You are on page 1of 8

Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....

Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

FORMULASI FOOD BAR BERBASIS TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN


PISANG AGUNG (Musa paradisiaca Formatypica) MASAK
Formulation of Food Bar Made from Purple Sweet Potato Flour and Ripe Agung Plantain
Cultivar (Musa paradisiaca Formatypica)

Nurhayati Nurhayati1,2)*, Nurud Diniyah1), Putri Gita Kurniasari1


1)
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
2)
Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST), Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto Jember 68121
*E-mail: nurhayati.ftp@unej.ac.id

ABSTRACT

Advance in food technology can produce practical food products which are easy to consume.
Food Bar is practically product, contain a high-calorie and usually made from a mixture of rich
nutrient food using binder to form it into solid and compact. This research aims to determined the
quality (sensory and physicochemical) of food bar made from purple sweet potato flour and ripe
agung plantain and the best formula of food bar. This study used a completely randomized design
with one factor, i.e. composition of purple sweet potato flour and ripe agung plantain. The
combination of treatments were consist of P1 (20% purple sweet potato flour and 80% ripe agung
plantain cultivar), P2 (30% purple sweet potato flour and 70% ripe agung plantain cultivar), P3
(40% purple sweet potato flour and 60% ripe agung plantain cultivar), P4 ( 50% purple sweet potato
flour and 50% ripe agung plantain cultivar) and P5 (60% purple sweet potato purple and 40% ripe
agung plantain cultivar). The parameters observed were moisture content, ash content, fat content,
protein content, and carbohydrate content as well as the organoleptic properties. The result showed
that the interaction of the best food bar by effectiveness testing of the formula was P2. The interaction
of food bar with formula of purple sweet potato flour and ripe agung plantain cultivar significantly
affected the texture, brightness (L), the value of a* and b*, moisture content, ash content, fat content,
protein content, and carbohydrate content. The best food bar formulation (P2) had the characteristics
such as 75.22 g/mm of texture value, 43.47 of lightness value (L), 7.67 of a* value, 18.24 of b* value,
12.80% of moisture content, 2.16% of ash content, 25.14% of fat content, 4.33% of protein content,
45.24% of carbohydrate content, while the preferences score of food bar was 3.08 of color, 3.52 of
aroma, 3.2 flavor, 3.6 texture, and 3.56 score for and overall preference of the food bar.

Keywords: agung var. plantain, physicochemical, purple sweet potato flour, sensory evaluation

PENDAHULUAN bahan yang dapat digunakan yaitu ubi jalar


Kemajuan teknologi pangan telah ungu. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
menghasilkan berbagai produk makanan merupakan salah satu hasil pertanian yang
yang praktis dikonsumsi, salah satunya murah, mudah diperoleh, produksinya
food bar. Kebanyakan food bar terbuat tinggi, mengandung oligosakarida seperti
dari terigu yang mengakibatkan impor rafinosa dan verbaskosa yang berfungsi
gandum terus meningkat. Impor gandum sebagai prebiotik (Marlis, 2008 dan Putra,
sebagai bahan baku terigu tahun 2012 2014), dan dapat digunakan sebagai
sebesar 2,8 juta ton dan terus meningkat pengganti terigu.
mencapai 6,3 juta ton pada tahun 2013 Produktivitas ubi jalar mencapai 2,3
(BPS, 2013a). Oleh karena itu, untuk juta ton per tahun (BPS, 2013b).
mengurangi ketergantungan gandum Kandungan terbesar dari ubi jalar adalah
sebagai bahan baku terigu perlu digantikan karbohidrat. Kandungan karbohidrat utama
dengan tepung-tepung lain. Salah satu ubi jalar adalah pati, yang terdiri dari 30-

71
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

40% (Nintami dan Rusanti, 2012). pengupasan kulit ubi jalar ungu segar,
Berdasarkan warna, ubi jalar dibedakan kemudian diiris dengan tebal ± 2 mm
menjadi ubi jalar putih, kuning, dan ungu. selanjutnya direndam dengan air selama ±
Ubi jalar ungu memiliki pigmen antosianin 15 menit untuk menghindari reaksi
(Husna et al., 2013) dan dapat diplah pencoklatan. Lalu chip ubi jalar ungu
menjadi produk patiseri (Kristiyani, 2012), ditiriskan dan dilakukan penjemuran di
roti tawar (Hardoko et al., 2010), brownies bawah sinar matahari hingga kering dan
(Khayati, 2009), dan food bar (Pagamunici rapuh kemudian dilakukan penggilingan
et al., 2014). dan diayak menggunakan ayakan 80 mesh
Pembuatan food bar dibuat dengan sehingga menghasilkan butiran tepung ubi
penambahan flavor aditif. Buah-buahan jalar ungu yang halus sebagai bahan baku
yang dapat digunakan sebagai penambah pembuatan food bar.
aroma seperti buah pisang. Penelitian ini
bertujuan memformulasi food bar berbasis Pembuatan Food Bar
tepung ubi jalar ungu dan pisang agung Pembuatan food bar dimulai dengan
dan melakukan karakterisasi mutu sensori, menyiapkan bahan pembantu meliputi
fisik dan kimia yang baik dan disukai kuning telur 10%, gula pasir 10%, susu
konsumen. skim 5%, garam 0,25%, dan margarin cair
30%. Selanjutnya, kuning telur, margarin
METODE PENELITIAN cair dan gula pasir dilakukan pencampuran
Alat dan Bahan menggunakan mixer dengan kecepatan
Alat yang digunakan dalam minimum hingga homogen kemudian
penelitian ini yaitu alat-alat untuk dilakukan penambahan pisang agung yang
pembuatan cookies bar yaitu oven (electric telah dihancurkan dan dilakukan
oven model NB-7006 N), mixer pencampuran kembali. Selanjutnya
(Maspion), neraca analitik Ohaus Ap-310- ditambahkan tepung ubi jalar ungu, garam,
O (Swiss), blender (merk National), dan susu skim sedikit demi sedikit dan
ayakan 80 mesh (Standart Sieve), baskom, dilakukan pengadukan hingga homogen
sendok, loyang dan pisau. Alat-alat untuk kemudian dicetak. Adonan yang telah
analisis yaitu botol timbang, oven, kurs dicetak kemudian dipanggang dalam oven
porselen, tanur (Noberthem model H3/P), yang telah diatur suhunya 120oC selama
soxhlet (DETGRASS N), labu kjehdahl 40 menit. Kemudian dipotong sesuai
(Buchi K-355), erlenmeyer 250 ml, pipet ukuran dan dipanggang dalam oven selama
ukur, gelas ukur, bulp pipet, beaker glass 5 menit dengan suhu 120 oC. Selanjutnya
1000 ml, destilator, pipet tetes, eksikator, dilakukan pendinginan dengan
biuret, spatula besi, colour reader membiarkan food bar yang telah
(Tristimulus colorimeter WSD 3-A) dan dikeluarkan dari oven pada suhu kamar
rheotex (Rotex). Bahan utama yang beberapa menit.
digunakan yaitu tepung ubi jalar ungu dan
pisang agung. Bahan kimia untuk analisis Rancangan Penelitian
yaitu aquades, selenium mix, H2SO4 Rancangan penelitian yang
pekat, asam borac 4%, NaOH 40%, HCl digunakan adalah Rancangan Acak
0,02 N, petroleum benzen, kertas saring, Lengkap (RAL) dengan satu faktor (P)
tali bold, dan larutan MA/MB. yaitu formulasi tepung ubi jalar ungu dan
pisang agung. Faktor P meliputi P1 (20%
Tahapan Penelitian tepung ubi jalar ungu dan 80% pisang
Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu agung masak), P2 (30% tepung ubi jalar
Proses penepungan ubi jalar ungu ungu dan 70% pisang agung masak), P3
dilakukan dengan pencucian dan (40% tepung ubi jalar ungu dan 60%

72
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

pisang agung masak), P4 (50% tepung ubi bar semakin keras yang disebabkan tepung
jalar ungu dan 50% pisang agung masak), ubi jalar ungu mengandung pati yang
dan P5 (60% tepung ubi jalar ungu dan cukup tinggi yaitu 82,32% (Ticoalu et al.,
40% pisang agung masak). 2016). Pati yang terkandung di dalam
Pengolahan data penelitian bahan mengalami gelatinisasi dan
dilakukan secara statistik dengan uji retrogradasi. Retrogradasi pati terjadi
ANOVA (Analysis of Variance). Data karena terbentuknya ikatan-ikatan
yang didapat jika terdapat perbedaan nyata hidrogen antara gugus hidroksil pada
dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata molekul-molekul amilosa dan amilopektin
Terkecil (BNT) taraf kepercayaan 95% (α sehingga membentuk tekstur yang keras.
= 0,05). Dengan demikian semakin banyak pisang
agung yang ditambahkan maka kandungan
Metode Analisis air dalam food bar semakin tinggi yang
Pengujian yang dilakukan meliputi menyebabkan tekstur food bar menjadi
karakteristik fisik, kimia dan sensori. lebih lunak.
Karakteristik fisik yaitu tekstur dengan alat
reotex dan tingkat kecerahan (L), nilai a* 160 148,13 e
dan b* dengan alat Color Reader 140 115,16 d
Tekstur g/mm

MINOLTA CR30. Karakteristik kimia 120 96,18 c


100 75,22 b
yaitu uji proksimat yang meliputi kadar air 80 53,36 a
(metode gravimetri, AOAC, 2005), kadar 60
40
abu (metode pengabuan, AOAC, 2005), 20
kadar lemak (metode soxlet, AOAC, 0
2005), kadar protein (metode semi P1 P2 P3 P4 P5
kjeldahl, Sulaeman et al., 1995), dan kadar Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu -
karbohidrat (By Difference, AOAC, 2005). pisang agung
Karakteristik sensori yaitu tingkat
Gambar 1. Tekstur food bar yang terbuat dari
kesukaan (Meilgaard et al., 1999).
formula P1, P2, P3, P4 dan P5
Penentuan perlakuan terbaik dilakukan
dengan menggunakan metode indeks Tingkat Kecerahan (L), nilai a*, dan nilai
efektifitas (Garmo et al., 1984). b* Food Bar
Nilai L pada food bar berkisar
HASIL DAN PEMBAHASAN antara 43 hingga 44. Produk food bar
lebih menghasilkan warna mendekati
Karakteristik Mutu Fisik Food Bar merah gelap (nilai a*) dengan nilai 7-8 dan
Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu dan kekuningan (nilai b*) dengan nilai 16-18
Pisang Agung Masak (Gambar 2).
Tekstur Food Bar Semakin banyak penambahan
Formulasi tepung ubi jalar ungu dan pisang agung akan menurunkan nilai
pisang agung berpengaruh nyata terhadap kecerahan (L). Hal ini dapat disebabkan
tekstur food bar yang dihasilkan. Tekstur adanya reaksi pencoklatan enzimatis
food bar berkisar antara 53-148 g/mm selama penyiapan pisang (penghancuran).
(Gambar 1). Semakin tinggi nilai tekstur Reaksi pencoklatan enzimatis disebabkan
menunjukkan bahwa bahan semakin oleh sekelompok enzim polifenol oksidase
keras/sulit ditembus lempengan reotex. yang bertemu oksigen sebagai katalisator
Faktor yang dapat mempengaruhi maka dapat menyebabkan warnanya
tekstur food bar yaitu tepung ubi jalar semakin gelap (Rahman et al., 2011).
ungu. Semakin banyak penambahan
tepung ubi jalar ungu maka tekstur food

73
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

40 33,90 a
50 43,10 a 43,47 b 43,89 c 44,17 d 44,44 e 29,77 b

Kadar air % (bk)


30 27,31 c 25,59 d
Nilai L, a*, dan b*

40 23,83 e

30 20
18,78 a 18,24 b 17,62 c 17,11 d 16,48 e
20 10
7,38 a 7,67 b 7,97 c 8,24 d 8,43 e
10 0
0 P1 P2 P3 P4 P5
P1 P2 P3 P4 P5 Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu -
Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu - pisang agung
pisang agung Gambar 3. Kadar air food bar yang terbuat dari
formula P1, P2, P3, P4 dan P5
Gambar 2. Nilai tingkat kecerahan(L) ( ), a*
( ), dan b*( ) food bar yang
terbuat dari formula P1, P2, P3, P4
Semakin besar penambahan pisang
dan P5 agung maka semakin tinggi kadar air food
bar. Hal ini disebabkan oleh kadar air
Nilai a* (redness) food bar pisang agung yang tinggi. Demikian pula
menunjukkan warna merah kehijauan dari sebaliknya semakin banyak penambahan
food bar. Semakin banyak penambahan tepung ubi jalar ungu menghasilkan kadar
tepung ubi jalar ungu maka nilai a* yang air food bar semakin rendah. Hal ini
dihasilkan semakin tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh tepung ubi jalar ungu
disebabkan ubi jalar ungu mengandung memiliki kandungan pati yang cukup
antosianin yaitu kelompok pigmen yang tinggi yaitu 82,32% (Ticoalu et al., 2016).
menyebabkan warna kemerah – merahan.
Kandungan antosianin dalam ubi jalar Kadar Abu Food Bar
ungu cukup tinggi yaitu mencapai 84-600 Formulasi tepung ubi jalar ungu dan
mg/100 g berat basah (Bridgersa et al., pisang agung berpengaruh nyata terhadap
2010). Nilai b* (yellowness) food bar kadar abu food bar yang dihasilkan.
menunjukkan warna kuning kebiruan dari Gambar 4 menyajikan kadar abu food bar
food bar. Semakin banyak penambahan berkisar 2,2-2,8%bk.
pisang agung menyebabkan nilai b* yang 3 2,65 d 2,78 e
2,54 c
dihasilkan semakin tinggi. Hal ini 2,19 a
2,37 b
menunjukkan bahwa pisang agung
Kadar abu % (bk)

2
berkontribusi terhadap warna b*.

Karakteristik Kimia Food Bar Berbasis 1


Tepung Ubi Jalar Ungu dan Pisang
Agung Masak 0
Kadar Air Food Bar P1 P2 P3 P4 P5
Formulasi tepung ubi jalar ungu dan
Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu
pisang agung berpengaruh nyata terhadap - pisang agung
kadar air food bar yang dihasilkan. Kadar
Gambar 4. Kadar abu food bar yang terbuat dari
air food bar berkisar antara 23-33% formula P1, P2, P3, P4 dan P5
(Gambar 3). Hal ini mengindikasikan
bahwa food bar yang dihasilkan dalam Semakin banyak penambahan tepung
kategori pangan semibasah. ubi jalar ungu maka semakin tinggi kadar
abu food bar. Kadar abu tepung ubi jalar
ungu yaitu sebesar 5,31% (Susilawati dan

74
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

Medikasari, 2008). Semakin besar jumlah Kadar protein food bar relatif rendah yaitu
tepung ubi jalar ungu maka semakin besar berkisar antara 4-5% bk (Gambar 6).
kadar abu food bar, sedangkan kadar abu
6 5,23 d 5,43 e
pisang hanya sebesar 1,05% (Aurore et al., 4,84 b 4,98 c

Kadar protein % (bk)


2009) menyebabkan semakin banyak 5 4,44 a
penambahan pisang agung maka semakin 4
rendah kadar abu food bar. 3
2
Kadar Lemak Food Bar
Formulasi tepung ubi jalar ungu dan 1
pisang agung berpengaruh nyata terhadap 0
kadar lemak food bar yang dihasilkan. P1 P2 P3 P4 P5
Kadar lemak food bar berkisar 26-28% bk
seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu -
pisang agung
27,81 a 27,35 b 26,95 c 26,46 d 25,99 e Gambar 6. Kadar protein food bar yang terbuat
30
dari formula P1, P2, P3, P4 dan P5
Kadar lemak % (bk)

Semakin banyak penambahan tepung


15 ubi jalar ungu maka semakin tinggi kadar
protein food bar. Kadar protein tepung ubi
jalar ungu lebih tinggi yaitu 2,79%
0 daripada pisang agung yang hanya 1%
P1 P2 P3 P4 P5 (Aurore et al., 2009) sehingga semakin
banyak penambahan tepung ubi jalar ungu
Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu -
pisang agung maka semakin tinggi kadar protein food
bar.
Gambar 5. Kadar lemak food bar yang terbuat dari
formula P1, P2, P3, P4 dan P5 Kadar Karbohidrat Food Bar
Formulasi tepung ubi jalar ungu dan
Faktor yang dapat mempengaruhi pisang agung berpengaruh nyata terhadap
kadar lemak food bar yaitu pisang agung. kadar karbohidrat food bar yang
Semakin banyak penambahan pisang dihasilkan. Semakin banyak penambahan
agung maka semakin tinggi kadar lemak tepung ubi jalar ungu dengan pisang agung
food bar. Kadar lemak pisang agung lebih maka semakin besar kadar karbohidrat
tinggi yaitu sebesar 1,3% daripada tepung food bar. Demikian pula sebaliknya,
ubi jalar ungu yang hanya sebesar 0,81% semakin banyak penambahan pisang
(Aurore et al., 2009). Selain dari bahan agung maka semakin kecil kadar
utama, kuning telur mengandung lemak karbohidrat food bar. Kadar karbohidrat
sebesar 31,9% (Rosida et al., 2014) dan food bar berkisar 32-42% bk (Gambar 7).
margarin mengandung lemak yang relatif Hal ini dapat dikarenakan bagian
tinggi yaitu 81% (Harzau dan Estiasih, terbesar tepung ubi jalar ungu yaitu
2013). karbohidrat sebesar 83,81% (Susilawati
dan Medikasari, 2008). Kandungan
Kadar Protein Food Bar karbohidrat ubi jalar yang banyak yaitu
Formulasi tepung ubi jalar ungu dan pati, gula, dan serat makanan (Subandoro
pisang agung berpengaruh nyata terhadap et al., 2013) sedangkan kadar karbohidrat
kadar protein food bar yang dihasilkan. pisang agung hanya sebesar 25,6-29,3%
(Aurore et al., 2009). Selain itu, kadar

75
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

karbohidrat yang dihitung secara by


difference dipengaruhi oleh komponen Parameter
nutrisi di antaranya komponen nutrisi yang Warna
4
kandungan protein, lemak, air, dan abu.
3
50
40,07 d 41,99 e
Kadar Karbohidrat % (bk)

2
40 35,68 b 38,21 c Parameter Parameter
31,67 a Keseluruhan 1 Aroma
30 0
20
10
Parameter
0 Parameter Rasa
Tekstur
P1 P2 P3 P4 P5
Formulasi food bar tepung ubi jalar ungu - Gambar 8. Karakteritik sensoris food bar yang
pisang agung terbuat dari formula P1, P2, P3, P4
Gambar 7. Kadar karbohidrat food bar yang dan P5
terbuat dari formula P1, P2, P3, P4
dan P5 Tekstur food bar tepung ubi jalar
ungu dengan pisang agung yang memiliki
Karakteristik Evaluasi Sensori Berbasis nilai tertinggi yaitu pada formulasi P3
Tepung Ubi Jalar Ungu dan Pisang sebesar 3,24. Hal ini dapat disebabkan
Agung Masak oleh formulasi P3 teksturnya yang tidak
Evaluasi sensoris food bar terlalu keras dan tidak terlalu lunak.
berdasarkan tingkat kesukaan panelis Tekstur yang keras dapat dikarenakan
terhadap parameter warna, aroma, tekstur, penambahan tepung ubi jalar ungu yang
rasa dan keseluruhan produk (Gambar 8). berarti semakin meningkatnya jumlah
Warna food bar tepung ubi jalar ungu padatan pada adonan (Rahman et al.,
dengan pisang agung yang memiliki nilai 2011). Tekstur yang tidak terlalu keras dan
tertinggi yaitu pada formulasi P4 sebesar tidak terlalu lunak lebih disukai dapat
3,48. Pisang agung mudah mengalami dikarenakan teksturnya lebih menyerupai
reaksi browning enzimatis. Semakin tinggi food bar di pasaran.
penambahan tepung ubi jalar ungu Rasa food bar tepung ubi jalar ungu
menghasilkan warna food bar lebih cerah dengan pisang agung yang memiliki nilai
ungu akibat kandungan antosianinnya. tertinggi yaitu pada formulasi P2 sebesar
Hasil penelitian Avianty (2013) 3,6. Hal ini dapat disebabkan karena food
melaporkan penggunaan tepung ubi jalar bar dengan penambahan pisang agung
ungu lebih disukai panelis. masak memiliki gula total sebesar 22,1-
Aroma food bar tepung ubi jalar 30,5% (Prahardini et al., 2010). Panelis
ungu dengan pisang agung yang memiliki cenderung tidak menyukai food baryang
nilai tertinggi yaitu pada formulasi P2 banyak penambahan tepung ubi jalar ungu
sebesar 3,68. Pada buah pisang masak karena memiliki after taste yang diduga
akan mengandung asam palmitat hingga akibat reaksi mailard sewaktu
54,50%, asam butirat, propionat, dan n- pemanggangan (Azni, 2013).
hexanal (Nurfiliyah dan Widjanarko, Parameter sensoris keseluruhan
2014). Di sisi lain menurut Wisti (2011), merupakan kesimpulan penilaian terhadap
semakin tinggi penambahan tepung ubi food bar dari beberapa parameter yang
jalar ungu maka semakin tidak sukai oleh dilakukan. Menurut Winarno (2004),
panelis karena aroma langu ubi jalar meskipun berbagai cara analisis obyektif
(Wisti, 2011).

76
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

dapat digunakan sebagai tanda adanya 75,22g/mm, warna L 43,47, warna a* 7,67,
penurunan mutu bahan makanan, tetapi warna b* 18,24, kadar abu 2,16%, kadar
penentuan akhir adalah kepuasan panelis. lemak 25,14%, kadar air 12,80%, kadar
Secara keseluruhan formula 2 meng- protein 4,33%, kadar karbohidrat 45,24,
hasilkan food bar tepung ubi jalar ungu dan nilai kesukan warna, aroma, tekstur,
dengan pisang agung sebesar 3,6. rasa, dan keseluruhan secara berturut-turut
adalah 3,08; 3,52; 3,2; 3,6; dan 3,56.
Nilai Efektivitas Food Bar Berbasis
Tepung Ubi Jalar Ungu dan Pisang UCAPAN TERIMA KASIH
Agung Masak Ucapan terima kasih disampaikan
Formulasi terbaik ditentukan dengan kepada Kemristek Dikti yang telah
memberikan bobot terhadap beberapa mendanai penelitian ini melalui Program
parameter kadar air, kadar abu, kadar Penelitian Strategis Nasional 2016-2017.
karbohidrat, tekstur, kecerahan, dan nilai
sensosis yang dihasilkan. Hasil uji DAFTAR PUSTAKA
efektivitas ditunjukkan pada Tabel 1. AOAC, 2005. Official Methods of Analysis.
Association of Official Analytical
Tabel 1. Nilai efektivitas food bar Chemists. Arlington: AOAC. Inc.
Sampel Nilai efektivitas Aurore, G., Parfait, B., dan Fahrasane L. 2009.
P1 0,34 Bananas, raw materials for making
P2 0,61 processed food products. Jurnal Trends in
P3 0,60 Food Science and Technology, 20: 78-91.
P4 0,53
Avianty, S., 2013. “Kandungan Zat Gizi dan
P5 0,52
Tingkat Kesukaan Snack Bar Ubi Jalar
Kedelai Hitam Sebagai Alternatif
Nilai uji efektivitas tertinggi adalah Makanan Selingan Penderita Diabetes
formula P2. Hal ini mengindikasikan Melitus Tipe 2”. Skripsi. Universitas
bahwa formulasi food bar pada perlakuan Sebelas Maret, Surakarta.
P2 merupakan perlakuan terbaik dengan Azni, M. E. 2013. “Evaluasi Mutu Kukis
karakteristik sensori rasa, aroma, dan Berbahan Tepung Ubi Jalar Ungu
keseluruhan lebih disukai dibandingkan (Ipomea batatas L), Tepung Tempe, dan
formula lainnya. Formula P2 memiliki Tepung Udang Rebon (Acetes
nilai tekstur sebesar 75,22g/mm, nilai L erythraeus)”. Skripsi. Universitas Riau,
43,47, nilai a* 7,67, nilai b* 18,24, kadar Pekanbaru.
abu 2,16%, kadar lemak 25,14%, kadar air Badan Pusat Statistik. 2013a. Produksi Umbi-
12,80%, kadar protein 4,33%, kadar Umbian Sektor Pertanian di Indonesia
karbohidrat 45,24% Tahun 2013. Badan Pusat Statistik,
Jakarta.
KESIMPULAN Badan Pusat Statistik. 2013b. Tabel Luas
Penambahan tepung ubi jalar ungu Panen Produktifitas Produksi Tanaman
dengan pisang agung berpengaruh nyata Ubi Jalar Seluruh Propinsi.
terhadap tekstur, warna L, warna a*, warna (http://www.bps.go.id/tnpgn/) [Diakses
b*, kadar abu, kadar lemak, kadar air, tanggal 3 Februari 2018].
kadar protein, dan kadar karbohidrat food De Garmo, E. P., Sullivan W. E., and Canada
bar. Formulasi food bar terbaik adalah C. R. 1984. Engineering Economy 7th.
formulasi tepung ubi jalar ungu 30% dan Mac.Pub.Co., New York.
pisang agung 70%. Karakteristik food bar
Hardoko, Hendarto, L., Siregar, T.M. 2010.
formulasi P2 (tepung ubi jalar ungu 30%
Pemanfaatan ubi jalar ungu (Ipomoea
dan pisang agung 70%) yaitu tekstur batatas L. Poir) sebagai pengganti

77
Formulasi Food Bar Berbasis Tepung Ubi Jalar Ungu .....
Jurnal Agroteknologi, Vol. 12 No. 01 (2018)

sebagian tepung terigu dan sumber cultivar of amaranth. Cienc Agrotec,


antioksidan pada roti tawar. Jurnal Lavras, 38 (3): 270-277.
Teknologi dan Industri Pangan, 21 (1).
Prahardini, P.E.R., Yuniarti, Kasijadi, F.
Husna, N.E., Novita, M., dan Rohaya, S. 2013. Harwanto, dan Abdullah. 2010. Usulan
Kandungan antosianin dan aktivitas ubi pelepasan pisang varietas Mas Kirana.
jalar ungu segar dan produk olahannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Jurnal Agritech, 33 (3). Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Khayati, N. 2009. “Brownies Tepung Ubi Jalar
(Ipomoea batatas L.)”. Tugas Akhir. Putra, A.N. 2014. Sweet potato varieties sukuh
Semarang: Uniersitas Negeri Semarang. potential as a prebiotic in tilapia feed
(Oreochromis niloticus). International
Kristiyani, M.E.K. 2012. “Pemanfaatan
Conference of Aquaculture Indonesia, 35:
Tepung Ubi Jalar Ungu dalam Pembuatan
254-258.
Produk Patiseri”. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Rahman, T., Luthfiyani, R., dan Ekafitri, R.
2011. Optimasi Proses Pembuatan Food
Marlis, A. 2008. Isolasi Oligosakarida Ubi
Bar Berbasis Pisang. Prosiding SNaPP:
Jalar (Ipomoea batatas L.) dan Pengaruh
Sains, Teknologi, dan Kesehatan. ISSN:
Pengolahan terhadap Potensi
1089-3582.
Prebiotiknya. Tesis. IPB, Bogor.
(proceeding.unisba.ac.id/index.php/sains-
Meilgaard, M., Civille, Gail Vance, and B. _teknologi/article/view/738).
Thomas. 1999. Sensory Evaluation
Rosida, Susilowati, T., dan Manggarani, D.A.
Techniques. CRC Press LLC, USA.
2014. Kajian Kualitas Cookies Ampas
Nintami, AL., dan Rusanti, N. 2012. Kadar Kelapa. Jurnal Rekapangan, 8 (1).
serat, aktivitas antioksidan, amilosa dan
Subandoro, R.H., Basito., dan W, Atmaka.
uji kesukaan mi basah dengan subtitusi
2013. Pemanfaatan tepung millet kuning
tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas
dan tepung ubi jalar kuning sebagai
var. Ayumurasaki) bagi penderita
substitusi tepung terigu dalam pembuatan
diabetes mellitus tipe 2. Journal of
cookies terhadap karakteristik
Nutrition College. 1: 486-504.
organoleptik dan fisikokimia. Jurnal
Nurfiliyah, S.A., dan Widjarnarko, S.B. 2014. Teknosains Pangan, 2 (4).
Uji efektifitas pelepasan retronasal aroma
Susilawati dan Medikasari. 2008. Kajian
jeli pisang ambon putih terhadap persepsi
Formulasi Tepung Terigu dan Tepung
kenyang panelis overweight dan obesitas.
dari Berbagai Jenis Ubi Jalar sebagai
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2 (2): 9-
Bahan Dasar Pembuatan Biskuit Non-
15.
Flacky Crackers. Prosiding Seminar
Nurhayati, N., Jenie, B. S. L., Widowati, S., & Nasional Sains dan Teknologi –II 2008,
Kusumaningrum, H.D. (2014). Komposisi Universitas Lampung.
kimia dan kristalinitas tepung pisang
Ticoalu, G., Yunianta, D., dan Maligan, J.M.
termodifikasi secara fermentasi spontan
2016. Pemanfaatan ubi jalar ungu
dan siklus pemanasan bertekanan
(Ipomoea batatas) sebagai minuman
pendinginan. Agritech, 34 (2): 146-150.
berantosianin dengan proses hidrolisis
Pagamunici, L.M., Souza, A.H.P., Gohara, enzimatis. Jurnal Pangan dan
A.K., Souza, N.S., Gomes, S.T.M., dan Agroindustri, 4 (1): 46-55.
Matsuhita, M. 2014. Development,
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
characterization, and chemometric
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
analysis of a gluten-free food bar
containing whole flour from a new

78

You might also like