You are on page 1of 12

PERANAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM

PERBANKAN SYARIAH

Inngamul Wafi
Program Magister Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta Indonesia
inngamul.wafi@gmail.com

ABSTRACT
In recent years Islamic financial institution industry is developing so rapidly, as
weel as Islamic banking in Indonesia which is developing significantly. The
development of Islamic banking must be accompanied by good governance so that
sharia is not only tag line for the Islamic financial institutions. SOP of Islamic
banking must be carried out correctly based on sharia principles. Therefore, Bank
Indonesia issued Bank Indonesia Regulation No. 11/33 / PBI 2009 concerning the
implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Sharia Commercial
Banks and Sharia Business Units. The five principles are: Transparency,
Accountability, Responsibility, Professional and Fairness or equity. Good
Corporate Governance (GCG) is a banking management system designed to
improve compliance with laws and regulations of applicable moral ethics.
According to Chapra the application of Good Corporate Governance is a
requirement for Islamic banks to develop well and healthily. The implementation of
Good Corporate Governance (GCG) in Islamic banking is expected to create a
healthy, conducive, transparent and efficient business

Keywords: Good Corporate Governance, Islamic Banking, Islamic Financial.

A. PENDAHULUAN yang sehat di segala bidang (Meilani


Good Corporate Governance adalah 2015: 128).
salah satu elemen penting dalam Implementasi Good Corporate
mempertahankan keberlanjutan usaha. Governance (GCG) di perbankan syariah
Penerapan Good Corporate Governance dalam rangka menjadikan bank syariah
oleh bank syariah di Indonesia dapat menjadi lebih syar’i karena penerapannya
digambarkan melalui pencapaian Indeks pada industri perbankan syariah harus
Penerapan Good Corporate Governance memenuhi prinsip syariah. Operasional
(GCG). Ide penerapan Good Corporate perbankan syariah harus benar-benar
Governance (GCG) ini merupakan dijalankan berdasarkan prinsip syariah.
pangkal tolak bagi perubahan budaya Di sisi lain, arah pengembangan dan
kerja pada bank syariah. Dengan regulasi perbankan syariah adalah untuk
penerapan Good Corporate Governance memastikan kepatuhan terhadap prinsip
(GCG), diharapkan bank syariah dapat syariah (sharia compliance) dalam
berjalan sesuai dengan kaidah praktik operasionalnya dengan melaksanakan
Vol. VI No. 02, November 2020

fatwa-fatwa yang sudah dikeluarkan oleh ekonomi di kawasan Asia dan Amerika
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Latin yang diyakini muncul karena
Ulama Indonesia (MUI). kegagalan penerapan Good Corporate
Good Corporate Governance (GCG) Governance (GCG). Perlu dipahami
merupakan suatu sistem pengelolaan bahwa untuk memenangkan persaingan
perbankan yang dirancang untuk global antar negara yang makin
meningkatkan kinerja bank, melindungi kompetitif hanya dapat dilalui melalui
kepentingan stakeholders dan kemenangan korporat atau perusahaan
meningkatkan kepatuhan terhadap organisasi di negara tersebut terhadap
peraturan perundang-undangan serta korporat negara lain. Jadi, kunci
nilai-nilai etika yang berlaku secara kemenangan adalah memenangkan
umum. Oleh sebab itu, untuk membangun persaingan antarkorporat. Menang atau
kepercayaan masyarakat kepada bank kalah, kuat atau terpuruknya, pulih atau
syariah dan menjamin kepatuhan tetap terpuruknya perekonomian suatu
terhadap prinsip syariah, diperlukan negara tergantung pada kualitas korporat
pelaksanaan Good Corporate di negara masing-masing. Khusus
Governance (GCG) sebagai syarat bagi Indonesia, tahun 1998, indeks corporate
bank syariah untuk berkembang dengan governance dengan skors 2,88 jauh
baik dan sehat (Chapra dan Ahmed 2002: dibawah Singapura (8,93), Malaysia
50-71). (7,72), Thailand (4,89) (Teddy Kusuma,
Good Corporate Governance (GCG) 2017 dalam kumparan.com).
di Indonesia mulai ramai dikenal pada Dengan diterapkan Good Corporate
tahun 1997, saat krisis ekonomi menerpa Governance (GCG) oleh Pemerintah
Indonesia. Sulit dipungkiri, selama ataupun Bank Indonesia (BI) diharapkan
sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good akan tercipta iklim usaha yang kondusif,
Corporate Governance (GCG) kian sehat, efisien dan transparan. Maka dari
populer. Tak hanya populer, istilah itu BI mengeluarkan Peraturan Bank
tersebut juga ditempatkan pada posisi Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009
terhormat. Pertama, Good Corporate tentang pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) merupakan salah satu Governance (GCG) bagi Bank Umum
kunci sukses perusahaan untuk tumbuh Syariah dan Unit Usaha Syariah.
dan menguntungkan dalam jangka Peraturan tersebut diberlakukan sejak 1
panjang, sekaligus memenangkan Januari 2010 sekaligus menggantikan
persaingan bisnis global. Kedua, krisis

184 Peranan Good Corporate


Vol. VI No. 02, November 2020

Peraturan Bank Indonesia Sedangkan, mekanisme eksternal lebih


No.8/4/PBI/2006. menekankan kepada bagaimana interaksi
organisasi dengan pihak eksternal
B. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN berjalan secara harmoni tanpa
1. Good Corporate Governance mengabaikan pencapaian tujuan
Good Corporate Governance (GCG) organisasi.
adalah merupakan suatu istilah yang Abdul Haris Romdoni (2015:124-
berasal dari bahasa Inggris, yaitu good 130) serta Moeljono Djokosantoso
yang berarti baik, corporate yang berarti (2006:132) menjelaskan Good Corporate
perusahaan dan governance yang berarti Governance (GCG) secara definitif
pengaturan. Secara umum, istilah good merupakan sistem yang mengatur dan
corporate governance diartikan dalam mengendalikan perusahaan untuk
bahasa Indonesia dengan tata kelola menciptakan nilai tambah (value added)
perusahaan yang baik. Istilah ini,dalam untuk semua stakeholder. Dua hal yang
dunia perbankan,diartikan dengan tata ditekankan dalam konsep ini adalah yang
kelola bank yang baik. pertama, pentingnya hak pemegang
Menurut Syakhroza (Akhmad saham untuk memperoleh informasi
Syakhroza, 2005:211) Good Corporate dengan benar dan tepat pada waktunya,
Governance (GCG) sebagai suatu yang kedua, kewajiban perusahaan untuk
mekanisme tata kelola organisasi secara melakukan pengungkapan secara akurat,
baik dalam melakukan pengelolaan tepat waktu dan transparan terhadap
sumber daya organisasi secara efisien, informasi kinerja perusahaan,
efektif, ekonomis ataupun produktif kepemilikan dan stakeholder.
dengan prinsip-prinsip keterbukaan, Bank Indonesia (2009) menerangkan
akuntabilitas, pertanggungjawaban, bahwa Good Corporate Governance
independen, dan adil dalam rangka (GCG) adalah suatu tata kelola bank yang
mencapai tujuan organisasi. menerapkan lima prinsip yaitu :
Tata kelola organisasi yang baik a. Transparansi adalah keterbukaan
dapat dilihat dari segi mekanisme internal dalam mengemukakan informasi yang
organisasi ataupun mekanisme eksternal material dan relevan serta keterbukaan
organisasi. Mekanisme internal lebih dalam proses pengambilan keputusan.
fokus kepada bagaimana pimpinan suatu Dalam menerapkan prinsip
organisasi mengatur jalannya organisasi transparansi, bank syariah harus
sesuai dengan prinsip-prinsip diatas. menyediakan informasi yang material

Peranan Good Corporate 185


Vol. VI No. 02, November 2020

dan relevan dengan cara yang mudah kesesuaian dengan prinsip-prinsip


diakses dan dipahami oleh pemangku pengelolaan bank yang sehat.
kepentingan. Bank syariah juga Dalam menerapkan prinsip
harus mengambil inisiatif untuk responsibilitas, bank syariah harus
mengungkapkan tidak hanya masalah mematuhi peraturan perundang-
yang disyaratkan oleh peraturan undangan yang berlau dan ketentuan
perundang-undangan, tetapi juga hal internal bank serta melaksanakan
yang penting untuk pengambilan tanggung jawab terhadap masyarakat
keputusan oleh pemegang saham, dan lingkungan sehingga dapat
kreditur, dan pemangku kepentingan terpelihara kesinambungan usaha
lainnya (Komite Nasional Kebijakan dalam jangka panjang dan mendapat
Governance, 2006: 5). pengakuan sebagai warga kororasi
b. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi yang baik atau dikenal dengan Good
dan pelaksanaan pertanggungjawaban Corporate Citizen. Bank syariah juga
organ bank sehingga pengelolaannya harus berpegang teguh pada prinsip
berjalan secara efektif. kehati-hatian (Prudent) (Komite
Dalam menerapkan prinsip Nasional Kebijakan Governance,
akuntabilitas, bank syariah sebagai 2006: 6).
lembaga dan pejabat yang memiliki d. Profesional yaitu memiliki
kewenangan harus dapat kompetensi, mampu bertindak
mempertanggung jawabkan obyektif dan bebas dari pengaruh atau
kinerjanya secara transparan dan tekanan dari pihak manapun
akuntabel. Untuk itu, bank syariah (independen) serta memiliki
harus dikelola secara sehat, terukur, komitmen yang tinggi untuk
dan profesional dengan mengembangkan bank syariah.
memperhatikan kepentingan Profesional mengandung unsur
pemegang saham, nasabah, dan kemandirian dari dominasi pihak lain
pemangku kepentingan lainnya dan berlaku objektif dalam
(Komite Nasional Kebijakan melaksanakan tugas dan
Governance, 2012: 7). kewajibannya. Dalam hubungan
c. Pertanggungjawaban adalah dengan penerapan prinsip profesional,
kesesuaian antara pengelolaan bank bank syariah harus dikelola secara
dengan peraturan perundang- independen agar masing-masing organ
undangan yang berlaku dan perusahaan beserta seluruh jajaran

186 Peranan Good Corporate


Vol. VI No. 02, November 2020

dibawahnya tidak boleh saling Governance (GCG) dimaksudkan untuk


mendominasi dan tidak dapat mengatur hubungan-hubungan tersebut
diintervensi oleh pihak manapun yang dan mencegah terjadinya penyimpangan
dapat mempengaruhi obyektivitas dan dalam menerapkan strategi perusahaan
profesionalisme dalam melaksanakan dan untuk memastikan bahwa apabila
tugas dan tanggungjawabnya (Komite terjadi kesalahan-kesalahan maka akan
Nasional Kebijakan Governance, dapat diperbaiki dengan segera. Oleh
2012: 8). karenanya, menurut Tricker sebagaimana
e. Kewajaran yakni keadilan dan dikutip oleh Zarkasyi, munculnya Good
kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Corporate Governance (GCG) akibat
stakeholders berdasarkan perjanjian terjadinya kesenjangan hubungan yang
dan peraturan perundang undangan terjadi dalam perusahaan dengan yang
yang berlaku. seharusnya terjadi (Zarkasyi, 2008: 35).
Kewajaran mengandung unsur
2. Implementasi Good Corporate
perlakuan yang adil dan kesempatan
Governance dalam Perbankan
yang sama sesuai dengan proporsinya. Syariah
Dalam melaksanakan kegiatannya, Pesatnya pertumbuhan bank Syariah
bank syariah harus senantiasa mendorong hadirnya bank Syariah baru
memperhatikan kepentingan di Indonesia. Setidaknya pada tahun
pemegang saham, nasabah dan 1999, Bank Syariah Mandiri (BSM)
pemangku kepentingan lainnya berdiri. Keberadaan BSM tentunya
berdasarkan prinsip kewajaran dan menjadi bank Syariah yang kedua setelah
kesetaraan dari masing-masing pihak Bank Muammalat Indonesia (BMI) yang
yang bersangkutan (Komite Nasional sudah jauh lebih dahulu didirikan pada
Kebijakan Governance, 2012: 6). tahun 1992. Seiring dengan berbagai
Good Corporate Governance (GCG) fasilitas kebijakan yang disediakan oleh
pada dasarnya merupakan suatu sistem Bank Indonesia, sebagai bagian dalam
yang meliputi input, proses dan output rangka untuk mewujudkan Cetak Biru
dan seperangkat peraturan yang mengatur Perbankan Syariah Indonesia, bank
hubungan antara stakeholder terutama Syariah tumbuh semakin pesat di
dalam arti sempit hubungan antara Indonesia. Bank Indonesia (2002)
pemegang saham, dewan komisaris dan menetapkan bahwa Bank Indonesia
dewan direksi demi tercapainya tujuan mendorong tum buhnya bank Syariah
perusahaan. Good Corporate yang kuat secara finansial dan selalu

Peranan Good Corporate 187


Vol. VI No. 02, November 2020

berpedoman kepada ketentuan-ketentuan bank syariah tidak dapat hanya


Syariah. Di tengah perkembangan berlandaskan kepada prinsi-prinsip Good
perbankan Syariah yang sangat pesat, Corporate Governance (GCG) namun
Bank Indonesia meminta agar praktik juga harus berpedoman kepada
perbankan Syariah senantiasa mengacu ketentuang-ketentuan syariah. Untuk
kepada prinsip-prinsip Good Corporate itu, Bank Indonesia menerbitkan
Governance (GCG). Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
Bank Indonesia menyadari bahwa 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember
pelaksanaan Good Corporate 2009 mengenai Good Corporate
Governance (GCG) untuk bank Syariah Governance (GCG) untuk Bank Syariah
tidak dapat hanya berlandasakan kepada dan SE BI No 12/13/DPbS tanggal
prinsip-prinsip Good Corporate 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good
Governance (GCG) namun juga harus Corporate Governance (GCG) bagi
berpedoman kepada ketentuan-ketentuan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah. Untuk itu, Bank Indonesia Syariah.
menerbitkan Peraturan Bank Indonesia
3. Pedoman Pelaksanaan Good
(PBI) No. 11/33/PBI/2009 mengenai Corporate Governance
Good Corporate Governance untuk Bank Bank Indonesia menyediakan
Syariah. pedoman untuk melaksanakan Good
Bank Indonesia menjelaskan bahwa Corporate Governance (GCG) Bisnis
dalam mendorong praktik perbankan Syariah dalam praktik perbankan
syariah yang kuat dan sehat secara berdasarkan prinsip Syariah. Menurut
finansial dan senantiasa mengacu Bank Indonesia, pelaksanaan Good
kepada prinsip-prinsip syariah, maka Corporate Governance (GCG) oleh bank
bank syariah diharapkan untuk Syariah tercermin dalam:
melaksanakan prinsip-prinsip Good a. Pelaksanaan tugas dan tanggung
Corporate Governance (GCG) berupa jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
Jawab, Kebebasan dan Kewajaran dan komite-komite dan fungsi yang
dan juga kepatuhan kepada ketentuan- menjalankan pengendalian internal
ketentuang Syariah (Jumansyah dan Bank Umum Syariah.
Syafei, 2013: 25-37). Bank syariah c. Pelaksanaan tugas dan tanggung
menyadari bahwa pelaksanaan Good jawab Dewan Pengawas Syariah
Corporate Governance (GCG) untuk (DPS).

188 Peranan Good Corporate


Vol. VI No. 02, November 2020

d. Penerapan fungsi kepatuhan, audit f. Kebijakan renumerasi dan fasilitas


internal dan audit eksternal. lain bagi Dewan Komisaris, Direksi
e. Batas maksimum penyaluran dana. dan Dewan Pengawas Syariah.
f. Transparansi kondisi keuangan dan g. Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah.
non-keuangan Bank Umum Syariah. h. Frekuensi rapat Dewan Komisaris.
Laporan pelaksanaan Good i. Frekuensi rapat Dewan Pengawas
Corporate Governance (GCG) bagi bank Syariah.
umum syariah (BUS) dan unit usaha j. Jumlah penyimpangan yang terjadi
syariah (UUS) adalah meliputi hal-hal dan upaya penyelesaian oleh BUS.
sebagai berikut: k. Jumlah permasalahan hukum perdata
a. Kesimpulan umum dari hasil penilaian maupun pidana dan upaya
self assessment atas pelaksanaan Good penyelesaian oleh BUS.
Corporate Governance (GCG). l. Transaksi yang mengandung benturan
b. Kepemilikan saham anggota Dewan kepentingan.
Komisaris, hubungan keuangan dan m. Buy back shares dan / atau buy back
hubungan keluarga anggota Dewan obligasi BUS.
Komisaris dengan anggota Dewan n. Penyaluran dana untuk kegiatan sosial
Komisaris lain, anggota direksi dan/ baik jumlaj maupun pihak penerima
atau pemegang saham pengendali dana.
BUS serta jabatan rangkap pada o. Pendapatan non halal dan
perusahaan atau lembaga lain. penggunaannya (Peraturan Bank
c. Kepemilikan saham anggota Direksi Indonesia No. 11/33/PBI/2009).
serta hubungan keuangan dan Menurut Abdul (Abdul Haris
hubungan keluarga anggota Dewan Romdoni, 2015:124-130) Bank Syariah
Komisaris dengan anggota Dewan merupakan lembaga keuangan yang
Komisaris lain, anggota Direksi lain usaha usahanya berdasarkan prinsip
dan/ atau pemegang saham pengendali syariah, tentu harus ada perbedaan secara
BUS. idiil maupun operasional dengan bank
d. Rangkap jabatan sebagai anggota konvensional yang menggunakan sistem
Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada bunga. Bank syariah menerapkan prinsip-
lembaga keuangan syariah lainnya. prinsip syariah dalam bermuamalah yaitu
e. Daftar konsultan, penasehat atau yang menggunakan sistem bagi hasil. Secara
dipersamakan dengan itu yang khusus peranan bank syariah secara nyata
digunakan oleh BUS.

Peranan Good Corporate 189


Vol. VI No. 02, November 2020

dapat terwujud dalam aspek-aspek Dana ZIS dapat disalurkan melalui


sebagai berikut: pembiayaan Qardul Hasan, sehingga
a. Menjadi perekat nasionalisme baru, dapat mendorong pertumbuhan
artinya bank syariah dapat menjadi ekonomi. Pada akhirnya terjadi
fasilitator aktif bagi terbentuknya pemerataan ekonomi.
jaringan usaha ekonomi kerakyatan. f. Peningkatan efisiensi mobilisasi dana.
b. Memberdayakan ekonomi umat dan Artinya, adanya produk al-
beroperasi secara transparan. Artinya mudharabah al muqayyadah, berarti
pengelolaan bank syariah harus terjadi kebebasan bank untuk
didasarkan pada visi ekonomi melakukan investasi atas dana yang
kerakyatan dan upaya ini terwujud jika diserahkan oleh investor, maka bank
mekanisme operasi yang transparan. syari’ah sebagai financial arranger,
c. Memberikan return yang lebih baik. bank memperoleh komisi atau bagi
Artinya, investasi di bank syariah tidak hasil, bukan spread bunga.
memberikan janji yang pasti mengenai g. Uswah hasanah implementasi moral
return (keuntungan) yang diberikan dalam penyelenggaraan usaha bank.
kepada investor. Oleh karena itu, bank Sedangkan pada Good Corporate
syariah harus mempu memberikan Governance (GCG) ada beberapa faktor
keuntungan yang lebih baik daripada yang menjadi pemicu untuk perbaikan
yang diberikan bank konvensional. Di governance. Pertama, dorongan regulasi
samping itu, nasabah pembiayaan yaitu dengan adanya penegakkan hukum
akan memberikan bagi hasil sesuai (law inforcement) yang baik dan
dengan keuntungan yang diperoleh. memadai untuk menciptakan iklim usaha
d. Mendorong penurunan spekulasi di yang sehat, serta didukung dengan
pasar keuangan. Artinya, bank syariah penerapannya secara konsisten,termasuk
mendorong terjadinya transaksi pemberian sanksi bagi yang melanggar.
produktif dari dana masyarakat, Maka akan ada dorongan regulasi
dengan demikian spekulasi dapat (regulation driven) yang memaksa semua
ditekan. pihak untuk mematuhi. Kedua, dorongan
e. Mendorong pemerataan pendapatan. pasar di sini lebih menekankan pada
Artinya bank syari’ah bukan hanya kinerja pasar, di mana masyarakat dan
mengumpulkan dana pihak ketiga, para investor menilai sebuah perusahaan
namun dapat mengumpulkan dana dari kinerja (performance), jika ada
Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS). dorongan pasar (market driven) maka

190 Peranan Good Corporate


Vol. VI No. 02, November 2020

akan terbangun sistem pasar yang secara (GCG) memerlukan sedikitnya ketiga hal
otomatis akan memberikan penghargaan tersebut secara bersama-sama.
yang lebih tinggi kepada perusahaan yang Moeljono (2006:132) menjelaskan
terbukti menerapkan Good Corporate bahwa Salah satu pilar yang mendukung
Governance (GCG) dan memiliki kinerja tegaknya Good Corporate Governance
yang baik. Hal sama akan terjadi (GCG) adalah adanya budaya unggul
sebaliknya pada perusahaan yang tidak yaitu dengan focus pada sisi terdalam
menerapkan Good Corporate perusahaan yaitu dengan membangun dan
Governance (GCG) dan memiliki kinerja memiliki budaya unggul. Perusahaan-
yang tidak baik, maka akan sendirinya perusahaan yang unggul adalah
akan “menghukum” perusahaan tersebut perusahaan yang memiliki keunggulan
yaitu dengan dapat dilihat dari penurunan manajemen dan kepemimpinan yang
harga saham, loyalitas konsumen serta unggul dan berhasil mempertahankan
lingkungan kerja perusahaan yang tidak keunggulan tersebut.
kondusif. Ketiga, dorongan etika (ethics Menurut Alex Alex Denni (2008,
driven) mensyaratkan kesadaran dari dalam dunamis.web.id) Budaya unggul
semua pihak untuk berperilaku, berusaha dalam perusahaan seperti budaya
serta bekerja dengan etika (conformance) disiplin. Sedangkan disiplin dapat dilihat
(Abdul Haris Romdoni, 2015:124-130). dalam tiga hal yaitu orang-orang yang
Dorongan etika dapat diumpamakan disiplin, pikiran yang disiplin dan
sebagai kasta tertinggi, karena penerapan tindakan yang disiplin. Budaya
Good Corporate Governance (GCG) perusahaan meliputi niliai-nilai dasar
bukan lagi karena ada peraturan yang yang dimiliki perusahaan, motto
mengharuskan, namun karena pihak- perusahaan, hal apa yang dilakukan
pihak yang terkait sadar bahwa penerapan seseorang untuk sukses di perusahaan,
tersebut memang diperlukan sebagai karyawan atau pimpinan seperti apa
penjaga amanah yang diberikan serta dihormati, tindakan apa yang dianggap
hanya dengan penerapan Good Corporate hal yang terpuji, kesalahan seperti apa
Governance (GCG) sebagai penjaga yang tidak dapat dimaafkan oleh
amanah yang diberikan serta dengan perusahaan, mitos, simbol dan upacara
penerapan Good Corporate Governance apa yang mengungkapkan ciri
(GCG) berkelanjutan iklim usaha dapat perusahaan yang paling esensial dan
berkembang dengan sehat. Idealnya peraturan-peraturan pokok apa yang
penerapan Good Corporate Governance harus dipatuhi oleh semua anggota

Peranan Good Corporate 191


Vol. VI No. 02, November 2020

perusahaan (Abdul Haris Romdoni, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.


2015:124-130). 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember
2009 mengenai Good Corporate
C. SIMPULAN Governance (GCG) untuk Bank Syariah
Good Corporate Governance (GCG) dan SE BI No 12/13/DPbS tanggal 30
merupakan suatu indikator yang menjadi April 2010 tentang Pelaksanaan Good
kewajiban bagi lembaga perbankan Corporate Governance (GCG) bagi Bank
syariah karena jika dilaksanakan secara Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
konsisten akan berdampak positif bagi Apabila prinsip tersebut dijalankan secara
institusi perbankan syariah itu sendiri, istiqomah dengan terus dikodifikasi
terlebih didalam konsep Good Corporate terhadap apa yang menjadi kesejahteraan
Governance (GCG) sejalan dengan nasabah akan memberikan dampak yang
prinsip syariat yang merupakan positif terhadap perusahaan atau
konsekwensi dari perbankan syariah perbankan syariah sekaligus mendapat
seperti transparansi, independeni, integritas baik dari internal maupun
akuntabilitas dan responsibilitas. eksternal. []
Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di lembaga ***

perbankan syariah sudah diatur oleh

DAFTAR PUSTAKA
Alex Denni, 2008. 4 Disciplines of Islamic Development Bank Islamic
Execution: Membangun Budaya Research And Training Institute.
Eksekusi (3). 7 Juni. Kutipan Warta Komite Nasional Kebijakan Governance.
Ekonomi. dunamis.web.id. 2006. Pedoman Umum Good
Bank Indonesia. 2002. Cetak Biru Corporate Governance Indonesia,
Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta: KNKG.
Direktorat Perbankan Syariah Bank Komite Nasional Kebijakan Governance.
Indonesia. 2012. Prinsip Dasar Dan Pedoman
----------. 2009. PBI No. 11/33/2009: Pelaksanaan Good Corporate
Pelaksanaan Good Corporate Governance Perbankan Indonesia.
Governance pada Bank Umum Jakarta: KNKG.
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Meilani, Sayekti Endah Retno. 2015.
Tim Informasi Hukum, Direktorat Hubungan Penerapan Good
Hukum. Governance Business Syariah
Chapra, M. Umer dan Habib Ahmed. Terhadap Islamicity Financial
2002. Islamic Governance In Islamic Performance Index Bank Syariah di
Financial Institutions. Jeddah: Indonesia. Seminar Nasional dan

192 Peranan Good Corporate


Vol. VI No. 02, November 2020

The 2nd Call For Syariah Paper. Akuntansi dan Pajak. Vol. 16 No. 1.
Menakar Masa Depan Profesi STIE AAS Surakarta.
Memasuki MEA 2015 Menuju Era Syakhroza, Akhmad. 2005. Corporate
Crypto Economic. ISSN 2460-0784. Governance, Sejarah dan
FEB UMS. Perkembangan, Teori, Model dan
Moeljono, Djokosantoso. 2006. Good Sistem Governance Serta
Corporate Culture Governance Aplikaasinya dan Pada Perusahaan
Sebagai Inti Dari Good Corporate BUMN. Jakarta: UI Press.
Governance. Jakarta: Elex Media Teddy Kusuma. 2017. Good Corporate
Komputindo. Governance. 28 Desember.
Peraturan Bank Indonesia No. kumparan.com.
11/33/PBI/2009 Tentang
Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good
Pelaksanaan Good Corporate Corporate Governance Pada
Governance Bagi Bank Umum Perusahaan Badan Usaha
Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Manufaktur, Perbankan Dan Jasa
Romdhoni, Abdul Haris. 2015. Good Keungan Lainnya. Bandung:
Corporate Governance (GCG) Alfabeta.
dalam Perbankan Syariah. Jurnal

Peranan Good Corporate 193


Vol. VI No. 02, November 2020

194 Peranan Good Corporate

You might also like