You are on page 1of 11

Nama : Vendola Yolanda

Npm : 1219210070
Analisis dan Metode Perancangan Sistem.
Sumber Jurnal : https://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/misi/article/view/77/49

RANCANG BANGUN SISTEM PENGOLAHAN DATA OBAT


MENGGUNAKAN MODEL SPIRAL

Samsul Ari Putra1, Sofiansyah Fadli2, Maemun Saleh3

1,Program Studi, STMIK Lombok


Jln. Basuki Rahmat No.105 Praya Lombok Tengah 83511
1Juniorputra76@gmail.com, 2sofiansyah182@gmail.com
3Saleh16semb@gmail.com
ABSTRACT

A variety of tasks related to the processing of data of the drug makes the
installation Pharmacy drug data must manage well. Pengelohan data of the drug
conducted among them while receiving the drugs from the Department of health,
receive data LPLPO (report on usage and Demand Medication Sheet). Installation of
pharmacy in managing such data have weaknesses, including problems ease, speed
and accuracy. Pengelohan who do still use Computerized methods by using the
Microsoft Office Excel application so with methods such as this, the workload borne by
the employees of the Installation Pharmacy quite heavy, so the Calculation its
preparation is still undertaken by each party.
Data collection methods used include interviews, observations and study library
directly. The making of this application using Codeinniter programming language and
the MySQL database, while the design method using a method discovered by spiral
Model (Barry Boehm, 1988) based on the experience of repair-repair a Waterfall model
applied to the development of large-scale software systems (Awad, 2005).
The purpose of the making of the application system of data pengelohan in the drug
unit for clinics pengadang was ease part of the warehouse and pharmacy in the
manufacture of drug demand and consumption report which is a regular activity that
must be made and reported by each piece to the health service.

Keywords: Applications, data processing drugs, Ordering Drugs.

ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)


ABSTRAK

Berbagai tugas yang berhubungan dengan pengolahan data obat membuat


Instalasi Farmasi harus mengelola data obat dengan baik. Pengelohan data obat yang
dilakukan diantaranya saat menerima obat dari Dinas Kesehatan, menerima data
LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat). Instalasi Farmasi dalam
mengelola data tersebut mempunyai kelemahan, diantaranya masalah kemudahan,
kecepatan dan keakuratan. Pengelohan yang dilakukan masih menggunakan metode
Terkomputerisasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel sehingga
dengan metode seperti ini, beban kerja yang ditanggung Pegawai Instalasi Farmasi
cukup berat, sehingga Perhitungan persediaannya masih dilakukan oleh masing-masing
pihak.
Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara,
pengamatan secara langsung dan studi pustaka. Pembuatan aplikasi ini menggunakan
bahasa pemrograman Codeinniter dan database MySQL, sedangkan metode
perancangan menggunakan metode Model spiral ditemukan oleh (Barry Boehm, 1988)
berdasarkan pengalaman dari perbaikan-perbaikan model Waterfall yang diaplikasikan
ke proyek pengembangan sistem perangkat lunak berskala besar (Awad, 2005).
Tujuan dari pembuatan Sistem aplikasi pengelohan data obat di uptd
puskesmas pengadang adalah mempermudah bagian gudang dan bagian apotek dalam
pembuatan laporan pemakaian dan permintaan obat yang merupakan kegiatan rutin
yang wajib dibuat dan dilaporkan oleh masing-masing bagian kepada Dinas Kesehatan.

Kata Kunci: Aplikasi, Pengolahan data Obat, Pemesanan Obat.


obat dengan baik. Pengelohan data obat
1. Pendahuluan yang dilakukan diantaranya saat menerima
Puskesmas adalah sarana pelayanan obat dari Dinas Kesehatan, menerima data
kesehatan dasar yang amat penting di LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar
indonesia. Puskesmas merupakan unit Permintaan Obat) dalam bentuk lembaran
yang strategis dalam mendukung kertas dari Uptd Puskesmas Pengadang
terwujudnya perubahan status kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, melakukan
masyarakat menuju peningkatan derajat pendistribusian obat ke Kepala Farmasi,
kesehatan yang optimal. Untuk melakukan pemberian obat ke Petugas
mewujudkan derajat kesehatan yang Gudang Obat, mengelola persediaan
optimal tentu diperlukan upaya Instalasi Farmasi, Puskesmas dan transaksi
pembangunan sistem pelayanan laporan.
kesehatan dasar yang mampu memenuhi Instalasi Farmasi dalam mengelola
kebutuhan-kebutuhan masyarakat selaku data tersebut mempunyai kelemahan,
konsumen dari pelayanan kesehatan dasar diantaranya masalah kemudahan,
tersebut (Profil kesehatan indonesia, kecepatan dan keakuratan. Pengelohan
2007). yang dilakukan masih menggunakan
Berbagai tugas yang berhubungan metode Terkompuresasi dengan
dengan pengolahan data obat membuat menggunakan aplikasi Microsoft Office
Instalasi Farmasi harus mengelola data
ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)
Excel. Padahal, data yang diolah berasal untuk mengelola data obat di Instalasi
dari Instalasi Farmasi, sehingga dengan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
metode seperti ini, beban kerja yang Pekalongan.
ditanggung Pegawai Instalasi Farmasi Puspita Dwi Astuti (2011), dalam
cukup berat. Selain itu, data persediaan penelitiannya dengan judul Sistem
obat di bagian gudang obat. Laporan Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati
permintaan pada Puskesmas selalu Farma Arjosari. Penelitian ini dibuat
berubah tergantung dengan aktifitasnya. dengan tujuan untuk menghasilkan sistem
Perhitungan persediaannya masih yang berbasis komputer serta
dilakukan oleh masing-masing pihak, memudahkan asisten apoteker dan
padahal pada aktifitas pendistribusian karyawan apotek dalam melakukan
obat dari Instalasi Farmasi ke Puskesmas, pencatatan transaksi.
data yang diproses masing-masing pihak Kurnia (2012), dalam penelitiannya
sebetulnya sama, tetapi dengan metode dengan judul Aplikasi Pengolahan Data
seperti ini terdapat kemungkinan Pembelian, Penjualan Dan Persediaan
terjadinya kesalahan manusia, sehingga Obat Berdasarkan Metode Minimal Stok.
data yang diproses tidak sama. Tujuan dari penelitian ini untuk
membangun Program aplikasi Penjualan,
2. Tinjuan Pustaka dan Teori Pembelian dan Persediaan Obat ini dibuat
A. Tinjauan Pustaka menggunakan bahasa pemograman C++
dengan Compiler Borland C++ Builder dan
Imam Saufik Suasana (2016), dalam
dengan pendekatan pengembangan
penelitiannya dengan judul Sistem
menggunakan metode berdasarkan
Informasi Persedian Obat Berbasis
minimal stok.
Multiuser Pada Apotek Jangli Semarang.
Annisa Felayatie (2013), dalam
Penelitian bertujuan untuk membuat
penelitiannya dengan judul Sistem
sistem yang dapat meminimalisir
Informasi Pengelolaan Data Obat Pada
kesalahan, memudahkan proses
Puskesmas Tanjung Brebes. Penelitian ini
pengecekan barang, dan menyajikan
bertujuan untuk membuat suatu aplikasi
laporan secara periodic.
persediaan obat guna menangani
Akhmad Qashlim ketersediaan obat pada Puskesmas
(2017),dalam penelitiannya dengan judul Tanjung Brebes.
Sistem Integrasi Pengelolaan Data Obat
Pada Instalasi Farmasi. Penelitian B. Model Spiral
bertujuan untuk merancang sistem web
base dintegrasi yang menghubungkan Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu
semua entitas yang terlibat, Sistem kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
integrasi memungkinkan seluruh entitas memberikan pelayanan secara menyeluruh
yang terhubung dapat melihat data kepada masyarakat dalam suatu wilayah
yang sama tanpa kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
mengganggu independensi setiap sektor. kesehatan pokok (Azwar, 1999). Pada Uptd
Jamal Abdul Nasir (2013), dalam Puskesmas Pengadang merupakan Salah satu
penelitiannya dengan judul Sistem bidang kesehatan selama ini hanya dilakukan
Informasi Pengelolaan Obat Di Instalasi dengan cara pencatatan secara manual pada
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten sebuah buku, dan pada saat pembuat
Pekalongan. Penelitian bertujuan untuk laporan-laporan baru dibuat denggan
membuat Sistem Informasi berbasis web menggunakan Microsoft Excel sehingga
ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)
membutuhkan waktu dalam hal pencatatan penekanan terhadap evaluasi resiko dan
dan pencarian mengenai pembelian, resolusi (Oriogun, 2000). Pengaturan
penjualan dan persedian obat, lambatnya resiko yang terbagi-bagi pada model spiral
proses penyajian informasi saat dibutuhkan dapat memberikan strategi penentuan
dan sering terjadinya kesalahan dalam tertentu melihat dari resiko program dan
penyajian data mengakibatkan pencarian efektivitas dari teknik penanganan resiko
data dan persedian obat kurang efektif. yang bersifat relatif. Selain itu
Dari prosedur kerja yang sedang berjalan. pertimbangan yang dilakukan dalam
permasalahan yang timbul dalam proses manajemen resiko juga dapat
pengolahan data pembelian, penjualan dan menentukan ukuran waktu dan usaha
persedian obat di Uptd Puskesmas khusus untuk aktifitas proyek tertentu
Pengadang Kabupaten Lombok Tengah misalnya perencanaan, manajemen
adalah sebagai berikut : konfigurasi, jaminan kualitas, verifikasi
1.Dengan keterbatasan program tersebut formal, dan pengujian. Misalnya pada
dalam proses pengolahan data persedian spesifikasi berorientasi resiko dapat
obat masih dirasakan kurang efisien. memberikan variasi ukuran ketuntasan
2. Dalam penyelesaiannya dan formalitas tergantung tingkat resiko
laporan mengakibatkan laporan yang yang relatif, apakah terlalu banyak atau
disampaikan kepada pimpinan sering sedikit dalam melakukan spesifikasi. Hal
mengalami keterlambatan. yang terpenting dalam model spiral adalah
3. Dalam hal pengolahan stok obat, Uptd pembahasan hasil dari proses
Puskesmas Pengadang belum pengembangan sistem dalam satu siklus
menggunakan suatu metode yang dapat spiral yang melibatkan orang atau
membantu dalam hal pengolahan stok organisasi yang penting dalam
obat, karena tidak terkontrolnya keadaan pengembangan perangkat lunak.
stok seluruh obat pada, Uptd Puskesmas
Pengadang akibatnya dapat terjadi
3. Metodologi Penelitian
kehabisan/kekurangan stok.
1. Metode Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan
Model spiral ditemukan oleh
cara mendatangi langsung lokasi
(Barry Boehm, 1988) berdasarkan
penelitian untuk mempelajari objek yang
pengalaman dari perbaikan-perbaikan
dipilih dan untuk mendapatkan data yang
model Waterfall yang diaplikasikan ke
akan digunakan untuk pengembangan
proyek pengembangan sistem perangkat
sistem informasi tersebut.
lunak berskala besar (Awad, 2005). 2. Metode Wawancara
Pengembangan model spiral merupakan Dalam hal ini Penulis melakukan
salah satu model pengembangan wawancara atau konsultasi dengan
perangkat lunak evolusioner (Boehm, Petugas Farmasi, pengelola obat, dan
1988) dan pembuatan prototype dengan kepala upt farmasi secara langsung
dikombinasikan dengan iterasi proses. dengan pembimbing di lapangan dan
Prototype dibuat dengan control dan beberapa narasumber untuk memperoleh
aspek sistematis dari model sekuensial data- data dan informasi yang dibutuhkan.
linier (Pressman, 1997). Fokus tujuan 3. Metode Analisis
dari model spiral adalah mengunakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
kemudahan dan menghindarkan merupakan bagian integral dari pelayanan
hambatan yang ada pada model lainya kesehatan.Setiap dekade fungsi
dengan mengarahkan manajemen ke
ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)
puskesmas terus berkembang yang menentukan apa saja yang menjadi
semula sebagai tempat untuk resiko baik teknis maupun
pengobatan penyakit dan luka-luka kini manajemen.
berkembang kearah kesatuan upaya 4. Tahap Rekayasa (engineering):
pelayanan untuk seluruh masyarakat pembuatan prototipe atau
yang mencakup aspek promotif, pembangunan satu atau lebih
preventif, kuratif dan rehabilitatif. representasi dari aplikasi tersebut
4. Metode Perancangan: 5. Tahap Konstruksi dan Pelepasan
Pembahasan yang dilakukan mencakup (release): pada tahap ini dilakukan
semua hasil dari siklus proses pembangunan perangkat lunak yang
sebelumnya termasuk perencanaan dimaksud, diuji, diinstal dan
untuk semua yang diperlukan pada siklus diberikan sokongan-sokongan
berikutnya. tambahan untuk keberhasilan
proyek.
6. Tahap Evaluasi:
Pelanggan/pemakai/pengguna
biasanya memberikan masukan
berdasarkan hasil yang didapat dari
tahap engineering dan instalasi.

4. Hasil dan Pembahasan


Sistem Pengolahan Obat Yang Sedang
Berjalan.
Flowmap Pemesanan Obat Berjalan

Farmasi Kepala Puskesmas Dinas Kesehatan

Gambar 1. Model Spiral (Boehm,


Mulai

1988) Pencatatan
Pengeluaran
Persetujuan
Obat
Dokumen
LPLPO

Buku Register Penulisan


DIsetujui
Kembali

Model spiral dibagi menjadi sejumlah


Pemilihan Obat Pada
Katalog Obat
Pengiriman
Dokumen
LPLPO Ke
Dikes
Menerima
Permintaan Obat
Dari Puskesmas

aktifitas kerangka kerja, disebut juga


Mendata Obat Yang
Akan Diminta Mengirimkan Obat
Pengiriman Obat

wilayah tugas, di antara tiga sampai enam Ke Puskesmas

wilayah tugas. Tahap- tahap model


Dokumen LPLPO

tersebut dapat dijelaskan secara ringkas


Menerima Obat

sebagai berikut:
Pencatatan Stok

1. Tahap Liason: pada tahap ini


Obat

Data Obat

membangun komunikasi yang


Menyimpan Stok

efektif di antara pengembangan


Obat

dan pelanggan.
Selesai

2. Tahap Planning (perencanaan):


pada tahap ini ditentukan sumber- Gambar 2. Flowmap Pemesanan Obat Yang
sumber informasi, batas waktu dan berjalan.
informasi-informasi yang dapat Penjelasan dari gambar 2 Flowmap Sistem
menjelaskan proyek. Pemesanan Obat yang sedang berjalan
3. Tahap Analisis Resiko: adalah sebagai berikut:
mendefinisikan resiko,
ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)
1. Apoteker mencatat pengeluaran
obat dengan cara menuliskannya pada
buku register yang menyebabkan
ketidaksesuaian dengan stok obat yang
ada.
2. Apoteker memilih obat yang akan
di pesan melalui katalog obat yang
telah disediakan oleh dinas kesehatan
ataupun obat yang telah habis.
3. Apoteker mendata obat-obat yang
telah di pilih dan mencatatnya kemabli
ke dalam laporan LPLPO (Laporan
Pemakaian dan Lembar Pemesanan).
4. Kepala puskesmas melakukan
persetujuan atas dokumen LPLPO
(Laporan Pemakaian dan Lembar
Pemesanan). Gambar 3. Flowmap sistem
5. Kepala puskesmas mengirimkan pengolahan obat yang diusulkan
dokumen LPLPO ke dinas kesehatan. Penjelasan dari gambar 3.5 flowmap
6. Kepala puskesmas menerima obat Sistem Pengolahan Obat yang di usulkan
yang telah diberikan oleh pihak dinas adalah sebagai berikut:
kesehatan. 1. Apoteker / Farmasi melakukan
7. Kepala puskesmas menyerahkan pengecekan obat pada data stok obat
obat ke apoteker. yang ada.
8. Apoteker mencatat pemasukan 2. Apoteker mendata obat-obat yang telah
obat yang telah diterima dengan cara di pilih dan mencatatnya kemabali ke
mendata kedalam laporan obat masuk. dalam laporan
9. Apoteker menyimpan stok obat di 3. Jika persedian obat mulai keritis
dalam gudang farmasi. Kelemahan dari membuat data obat masuk oleh admin/
sistem berjalan ini yaitu ketidaksesuain pengelola obat.
stok obat yang dicatat dengan stok 4. Melihat data stok obat pada system jika
obat yang sebenarnya. data stoh habis akan melakukan
pengiriman sisa stok obat ke dinas
kesehatan.
5. Dinas kesehatan menerima pesanan
permintaan dari kepala puskesmas, dan
mengirimkan obat.
6. Kepala puskesmas menerima pesenan
dan mendatangani laporan
keterangan pengiriman obat.
7. Admin mengelola stok obat dan
memperbaharui data stok obat.

Flowmap Sistem Yang Diusulkan Pada perancangan sistem aplikasi


Sistem Pengolahan Obat Yang Diusulkan
pengolahan data obat pada uptd
Kepala UPT Farmasi Admin / Pengelola Obat Kepala UPT Puskemas
puskesmas pengadang nama databasenya
Dinas Kesehatan adalah db_puskesmas, pada database
ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)
Mulai

Pengecekan Stok
Obat Data Stok
Permintaan Obat
Kritis

Mendata Kategori
Obat

Sistem
Tidak

Update data Stok Obat Pengiriman


Dokumen
permintaan

Cetak Data Traksaksi


Obat
Selesai
Kirim Obat

Terima pesanan

Kelola
oabat

Tanda Tangan
Kepala Puskesmas

Data
Obat

tersebut terdapat beberapa tabel yaitu Laporan transaksi Data


transaksi
1. Halaman Selamat Datang
tabel captcha, tb_akses, tbl_kategori,
tbl_obat, tbl_sub dan tbl_transaksi.
Selanjutnya tabel-tabel tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4. Database

Gambar 6. Halaman selamat datang


Gambar 5. Halaman Login

Pada halaman akses, pengguna


diharuskan menginput username dan
password untuk login ke menu utama
yang ditunjukkan pada gambar.

3. Stok Obat
2. Halaman Kategori Obat.

Gambar 9. Stok Obat


Gambar 7. Form Data Kategori Obat
Pada menu stok obat terdapat beberapa
Pada form data Obat terdapat button form, diantaranya form input Lihat data yang
tampil data untuk menampilkan data wajib di lihat karena admin hanya mengisi
Kategori Pada form ini juga terdapat form dan melihat stok obat yang tersedia.
yang harus diinputkan untuk menyimpan Pada form data Obat Kritis selanjutnya akan
untuk menyimpan data yang sudah tekan pada button obat kritis untuk melihat
diinputkan. obat.

2. Halaman Tambah Kategori Obat


4. Lihat data

Gambar 8. Halaman tambah obat


Gamabar 10. Button Lihat data

ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)


atau tidak.
Pada menu lihat data terdapat beberapa
form, diantaranya form input Lihat data 5. Halaman Sub Transaksi
yang wajib di lihat karena admin hanya
mengisi dan melihat stok obat yang Gambar 11. Sub halaman Transaksi
tersedia. Pada form data Obat Kritis Obat
selanjutnya akan tekan pada button obat
kritis untuk melihat obat apakah tersedia

6. Form Data Pengguna

Gambar 12. Form Data User

Pada form data user ataudata pengguna


juga sama seperti form-form yang sudah
dijelaskan sebelumnya, admin juga bias
mengedit nama pengguna dan meng
hapus data pengguna form-form yang lain
akan secara otomatis berpindah halamani. Gambar 14. Form laporan
Fungsi dari button edit juga sama untuk
meng edit nama pengguna atau jabatan 9. Halaman Cetak Transaksi
pada aplikasi pengolahan data obat yg
penulis bangun di uptd puskesmas
pengadang kabupaten Lombok tengah.

7. Form Edit Data Pengguna

Gambar 15. Cetak laporan


Transaksi

10. Form Data Transaksi Obat


Gambar 13. Form Edit Data
Pengguna

8. Laporan Stok Obat

ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)


Gambar 16. form data transaksi obat

Seperti pada form yang form data


transaksi Obat, terdapat beberapa form,
tapi hanya form rinci dari data transaksi
pada aplikasi uptd puskesmas pengadang.

ISSN : 2614-1701 (Cetak) – 2614-3739 (Online)


[4] Jamal, Abdul, N., (2014), Sistem
5. Kesimpulan dan saran Informasi Pengelolaan Obat Di Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Dari pembahasan mengenai Sistem Pekalongan, Jurusan Sistem Komputer,
aplikasi pengelohan data obat di uptd Fakultas Teknik, Universitas
puskesmas pengadang yang telah Diponegoro.
diuraikan maka penulis dapat menarik [5] Kurnia, (2012). Alikasi Pengolahan Data
suatu kesimpulan yaitu Sistem aplikasi Pembelian Data Penjualan Dan
pengelohan data obat di uptd puskesmas Persedian Obat Berdasarkan Metode
pengadang dapat mempermudah bagian Minimal Stok, Jurnal Imiah (MATRIK)
gudang dan bagian apotek dalam Vol.14 No.3.
pembuatan laporan pemakaian dan [6] Madani, (2016). Rancang Bangu
permintaan obat yang merupakan Sistem Informasi Manajemen
kegiatan rutin yang wajib dibuat dan Perpustakaan Informatika Universitas
dilaporkan oleh masing-masing bagian Tanjungpura Berbasis Web, Jurnal
kepada Dinas Kesehatan. Untuk penelitian Sistem dan Teknologi Informasi
selanjutnya, dalam pengembangan (JUSTIN) Vol. 1, No. 1.
aplikasi ini tidak hanya menggunakan [7] Mujiati, Hanik, (2012). Pembangunan
model spiral namun juga dapat Sistem Informasi Persediaan Obat
menggunakan model waterfall dan model Pada Apotek Arjowinangun ISSN :
Rapid Aplication Development (RAD), dan 1979-9330, (IJCSS) - Indonesian Jurnal
penyempurnaan laporan serta on Computer Science.
penambahan fitur atau menu- menu [8] Puji, Joko, H., (2007), Analisis Proses
lainnya. Perencanaan Kebutuhan Obat Publik
Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
Daftar Pustaka: (PKD) Di Puskesmas Sewilayah
Kerja
[1] Dewi, Ketut, Ni., (2015). Penerapan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya,
Metode Triple Exponential Smoothing Tesis, Program Pascaserjana
pada Sistem Peramalan Penentuan Universitas Diponegoro, Semarang
Stok Obat, Jurnal Sistem Dan [9] Puspita, Dwi, A., (2011). Sistem
Informatika, Vol. 9, No. 2. Informasi Penjualan Obat Pada
[2] Fadli, S., Sunardi, S., (2018). Apotek Jati Farma Arjosari ISSN :
Perancangan Sistem Dengan Metode 1979-9330, Vol. 3 No 4.
Waterfall Pada Apotek XYZ. Jurnal [10] Qashlim, Akhmad, B., (2017), Sistem
Manajemen Informatika dan Sistem Integrasi Pengelolaan Data Obat Pada
Informasi (hal. 29-35). Praya: STMIK Instalasi Farmasi, Universitas
Lombok. Airlangga, Surabaya.
[3] Fadli, Sofiansyah. “Model Rapid [11] Sunardi., Fadli, Sofiansyah., (2018).
Application Development Dalam “Identifikasi Masalah Penerapan
Pengembangan Sistem Reservasi Dan Metode Agile (Scrum) Pada
Penyewaan Kamar Hotel.” JIRE: Jurnal Pengembangan Perangkat Lunak Di
Informatika & Rekayasa Elektronika. Perguruan Tinggi.” MISI (Jurnal
1.1 (2018): 57-64. Manajemen Informatika dan Sistem
Informasi) 2.1.
[12] Sunardi., Fadli, Sofiansyah., (2018).
“Sistem Informasi Pengolahan Data
Kelapa Sawit Berbasis Client-Server.”
MISI (Jurnal Manajemen Informatika
dan Sistem Informasi) 1.2.
[13] Sunia, Made, I, R., (2012).
Perbandingan Proses
Pengembangan Perangkat Lunak
Model Spiral Dan Cleanroom (UPN),
ISSN: 1979-2328, (semnasIF 2012).
[14] Saufik, Iman, S., (2016). Sistem
Informasi Persediaan Obar Berbasis
Multiuser Pada Apotek Jangli
Semarang (KOMPAK), ISSN: 1979-
11-X, Vol. 9 No.1.

You might also like