Professional Documents
Culture Documents
1
Cicilia A. Fernatubun
2
Damajanty H. C. Pangemanan
3
Vonny N. S. Wowor
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: ciciliafernatubun58gmail.com
Abstract: Removable partial denture is inserted in the mouth after remained generally require
maintenance. Most people who think that the problem of missing teeth in the oral cavity has been
overcome with the use of dentures, but in fact the use of denture without maintenance of good oral
health can lead to disrupted. Oral hygiene that is not maintained properly can result in an increase
in plaque and caries and periodontal disease more. The aim of this study was to assess the damage
abutment on the user partial dentures in Kota Batu village. This study is a descriptive study with
cross sectional study. The sampling technique used purposive sampling with a sample size in this
study of 81 patients. The data were collected with intra oral examinatio. The results of this study
indicate damage to the gear elements that serve as a buffer in the form of caries and fractures by 59
damage and damage to the tissues supporting the teeth in the form of mobility of teeth, gingivitis,
bleeding and periodontitis by 72 damage. In this study found the majority of respondents suffered
damages in abutment with the most damage occurred on the elements of the teeth that serve as the
backbone is in the form of caries damage and damage most of the tissues supporting the abutment
is damage in the form of gingivitis.
Keywords: removable partial dentures, tooth decay buffer
Abstrak: Gigi Tiruan Sebagian Lepasan setelah dipasang dalam mulut pada umumnya tetap
memerlukan pemeliharaan. Kebanyakan individu yang kehilangan gigi berpikir bahwa masalah
pada rongga mulut sudah teratasi dengan pemakaian gigi tiruan, namun kenyataannya penggunaan
gigi tiruan tanpa pemeliharaan yang baik dapat mengakibatkan kesehatan rongga mulut terganggu.
Kebersihan mulut yang tidak dijaga dengan baik dapat mengakibatkan meningkatnya plak dan
terjadi peningkatan karies dan penyakit periodontal lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui gambaran kerusakan gigi penyangga pada pengguna Gigi Tiruan Sebagian Lepasan di
Kelurahan Batu Kota. Penelitian ini merupakan penelian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional study. Teknik pengambilan sampel yang menggunakan purposive sampling dengan
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang. Pengambilan data dilakukan dengan
pemeriksaan intra oral. Hasil penelitian ini menunjukkan kerusakan pada elemen gigi yang
dijadikan sebagai penyangga berupa karies dan fraktur sebesar 59 kerusakan dan kerusakan pada
jaringan pendukung gigi berupa mobilitas gigi, gingivitis, perdarahan dan periodontitis sebesar 72
kerusakan. Pada penelitian ini ditemukan sebagian besar responden mengalami kerusakan pada
gigi penyangga kerusakan yang paling banyak terjadi pada elemen gigi geligi yang dijadikan
sebagai penyangga ialah kerusakan berupa karies dan kerusakan terbanyak pada jaringan
penunjang gigi penyangga ialah kerusakan berupa gingivitis.
Kata kunci: gigi tiruan sebagian lepasan, kerusakan gigi penyangga
88
Fernatubun, Pangemanan, Wowor: Gambaran kerusakan gigi...
Gigi memiliki peran yang sangat penting penyangga dan kerusakan pada jaringan
bagi manusia, tanpa gigi beberapa fungsi pendukung gigi itu sendiri. Kerusakan pada
dapat mengalami gangguan. Fungsi gigi gigi berupa karies dan fraktur dan
berupa fungsi fonetik, mastikasi dan kerusakan pada jaringan penunjang gigi
estetik. Tanggalnya gigi dapat yang berupa gingivitis, periodontitis,
mengakibatkan kemampuan menelan dan perdarahan dan mobilitas.5,6,7,8
mencerna makanan berkurang, namun
gangguan yang terjadi bukan hanya pada BAHAN DAN METODE PENELITIAN
proses pengunyahan tetapi juga terhadap Jenis penelitian yang digunakan yaitu
kemampuan seseorang dalam mengucapkan deskriptif dengan menggunakan
beberapa huruf dengan baik. Gangguan pendekatan cross-sectional study, dengan
yang terjadi akibat kehilangan gigi bisa melakukan pengukuran dalam satu waktu.
dicegah dengan pembuatan gigi tiruan Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan
untuk menggantikan gigi yang hilang.1 Batu Kota pada bulan Februari – November
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2014.
2007, prevalensi penggunaan gigi tiruan Populasi penelitian ini adalah
untuk menggantikan gigi yang hilang di masyarakat Kelurahan Batu Kota yang
Indonesia sebesar 4,6% dan prevalensi menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan
penggunaan gigi tiruan di Sulawesi Utara yaitu sebanyak 355 orang, dihitung
sebesar 7,1%.2 menggunakan prevalensi pengguna gigi
Pada kasus kehilangan beberapa gigi tiruan di Sulawesi Utara sebesar 7,1% dari
baik gigi pada rahang atas maupun rahang total penduduk Kelurahan Batu Kota yang
bawah dapat menggunakan gigi tiruan berjumlah 5804 jiwa. Dengan jumlah
sebagian lepasan (GTSL). Pada pemakai sampel sebanyak 81 orang menggunakan
GTSL, gigi penyangga menghadapi resiko rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel
terjadinya kerusakan, kerusakan pada gigi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
penyangga dapat berupa kerusakan pada purposive sampling. Kriteria Inklusi dalam
elemen gigi penyangga dan kerusakan pada penelitian ini yakni, pengguna GTSL yang
jaringan penunjang disekitar gigi bersedia dengan sukarela untuk dijadikan
penyangga.3 sebagai responden dan bersedia mengisi
Elemen gigi penyangga adalah gigi asli informed consent, serta bersikap kooperatif
yang dijadikan tempat sandaran cengkram selama pengambilan data.
ataupun konektor pada GTSL berbasis Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yakni,
akrilik maupun GTSL kerangka logam. Pengguna gigi tiruan sebagian lepasan yang
Sebagai penyangga atau sandaran tak memakai cengkram atau retainer.
ccengkeram, gigi merupakan satu kesatuan Pengambilan data dilakukan dengan
dengan jaringan penunjangnya, sehingga cara mendatangi tiap rumah responden.
dalam pemilihan gigi geligi sebagai Data demografis berupa usia, jenis kelamin,
penyangga harus diperhatikan kondisi gigi lama penggunaan GTSL, dan jenis GTSL
geligi itu sendiri serta kondisi jaringan melalui wawancara langsung. Gambaran
penunjangnya. Kondisi gigi geligi yang kerusakan gigi penyangga diperoleh
dijadikan sebagai gigi penyangga harusnya dengan melakukan pemeriksaan langsung
sehat dan cukup kuat, akarnya panjang, dalam rongga mulut, dibantu dengan alat
kedudukan gigi hendaknya tegak lurus diagnostic. Sebelum melakukan
dengan prsesus alveolaris, dan tidak pemeriksaan di rongga mulut, terlebih
mengalami penyakit periodontal.3,4 dahulu subjek mengisi informed consent.
Kerusakan pada gigi penyangga Data yang diperoleh, diolah, dianalisis
dibedakan menjadi dua yaitu kerusakan secara manual dan pengajian data dalam
pada elemen gigi asli yang dijadikan bentuk tabel distribusi frekuensi.
89
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia
Usia (tahun) n %
25-35 11 13,6
36-45 16 19,8
46-55 23 28,4
56-65 12 14,8
66-75 13 16,0
76-85 6 7,4
Total 81 100
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa berjumlah 23 orang (28,4%), 56-65 tahun
responden yang berusia 25-35 tahun berjumlah 12 orang (14,8%), 66-75 tahun
berjumlah 11 orang (13,6%), 36-45 tahun berjumlah 13 orang (16%), 76-85 tahun
berjumlah 16 orang (19,8%), 46-55 tahun berjumlah 6 orang (7,4%).
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 81 laki – laki dan empat puluh lima orang
responden yang diteliti terdapat tiga puluh (55,6%) yang berjenis kelamin perempuan.
enam orang (44,4%) yang berjenis kelamin
Tabel 3 menunjukkan bahwa responden (43,2%), 6-10 tahun sebanyak dua puluh
yang telah menggunakan GTSL selama <1 lima orang (30,9%), 11- 15 tahun sebanyak
tahun sebanyak tiga orang (3,7%), 1-5 empat belas orang (17,3%) dan 16-20 tahun
tahun sebanyak tiga puluh lima orang sebanyak empat orang (4,9%).
90
Fernatubun, Pangemanan, Wowor: Gambaran kerusakan gigi...
Tabel 5 menunjukkan bahwa responden ini selaras dengan dengan penelitian Loho,
yang mengalami kerusakan pada gigi yang menunjukkan pemakaian GTSL pada
sebanyak dua puluh empat orang orang pasien RSGM FK UNSRAT memberikan
(29,6%), sedangkan tidak terdapat efek berupa karies, trauma langsung,
responden yang mengalami kerusakan pada penyakit periodontal dan gigi goyah.8,9
jaringan penunjang, responden yang Hasil ini juga didukung oleh penelitian
mengalami kerusakan pada gigi dan Kaltjen dkk yang menunjukkan adanya
jaringan penunjang sebanyak tiga puluh karies pada gigi penyangga sebesar 6-30%
lima orang (43,2%), dan yang tidak pertahun dan penelitian yang dilakukan
mengalami kerusakan sebanyak dua puluh oleh Hicklin dkk., yang menunjukkan
dua orang (27,2%). bahwa elemen gigi penyangga menghadapi
resiko yang lebih besar terhadap karies,
BAHASAN yakni sebesar 60% gigi penyangga
Data hasil penelitian menunjukkan mengalami karies sedangkan gigi asli yang
bahwa sebagian besar pengguna GTSL berkontak dengan GTSL hanya 24% yang
mengalami kerusakan gigi penyangga, mengalami karies.3
kerusakan yang paling banyak terjadi Pada penelitian ini diperoleh hasil
berupa karies pada gigi penyangga. Salah bahwa terdapat 54% pemakai GTSL yang
satu kerugian pemakaian GTSL yaitu dapat mengalami fraktur pada gigi
merusak jaringan mulut yang tersisa. penyangganya. Menurut penulis hal ini
Desain kerangka GTSL yang tidak baik mungkin disebabkan oleh gesekan
dapat meningkatkan penumpukan sisa cengkeram atau retainer yang berlebihan
makanan pada bagian yang berkontak pada gigi penyangga, sehingga rentan
dengan permukaan gigi asli, yang terhadap kerusakan. Penyebab lainnya
mengganggu aksi self-cleansing oleh lidah mungkin karena desain gigi tiruan yang
dan pipi selama proses pengunyahan. kurang tepat sehingga menyebabkan beban
Terjadinya penumpukan plak akibat yang diterima gigi penyangga terlalu besar
terganggunya aksi self-cleansing, berperan atau bisa juga akibat trauma langsung pada
dalam perkembangan bakteri dan plak pada gigi penyangga yang menyebabkan
dalam rongga mulut yang antara lain fraktur.5
menyebabkan terjadinya karies. Di samping Mobilitas gigi yang ditemukan pada
itu juga adanya cengkeram atau retainer penelitian ini tidak berdiri sendiri namun
yang bersandar pada gigi penyangga disertai dengan gangguan lainnya seperti
memudahkan sisa makanan tersangkut karies serta kerusakan pada jaringan
yang berperan pada penumpukan plak. Hal penunjang gigi yang dijadikan penyangga.
91
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015
Salah satu efek negatif dari penggunaan penyangga hal ini merupakan salah satu
GTSL adalah meningkatnya mobilitas pada gejala adanya gingivitis. Penyebabnya
gigi penyangga. Penelitian Carlson dkk adalah plak dan kalkulus yang
menunjukkan bahwa GTSL yang telah memengaruhi gingiva sehingga dapat
digunakan selama 4 tahun akan terjadi terjadi peradangan dan perdarahan.
mobilitas patologis pada 50% gigi Keparahan gingivitis akan terus berlanjut
3,10
penyangga. Mobilitas pada gigi akibat penumpukan plak sebagai dampak
penyangga dapat terjadi karena oral kebersihan rongga mulut yang tidak
hygiene yang kurang terjaga, serta akibat terpelihara.4,13 Hal yang sama juga
adanya gaya-gaya yang bekerja pada GTSL dinyatakan dalam penelitian
dan berpengaruh juga pada gigi penyangga. Praptinningtyas bahwa sekitar 41,7%
Gaya-gaya yang bekerja ini akan pasien pengguna gigi tiruan mengalami
menyebabkan jaringan pendukung gigi perdarahan pada gingivanya.12
penyangga menjadi rentan terhadap Pada penelitian ini ditemukan juga
kerusakan. Seiring dengan berjalannya adanya periodontitis pada gigi yang
waktu, maka kemungkinan terjadinya dijadikan penyangga. Periodontitis
kerusakan pada jaringan periodontal gigi merupakan kelanjutan dari adanya
penyangga akan semakin besar. inflamasi atau peradangan pada gingiva.
Hasil penelitian juga menunjukkan Gingivitis yang terjadi pada gigi penyangga
bahwa pengguna GTSL yang diteliti hanya akibat adanya gaya-gaya yang bekerja pada
mengalami gingivitis saja serta gingivitis GTSL serta akibat penumpukan plak pada
yang disertai dengan kerusakan jaringan gigi penyangga dan basis yang bersandar
penunjang lainnya seperti periodontitis, pada gigi penyangga, merupakan awal
perdarahan,dan mobilitas. Gingivitis dapat terjadinya periodontitis pada gigi
terjadi pada jaringan di sekitar gigi penyangga. Gingivitis yang dibiarkan dan
penyangga, hal ini bisa dikarenakan desain tidak segera ditangani akan menyebabkan
gigi tiruan yang kurang baik sehingga kerusakan pada jaringan penunjang gigi
permukaan basis tidak bersandar pada akan terus berlanjut. Proses periodontitis
permukaan gigi asli. Kondisi ini dimulai dari meningkatnya plak pada gigi
menyebabkan mudahnya terjadi sangkutan asli dan gigi tiruan, kemudian
sisa makanan dan terjadi penumpukan plak menyebabkan inflamasi pada gingiva
yang dapat menyebabkan gingivitis. Di sampai ke jaringan yang lebih dalam ke
samping itu gingivitis pada mukosa sekitar arah tulang di bawah gigi (tulang alveolar),
gigi penyangga bisa terjadi akibat plak sehingga menyebabkan kerusakan yang
yang terakumulasi pada permukaan basis lebih luas dari jaringan penunjang gigi
akrilik yang bersandar pada gigi (jaringan periodontal) yang disebut sebagai
penyangga.11 Karakteristik permukaan penyakit periodontal. Dampak kerusakan
basis akrilik yang memiliki pori-pori yang lebih lanjut berupa mobilitas gigi. Hal
ireguler dan mikroskopis memudahkan ini didukung oleh dengan penelitian yang
penumpukan sisa makanan dan plak. Jika dilakukan Rasika dkk, yakni dalam 6 bulan
plak tetap melekat pada gigi selama lebih setelah pemasangan GTSL maka pengguna
dari 72 jam, maka akan mengeras dan sudah mengalami penyakit periodontal.9
membentuk karang gigi atau kalkulus yang
berdampak pada terjadinya gingivitis. SIMPULAN
Gingivitis banyak ditemukan pada orang Berdasarkan hasil penelitian yang
yang menggunakan gigi tiruan yang kurang dilakukan
memerhatikan faktor kebersihan gigi tiruan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dan rongga mulutnya. 12 1. Kerusakan pada elemen gigi
Pada penelitian ini terdapat juga merupakan kerusakan terbanyak
pengguna GTSL yang mengalami dengan jumlah 59 kerusakan.
perdarahan di jaringan sekitar gigi Kerusakan terbanyak berupa karies
92
Fernatubun, Pangemanan, Wowor: Gambaran kerusakan gigi...
93