Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Di era revolusi industri 4.0 penerapan teknologi digital, dan otomasi pada berbagai
Kata kunci: Aplikasi Android, bidang adalah sebuah keniscayaan, termasuk didalamnya pembalajaran Geomatika.
GeomatikaDroid dan Kesalahan Paralax
Dalam praktik dilapangan, mahasiswa pendidikan Vokasi dituntut mempunyai
kemandirian yang tinggi dalam pengukuran. Kesalahan dalam perhitungan jarak datar
dan beda tinggi umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam membaca dan mencatat
rambu ukur serta tidak adanya pengecekan keabsahan pembacaan data lapangan.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan pengembangan aplikasi android
Geomatika yang praktis berupa aplikasi survey dengan android untuk mengurangi
kesalahan pembacaan rambu dan kesalahan parallax pada pengukuran jarak dan beda
tinggi menggunakan teleskop pada alat ukur teodholit digital guna membantu
pembelajaran pada pendidikan vokasi. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi
GeomatikaDroid digunakan bahasa pemprograman java dan PHP dengan database
MySQL. Pengujian Program dan Debug dilakukan dengan Android 7.0. Dari hasil
pengujian lapangan GeomatikaDroid menujukan konsistensi dalam kejelasan (clarity)
dan keterbacaan (legibility) yang lebih baik dibandingkan sistem pembacaan dan
pencatatan konvensional pada buku lapangan. Aplikasi GeomatikaDroid memiliki
kesalahan parallax relatif kecil, yaitu 1mm sedangkan pencatatan tanpa aplikasi,
kesalahan parallax sebesar 18mm . Dimana dari uji z dua sample tak berkaitan terbukti
kedua sample mempunyai perbedaan kesalahan yang signifikan.
navigasi, geologi & geofisika, dan pengelolaan pertanahan. dan kejelasan pencataan dalam upaya mengurangi kesalahan
Oleh karena itu geomatika sangat fundamental terhadap parallax, maka hasil pembacaan dan pencataan bacaan
semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data rambu dari kelompok mahasiswa pengguna aplikasi
spasial, seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto GeomatikaDroid dibanding dengan hasil pembacaan dan
udara atau dengan gelombang elektromagnetik), kartografi, pencatatan dari kelompok mahasiswa lainnya yang
sistem informasi geografik (SIG), dan global positioning melakukan pembacaan tanpa validasi dan pencatatan secara
system (GPS) [5]. konvensional.
Seperti yang diskripsikan oleh Konecny, 2003 bahwa
survey telah menjadi sasaran otomasi. Dilapangan, surveyor 3. Hasil dan Pembahasan
dengan banyak bekal keahlian teknis dan kemampuan untuk Hasil Identifikasi Masalah :
menilai dan memutuskan telah digantikan oleh operator Data survey berupa catatan lapangan saat membaca
yang dikendalikan oleh sistem perangkat keras dan rambu ukur memegang peranan yang penting karena akan
perangkat lunak. Pembagian tugas Geomatika dalam mempengaruhi hasil perhitungan selanjutnya. Persyaratan
pengumpulan data, pemprosesan data dan penyajian tidak sebuah catatan lapangan adalah akurasi, integritas,
lagi absah, karena semua tugas tersebut dijalankan dalam keterbacaan, susunan dan kejelasan [1]. Dalam praktek
sistem yang terintegrasi [2]. pengukuran theodholit direkam menggunakan buku catatan
Ada beberapa sumber kesalahan saat melakukan lapangan yang ditulis dengan pensil 2b, pada umumnya
pengukuran seperti alat ukur, orang yang mengukur dan tulisan tidak rapi dan tidak jelas untuk dibaca. Kondisi
kondisi alam [6]. Yang menjadi sorotan pada penelitian ini medan yang panas terik dan faktor kelelahan akan
adalah kesalahan umum dilapangan dan banyak terjadi pada mempengaruhi kondisi pembaca rambu ukur dan pencatat
mahasiswa yang melakukan praktek Geomatika I. data. Hal ini bisa dilihat dari ketepatan pembacaan dan
Banyaknya kesalahan perhitungan jarak dan beda tinggi kejelasan penulisan data atau clarity. Gambar 1 dan 2
yang disebabkan oleh kesalahan dalam membaca dan menunjukan rekaman data lembar pertama dan lembar
mencatat rambu ukur dan jarangnya melakukan kontrol ketiga yang diambil oleh sekelompok mahasiswa yang
perhitungan benang tengah pada saat survey dilapangan melakukan praktek Geomatika.
sehingga mempengaruhi keabsahan data yang disajikan.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah melakukan
pengembangan aplikasi android Geomatika yang praktis
berupa aplikasi survey dengan android untuk mengurangi
kesalahan pembacaan rambu dan kesalahan parallax pada
pengukuran jarak dan beda tinggi menggunakan teleskop
pada alat ukur teodholit digital
2. Metode
Metodologi penelitian ini meliputi identifikasi masalah
yang sering terjadi pada waktu pengukuran topografi
menggunakan theodolit semi digital, setelah permasalahan (a)
diketahui maka dilakukan perancangan aplikasi android,
tahap selajutnya adalah melakukan coding dengan
Integrated Development Ennvironment (IDE) android
studio yang dilengkapi dengan Android SDK dan JDK,
bahasa pemprograman yang dipakai disisi client adalah
adalah java sedangkan disisi server PHP dengan database
MySQL. Pengujian Program dan Debug dilakukan
menggunakan Handset Samsung Galaxy J8 Prime dengan
dengan versi Android 7.0. Setelah Aplikasi selesai maka
dilakukan uji coba untuk melakukan pencatatan pemetaan
topografi dengan polygon tertutup dengan jumlah patok 4
titik ditambah dengan pengukuran titik detil yang diambil (b)
dari masing-masing titik poligon. Dan setelah segala bug Gambar 1. Catatan lapangan Pengukuran topografi secara
dari pengujian diperbaiki dan hasil pengujian tidak konvensional: (a) lembar ke 1 dan (b) lembar ke 3
ditemukan kesalahan mayor maka aplikasi selanjutnya
diupload di playstore. Untuk mengevaluasi kehandalan Disamping pembacaan rambu, ternyata kesalahan juga
aplikasi dalam membantu validasi pembacaan dilapangan bisa terjadi akibat penggunaan media berupa kalkulator
3 Totok Sulistyo dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
konvensional. Tidak adanya kontrol keabsahan pada fitur tersebut akan muncul dalam dialog box dengan kode
kalkulator konvensional terkadang membuat pencatat data sebagai berikut dengan
tidak secara langsung menyadari bahwa data yang mereka double num1 = (ba + bb) / 2;
gunakan adalah data yang tidak valid. String angka1 = String.valueOf(num1);
Rancangan dan Coding Aplikasi GeomatikaDriod : double num2 = (num1 - bt);
Untuk menghindari berbagai kesalahan diatas maka String angka2 = String.valueOf(num2);
dirancang sebuah Aplikasi Geomatika berupa Aplikasi TextView tvmsg = new
GeomatikaDroid yang dirancang untuk pembelajaran TextView(MainDataProActivity.this);
Geomatika khususnya pengukuran Poligon dan Pemetaan if ((num2 <=2) && (num2 >= -2)) {
topografi. Aplikasi ini merupakan kalkulator jarak dan beda String valid = "bacaan valid";
tinggi yang dilengkapi fitur pengecekan keabsahan tvmsg.setText("\t Selisih(Ba+Bb)/2 dan
pembacaan Benang silang atas, tengah dan bawah. Sehingga Bt:\n\t" + angka2 + "mm \n\t" + valid);
apabila ada kesalahan pembacaan rambu karena kesalahan } else {
pembaca atau akibat kesalahan parallax dapat langsung String valid = "bacaan tidak valid
diketahui dan dilakukan kembali setting teleskop dan periksa kembali!";
pengulangan pembacaan rambu. Untuk menghindari tvmsg.setText("\tSelisih(Ba+Bb)/2 dan
ketidakjelasan penulisan atau perekaman data, dalam Bt:\n\t" + angka2 + "mm \n\t" + valid);
aplikasi ini juga dilengkapi fitur catatan lapangan yang }
dapat merekam data lokasi instrumen, titik Back Sight (BS) Dari hasil rancangan GeomatikaDroid maka dilakukan
dan titik Fore Sight (FS). Pengguna dapat menyimpan pengujian dan ujicoba kehandalan aplikasi.
semua data dan diakhir pengukuran dapat melakukan
download dalam file dengan format csv yang dapat dibuka Hasil Pencatatan Lapangan dengan Aplikasi
selanjutnya dengan Microsoft excel atau aplikasi GeomatikaDroid:
spreadsheet lainnya, dengan hasil akhir berupa data dan Pencatatan dengan GeomatikaDroid konsistensi
informasi seperti koordinat titik alat, BS dan FS. Sehingga kejelasan (clarity) dan keterbacaan (legibility) tentunya
user dapat langsung menggunakan atau memproses data tidak dapat diragukan. Bahkan distorsi data dalam proses
koordinat atau data mentah (raw data) berupa Tinggi alat, selanjutnya dapat diminimalisir karena hasil dari file csv
Sudut horisontal, Azimut dan Bacaan rambu. dapat langsung diproses selanjutnya untuk koreksi dan
Dalam perhitungan jarak dan beda tinggi dibutuhkan penggambaran. Berbeda dangan catatan konvensional
data dari hasil pembacaan rambu berupa data benang atas, membutuhkan proses entry data dalam komputer yang
benag bawah dan benang tengah. memungkinkan terjadi kesalahan ulang dalam proses ini
Untuk mencari jarak datar (hd) : apabila tidak ada verifikasi dan validasi data yang telah
dientry.
hd=100 S . cos2 θ (1) [3]
dimana S= Benang atas (ba) – Benang bawah(bb)
θ=90−zenit (Bacaan vertikal) (2)
Maka,
hd=100 × ( ba−bb ) × cos2 ( 90− z ) (3)
Beda tinggi dapat dicari dengan formula sebagai berikut:
Δh=hd × tanθ + ( hi−bt ) (4) [3]
dimana hi adalah tinggi alat dan bt adalah bacaan benang
tengah
Kode yang dipakai untuk menyelesaikan beberapa
formula dalam pengukuran topografi dalam java formula
adalah sebagai berikut:
double hi, ba, bt, bb, z;
double hd =((0.1)*(ba-
bb)*(Math.cos(Math.toRadians(90-z)))*
(Math.cos(Math.toRadians(90-z))));
double∆h=(hd*(Math.tan(Math.toRadians(90 Gambar 2. Tampilan catatan lapangan pada Aplikasi
-z))))+((hi-bt)/1000); GeomatikaDroid
Untuk validasi bacaan rambu ukur sebagai upaya Untuk melihat keabsahan data pada aplikasi
meminimalisir kesalahan parallax, dilakukan dengan GoematikaDriod yang telah dirancang, maka dilakukan
membandingkan antara jumlah ba dan bb dengan nilai bt, ujicoba pada 2 kelompok mahasiswa. Kelompok pertama
jika selisih kurang dari 1,5 mm maka diinfokan valid sedang adalah kelompok tanpa menggunakan batuan aplikasi
apabila lebih besar maka diinfokan tidak valid, pesan
4 Totok Sulistyo dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)
Geomatika Droid sedangkan kelompok 2 adalah kelompok Kelompok 2 melakukan pencatatan lapangan hasil
dengan menggunakan bantuan aplikasi Geomatika Driod. pembacaan rambu ukur dengan memanfaatkan media
Kelompok 1 melakukan pembacaan dan pencatatan aplikasi geomatikaDroid. Dari 36 pembacaan dan
sebanyak 22 kali terdapat selisih selisih bacaan bt dan pencatatan diketahui selisih bacaan bt dan ba+bb/2 hanya
ba+bb/2 dengan jumlah 14 bacaan dengan selisih terbesar ada pada dua titik dengan besaran selisih 1mm. Secara rinci
mencapai 18 mm. dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 1. Hasil Pembacaan Rambu dan Kontrol keabsahan Tabel 3. Hasil Pembacaan Rambu dan Kontrol keabsahan
Kelompok 1 Kelompok 2
Ba Bt Bb btt=
Ba Bt Bb Btt=
No mm mm mm (ba+bb)/2 bt - btt
No mm mm mm (ba+bb)/2 bt - btt
1 931 800 669 800 0
1 1148 910 674 911 -1
2 2185 2100 2015 2100 0
2 3780 3710 3640 3710 0
3 2565 2500 2435 2500 0
3 2380 2315 2250 2315 0
4 1840 1800 1760 1800 0
4 2285 2225 2165 2225 0
5 2955 2800 2645 2800 0
5 1850 1790 1730 1790 0
6 775 600 425 600 0
6 1850 1760 1670 1760 0
7* 1900 1800 1690 1795 5
7 1385 1330 1275 1330 0
8 2400 2300 2200 2300 0
8 2300 2235 2170 2235 0
9* 3066 3025 2982 3024 1
9 3060 2930 2800 2930 0
10* 2069 1.982 1897 1983 -1
10 3010 2910 2810 2910 0
11* 2555 2.400 2215 2385 15
11 2960 2830 2700 2830 0
12* 1848 1650 1455 1652 -2
12 980 740 500 740 0
13* 1460 1406 1346 1403 3
13 700 550 400 550 0
14* 830 800 776 803 -3
14 4220 4060 3900 4060 0
15* 3538 3400 3295 3417 -17
15 1595 1500 1405 1500 0
16* 2320 2200 2060 2190 10
16 1390 1340 1290 1340 0
17* 3695 3500 3340 3518 -18
17 1775 1700 1625 1700 0
18* 3855 3700 3550 3703 -2
18 1540 1500 1460 1500 0
19* 2565 2400 2245 2405 -5
19 1110 1000 890 1000 0
20 2030 1890 1750 1.890 0
20 1507 1331 1153 1330 1
21* 2790 2645 2510 2.650 -5
21 1070 980 890 980 0
22* 1965 1820 1670 1818 3
22 3690 3580 3470 3580 0
btt=benang tengah teoritis 23 1700 1600 1500 1600 0
*) pembacaan dengan kesalahan 24 1540 1400 1260 1400 0
25 1420 1300 1180 1300 0
Untuk melihat keabsahan dan distribusi sampel 26 1500 1330 1160 1330 0
dihitung dengan menggunakan persamaan Kolmogorov- 27 1450 1120 790 1120 0
Smirnov, yaitu: 28 1930 1860 1790 1860 0
29 885 805 725 805 0
Tabel 2. Uji Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov (kelompok 1) 30 2360 2260 2160 2260 0
VAR00001 31 2160 2050 1940 2050 0
N 22 32 1430 1330 1230 1330 0
Mean -.7273 33 1535 1470 1405 1470 0
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.03178 34 1535 1470 1405 1470 0
Absolute .201 35 1535 1470 1405 1470 0
Most Extreme Differences Positive .186 36 1340 1100 860 1100 0
Negative -.201 btt=benang tengah teoritis
Kolmogorov-Smirnov Z .942
*) pembacaan dengan kesalahan
Asymp. Sig. (2-tailed) .337
a. Test distribution is Normal. Tabel 4. Uji Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov
b. Calculated from data. (kelompok 2)
VAR00002
Dari hasil pengujian perhitungan dengan Kolmogorov- N 36
Smirnov dengan SPSS diperoleh bahwa sample terdistribusi Mean .0000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .23905
normal (Tabel 2). Most Extreme Differences Absolute .472
Positive .472
5 Totok Sulistyo dkk, Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, Volume xx, Nomor x, Bulan Tahun (halaman)