You are on page 1of 14

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENGIDENTIFIKASI

HAMA PADA TANAMAN JAMBU KRISTAL MENGGUNAKAN


FRAMEWORK CODEIGNITER

MUHAMAD IKHSANUDIN 1)
1
Sistem Informasi, STMIK Hang Tuah Pekanbaru
email: ikhsan.si02@gmail.com

Abstract
Indonesia is an agricultural country with agriculture as one of the main sources of livelihood and a
source of income for the people of Indonesia. One of them is the agriculture sector of guava crystal,
guava crystal is one of the fruit plants that are already popular in the community. One potential
problem in the cultivation of guava crystal is the presence of pests. The presence of pests in crystal
guava plants can interfere with the health side of this crystal herbal medicine plant, where pests can
attack the leaves, stems to fruit on the guava plants so that they can affect development and losses in
the agricultural sector. As is the case in the Yellow River Crystal Guava Plantation Tourism which
is still very difficult to detect pests. For this reason, it is necessary to build a tool or system that is
practical and has the ability like an expert in detecting pests in guava plants, namely the expert
system. With the existence of an expert system using the Certainty Factor Method which is then
made into a computer system using the Codeigniter Framework, guava farmers are no longer
having trouble finding pests that attack their guava plants, the average yield obtained from the use
of an expert system application is 41.5 % with very good category and 46% from expert system
investment with very good category. The results obtained from the calculation of identification of
pests in the application are 96% shoots caterpillars, caterpillars 92%, fire caterpillars 52%,
caterpillars caterpillar 96%, caterpillars 84%, keket caterpillars 84%, grasshoppers 96%, fruit
borer beetles 92%, White Aphids 92%, Aphids 88%, Shield Aphids 84%, and Fruit Flies 96%. And
from the applications that have been implemented in the Yellow River Guava Tourism Tourism the
user is greatly helped by the application, the average rating of the users is 81,2% with a very good
category.
Keywords: Expert system, crystal guava pest, certainty factor, codeigniter framework

Abstrak
Indonesia merupakan negara agraris dengan pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian
dan sumber pendapatan utama bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah sektor pertanian
jambu kristal, jambu kristal adalah salah satu tanaman buah yang sudah memasyarakat. Salah satu
masalah potensial dalam budi daya jambu kristal yaitu adanya hama. Adanya hama pada tanaman
jambu kristal dapat menggangu dari sisi kesehatan dari tanaman jamu kristal ini, dimana hama dapat
menyerang daun, batang hingga buah pada tanaman jambu kristal sehingga dapat mengahmbat
perkembangan dan kerugian pada sektor pertanian. Seperti halnya di Wisata Kebun Jambu Kristal
Sungai Kuning yang masih sangat kesulitan untuk mendeteksi hama. Untuk itu, perlu dibangun
sebuah alat bantu atau sistem yang praktis dan memiliki kemampuan layaknya seorang ahli dalam
mendeteksi hama pada tanaman jambu kristal yaitu sistem pakar. Dengan adanya sistem pakar
menggunakan Metode Certainty Factor yang kemudian dibuat kedalam sistem komputer dengan
menggunakan Framework Codeigniter petani jambu kristal tidak lagi kesulitan untuk mengetahui
serangan hama yang menyerang tanaman jambu kristal mereka, hasil rata-rata yang diperoleh dari
penggunaan aplikasi sistem pakar sebanyak 41,5% dengana kategori sangat baik dan dari inetraksi
program sistem pakar sebanyak 46% dengan kategori sangat baik. Hasil yang diperoleh dari
perhitungan identifikasi hama didalam aplikasi yaitu Ulat Pucuk 96%, Ulat Kantung 92%, Ulat Api
52%, Ulat Jengkal 96%, Ulat Bulu 84%, Ulat Keket 84%, Belalang 96%, Kumbang Penggerek Buah
92%, Kutu Putih 92%, Kutu daun 88%, Kutu Perisai 84%, dan Lalat Buah 96%. Dan dari aplikasi
yang telah di implementasikan di Wisata Kebun Jambu Kristal Sungai Kuning pengguna sangat
terbantu dengan adanya aplikasi, rata-rata penilaian dari para pengguna sebanyak 81,2% dengan
kategori sangat baik.

Kata Kunci: Sistem pakar, hama jambu kristal, certainty factor, framework codeigniter

PENDAHULUAN petani kekurangan informasi serta masih


Indonesia merupakan negara agraris bergantung dari pengalaman petani lain untuk
dengan pertanian sebagai salah satu sumber mengatasi permasalahan hama yang ada.
mata pencaharian dan sumber pendapatan Sering kali terjadi kesalahan dalam
utama bagi masyarakat Indonesia. Produksi membedakan antara hama pada tanaman buah
pertanian yang tinggi ditentukan oleh kondisi ini, akibatnya hama tidak terkendali dan tetap
iklim dan tanah yang cocok sebagai tempat menyerang tanaman, sehingga merugikan
untuk melakukan kegiatan pertanian. banyak biaya dan tenaga.
Indonesia juga dianugerahi kekayaan alam Seperti halnya di Wisata Kebun Jambu
yang melimpah ditambah posisi Indonesia Kristal Sungai Kuning yang masih sangat
yang dinilai amat strategis. Mulai dari sisi kesulitan untuk mendeteksi hama. Hama
geografis, Indonesia terletak pada daerah sering kali menyerang tanaman jambu kristal
tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi di malam hari, berdatangan ketika matahari
sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat senja dan mulai beterbangan ketika matahari
hidup dan tumbuh dengan cepat. terbit. Keadaan ini menyulitkan petani untuk
Salah satunya adalah sektor pertanian melihat hama apa yang telah menyerang
jambu kristal, jambu kristal adalah salah satu tanaman jambu kristal, yang ada hanyalah
tanaman buah yang sudah memasyarakat. dampak yang ditinggalkan oleh hama yang
Jambu ini terkenal karena nyaris tak berbiji telah hinggap pada tanaman jambu kristal.
sebagaimana jambu biji pada umumnya, Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah
dengan keistimewaan itu jambu kristal lebih alat bantu atau sistem yang praktis dan
diminati dan memiliki keunggulan nilai memiliki kemampuan layaknya seorang ahli
ekonomi untuk dibudidayakan. dalam mendeteksi hama pada tanaman jambu
Salah satu masalah potensial dalam kristal. Sistem tersebut adalah sistem pakar
budi daya jambu kristal yaitu adanya hama. yang mengadopsi pengetahuan manusia
Hama merupakan organisme parasit atau kedalam sistem komputer agar dapat
penggangu, yang dimaksud dengan parasit menyelesaikan masalah seperti yang biasa
ialah tanaman atau binatang yang hidup dilakukan oleh seorang pakar.
menumpang pada bagian luar atau di dalam Menggunakan metode certainty factor
tubuh tanaman jambu kristal. Adanya hama dapat menyatakan persentase dari tingkat
pada tanaman jambu kristal dapat menggangu kepastian seorang pakar mengenai
dari sisi kesehatan dari tanaman jamu kristal identeifikasi hama pada tanaman jambu
ini, dimana hama dapat menyerang daun, kristal berdasarkan bukti atau ciri-ciri dari
batang hingga buah pada tanaman jambu serangan hama pada tanaman ini. Sehingga
kristal sehingga dapat mengahmbat petani tidak lagi kesulitan dalam
perkembangan dan kerugian pada sektor membedakan hama pada tanama jambu kristal
pertanian. dan dapat langsung melakukan tindakan
Hingga saat ini hama yang menyerang secara baik dan tepat.
tanaman jambu kristal semakin banyak dan Adapun tujuan dari penelitian ini
bervariasi. Banyak orang, bahkan petani adalah:
sendiri kesulitan untuk membedakan antara 1. Memberikan alternatif pemecahan
berbagai macam hama pada tanaman jambu masalah mengenai hama yang menjadi
kristal, hal ini dikarenakan sebagian besar salah satu masalah potensial dalam
budi daya tanaman jambu kristal. Data hama yang digunakan dalam
2. Menghasilkan alat bantu khusus untuk sistem pakar identfikasi hama pada tanaman
petani dalam melakukan konsultasi jambu kristal ini berjumlah 12 hama. Adapun
mengenai hama pada tanaman jambu data hama tersebut dapat dilihat pada tabel
kristal dengan menerapka metode dibawah ini :
certainty factor dan framework Tabel 1 Data Hama
codeigniter. KOD
Nama Hama
3. Untuk menentukan syarat kelulusan di E
STMIK Hang Tuah Pekanbaru. Ulat Pucuk (Lepidoptera:
HJK01 Pyralidae)
Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar Ulat Kantung (Lepidoptera:
untuk mengidentifikasi hama pada tanaman HJK02 Psychidae)
jambu kristal dengan menggunakan metode Ulat Api (Lepidoptera:
certainty factor dan dibangun mengguankan HJK03 Limacodidae)
framework codeigniter, masyarakat Ulat Jengkal (Lepidoptera:
khususnya para petani jambu kristal dapat HJK04 Geometridae)
terbantu untuk melakukan konsultasi Ulat Bulu (Lepidoptera:
mengenai informasi hama pada tanaman HJK05 Lasiocampidae)
jambu kristal, sehingga para petani tidak lagi Ulat Keket (Lepidoptera:
kesulitan untuk mengidentifikasi hama dan HJK06 Saturniidae)
dapat melakukan tindakan secara tepat.
HJK07 Belalang (Orthoptera: Acrididae)
Kumbang Penggerek Buah
HJK08 (Coleoptera: Nitidulidae)
Kutu Putih (Hemiptera:
METODE PENELITIAN
HJK09 Pseudococcidae)
Metode pembuatan aplikasi pada
HJK10 Kutu daun (Hemiptera: Aphididae)
penelitian ini menggunakan model prototype
Kutu Perisai (Hemiptera:
yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
HJK11 Diaspididae)
HJK12 Lalat Buah (Diptera: Tephritidae)

b. Data Gejala

Data gejala yang digunakan dalam


Gambar 1 Model Prototype sistem pakar identfikasi hama pada tanaman
jambu kristal ini berjumlah 25 gejala, pada
Tahapan-tahapan dalam Prototyping tabel dibawah ini :
adalah sebagai berikut: Tabel 2 Data Gejala
1. Pengumpulan kebutuhan
Data-data yang diperoleh selama proses KODE Gejala
pengumpulan data terdiri dari data hama, data Daun muda menjadi keriting dan
gejala, data hubungan hama dan gejala serta GHJK01 terlipat
data sampel kasus. Data-data tersebut GHJK02 Pucuk daun keriting dan terlipat
diperoleh dari hasil survei di Wisata Kebun Adanya benang-benang halus
Jambu Kristal Sungai Kuning, wawancara GHJK03 berwarna putih.
dengan Bapak Jamhari selaku pemilik Kebun Tangkai daun berlubang-lubang
Wisata Jambu Kristal Sungai Kuning, buku GHJK04 bekas gigitan.
Jambu Kristal terbitan Tubus dengan Bapak Bunga yang belum mekar
Ridwan Zaenuri petani jambu kristal di Bogor GHJK05 berlubang-lubang bekas gigitan.
sebagai narasumbernya, dan penelitian Ibu Buah muda berwarna kecoklatan
Anggil Sendi Eriza mengenai hama dan GHJK06 pada permukaaanya.
penyakit tanaman jambu kristal di IPB. Tulang daun berlubang-lubang
a. Data Hama GHJK07 bekas gigitan.
GHJK08 Daun berlubang-lubang bekas
gigitan.
GHJK09 Daun habis bekas gigitan.
Kulit batang mengelupas bekas
GHJK10 gigitan.
Tulang daun berlubang-lubang
GHJK11 bekas gigitan.
Ranting berlubang-lubang bekas
GHJK12 gigitan.
Daun habis dan tersisa tulang
GHJK13 daun.
Bekas gigitan pada daun lalu
GHJK14 mengering.
Lubang kecil berwarna colat
GHJK15 pada buah.
Buah membusuk dengan lubang Gambar 2 Use Case Diagram
GHJK16 melebar. b. Activity Diagram
GHJK17 Bercak putih pada daun. Diagram aktivitas (activity diagram)
GHJK18 Bercak putih pada buah. merupakan sebuah bagian dari UML yang
GHJK19 Bercak putih pada tangkai. menggambarkan diagram alur kerja yang
menjelaskan berbagai kegiatan pengguna atau
GHJK20 Daun layu dan mengering. sistem, orang atau pengguna yang melakukan
GHJK21 Adanya burik pada buah. masing-masing aktivitas, dan aliran
Permukaan bawah daun tertutup sekuensial dari aktivitas-aktivitas didalam
GHJK22 selaput. sistem.
Pada permukaan atas daun Pada aplikasi yang akan dibangun ini
GHJK23 terjadi klorosis. terdapat 2 activity diagram berikut :
Adanya noda atau titik kecil 1. Activity diagram admin
GHJK24 berwarna hitam pada buah.
Buah membusuk dan terdapat
GHJK25 lava didalamnya.

2. Membangun prototyping
a. Use Case Diagram
Perancangan use case diagram dapat
menggambarkan kebutuhan fungsional dari
aplikasi yang akan dibuat. Use case diagram
dapat mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat.

Gambar 3 Activity diagram admin

Pada activity diagram untuk admin ini


menjelaskan aktifitas yang dapat dilakuakan
oleh admin didalam sistem. Dimana jika
admin ingin memulai aktifitas didalam sistem
maka sistem akan menampilkan halaman
login terlebih dahulu, setelah login maka
admin dapat mengelola hama, mengelola
gejala, mengelola kondisi, mengelola
pengguna, mengelola level pengguna,
mengelola konsultasi dan mengelola
pengetahuan, kemudian logout untuk pengguna dan diberikan akses sebagai
mengakhiri aktifitas admin didalam sistem. pengguna atau admin, baru kemudian dapat
2. Activity diagram petani melakukan konsultasi yang datanya disimpan
kedalam detail konsultasi.

METODE CERTAINTY FACTOR

Teori Certainty Factor (CF) diusulkan


oleh Shorliffe dan Buchanan pada 1975 untuk
mengakomodasikan ketidakpastian pemikiran
(inexact reasoning) seorang pakar. Untuk
mengakomodasi hal ini digunakan untuk
menggambarkan tingkat keyakinan pakar
terhadap masalah yang sedang dihadapi (Ayu
Gambar 4 Activity diagram petani Lestari & Armayah, 2016).
Pada activity diagram untuk petani ini
menjelaskan aktifitas yang dapat dilakuakan Dalam mengekspresikan derajat
oleh petani didalam sistem. Dimana jika keyakinan, certainty theory menggunakan
petani ingin memulai aktifitas didalam sistem suatu nilai yang disebut certainty factor untuk
maka sistem akan menampilkan halaman mengasumsikan derajat keyakinan seorang
login terlebih dahulu, setelah login maka pakar terhadap suatu data.
petani dapat mengelola data diri, melihat Ada dua cara dalam mendapatkan
hama, mengelola konsultasi dan mengelola certainty factor (CF) dari sebuah rule, yaitu :
riwayat konsultasi, kemudian logout untuk 1. Metode “Net Belief” yang diusulkan
mengakhiri aktifitas petani didalam sistem. oleh E.H. Shortlife dan B.G. Buchanan
c. Class Diagram CF (Rule) = MB(H,E) * MD(H,E)

MB(H,E) = {MAX [P(H|E), P(H)] – P(H)


,P(H) = 1, lainnya………...(1)
MAX [1,0] – P(H)

MD(H,E) = { MIN [P(H|E), P(H)] – P(H)


,P(H) = 0, lainnya………....(2)
MIN [1,0] – P(H)

Keterangan :
CF(Rule) = Faktor Kepastian
MB(H,E) = Measure of Belief (ukuran
kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika
Gambar 5 Class Diagram diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
Class diagram merupakan bagian dari MD(H,E) = Measure of Disbelief
UML yang digunakan untuk menggambarkan (ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence
struktur sistem yang akan dibangun dari segi H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
pendefinisian kelas-kelas dari sebuah sistem. P(H) = Probabilitas kebenaran
Kelas yang akan digambarkan ini memiliki 2 hipotesis H
bagian yang disebut sebagai atribut dan P(H|E) = Probabilitas bahwa H benar
method atau operasi. karena fakta E
Gambar class diagram diatas
menjelaskan bagaimana aplikasi ini 2. Dengan cara mewawancarai seorang
dibangaun untuk membantu para petani pakar/ahli
melakukan konsultasi mengenai hama pada Nilai CF (Rule) didapat dari
tanaman jambu kristal, konsultasi dapat interpretasi “term” dari pakar, yang dirubah
dilakukan jika petani sudah memiliki data menjadi nilai CF tertentu. Istilah kepastian
yang digunakan dalam metode certainty memiliki kesalahan, maka sistem sudah dapat
factor untuk menentukan nilai CF dapat digunakan.
dilihat dari table berikut : 1. Tampilan Login

Tabel 3 Nilai evidence tingkat keyakinan


pakar
Istilah Kepastian MD/MB
Pasti tidak (definitely not) -0,1
Hampir pasti tidak (Almost
Certainty Not) -0,8 Gambar 6 Tampilan Login
Mungkin tidak (probably
not) -0,6
Barang kali tidak (maybe
not) -0,4
Tidak tahu (unknown) 0,2
Barang kali (maybe) 0,4
Mungkin (probably) 0,6 2. Tampilan Daftar
Hampir pasti (Almost
certainty) 0,8
Pasti (definitely) 1,0

Sehingga dapat diambil nilai akhir CF


dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
CF MB = MB1 + MB2* (1-MB1)
CF MD = MD1 + MD2* (1-MD1)
Gambar 7 Tampilan Daftar
CF akhir = MB(H,E) * MD(H,E)
Keterangan : 3. Tampilan Dashbard Admin
CF (H,e) = Certainty factor evidence H
yang dipengaruhi oleh evidence e
MB(H,E) = Measure of Belief (ukuran
kepercayaan) terhadap hipotesis H, jika
diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
MD(H,E) = Measure of Disbelief
(ukuran ketidakpercayaan) terhadap evidence
H, jika diberikan evidence E (antara 0 dan 1)
Gambar 8 Tampilan Dashboard Admin

4. Tampilan Menu Hama


HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap ini merupakan kegiatan setelah
dilakukannya pembuatan sistem atau
pengkodean sistem dengan bahsa
pemograman PHP menggunakan Framework
Codeigniter dengan bantuan perangkat lunak
maupun perangkat keras sesuai dengan
analisis dan perancangan.
Gambar 9 Tampilan Menu Hama
Selanjutnya dilakukan pengujian
sistem, jika hasil uji coba memiliki kesalahan
5. Tampilan Tambah Hama
maka dilakukan perbaikan dan evaluasi.
Setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi
terhadap sistem yang dibuat dan sudah tidak
Gambar 10 Tampilan Tambah Hama Gambar 13 Tampilan Tambah Gejala

9. Tampilan Menu Kondisi

6. Tampilan Detail Hama


Gambar 14 Tampilan Menu Kondisi

10. Tampilan Tambah Kondisi

Gambar 11 Tampilan Detail Hama

7. Tampilan Menu Gejala

Gambar 15 Tampilan Tambah Kondisi

11. Tampilan Basis Pengetahuan

Gambar 12 Tampilan Menu Gejala

8. Tampilan Tambah Gejala

Gambar 16 Tampilan Basis Pengetahuan

12. Tampilan Konsultasi


Gambar 17 Tampilan Konsultasi Gambar 21 Tampilan Pengguna
13. Tampilan Hasil Konsultasi
17. Tampilan Tambah Pengguna

Gambar 18 Tampilan Hasil Konsultasi


Gambar 22 Tampilan Tambah Pengguna

14. Tampilan Riwayat Konsultasi

18. Tampilan Level Pengguna

Gambar 19 Tampilan Riwayat Konsultasi

15. Tampilan Cetak Konsultasi

Gambar 23 Tampilan Level Pengguna

19. Tampilan Tambah Level Pengguna

Gambar 20 Tampilan Cetak Konsultasi

16. Tampilan Pengguna


Gambar 24 Tampilan Tambah Level Gambar 28 Tampilan Hasil Konsultasi
Pengguna Pengguna

20. Tampilann Dashboard Pengguna


24. Tampilan Riwayat Konsultasi
Pengguna

Gambar 25 Tampilan Dashboard Pengguna Gambar 29 Tampilan Riwayat Konsultasi


Pengguna
21. Tampilan Hama Detail Pengguna
25. Tampilan Cetak Konsultasi Pengguna

Gambar 26 Tampilan Hama Detail Pengguna Gambar 30 Tampilan Cetak Konsultasi


Pengguna

22. Tampilan Konsultasi Pengguna Data sample kasus :

Tabel 4 Data Sampel Kasus

N
Gejala Hama
O
1 GHJK01 : Daun HJK01 : Ulat
muda menjadi Pucuk
keriting dan (Lepidoptera:
Gambar 27 Tampilan Konsultasi Pengguna terlipat. Pyralidae)
GHJK02 : 96%
23. Tampilan Hasil Konsultasi Pengguna Pucuk daun
keriting dan
terlipat.
GHJK03 :
Adanya benang-
benang halus
berwarna putih.
GHJK08 : Daun
berlubang-
lubang bekas
gigitan.
GHJK04 : GHJK12 :
Tangkai daun Ranting
berlubang- berlubang-
lubang bekas lubang bekas
gigitan. gigitan.
GHJK05 : GHJK08 : Daun
Bunga yang berlubang-
HJK06 : Ulat Keket
belum mekar lubang bekas
(Lepidoptera:
berlubang- 6 gigitan.
Saturniidae)
lubang bekas GHJK13 : Daun
84%
gigitan. habis dan tersisa
GHJK06 : Buah tulang daun.
muda berwarna GHJK14 :
kecoklatan pada Bekas gigitan
HJK07 : Belalang
permukaaanya. pada daun lalu
(Orthoptera:
GHJK04 : 7 mengering.
Acrididae)
Tangkai daun GHJK13 : Daun
96%
berlubang- habis dan tersisa
lubang bekas tulang daun.
gigitan. GHJK15 :
HJK02 : Ulat
GHJK07 : Lubang kecil
Kantung HJK08 : Kumbang
Tulang daun berwarna colat
2 (Lepidoptera: Penggerek Buah
berlubang- pada buah.
Psychidae) 8 (Coleoptera:
lubang bekas GHJK16 : Buah
92% Nitidulidae)
gigitan. membusuk
92%
GHJK08 : Daun dengan lubang
berlubang- melebar.
lubang bekas GHJK17 :
gigitan. Bercak putih
GHJK08 : Daun pada daun.
berlubang- GHJK18 :
HJK03 : Ulat Api
lubang bekas Bercak putih
(Lepidoptera:
3 gigitan. pada buah.
Limacodidae) HJK09 : Kutu Putih
GHJK09 : Daun GHJK19 :
52% (Hemiptera:
habis bekas 9 Bercak putih
gigitan. Pseudococcidae)
pada tangkai.
92%
GHJK08 : Daun GHJK20 : Daun
berlubang- layu dan
lubang bekas HJK04 : Ulat mengering.
gigitan. Jengkal GHJK21 :
4 GHJK10 : Kulit (Lepidoptera: Adanya burik
batang Geometridae) pada buah.
mengelupas 96% GHJK01 : Daun
bekas gigitan. muda menjadi
keriting dan HJK10 : Kutu daun
5 GHJK08 : Daun HJK05 : Ulat Bulu terlipat. (Hemiptera:
berlubang- (Lepidoptera: 10
GHJK02 : Aphididae)
lubang bekas Lasiocampidae) Pucuk daun 88%
gigitan. 84% keriting dan
GHJK07 : terlipat.
Tulang daun 11 GHJK22 : HJK11 : Kutu
berlubang- Permukaan Perisai (Hemiptera:
lubang bekas bawah daun Diaspididae)
gigitan.
tertutup MB1
selaput.+ MB2* (1-MB1) CF MD =
GHJK23MD1 : Pada + MD2* (1-MD1)
permukaan atas 84% CF akhir = MB(H,E) * MD(H,E)
daun terjadi
klorosis. a. Ulat Pucuk (Lepidoptera: Pyralidae)
GHJK24 : CFMB1 = 0,8 + 0,8 * (1-0,8) = 0,96
Adanya noda CFMD1 = 0,6 + 0,6 * (1-0,6) = 0,84
atau titik kecil CFakhir = 0,96 * 0,92 * 100 % = 80,64 %
HJK12 : Lalat Buah
berwarna hitam
(Diptera:
12 pada buah.
Tephritidae) CFMB2 = 0,8 + 0,8 * (1-0,8) = 0,96
GHJK25 : Buah
96% CFMD2= 0,6 + 0,8 * (1-0,6) = 0,92
membusuk dan
terdapat lava CFakhir = 0,96 * 0,92 * 100 % = 88,32 %
didalamnya.
b. Ulat Bulu (Lepidoptera: Lasiocampidae
Pengujian Kinerja Sistem CFakhir = 0,2 * 0,6 * 100% = 12%
1. Gejala yang dipilih
Tabel 5 Tabel Gejala yang dipilih c. Ulat Pucuk (Lepidoptera: Pyralidae)
M CFakhir = 0,4 * 0,6 * 100% = 24%
Gejala Yang Dipiliah D
Daun muda menjadi keriting dan 4. Hasil akhir CF
terlipat. 0.6 Hasil akhir konsultasi identifikasi hama
Bunga yang belum mekar berlubang- pada tanamna jambu kristal dari perhitungan
lubang bekas gigitan. 0.8 gejala yang dipilih didapatkan nilai akhir CF
Ranting berlubang-lubang bekas terbesar adalah 88,32 % yaitu Ulat Pucuk
gigitan. 0.6 (Lepidoptera: Pyralidae).

2. Hubungan Hama Dan Gejala


Tabel 6 Tabel Hubungan Hama Dan Gejala
Gejala
M M
Yang Hama
B D
Dipiliah
Ulat Pucuk 0.8 0.6
Daun muda (Lepidoptera:
menjadi Pyralidae)
keriting dan Kutu daun 0.4 0.6 Gambar 31 Hasil Perhitungan
terlipat. (Hemiptera: PENGUJIAN KELAYAKAN SISTEM
Aphididae)
Bunga yang 0.8 0.8 Uji kelayakan sistem yang dilakukan
belum terhadap aplikasi sistem pakar identifikasi
mekar Ulat Pucuk hama menggunakan metode certainty factor
berlubang- (Lepidoptera: dibangun menggunakan framework
lubang Pyralidae) codeigniter dilakukan terhadap 10 orang
bekas responden yang merupakan pengelola Wisata
gigitan. Kebun Jambu Kristal Sungai Kuning.
Ranting 0.2 0.6
Ulat Bulu
berlubang- Tabel 7 Nilai rata-rata keseluhuan pengujian
(Lepidoptera:
lubang sistem
Lasiocampida
bekas
e) NO Aspek/Kriteria Penilaian Nilai
gigitan.

3. Menghitung CF 1 Penggunaan aplikasi  


CF MB =   Kemudahan 86
mengoperasikan sistem
pakar Kutu daun 88%, Kutu Perisai 84%, dan
Kemudahan memahamai Lalat Buah 96%.
  informasi yang diberikan 80 3. Alat bantu khusus bagi para petani
2 Kualitas tampilan   jambu kristal untuk melakukan
kosnultasi mengenai hama pada
  Komposisi warna 78 tanaman jambu kristal yang dibangun
  Konsistensi Bahasa 76 dengan framewok codeigniter yang
Keterbacaan teks atau telah di implementasikan di Wisata
  tulisan 76 Kebun Jambu Kristal Sungai Kuning
3 Isi   pengguna sangat terbantu dengan
  Manfaat aplikasi 86 adanya aplikasi, rata-rata penilaian dari
para pengguna sebanyak 81,2% dengan
  Fitur-fitur dalam sistem 84 kategori sangat baik.
Kejelasan petunjuk
  penggunaan aplikasi 80 Berdasarkan dari pengkajian hasil
4 Interaksi program   penelitian diatas, maka penulis bermaksud
Kemampuan program memberikan saran yang mudah-mudahan
  merespon pengguna 82 dapat bermanfaat, sebagai berikut:
Kemampuan program 1. Bagi Wisata Kebun Jambu
  menyajikan hasil diagnose 84 Kristal Sungai Kuning
81,2
Rata-rata (Sanga Diharapkan dengan adanya penilian
t Baik) penerapan metode certainty factor untuk
mengidentifikasi hama pada tanaman jambu
kristal menggunakan framework codeigniter,
Wisata Kebun Jambu Kristal Sungai Kuning
SIMPULAN DAN SARAN dapat terbantu dengan dibuatnya sistem pakar
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka sebagai alat bantu khusus bagi para petani
dapat diambil kesimpulan yaitu : sebagai pemecahan masalah hama yang
1. Dengan adanya sistem pakar yang hingga saat ini masih menjadi salah satu
mampu mengadopsi pemikiran- masalah potensial dalam budi daya tanaman
pemikiran dari seorang pakar mengenai jambu kristal, dimohon pihak Wisata Kebun
hama pada tanaman jambu kristal Jambu Kristal Sungai Kuning dapat
menggunakan Metode Certainty mempergunakannya dengan sebaik-baiknya
Factor, petani jambu kristal tidak lagi dan jika perlu dapat dikembangkan lagi untuk
kesulitan untuk mengetahui serangan melengkapi kinerja daripada alat bantu yang
hama yang menyerang tanaman jambu telah dibangun sehingga menjadi alat bantu
kristal mereka, hasil rata-rata yang yang lengkap.
diperoleh dari penggunaan aplikasi
sistem pakar sebanyak 83% dengana 2. Bagi peneliti selanjutnya
kategori sangat baik dan dari inetraksi Adapun beberapa saran yang perlu
program sistem pakar sebanyak 83% diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang
dengan kategori sangat baik. tertarik meneliti penerapan metode certainty
2. Metode Certainty Factor merupakan factor untuk mengidentifikasi hama pada
salah satu metode sistem pakar dengan tanaman jambu kristal menggunakan
menggunakan faktor kepastian dari framework codeigniter, adalah:
seorang pakar, hasil yang diperoleh a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
dari perhitungan identifikasi hama mengkaji lebih banyak sumber maupun
didalam aplikasi Ulat Pucuk 96%, Ulat referensi yang terkait dengan
Kantung 92%, Ulat Api 52%, Ulat penerapan metode certainty factor
Jengkal 96%, Ulat Bulu 84%, Ulat untuk mengidentifikasi hama pada
Keket 84%, Belalang 96%, Kumbang tanaman jambu kristal menggunakan
Penggerek Buah 92%, Kutu Putih 92%, framework codeigniter agar hasil dari
penelitian dapat menjadi lebih baik dan Informatika dan Komputer Hang Tuah
lebih lengkap. Pekanbaru.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih 8. Rekan-rekan seperjuangan, teman-
mempersiapkan diri dalam proses teman dan juga sahabat yang selama ini
perencanaan, analisis, pengambilan telah menemaniku dalam suka maupun
keputusan, pengumpulan data dan duka serta selalu mendukung dan
segala sesuatunya sehingga penenlitian menyemngatiku.
dapat dilaksanakan dengan lebih
tersetruktur dan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mohammad, Windi Eka, and Yulia
TERIMA KASIH Retnani. 2017. “Penerapan Metode
Puji dan syukur penulis ucapkan Certainty Factor Untuk Sistem Pakar
kepada Allah Subhanahuwata’ala yang telah Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya Tanaman Tembakau.”
sehingga penulisan Penelitian dengan judul Ayu Lestari, Siti and Mursalim Armayah.
“Penerapan Metode Certainty Factor 2016. “Sistem Pakar Untuk
Untuk Mengidentifikasi Hama Pada Mendiagnosa Penyakit Pada Ayam
Tanaman Jambu Kristal Menggunakan Dengan Metode Certainty Factor
Framework Codeigniter” ini dapat Berbasis Android.” 8(3):6–10.
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam Bhrigu K Lahkar. 2011. “Analisis Faktor-
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Muhammad Shallalahu‘alaihiwasalam. Pada Jambu Kristal Di Desa Pagerwesi
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan Kecamatan Trucuk Kabupaten.”
terima kasih kepada : Journal of Controlled Release
1. Ayahanda dan ibunda tercinta serta 156:315–22.
keluarga BPS. 2018. “Statistik Tanaman Buah-Buahan
Dan Sayuran Tahunan Statistics of
2. Bapak Hendry Fonda, S.Kom, M.Kom Annual Fruit and Vegetable Plants
selaku Ketua STMIK Hang Tuah Indonesia 2017.” Badan Pusat
Pekanbaru, selaku Dosen Pembimbing Statistik/BPS-Statistics Indonesia 1–99.
Utama yang memberi masukan dalam BPS Riau. 2018. “Statistik Tanaman Sayuran
penulisan Penelitian ini. Dan Buah-Buahan Provinsi Riau.”
3. Bapak Yulanda, S.Kom, M.Kom selaku Statistik Tanaman Sayuran Dan Buah-
Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Buahan Provinsi Riau Statistics Of
Manajemen Informatika dan Komputer Vegetable And Fruit Plants In Riau
Hang Tuah Pekanbaru, selaku Dosen Province 2018.
Pembimbing Pendamping yang Dedi Saputra, Deasy Purwaningtias, Windi
memberi masukan dalam penulisan Irmayani. 2018. “Sistem Pakar
Penelitian ini. Diagnosa Kerusakan Mesin Sepeda
4. Ibu Anita Febriani, S.T, M.Ti selaku Motor Matic Berbasis Web
Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Menggunakan Certainty Factor.” 9–38.
Manajemen Informatika dan Komputer Eriza, Anggil Sendi. 2015. “Hama Dan
Hang Tuah Pekanbaru. Penyakit Tanaman Jambu Kristal
(Psidium Guajava L.) Di Agribusiness
5. Ibu Yessica Devis, S.I.Kom, M.Kes
Development Station Cikarawang
selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinggi
Bogor.” IPB.
Manajemen Informatika dan Komputer
Erudeye. 2015. “Yang Ditambahkan Ke
Hang Tuah Pekanbaru.
Dalam HTML. Kelebihan PHP Yang
6. Bapak Herianto, S.Kom, M.Kom Paling Signifikan Adalah
selaku Ka. Prodi Sistem Informasi Kemampuannya Untuk Melakukan
STMIK Hang Tuah Pekanbaru. Koneksi DengHTML Kelebihan PHP
7. Seluruh dosen dan staf administrasi Yang Paling Signifikan Dari Bahasa
Sekolah Tinggi Manajemen Pemrograman Dan Kemampuannya
Untuk Melakukan Koneksian Berbagai Repository IPB 1–10.
Macam.” 5–11. Putri, Anggia Dasa and Dapit Pratama. 2017.
Freeman. 2013. “Pengaruh Konsentrasi “Sistem Pakar Mendeteksi Tindak
Karagenan Dan Gliserolterhadap Pidana Cybercrime Menggunakan
Perubahan Fisik Dan Kandungan Metode Forward Chaining Berbasis
Kimia Buah Jambu Biji Varietas Web Di Kota Batam.” Edik
‘Kristal.’” Journal of Chemical Informatika 3(2):197–210.
Information and Modeling 53(9):1689– Sutabri, Tata. 2016. “Konsep Sistem
99. Informasi.” Journal of Chemical
Haviluddin. 2011. “Memahami Penggunaan Information and Modeling (2006):5–
UML ( Unified Modelling 10.
Language ).” 6(1):1–15. Sutojo. 2015. “Buku Kecerdasan Buatan.”
Hermawan, Rudi, Arief Hidayat, and Victor 195–96.
Gayuh Utomo. 2016. “Sistem Eriza, A. S. (2015). Hama Dan Penyakit
Informasi Penjadwalan Kegiatan Tanaman Jambu Kristal (Psidium
Belajar Mengajar Berbasis Web.” Guajava L.) Di Agribusiness
Indonesian Journal on Software Development Station Cikarawang
Engineering Sistem 2(1):31–38. Bogor. IPB.
Lumentra, Stefanus, Janitra Tiar Hermawan, Melyanti, R. (2019). Aplikasi Penilaian
and Eka Fauzi Noviana. 2018.
“Analisis Dan Perancangan Aplikasi
Mobile Bisapinjam.” Kinerja Dosen Dalam Pelaksanaan Tri
Nita Tri Damayanti. 2016. “Potensi Dharma Perguruan Tinggi (Studi
Pengembangan Tanaman Jambu Kristal Kasus: Stmik Hang Tuah Pekanbaru).
(Psidium Guajava L) Berdasarkan Jurnal Ilmu Komputer, 8(1), 99–106.
Aspek Agroklimat Di Jawa Barat.”

You might also like