You are on page 1of 9

KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.

1 Mei 2021

FAKTOR COMORBID COVID-19 DI INDONESIA SCOPYNG REVIEW

Diyono, Budi Kristanto

STIKES PANTI KOSALA, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia

Abstrak

Latar Belakang : Covid-19 disebabkan oleh virus baru yaitu Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sejak pertama ditemukan di Wuhan, China
pada akhir 2019, telah menyebar dengan cepat sehingga menjadi pandemi global. Covid-
19 pada pasien dengan faktor komorbid mempunyai gejala dan komplikasi yang berat.
Tujuan : mengidentifikasi faktor komorbid Covid-19 di Indonesia.
Metode : scopying review, data elektronik diperoleh dari Google Scholar, ScienceDirect,
Pubmed yang dipublikasikan 2019 - 2020. Diperoleh 701 artikel, dianalisis dengan
pedoman PRISMA, hasil ada 5 artikel yang memenuhi syarat sesuai kriteria inklusi.
Hasil : faktor komorbid Covid-19 di Indonesia yaitu usia lanjut (39,14%), diabetus melitus
(9,79%), hipertensi dan penyakit kardiovaskuler (5,96%), kehamilan (1,43%), stroke
(1,19%), PPOK (0,95%), Tuberkulosis Paru (0,72%), perokok (0,72%), penyakit ginjal
(0,48%), gangguan immunitas (0,48%), asma (0,24%), hypertyroid (0,24%.
Kesimpulan : faktor komorbid utama Covid-19 di Indonesia adalah usia lanjut, diabetus
melitus, dan hipertensi.

Kata kunci: komorbid, Covid-19, Indonesia

COMORBID FACTORS COVID-19 IN INDONESIA: SCOPYNG REVIEW

Diyono, Budi Kristanto

Abstract

Background : Covid-19 is caused by a new virus, namely Severe Acute Respiratory


Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Since it was first discovered in Wuhan, China at
the end of 2019, it has spread rapidly that it had become a global pandemic. Covid-19 in
patients with comorbid factors has severe symptoms and complications.
The aim of the study : Identifying the Covid-19 comorbid factors in Indonesia.
Subjects and methods : scopying review, electronic data obtained from Google Scholar,
ScienceDirect, Pubmed published 2019 - 2020. Obtained 701 articles, analyzed with
PRISMA guidelines, the results were 5 articles that met the requirements according to the
inclusion criteria.
Results : comorbid factors for Covid-19 in Indonesia are elderly (39.14%), diabetes
mellitus (9.79%), hypertension and cardiovascular disease (5.96%), pregnancy (1.43%),
stroke (1.19). %), COPD (0.95%), Pulmonary Tuberculosis (0.72%), smokers (0.72%),
kidney disease (0.48%), immune disorders (0.48%), asthma (0, 24%), hypertyroid
(0.24%.
Conclusion : the main comorbid factors of Covid-19 in Indonesia are elderly, diabetes
mellitus, and hypertension.

Keywords : comorbid, Covid-19, Indonesia

Korespondensi : Diyono. Program Studi D3 Keperawatan STIKES PANTI KOSALA. Jl.


Raya Solo-Baki KM. 4 Gedangan, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Email:
dionsanfizio@gmail.com.

51
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

PENDAHULUAN TUJUAN
Pada akhir tahun 2019 dunia Penelitian ini bertujuan untuk
dikejutkan dengan munculnya mengidentifikasi faktor komorbid
penyakit baru yang disebabkan oleh Covid-19 di Indonesia.
Coronavirus jenis baru yaitu Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus METODE
2 (SARS CoV-2) dan kemudian Desain penelitian ini adalah
dikenal dengan Coronavirus Scopying review, data elektronik
Desease 2019 atau Covid-19. diperoleh dari Google Scholar,
Penyakit ini pertama kali ditemukan ScienceDirect, Pubmed yang
di Wuhan, Tiongkok dan kemudian dipublikasikan 2019 - 2020. Kriteria
menyebar ke suluruh dunia dan inklusi adalah penelitian primer
menjadi pandemi global (Unhale et berupa laporan kasus, studi kasus,
al., 2020). Kasus Covid-19 di atau kohort studi, area penelitian di
Indonesia pertama kali diumumkan wilayah Indonesia. Diperoleh 701
pada tanggal 2 Maret 2020 dan artikel, dianalisis dengan pedoman
sampai Desember 2020 terjadi PRISMA (Preferred Reporting Items
kenaikan kasus sebesar 1,2% For Systematic Review And Meta-
(41.536 vs 42.027), sekarang Analysis) hasil ada 5 artikel yang
jumlahnya terus meningkat (WHO, memenuhi syarat. Penelitian
2020) dilakukan mulai September 2020 –
Tanda dan gejala umum Covid- April 2021.
19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, HASIL PENELITIAN
batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan
masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus Covid-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian (Kim et
al., 2020). Penyakit ini dapat
menular melalui droplet atau benda
yang terkontaminasi sehingga dapat
menular secara cepat (Shereen et
al., 2020). Selain kenaikan angka
terkonfirmasi positif, kondisi yang
masih patut menjadi perhatian
adalah jumlah atau angka kematian
(case fatality rate) Covid -19 di
Indoneisa yang masih sangat tinggi
melebihi standar World Health
Organization. Peningkatan
morbiditas dan mortalitas Covid-19
semakin tinggi pada pasien yang
mempunyai penyakit comorbid.

Bagan 1 menjelaskan proses


pencarian artikel yaitu dari Google
Scholar (n : 387), PubMed (n=42),
ScienceDirect (n=72). Dikarenakan
jumlah jurnal masih sedikit, maka
kemudian peneliti mencari jurnal

52
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

tambahan melalui Portal Garuda laporan kasus, studi kasus, kohort


dan ada 200 jurnal yang terkait studi yang dilakukan di wilayah
dengan Komorbid Covid-19. Namun negara Indonesia, outcome
hanya ada 1 yang sesuai dengan komorbid Covid-19 di Indonesia)
kriteria inklusi (periode waktu 2019 sehingga jumlah artikel yang
– 2020, penelitian primer berupa dianalisa sebanyak 5 artikel.

Tabel 1.
Karakterisitik Responden Faktor Komorbid Covid-19
Karakteristik Satria, Pramana, Amir, Duhri, et Sanyasi & Jumlah
responden et al et all et al al Pramudita
Jumlah
253 1 1 163 1 419
Responden
Jenis Kelamin
Laki-laki 126 0 1 69 1 197
Perempuan 127 1 0 94 0 222
Umur
Anak 0 0 0 0 0 0
Dewasa 215 1 0 38 1 255
Usia Lanjut 38 0 1 125 0 164

Tabel 2.
Gambaran Faktor Faktor Komorbid Covid-19 di Indonesia Scopyng Review
Faktor/
Satria, Pramana, Amir, et Duhri, et Sanyasi &
Penyakit %
et al et al al al Pramudita
Komorbid
Usia Lanjut
38 0 1 125 0
(> 60) 39,14
Diabetus
37 0 0 3 1
Melitus 9,79
Hipertensi 11 0 0 2 0 3,10
Penyakit
Kardiovask 12 0 0 0 0 2,86
uler
Kehamilan 6 0 0 0 0 1,43
Stroke
4 0 0 0 1
(CVA) 1,19
PPOK 4 0 0 0 0 0,95
Tuberkulos
3 0 0 0 0
is 0,72
Perokok 0 0 1 0 0 0,72
Penyakit
2 0 0 0 0
Ginjal 0,48
Gangguan
2 0 0 0 0 0,48
Immunitas
Asma 1 0 0 0 0 0,24
Hypertiroid 0 0 0 0 1 0,24

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa banyak adalah faktor usia lanjut


faktor komorbid tertinggi atau paling yaitu 164 responden (39,1%), diikuti

53
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

diabetus melitus sebanyak 41 komorbiditas pasien Covid-19


(09,8%), dan hipertensi sebanyak adalah usia 65 tahun ke atas
13 (3,1%). Sedangkan yang paling memiliki risiko yang lebih berat dan
sedikit adalah asma, lupus (SLE), kebanyakan harus masuk ke dalam
dan hypertyroid dengan masing- unit perawatan intensif (ICU)
masing 1 responden atu 0,74%. dengan mortalitas dan prognosis
terburuk (Sanyaolu et al., 2020).
PEMBAHASAN Hasil penelitian di Brazil, juga
Peningkatan morbiditas dan memberikan informasi yang sama
mortalitas Covid-19 semakin yaitu faktor komorbid utama Covid-
meningkat pada pasien yang 19 adalah faktor usia lanjut, yaitu
mempunyai penyakit comorbid. usia lebih dari 60 tahun (“COVID 19
Keberadaan faktor komorbid seperti Brazil,” 2020). Faktor usia lanjut
penyakit penyerta dan faktor lain mempunyai kontribusi yang cukup
seperti kehamilan, kebiasaan signifikan terhadap morbiditas dan
merokok, dan umur secara empirik mortalitas pasien Covid-19, tidak
mempunyai peran terhadap terlepas dari fakta bahwa mayoritas
keparahan tanda dan gejala dan kelompok umur usia lanjut sangat
komplikasi dari Covid-19 serta rentan mempunyai penyakit
dapat meningkatkan risiko degenaratif. Sebagaimana diketahui
kematian. Penyakit comorbid bahwa virus corona (SARS CoV-2)
adalah penyakit bawaan atau pada dasarnya merupakan virus
penyakit lain yang dibawa selain yang cukup lemah, namun jika
penyakit utamanya atau juga sering immunitas seseorang rendah atau
disebut penyakit penyerta menurun, barulah proses infeksi
(Sanyaolu et al., 2020). akan terjadi.
Hasil review terhadap 5 jurnal Faktor komorbid Covid-19
menunjukkan usia lanjut merupakan terbanyak kedua adalah penyakit
faktor komorbid tertinggi Covid-19. diabetus melitus. Berdasar analisis
Satria,et al (2020) mengkonfirmasi terhadap 5 jurnal yang diperoleh,
faktor usia lanjut merupakan faktor penyakit diabetus melitus
komorbid yang paling banyak. Ada ditemukan pada 09,79% responden.
2 jurnal yang tidak menyebutkan Walaupun ada 2 jurnal yang tidak
faktor usia sebagai faktor komorbid menyebutkan diabetus melitus
Covid-19, yaitu hasil penelitian sebagai faktor komorbid Covid-19,
Pramana et al (2020) serta Sanyasi yaitu hasil penelitian Pramana, et al
& Pramudita (2020). Jumlah (2020) dan Amir, et al (2020),
kelompok usia lanjut yang terpapar namun dari 3 penelitian yaitu
Covid-19 dijelaskan dari penelitian penelitian Satria, el al (2020), Duhri,
Duhri, et al, yang menggunakan et al serta penelitian Sanyasi &
jumlah responden yang cukup Pramudita (2020) telah cukup
banyak dibanding jurnal yang lain, memberikan bukti bahwa penyakit
dan di dalam penelitian tersebut diabetus merupakan faktor
menunjukkan faktor umur lanjut usia komorbid Covid-19 yang cukup
merupakan faktor komorbid tertinggi banyak. Diabetus melitus
yaitu 76,6% (Vinet & Zhedanov, merupakan penyakit gangguan
2011). Hasil ini berbeda dengan metabolisme karbohidrat yang
laporan dari Karyono & Wicaksana disebabkan kegagalan kelenjar
(2020) yang tidak secara jelas pankreas memproduksi hormon
menyebutkan faktor umur sebagai insulin. Kondisi ini menyebakan
faktor komorbid Covid-19. Hasil ini kadar gula darah yang tinggi dan
hampir sama dengan penelitian di jika hal tersebut berlangsung secara
Amerika Serikat, yang menunjukkan kronis atau dalam waktu yang lama,

54
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

maka dapat menyebakan masalah kesehatan lainnya dan


penurunan fungsi sel darah putih faktor usia lanjut sehingga sulit
atau leukosit. Akibatnya sistem untuk memisahkan pengaruh
immunitas akan menurun sehingga masing-masing faktor.
individu akan lebih mudah Kondisi lain sebagai faktor
mengalami infeksi akibat masuknya komorbid Covid-19 di Indonesia
mikroorganisme termasuk virus adalah kondisi kehamilan. Dari 5
(Smeltzer, Suzanne C. & Bare, jurnal tersebut memang hanya ada
2017). Hasil ini sama dengan 1 jurnal yang memberikan informasi
laporan atau penelitian yang lain kehamilan sebagai faktor komorbid
yaitu dari Karyono & Wicaksana Covid-19, yaitu penelitian Satria, et
(2020) yang menyebutkan penyakit al (2020), yang menyebutkan ada 6
diabetus melitus merupakan faktor responden yang mempunyai faktor
komorbid Covid-19 terbanyak kedua komorbid kehamilan, atau 1,43%
di Indonesia. Demikian juga hasil dari keseluruhan. Hasil ini berbeda
penelitian di Malasyia, menunjukkan dengan laporan Tim Gugus Tugas
faktor komorbid Covid-19 adalah Penanganan Covid-19 di Indonesia
hampir 25% dari kasus yang sampai bulan Juni 2020, yang
dirawat memiliki setidaknya satu secara eksplisit tidak menyebutkan
komorbiditas penyakit kronis seperti adanya faktor komorbid kehamilan
diabetes mellitus dengan angka (Karyono & Wicaksana, 2020).
578, 9,8% (Sim et al., 2020). Namun jika dikomparasikan dengan
Faktor komorbid Covid-19 beberapa penelitian di luar
peringkat ketiga dan kempat adalah Indonesia, hasil ini menunjukkan
hipertensi dan penyakit sistem kesamaan. Sebuah studi di luar
kardiovaskuler, dengan persentase negeri menyebutkan bahwa Covid-
3,10 % dan 2,86 %. Analisis 19 pada ibu hamil relatif cukup
terhadap 5 jurnal menunjukkan dari tinggi dan dapat meningkatkan
2 jurnal yang melaporkan adanya angka kematian ibu terkait pada
faktor komorbid penyakit waktu melahirkan baik secara sectio
kardiovaskuler dan hipertensi yaitu caesarea maupun pervaginam
penelitian Satria, et al (2020) serta (Karimi et al., 2021).
Sanyasi & Pramudita (2020) telah Stroke atau CVA (Cerebro
menyumbang angka yang cukup Vaskuler Accident) juga merupakan
tinggi, dimana jika dijumlahkan salah satu faktor komorbid Covid-19
mencapai lebih dari 5,96%. di Indonesia. Hasil penelitian
Penyakit kardiovaskuler dan berupa review terhadap 5 jurnal,
hipertensi dikaitkan dengan menunjukkan ada 2 jurnal yang
kebiasaan merokok, hipertensi, dan secara jelas memberikan informasi
diabetes melitus, yang diduga dapat penyakit stroke sebagai faktor
beresiko terjadi peningkatan komorbid Covid-19, yaitu penelitian
ekskresi reseptor ACE2 atau Satria et al (2020) serta Sanyasi &
angiotensin converting enzyne 2 Pramudita (2020). Penelitian lain
(Susilo et al., 2020). Memang belum menyebutkan ada 4 kasus pasien
ada hasil penelitian yang yang didiagnosa Covid-19 yang
mengkonfirmasi secara pasti kaitan juga sedang sakit stroke atau
antara hipertensi dan tingkat mempunyai riwayat penyakit stroke
keparahan Covid-19 (Yang et al., (Satria et al., 2020). Hasil ini relatif
2020). Namun pada umumnya baru, karena dari laporan yang
tingkat keparahan Covid-19 akan sudah ada, tidak menyebutkan
lebih mudah terjadi pada penderita secara jelas stroke atau CVA
hipertensi yang pada umumnya sebagai faktor komorbid Covid-19
berkaitan dengan komplikasi (Karyono & Wicaksana, 2020).

55
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

penderita penyakit kronis juga sedang sampai berat (Henry &


kebanyakan sudah mengalami Lippi, 2020).
kerusakan organ. Ketika terserang Faktor komorbid lain dari
virus Corona, kerusakan organ Covid-19 yang juga ditemukan
tersebut bisa menjadi semakin berdasar analisis 5 jurnal yang
parah, sehingga gejala COVID-19 sesuai kriteria inklusi adalah
yang muncul juga bisa lebih berat gangguan immunitas yaitu
(Nannoni et al., 2021). HIV/AIDS (1,48%). Secara umum
Faktor komorbid Covid-19 hasil ini hampir sama dengan
berikutnya adalah penyakit atau laporan yang sudah ada yaitu
gangguan sistem pernapasan penyakit tekait gangguan immunitas
seperti penyakit tuberkulosis memunyai peran sebagai faktor
(0,72%), Penyakit Paru Obstruktiv komorbid Covid-19 sebesar 1,2%
Kronis atau PPOK (0,95%), asma (Karyono & Wicaksana, 2020).
(0,24%) dan kebiasaan merokok Sebagaimana juga sudah dijelaskan
(0,24%). Sesuai patologis penyakit bahwa SARS CoV-2 sebagai
Covid-19, virus corona pertama kali penyebab Covid-19 akan lebih
menginfeksi saluran pernapasan, mudah menginfeksi pada individu
sehingga jika pada saluran yang mempunyai gangguan atau
pernapasan sudah ada gangguan, masalah immunitas tubuh..
maka kemungkinan gejala Covid-19 Faktor komorbid Covid-19 di
lebih parah adalah hal yang sangat Indonesia yang juga ditemukan
mungkin(Karyono & Wicaksana, berdasar analisis 5 jurnal yang
2020). Kebiasaan merokok diduga sesuai adalah hipertyroid (0,24%).
mempunyai peran penting sebagai Data atau hasil ini berbeda dengan
faktor komorbid Covid-19, jika laporan yang sudah ada, dimana
individu tersebut juga mengalami tidak menyebutkan secara langsung
penyakit lain seperti hipertensi, hypertiroid sebagai faktor komorbid
gangguan jantung, atau Covi-19. Salah satu dampak dari
pernapasan, dimana penyakit- hypertiroid adalah kelelahan yang
penyakit tersebut salah satu faktor hebat dan memicu penurunan
risiko utamanya adalah kebiasaan kondisi fisik individu yang
merokok (Shastri et al., 2020). mengalami hypertiroid (Smeltzer,
Penyakit ginjal juga menjadi Suzanne C. & Bare, 2017).
salah satu faktor komorbid Covid-19 Penelitian yang sudah ada belum
di Indonesia. Hasil review terhadap menemukan kaitan langsung
5 jurnal faktor komorbid Covid-19 hypertiroid baik secara patologis
dengan responden warga negara maupun terkait pengobatanya
Indonesia dan dilaksanakan di terhadap risiko terjadi infeksi Covid-
wilayah Indonesia menunjukkan 19 ataupun tingkat keparahan
penyakit ginjal berperan sebagai Covid-19 (Brix et al., 2021). Namun
faktor komorbid Covid-19 sebesar demikian memang secara klinis
0,48%. Hasil ini relatif lebih rendah menyimpulkan bahwa kondisi
dari laporan Gugus Tugas hypertiroid yang tidak terkendali
Penanganan Covid-19 di Indonesia secara langsung maupun tidak
yang mencapai 4,9% (Karyono & langsung dapat mempengaruhi
Wicaksana, 2020). Pasien gagal kerentanan dan keparahan
ginjal yang megalami Covid-19, seseorang terhadap infeksi Covid-
dapat mengalami gejala yang lebih 19 (Scappaticcio et al., 2020)
buruk atau lebih parah dan
cenderung meningkatkan risiko KESIMPULAN
mortalitas terutama jika saat masuk 1. Faktor penyakit komorbid
rumah sakit sudah dalam kondisi Covid-19 di Indonesia adalah

56
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

diabetus melitus, penyakit https://doi.org/10.1007/s11255-


kardiovaskuler, hipertensi, 020-02451-9.
kehamilan, kanker, stroke, Karimi, L., Makvandi, S., Vahedian-
tuberkulosis, PPOK, penyakit Azimi, A., Sathyapalan, T., &
ginjal, HIV/AIDS, asma, lupus Sahebkar, A. (2021). Effect of
eritema sistemik, hipertiroid COVID-19 on Mortality of
2. Kondisi selain faktor penyakit Pregnant and Postpartum
yang menjadi faktor komorbid Women: A Systematic Review
Covid-19 di Indonesia adalah and Meta-Analysis. Journal of
usia lanjut dan kebiasaan Pregnancy, 2021, 1–33.
merokok https://doi.org/10.1155/2021/88
3. Tidak ada perbedaan faktor 70129.
komorbid di Indonesia dengan Brix, T. H., Hegedüs, L., Hallas, J.,
di luar negeri. & Lund, L. C. (2021). Risk and
course of SARS-CoV-2
SARAN infection in patients treated for
1. Pemerintah diharapakan tetap hypothyroidism and
meningkatkan upaya hyperthyroidism. The Lancet
pencegahan Covid-19 terutama Diabetes and Endocrinology,
pada kelompok komorbid 9(4), 197–199.
2. Perawat bersama pemerintah https://doi.org/10.1016/S2213-
diharapkan dapat terus 8587(21)00028-0.
melakukan edukasi protokol COVID 19 in Brazil. (2020). COVID
pencegahan Covid-19 pada 19 in Brazil, January.
masyarakat https://doi.org/10.1596/34223.
3. Masyarakat atau individu yang Henry, B. M., & Lippi, G. (2020).
mempunyai kebiasaan merokok Chronic kidney disease is
diharapkan dapat menurunkan associated with severe
atau bahkan menghentikan coronavirus disease 2019
kebiasaan merokok (COVID-19) infection.
International Urology and
DAFTAR PUSTAKA Nephrology, 52(6), 1193–1194.
Brix, T. H., Hegedüs, L., Hallas, J., https://doi.org/10.1007/s11255-
& Lund, L. C. (2021). Risk and 020-02451-9.
course of SARS-CoV-2 Karimi, L., Makvandi, S., Vahedian-
infection in patients treated for Azimi, A., Sathyapalan, T., &
hypothyroidism and Sahebkar, A. (2021). Effect of
hyperthyroidism. The Lancet COVID-19 on Mortality of
Diabetes and Endocrinology, Pregnant and Postpartum
9(4), 197–199. Women: A Systematic Review
https://doi.org/10.1016/S2213- and Meta-Analysis. Journal of
8587(21)00028-0. Pregnancy, 2021, 1–33.
COVID 19 in Brazil. (2020). COVID https://doi.org/10.1155/2021/88
19 in Brazil, January. 70129.
https://doi.org/10.1596/34223. Karyono, D. R., & Wicaksana, A. L.
Henry, B. M., & Lippi, G. (2020). (2020). Current prevalence,
Chronic kidney disease is characteristics, and
associated with severe comorbidities of patients with
coronavirus disease 2019 COVID-19 in Indonesia.
(COVID-19) infection. Journal of Community
International Urology and Empowerment for Health, 3(2),
Nephrology, 52(6), 1193–1194. 77.

57
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

https://doi.org/10.22146/jcoem information in English and


ph.57325. Mandarin on the novel
Kim, J., Zhang, J., Cha, Y., Kolitz, coronavirus COVID- 19 . The
S., Funt, J., Chong, R. E., COVID-19 resource centre is
Barrett, S., Zeskind, B., Kusko, hosted on Elsevier Connect ,
R., & Kaufman, H. (2020). the company ’ s public news
Coronavirus Disease - 2019 and information . January.
(COVID-19). ChemRxiv, Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi,
2019(April). A., Bashir, N., & Siddique, R.
https://doi.org/10.26434/chemr (2020). COVID-19 infection:
xiv.12037416.v1. Origin, transmission, and
Nannoni, S., de Groot, R., Bell, S., characteristics of human
& Markus, H. S. (2021). Stroke coronaviruses. Journal of
in COVID-19: A systematic Advanced Research, 24, 91–
review and meta-analysis. 98.
International Journal of Stroke, https://doi.org/10.1016/j.jare.20
16(2), 137–149. 20.03.005.
https://doi.org/10.1177/174749 Sim, B. L. H., Chidambaram, S. K.,
3020972922. Wong, X. C., Pathmanathan,
Sanyaolu, A., Okorie, C., M. D., Peariasamy, K. M., Hor,
Marinkovic, A., Patidar, R., C. P., Chua, H. J., & Goh, P. P.
Younis, K., Desai, P., Hosein, (2020). Clinical characteristics
Z., Padda, I., Mangat, J., & and risk factors for severe
Altaf, M. (2020). Comorbidity COVID-19 infections in
and its Impact on Patients with Malaysia: A nationwide
COVID-19. SN Comprehensive observational study. The
Clinical Medicine, 2(8), 1069– Lancet Regional Health -
1076. Western Pacific, 4, 100055.
https://doi.org/10.1007/s42399- https://doi.org/10.1016/j.lanwpc
020-00363-4. .2020.100055.
Satria, R. M. A., Tutupoho, R. V., & Smeltzer, Suzanne C. & Bare, B. G.
Chalidyanto, D. (2020). (2017). Smeltzer & Bare
Analisis Faktor Risiko Textbook of Medical Surgical
Kematian dengan Penyakit Nursing (M. Farrell (Ed.); 1st
Komorbid Covid-19. Jurnal ed.). Lippincott Williams &
Keperawatan Silampari, 4(1), Wilkins.
48–55. Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo,
https://doi.org/10.31539/jks.v4i C. W., Santoso, W. D., Yulianti,
1.1587. M., Herikurniawan, H., Sinto,
Scappaticcio, L., Pitoia, F., R., Singh, G., Nainggolan, L.,
Esposito, K., Piccardo, A., & Nelwan, E. J., Chen, L. K.,
Trimboli, P. (2020). Impact of Widhani, A., Wijaya, E.,
COVID-19 on the thyroid Wicaksana, B., Maksum, M.,
gland: an update. Reviews in Annisa, F., Jasirwan, C. O. M.,
Endocrine and Metabolic & Yunihastuti, E. (2020).
Disorders, November. Coronavirus Disease 2019:
https://doi.org/10.1007/s11154- Tinjauan Literatur Terkini.
020-09615-z. Jurnal Penyakit Dalam
Shastri, M. D., Shukla, S. D., Chin, Indonesia, 7(1), 45.
W., Kc, R., & Dua, K. (2020). https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1
Since January 2020 Elsevier .415.
has created a COVID-19
resource centre with free

58
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

Unhale, S. S., Ansar, Q. B., Sanap,


S., Thakhre, S., & Wadatkar,
S. (2020). a Review on Corona
Virus ( Covid-19 ). World
Journal of Pharmaceutical,
6(4), 109–115.
Vinet, L., & Zhedanov, A. (2011). A
“missing” family of classical
orthogonal polynomials.
Journal of Physics A:
Mathematical and Theoretical,
44(8), 319–326.
https://doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201.
WHO. (2020). Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) World Health
Situation Report - 1. WHO
Indonesia Situation Report,
2019(March), 8.
Yang, J., Zheng, Y., Gou, X., Pu, K.,
Chen, Z., Guo, Q., Ji, R.,
Wang, H., Wang, Y., & Zhou,
Y. (2020). Prevalence of
comorbidities and its effects in
coronavirus disease 2019
patients: A systematic review
and meta-analysis.
International Journal of
Infectious Diseases, 94, 91–
95.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.202
0.03.017.

59

You might also like