Professional Documents
Culture Documents
MUHAMAD IKHSANUDIN 1)
1
Sistem Informasi, STMIK Hang Tuah Pekanbaru
email: ikhsan.si02@gmail.com
Abstract
Indonesia is an agricultural country with agriculture as one of the main sources of livelihood and a
source of income for the people of Indonesia. One of them is the agriculture sector of guava crystal,
guava crystal is one of the fruit plants that are already popular in the community. One potential
problem in the cultivation of guava crystal is the presence of pests. The presence of pests in crystal
guava plants can interfere with the health side of this crystal herbal medicine plant, where pests can
attack the leaves, stems to fruit on the guava plants so that they can affect development and losses in
the agricultural sector. As is the case in the Yellow River Crystal Guava Plantation Tourism which
is still very difficult to detect pests. For this reason, it is necessary to build a tool or system that is
practical and has the ability like an expert in detecting pests in guava plants, namely the expert
system. With the existence of an expert system using the Certainty Factor Method which is then
made into a computer system using the Codeigniter Framework, guava farmers are no longer
having trouble finding pests that attack their guava plants, the average yield obtained from the use
of an expert system application is 41.5 % with very good category and 46% from expert system
investment with very good category. The results obtained from the calculation of identification of
pests in the application are 96% shoots caterpillars, caterpillars 92%, fire caterpillars 52%,
caterpillars caterpillar 96%, caterpillars 84%, keket caterpillars 84%, grasshoppers 96%, fruit
borer beetles 92%, White Aphids 92%, Aphids 88%, Shield Aphids 84%, and Fruit Flies 96%. And
from the applications that have been implemented in the Yellow River Guava Tourism Tourism the
user is greatly helped by the application, the average rating of the users is 81,2% with a very good
category.
Keywords: Expert system, crystal guava pest, certainty factor, codeigniter framework
Abstrak
Indonesia merupakan negara agraris dengan pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian
dan sumber pendapatan utama bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah sektor pertanian
jambu kristal, jambu kristal adalah salah satu tanaman buah yang sudah memasyarakat. Salah satu
masalah potensial dalam budi daya jambu kristal yaitu adanya hama. Adanya hama pada tanaman
jambu kristal dapat menggangu dari sisi kesehatan dari tanaman jamu kristal ini, dimana hama dapat
menyerang daun, batang hingga buah pada tanaman jambu kristal sehingga dapat mengahmbat
perkembangan dan kerugian pada sektor pertanian. Seperti halnya di Wisata Kebun Jambu Kristal
Sungai Kuning yang masih sangat kesulitan untuk mendeteksi hama. Untuk itu, perlu dibangun
sebuah alat bantu atau sistem yang praktis dan memiliki kemampuan layaknya seorang ahli dalam
mendeteksi hama pada tanaman jambu kristal yaitu sistem pakar. Dengan adanya sistem pakar
menggunakan Metode Certainty Factor yang kemudian dibuat kedalam sistem komputer dengan
menggunakan Framework Codeigniter petani jambu kristal tidak lagi kesulitan untuk mengetahui
serangan hama yang menyerang tanaman jambu kristal mereka, hasil rata-rata yang diperoleh dari
penggunaan aplikasi sistem pakar sebanyak 41,5% dengana kategori sangat baik dan dari inetraksi
program sistem pakar sebanyak 46% dengan kategori sangat baik. Hasil yang diperoleh dari
perhitungan identifikasi hama didalam aplikasi yaitu Ulat Pucuk 96%, Ulat Kantung 92%, Ulat Api
52%, Ulat Jengkal 96%, Ulat Bulu 84%, Ulat Keket 84%, Belalang 96%, Kumbang Penggerek Buah
92%, Kutu Putih 92%, Kutu daun 88%, Kutu Perisai 84%, dan Lalat Buah 96%. Dan dari aplikasi
yang telah di implementasikan di Wisata Kebun Jambu Kristal Sungai Kuning pengguna sangat
terbantu dengan adanya aplikasi, rata-rata penilaian dari para pengguna sebanyak 81,2% dengan
kategori sangat baik.
Kata Kunci: Sistem pakar, hama jambu kristal, certainty factor, framework codeigniter
b. Data Gejala
2. Membangun prototyping
a. Use Case Diagram
Perancangan use case diagram dapat
menggambarkan kebutuhan fungsional dari
aplikasi yang akan dibuat. Use case diagram
dapat mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat.
Keterangan :
CF(Rule) = Faktor Kepastian
MB(H,E) = Measure of Belief (ukuran
kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika
Gambar 5 Class Diagram diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
Class diagram merupakan bagian dari MD(H,E) = Measure of Disbelief
UML yang digunakan untuk menggambarkan (ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence
struktur sistem yang akan dibangun dari segi H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
pendefinisian kelas-kelas dari sebuah sistem. P(H) = Probabilitas kebenaran
Kelas yang akan digambarkan ini memiliki 2 hipotesis H
bagian yang disebut sebagai atribut dan P(H|E) = Probabilitas bahwa H benar
method atau operasi. karena fakta E
Gambar class diagram diatas
menjelaskan bagaimana aplikasi ini 2. Dengan cara mewawancarai seorang
dibangaun untuk membantu para petani pakar/ahli
melakukan konsultasi mengenai hama pada Nilai CF (Rule) didapat dari
tanaman jambu kristal, konsultasi dapat interpretasi “term” dari pakar, yang dirubah
dilakukan jika petani sudah memiliki data menjadi nilai CF tertentu. Istilah kepastian
yang digunakan dalam metode certainty memiliki kesalahan, maka sistem sudah dapat
factor untuk menentukan nilai CF dapat digunakan.
dilihat dari table berikut : 1. Tampilan Login
N
Gejala Hama
O
1 GHJK01 : Daun HJK01 : Ulat
muda menjadi Pucuk
keriting dan (Lepidoptera:
Gambar 27 Tampilan Konsultasi Pengguna terlipat. Pyralidae)
GHJK02 : 96%
23. Tampilan Hasil Konsultasi Pengguna Pucuk daun
keriting dan
terlipat.
GHJK03 :
Adanya benang-
benang halus
berwarna putih.
GHJK08 : Daun
berlubang-
lubang bekas
gigitan.
GHJK04 : GHJK12 :
Tangkai daun Ranting
berlubang- berlubang-
lubang bekas lubang bekas
gigitan. gigitan.
GHJK05 : GHJK08 : Daun
Bunga yang berlubang-
HJK06 : Ulat Keket
belum mekar lubang bekas
(Lepidoptera:
berlubang- 6 gigitan.
Saturniidae)
lubang bekas GHJK13 : Daun
84%
gigitan. habis dan tersisa
GHJK06 : Buah tulang daun.
muda berwarna GHJK14 :
kecoklatan pada Bekas gigitan
HJK07 : Belalang
permukaaanya. pada daun lalu
(Orthoptera:
GHJK04 : 7 mengering.
Acrididae)
Tangkai daun GHJK13 : Daun
96%
berlubang- habis dan tersisa
lubang bekas tulang daun.
gigitan. GHJK15 :
HJK02 : Ulat
GHJK07 : Lubang kecil
Kantung HJK08 : Kumbang
Tulang daun berwarna colat
2 (Lepidoptera: Penggerek Buah
berlubang- pada buah.
Psychidae) 8 (Coleoptera:
lubang bekas GHJK16 : Buah
92% Nitidulidae)
gigitan. membusuk
92%
GHJK08 : Daun dengan lubang
berlubang- melebar.
lubang bekas GHJK17 :
gigitan. Bercak putih
GHJK08 : Daun pada daun.
berlubang- GHJK18 :
HJK03 : Ulat Api
lubang bekas Bercak putih
(Lepidoptera:
3 gigitan. pada buah.
Limacodidae) HJK09 : Kutu Putih
GHJK09 : Daun GHJK19 :
52% (Hemiptera:
habis bekas 9 Bercak putih
gigitan. Pseudococcidae)
pada tangkai.
92%
GHJK08 : Daun GHJK20 : Daun
berlubang- layu dan
lubang bekas HJK04 : Ulat mengering.
gigitan. Jengkal GHJK21 :
4 GHJK10 : Kulit (Lepidoptera: Adanya burik
batang Geometridae) pada buah.
mengelupas 96% GHJK01 : Daun
bekas gigitan. muda menjadi
keriting dan HJK10 : Kutu daun
5 GHJK08 : Daun HJK05 : Ulat Bulu terlipat. (Hemiptera:
berlubang- (Lepidoptera: 10
GHJK02 : Aphididae)
lubang bekas Lasiocampidae) Pucuk daun 88%
gigitan. 84% keriting dan
GHJK07 : terlipat.
Tulang daun 11 GHJK22 : HJK11 : Kutu
berlubang- Permukaan Perisai (Hemiptera:
lubang bekas bawah daun Diaspididae)
gigitan.
tertutup MB1
selaput.+ MB2* (1-MB1) CF MD =
GHJK23MD1 : Pada + MD2* (1-MD1)
permukaan atas 84% CF akhir = MB(H,E) * MD(H,E)
daun terjadi
klorosis. a. Ulat Pucuk (Lepidoptera: Pyralidae)
GHJK24 : CFMB1 = 0,8 + 0,8 * (1-0,8) = 0,96
Adanya noda CFMD1 = 0,6 + 0,6 * (1-0,6) = 0,84
atau titik kecil CFakhir = 0,96 * 0,92 * 100 % = 80,64 %
HJK12 : Lalat Buah
berwarna hitam
(Diptera:
12 pada buah.
Tephritidae) CFMB2 = 0,8 + 0,8 * (1-0,8) = 0,96
GHJK25 : Buah
96% CFMD2= 0,6 + 0,8 * (1-0,6) = 0,92
membusuk dan
terdapat lava CFakhir = 0,96 * 0,92 * 100 % = 88,32 %
didalamnya.
b. Ulat Bulu (Lepidoptera: Lasiocampidae
Pengujian Kinerja Sistem CFakhir = 0,2 * 0,6 * 100% = 12%
1. Gejala yang dipilih
Tabel 5 Tabel Gejala yang dipilih c. Ulat Pucuk (Lepidoptera: Pyralidae)
M CFakhir = 0,4 * 0,6 * 100% = 24%
Gejala Yang Dipiliah D
Daun muda menjadi keriting dan 4. Hasil akhir CF
terlipat. 0.6 Hasil akhir konsultasi identifikasi hama
Bunga yang belum mekar berlubang- pada tanamna jambu kristal dari perhitungan
lubang bekas gigitan. 0.8 gejala yang dipilih didapatkan nilai akhir CF
Ranting berlubang-lubang bekas terbesar adalah 88,32 % yaitu Ulat Pucuk
gigitan. 0.6 (Lepidoptera: Pyralidae).