sekitar akan
Pembentukan Karakter Anak.
mempengaruhi terbentuknya karakter dalam
diri seseorang.Sudah seharusnya Jakarta : Gramedia Pustaka
lingkungan keluarga dan sekolah secara Mu’in. Fatchul. (2011). Pendidikan
keseluruhan yang selalu berperilaku sebagai
Karakter Konstruksi Teoretik dan
model utama pribadi yang pantas dan layak
ditiru oleh anak. Penanaman nilai-nilai Praktek.
karakter di sekolah hendaknya dicintohkan Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
mulai dari pimpinan/kepala sekolah, guru, Muslih, Mansur. (2011). Menjawab
karyawan danserta masyarakat yang
tentunya berdekatan dengan sekolah. Di Tantangan Krisis
samping itu, kesamaan persepsi dan tekad Multidimensional. Jakarta: Bumi
serta dukungan dari keluraga sangat Aksara
mendukung terwujudnya keberhasilan
Zulnuraini. (2012). Pendidikan Karakter.
penanaman nilai karakter pada anakorang
tua dan keluraga yang berada di lingkungan Jakarta : Gramedia Pustaka
sekitar anak harus menanamkan nilai
karakter dalam setiap perbuatanya,
sehingga ada persamaan persepsi dan misa
antara lingungan sekolah dan keluarga dan
nantinya diharapkan dapat tercapai tujuan
penanaman nilai karakter pada anak secara
optimal.

REFERENSI
Budiyono, Kabul. (2007). Nilai-nilai
Kepribadian dan Kejuangan Bangsa
Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Koesoema. Doni A. (2010). Pendidikan
Karakter: Strategi Mendidik Anak
di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo
Mahendra Yasinta. (2019). Membangun
Karakter Anak Usia Dasar Melalui
Keterampilan
Edisi Oktober 2019 191 | Prosiding Semnasfip

You might also like