You are on page 1of 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP


PEMAKAIAN GIGI TIRUAN DI KECAMATAN TONDANO BARAT

1
Fonda Padu
2
Bennedictus S. Lampus
3
Vonny NS. Wowor

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: milanfonda@yahoo.com

Abstract: Teeth are one of the important components in the mouth that has a function of speech and
mastication process. Although the science and technology of dentistry allows preventing tooth decay
as early as possible, but there are still many cases of tooth loss. Treatment with the use of dentures as a
replacement for the loss of the teeth is very important, but not all the people who have lost teeth are
wearing dentures. In Indonesia, there are many cases of tooth loss but not in proportion to the number
of users denture. According to a survey there are still a few people who wear dentures. Knowledge is
one of the factors that cause a person to do things. The purpose of this study is to describe the level of
public knowledge of Tondano Barat about dentures. This descriptive type of reasearch with a cross-
sectiona study involving 67 respondents which is representative of a population of 3.295 people.
Collecting data obtained through a questionnaire which includes characteristics of the respondents,
level of knowledge about the use of denture. The results showed the level of public knowledge about
the purpose of the use of denture is good with a percentage of 77,1% and the level of public
knowledge about the benefits of the use of denture relatively good with a percentage of 71,4%. The
conclusion of this study, the average level of public knowledge about denture use is good.
Keywords: Public knowledge, use of denture

Abstrak: Gigi geligi merupakan salah satu komponen penting dalam mulut yang berperan dalam
proses bicara maupun pengunyahan. Walaupun ilmu dan teknologi kedokteran gigi memungkinkan
mencegah kerusakan gigi sedini mungkin, namun masih saja banyak dijumpai kasus kehilangan gigi.
Perawatan dengan pemakaian gigi tiruan sebagai pengganti daerah yang kehilangan gigi sangat
penting, akan tetapi tidak semua orang yang kehilangan gigi memakai gigi tiruan. Di Indonesia banyak
terdapat kasus kehilangan gigi namun tidak sebanding dengan jumlah pemakai gigi tiruan. Menurut
survei yang ada, pemakai gigi tiruan masih sangat sedikit. Pengetahuan merupakan salah satu faktor
penyebab seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran tingkat pengetahuan masyarakat di kecamatan Tondano Barat terhadap pemakaian gigi
tiruan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional study yang melibatkan
67 responden yang merupakan perwakilan dari populasi sebesar 3.295 jiwa. Pengumpulan data
diperoleh melalui kuesioner yang meliputi karakteristik serta tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai tujuan dan manfaat pemakaian gigi tiruan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap tujuan dari pemakaian gigi tiruan tergolong baik dengan persentase
sebesar 77,1% dan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap manfaat dari pemakaian gigi tiruan
tergolong baik dengan persentase sebesar 71,4%. Kesimpulan dari penelitian ini, rata – rata tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan tergolong baik.
Kata kunci:Pengetahuan masyarakat, pemakaian gigi tiruan
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

Gigi geligi merupakan salah satu komponen Pengetahuan adalah merupakan hasil
penting di dalam mulut yang berperan dalam “tahu”, dan ini terjadi setelah orang
proses bicara maupun pengunyahan. Pada melakukan penginderaan terhadap suatu
masa sekarang, walaupun ilmu dan objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
teknologi kedokteran gigi memungkinkan pancaindra manusia, yakni: indra
untuk dapat mencegah kerusakan gigi penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
Perubahan yang terjadi akibat kehilangan dan raba. Sebagian besar pengetahuan
gigi berdampak pada penurunan efisiensi manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
pengunyahan yang secara tidak langsung Gigi tiruan adalah alat tiruan yang
berpengaruh pada kesehatan umum digunakan untuk menggantikan gigi yang
seseorang.1 Kehilangan gigi geligi juga telah hilang atau tanggal. Gigi tiruan disebut
dapat menimbulkan dampak emosional dan juga protesa, protesis atau restorasi, denture.
fungsional serta dapat memengaruhi estetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Akibat lainnya yaitu dapat berpengaruh mengetahui gambaran tingkat pengetahuan
pada ketidaknyamanan dan emosi pada masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan
kebanyakan orang.2,3 sedini mungkin, masih di Kecamatan Tondano Barat.
saja banyak dijumpai kasus kehilangan gigi.
Perawatan dengan pemakaian gigi
BAHAN DAN METODE
tiruan sebagai pengganti daerah yang
kehilangan gigi geligi sangat penting, Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
namun tidak semua orang yang kehilangan dengan pendekatan cross sectional study
gigi memakai gigi tiruan.2 Menurut survei dan dilakukan di Kecamatan Tondano Barat
Riskesdas pada tahun 2007, prevalensi pada bulan Februari – Juni 2012.5
pengguna gigi tiruan hanya sekitar 4,5% Populasi dari penelitian ini ialah
dari jumlah populasi penduduk Indonesia masyarakat yang berusia 18 sampai dengan
yang ada. Sementara itu prevalensi 30 tahun di Kecamatan Tondano Barat
kehilangan gigi di Indonesia mencapai 79%. sebanyak 3.295 orang.
Kecilnya prevalensi pengguna gigi tiruan Metode pengambilan sampel dilakukan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dengan purposive sampling yaitu cara
mahalnya biaya pembuatan gigi tiruan, pemilihan sampel yang didasarkan pada
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pem- pertimbangan, alasan, atau tujuan tertentu
buatan gigi tiruan, kurangnya pengetahuan dari peneliti. Jumlah sampel dalam
masyarakat tentang manfaat pemakaian gigi penelitian ini sebesar 67 responden.
tiruan, serta persepsi individu terhadap Instrument penelitian yang digunakan
status kesehatan gigi.4 Pengetahuan merupa- dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kan salah satu faktor pendukung pada lembar kuesioner. Data diolah dan disajikan
individu dalam melakukan suatu tindakan. dalam bentuk tabel kemudian dianalisis
Dari hasil pengamatan sehari-hari yang secara deskriptif berdasarkan hasil persen-
dilakukan penulis di daerah sekitar tempat tase. Terdapat dua kelompok pertanyaan
tinggal yang berlokasi di kecamatan yang menilai tentang pengetahuan masyara-
Tondano Barat, terdapat banyak orang yang kat mengenai tujuan dan manfaat pemakaian
telah kehilangan gigi, namun jarang gigi tiruan. Untuk mengukur pengetahuan
ditemukan yang telah memakai gigi tiruan. masyarakat berdasarkan tujuan pemakaian
Kecamatan Tondano Barat merupakan gigi tiruan digunakan 4 pertanyaan. Setiap
salah satu kecamatan yang berada di pertanyaan diberi dua pilihan jawaban yaitu
Kabupaten Minahasa dengan jumlah pen- “tahu” dan “tidak tahu” dimana skor untuk
duduk sebesar 18.588 jiwa. Masyarakat di jawaban tahu adalah 2 dan skor untuk
kecamatan Tondano Barat memiliki tingkat jawaban tidak tahu adalah 1.
pengetahuan yang berbeda-beda. Sebagian Untuk mengukur pengetahuan masya-
besar masyarakatnya adalah lulusan SMA. rakat berdasarkan manfaat pemakaian gigi
tiruan digunakan 3 pertanyaan. Setiap
Padu, Lampus, Wowor; Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat...

pertanyaan diberi dua pilihan jawaban yaitu Tabel 3. Distribusi responden menurut tingkat
“tahu” dan “tidak tahu” dimana skor untuk pendidikan
jawaban tahu adalah 2 dan skor untuk Pendidikan Jumlah %
jawaban tidak tahu adalah 1. Hasil Terakhir
perhitungan skor disajikan dalam bentuk SD 6 8,96
tabel dan skala dengan menggunakan SMP 12 17,91
persentase. Terdapat dua kategori untuk SMA 35 52,24
menilai hasil yang diperoleh yaitu “baik” Perguruan Tinggi 14 20, 89
jika total skor yang diperoleh lebih dari 50% Jumlah 67 100
atau “kurang” jika total skor yang diperoleh
kurang dari 50%.

Untuk pengetahuan responden mengenai


HASIL PENELITIAN
tujuan pemakaian gigi tiruan didapatkan
Responden dalam penelitian ini yaitu skor 413, maka digunakan rumus:
masyarakat di Kecamatan Tondano Barat
yang berjumlah 67 responden yang di- X/Y x 100% = Z
distribusikan menurut jenis kelamin (Tabel 413/536 x 100% = 77,1%
1), menurut kelompok umur (Tabel 2), dan
menurut tingkat pendidikan (Tabel 3). Skala Guttman untuk pengetahuan
mengenai tujuan pemakaian gigi tiruan:

Tabel 1. Distribusi responden menurut jenis 77,1%


kelamin 0 50% 100%
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki – laki 39 58,21
Perempuan 28 41,79
268 413 536
Jumlah 67 100

Dari hasil perhitungan di atas, bila


Tabel 2. Distribusi responden menurut dikategorikan dalam skala Guttman maka
kelompok umur
pengetahuan masyarakat di kecamatan
Rentang Usia Jumlah Persentase Tondano Barat mengenai tujuan pemakaian
Responden (N) (%) gigi tiruan tergolong baik (77,1%).
18 – 20 tahun 11 16,41 Untuk pengetahuan responden mengenai
21 – 23 tahun 16 23,88
manfaat pemakaian gigi tiruan didapatkan
24 – 26 tahun 22 32,84
27 – 30 tahun 18 26,87 skor 287, maka digunakan rumus:
Total 67 100
X/Y x 100% = Z
287/402 x 100% = 71,4%
Berdasarkan umur, responden paling
banyak ialah pada rentang usia 24-26 tahun Skala Guttman untuk pengetahuan
yakni sebanyak 22 orang (32,84%) dan yang masyarakat mengenai manfaat pemakaian
paling sedikit pada rentang usia 18-20 tahun gigi tiruan:
yakni sebanyak 11 orang (16,41%).
Berdasarkan tingkat pendidikan, 71,4%
0 50% 100%
responden paling banyak merupakan lulusan
SMA dengan jumlah 35 responden (52,24%)
dan yang paling sedikit yaitu lulusan SD
dengan jumlah 6 responden (8,96%) 268 402 536
(Tabel 3).
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

Dari hasil perhitungan di atas, bila menunjukkan bahwa orang yang lebih
dikategorikan dalam skala Guttman maka dewasa merasa kebutuhan pemakaian gigi
pengetahuan masyarakat di kecamatan tiruan lebih diperlukan dibandingkan dengan
Tondano Barat mengenai manfaat pema- orang yang lebih muda.6
kaian gigi tiruan tergolong baik (71,4%). Untuk pertanyaan mengenai pemakaian
gigi tiruan dapat mengembalikan fungsi
pengunyahan, lebih dari 50% responden
BAHASAN
mengetahui tujuan tersebut. Dari hasil tanya
Dalam penelitian ini, rata-rata perolehan jawab diperoleh informasi bahwa responden
skor tingkat pengetahuan responden tahu jika kehilangan gigi maka pengunyahan
terhadap pemakaian gigi tiruan secara akan terganggu dan sebagian besar
keseluruhan termasuk pada kategori baik. mengeluhkan terganggunya fungsi pengu-
Pengetahuan ini meliputi pengetahuan nyahan karena pada saat makan tidak bisa
mengenai tujuan dan manfaat pemakaian mengunyah makanan dengan maksimal
gigi tiruan. Hasil penelitian ini menunjukkan sehingga berdampak juga pada proses
bahwa hampir semua responden memiliki penelanan dan pencernaan. Selain itu juga
pengetahuan yang baik mengenai pemakaian terdapat kesulitan terutama saat mengunyah
gigi tiruan secara umum. makanan yang keras. Penelitian ini
Dari hasil penelitian, 90% responden membuktikan pengetahuan masyarakat
tahu bahwa gigi tiruan bertujuan untuk Kecamatan Tondano Barat tentang
mengisi daerah yang telah kehilangan gigi. kehilangan gigi memengaruhi pengunyahan
Pengetahuan ini tergolong baik karena adalah baik.
hampir semua responden tahu tujuan utama Pertanyaan selanjutnya, hampir setengah
dari pemakaian gigi tiruan. Daerah yang dari jumlah responden mengetahui bahwa
telah kehilangan gigi jika tidak digantikan kehilangan gigi akan memengaruhi
dengan memakai gigi tiruan maka akan pengucapan. Peneliti berpendapat bahwa
memengaruhi fungsi lainnya, sehingga responden yang menjawab tahu akan
dengan pemakaian gigi tiruan maka tidak dampak tersebut disebabkan karena
terdapat kekosongan pada lengkung rahang responden merasakan langsung akibat dari
yang bisa berakibat pada fungsi bicara atau kehilangan gigi terhadap pengucapan.
pengunyahan. Selain itu juga dengan Biasanya responden yang merasa terganggu
memakai gigi tiruan maka migrasi gigi adalah yang mengalami kehilangan gigi di
tetangga atau ekstrusi gigi antagonis akibat bagian anterior. Sementara responden yang
adanya ruang kosong dapat dihindari. menjawab tidak tahu jika kehilangan gigi
Pengetahuan responden yang tergolong baik memengaruhi pengucapan umumnya tidak
ini salah satunya dipengaruhi oleh usia merasakan langsung akibat dari kehilangan
dimana dengan semakin bertambahnya usia, gigi tersebut. Individu yang tidak meng-
maka pengetahuan dan pengalaman alami gangguan dalam pengucapan setelah
responden juga semakin bertambah. kehilangan gigi biasanya adalah yang meng-
Umur dan latar belakang pendidikan alami kehilangan pada bagian posterior.
sangat berpengaruh terhadap kualitas Tujuan pemakaian gigi tiruan
pengetahuan seorang individu. Umur selanjutnya adalah untuk memperbaiki
merupakan salah satu ciri kedewasaan fisik estetika wajah. Tidak banyak responden
dan kematangan psikologis yang berkaitan yang tahu tentang tujuan pemakaian gigi
dalam memberikan tanggapan atau respon tiruan ini. Gigi sulung yang tanggal terlalu
terhadap objek yang ada di sekitarnya. dini atau pencabutan gigi permanen
Umur yang semakin dewasa akan lebih mengakibatkan asimetri wajah yang dapat
mudah memberikan tanggapan yang mempengaruhi estetika wajah.7 Kehilangan
diperoleh baik melalui pendidikan maupun gigi dalam jumlah banyak sangat
pengalaman-pengalaman lain. Dalam hal mempengaruhi estetika wajah karena wajah
pemakaian gigi tiruan, salah satu penelitian akan tampak lebih tirus dan terlihat lebih tua
Padu, Lampus, Wowor; Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat...

dari usia yang sebenarnya. Bentuk wajah bentuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut.9
yang berubah sangat memengaruhi estetik Pengetahuan juga merupakan faktor pemicu
wajah. Dalam kehidupan sehari-hari bisa terhadap perilaku yang menjadi dasar atau
dilihat bahwa orang yang mengalami motivasi bagi tindakannya akibat tradisi atau
kehilangan gigi maka keindahan wajahnya kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan,
akan berkurang. Meskipun hal di atas dan tingkat sosial ekonomi. Pengetahuan
merupakan salah satu tujuan penting namun masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan
hasil penelitian ini hanya memperoleh skor dapat diperoleh dari mana saja, meskipun
rendah dengan persentase sebesar 30%. Hal individu tersebut tidak memakai gigi tiruan.
ini dipengaruhi oleh latar belakang Pembahasan selanjutnya adalah
pendidikan responden dimana informasi mengenai manfaat pemakaian gigi tiruan.
seperti ini biasanya hanya ditemui di jenjang Sebagian besar responden tidak tahu bahwa
pendidikan lebih tinggi atau dari media dengan memakai gigi tiruan, bentuk wajah
internet yang sebagian besar hanya mau yang berubah akibat kehilangan gigi dapat
diakses oleh mereka yang tingkat kembali normal. Hal ini mengindikasikan
pendidikannya baik. bahwa masih sedikit responden yang paham
Pengetahuan sangat erat kaitannnya kehilangan gigi dapat merubah bentuk
dengan pendidikan, dimana diharapkan wajah, tinggi muka, dan dimensi vertikal
seseorang dengan pendidikan tinggi akan serta menyebabkan rahang prognasi.10
semakin luas pengetahuannya. Pendidikan Individu yang telah kehilangan lebih dari
merupakan faktor penting yang menjadi satu gigi terutama gigi posterior bawah
salah satu dasar pada pengetahuan maka profil wajahnya akan berubah,
seseorang. Pernyataan ini tidak serta merta mandibula akan tampak lebih maju. Dalam
menjadi jaminan bahwa orang dengan kehidupan sehari – hari pada individu yang
lulusan perguruan tinggi mempunyai telah kehilangan seluruh gigi terlihat rahang
pengetahuan yang lebih baik dibanding yang bawah lebih maju dari posisi normal.
bukan lulusan perguruan tinggi, salah Dengan memakai gigi tiruan maka
satunya pengetahuan mengenai kesehatan perubahan ini akan dapat diperbaiki
gigi dan mulut. Seseorang berpendidikan sehingga hubungan antara rahang atas dan
rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah bawah dapat kembali seperti semula.
pula. Peningkatan pengetahuan tidak hanya Gangguan sendi rahang dapat dicegah
diperoleh lewat pendidikan formal, akan dengan memakai gigi tiruan merupakan
tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan manfaat selanjutnya, namun hanya sedikit
non formal. Kurangnya pendidikan tentang responden yang tahu mengenai hal tersebut.
pentingnya kesehatan mulut, perlunya Hanya 11 dari 67 responden yang
perawatan preventif, konsekuensi mengenai mengetahui manfaat pemakaian gigi tiruan
kesehatan mulut merupakan halangan yang ini dan termasuk pada kategori kurang.
penting bagi kesehatan mulut.8 Kehilangan gigi terutama pada daerah
Pengetahuan masyarakat diperoleh dari posterior berakibat pada mekanisme
berbagai hal yang dapat dilihat, dirasa, neuromuscular akan membentuk pola
didengar, ataupun diraba. Pengetahuan pergerakan baru rahang bawah untuk
merupakan faktor predisposisi atau faktor mengompensasi posisi gigi yang baru akibat
yang mempermudah bagi seseorang untuk ketidakserasian dengan gigi lainnya dalam
terlaksananya suatu perilaku dalam hal ini fungsi mulut. Sisa gigi yang ada akan
perilaku kesehatan terhadap perawatan mencoba beradaptasi dengan pola perge-
prosthodonsia. Perilaku kesehatan menurut rakan baru tersebut, dengan kemungkinan
Skinner merupakan suatu respon seseorang akan menimbulkan ketidakserasian dalam
terhadap objek yang berkaitan dengan sakit, pergerakan. Adanya kontak prematur akan
penyakit, serta sistem pelayanan kesehatan, menyebabkan deviasi pergerakan rahang
dimana pelayanan untuk pemakaian bawah yang akhirnya akan terjadi disfungsi
gigitiruan juga termasuk dalam salah satu sendi temporomandibular dan spasma otot
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

yang bisa menyebabkan rasa nyeri.11 Bagi media cetak maupun elektronik. Sering
yang telah kehilangan gigi terutama gigi tidaknya sosialisasi yang dilakukan pihak
belakang akan merasakan tidak nyaman atau terkait, dalam hal ini mengenai fungsi dan
bahkan sakit pada bagian TMJ terutama pemakaian gigi tiruan juga memegang
ketika mengunyah makanan karena penye- peranan penting dalam meningkatkan
baran tekanan kunyah yang tidak merata. pengetahuan masyarakat.
Individu yang mengalami gangguan sendi
dan telah memakai gigi tiruan, perlahan
SIMPULAN
gangguan pada TMJ akan hilang sehingga
tidak akan lagi merasakan nyeri atau sakit. Pengetahuan masyarakat terhadap tujuan
Selanjutnya, sebagian besar responden dan manfaat dari pemakaian gigi tiruan di
tahu bahwa perubahan penampilan dapat kecamatan Tondano Barat tergolong baik.
diperbaiki dengan memakai gigi tiruan.
Dengan persentase hampir 90% SARAN
menunjukkan bahwa pengetahuan respon-
den mengenai manfaat gigi tiruan yang Bagi pemerintah kecamatan Tondano
berhubungan dengan perubahan penampilan Barat melalui dinas kesehatan, agar dapat
tergolong baik. Responden tahu bahwa jika melakukan penyuluhan mengenai tujuan dan
kehilangan gigi maka penampilan mereka manfaat pemakaian gigi tiruan secara
akan menjadi tidak menarik karena tidak berkala sehingga masyarakat lebih
bisa bebas untuk berbicara atau tersenyum. teredukasi dan meningkatkan kesadaran
Hal ini juga berkaitan dengan tujuan masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan.
pemakaian gigi tiruan yaitu untuk Kesadaran yang meningkat diharapkan bisa
memperbaiki estetik. Seseorang yang menggerakkan masyarakat untuk memakai
mengalami kehilangan gigi namun telah gigi tiruan.
memakai gigi tiruan akan lebih percaya diri Bagi mahasiswa, perlu dilakukan
untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi
akan lagi merasa malu atau rendah diri saat tingkat pengetahuan masyarakat sehingga
berbicara atau tertawa di depan umum. diperoleh gambaran mengenai kesadaran
Secara rata-rata pengetahuan masyarakat masyarakat untuk memakai gigi tiruan.
di kecamatan Tondano Barat terhadap
pemakaian gigi tiruan tergolong baik. DAFTAR PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan Yosua di daerah
1. Micni J. Rehabilitasi fungsi kunyah dengan
Wanea menunjukkan hasil serupa, dimana
dental implant. [Internet]. 2011 [diakses 22
pengetahuan masyarakat terhadap pema- Okt 2011]. Tersedia dari: http://dentia-
kaian gigi tiruan adalah baik.12 Hal ini dental.com/2011/articles/rehabilitasi-
didukung oleh tingkat pendidikan serta fungsi-kunyah-dengan-dental-implant/
kemauan masyarakat untuk mencari 2. Jubhari EH. Thinking pattern of first grade
informasi mengenai gigi tiruan baik dari students towards edentulous replacement.
sekolah, dokter gigi, maupun media Dent J (Maj Ked Gigi) 2007; 40. p. 65 – 9
elektronik. Penelitian Chandra di daerah 3. Sari D. Hubungan status gizi dengan
Serdang menunjukkan hasil yang berbeda. kehilangan gigi pada lansia di Panti Jompo
Pengetahuan masyarakat tentang pemakaian Abdi / Dharma Asih Binjai. [Internet] 2010
gigi tiruan di daerah tersebut tergolong [diakses 22 Okt 2011]. Tersedia dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
kurang.13 Hasil penelitian yang berbeda
789/22619/6/pdf
membuktikan bahwa tingkat pengetahuan 4. Hermina P. Alasan masyarakat kelurahan
masyarakat berbeda-beda. Hal ini selain Sario Tumpaan tidak menggunakan
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan gigitiruan. [Internet] 2013 [diakses 15 Jul
juga dipengaruhi oleh informasi yang 2014]. Tersedia dari: http://download.
diperoleh masyarakat. Informasi tentang portalgaruda.org/article.php?article=10741
gigi tiruan dapat berasal dari mana saja baik 5&val=1000
Padu, Lampus, Wowor; Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat...

5. Riyanto A. Metodologi penelitian (2). Tersedia dari: http://unmas-


kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011 library.ac.id/jurnal_unmas/0.pdf
6. Shigli K, Hebbal M, Angadi GS. Attitudes 11. Dampak kehilangan gigi. [Internet] 2010
towards replacement of teeth among [diakses 25 Okt 2011]. Tersedia dari:
patients at the institude of dental sciences. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127524-
Belgaum, India. J Dent Educ 2007; 71 (11). R17-PRO-173 Hubungan%20antara-
p. 1467 – 75 Literatur.pdf
7. Akeel R. Attitudes of Saudi male patients 12. Randa Y. Pengetahuan dan sikap
toward the replacement of teeth. Prosthet masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan
Dent. 2003; 90. p. 571 – 7 di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea.
8. Mar’at S, Kartono LI, editors. Perilaku Dentire Journal. 2013; 1 (2). h. 38-42
Manusia : Pengantar Singkat Tentang 13. Chandra H. Persepsi masyarakat terhadap
Psikologi. Bandung: PT Refika Aditama; pemakaian gigitiruan di desa Ujung
2006. h. 2 Rambung kecamatan Pantai Cermin
9. Magdarina DA. Percentage of The kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi:
Artificial Denture Usage in Indonesia. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Media Litbang Kesehatan. 2010; 20 (2) Sumatera Utara ; 2010. Tersedia dari: URL:
10. Walianto S. Asimetri Dental dan Wajah. http: //repository.usu.ac.id/handle/
[Internet] 2011 [diakses 25 Okt 2011]. 5 123456789/20284

You might also like