You are on page 1of 10

PENGARUH INTERNATIONAL BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Studi pada pengguna smartphone Apple di Singapura)
Ryan Fahmi
Edriana Pangestuti
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
E-mail : ryanfahmi351@gmail.com

ABSTRACT
Purchasing decisions of a product can be influenced by International Brand Image and Word of Mouth, the
effect is likely to be stronger on smartphone products. One of the world's largest smartphone products is the
Apple smartphone, and is also the highest ranked smartphone in Singapore. This study aims to determine the
influence of International Brand Image and Word of Mouth against the Purchase Decision on Apple
smartphone users in Singapore. Type of research used is explanatory research using quantitative approach
research method. The location of the study was conducted in Singapore through an online questionnaire. The
sampling technique in this study used quota sampling. The study sample is Apple smartphone users in
Singapore. The data used is primary data, ie data directly from consumers of Apple smartphones. The data
analysis technique used is multiple linear regression analysis, consisting of F test as simultaneous test, and t
test as partial test. The results show that International Brand Image and Word of Mouth have significant effect
simultaneously and partially to Purchase Decision, and Word of Mouth has greater influence from
International Brand Image in influencing Purchasing Decision.

Kеywords: International Brand Image, Word of Mouth, Purchase Decision, Apple Smartphone

АBSTRАK
Keputusan pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh International Brand Image dan Word of Mouth,
pengaruh tersebut cenderung lebih kuat pada produk smartphone. Salah satu produk smartphone terbesar di
dunia adalah smartphone Apple, dan juga merupakan smartphone dengan peringkat tertinggi dalam jumlah
pengguna di Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh International Brand Image dan
Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian pada pengguna smartphone Apple di Singapura. Jenis
Penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan metode penelitian pendekatan
kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Singapura melalui kuesioner online. Teknik sampling pada
penelitian ini menggunakan sampling kuota. Sampel penelitian adalah pengguna smartphone Apple di
Singapura. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data langsung dari konsumen smartphone Apple.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, yang terdiri dari uji F sebagai
pengujian secara simultan, dan uji t sebagai pengujian secara parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
International Brand Image dan Word of Mouth berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap
Keputusan Pembelian, dan Word of Mouth memiliki pengaruh yang lebih besar dari International Brand
Image dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian.

Kаtа Kunci: International Brand Image, Word of Mouth, Keputusan Pembelian, Smartphone Apple

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 105


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN kenyataannya International Brand Image meiliki
Salah satu vendor smartphone terbesar di peran penting dalam pemberian nilai perusahaan
dunia adalah Apple, Apple pada tahun 2016 telah dimata masyarakat. Biels (1992:82)
menjadi produk dengan pasar terbesar ke tiga di mengungkapkan, International Brand Image
Asia, dan yang terbesar kedua setelah Samsung di memiliki tiga komponen pendukung, yaitu, citra
dunia (globalState.com, 2016). Merek ini pertama pembuat (corporate image), citra pemakai (user
kali diluncurkan pada akhir Juni 2007, yang disusul image), citra produk (produk image).
dengan beberapa generasi berikutnya pada Selain International Brand Image, terdapat
beberapa tahun mendatang. Ada beberapa variabel penting dalam memikat calon konsumen
kelebihan dari Apple dibanding pesaing utamanya untuk memutuskan memilih suatu produk untuk
yaitu smartphone Android (Samsung, Sony, Htc, dibeli, yaitu Word of Mouth. Mowen and Minor
Lenovo, Xiomi,dll). Diantaranya, aplikasi terbaik (2002:180) mengungkapkan Word of Mouth
lebih dulu hadir untuk smartphone Apple, meski Communication mengacu pada pertukaran
memiliki pangsa pasar yang lebih kecil dari komentar, pemikiran, atau ide-ide di antara dua
smartphone Android, namun para pengembang konsumen atau lebih, yang tak satupun merupakan
tampaknya lebih gemar merilis aplikasi andalan sumber pemasaran. Mowen and Minor (2002:180)
mereka lebih dulu di Apple AppStore untuk mengemukakan bahwa informasi Word of Mouth
perangkat berbasis iOS, sementara aplikasi tersebut langsung berasal dari orang lain yang
androidnya menyusul belakangan. Memiliki desain menggambarkan secara pribadi pengalamannya
lebih baik, smartphone Android diproduksi oleh sendiri, maka ini jauh lebih jelas bagi konsumen
banyak vendor, sehingga tidak memiliki ciri khas daripada informasi yang terdapat dalam iklan.
tersediri yang akan menjadi iconik. Adanya Apple Semakin kritisnya konsumen sebelum
Pay, smartphone Apple seri terbaru telah melakukan tindakan pembelian membuat
dilengkapi dengan platform pembayaran digital, konsumen mencari informasi tentang suatu produk
yang tentu akan lebih memudahkan penggunanya sebelum melakukan pembelian. Pengalaman, saran
dalam bertransaksi digital. Adanya TouchID, dan review yang didapat dari orang lain menjadi
Samsung dan HTC sudah menerapkan sensor sidik masukan informasi yang kemudian diproses
jari pada smartphone mereka, Namun fitur sebagai pengetahuan yang nantinya dapat
pemindai sidik jari milik Apple yang tersedia di mempengaruhi seseorang untuk mengambil
Seri 5S, 6 dan 6 plus adalah yang terbaik, Touch ID Keputusan Pembelian. Hal yang dirasa begitu perlu
pada smartphone Apple sangat fungsional, bisa diperhatikan, apalagi terkait dengan penjualan
digunakan untuk sistem keamanan dan sistem smartphone, setiap calon pembeli sedikit banyak
pembayaran Apple Pay. Update software, seluruh tentunya memilih menentukan pembelian
seri smartphone Apple akan selalu bisa update ke smartphone dari seberapa sering smartphone
sistem operasi terbaru. Berbeda dengan android, tersebut dibicarakan di masyarakat, rekomendasi
jika ingin merasakan versi update terbaru , teman atau kolega kerja. Word of Mouth sendiri
pengguna android harus membeli smartphone baru, terbagi menjadi dua macam, yaitu Organic Word of
(Liputan6.com, Februari 2015). Mouth dan Amplifled Word of Mouth dalam
Citra yang ditampilkan dari satu vendor (WOMMA, 2007). Organic Word of Mouth adalah
dengan vendor yang lain tentu berbeda , Hal ini Word of Mouth yang terjadi secara alami, orang
dimaksudkan untuk penetrasi dari segmentasi pasar yang merasa puas pada sebuah produk akan
yang telah dipilih. Susanto (2004:133) membagi antusiasme mereka. Amplified Word of
mengungkapkan, image yang kuat yang Mouth adalah Word of Mouth yang terjadi karena
ditampilkan sebuah brand akan mampu menyihir di desain oleh perusahaan.
setiap sasarannya. Nilai perusahaan pun dapat Dua variabel tersebut, International Brand
mencuat jauh diatas nilai riil asetnya sebagaimana Image dan Word of Mouth sangat berpengaruh
telah diperagakan oleh beberapa brand terkemuka terhadap Keputusan Pembelian. Menurut Peter dan
terutama yang telah menunjukan kesuksesan di Olson (2000:162) Keputusan Pembelian adalah
pasar global. Manfaat suatu International Brand proses integritas yang dilakukan untuk
Image terutama pada aspek promosional, dalam era mengkombinasikan pengetahuan guna
perjalanan internasional yang efektif, komunikasi mengevaluasi dua atau lebih alternatif dan memilih
lintas batas dan media internasional, keunggulan satu diantaranya. (Kotler dan Amstrong,2008:181)
nama merek yang seragam yang dipromosikan mengemukakan, pada umumnya, Keputusan
secara global adalah sangat nyata. Pada Pembelian konsumen adalah membeli merek yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 106


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
paling disukai. (Sciffman dan Kanuk 2008:173) lebih tinggi dibanding smartphone dari vendor lain.
mengungkapkan, jika konsumen tidak memiliki
pengalaman dengan suatu produk, mereka Pernyataan tersebut juga didukung dengan
cenderung untuk mempercayai merek yang jumlah pengguna smartphone Apple yang ada di
terkenal. Alasan inilah yang mendorong para Singapura. Gambar 2 berikut akan menyajikan
vendor smartphone untuk memperkuat posisi tentang penetrasi produk Apple di Singapura
mereknya agar tercipta brand image yang positif dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya seperti,
dan menancap kuat di benak konsumen. Lin et Samsung, Sony, Xiaomi, HTC, LG, dll. Yang akan
al.,(2007:122) mengemukakan, melalui brand tersaji di halaman berikutnya :
image konsumen mampu mengenali sebuah
produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi resiko
pembelian, dan memperoleh pengalaman dan
kepuasan dari diferensiasi produk tertentu.
Keputusan Pembelian tidak lepas dari
kondisi perekonomian masyarakat di suatu negara
sebagai konsumen itu sendiri. Singapura adalah
salah satu negara yang memiliki pendapatan
perkapita yang tinggi, Tabel 1 berikut akan
menyajikan total GDP per Capita Singapura
dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara
lainnya :
Tabel 1 GDP per Capita Negara di Asia Gambar 1 Daftar Sepuluh Besar Vendor
Tenggara Smartphone di Singapura Tahun 2016
GDP per Capita Sumber: gs.statcounter.com
Negara (US $) Berbeda dari jumlah pengguna smartphone
2015 Apple di Asia, yang didominasi oleh Samsung, di
Singapura 52,888.7 Singapura produk Apple merupakan produk yang
Brunei Darussalam 36,607.9 paling digemari oleh konsumen pada kuartal ketiga
Malaysia 9,766.2 2016. Apple menguasai 39.93 % di negara tersebut,
Thailand 5,816.4 posisi selanjutnya ditempati oleh Samsung yang
Indonesia 3,346.5 menguasai 36.65 %. Sisanya dikuasai merek
Philipina 2,899.4 seperti, Sony, Xiomi, HTC , LG, Asus , Huawei,
Vietnam 2,111.1 dan Lenovo.
Cambodia 1,158.7
KAJIAN PUSTAKA
Myanmar 1,203.5 International Brand Image
Sumber : Data.worldbank.org, 2016 Pengenalan sebuah produk untuk
Dari data yang terdapat pada Tabel 1 di memasuki pasar global juga dipengaruhi dengan
atas, Singapura adalah negara dengan total GDP adanya nama International Brand Image yang
per Capita tertinggi di Asia Tenggara pada tahun menempel pada sebuah produk. Nama tersebut
2016. (ekonomizone.com, September 2015) GDP dapat mempengaruhi posisi suatu produk dalam
per Capita adalah jumlah rata-rata pendapatan dunia global. Jain (2000:32) menjelaskan bahwa
penduduk di suatu kota, regional, maupun negara nama international brand membantu
yang diperoleh biasanya dalam kurun waktu satu menumbuhkan image terhadap suatu produk
tahun, GDP per Capita di dapatkan dari hasil perusahaan dengan lebih baik serta membantu
pembagian pendapatan nasional suatu negara tercapainya konsistensi dan kordinasi yang lebih
dengan jumlah penduduk negara tersebut. (Arsyad, baik dari kegiatan periklanan dan promosi tingkat
2004) mengemukakan, kenaikan pendapatan per dunia. Soehadi (2005:42) mengungkapkan
kapita akan meningkatkan kemampuan (daya beli) keberhasilan dari pengolahan merek international
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada tingkat awareness dan kepositifan
dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, asosiasi yang dihasilkan. International Brand
oleh karena itu masyarakat Singapura memiliki Image yang sukses merupakan hasil konsistensi
daya beli yang cukup kuat untuk membeli produk- dari perusahaan dalam segmen pasar yang
produk Apple, yang memiliki kisaran harga yang dilayaninya seperti yang telah diungkapkan oleh

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 107


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tjiptono (2005:20) dalam implikasi dari kriteria 3) Komunitas merek (Jaringan pengguna,
berikut ini : Kehebohan pada pengguna jaringan, Keeratan
1) Brand dapat menjadi aset ketika memiliki hubungan antar pengguna
keunggulan diferensial berkesinambungan 4) Keterkenalan merek (Pengetahuan tentang
2) Brand akan terdepresiasi tanpa adanya merek , Pengakuan pelanggan)
investasi lebih lanjut. Apabila pihak
manajemen tidak berinvestasi ulang untuk Word of Mouth
meningkatkan kualitas, layanan, dan citra Menurut Kotler dan Amstrong (2001:128),
merek, maka merek yang bersangkutan akan Word of Mouth Communication adalah komunikasi
berkurang kekuatannya atau bahkan punah. pribadi tentang sebuah produk antara pembeli
sasaran dan tetangga, teman-teman, anggota
Menurut Jain (2001:31), seorang pemasar keluarga dan rekannya. Menurut Sumardy dkk.,
luar negeri memeliki beberapa langkah alternatif (2011:67), "Word of Mouth is the act of consumers
untuk memutuskan nama International Brand providing information to other consumers" yang
Image pada produknya yaitu: artinya ialah Word of Mouth diartikan sebagai
1) Menggunakan suatu nama tanpa melakukan suatu tindakan penyediaan informasi oleh
adaptasi pada pasar setempat. konsumen kepada konsumen lainnya. Hasan
2) Menggunakan suatu nama dengan (2010:32) mendefinisikan Word of Mouth dalam
mengadaptasi dan memodifikasi untuk setiap dunia bisnis adalah tindakan konsumen
pasar lokal memberikan informasi kepada konsumen lain dari
3) Menggunakan nama yang berbeda di pasar seseorang ke orang lain (antar pribadi) non-
yang berbeda untuk produk yang sama komersial baik merek, produk maupun jasa.
4) Menggunakan nama perusahaan sebagai nama Menurut Word of Mouth Marketing Association
merek di bawah satu atap atau pendekatan (www.womma.org), pengertian dari Word of
payung perusahaan Mouth adalah usaha pemasaran yang memicu
konsumen untuk membicarakan, mempromosikan,
Faktor International Brand Image memiliki merekomendasikan hingga menjual merek kepada
tiga komponen pendukung, yaitu: calon konsumen lainnya. Berdasarkan definisi
1) Citra perusahaan (Corporate / maker image) tersebut dapat diartikan bahwa Word of Mouth
Sugiharti (2012:55) menjelaskan bahwa, citra ialah suatu komunikasi yang didalamnya terdapat
pembuat merupakan sekumpulan asosiasi yang penyampaian informasi tentang suatu merek yang
dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atas
yang membuat suatu produk atau jasa. pengalaman pembelian sebelumnya agar orang lain
2) Citra Pemakai (User Image) tersebut mengetahui kebaikan dan keburukan yang
Xian (2011:187) menyatakan bahwa citra sebenarnya ada di dalam merek tersebut.
merek mengacu pada apakah kepribadian Berdasarkan Goyette et al., (2010) Word of Mouth
merek tersebut sesuai dengan konsumen, memiliki 4 dimensi dan masing-masing dimensi
misalnya gaya hidup dan status sosial. memiliki beberapa pernyataan yaitu :
3) Citra Produk (Product Image) 1) Intensitas WOM
Surrachman (2008:275) menyatakan bahwa 2) Valensi Positif WOM
citra produk adalah suatu pandangan 3) Valensi Negatif WOM
masyarakat terhadap suatu produk atau 4) Konten WOM
kategori suatu produk, manfaat produk dan
jaminan produk itu sendiri. Keputusan Pembelian
Swasta dan Irawan (2008:118) menjelaskan
Sedangkan menurut Bondesson (2012) bahwa keputusan untuk membeli yang diambil oleh
International Brand Image memiliki faktor yaitu : pembeli merupakan kumpulan dari sejumlah
1) Citra produk (Tampilan produk, Inovasi keputusan. Setiap Keputusan Pembelian
produk, Kualitas produk) mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh
2) Citra perusahaan (Kompetensi perusahaan, komponen. Menurut Swasta dan Irawan
Reputasi perusahaan, Kepedulian konsumen, (2008:118), komponen tersebut adalah:
Pelayanan perusahaan) 1) Keputusan tentang jenis produk, konsumen
dapat mengambil keputusan untuk membeli
sejumlah produk tertentu atau menggunakan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 108


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini,
konsumen dihadapkan pada keputusan awal International H1
untuk membeli suatu produk atau tidak. Brand Image
2) Keputusan tentang bentuk produk. Konsumen (X1)
dapat mengambil keputusan untuk membeli
bentuk produk tertentu, keputusan ini H3 Keputusan
menyangkut mutu, corak dan sebagainya. Pembelian
3) Keputusan tentang merek. Konsumen harus (Y)
mengambil keputusan tentang merek mana
yang akan dibeli. Setiap merek memiliki
Word of
perbedaan tersendiri. dalam hal ini perusahaan
Mouth (X2)
harus mengetahui bagaimana konsumen akan
memilih sebuah produk. H2
4) Keputusan tentang penjualannya. Konsumen
harus mengambil keputusan dimana produk Gambar 1. Modеl Hipotеsis
tersebut akan dibeli.
5) Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen MЕTODE PЕNЕLITIAN
dapat mengambil keputusan tentang seberapa Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
saat. pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di
6) Keputusan tentang waktu pembelian. Singapura. Didapat sampеl 116 orang rеspondеn
Konsumen dapat mengambil keputusan dеngan pеngumpulan data mеnggunakan kuеsionеr
tentang kapan ia harus melakukan pembelian. melalui google form yang dianalisis mеnggunakan
7) Keputusan tentang tata cara pembayaran. rеgrеsi liniеr bеrganda.
Ketika memutuskan untuk membeli suatu
produk konsumen akan menentukan cara HASIL DAN PЕMBAHASAN
pembayaran produk yang dibeli, apakah secara Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda
tunai atau cicilan. Variabel Variabel Unstandardized Standardized
Bebas Terikat Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Beta
Sedangkan berdasarkan Tekin et al.,(2016) Error
Setiap Keputusan Pembelian memiliki struktur (Constant) - 3.115 - 0.000
yang terbagi menjadi beberapa pernyataan , yaitu : Y 16.359 5.252
X1 0.395 0.063 0.432 6.252 0.000
1) Keputusan tentang desain, warna maupun X2 0.443 0.068 0.452 6.544 0.000
ketahanan produk. Std. Error = 3.115 F Hitung = 63.588
2) Keputusan tentang merek R = 0.728 F Tabel = 3.08
3) Keputusan pembelian karena rekomendasi dari R Square (R2) = 0.530 Signifikansi = 0,000
teman atau keluarga. Adjusted
4) Keputusan tentang kualitas. R Square = 0.521
5) Keputusan tentang citra negara asal . Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017

Hipotеsis Hasil Hipotesis 1, pengaruh International brand


image (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
H1 : Terdapat pengaruh signifikan secara parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui hasil
dari variabel Internasional pengujian hipotesis 1. Berdasarkan hasil
Brand Image (X1) terhadap Keputusan perhitungan statistik uji t dapat diketahui bahwa
Pembelian (Y) terdapat pengaruh positif yang signifikan dari
H2 : Terdapat pengaruh signifikan secara parsial International Brand Image (X1) terhadap
dari variabel Word of Mouth Keputusan Pembelian (Y). Pengaruh positif yang
(X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) diberikan ialah ketika International Brand Image
H3 : Terdapat pengaruh signifikan secara (X1) mengalami peningkatan, maka Keputusan
bersama-sama dari variabel International Pembelian (Y) akan mengalami peningkatan juga.
Brand Image (X1) dan Word of Mouth (X2) Hasil yang signifikan dapat diketahui
terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui data statistik uji t yang menunjukan bahwa
nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (6.252 >

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 109


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1.981) atau nilai sig t lebih kecil dari 5% (sig t Berdasarkan uji t yang telah dilakukan
(0.000) < 0.05 / 5%) yang telah menunjukan hasil maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
yang signifikan. Pengaruh positif dari International pengaruh yang signifikan antara International
Brand Image (X1) terhadap Keputusan Pembelian Brand Image (X1) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) adalah sebesar 39,5%. secara parsial dapat diterima. Hasil penelitian ini
Pada tabel distribusi frekuensi variabel juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
International Brand Image, yang terdiri dari Mahera (2014) yang juga menunjukkan adanya
beberapa indikator, yaitu; citra produk, citra pengaruh yang signifikan secara parsial antara
perusahaan, komunitas merek, dan keterkenalan Brand Image dengan Keputusan Pembelian, sesuai
merek,dari keempat indikator ini, indikator citra juga dengan penelitian Permadi (2014) yang hasil
perusahaan atau corparate image memiliki nilai penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh
mean paling besar diantara indikator lainnya . Hal positif yang signifikan antara Citra Merek
ini menunjukan bahwa responden memiliki terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini
persepsi yang baik terhadap perusahaan juga sesuai dengan pendapat Pratama (2015) yaitu
smartphone Apple . Pernyataan tentang citra International Brand Image memiliki pengaruh
perusahaan sebagai indikator dengan nilai terbesar positif terhadap Keputusan Pembelian.
sebagai pembentuk International Brand Image Hasil positif dan signifikan dari Brand
juga diperkuat oleh Simamora (2000:543) yang Image terhadap Keputusan Pembelian sesuai
menyatakan bahwa, International Brand Image dengan pendapat Sutisna (2001) konsumen dengan
didasarkan dari persepsi yang lahir dari sebuah image yang positif terhadap suatu brand lebih
perusahaan, kata-kata, cakupan media, dan sumber memungkinkan untuk melakukan pembelian. Hasil
informasi tidak langsung lainnya, dan butir X1.2.1 penelitian ini juga sesuai dengan pendapat
dengan pernyataan bahwa, perusahaan Apple Simamora (2000:541) yang menyatakan,
adalah perusahaan yang kompeten adalah butir pemberian brand merupakan salah satu hal
dengan nilai mean tertinggi pada indikator esensisal yang membuat banyak pemasaran global
sekaligus variabel ini dengan nilai mean 4.39, hal dan penjualan tidak hanya diperlukan, namun juga
ini menunjukan bahwa konsumen percaya atas manjadi layak. Tanpa pemberian nama merek,
kompetensi smartphone Apple perusahaan akan menjual jauh lebih sedikit peluang
Indikator dengan nilai tebesar kedua untuk pemasaran secara mengutungkan. Diperkuat
sebagai pembentuk International Brand Image pula oleh pendapat Arafat (2016:134),
adalah indikator keterkenalan merek, hal ini juga International Brand Image memegang peranan
sesuai dengan pernyataan Arafat (2006:134) yang kunci dalam melahirkan brand yang handal, tanpa
mengungkapkan bahwa International Brand Image adanya International Brand Image yang kokoh
memegang peran kunci dalam menciptakan sebuah sebuah brand tidak akan dapat dikenal sebagai
brand yang handal, tanpa adanya brand yang brand yang bernilai tinggi.
kokoh, maka sebuah produk tidak akan dikenal Terdapat juga teori yang sejalan dengan
sebagai brand yang bernilai tinggi. Butir X1.4.2 penelitian ini, yaitu teori yang dikemukakan oleh
dengan pernyataan bahwa, Merek Apple adalah Schiffman dan Kanuk (2008:173) menyatakan
merek yang telah diakui oleh penggunanya adalah bahwa, jika konsumen tidak memiliki pengalaman
butir dengan nilai terbesar dari indikator ini dengan dengan suatu produk, mereka cenderung untuk
nilai mean sebesar 4.16. Indikator dengan nilai mempercayai merek yang disukai atau yang
terbesar ketiga sebagai pembentuk International terkenal. Teori tersebut sejalan dengan hasil
Brand Image adalah indikator komunitas merek , penelitian ini yang menyatakan International
dan butir X1.3.2 dengan pernyataan bahwa, Brand Image memiliki pengaruh secara parsial
smartphone Apple memiliki jejaring sosial yang terhadap Keputusan Pembelian.
aktif adalah butir dengan nilai terbesar dari
indikator ini dengan nilai 3.87.Indikator dengan
nilai terbesar ke empat sebagai pembentuk Hasil hipotesis 2, Pengaruh Word of Mouth (X2)
International Brand Image adalah indikator citra terhadap Keputusan Pembelian (Y)
produk, dan butir X1.1.2 dengan pernyataan Uji t dilakukan untuk mengetahui untuk
bahwa, smartphone Apple memiliki inovasi produk hasil pengujian hipotesis 2. Berdasarkan hasil
yang bagus pada produk terbarunya adalah butir perhitungan statistik uji t dapat diketahui bahwa
dengan nilai terbesar dari indikator ini dengan nilai terdapat pengaruh positif yang signifikan dari
3.72. Word of Mouth (X2) terhadap Keputusan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 110


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pembelian (Y). Pengaruh positif yang diberikan terbesar dari indikator ini dengan nilai 4.16.
ialah ketika Word of Mouth(X2) mengalami Indikator dengan nilai terbesar ketiga sebagai
peningkatan, maka Keputusan Pembelian (Y) akan pembentuk Word of Mouth adalah indikator
mengalami peningkatan juga. intensitas wom, dan butir X1.4.2 dengan
Hasil yang signifikan dapat diketahui pernyataan bahwa, saya akan membicarakan
melalui data statistik uji t yang menunjukan bahwa tentang pelayanan elektronik smartphone Apple
nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (6.544 > lebih sering dibanding vendor adalah butir dengan
1.981) atau nilai sig t lebih kecil dari 5% (sig t nilai mean terbesar dari indikator ini dengan nilai
(0.000) < 0.05 / 5%) yang telah menunjukan hasil mean sebesar 4.23. Indikator dengan nilai terbesar
yang signifikan. Pengaruh positif dari International ke empat sebagai pembentuk Word of Mouth
Brand Image (X1) terhadap Keputusan Pembelian adalah indikator valensi negatif wom, dan butir
(Y) adalah sebesar 44,3%. X2.3.2 dengan pernyataan bahwa, saya memiliki
Pada tabel distribusi frekuensi variabel sisi negatif dari smartphone Apple yang dapat saya
Word of Mouth ,yang terdiri dari beberapa katakan kepada orang lain adalah butir dengan nilai
indikator, yaitu; intensitas wom,valensi positif terbesar dari indikator ini dengan nilai 3.59.
wom ,valensi negatif wom, dan konten wom, dari Berdasarkan uji t yang telah dilakukan
keempat indikator ini, indikator valensi positif maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
wom memiliki nilai mean paling besar diantara pengaruh yang signifikan antara Word of Mouth
indikator lainnya. Hal ini menunjukan bahwa (X2) terhadap Keputusan Pembelian secara parsial
pengguna smartphone Apple memiliki ungkapan dapat diterima. Hasil penelitian sesuai dengan
yang positif pada pengkomunikasian produk ini. penelitian yang dilakukan oleh Permadi (2014)
Valensi positif wom sebagai indikator dengan nilai hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh
terbesar sebagai pembentuk Word of Mouth yang signifikan secara parsial antara Word of
diperkuat dengan pernyataan Shimp (2003:286) Mouth terhadap Keputusan Pembelian. Hasil
yang menyatakan bahwa seorang pemimpin opini penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
juga mempunyai fungsi penting, yaitu mereka (Mahendrayasa , 2014) yaitu, menunjukan hasil
memberi informasi kepada orang lain tentang yang signifikan antara Word of Mouth dan
produk-produk baru, mereka memberikan saran Keputusan Pembelian, begitu juga dalam
serta mengurangi resepsi resiko yang diterima oleh pengaruhnya yang berpengaruh secara positif.
pengikutnya dalam pembelian produk baru, dan Hasil positif dan signifikan antara Word of
mereka menawarkan umpan balik positif untuk Mouth (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
mendukung atau memperjelas keputusan yang sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Katz
telah diambil oleh pengikut. Butir X2.2.1 dengan dan Lazarsfeld dalam Sutisna (2001:184) bahwa
pernyataan bahwa, Saya akan merekomendasikan Word of Mouth merupakan hal yang paling penting
smartphone Apple ke orang lain adalah butir dalam mempengaruhi pembelian barang-barang
dengan nilai mean tertinggi pada indikator ini konsumsi dan lebih efektif dibandingkan dengan
dengan nilai 4.20. Sedangkan butir X2.1.1 dengan iklan, pernyataan ini didukung pula oleh Hasan
pernyataan bahwa, saya akan membicarakan (2010:152) mengemukakan bahwa Word of Mouth
tentang pelayanan elektronik smartphone Apple merupakan bentuk pujian, rekomendasi dan
lebih sering dibanding vendor lain adalah butir komentar pelanggan sekitar pengalaman mereka
pernyataan dengan nilai mean tertinggi pada atas jasa dan produk yang betul-betul memengaruhi
variabel ini namun bukan pada indikator valensi keputusan konsumen atau perilaku pembelian
positif wom, dengan nilai mean 4.23. Hal ini konsumen.
menunjukan bahwa smartphone Apple memiliki
daya yang lebih dari vendor lain dalam Hasil hipotesis 3, Pengaruh International Brand
mempengaruhi Word of Mouth, dalam hal ini Image (X1) dan Word of Mouth (X2) terhadap
terkait dengan keunggulan pelayanan elektronik Keputusan Pembelian (Y)
smartphone Apple dibanding vendor lain. Perhitungan statistik uji F dan hasil nilai
Indikator dengan nilai tebesar kedua koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
sebagai pembentuk Word of Mouth adalah mengetahui hasil dari pengujian hipotesis 3,
indikator konten wom, dan butir X2.4.2 dengan berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa
pernyataan bahwa, saya akan menginformasikan International Brand Image (X1) dan Word of
smartphone Apple karena memiliki kualitas Mouth berpengatuh signifikan secara simultan atau
produk yang bagus adalah butir dengan nilai bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 111


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
hasil uji F yang menghasilkan nilai probabilitas 2 Kedua, terdapat pengaruh yang signifikan
signifikansi sebesar 0,000 dimana kurang dari nilai antara Word of Mouth (X2) dengan Keputusan
signifikan yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Hasil Pembelian (Y). Dari hasil pengujian uji t,
koefisien determinasi (R2) juga menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan dari
bahwa Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Word of Mouth (X2) terhadap Keputusan
variabel International Brand Image (X1) dan Word Pembelian (Y), yang menghasilkan persamaan
of Mouth (X2) sebesar 0,521. Artinya bahwa 52,1% regresi sebesar 44.3%, artinya apabila Word of
variabel Keputusan Pembelian akan dipengaruhi Mouth mengalami peningkatan 1 satuan, maka
oleh variabel bebasnya, yaitu variabel Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar
International Brand Image (X1) dan Word of 44.3% satuan dengan asumsi variabel yang
Mouth (X2), Sedangkan sisanya 47,9% variabel lainnya dianggap konstan. Pengaruh positif
Keputusan Pembelian akan dipengaruhi oleh dan signifikansi diukur menggunakan empat
variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam indikator yaitu intensitas wom, valensi positif
penelitian ini. wom, valensi negatif wom, dan konten wom,
Pada tabel distribusi frekuensi variabel nilai mean yang paling besar terdapat pada
Keputusan Pembelian , nilai mean yang paling indikator valensi positif wom. Berdasarkan uji
tinggi pada indikator dan variabel ini adalah butir t yang telah dilakukan, maka hipotesis yang
Y.1 yang menyatakan bahwa, saya membeli menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
smartphone karena menyukai desain, warna, signifikan dari Word of Mouth (X2) terhadap
maupun ketahanan smartphone Apple, dengan skor Keputusan Pembelian (Y) dapat diterima.
rata-rata butir sebesar 3.98. Hal ini menunjukan 3 Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan
bahwa desain, warna , dan ketahanan dari antara International Brand Image (X1) dan
smartphone Apple adalah bagus dimata konsumen. Word of Mouth (X2) terhadap Keputusan
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Kotler Pembelian (Y) yang dilakukan pada pengguna
dan Amstrong (2008:181) Keputusan Pembelian smartphone Apple di Singapura. Dari hasil uji
adalah membeli merek yang paling disukai. F, terdapat pengaruh positif yang signifikan
dari International Brand Image (X1) dan Word
of Mouth ( X2) terhadap Keputusan Pembelian
KЕSIMPULAN DAN SARAN (Y), yang menghasilkan koefisien determinasi
Kеsimpulan sebesar 52.1%. Artinya bahwa 52.1% variabel
1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keputusan pembelian dipengaruhi oleh
International Brand Image (X1) dengan variabel bebasnya, yaitu International Brand
Keputusan Pembelian (Y) yang dilakukan Image (X1) dan Word of Mouth (X2).
pada pengguna smartphone Apple di Berdasarkan uji F yang telah dilakukan, maka
Singapura. Hasil pengujian uji t pada Tabel 12, hipotesis dari International Brand Image (X1)
terdapat pengaruh positif yang signifikan dari dan Word of Mouth (X2) terhadap Keputusan
International Brand Image (X1) terhadap Pembelian (Y) secara simultan dapat diterima.
Keputusan Pembelian (Y), yang menghasilkan
persamaan regresi sebesar 39.5% artinya
Saran
apabila International Brand Image mengalami
peningkatan 1 satuan, maka Keputusan 1. Saran bagi perusahaan Apple adalah terkait
Pembelian akan meningkat sebesar 39.5% dengan tampilan fisik smartphone, agar bisa
satuan dengan asumsi variabel yang lainnya diperbarui menjadi lebih bagus dan menarik,
dianggap konstan. Pengaruh positif dan karena tampilan smartphone Apple masih
signifikansi diukur menggunakan empat dalam kategori yang tidak terdapat banyak
indikator yaitu citra produk, citra perusahaan, perubahan dari satu tipe smartphone ke tipe
komunitas merek, dan keterkenalan merek. berikutnya, berbeda dengan tipe smartphone
Nilai mean yang paling besar terdapat pada dari vendor lain yang lebih berani dalam
indikator citra perusahaan. Berdasarkan uji t inovasi tampilan fisik dari smartphone yang
yang telah dilakukan, maka hipotesis yang mereka produksi. Perbaikan tampilan fisik ini,
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang akan berpengaruh pada semakin banyaknya
signifikan dari International Brand Image pembelian smartphone, karena nilai tampilan
(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) fisik smartphone Apple memiki nilai yang
secara parsial dapat diterima. rendah dimata konsumen.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 112


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Perusahaan Apple juga diharapkan semakin Kotler Philip dan Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip
gencar dalam pengkomunikasian atau promosi Manajemen, Jilid 1 Edisi Kedelapan,
tentang tipe smartphone tertentu yang Terj.Damos Sihombing, Jakarta: Penerbit
diproduksi. Hal ini dapat dilakukan dengan Erlangga.
pengiklanan yang lebih masif, intensif dan Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008. Prinsip-
tepat sasaran setiap sebelum penjualan ke Prinsip Pemasaran Jilid 1, Edisi
pasar dari tipe smartphone terbaru. karena Kedua Belas, PT. Penerbit Erlangga,
nilai dari butir yang menyatakan tingkat Jakarta.
frekuensi dari pengkomunikasian tipe
smartphone Apple dibanding vendor yang lain Soehadi, Agus W. 2005. Effective Branding.
masih cukup rendah. Bandung : Quantum Bisnis dan
3. Karena nilai dari butir yang terkait dengan Managemen
keputusan membeli karena rekomendasi orang
terdekat masih rendah, diharapkan perusahaan Mowen, John C dan Michael Minor. 2002, Perilaku
Apple juga melakukan pengembangan terkait Konsumen , Edisi 5 Jilid 1 Alih Bahasa
dengan komunikasi dua arah, antara : Dwi Kartini. Jakarta.
perusahaan dengan konsumen, supaya terjadi Bondesson, Niklas (2012). Brand Image
hubungan yang lebih intensif dan dekat, hal ini Antecendents of Loyalty and Price
bisa dilakukan melalui; layanan customer Premium in Business Market. Business
service, media sosial smartphone Apple, Management and Research., Vol.1, No.1,
maupun dari situs resmi Apple. Diharapkan Retrieved from www.sciedu.ca/bmr.
penulis, dengan itu konsumen akan menjadi
komunikan berikutnya dari pengkomunikasian Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer
langsung yang dilakukan pihak perusahaan Behavior. Perilaku konsumen dan strategi
Apple. pemasaran. Jilid 2. Edisi 4. Diterjemahkan
4. Karena keterbatasan penelitian , diharapkan oleh : Damos Sihombing. Jakarta :
pada peneliti selanjutnya digunakan sebagai Erlangga.
acuan untuk mengembangkan penelitian ini Schiffman, Leon dan Leslie L. Kanuk. 2008.
dengan mempertimbangkan variabel-variabel Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh.
lain diluar penelitian ini. Diterjemahkan oleh : Zoelkifli Kasip.
Jakarta: Indeks.
DAFTAR PUSTAKA
Shimp, Terace A, 2003, Perilaku Promosi. Jakarta
Arafat, Wilson 2006. Behind a Powerful Image. : Erlangga
Jakarta : CV. Andi Offest.
Simamora henry, 2000. Manajemen Pemasaran
Arsyad Lincolin (2004), Ekonomi Pembangunan. Internasional, Jilid 1. Jakarta : Salemba
Yogyakarta : STIE – YKPN Empat.
Biels, alexander L, 1992, How Brand Image Drive Sugiharti. 2012. Membanun citra merek yang
Brand Equity, Journal Advertising of positif dalam rangka menciptakan kepuasan
Research. dan kesetiaan pelanggan. JBMA, 1 (1) : 55
Goyette et al., 2010. E-WOM Scale: Word Of 56
Mouth Measurement Scale For e- Sumardy, dkk., 2011. The Power of Word of Mouth
Services Context. Canadian Journal of Marketing, Jakarta : PT Gramedia
Administrative Sciences. (online), Pustaka Utama.

Vol. 27 No. 1 Susanto, A.B dan Himawan Wijanarko. 2004.


Power Branding. Bandung: Quantum
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Yogyakarta: Bisnis dan Manajemen
Medpress
Jain, Subhas C. 2001. Manajemen Pemasaran Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan
Internasional. Dialih bahasakan oleh Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT
Crhiswan Sungkono. Edisi Kesembilan. Rosdakarya.
Jakarta : Erlangga.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 113


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tekin, Gokhan. 2016. The Effect of Brand Image
on Consumer Behaviour: Case Study of
Louiss Vuitton-Moet Hennessy. Internatonal
Journal of Academic Value Studies.
Vol. 2, No. 2
Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Managemet and
Strategy. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Andi
Wijanarko, Himawan. 2004. Power Branding ,
Membangun Merek Unggul dan
Organisasi Pendukungnya. Jakarta : PT.
Mizan

Xian, Gou Li, et.al.Corporate -, Product-, And


User-Image Dimensions and Purchase
Intentions. Journal of Computers, (6)9: 1875
1879
Website :

Gs. Statcounter, 2016,


http://gs.statcounter.com/vendor-market-
share/tablet/asia/2016 ( Diakses pada 2016,
diakses kembali 20 Maret 2017)
Gs. Statcounter, 2016,
http://gs.statcounter.com/vendor-market-
share/tablet/singapore/2016 ( Diakses pada
2016, diakses kembali 20 Maret 2017)
Liputan 6, 2016,
http://tekno.liputan6.com/read/2489828/7-
kelebihan-iphone- dibanding-android-
dari-desain-hingga-software (Diakses 2016,
diakses kembali 20 Maret 2017)
Wikipedea, 2017,
https://en.wikipedia.org/wiki/Per_capita_income
( Diakses pada 20 Maret 2017)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 60 No. 2 Juli 2018| 114


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like