You are on page 1of 17

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA UNIT PEMECAH BATU


DENGAN PENDAKATAN “CAPITAL BUDGETING”
PADA CV EKA MANDIRI RANDU ACIR SALATIGA

Pandi Afandi

Dosen Tetap STIE AMA Salatiga

Abstract

Blazed the way new Effort Elegibility and run to need the careful consideration,
particularly if amount of invesment which provided very big and its rate of return require
the time old ones by various risk which possible arise in its business environment.
CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga plan to do open the knapping business unit of
stone utilize the to fulfill of requirement of development material for roadwork, bridge,
building, other infrastructure project and irrigation requiring meterial stone from various
size measure. The effort besides requiring farm which enough wide of needing also the
expense of big enough capital, so that to determine its elegibility is needed by analysis of
elegibility finansial. Analyzer used is]" capital budgeting" provided with the analysis of
payback period ( PBP), Net Present Value ( NPV), Profitability of Index ( PI) and Internal
Rate Of Return ( IRR).
Result of research indicate that the Payback Period obtained by result 4,5 quicker
year from maximum period payback 10 year, Positive NPV 339.142.040, PI (profitability
index) of equal to 1,207 bigger than number 1 and IRR of equal to 17,98 bigger than value
of cost of capital 13,2 %, so that the project of knapping business unit of CV Eka Mandiri
of Randu Acir Salatiga by finansial through the capital budgeting " Feasible and
competent" to be run. Is hereinafter suggested for the follow up of result of this study by
equiping other analysis like social impact analysis, environmental impact and analyse the
non other economics.

Keywords : Capital Budgeting, Payback Period, Profitability of Index and IRR

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan material guna mendukung pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Dengan terbangunnya infrastruktur berikut
fasilitas pendukunganya yang semakin lengkap maka akan menunjang pula
pertumbuhan ekonomi lokal hingga nasional.
Kandungan alam yang mendukung kebutuhan akan bahan baku dan material yang
dibutuhkan tersedia oleh alam sekitar kita seperti aneka tanaman, tanah, air, batu alam,
padas serta sumber daya alam lainnya, sebagian besar diantaranya dapat diolah lebih
lanjut menjadi bahan baku produk-produk konstruksi seperti perbaikan jalan, jembatan,
gedung dan sarana infrastruktur lainnya.

1
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

Ada berbagai jenis batu yang dapat digunakan untuk membangun konstruksi suatu
bangunan sperti batu padas, batu kapur, batu alam. Batu alam yang digunakan untuk
pengerasan jalan dan hotmix sering dinamakan batu “blondos”, batu jenis ini dapat
(dipecah) diolah lebih lanjut menjadi batu berbagi ukuran seperti batu pecah ukuran 2-
3, batu pecah ukuran 1-2, batu pecah ukuran 0-5 serta batu halus menyerupai pasir, dan
semua diolah sesuai dengan kebutuhan dan proyek yang memesannya.
Untuk mengolah batu dalam berbagi ukuran tersebut diperlukan peralatan barat
seperti mesin loader dan mesin crusher. Bahan baku batu diperoleh dari lahan material
batu blondos seluas lebih dari 2.900 M2 dengan nilai investasi di atas Rp. 600,- juta,
selain itu diperlukan pula instalasi listrik, blender potong dan bangunan kantor sebagai
pendukung pengolahan batu tersebut.
Secara keseluruhan diperlukan berbagai sarana untuk memenuhi semua kebutuhan
tersebut mulai dari lahan, peralatan dan modal awal produksi tersebut dibutuhkan nilai
investasi di atas Rp. 1,6, Milyar. Sumber modal investasi diperoleh dari modal
pinjaman dan modal perusahaan. Sebagian besar modal diperoleh dari pinjaman (kredit)
pada Bank maupun pada pihak ketiga dengan konsekuensi menambah biaya modal
(cost of capital). Biaya modal akan mengurangi jumlah pendapatan yang harus
diterimanya dan ini akan berpengaruh pula terhadap proceed perusahaan selama masa
kredit tersebut tertanam di dalam perusahaan sehingga diperlukan kecermatan dan
pertimbangan yang matang dengan mencari portofolio kredit yang bunganya seringan
mungkin sehingga memberikan kontribusi cost of capital yang paling efisien.
Investasi yang yang nilainya sangat besar untuk ukuran perusahaan skala kecil
memerlukan kecermatan dalam menganalisis kelayakannya. Hal ini akan terkait dengan
hubungan kerja sama dan jaringan pemasaran produk yang luas selain memenuhi
kebutuhan pesanan dari para pelanggan mengingat hasil dari pemasaran produk akan
sangat berpengaruh terhadap cash-in yang diterima oleh perusahaan, oleh karena itu
jika pemesaran tidak mengalami kendala yang cukup berarti, maka analisis selanjutnya
adalah kelayakan dari aspek finansial.
Aspek kelayakan finansial penting dilakukan mengingat bahwa usaha tersebut
dapat dikatagorikan bersifat proyek, yang memerlukan jangka waktu pengembalian
yang panjang dilihat dari periode Akuntansinya. Selama dalam jangka waktu tersebut
terdapat berbagai hal yang sifatnya penuh ketidak pastian yang dipengaruhi oleh tingkat
laju inflasi dan tingkat suku bunga bank, sehingga nilai investasi yang dikeluarakan dan
pendapatan atau uang yang diperoleh sekarang nilainya akan berbeda dengan nilai uang

2
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

pada masa yang akan datang yang disebut dengan nilai waktu dari pada uang. Dalam
manajemen keungan untuk memperhitungkan adanya ketidak pastian itu maka nilai
uang dimasa yang akan datang dapat dihitung sekarang dengan memperhatikan aspek
discount factor atau nilai sekarang dari uang yang diperoleh sekarangf untuk masa
yang akan datang. Discount factor tersebut dapat ditetapkan dengan memperhatikan
inflasi dan suku bunga bank sekarang, dengan menggunakan tabel present value (PV),
maka nilai uang masa yang akan datang dapat dihgitung sekarang.
Manfaat dan biaya untuk kelayakan proyek pemecah batu tersebut juga
diperhitungakan dengan menggunakan net benefit and cost (net B/C), sehingga dapat
diperhitungkan pula jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi
yang dikeluarkan selama ini dalam ukuran waktu (kurun waktu) yang dinamakan
payback period, faktor utama yang mempengaruhinya adalah besarnya revenue
(pendapatan) sebagai proceed (penerimaan) dan nilai investasi atau outlays, semakin
besar proceed-nya makan jangka waktu pengembalian nilai investasi akan semakin
cepat, sebaliknya semakin kecil proceed yang diperoleh maka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan nilai investasi tersebut semakin lama.
Kelayakan lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah tingkat pengembalian
nilai investasi. Tingkat pengmbalian investasi diperhitungkan dari nilai present value
positif sebagai lebih besar indikator kelayakannya yang biasanya diperhitungkan dari
tingkat kemampuan proyek mengembalikan nilai investasi dengan persentase tertentu
yang disebut dengan metode internal rate of return (IRR).
Metode lain yang dapat digunakan melengkapi analisis kelayakan berikutnya
adalah profitability index (PI), yaitu dengan cara membandingkan nilai sekarang dari
rencana penerimaan kas bersih ( net cash in) di masa yang akan datang dengan nilai
sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan dengan ukuran
kelayakannya adalah ratio present value cash in dengan present value cash out,
dikatakan layak jika nilai PI lebih besar dari angka 1 (satu).
Dengan menggunakan berbagai alat analisis tersebut diharapkan akan mampu
memberikan pertimbangan, masukan dan antisipasi masa depan proyek unit pemecah
batu yang baru saja dirintis oleh perusahaan pemecah batu Eka Mandiri di Randu Acir
Salatiga dengan memperhatikan penganggaran modal (capital budgeting), yang
selanjutnya dapat dianalisis dari aspek finansial melalui net B/C, payback period (PP),
net present value (NPV), proftability index (PI) dan internal rate of return (IRR),
dengan judul penelitian “ANALISIS KELAYAKAN USAHA UNIT PEMECAH BATU

3
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

DENGAN PENDAKATAN “CAPITAL BUDGETING” PADA CV EKA MANDIRI


RANDU ACIR SALATIGA”.

B. Perumusan Masalah
Kelayakan usaha yang baru dirintis dan dijalankan memerlukan pertimbangan
yang cermat mengingat jumalah investasi yang digelontorkan sangat besar dan tingkat
pengembaliannya membutuhkan wkatu yang tidak sebentar, dengan berbagai resiko dan
lingkungan bisnisnya. Secara finansial maka kelayakan suatu proyek dapat diukur
melalui berbagai analisis kelayakan dengan pendekatan “capital budgeting”, seperti
dirumuskan dalam rumusan maslah berikut ini.
1. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis payback period (PBP) ?
2. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis net present value (NPV) ?
3. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis profitability index (PI) ?
4. Bagaimana kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis internal rate of return (IRR) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan penelitian
Mengingat pentingnya penganggaran modal (capital budgeting) sebagai alat
bantu dalam menila kelayakan usaha secara finansial, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kelayakan usaha pemecah batu Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga melalui analisis kelayakan finansial yang meliputi :
a. Kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga
melalui payback period (PBP) ?
b. Kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga
melalui net present value (NPV) ?
c. Kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga
melalui profitability index (PI) ?
d. Kelayakan unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga
melalui internal rate of return (IRR) ?

4
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

2. Manfaat Penelitian
Hasil analisis finansial dengan pendekatan capital budgeting sering
digunakan untuk mentehaui kelayakan suatu usaha yang baru atau akan dirintis
sekaligus menjadi pertimbangan utama dalam membuat suatu keputusan investasi
jangka panjang, sehingga dengan penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi
manfaat kepada:
a. Perusahaan
Hasil kelayakan usaha dapat digunakan untuk pertimbangan dan perencanaan
perusahaan kelangsungan perusahaan dan kelayakan usaha pada masa yang akan
datang.
b. Pemilik
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan pertimbangan pemilik dalam
memutuskan keinginannya untuk melaksanakan proyek/usaha yang akan
dijalankan.
c. Investor
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan pertimngan para investor untuk
bergabung dan mendanai proyek/usaha yang dijalankannya.
d. Kreditur
Hasil kelayakan usaha dapat dijadikan jaminan bagi kreditur untuk turut serta
membiayai proyek atau usaha yang dirintisnya.
e. Peneliti
Hasil penelitian ini menjadi masukan berharga, jika peneliti lain ingin
menindaklanjuti hasil penelitian ini.
f. STIE AMA Salatiga
Hasil penelitian menjadi referensi bagi STIE AMA Salatiga khususnya bagi
pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat (P3M) STIE AMA Salatiga.

PAPARAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya sustu
proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Istilah proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan
5
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah
ada ( Suad Husnan dan Suwarsono dalam Jumingan : 2009). Keberhasilan
proyek dalam pengertian terbatas yaitu diukur dari manfaat ekonomi suatu
investasi atau keberhasilan proyek tersebut dalammenghasilkan profit. Dalam
pengertian yang lebih lauas maka dengan adanya proyek tersebut diharapakan
pula manfaat non ekonomis seperti pemanfaatan sumberdaya yang melimpah,
kesejahteraan masyarakat sekitar serta penyerapan tenaga kerja.
2. Lingkup Studi Kelayakan
Berhasil tidaknya proyek adalah sejauh mana dia mampu memberikan
manfaat ekonomis dan keuntungan secara finasial bagi perusahaan. Untuk itu
proyek investasi dilakukan atas analisis dan kriteria tertentu yang meliputi
aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek manajemen, aspek hukum
(Suad Husnan Suwarsono : 2000). Aspek pasar meliputi; permintaan,
penawaran, marketing mix dan market share. Aspek teknis meliputi; observasi
pendahuluan, skala produksi yang ditetapkan, proses produksi, msein yang
dipilh dan digunakan, kemungkinan penanganan limbah produksi, lokasi (site
produksi) skedul kerja dan teknologi yang digunakan. Aspek keuangan
meliputi dana yang diperlukan, sumber pembelanjaan yang digunakan, taksiran
L/R pada berbagai tingkat operasi, benefit and cost finansial yang meliputi rate
of return on investment (ROI), profitability index (PI), net present value (NPV)
dan payback period serta cashflow. Aspek manajemen meliputi; manajemen
dalam masa pembangunan proyek seperti siapa pelaksnanya, jadwal
penyelesaian dan manajemen dlam masa operasi seperti bentuk badan usaha
yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan dan tenaga
kerja yang diperlukan. Sedangkan aspek hukum menyangkut bentuk badan
usaha yang dipilih, akte, sertifikat dan ijin yang diperlukan.

B. Analisis Kelayakan Finansial


Dalam penelitian ini ruang lingkup pembahasan lebih dititik beratkan pada
kelayakan usaha pemecah batu dari apsek kelayakan finansial,(Suad Husnan &
Suwarsono: 2000) yang terdiri dari :
1. Kebutuhan Sumber Dana
Perusahaan perlu secara cermat memperhitungkan kebutuhan dana
terutama untuk modal kerja serta sumber dana yang diperlukan untuk mendanai

6
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

proyek apakah dibelanjai dari modal sendiri atau modal pinjaman. Modal
sendiri adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan dan modal pinjaman
berasal dari kredit, leasing, surat hutang dan sebagianya.
2. Aliran Kas Proyek (cashflow)
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dikelompokkan
menjadi tiga bagian:
a. initial cash flow (aliran kas permulaan) yang meliputi pengeluaran-
pengeluaran untuk investasi (outlays) awal periode.
b. Operational cash flow (aliran kas operasional), yaitu aliran kas yang timbul
selama operasi proyek.
c. Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran kas yang diperoleh
pada waktu proyek berakhir.
3. Analisis Kelayakan
Secara finansial analisis kelayakan proyek dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang terdiri dari :
a. Metode Payback Period (PBP).
Metode ini mengukur seberapa cepat nilai investasi dapat kembali
yang hasilnya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun atau bulan). Jika
waktu payback lebih pendek dari waktu yang disyaratkan maka proyek
dinyatakan menguntungkan sebaliknya jika payback lebih lama dari waktu
yang disyartakan maka dinyatakan tidak menguntungkan. Penentuan
payback maksimum yang disyaratkan dapat mengacu pada proyek sejenis.
b. Metode Net Present Value (NPV).
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung selisih antara nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang, untuk itu perlu dipertimbangkan terlebih dahulu tingkat
bunga yang relevan. Jika penerimaan nilai kas bersih sekarang dimasa yang
akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi maka proyek
dinyatakan menguntungkan dan diterima, jika NPV negatif maka tidak
menguntungkan dan proyek dinyatakan ditolak.
c. Metode Profitability Index (PI).
Metode ini dilakukan dengan cara menghitung perbandingan antara
nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai
sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari angka satu maka proyek

7
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

dinyatakan menguntungkan (diterima) tapi jika kurang dari angka satu


maka dinyatakan tidk menguntungkan.
d. Metode Internal Rate Of return (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga (return/pengembalian) yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas
bersih untuk mas yang akan datang. Jika hasil IRR lebih besar dari tingkat
bunga relevan (yang diisyaratkan), maka investasi dinyatakan
menguntungkan (diterima), sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari bunga
yang diisyartkan maka dinyatkan tidak menguntungkan dan ditolak.

C. Kerangka Pemikiran
Alur pemikiran kelayakan unit usaha pemecah batu Eka Mandiri Randu
Acir Salatiga dapat disederhanakan dengan gambar sebagai berikut:

NILAI INVESTASI

ARUS KAS/CASH FLOW

PENILAIAN

PBP NPV PI IRR

LAYAK/TIDAK LAYAK

Gambar : Kerangka Pemikiran

D. Definisi Konsep dan Definisi Operasional


1. Definisi Konsep
a. Investasi, adalah jumlah nilai uang yang digunakan untuk mebelanjai suatu
proyek. Moeljadi:2006, menjelaskan bahwa investasi merupakan suatu

8
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat


menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari
dana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investement).
b. Kelayakan, adalah penelitian tentang dpat tidaknya suatu proyek
dilaksnakan dengan berhasil (Suad Husnan & Suwarsono:2000).
c. Finansial, yaitu kondisi keuangan dan hasil operasi yang pada hakikatnya
merupakan hasil akhir dari kegiatan Akuntansi (Djarwanto PS:20014).
d. Capital Budgeting, adalah penyusunan penganggaran modal pada suatu
perusahaan.

2. Definisi Operasional
a. Analisis finansial
Adalah analisis yang didasarkan pada laporan keuangan disusun
berdasarkan Akuntansi sebagai sumber pembuatan keputusan finansial.
b. Kelayakan investasi
Yaitu meneliti dan menganalisis tentang dpat tidaknya suatu proyek
investasi dilaksanakan secara berhasil.
c. Kelayakan Finansial
Yaitu berhasil tidaknya suatu proyek diukur dari kemampuan proyek dalam
memberikan keuntungan finasial bagi perusahaan.
Proyek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah proyek kelayakan unit
usaha pemecah batu Eka Mandiri Randu Acir Salatiga.
E. Data Penelitian
Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder, data primer
diperoleh langsung dari responden yang berhubungan dengan informasi keuangan
yang meliputi nilai investasi, estimasi pendapatan dan biaya. Data Sekunder
diperoleh dari laporan-laporan finansial yang tersedia dari Eka Mandiri Randu Acir
Salatiga. Selanjutnya data dikumpulkan dan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan
analisis ditambah hasil intervew yang depat melengkapi informasi/data yang
diperlukan.

METODE ANALISIS DATA


Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan capital
budgeting dengan analisis kelayakan finansial yang meliputi :

9
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

1. Cash Flow
Perhitungan cash flow dengan memperhatikan bunga hutang mengingat
sumber pendanaan investasi unit pemecah batu bersumber dari dana pinjaman
(hutang), maka perlu diperhitungkan penghematan pajak (tax saving) karena adanya
beban bunga. Untuk dlam pemahaman penelitian ini cash flow yang dimaksud adalah
sma dengan proceeds (net cash inflows), salah satu rumus yang dpat digunakan
adalah:
Proceeds = (1-tx) EBIT + D, dimana :
Proceeds = penerimaan kas bersih
tx = tarip pajak
EBIT = Earning Before Interest and Taxes / laba bersih seblum bunga dan
pajak.
D = Depresiasi (penyusutan)
2. Payback Period (PBP)
Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh
modal yang digunakan pada investasi awal (initial investement), jika PBP lebih
pendek dari umur proyek maka usul investasi tersebut diterima, jika umur PBP lebih
panjang dari umur proyek maka usul tersebut ditolak. Dalam penelitian ini umur
investasi proyek diperkirakan 5 tahun. Rumus perhitungan PBP sebagai berikut:
PBP = Initial Investment Cost
Annual Proceeds

Keterangan :
PBP = Payback Period
Initial Investement = Jumlah investasi awal
Annual proceeds = Jumlah penerimaan tahunan

3. Net Present Value (NPV)


Adalah selisih dari present value (PV) of proceeds dengan PV of initial
investment (I) selama umur ekonomisnya berada pada discount rate tertentu. Untuk
menghitung NPV discount rate didasarkan atas cost of capital (minimum required rate
of return).
NPV = Io + Proceeds , dimana ;
( 1 + r) n

NPV = Net Present Value


Io = Initial investment
r = discount rate

10
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

Jika hasil NPV positif maka usulan proyek tersebut dinyatakan layak, jika
hasilnya negatif maka usulan proyek dinyatakan tidak layak.

4. Profitability Index (PI)


Adalah rasio antara PV of cash inflow dengan PV of investment, jika hasil PI
lebih besar dari 1 maka usul proyek dinyatakan layak dan jika kurang dari 1 maka
usulan proyek dinyatakan tidak layak.
PI = PV of Cash Inflow, dimana:
PV of Investment

PI = Profitability Index
PV = Present Value

5. Internal Rate Of Return (IRR)


IRR adalah menghitung tingkat beunga yang menghasilkan PV of cashflow
sama dengan PV of invetsment. Untuk memperoleh angka IRR, penghitungan
dilakukan dengan pendekatan interpolasi, sehingga PV of investment – PV of cash
inflow sama dengan 0.
Jika hasil IRR lebih besar dari cost of capital maka usul proyek tersebut
dinyatakan layak dan dapat diterma, jika hasil IIR lebih kecil dari cost of capital maka
dinyatakan tidak layak dan ditolak dengan rumus:
n
IRR= ∑ + Net Cash Inflow = 0, dimana;
t=0 (1 + r)n

IRR = Internal Rate Of Return


n = periode terakhir yang diharapkan
n
∑ = jumlah aliran kas yang didiscounted-kan pada akhir tahun.
t=0

PEMBAHASAN
A. Initial Investment
Jumlah nilai investasi awal yang harus disediakan oleh CV Eka Mandiri
meliputi :
1. Investasi untuk lahan/tanah 644.785.000
2. Mesin Loader 240.000.000
3. Mesin Stoner Crusser 626.000.000
4. Instalasi Listrik 167.000.000
5. Material Batu Blondos 38.780.000

11
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

6. Blender Potong 10.000.000


7. Bangunan Kantor 15.000.000 +
Total Initial Investment 1.641.565.000
Jumlah nilai investasi awal yang disediakan untuk unit pemecah batu
merupakan cash outlays sebesar Rp. 1.641.565.000,- , dengan taksiran umur
ekonomis diperkirakan 10 tahun dan taksiran nilai residu 40 % dari harga
pokoknya. Pendanaan investasi tersebut seluruhnya dari dana pinjaman dengan
biaya modal (cost of capital) sebesar 13,2% per tahun.
B. Proceeds
Proceeds merupakan net cash inflows yang diperoleh menjumlah laba yang
diperoleh dari usaha pemecah batu, dengan jumlah depresiasi dengan
memperhitungkan adanya pajak dan cost of capital yang harus ditanggung oleh
investasi/ Initial investment, sehingga informasi tersebut dapat diperoleh dari
laporan Laba Rugi berikut ini.
1. Laba Rugi
Ringkasan laporan Laba Rugi CV Eka Mandiri per bulan (selengkapnya
terlampir), dengan rincian sebagai berikut:
Total Pendapatan Penjualan Berbagai Jenis Batu Pecah 205.920.000
Total Beban Produksi (169.800.000)
Laba Kotor
36.120.000
Beban komersial ( 2.240.000 )
Laba Bersih sebelum Bunga dan Pajak(EBIT) 33.880.000
Beban Bunga 13,2% per tahun= 1,1%/bulan ( 18.057.215 )
Laba Bersih Sebelum Pajak 15.622.785
Pajak 25 %/tahun, Pajak per bulan 2,083 % ( 352.423 )
Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) 15.270.362

Jumlah laba bersih setelah pajak per bulan Rp. 15.270.362, dengan asumsi laba
konstan maka dalam 1 tahun jumlah laba bersih setelah pajak (EAT) dikalikan
12 sehingga menjadi sebesar Rp. 183.244.344.-./tahun.
2. Depresiasi
Umur ekonomis peralatan diestimasi 10 tahun dengan menggunakan
metode garis lurus dan rincian perhitungan depresiasi berbagai peralatan
terlampir per bulan yang meliputi :
- Depresiasi Mesin Loader 1.200.000
- Depresiasi Mesin Stone Crusher 2.630.000
- Depresiasi Peralatan Intalasi 1.113.000
- Depresiasi Peralatan Blender Potong 67.000 +

12
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

- Jumlah Depresiasi 5.010.000

Nilai depresiasi per bulan sebesar 5.010.000, sehingga jumlah depresiasi


selama 1 tahun dikalikan 12 sama dengan Rp. 60.120.000,-/tahun.
3. Net Cash Flow
Net cash Flow yang dimaksud dalam perhitungan ini adalh nilai proceeds
atau jumlah penerimaan bersih yang meliputi EBIT (Earning before interest
and taxes) sebesar Rp. 33.880.000 dikalikan dengan (1-tarip pajak 25% per
tahun) ditambah jumlah depresiasi dalam satu tahun sebesar Rp. 60.120.000,
sehingga diperoleh nilai proceeds dalam 1 tahun sebesar berikut ini:
Proceeds = (1 – 0,25) x ( 33.880.000 x 12) + 60.120.000
Proceeds = Rp. 365.040.000,-/tahun.
C. Hasil Analisis Kelayakan Usahan Aspek Finansial
1. PBP (Payback Period)
Payback Period menunjukkan seberapa lama jangka waktu yang
diisyaratkan untuk mengembalikan nilai investasi dengan cara membagi total
initial investment dengan total proceeds per tahun. Pada unit pemecah batu ini
maksimum proceeds dengan memperhatikan umur ekonomisnya diperkirakan
10 tahun. Selanjutnya perhitungan PBP dengan asumsi proceeds konstan
(annuity) per tahunnya maka dapat dihitung PBP-nya sebagai berikut :
Total Initial Investment = 1.641.565.000
Total Proceeds = 365.040.000
PBP = 1.641.565.000 x 1 tahun
365.040.000

PBP = 4,5 tahun.

Dengan memperhatikan hasil PBP tersebut di atas selama 4,5 tahun sedangkan
maksimum proceeds dari unit pemecah batu ini adalah 10 tahun, maka tingkat
pengmbalian nilai investasi tersebut lebih cepat dibanding dengan nilai
maksimum proceeds-nya sehingga proyek unit pemecah batu CV Eka Mandiri
layak untuk dijalankan.
2. NPV (Net Present Value)
Net present value memperhatikan nilai bersih sekarang atas dasar niali
waktu uang yang akan datang untuk dinilai pada waktu sekarang. Hal itu akan
diperoleh dari selisih dari present value of proceeds dengan present value of

13
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

initial investment dengan memperhatikan umur ekonomis dan discount rate


tertentu, dalam unit pemecah batu CV Eka Mandiri adalah didasarkan atas
tingkat bunga pinjaman dari modal yang seluruhnya didanai dari modal
pinjaman yang digunakan untuk membuka unit usaha tersebut. Tingkat bunga
pinjaman tersebut dijadikan dasar untuk menentukan discount factor sebagai
penentu nilai sekarang (present value). Tingkat bunga pinjaman per tahun
diketahui sebesar 13,2 persen, dalam perhitungan NPV ini discount factor
dibulatkan menjadi 13 persen sehingga tingkat bunga tersebutlah yang
digunakan untuk menghitung discount factor (df) atau nilai sekarang. Umur
ekonomis proyek diestimasikan 10 tahun seiring dengan waktu yang digunakan
sebagai dasar penghitungan depresiasi. Proceeds diperoleh diasumsikan
konstan selama umur ekonomis proyek tersebut berlangsung yaitu sebesar Rp.
365.040.000 per tahunnya, maka nilai present value dapat digunakan tabel
discount factor annuity (present value of annuity) dengan perhitungan di bawah
ini.
Total initial investment = 1.641.565.000
Total Proceeds = 365.040.000
Discount rate/ r = 13 %,
Jangka Waktu/ n = 10 tahun
Maka untuk df=13%, n= 10, diperoleh PV of Annuity dalam tabel = 5,426
Perhitungan NPV menjadi :
NPV = - 1.641.565.000 + (365.040.000 x 5,426)
NPV = - 1.641.565.000 + 1.980.707.040
NPV = 339.142.040
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai NPV positif sebesar
339.142.040, sehingga usulan CV Eka Mandiri untuk membuka unit usaha
pemecah batu layak secara finansial layak untuk dijalankan.
3. PI (Profitability Index)
Dengan menggunakan discount rate 13 % tersebut di atas selanjutnya
profitability index (PI), dapat dihitung dengan membandingkan PV of Cash
Inflow dengan PV of initial Investment. Dari hasil perhitungan NPV tersebut di
atas diperoleh hasil sebagai berikut :
PV of Cash Inflow = 1.980.707.040
PV of Investment = 1.641.565.000 , sehingga:

14
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

PI = PV of Cash Inflow = 1.980.707.040 = 1,207


PV of Investment 1.641.565.000

Hasil perhitungan profitability index (PI) diperoleh nilai sebesar 1,207, artinya
lebih besar dari angka 1, sehingga usulan CV Eka Mandiri untuk membuka unit
usaha pemecah batu layak untuk dijalankan.
4. IRR (Internal rate of return)
Internal rate of return menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari nilai proceeds. IRR dijadikan tolak ukur tingkat kemampuan
proyek dalam menghasilkan proceeds hingga sama dengan initial investment
kemudian dibandingkan tingkat cost of capital-nya. Untuk memperoleh nilai
tersebut dilakukan pendekatan interpolasi dengan menghitung NPV positif
dengan NPV negatif, sehingga akan diperleh discount factor tertentu yang
menghasilkan nilai NPV sama dengan 0, dengan rumus:
n
IRR = ∑ + Net Cash Inflow = 0
t=0 (1 + r)n

IRR = Internal Rate Of Return


n = periode terakhir yang diharapkan
n
∑ = jumlah aliran kas yang didiscounted-kan pada akhir tahun.
t=0

Dari perhitungan NPV di atas diperoleh NPV positif sebesar 339.142.040,


dengan discount factor (DF) 13%, jika digunakan DF 18% dengan PV of
Annuity tabel = 4,494 maka akan diperoleh NPV negatif seperti di bawah ini.
NPV = - 1.641.565.000 + (365.040.000 x 4,833)
NPV = - 1.075.240

Dengan demikian IRR untuk unit usaha pemecah batu CV Eka Mandiri dapat
dihitung sebagai berikut:
NPV positif = 339.142.040, dengan DF = 13 %
NPV negatif = - 1.075.240, dengan DF = 18 %

IRR = 13 % + [ . 339.142.040. x (18 % - 13 %) ]


339.142.040 – (- 1.075.240)

IRR = 13 % + ( 0,997 x 5 %)
IRR = 13 % + 4,98%
IRR = 17,98 %

15
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

Hasil perhitungan IRR unit usaha pemecah batu diperoleh nilai IRR sebesar
17,98 persen, lebih besar dari tingkat bunga yang digunakan untuk cost of
capital dari initial investment sebesar 13,2 persen, sehingga usulan proyek unit
usaha pemecah batu CV Eka Mandiri layak untuk dijalankan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Hasil analisis finansial yang diperoleh dari perhitungan Payback period, Net
Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Rate of Return, sebagai dasar
perhitungan dalam capital budgeting (penganggaran modal) pada usaha unit pemecah batu
CV Eka Mandiri Randu Acir Salatiga menunjukkan PBP 4,5 tahun lebih cepat dari periode
maksimum 10 tahun dari nilai proyek, Net present value (NPV) positif sebesar
339.142.040, Profitability Index (PI) sebesar 1,207 lebih besar dari angka 1 dan IRR
sebesar 17,98 lebih besar dari nilai cost of capital 13,2 %.
Dengan memperhatikan hasil nilai-nilai kuantitatif tersebut sebagai dasar
pembuatan keputusan melalui pendekatan capital budgeting (penganggaran modal)
melalui analisis finansial maka usaha unit pemecah batu CV Eka Mandiri Randuacir
Salatiga secara finansial “LAYAK” untuk dijalankan.
Setelah diuji melalui kelayakan finansial, maka selanjutnya disarankan untuk
menindaklanjuti hasil kajian ini dengan melengkapi analisis komperhensif lainnya seperti
analisis dampak sosial, dampak lingkungan dan analisis non ekonomi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA :
Husnan,Suad, Suwarsono, 2000, Studi Kelayakan Proyek, YKPN, Yogyakarta.
Jumingan, 2009, Studi Kelayakan Bisnis; teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan, Bumi
Aksara, Jakarta.

Moeljadi, 2006 Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif, Bayumedia,


Malang.

Umar, Husain, 2009 Studi Kelayakan Bisnis;Teknik Menganalisisi Kelayakan Bisnis


Secara Komprehensif, Gramedia jakarta.

16
JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 1, Edisi Februari 2014 (ISSN : 2252 – 7826)

Titik, Anayati, 2005, Analisa Kelayakan Usaha Perkebunan Karet Melalui Pendekatan
Capital Budgeting Pada PT Perkebunan Nusanatara IX Getas, Salatiga.

17

You might also like