Professional Documents
Culture Documents
Pengunaan Pamflest Masyarakat KAT
Pengunaan Pamflest Masyarakat KAT
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Edukasi Gizi dan Kesehatan pada Remaja Komunitas Adat Suku Anak
Dalam (SAD) Desa Pematang Kabau Kabupaten Sarolangun
Merita1*, Dini Junita2, Dwi Yunita Rahmadhani3
1,2
Program Studi Ilmu Gizi, STIKes Baiturrahim Jambi
3
Program Studi Profesi Ners, STIKes Baiturrahim Jambi
E-mail Korepondensi: merita_meri@yahoo.com
Abstract
Adolescent nutrition and health issues need to be considered because adolescents are the next
generation that determines the quality of human resources. Likewise, adolescents who are living in
marginal conditions such as the Suku Anak Dalam (SAD) need to receive special attention due to
the lack of access to information and nutrition education in these groups. Therefore, the purpose of
this service is to educate adolescent nutrition and health in the indigenous community of Suku Anak
Dalam (SAD). This activity was carried out in June - August 2020, in Pematang Kabau Village,
Sarolangun Regency. The target is 10 SAD adolescents. This activity consists of providing
education with power point media, leaflets, posters, and videos, as well as demonstrations using
food models. The outputs of the community service activities are: (1) Media leaflets and health
nutrition posters and; (2) Application of balanced nutrition in adolescents. The results showed that
a better change to aspects of nutritional knowledge where most targets can recognize and mention
foods that are good for health, and can exemplify simple ways of monitoring nutritional status such
as weighing, height, and measurement of Upper Arm Circumference. Based on this activity it is
necessary to collaborate efforts from village officials, nutrition cadres and health workers to carry
out routine nutrition and health monitoring on SAD adolescents so as to improve the health status
of the SAD community.
Keywords: adolescents, education, nutrition and health, pematang kabau, suku anak dalam
Abstrak
Masalah gizi dan kesehatan remaja perlu diperhatikan karena remaja merupakan generasi penerus
yang menjadi penentu kualitas sumber daya manusia. Demikian pula, remaja yang hidup
termarginal seperti remaja Suku Anak Dalam (SAD) perlu mendapatkan perhatian khusus karena
masih kurangnya akses informasi dan edukasi gizi pada kelompok tersebut.Oleh karena itu, tujuan
pengabdian ini adalah untuk melakukan edukasi gizi dan kesehatan remaja pada komunitas adat
Suku Anak Dalam (SAD).Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2020, di Desa
Pematang Kabau, Kabupaten Sarolangun.Sasaran adalahremaja SAD sebanyak 10 orang. Kegiatan
ini terdiri dari pemberian edukasi dengan media power point, leaflet, poster, dan video, serta
demonstrasi menggunakan food model.Luaran dari kegiatan pengabdian ini yaitu: (1) Media leaflet
dan poster gizi kesehatan dan; (2) Penerapan gizi seimbang pada remaja.Hasil menunjukkan
perubahan yang lebih baik terhadap aspek pengetahuan gizi dimana sebagian besar sasaran dapat
mengenali dan menyebutkan jenis makanan yang baik untuk kesehatan, serta dapat mencontohkan
cara pemantauan status gizi secara sederhana seperti penimbangan berat badan, tinggi badan, dan
pengukuran Lingkar Lengan Atas. Berdasarkan kegiatan ini maka perlu upaya kerja sama dari
perangkat desa, kader gizi dan petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan gizi dan kesehatan
secara rutin pada remaja SAD sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat SAD.
Kata Kunci: edukasi, gizi dan kesehatan, remaja, pematang kabau, suku anak dalam
216
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
217
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
jumlah laki-laki 537 jiwa dan perempuan a. Leaflet dan poster yang efektif dan
558 jiwa. Data remaja di wilayah kerja inovatif.
Puskesmas Pematang Kabau sebanyak 30 b. Penerapan gizi seimbang pada remaja
orang yang beberapa kelompok berbaur SAD.
dengan lingkungan masyarakat desa. METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan kajian permasalahan
1. Waktu dan Tempat
mitra diketahui bahwa kesadaran
masyarakat tentang gizi dan kesehatan Kegiatan ini merupakan bagian dari
masih sangat renda. Remaja SAD belum kegiatan Program Kemitraan Masyarakat
pernah mendapatkan edukasi gizi dan (PKM) Hibah Kompetitif Nasional dari
kesehatan secara khusus. Keadaan inilah RISTEK/BRIN tahun 2020. Judul utama
yang menunjukkan status gizi dan kegiatan ini adalah Pos Gizi Terpadu
kesehatan remaja SAD tidak terpantau. pada Komunitas Adat Suku Anak Dalam
Sebagai upaya untuk meningkatkan (SAD) Desa Pematang Kabau,
pengetahuan remaja, maka perlu dilakukan Kabupaten Sarolangun.
kegiatan edukasi gizi kesehatan untuk Secara keseluruhan, kegiatan ini
meningkatkan pengetahuan dan sikap dilaksanakan pada bulan Juni –
tentang kesehatan yang diperlukan oleh November 2020. Namun, kegiatan
masyarakat, sehingga akan memudahkan edukasi remaja SAD dilakukan pada
terjadinya prilaku sehat pada mereka. Juni-Agustus 2020 di Desa Pematang
Sehingga, pada akhirnya remaja SAD akan Kabau, Kabupaten Sarolangun.
dapat menjadi fasilitator perubahan perilaku 2. Tujuan
gizi dan kesehatan yang lebih baik pada Tujuan dari kegiatan ini yaitu:
komunitas mereka. a. Menciptakan leaflet, poster dan
Berdasarkansituasi dan permasalahan modul yang efektif dalam
di atas maka tujuan kegiatan pengabdian ini menyampaikan pesan tentang gizi dan
yaitu memberikanedukasi gizi dan kesehatan remaja SAD.
kesehatan kepada Remaja Komunitas Adat b. Remaja SAD dapat menjadi fasilitator
Suku Anak Dalam (SAD), Desa Pematang perubahan perilaku gizi dan kesehatan
Kabau Kabupaten Sarolangun. yang lebih baik pada komunitas
mereka.
TARGET DAN LUARAN 3. Sasaran
1. Target Sasaran dalam kegiatan ini adalah
Kegiatan pengabdian ini memiliki target remaja SAD di daerah Kutai, Desa
khusus yaitu: Pematang Kabau. Total sasaran adalah
a. Adanya remaja SAD yang terlibat 10 orang.
dalam kegiatan edukasi gizi dan 4. Kontribusi Peserta Pengabdian
kesehatan Adapun kontribusi sasaran dalam
b. Adanya peningkatan pengetahuan pengabdian masyarakat ini adalah:
remaja SAD setelah diberikan materi 1) Menjadi peserta kegiatan pengabdian
edukasi. 2) Mengikuti observasiawal dan akhir.
c. Remaja SAD mampu mempraktekkan 3) Menjadi fasilitator bagi remaja
kembali cara pemantauan status gizi lainnya pada komunitas SAD.
dan kesehatan secara sederhana
2. Luaran HASIL DAN PEMBAHASAN
Luaran dari kegiatan pengabdian ini Desa Pematang Kabau merupakan
yaitu: salah satu kawasan Komunitas Adat
Terpencil (KAT) terbesar di Provinsi Jambi
218
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
219
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
220
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih disampaikan kepada
Kementerian RISTEK/BRIN yang telah
memberikan hibah Kompetitif Nasional
Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
tahun anggaran 2020 sehingga kegiatan
berjalan lancar, serta kepada Kepala Desa
dan Kepala Puskesmas Pematang Kabau
yang telah memfasilitasi keberlangsungan
Gambar 5. Tim Pengabdian dan Remaja kegiatan ini sehingga dapat terlaksana
SAD dengan baik.
Oleh karena itu, harapannya kepada
10 remaja SAD tersebut dapat menjadi role DAFTAR PUSTAKA
model pada komunitas mereka (SAD) yang Depkes RI. 2008. Field Book Metode dan
pada akhirnya dapat membantu dalam Media Promosi Kesehatan. Jakarta:
menekan permasalahan gizi pada komunitas Depkes RI
tersebut. Meskipun demikian, masih perlu Fauziah. 2012. Pengaruh Pendidikan
terus dilakukan upaya edukasi dan Kesehatan Tentang Nutrisi
pendampingan secara rutin dan Prakonsepsi Terhadap
berkesinambungan agar pengetahuan yang TingkatPengetahuan, Sikap, dan
mereka miliki dapat menetap dan menjadi Praktik Konsumsi Makanan Sehat
kebiasaan gizi yang diharapkan. Wanita Pranikah. Tesis.Jakarta
:Universitas Indonesia.
KESIMPULAN DAN SARAN Joshi, N., & Vijayalaxmi, K. G. (2009).
Nutritional education tool to improve
1. Kesimpulan overall dietary attitude and
Berdasarkan kegiatan pengabdian knowledge among young
masyarakat yang dilakukan, terjadi women. Journal of Human
peningkatan pengetahuan reamja SAD Ecology, 25(3), 187-191.
tentang gizi dan kesehatan terutama tentang Kemenkes RI. 2010. Riskesdas. Jakarta :
ASI Ekslusif, Gizi Seimbang, dan PHBS. Kemenkes RI
Remaja SAD juga mampu memahami ___________. 2013. Riskesdas. Jakarta :
materi dengan baik melalui diskusi dan Kemenkes RI
demonstrasi, serta adanya umpan balik ___________. 2018. Riskesdas. Jakarta :
jawaban yang diberikan oleh tim Kemenkes RI
penyuluhan. Merita, M., Kusuma, T., Sari, Y. W.,
Rahmadiani, R., & Futri, W. A.
2. Saran (2020).Pos Gizi Remaja di SMA
Saran dari kegiatan ini yaitu Negeri 12 Kota Jambi. Jurnal
diharapkan pihak perangkat desa dan tenaga Abdimas Kesehatan (JAK), 2(2), 129-
kesehatan setempat dapat bekerjasama 134.
untuk memantau gizi dan kesehatan pada Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
komunitas SAD ini sehingga dapat danPerilaku Kesehatan.Jakarta: PT
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ASDI Mahasaty
SAD khususnya terkait gizi. _____________. 2012. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
221
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No 3, November 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i3.133
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
222