You are on page 1of 6

ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol.

22 (3): 61-66 (2014)


Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

Solving a system of linear equations by QR Factorization Method


for Temperature and Altitude Regression Model against
Spontaneous-Potential
Widowati1,*, Agus Setyawan2, Mustafid3, Muh. Nur2, Sudarno3, Udi Harmoko2, Satriyo
Adhy4, Gunawan S3, Agus Subagio2, Heru Tjahjana1, Ririn Sulpiani1, Djalal Er Riyanto4,
Suhartono4, Moch. A. Mukid3, Jatmiko E. Suseno2.
1
Mathematics Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Jl. Prof
Soedharto SH Tembalang Semarang, 2Physics Department, Faculty of Sciences and Mathematics,
Diponegoro University, 3Statistics Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro,
4
Informatics Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University
*corresponding author’s email: widowatimath@undip.ac.id

ABSTRACT

Many real problems can be represented in the form of multiple linear regression equation. One of those is the
relationship between the variables of temperature and altitude of the spontaneous-potential. In order to determine
the parameters of the regression equation, the least squares method was used. From here, there was obtained the
system of linear equations. In this paper, to solve systems of linear equations, the exact method was used as the
exact solution is certainly better than the approached solution. The method used was the QR factorization method.
At the QR factorization, the system of linear equations was written in form of matrix equation. Then, the coefficient
matrix which the number of rows is m and number of columns is n with linearly independent columns was factored
into the matrix Q which has the same size with the matrix A, with orthonormal columns and matrix R was upper
triangular. Furthermore, by backward substitution, it could be obtained the exact solution of linear equation system.
As verification of this proposed method, a case study was given using data of temperature, altitude, and spontaneous-
potential in the geothermal manifestations area, Gedongsongo, Mount Ungaran Semarang. From here, it was
obtained the parameters of exact multiple linear regression model which states the relationship between temperature
and altitude toward the spontaneous-potential.
Keywords: SPL, QR factorization, temperature, spontaneous-potential

ABSTRAK
Banyak permasalahan nyata yang dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan regresi linear ganda. Salah
satunya adalah hubungan antara variabel suhu dan ketinggian terhadap spontaneous-potensial. Dalam rangka
menentukan parameter dari persamaan regresi tersebut digunakan metode kuadrat terkecil. Dari sini diperoleh
sistem persamaan linear. Pada paper ini, untuk menyelesaikan sistem persamaan linear digunakan metode eksak
karena solusi eksak tentu lebih baik daripada solusi pendekatan. Metode yang digunakan adalah metode faktorisasi
QR. Pada faktorisasi QR, sistem persamaan linear dituliskan daam bentuk persamaan matriks. Kemudian, matriks
koefisien yang banyaknya baris m dan banyaknya kolom n dengan kolom-kolomnya bebas linear difaktorkan
menjadi matriks Q yang berukuran sama dengan matriks A, dengan kolom-kolomnya ortonormal dan matriks R
yang merupakan matriks segitiga atas. Selanjutnya, dengan substitusi mundur dapat diperoleh solusi eksak dari
sistem persamaan linear. Sebagai verifikasi dari metode yang telah dikemukakan, diberikan studi kasus dengan
menggunakan data suhu, ketinggian, dan spontaneous-potensial pada kawasan manifestasi panas bumi
Gedongsongo, Gunung Ungaran Semarang. Dari sini diperoleh parameter dari model regresi linear ganda secara
eksak yang mana persamaan regresi tersebut menyatakan hubungan antara suhu dan ketinggian terhadap
spontaneous-potensial.
Kata kunci: SPL, Faktorisasi QR, suhu, spontaneous-potensial

61
ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol. 22 (3): 61-66 (2014)
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

Pendahuluan Tinjauan Pustaka


Salah satu sumber energi alternatif adalah energi panas Sistem Persamaan Linear
bumi. Manifestasi panas bumi, muncul di kawasan
Persamaan linear merupakan suatu persamaan dengan
Gedong Songo, Gunung Ungaran, tepatnya di Candi
variabel yang terlibat berderajat paling tinggi satu.
Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan
Apabila terdapat persamaan linear maka sekumpulan
Ambarawa, Kabupaten Semarang. Manifestasi panas
persamaan linear tersebut dinamakan sistem
bumi di kawasan Gedhong Songo tersebut, sangat
persamaan linier. Suatu pasangan beberapa bilangan
menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian di
merupakan solusi dari SPL bila pasangan tersebut
manifestasi panas bumi Gedhong Songo Bandungan
secara simultan memenuhi kebenaran masing-masing
telah dilakukan dengan mengambil data suhu,
persamaan dari SPL tersebut [5]. Sistem persamaan
ketinggian, dan spontaneous-potensial. Data ini
linear yang terdiri dari m buah persamaan linear
digunakan untuk karakterisasi panas bumi di kawasan
dengan n buah variabel 𝑥1 , … , 𝑥𝑛 mempunyai bentuk
tersebut.
umum
Penelitian untuk eksplorasi potensi panas bumi dengan
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
menggunakan metode spontaneous-potensial telah
dilakukan oleh beberapa peneliti [1, 2]. Aliran fluida 𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
muncul ke permukaan sebagai manifestasi panas bumi,

seperti fumarol, daerah alterasi, dan air panas [2].
Selanjutnya, Mannington, et.al. [3] dan Susanti [4] 𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚 (1)
telah mengkaji tentang pemodelan sistem panas bumi,
Sistem ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
masing-masing melalui pemodelan komputasi dan
matriks
berdasarkan data geofisika.
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛
Pada penelitian ini akan dikemukakan secara 𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛
matematis hubungan suhu dan ketinggian terhadap 𝐴=[⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ],
spontaneous-potensial dengan data yang diperoleh dari 𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛
kawasan manifestasi panasbumi di daerah Gedhong 𝑥1 𝑏1
Songo melalui model regresi, khususnya pada 𝑥2 𝑏2
bagaimana cara menentukan parameter-parameter 𝑋 = [ ⋮ ], 𝐵 = [ ] (2)

pada persamaan regresi linear ganda. Dalam proses 𝑥𝑛 𝑏𝑚
penentuan parameter regresi digunakan metode
Pada persamaan (2), matriks A disebut matriks
kuadrat terkecil yang menghasilkan Sistem Persamaan
koefisien, X adalah vektor dengan komponen variabel
Linear (SPL). Disini akan dikaji bagaimana
[𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ] , dan B adalah vektor dengan
menentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear
komponen variabel [𝑏1 , 𝑏2 , … , 𝑏𝑛 ]. Sistem persamaan
tersebut. Sistem persamaan linear dapat dicari
linear tersebut dapat dicari penyelesaiannya secara
pemecahannya dengan beberapa metode baik dengan
eksak (analitik) dengan menggunakan metode
metode eksak (langsung) maupun dengan metode
faktorisasi QR.
pendekatan (metode iterasi). Metode iterasi yang
sering digunakan antara lain metode iterasi Gauss atau Metode Faktorisasi QR
Jacobi, metode iterasi Gauss-Seidel, dan metode
Berikut diberikan definisi yang menjadi konsep dari
relaxasi. Pada paper ini, untuk menyelesaikan SPL
metode faktorisasi QR.
digunakan metode eksak yang dapat dilakukan secara
analitik. Dalam hal ini, dipilih metode eksak karena Definisi 2.1 [4]
solusi eksak tentu lebih baik daripada solusi
Diberikan matriks A yang berukuran m x n dengan
pendekatan. Metode yang akan digunakan adalah
kolom-kolomnya bebas linier, maka A dapat
metode faktorisasi QR.
difaktorkan sebagai A= QR, dengan Q adalah matriks
m x n dengan kolom-kolomnya ortonormal dan R
adalah matriks segitiga atas berukuran n x n.

62
ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol. 22 (3): 61-66 (2014)
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

Misalkan vektor-vektor kolom dari A adalah


𝑢1, 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dan vektor-vektor kolom ortonormal dari U
Q adalah 𝑞1, 𝑞2 , … , 𝑞𝑛 [6] sehingga,

𝐴 = [𝑢1 |𝑢2 | … |𝑢𝑛 ] dan 𝑄 = [𝑞1 |𝑞2 | … |𝑞𝑛 ] 


𝑢1, 𝑢2 , … , 𝑢𝑛 dapat dinyatakan dalam bentuk vektor-
vektor 𝑞1, 𝑞2 , … , 𝑞𝑛 sebagai

𝑢1 = 〈𝑢1 , 𝑞1 〉𝑞1 +〈𝑢1 , 𝑞2 〉𝑞2 + … + 〈𝑢1 , 𝑞𝑛 〉𝑞𝑛


𝑢1 = 〈𝑢1 , 𝑞1 〉𝑞1 +〈𝑢1 , 𝑞2 〉𝑞2 + … + 〈𝑢1 , 𝑞𝑛 〉𝑞𝑛 Gambar 1. Peta daerah pengukuran suhu permukaan
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ dangkal dan spontaneous-potensial, tanda  adalah
titik pengukuran [8].
𝑢1 = 〈𝑢1 , 𝑞1 〉𝑞1 +〈𝑢1 , 𝑞2 〉𝑞2 + … + 〈𝑢1 , 𝑞𝑛 〉𝑞𝑛
Pengambilan data spontaneous-potensial pada
Vektor kolom ke-j dari sebuah hasil kali matriks
ketinggian tertentu dilakukan dengan menggunakan
adalah sebuah kombinasi linier dari vektor-vektor
metode potential ampilitude. Pada metode potential
kolom faktor pertamanya dengan koefisien-koefisien
ampilitude, satu elektroda ditempatkan pada suatu
yang diturunkan dari kolom ke-j faktor keduanya,
tempat sebagai base, sedangkan elektroda yang lain
selanjutnya hubungan ini dapat dinyatakan dalam
dipindahkan dengan jarak tertentu sepanjang jalur
bentuk matriks sebagai berikut,
yang akan diukur. Tabung porous pot yang terhubung
[𝑢1 |𝑢2 | … |𝑢𝑛 ] ke multimeter digital dimasukan ke dalam lubang
〈𝑢1 , 𝑞1 〉 〈𝑢2 , 𝑞1 〉 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞1 〉 pengukuran. Kedalaman lubang tersebut ± 10cm. Data
〈𝑢1 , 𝑞2 〉 〈𝑢2 , 𝑞2 〉 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞2 〉 spontaneous-potensial diukur di setiap interval jarak
= [𝑞1 |𝑞2 | … |𝑞𝑛 ] [ ]
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ 30 meter mulai dari base.
〈𝑢1 , 𝑞𝑛 〉 〈𝑢2 , 𝑞𝑛 〉 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞𝑛 〉
Secara lebih ringkas dapat dituliskan dalam bentuk
seperti di bawah ini
𝐴 = 𝑄𝑅 (3)
Akan tetapi, sifat proses Gramn-Schmidt
menggariskan bahwa untuk 𝑗 ≥ 2, vektor 𝑞𝑗 ortogonal
terhadap 𝑢1, 𝑢2 , … , 𝑢𝑗−1; sehingga, semua entri yang
terletak dibawah diagonal utama R adalah nol,
〈𝑢1 , 𝑞1 〉 〈𝑢2 , 𝑞1 〉 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞1 〉
〈𝑢1 , 𝑞2 〉 〈𝑢2 , 𝑞2 〉 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞2 〉
𝑅=[ ]
⋮ ⋮ ⋮
0 0 ⋯ 〈𝑢𝑛 , 𝑞𝑛 〉 Gambar 2. Titik-titik pengukuran spontaneous-
Sehingga diperoleh matriks R yang merupakan matriks potensial [8]
segitiga atas.
Kemudian, dilakukan pengambilan data suhu
Metode Penelitian permukaan dangkal. Lubang yang digunakan sama
Penelitian dilakukan di kawasan manifestasi dengan lubang pengambilan data spontaneous-
panasbumi di Gedhongsongo, sisi Selatan Gunung potensial permukaan yaitu pada kedalaman 75 cm –
Ungaran Semarang, Jawa Tengah, seperti diberikan 100 cm dari permukaan. Sensor suhu termocouple
pada Gambar 1. berikut. digunakan untuk pengukuran suhu ini.

63
ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol. 22 (3): 61-66 (2014)
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

n n n n

1.b
11
0   x1i .b1   x 2i .b2   y i ,
11 11 11
n n n n

x
11
1i .b0   x12i .b1   x1i x 2i .b2   x1i y i ,
11 11 11
n n n n

x
11
2 i .b0   x 2 i x1i .b1   x 2 i x 2 i .b2   x 2 i y i .
11 11 11

Selanjutnya, dengan menggunakan software SPSS


dengan banyaknya data sampel (n = 12) diperoleh
sistem persamaan linier (SPL) sebagai berikut.
12𝑏0 + 461,3100𝑏1 + 16577𝑏2 = 887,1456

Gambar 3. Titik-titik pengukuran suhu [8] 461,3100𝑏0 + 22724,2859𝑏 + 636098,2100𝑏2


= 40910,1146
Selanjutnya, data suhu, ketinggian, dan spontaneous- 16577𝑏0 + 636098,2100𝑏1 + 22902527𝑏2 =
potensial yang diperoleh dikaji hubungannya secara 1222382,7050 (4)
matematis melalui model regresi linear ganda. Dalam
hal ini ditekankan pada proses pencarian parameter Faktorisasi QR untuk Menentukan Parameter
dari persamaan regresi yang direpresentasikan dalam Persamaan Regresi
bentuk sistem persamaan linear yang diselesaikan Kemudian, metode faktorisasi QR digunakan untuk
dengan menggunakan metode faktorisasi QR. mencari parameter b0, b1, dan b2, untuk itu persamaan
Hasil dan Pembahasan (4) dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut.

Hubungan Suhu dan Ketinggian terhadap 12 461,3100 16577 𝑏0


[461,3100 22724,2859 636098,2100] [𝑏1 ] =
Spontaneous-Potensial 16577 636098,2100 22902527 𝑏2
Berdasarkan data suhu permukaan dangkal, 887,1456
ketinggian, dan spontaneous-potensial yang telah [ 40910,1146 ] (5)
1222382,7050
diperoleh [7], akan dikaji hubungannya secara
matematik dengan menggunakan model regresi linear Adapun langkah-langkah untuk menyelesaikan SPL
ganda. Dalam hal ini didefinisikan sebagai variabel dengan menggunakan metode Faktorisasi QR adalah
bebas (x) adalah suhu dan ketinggian, sedangkan seperti di bawah ini,
sebagai variabel tak bebasnya (y) adalah spontaneous-
1. Membentuk martiks A menjadi matriks Q dan
potensial. Diasumsikan syarat-syarat pengujian
matriks R, misalkan persamaan (5) di atas ditulis
terhadap model [3] melalui uji normalitas, linearitas,
dengan persamaan matriks 𝐴𝑍 = 𝐵 , dengan
heterokedastisitas, non autokolinieritas, dan non
autokorelasi telah terpenuhi. 12 461,3100 16577
𝐴 = [461,3100 22724,2859 636098,2100] ,
Misalkan dari pengukuran sampel diperoleh data {yi, 16577 636098,2100 22902527
x1i, x2i}4untuk i = 1,..., n, yang mana yi merupakan data 𝑏0 887,1456
spontaneous-potensial, x1i merupakan data suhu, dan 𝑍 = [𝑏1 ] dan 𝐵 = [ 40910,1146 ]
𝑏2 1222382,7050
x2i merupakan data ketinggian, maka penaksir model
regresi linear gandanya dapat direpresentasikan Selanjutnya, memfaktorkan matriks A menjadi matriks
Q dan matriks R dapat dilakukan dengan proses
𝑦 = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
Gramm-Schmidt pada sistem persamaan linier
Parameter b0, b1, b2 dicari dengan menggunakan sehingga matriks A terbentuk menjadi matriks Q
metode kuadrat terkecil sehingga diperoleh sistem (matriks ortogonal) dan matriks R (matriks segitiga
persamaan linear sebagai berikut. atas).

64
ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol. 22 (3): 61-66 (2014)
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

2. Diperoleh matriks Q dan matriks R setelah Model regresi tersebut merepresentasikan hubungan
dilakukan perhitungan dengan program Matlab antara suhu dan ketinggian terhadap spontaneous-
R2008a seperti berikut potensial. Dari persamaan regresi yang diperoleh
−0,0007 −0,0001 −1,0000 mengindikasikan bahwa kenaikan nilai suhu akan
𝑄 = [−0,0280 −0,9996 0,0002 ] dan mengakibatkan kenaikan nilai spontaneous-potensial,
−0,9996 0,0280 0,0007 sedangkan nilai spontaneous-potensial akan
mengalami penurunan apabila nilai ketinggian
−0,0017𝑥 107 −0.0641𝑥 107 −2,2911𝑥 107
𝑅=[ 0 −0,0005𝑥 107 0,0001𝑥 107 ] mengalami kenaikan. Hal ini apabila dikaitkan dengan
0 0 0,0000𝑥 107 kondisi lapangan di kawasan manifestasi panasbumi
yang diteliti merupakan daerah dengan permeable
3. Kemudian untuk memperoleh nilai 𝑆 dengan
tinggi yang mana pada daerah tersebut terdapat
persamaan 𝑆 = 𝑄′ 𝐵
fumarol.
−0,0007 −0,0001 −1,0000 𝑠1
[−0,0280 −0,9996 0,0002 ] [𝑠2 ] Kesimpulan
−0,9996 0,0280 0,0007 𝑠3
Metode faktorisasi QR telah digunakan untuk
887,1456
= [41054,4700] menentukan solusi eksak dari sistem persamaan linear,
1222383 yang mana solusi tersebut secara simultan memenuhi
SPL. Solusi eksak (analitik) dipandang lebih baik
Lakukan substitusi maju sehingga diperoleh,
daripada solusi pendekatan. Berdasarkan studi kasus
𝑠1 = −1,2231𝑥 106 dengan menggunakan data spontaneous potensial,
𝑠2 = −0,0068𝑥 106 suhu, dan ketinggian dari kawasan manifestasi panas
𝑠3 = −0,0000𝑥 106 bumi Gedhong Songo Ungaran, Semarang, diperoleh
sistem persamaan linear. Solusi dari sistem persamaan
atau dapat ditulis
linear tersebut merupakan parameter dari model
−1,2231𝑥 106 regresi linear ganda yang merepresentasikan hubungan
𝑆 = [−0,0068𝑥 106 ] antara spontaneous potensial dengan suhu dan
−0,0000𝑥 106 ketinggian Dari model regresi yang diperoleh
4. Selanjutnya mencari nilai parameter dengan menunjukkan bahwa apabila suhunya meningkat akan
persamaan 𝑅𝑍 = 𝑆, mengakibatkan spontaneous potensial potensial juga
meningkat, namun hal sebaliknya terjadi untuk
−0,0017𝑥 107 −0.0636𝑥 107 −2,2911𝑥 107 𝑏0 hubungan ketinggian dengan spontaneous potensial.
[ 0 −0,0005𝑥 107 0,0001𝑥 107 ] [𝑏1 ]
0 0 0,0000𝑥 107 𝑏2 Hal ini mengindikasikan bahwa kawasan manifestasi
−1,2230𝑥 106 panasbumi yang diteliti merupakan daerah dengan
= [−0,0069𝑥 106 ] permeable tinggi yang mana pada daerah tersebut
−0,0000𝑥 106 terdapat fumarol.
Lakukan substitusi mundur sehingga diperoleh,
Ucapan Terima Kasih
𝑏0 = 878,7685
Paper ini merupakan bagian dari hasil Penelitian
𝑏1 = 1,2201
𝑏2 = −0,6166 Penulis berdasarkan surat perjanjian kontrak penelitian
No. 1395A/UN7.3.8/Pl/2013 tanggal 1 Mei 2013.
atau dapat ditulis Terima kasih kami sampaikan kepada Dekan FMIPA
905,7188 Universitas Diponegoro yang telah mendukung
𝑍 = [ 1,2329 ] penelitian ini.
−0,6367
Daftar Pustaka
Dari sini diperoleh persamaan regresi yang parameter-
parameternya dicari dengan menggunakan metode [1] Fritjof Fagerlund, Graham Heinson, (2003),
Faktorisasi QR adalah sebagai berikut, Detecting subsurface groundwater flow in
fractured rock using self-potential (SP) methods,
𝑦 = 878,7685 + 1,2201𝑥1 − 0,6166𝑥2

65
ISSN: 0854-0675 Jurnal Sains dan Matematika Vol. 22 (3): 61-66 (2014)
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm

Environmental Geology, 43 (7), 782-794


10.1007/s00254-002-0693-x
[2] Agus Setyawan, Sachio Ehara, Yasuhiro
Fujimitsu, Hakim Saibi, (2009), Assessment of
Geothermal Potential at Ungaran Volcano,
Indonesia Deduced from Numerical Analysis,
Proceedings 34th Workshop on Geothermal
Reservoir Engineering, Stanford University,
California, USA,
[3] Warren Mannington, Michael O’Sullivan, David
Bullivant, (2004), Computer modelling of the
Wairakei–Tauhara geothermal system, New
Zealand, Geothermics, 33 (4), 401-419
http://dx.doi.org/10.1016/j.geothermics.2003.09.
009
[4] Nova Susanti, (2011), Pemodelan sistem
Panasbumi Pincara Kabupaten Luwu Utara
Sulawesi Selatan Berdasarkan Data Geofisika, in,
Universitas Indonesia, Depok.
[5] Sumanang Muhtar Gozali, (2011), Aljabar
Linear, in, Universitas Pendidikan Indonesia.
[6] Howard Anton, Chris Rorres, (2005), Aljabar
Linear Elementer, 8 ed., Penerbit Erlangga,
Jakarta
[7] Widowati, Agus Setyawan, Mustafid,
Muhammad Nur, Sudarno, Udi Harmoko,
Satriyo, Gunawan, Agus Subagio, Heru Tjahjana,
Djalal Er Riyanto, Suhartono, Moch A. Mukid,
Jatmiko Endro Suseno, (2013), Pemodelan
Matematika dan Analisa Sebaran Suhu
Permukaan Serta Kandungan Kimia untuk
Karakterisasi Panabumi di Gedongsongo,
Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, in:
Laporan Penelitian, Fakultas Sains dan
Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang.

66

You might also like