You are on page 1of 7

1

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
1

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan


Prinsip Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari

Oleh

1 Suci Ariesti, 2Hayu Yolanda, 3 Yulna Dewita Hia


1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP
PGRI Sumatera Barat 2 Dosen STKIP PGRI Sumatera
Barat
3
Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT

This research has a background by definite of banking corporate using good corporate
governance in West Sumatera. It is caused by banking manajemen run a ethics business and
corporate culture of banking corporate in West Sumatera less. The research aims to know effect of
ethics business and corporate culture to implementation of good corporate governance on central
board of Bank Nagari by partialy and simultanously . Based on result of analyze data got
(1) ethics business have positive and significan influence to implementation good corporate
governance on central board of Bank Nagari with coefficien regression as many as 0,405. (2)
corporate culture have positive and significan influence to implementation good corporate
governance on central board of Bank Nagari with coefficien regression as many as 0,405. (3)
ethics business and corporate culture have positive and significan influence simultanously to
implementation good corporate governance on central board of Bank Nagari with F calculate =
79,717. 70,2% implementation good corporate governance on central board of Bank Nagari are
influenced ethics business and corporate culture.
Keywords : ethics business, corporate culture, and good corporate governance

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh terbatasnya perusahaan perbankan yang
melaksanakan GCG di daerah Sumatera Barat. Hal ini disebabkan buruknya pengelolaan
perbankan karena kurang menjalankan etika bisnis dan kurangnya budaya perusahaan perbankkan
di Sumatera Barat sehingga program GCG tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh etika bisnis dan budaya perusahaan secara parsial atau simultan
terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank
Nagari. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh diketahui bahwa (1) Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara etika bisnis terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari dengan koefesien regresi sebesar 0,405; (2) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya perusahaan terhadap pelaksanaan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari dengan koefesien regresi
sebesar 0,436; (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara etika bisnis dan budaya
perusahaan secara bersama-sama pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada
Kantor Pusat Bank Nagari dengan Fhitung = 79,717. Besarnya pengaruh variabel etika bisnis dan
budaya perusahaan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada
Kantor Pusat Bank Nagari yaitu 70,1% dan sisanya 29,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimasukan dalam penelitian.
Kata Kunci: Etika Perusahaan, Budaya Perusahaan, Good Corporate Governance.

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
2

PENDAHULUAN

Perhatian dunia terhadap dalam melaksanakan proses


Good Corporate Governance (GCG) pengambilan keputusan. Kedua,
mulai meningkat tajam sejak negara- akuntabilitas (Accountability) yaitu
negara Asia dilanda krisis moneter kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pada tahun 1997, terutama di bidang pertanggung jawaban (Responsibility)
perbankan dan sejak kejatuhan yaitu kesesuaian pengelolaan bank
perusahaan - perusahaan terkemuka di dengan peraturan perundang-undangan
dunia, termasuk Enron Corporation. yang berlaku dan prinsip pengelolaan
Kebangkrutan sektor keuangan dalam bank yang sehat. Keempat,
negeri ditandai dengan dilikuidasinya independensi (Independency) yaitu
16 bank oleh Bank Indonesia. Krisis pengelolaan bank secara profesional
ekonomi yang terjadi di kawasan Asia tanpa pengaruh dari pihak manapun.
Tenggara dan negara lain terjadi bukan Kelima, kewajaran (fairness) yaitu
hanya akibat faktor ekonomi makro, keadilan dan kesetaraan dalam
namun juga karena lemahnya memenuhi hak-hak stakeholders yang
peraturan yang ada di negara-negara timbul berdasarkan perjanjian dan
tersebut, seperti lemahnya hukum, peraturan perundang- undangan yang
standar akuntansi dan pemeriksaan berlaku. Dengan adanya prinsip-prinsip
keuangan (Auditing) yang belum Good Corporate Governance
mapan, pasar modal yang masih under diharapkan dapat memperbaiki citra
-regulated, lemahnya pengawasan dan kelangsungan hidup perbankan
komisaris, dan terabaikannya hak yang sempat terpuruk pada masa itu.
pemegang saham minoritas. Krisis Pelaksanaan Good Corporate
tersebut berdampak sangat besar bagi Governance (GCG) pada perbankan di
sendi - sendi perekonomian yang Sumatera Barat bisa dikatakan berjalan
nyaris melumpuhkan perekonomian stagnan. Hal ini dikarenakan,
nasional. pelaksanaan prinsip GCG oleh
Industri perbankan merupakan perusahaan dikatakan baru sekadar
suatu jenis industri yang sangat sarat tataran kulitnya saja. Sedangkan
dengan resiko karena melibatkan substansi GCG belum diterapkan
pengelolaan uang milik masyarakat dan secara benar. Perusahaan yang
diputar dalam bentuk berbagai investasi menerapkan konsep GCG hanya PT
seperti pemberian kredit, pembelian Semen Padang dan Bank Nagari,
surat-surat berharga dan jenis sedangkan yang lainnya belum, tidak
penanaman dana lainnya. Oleh karena termasuk BUMN atau perbankan yang
itu, bank harus dikelola secara memiliki cabang di Sumatera Barat.
profesional. Namun, pada Karena umumnya, cabang BUMN di
kenyataannya, buruknya pengelolaan Sumatera Barat penerapan GCG
perbankan dan kebijakan pemberian dengan mengacu pada perusahaan
kredit yang penuh kolusi hanya induk. (Padang Ekspres, 17 Juni 2007
menghasilkan terkonsentrasinya dalam Pernando, 2008).
pemberian kredit pada pihak-pihak Komitmen serta konsistensi
yang terkait dengan pemilik bank. penerapan GCG oleh Bank Nagari
Pelaksanaan Good Corporate melalui keterbukaan informasi
Governance menurut peraturan dibuktikan dengan diperolehnya
BNo.8/4/PBI/2006 yang diperbarui kembali Annual Report Award (ARA)
dengan peraturan BI No.8/14/PBI/2007 pada tahun 2013 dalam kategori Badan
pada sektor perbankan harus senantiasa Usaha Milik Daerah (BUMD). (Laksus
berlandaskan pada lima prinsip dasar. News, 27 September 2014). Selain itu,
Pertama, transparansi (Transparency), Indonesia Corporate Governance
yaitu keterbukaan dalam Watch menempatkan Bank Nagari pada
mengemukakan informasi yang rating 32 dari seluruh bank di indonesia
material dan relavan serta keterbukaan dalam pengimplementasian

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
3

GCG. Pergitungan implementasi GCG Bisnis merupakan suatu unsur


perbankan ini didasarkan pada laporan mutlak perlu dalam masyarakat
tahunan (annual report) yang modern. Tetapi kalau merupakan
dikeluarkan oleh bank bersangkutan fenomena sosial yang begitu hakiki,
berdasarkan analisis terhadap struktur, bisnis tidak dapat dilepaskan dari
proses dan implementasi GCG. aturan-aturan main yang selalu harus
Penerapan GCG yang baik ini diterima dalam pergaulan sosial,
membuktikan bahwa dewan komisari termasuk juga aturan-aturan moral.
bank nagari memainkan perannya Budaya perusahaan yang baik
dengan baik. Dengan hasil tersebut merupakan inti dari Good Corporate
dapat disimpulkan bahwa penerapan Governance (Moeljono, 2005:74).
GCG dapat merupakan salah satu Budaya yang baik adalah budaya yang
kelebihan yang dimiliki oleh Bank sesuai dan di kembangkan dari nilai-
Nagari. nilai yang ada di dalam para warganya.
Selain GCG, etika bisnis Dengan kata lain, agar prinsip-prinsip
merupakan kegiatan bisnis, yang Good Corporate Governance
mencakup seluruh aspek yang diterapkan dalam perusahaan maka
berkaitan dengan individu, diperlukan adanya suatu sistem nilai
perusahaan, industri dan juga yang menjadi pondasi agar semua
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup warga perusahaan bersedia komit
bagaimana kita menjalankan bisnis dengan Good Corporate Governance .
secara adil, sesuai dengan hukum yang Untuk membangun budaya
berlaku, dan tidak tergantung pada perusahaan yang baik maka diperlukan
kedudukan individu ataupun budaya kerja organisasi yang unggul
perusahaan di masyarakat. dan mampu mengangkat kekuatan-
Etika bisnis merupakan roh dan kekuatan dalam perusahaan yang
jiwa Good Corporate Governance. Tanpa tersembunyi untuk meningkatkan daya
didasari oleh moral dan etika yang baik saingnya. Sistem nilai tersebut
dari para pelaku bisnis, Good merupakan budaya perusahaan yang
Corporate Governance sulit akan memotivasi setiap individu dalam
diwujudkan. Selain itu, etika bisnis perusahaan untuk menerapkan prinsip-
tidak dapat dilepaskan dari hukum dan prinsip Good Corporate Governance
moral. secara sadar.
Selama perusahaan memiliki Berdasarkan hasil observasi
produk yang berkualitas dan berguna sementara yang dilaksanakan pada
untuk masyarakat disamping itu tanggal 10 Maret 2014 kepada 5 orang
dikelola dengan manajemen yang tepat responden, maka dapat dilihat dari
dibidang produksi, finansial, variabel GCG ditemukan fenomena
sumberdaya manusia dan lain-lain bahwa sebesar 80% responden
tetapi tidak mempunyai etika, maka mengatakan bahwa prinsip keterbukaan
kekurangan ini cepat atau lambat akan yang dianut oleh bank tidak
menjadi batu sandungan bagi mengurangi kewajiban untuk
perusahaan tersebut. memenuhi ketentuan rahasia bank
Moh. Wahyudin Zarkasyi sesuai dengan UU yang berlaku, 60%
(2008:41), untuk mencapai menyatakan bank telah menetapkan
keberhasilan dalam jangka panjang, tanggunag jawab yang jelas dari
pelaksanaan GCG perlu di landasi oleh masing-masing jajaran yang selaras
intergritas yang tinggi. Oleh karena itu, dengan visi,misi sasaran usaha dan
diperlukan pedoman perilaku strategi bank, 60% menyatakan untuk
perusahaan (Code of Conduct) yang menjaga kesangsungan usanyanya,
dapat menjadi acuan bagi organ bank berpengang pada prinsip kehati-
perusahaan dan semua karyawan dalam hatian dan menjamin dilaksanakannya
menetapkan nilai-nilai (values) dan ketentuan yang berlaku. 60%
etika bisnis sehingga menjadi bagian responden menyatakan seluruh jajaran
dari budaya perusahaan bank dapat mengambil keputusan

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
4

secara objektif dan bebas dari segala prinsip-prinsip GCG dipengaruhi oleh
tekanan dari pihak manapun, 80% variabel yang berbeda, tempat
menyatakan bank senantiasa penelitian, dan respondennya.
memperhatikan seluruh pihak-pihak Pada penelitian ini, penulis
kepentingan berdasarkan azas ingin melihat “Pengaruh Etika bisnis
kesetaraan dan kewajaran. dan Budaya Perusahaan terhadap
Pada variabel etika bisnis Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good
ditemukan fenomena bahwa sebesar Corporate Governance (GCG) pada
80% menyatakan karyawan harus Kantor Pusat Bank Nagari Kota
mengkoordinasikan setiap pengambilan Padang”.
keputusan dengan atasan, 60%
karyawan tidak dibenarkan memerintah METODOLOGI PENELITIAN
resepsionis untuk mengatakan “tidak Jenis penelitian yang digunakan
ada” kepada orang yang menelepon, adalah deskriptif asosiatif. Siregar
80% menyatakan perusahaan tidak (2013:15) menyatakan bahwa penelitian
dibenarkan memotong uang lembur deskriptif asosiatif adalah penelitian
karyawan karena alasan rugi, 80% yang betujuan untuk mengetahui
responden menyatakan bahwa hubungan sebab-akibat antara dua
pemimpin dan karyawan saling bekerja variabel atau lebih.
sama untuk meningkatkan laba Penelitian bertempat di kantor
perusahaan, 80% responden pusat Bank Nagari Kota Padang. Waktu
menyatakan bahwa selalu datang tepat penelitian dilakukan pada tanggal 25
waktu. Agustus – 22 September 2014.
Sedangkan untuk variabel Pengambilan sampel dalam penelitian
budaya perusahaan ditemukan fenomena ini adalah secara proporsional random
bahwa 60% menyatakan para pemimpin sampling yaitu teknik pengambilan
diperusahaan membuat para karyawan sampel yang langsung dilakukan pada
merasa bahwa mereka adalah aset populasi yang terdiri dari kelompok-
terpenting, 80% menyatakan bahwa kelompok tertentu.
karyawan selalu mendukung tujuan dan Penentuan besar sampelnya dengan
sasaran yang ditargetkan perusahaan, menggunakan rumus Slovin. Jumlah
80% menyatakan bahwa sampel pada penelitai inadalah
perusahaan selalu memberikan sebanyak 71 orang responden.
motivasi kepada karyawan untuk Instrumen yang digunakan dalam
mencapai hasil yang maksimal, 40% penelitian ini adalah kuesioner tertutup.
menyatakan dengan menilai dari Kuesioner terdiri dari sejumlah
tindakannya, pemimpin menganggap pertanyaan tertutup yang menggunakan
karyawan adalah orang yang skala likert dengan 5 alternatif jawaban
bertanggung jawab, cekatan dan dapat Item peryataan disusun berdasarkan
dipercaya, 80% menyatakan bahwa kisi-kisi dari variabel prinsip
pimpinan selalu memberikan motivasi pelaksanaan GCG, etika bisnis dan
kepada karyawan untuk selalu budaya perusahaan..
memberikan usaha yang maksimal Analisis data yang digunakan adalah
dalam bekerja, dan 60% menyatakan analisis deskriptif dan analisis induktif.
pimpinan selalu berusaha untuk Analisis deskriptif bertujuan untuk
mempertahankan karyawan yang melihat kecendrungan penyebaran pada
dimiliki kualitas kerja yang baik. masing-masing indikator dan untuk
Berdasarkan uraian diatas, melihat secara umum penyebaran pada
penulis tertarik untuk melakukan setiap variabel dalam bentuk penyajian
penelitian dan menganalisis data kedalam tabel distribusi frekuensi.
permasalahan ini dalam sebuah skripsi. Tujuan umum dari analisis induktif adalah
Dengan demikian, terdapat perbedaan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
penelitian penulis dengan penelitian etika bisnis dan
terdahulu, yaitu salah satu variabel budaya perusahaan terhadap
yang mempengaruhi pelaksanaan pelaksanaan prinsip-prinsip good

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
5

corporate governance (gcg) pada berpengaruh positif dan signifikan


kantor pusat Bank Nagari Kota Padang, terhadap pelaksanaan prinsip good
baik secara prsial atau simultan corporate governance pada Kantor
Pusat Bank Nagari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai thitung untuk variabel
Berdasarkan hasil analisis kemandirian belajar sebesar 6,791 dan
deskriptif, diperoleh keterangan tingkat Sig sebesar 0,000, sedangkan nilai t tabel
capaian responden terhadap kuesioner sebesar 1,667. Dari hasil tersebut dapat
penelitian untuk masing-masing diketahui thitung (6,791) > ttabel (1,667)
variabel. dan Sig (0,000) < α (0,05), artinya Ho2
Rata-rata skor jawaban responden ditolak Ha2 diterima. Dengan demikian
untuk variabel pelaksanaan prinsip- dapat disimpulkan bahwa secara parsial
prinsip GCG adalah 3,55 dengan tingkat atau individu variabel budaya
capaian responden sebesar 71,07% dan perusahaan berpengaruh positif dan
termasuk kategori baik. Hal ini dapat signifikan terhadap pelaksanaan prinsip
dimaknai bahwa secara keseluruhan good corporate governance pada
pelaksanaan prinsip good corporate Kantor Pusat Bank Nagari.
governance oleh Kantor Pusat Bank nilai Fhitung sebesar 79,717 dan Sig
Nagari Kota Padang dikategorikan baik. sebesar 0,000. Dengan Ftabel sebesar
Rata-rata skor jawaban responden 3,978, maka diketahui nilai Fhitung
untuk variabel etika bisnis adalah 3,59 (79.717) > dari Ftabel (3,978) dan Sig
dengan tingkat capaian responden (0,000) < Alpha (0,05) artinya H 03
sebesar 71,84% dan termasuk kategori ditolak dan Ha3 diterima. Jadi, dapat
baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa disimpulkan bahwa secara simultan
secara keseluruhan penerapan etika etika bisnis dan budaya perusahaan
bisnis oleh Kantor Pusat Bank Nagari berpengaruh positif dan signifikan
Kota Padang dikategorikan baik. terhadap pelaksanaan prinsip good
Rata-rata skor jawaban responden corporate governance pada Kantor
untuk variabel etika bisnis adalah 3,65 Pusat Bank Nagari.
dengan tingkat capaian responden
sebesar 72,96% dan termasuk kategori PENUTUP
baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa Berdasarkan hasil analisis data
secara keseluruhan budaya perusahaan yang telah dibahas maka dapat diambil
di Kantor Pusat Bank Nagari Kota kesimpulan Variabel etika bisnis
Padang dikategorikan baik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Setelah dilakukan analisa deskriptif pelaksanaan prinsip good corporate
kemudian dilakukan analisa induktif, governance pada Kantor Pusat Bank Nagari
untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kota Padang, Variabel budaya berpengaruh
Etika bisnis dan Budaya Perusahaan positif dan signifikan terhadap pelaksanaan
terhadap Pelaksanaan Prinsip-Prinsip prinsip good corporate governance pada
Good Corporate Governance (GCG) Kantor Pusat Bank Nagari Kota Padang, dan
pada Kantor Pusat Bank Nagari Kota Secara simultan etika bisnis dan budaya
Padang. Uji hipotesis yang digunakan perusahaan berpengaruh positif dan
adalah uji t dan uji F. Sebelum signifikan terhadap pelaksanaan prinsip
dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu good corporate governance pada Kantor
dilakukan uji uji kelayakan model dan Pusat Bank Nagari Kota Padang.
saumsi klasik. Setelah semua Berkenaan dengan temuan
persyaratan analisis terpenuhi, maka penelitian, maka penulis mengemukakan
dilanjutkan dengan uji hipotesisi. beberapa saran yaitu: Pihak Perbankan,
Dari uji hipotesis menggunakan uji disarankan untuk meningkatkan kesadaran
t diketahui thitung (5,546) > ttabel (1,667) betapa pentingnya pelaksanaan prinsip-
dan Sig (0,000) < α (0,05), artinya Ho1 prinsip Good Corporate Governance dalam
ditolak Ha1 diterima. Dengan demikian meningkatkan kepercayaan publik terhadap
dapat disimpulkan bahwa secara parsial bank. Pelaksanaan prinsip GCG dalam
atau individu variabel etika bisnis perusahaan dapat berjalan jika semua

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)
6

elemen dalam perusahaan saling


bekerjasama. Untuk meningkatkan
kerjasama semua elemen perusahaan maka
perusahaan harus memperhatikan etika
berbisnis yang baik, agar semua yang
terlibat dalam proses perbankan bisa merasa
diuntungkan. Selanjutnya, perusahaan harus
menanamkan budaya yang baik terhadap
karyawan dalam bekerja, agar
keberlangsungan perusahaan terjamin,
Variabel GCG, pelaksanaan GCG
merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan kualitas suatu perusahaan
perbankan. Baik buruknya pelaksanaan
GCG akan mempergaruhi kepercayaan
konsumen terhadap perbankkan. Prinsip
GCG harus selalu diterapkan oleh setiap
komponen perusahaan perbankkan.
Pelaksanaan GCG akan berjalan baik jika di
dorong oleh kondisi etika bisnis yang
dimiliki perusahaan. Selain itu, budaya
perusahaan juga akan mementukan
kelanjutan pelaksanaan prinsip GCG dalam
setiap proses yang dilakukan oleh setiap
komponen perbankkan.
Penelitian Selanjutnya, diharapkan
hasil penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi peneliti selanjutnya yang akan
membahas hal yang sama pada tempat lain.
Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin
meneliti tentang pelaksanaan prinsip GCG
pada temapat yang sama disarankan
mengaitkannya dengan variabel, yang lain
dari etika bisnis dan budaya perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
.
Moeljono, Djokosantoso. 2005. Good
Corporate Culture sebagai Inti dari
Good Corporate Governance.
Jakarta: Elex Media.
Siregar, Sofiyan. 2013. Statistik Parametrik
untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Zarkasyi, Wahyudi. 2008. Good Corporate
Governance. Bandung: Alfabeta.

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip


Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.Pd)

You might also like