You are on page 1of 3

Narrative text

Mouse and Lion

Once, as a lion lay sleeping in his den, a naughty little mouse ran up his tail,
also his back, his mane, danced and jumped on his head, so that the lion woke up.

Lion angry grabbed the mouse and holding him in his large claws, roared in
anger. “How dare you wake me up! Don’t you know that I am King of the beasts?
Anyone who disturbs my rest deserves to die! I shall kill you and eat you!

The terrified mouse, shaking and trembling, begged the lion to let him go.
“Please don’t eat me, Your Majesty! I did not mean to wake you, it was a mistake.
I was only playing. Please let me go and I promise I will be your friend forever.
Who knows but one day I could save your life?

The lion looked at the tiny mouse and laughed. “You save my life? What an
absurd idea!” he said scomfully. “But you have made me laugh, and put me into a
good mood again, so I shall let you go.” And the lion opened his claws and let the
mouse go free. “Oh thank you, Your Majesty.” Squeaked the mouse, and scurried
away as fast as he could.

A few days later the lion was caught in a hunter’s snare. Struggle as he
might. He couldn’t break free and became even more entangled in the net of ropes.
He let out a roar of anger that shook the forest. Every animal heard it, including the
tiny mouse.

The mouse was rushing to the source of its roar and he found the lion was
powerless. The mouse then bit the rope that cought the lion so that the lion can
escape from the trap. The lion are very gratefull to the mouse, and they became
best friends forever.

Moral : Even a small help would be very meaningfull.


Tikus dan Singa

Suatu ketika ada seekor singa yang sedang berbaring tidur di sarangnya,
tikus kecil nakal berlari ke ekornya, ke punggungnya, ke surainya menari dan
melompat di kepalanya, sehingga singa itu pun terbangun.

Singa marah menerkam tikus tersebut dan memegangnya dalam kuku –


kukunya yang besar, meraung dalam kemarahan. “Berani- beraninya kamu
membangunkan ku! Tidak tahukah kamu bahwa akulah Raja semua binatang?
Siapapu yang menggagu istirahatku layak mati! Saya akan membunuhmu dan
memakanmu

Tikus tersebut ketakutan dan gemetaran, memohon agar sang singa untuk
membiarkannya pergi, ‘Tolong jangan makan saya Yang Mulia! Saya tidak
bermaksud untuk membangunka anda, itu adalah sebuah kesalahan. Saya hanya
bermain. Tolong biarkan saya pergi dan saya akan berjanji akan menjadi teman
anda selamanya. Siapa tahu suatu hari saya bisa menyelamatkan hidup anda?”

Singa menatap tikus kecil tersebut dan tertawa. “Kau menyelamatkan


hidupku? Apa ide yang tidak masuk akal!” katanya mencemooh. “Tapi kamu telah
membuatku tertawa, dan menempatkan aku ke dalam suasana hati yang baik lagi,
jadi aku akan membiarkanmu pergi.” Dan singa membuka cakarnya dan
membiarkan tikus itu pergi bebas. “Oh terima kasih Yang Mulia, decit tikus
tersebut, dan bergegas pergi secepat yang dia bisa.

Beberapa hari kemudian singa itu tertangkap dalam jerat pemburu, ia


berjuang sebisa mungkin, ia tak mampu melepaskan diri dan bahkan menjadi lebih
terjerat dalam jaring tali tersebut. Dia mengeluarkan raungan kemarahannya yang
mengguncang hutan. Setiap hewan mendengarnya, termasuk tikus kecil tersebut.

Tikus itu pun bergegas menuju ke sumber raungan tersebut dan ia mendapati
sang singa sudah tidak berdaya. Tikus tersebut kemudian menggigit tali yang
menjerat singa sampai putus sehingga sang singa bisa lepas dari jerat perangkap
tersebut. Sang singa sangat berterima kasih pada tikus tersebut, dan mereka pun
menjadi sahabat selamanya

Moral : pertolongan sekecil apapun akan sangat berarti.

You might also like