Professional Documents
Culture Documents
Pandi Afandi
Abstract
Blazed the way new Effort Elegibility and run to need the careful consideration,
particularly if amount of invesment which provided very big and its rate of return require
the time old ones by various risk which possible arise in its business environment.
CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga plan to do open the knapping business unit of
stone utilize the to fulfill of requirement of development material for roadwork, bridge,
building, other infrastructure project and irrigation requiring meterial stone from various
size measure. The effort besides requiring farm which enough wide of needing also the
expense of big enough capital, so that to determine its elegibility is needed by analysis of
elegibility finansial. Analyzer used is]" capital budgeting" provided with the analysis of
payback period ( PBP), Net Present Value ( NPV), Profitability of Index ( PI) and Internal
Rate Of Return ( IRR).
Result of research indicate that the Payback Period obtained by result 4,5 quicker
year from maximum period payback 10 year, Positive NPV 339.142.040, PI (profitability
index) of equal to 1,207 bigger than number 1 and IRR of equal to 17,98 bigger than value
of cost of capital 13,2 %, so that the project of knapping business unit of CV Eka Mandiri
of Randu Acir Salatiga by finansial through the capital budgeting " Feasible and
competent" to be run. Is hereinafter suggested for the follow up of result of this study by
equiping other analysis like social impact analysis, environmental impact and analyse the
non other economics.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan material guna mendukung pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Dengan terbangunnya infrastruktur berikut
fasilitas pendukunganya yang semakin lengkap maka akan menunjang pula
pertumbuhan ekonomi lokal hingga nasional.
Kandungan alam yang mendukung kebutuhan akan bahan baku dan material yang
dibutuhkan tersedia oleh alam sekitar kita seperti aneka tanaman, tanah, air, batu alam,
padas serta sumber daya alam lainnya, sebagian besar diantaranya dapat diolah lebih
lanjut menjadi bahan baku produk-produk konstruksi seperti perbaikan jalan, jembatan,
gedung dan sarana infrastruktur lainnya.
1
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Ada berbagai jenis batu yang dapat digunakan untuk membangun konstruksi suatu
bangunan sperti batu padas, batu kapur, batu alam. Batu alam yang digunakan untuk
pengerasan jalan dan hotmix sering dinamakan batu “blondos”, batu jenis ini dapat
(dipecah) diolah lebih lanjut menjadi batu berbagi ukuran seperti batu pecah ukuran 2-
3, batu pecah ukuran 1-2, batu pecah ukuran 0-5 serta batu halus menyerupai pasir, dan
semua diolah sesuai dengan kebutuhan dan proyek yang memesannya.
Untuk mengolah batu dalam berbagi ukuran tersebut diperlukan peralatan barat
seperti mesin loader dan mesin crusher. Bahan baku batu diperoleh dari lahan material
batu blondos seluas lebih dari 2.900 M2 dengan nilai investasi di atas Rp. 600,- juta,
selain itu diperlukan pula instalasi listrik, blender potong dan bangunan kantor sebagai
pendukung pengolahan batu tersebut.
Secara keseluruhan diperlukan berbagai sarana untuk memenuhi semua kebutuhan
tersebut mulai dari lahan, peralatan dan modal awal produksi tersebut dibutuhkan nilai
investasi di atas Rp. 1,6, Milyar. Sumber modal investasi diperoleh dari modal
pinjaman dan modal perusahaan. Sebagian besar modal diperoleh dari pinjaman (kredit)
pada Bank maupun pada pihak ketiga dengan konsekuensi menambah biaya modal
(cost of capital). Biaya modal akan mengurangi jumlah pendapatan yang harus
diterimanya dan ini akan berpengaruh pula terhadap proceed perusahaan selama masa
kredit tersebut tertanam di dalam perusahaan sehingga diperlukan kecermatan dan
pertimbangan yang matang dengan mencari portofolio kredit yang bunganya seringan
mungkin sehingga memberikan kontribusi cost of capital yang paling efisien.
Investasi yang yang nilainya sangat besar untuk ukuran perusahaan skala kecil
memerlukan kecermatan dalam menganalisis kelayakannya. Hal ini akan terkait dengan
hubungan kerja sama dan jaringan pemasaran produk yang luas selain memenuhi
kebutuhan pesanan dari para pelanggan mengingat hasil dari pemasaran produk akan
sangat berpengaruh terhadap cash-in yang diterima oleh perusahaan, oleh karena itu
jika pemesaran tidak mengalami kendala yang cukup berarti, maka analisis selanjutnya
adalah kelayakan dari aspek finansial.
Aspek kelayakan finansial penting dilakukan mengingat bahwa usaha tersebut
dapat dikatagorikan bersifat proyek, yang memerlukan jangka waktu pengembalian
yang panjang dilihat dari periode Akuntansinya. Selama dalam jangka waktu tersebut
terdapat berbagai hal yang sifatnya penuh ketidak pastian yang dipengaruhi oleh tingkat
laju inflasi dan tingkat suku bunga bank, sehingga nilai investasi yang dikeluarakan dan
pendapatan atau uang yang diperoleh sekarang nilainya akan berbeda dengan nilai uang
2
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
pada masa yang akan datang yang disebut dengan nilai waktu dari pada uang. Dalam
manajemen keungan untuk memperhitungkan adanya ketidak pastian itu maka nilai
uang dimasa yang akan datang dapat dihitung sekarang dengan memperhatikan aspek
discount factor atau nilai sekarang dari uang yang diperoleh sekarangf untuk masa
yang akan datang. Discount factor tersebut dapat ditetapkan dengan memperhatikan
inflasi dan suku bunga bank sekarang, dengan menggunakan tabel present value (PV),
maka nilai uang masa yang akan datang dapat dihgitung sekarang.
Manfaat dan biaya untuk kelayakan proyek pemecah batu tersebut juga
diperhitungakan dengan menggunakan net benefit and cost (net B/C), sehingga dapat
diperhitungkan pula jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi
yang dikeluarkan selama ini dalam ukuran waktu (kurun waktu) yang dinamakan
payback period, faktor utama yang mempengaruhinya adalah besarnya revenue
(pendapatan) sebagai proceed (penerimaan) dan nilai investasi atau outlays, semakin
besar proceed-nya makan jangka waktu pengembalian nilai investasi akan semakin
cepat, sebaliknya semakin kecil proceed yang diperoleh maka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan nilai investasi tersebut semakin lama.
Kelayakan lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah tingkat pengembalian
nilai investasi. Tingkat pengmbalian investasi diperhitungkan dari nilai present value
positif sebagai lebih besar indikator kelayakannya yang biasanya diperhitungkan dari
tingkat kemampuan proyek mengembalikan nilai investasi dengan persentase tertentu
yang disebut dengan metode internal rate of return (IRR).
Metode lain yang dapat digunakan melengkapi analisis kelayakan berikutnya
adalah profitability index (PI), yaitu dengan cara membandingkan nilai sekarang dari
rencana penerimaan kas bersih ( net cash in) di masa yang akan datang dengan nilai
sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan dengan ukuran
kelayakannya adalah ratio present value cash in dengan present value cash out,
dikatakan layak jika nilai PI lebih besar dari angka 1 (satu).
Dengan menggunakan berbagai alat analisis tersebut diharapkan akan mampu
memberikan pertimbangan, masukan dan antisipasi masa depan proyek unit pemecah
batu yang baru saja dirintis oleh perusahaan pemecah batu Eka Mandiri di Randu Acir
Salatiga dengan memperhatikan penganggaran modal (capital budgeting), yang
selanjutnya dapat dianalisis dari aspek finansial melalui net B/C, payback period (PP),
net present value (NPV), proftability index (PI) dan internal rate of return (IRR),
dengan judul penelitian “ANALISIS KELAYAKAN USAHA UNIT PEMECAH BATU
3
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
B. Perumusan Masalah
Kelayakan usaha yang baru dirintis dan dijalankan memerlukan pertimbangan
yang cermat mengingat jumalah investasi yang digelontorkan sangat besar dan tingkat
pengembaliannya membutuhkan wkatu yang tidak sebentar, dengan berbagai resiko dan
lingkungan bisnisnya. Secara finansial maka kelayakan suatu proyek dapat diukur
melalui berbagai analisis kelayakan dengan pendekatan “capital budgeting”, seperti
dirumuskan dalam rumusan maslah berikut ini.
1. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis payback period (PBP) ?
2. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis net present value (NPV) ?
3. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis profitability index (PI) ?
4. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis internal rate of return (IRR) ?
4
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
2. Manfaat Penelitian
Hasil analisis finansial dengan pendekatan capital budgeting sering
digunakan untuk mentehaui kelayakan suatu usaha yang baru atau akan dirintis
sekaligus menjadi pertimbangan utama dalam membuat suatu keputusan investasi
jangka panjang, sehingga dengan penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi
manfaat kepada:
a. Perusahaan
Hasil kelayakan usaha dapat digunakan untuk pertimbangan dan perencanaan
perusahaan kelangsungan perusahaan dan kelayakan usaha pada masa yang akan
datang.
b. Pemilik
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan pertimbangan pemilik dalam
memutuskan keinginannya untuk melaksanakan proyek/usaha yang akan
dijalankan.
c. Investor
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan pertimngan para investor untuk
bergabung dan mendanai proyek/usaha yang dijalankannya.
d. Kreditur
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan jaminan bagi kreditur untuk turut serta
membiayai proyek atau usaha yang dirintisnya.
e. Peneliti
Hasil penelitian ini menjadi masukan berharga, jika peneliti lain ingin
menindaklanjuti hasil penelitian ini.
f. STIE AMA Salatiga
Hasil penelitian menjadi referensi bagi STIE AMA Salatiga khususnya bagi
pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat (P3M) STIE AMA Salatiga.
PAPARAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya sustu
proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Istilah proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan
5
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah
ada ( Suad Husnan dan Suwarsono dalam Jumingan : 2009). Keberhasilan
proyek dalam pengertian terbatas yaitu diukur dari manfaat ekonomi suatu
investasi atau keberhasilan proyek tersebut dalammenghasilkan profit. Dalam
pengertian yang lebih lauas maka dengan adanya proyek tersebut diharapakan
pula manfaat non ekonomis seperti pemanfaatan sumberdaya yang melimpah,
kesejahteraan masyarakat sekitar serta penyerapan tenaga kerja.
2. Lingkup Studi Kelayakan
Berhasil tidaknya proyek adalah sejauh mana dia mampu memberikan
manfaat ekonomis dan keuntungan secara finasial bagi perusahaan. Untuk itu
proyek investasi dilakukan atas analisis dan kriteria tertentu yang meliputi
aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek manajemen, aspek hukum
(Suad Husnan Suwarsono : 2000). Aspek pasar meliputi; permintaan,
penawaran, marketing mix dan market share. Aspek teknis meliputi; observasi
pendahuluan, skala produksi yang ditetapkan, proses produksi, msein yang
dipilh dan digunakan, kemungkinan penanganan limbah produksi, lokasi (site
produksi) skedul kerja dan teknologi yang digunakan. Aspek keuangan
meliputi dana yang diperlukan, sumber pembelanjaan yang digunakan, taksiran
L/R pada berbagai tingkat operasi, benefit and cost finansial yang meliputi rate
of return on investment (ROI), profitability index (PI), net present value (NPV)
dan payback period serta cashflow. Aspek manajemen meliputi; manajemen
dalam masa pembangunan proyek seperti siapa pelaksnanya, jadwal
penyelesaian dan manajemen dlam masa operasi seperti bentuk badan usaha
yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan dan tenaga
kerja yang diperlukan. Sedangkan aspek hukum menyangkut bentuk badan
usaha yang dipilih, akte, sertifikat dan ijin yang diperlukan.
6
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
proyek apakah dibelanjai dari modal sendiri atau modal pinjaman. Modal
sendiri adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan dan modal pinjaman
berasal dari kredit, leasing, surat hutang dan sebagianya.
2. Aliran Kas Proyek (cashflow)
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dikelompokkan
menjadi tiga bagian:
a. initial cash flow (aliran kas permulaan) yang meliputi pengeluaran-
pengeluaran untuk investasi (outlays) awal periode.
b. Operational cash flow (aliran kas operasional), yaitu aliran kas yang timbul
selama operasi proyek.
c. Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran kas yang diperoleh
pada waktu proyek berakhir.
3. Analisis Kelayakan
Secara finansial analisis kelayakan proyek dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang terdiri dari :
a. Metode Payback Period (PBP).
Metode ini mengukur seberapa cepat nilai investasi dapat kembali
yang hasilnya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun atau bulan). Jika
waktu payback lebih pendek dari waktu yang disyaratkan maka proyek
dinyatakan menguntungkan sebaliknya jika payback lebih lama dari waktu
yang disyartakan maka dinyatakan tidak menguntungkan. Penentuan
payback maksimum yang disyaratkan dapat mengacu pada proyek sejenis.
b. Metode Net Present Value (NPV).
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung selisih antara nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang, untuk itu perlu dipertimbangkan terlebih dahulu tingkat
bunga yang relevan. Jika penerimaan nilai kas bersih sekarang dimasa yang
akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi maka proyek
dinyatakan menguntungkan dan diterima, jika NPV negatif maka tidak
menguntungkan dan proyek dinyatakan ditolak.
c. Metode Profitability Index (PI).
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung perbandingan antara
nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai
sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari angka satu maka proyek
7
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
C. Kerangka Pemikiran
Alur pemikiran kelayakan unit usaha pemecah batu Eka Mandiri Randu
Acir Salatiga dapat disederhanakan dengan gambar sebagai berikut:
NILAI INVESTASI
PENILAIAN
LAYAK/TIDAK LAYAK
8
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
2. Definisi Operasional
a. Analisis finansial
Adalah analisis yang didasarkan pada laporan keuangan disusun
berdasarkan Akuntansi sebagai sumber pembuatan keputusan finansial.
b. Kelayakan investasi
Yaitu meneliti dan menganalisis tentang dpat tidaknya suatu proyek
investasi dilaksanakan secara berhasil.
c. Kelayakan Finansial
Yaitu berhasil tidaknya suatu proyek diukur dari kemampuan proyek dalam
memberikan keuntungan finasial bagi perusahaan.
Proyek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah proyek kelayakan unit
usaha pemecah batu Eka Mandiri Randu Acir Salatiga.
E. Data Penelitian
Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder, data primer
diperoleh langsung dari responden yang berhubungan dengan informasi keuangan
yang meliputi nilai investasi, estimasi pendapatan dan biaya. Data Sekunder
diperoleh dari laporan-laporan finansial yang tersedia dari Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga. Selanjutnya data dikumpulkan dan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan
analisis ditambah hasil intervew yang depat melengkapi informasi/data yang
diperlukan.
9
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
1. Cash Flow
Perhitungan cash flow dengan memperhatikan bunga hutang mengingat
sumber pendanaan investasi unit pemecah batu bersumber dari dana pinjaman
(hutang), maka perlu diperhitungkan penghematan pajak (tax saving) karena adanya
beban bunga. Untuk dlam pemahaman penelitian ini cash flow yang dimaksud adalah
sma dengan proceeds (net cash inflows), salah satu rumus yang dpat digunakan
adalah:
Proceeds = (1-tx) EBIT + D, dimana :
Proceeds = penerimaan kas bersih
tx = tarip pajak
EBIT = Earning Before Interest and Taxes / laba bersih seblum bunga dan
pajak.
D = Depresiasi (penyusutan)
2. Payback Period (PBP)
Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh
modal yang digunakan pada investasi awal (initial investement), jika PBP lebih
pendek dari umur proyek maka usul investasi tersebut diterima, jika umur PBP lebih
panjang dari umur proyek maka usul tersebut ditolak. Dalam penelitian ini umur
investasi proyek diperkirakan 5 tahun. Rumus perhitungan PBP sebagai berikut:
PBP = Initial Investment Cost
Annual Proceeds
Keterangan :
PBP = Payback Period
Initial Investement = Jumlah investasi awal
Annual proceeds = Jumlah penerimaan tahunan
10
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Jika hasil NPV positif maka usulan proyek tersebut dinyatakan layak, jika
hasilnya negatif maka usulan proyek dinyatakan tidak layak.
PI = Profitability Index
PV = Present Value
PEMBAHASAN
A. Initial Investment
Jumlah nilai investasi awal yang harus disediakan oleh CV Eka Mandiri
meliputi :
1. Investasi untuk lahan/tanah 644.785.000
2. Mesin Loader 240.000.000
3. Mesin Stoner Crusser 626.000.000
4. Instalasi Listrik 167.000.000
5. Material Batu Blondos 38.780.000
11
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Jumlah laba bersih setelah pajak per bulan Rp. 15.270.362, dengan asumsi laba
konstan maka dalam 1 tahun jumlah laba bersih setelah pajak (EAT) dikalikan
12 sehingga menjadi sebesar Rp. 183.244.344.-./tahun.
2. Depresiasi
Umur ekonomis peralatan diestimasi 10 tahun dengan menggunakan
metode garis lurus dan rincian perhitungan depresiasi berbagai peralatan
terlampir per bulan yang meliputi :
- Depresiasi Mesin Loader 1.200.000
- Depresiasi Mesin Stone Crusher 2.630.000
- Depresiasi Peralatan Intalasi 1.113.000
- Depresiasi Peralatan Blender Potong 67.000 +
12
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Dengan memperhatikan hasil PBP tersebut di atas selama 4,5 tahun sedangkan
maksimum proceeds dari unit pemecah batu ini adalah 10 tahun, maka tingkat
pengmbalian nilai investasi tersebut lebih cepat dibanding dengan nilai
maksimum proceeds-nya sehingga proyek unit pemecah batu CV Eka Mandiri
layak untuk dijalankan.
2. NPV (Net Present Value)
Net present value memperhatikan nilai bersih sekarang atas dasar niali
waktu uang yang akan datang untuk dinilai pada waktu sekarang. Hal itu akan
diperoleh dari selisih dari present value of proceeds dengan present value of
13
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
14
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Hasil perhitungan profitability index (PI) diperoleh nilai sebesar 1,207, artinya
lebih besar dari angka 1, sehingga usulan CV Eka Mandiri untuk membuka unit
usaha pemecah batu layak untuk dijalankan.
4. IRR (Internal rate of return)
Internal rate of return menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari nilai proceeds. IRR dijadikan tolak ukur tingkat kemampuan
proyek dalam menghasilkan proceeds hingga sama dengan initial investment
kemudian dibandingkan tingkat cost of capital-nya. Untuk memperoleh nilai
tersebut dilakukan pendekatan interpolasi dengan menghitung NPV positif
dengan NPV negatif, sehingga akan diperleh discount factor tertentu yang
menghasilkan nilai NPV sama dengan 0, dengan rumus:
n
IRR = ∑ + Net Cash Inflow = 0
t=0 (1 + r)n
Dengan demikian IRR untuk unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri dapat
dihitung sebagai berikut:
NPV positif = 339.142.040, dengan DF = 13 %
NPV negatif = - 1.075.240, dengan DF = 18 %
IRR = 13 % + ( 0,997 x 5 %)
IRR = 13 % + 4,98%
IRR = 17,98 %
15
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Hasil perhitungan IRR unit usaha pemecah batu diperoleh nilai IRR sebesar
17,98 persen, lebih besar dari tingkat bunga yang digunakan untuk cost of
capital dari initial investment sebesar 13,2 persen, sehingga usulan proyek unit
usaha pemecah batu CV Eka Mandiri layak untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA :
Husnan,Suad, Suwarsono, 2000, Studi Kelayakan Proyek, YKPN, Yogyakarta.
Jumingan, 2009, Studi Kelayakan Bisnis; teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan, Bumi
Aksara, Jakarta.
16
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)
Titik, Anayati, 2005, Analisa Kelayakan Usaha Perkebunan Karet Melalui Pendekatan
Capital Budgeting Pada PT Perkebunan Nusanatara IX Getas, Salatiga.
17