Professional Documents
Culture Documents
Ruqyah Syar’iyah:
Upaya Mencari Kesembuhan
Mukhtamar Hayat
UDIGI Indonesia
mukhtamarhayat@gmail.com
Abstract
The treatment of ruqyah syar'iyah (hereinafter referred to as ruqyah) is one of the
treatments practiced in time of Rasulullas SAW. In the last few years, such treatment
has been popularly practiced in Indonesia, including in Makassar, one of the cities in
Indonesia where the practice of ruqyah is mushrooming. While many literatures deal
with the practice of ruqyah from spiritual point of view, the new contribution of this
article lies in the practice of various types of ruqyah.
This study was conducted in the city of Makassar, the capital city of South Sulawesi
where more than 80% of its population are Muslims. Using qualitative approach, this
study involved 14 informants, consisting of eight patients, two peruqyah, staff of
ruqyah clinic and patients’ families respectively. Data was collected using the
combination of interview and observation.
This study shows that whether or not one is intended to cure his/herself depends very
much on their belief in the treatment. Some started with modern medical treatment,
others had full faith from the start. Some did it on the basis of their own desire, others
influenced by close relatives. Ruqyah is part of Tibbun Nabawi and in its development
ruqyah itself is divided into three types, namely, mass ruqyah, clinic ruqyah, and
independent ruqyah. Despite the fact that the stages of each type are relatively the
same: pra-ruqyah, main ruqyah, and post-ruqyah, each has its own uniqueness.
Ruqyah not only helps to heal someone, especially those who suffer from disorders of
spirits, but also strives to be a medium of preaching for patients. Curative healing is the
main axis in the treatment of ruqyah, but preventive measures are also introduced as a
bulwark against disturbance by spirits. Even though ruqyah is an islamic treatment,
non-Muslim is not prohibit to take such treatment as long as they believe and follow
the rule. This indicates that the belief to such treatment breaks down religious barriers.
However, healing through ruqyah treatment is not entirely dependended on peruqyah,
but it is mainly depended on the patient him/herself, by improving his/her quality of life
after the ruqyah treatment.
Keywords: Ruqyah syar'iyah, treatment, mass ruqyah, clinical ruqyah, and self-
contained ruqyah.
206
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
Salah satu kebutuhan mendasar satu ayat di dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu “Aku tidak menciptakan jin dan manusia
kebutuhan akan kesehatannya. Dimana melainkan agar mereka beribadah kepada-
dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan Ku” (QS. Adz Dzariyat:56). Penyakit yang
tersebut manusia memiliki pengetahuan dan diakibatkan oleh sihir biasanya dilakukan
perilaku tersendiri dalam menanganinya, oleh seseorang atas bantuan jin. Rasulullah
manifestasi yang ditunjukkan manusia untuk SAW telah memberikan tuntunan mengenai
pemenuhan kebutuhannya akan kesehatan penyembuhan bagi mereka yang terkena
membentuk dua perilaku yaitu, preventif sihir ataupun kemasukan jin, melalui
(pencegahan) serta kuratif (pengobatan), pembacaan ayat-ayat tertentu dalam Al-
dimana untuk mencegah datangnya penyakit Qur’an dan do’a-do’a yang dikenal dengan
masuk kedalam tubuh manusia maka metode ruqyah syar’iyah (Anshori 2009:9).
dilakukan tindakan preventif (pencegahan) Di Indonesia, ruqyah syar’iyah
kemudian jika misalnya penyakit sudah berkembang cukup pesat. Triantoro dkk.
masuk kedalam tubuh manusia maka (2019:465) mengemukakan bahwa:
dilakukanlah tindakan kuratif (pengobatan).
Di dalam perspektif budaya, Kemunculan pengobatan
penyakit adalah pengakuan sosial bahwa ruqyah syar’iyyah diinisiasi
seseorang itu tidak dapat menjalankan peran oleh berbagai iklim politik dan
normalnya secara wajar, dan bahwa sesuatu wacana keislaman di
sesuatu harus dilakukan untuk mengatasinya Indonesia, di antaranya
(Foster dan Anderson 2006:50). Jika jatuhnya rezim Orde Baru
seseorang menderita suatu penyakit maka yang memberikan spirit baru
dibutuhkan tindakan tersendiri dalam bagi wacana keislaman di
mengatasi permasalahan tersebut. Indonesia, ketidakpastian
Penyembuhan terhadap suatu penyakit di jaminan sosial dari
dalam suatu masyarakat dilakukan dengan pemerintah dan wacana
cara-cara yang berlaku di dalam masyarakat Islamisme.
tersebut atau sesuai dengan kepercayaan
masyarakat tersebut. Ketika manusia Triantoro dkk. (2019:475-476)
menghadapi masalah-masalah di dalam mengemukakan bahwa tiga wacana yang
hidup, di antaranya sakit, maka manusia mendasari kemunculan pengobatan ruqyah di
berusaha untuk mencari obat bagi Indonesia, yaitu: pertama, semangat
penyembuh penyakit itu (Rahmadewi kebangkitan Islam pasca Orde Baru yang
2009:1). berimplikasi pada munculnya simbol-simbol
Islam sebagai agama rahmatan identitas keagamaan di ruang publik; kedua,
lil’alamin (agama yang merupakan bentuk rendahnya jaminan kesehatan masyarakat;
rahmat dan rasa kasih sayang Allah SWT ketiga, wacana islamisme yang cukup garang
kepada seluruh alam semesta) telah di Indonesia memengaruhi dunia pengobatan.
memiliki seperangkat pedoman yang Perkembangan yang pesat yang
bertujuan untuk mengarahkan manusia di terkait dengan pengobatan dengan metode
dalam kehidupan, baik itu kehidupan di ruqyah dapat dibuktikan dengan adanya
dunia maupun kehidupan di akhirat kelak beberapa stasiun televisi nasional yang
(Kasmu’i dkk 2019:6). Dalam Islam, jin diakui menayangkan program-program yang
keberadaannya, hal ini diterangkan di salah berkaitan dengan ruqyah syar’iyah dengan
207
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
menghadirkan peruqyah1 (praktisi ruqyah) dan Gowa, ada pula klinik lain seperti, Klinik Al-
orang yang akan di-ruqyah, seperti program Aafiyah Pusat Ruqyah Bekam dan Herbal
“Ruqyah” di Trans TV, “Siraman Qolbu Makassar, Klinik Basmalah Ruqyah dan Bekam,
Bersama Ustadz Danu” di MNC TV. Namun Klinik Ruqyah dan Bekam As-Sihhah, Klinik
program “Ruqyah” Trans TV telah dua kali Bekam dan Ruqyah 212, Bekam dan Ruqyah
mendapat teguran karena tayangannya yang Center (BRC) Makassar dan Griya Sehat
berklasifikasi SU (semua umur) dan R (remaja) Alauddin.
beradegan kesurupan dan kerasukan yang Jika merujuk pada literatur yang ada,
terlarang. Pelarangan ini didasarkan pada studi yang terkait dengan pengobatan dengan
Peraturan KPI Nomor 01/P/KPI/03/2012 metode ruqyah cukup signifikan, kebanyakan
tentang Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 14 berfokus pada perspektif spiritual. Menurut
(Ayat 2)2 dan Peraturan KPI Nomor Afiyatin (2019), spiritualitas berperan penting
02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program dalam proses ruqyah untuk menangani pasien
Siaran Pasal 15 (Ayat 1).3 Ruqyah syar’iyah yang menderita penyakit spiritual seperti
termasuk psikoterapi Islam (Sya’roni dan kesurupan dan menstimulasi spirit untuk
Khotimah 2018). Psikoterapi Islam tidak dapat kesembuhan. Jayanti dan Rumiani (2019)
dipisahkan dari kode etik. Hal ini dimaksudkan mengindikasikan bahwa terapi ruqyah
agar persepsi dan penerapan psikoterapi Islam membantu perempuan korban kekerasan
dapat terstandardisasi dan tidak mengarah dalam rumah tangga untuk meningkatkan
pada pelanggaran etika (Saifuddin 2019). kebahagiaan mereka. Ini artinya, bahwa terapi
Di Kota Makassar sendiri, praktik ruqyah memberi spirit positif bagi yang
pengobatan ruqyah syar’iyah berkembang melakukannya.
secara signifikan. Ini dibuktikan dengan Namun, terapi ruqyah tidak semata
menjamurnya klinik-klinik pengobatan ruqyah berkaitan dengan upaya untuk kesembuhan,
syar’iyah beberapa tahun terakhir, seperti tapi terapi ini juga membuka ruang untuk
Klinik Bekam dan Ruqyah Hamdalah yang menarik minat masyarakat belajar agama
sekarang membuka cabang di beberapa sebagai pengalaman keagamaan (Akhmad
tempat di Kota Makassar dan di kabupaten 2005), sebagai media da’wah (Bahri (2017). Ini
cukup beralasan jika merujuk pada temuan
1 Menurut Wibowo (2019:38), syarat utama seorang
Triantoro dkk. (2019), bahwa kemunculan
peruqyah adalah memiliki kekuatan iman yang benar-
benar tasdiq, dengan keimanan yang tasdiq inilah pengobatan ruqyah telah memberikan ruang
seorang peruqyah akan mampu atau dapat melakukan penyebaran gagasan Sunnah. Namun,
ruqyah yang dimungkinkan tidak menyimpang dari apa
Triantoro menambahkan bahwa terapi ini juga
yang disyariatkan atau yang pernah diajarkan oleh
Rasulullah SAW. membuka peluang dalam pemasaran produk-
2 Peraturan KPI Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang
produk yang berorientasi pada pasar Islam,
Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 14 (ayat 2): lembaga
penyiaran wajib memperhatikan kepentingan anak sebagaimana juga diindikasikan dalam konteks
dalam setiap aspek produksi siaran. Selain itu, pada Pasal penelitian ini.
21 (ayat 1), lembaga penyiaran wajib tunduk pada
ketentuan penggolongan program siaran berdasarkan
Pembahasan dalam artikel ini dibagi
usia dan tingkat kedewasaan khalayak di setiap acara. atas tiga bagian. Artikel ini akan dimulai
3 Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang
dengan mendiskusikan Thibbun Nabawi dalam
Standar Program Siaran Pasal 15 (ayat 1): program siaran
wajib memerhatikan dan melindungi kepentingan anak- kaitan dengan ruqyah syar’iyah. Lalu
anak dan remaja. Oleh karenanya, dalam Pasal 37 (ayat dilanjutkan dengan pembahasan tentang
4b) SPS: program siaran yang berklasifikasi R dilarang
menampilkan muatan yang mendorong remaja percaya
bagaimana keyakinan akan pengobatan
pada kekuatan paranormal, klenik, praktek spiritual ruqyah yang menyebabkan mereka memilih
magis, supranatural, dan/atau mistik. untuk melakukannya. Bagian akhir
208
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
209
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
210
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
211
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
212
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan dengan cara-cara pengobatan yang
Al-Quran itu tidaklah menambah kepada dicontohkan oleh Rasulullah SAW (lihat
orang-orang yang zalim selain kerugian. Gambar 4).
Praktik pengobatan ruqyah syar’iyah
(selanjutnya disingkat ruqyah) bisa menyebar
ke berbagai tempat di dunia karena
penyebaran agama Islam ke berbagai pelosok
dunia, dan ini turut menjadi media
penyebaran praktik pengobatan ruqyah. Di
Indonesia pada awalnya pengobatan ruqyah
hanya dilakukan oleh kalangan terbatas, yakni
para kiai di pondok-pondok pesantren.
Namun, pengobatan ruqyah semakin banyak
dipraktekkan di hampir seluruh pelosok negri,
terutama di kota-kota besar, termasuk Kota
Makassar.
Seiring dengan perkembangan Gambar 4. Flier Kuliah Umum
teknologi, informasi tentang pengobatan
ruqyah semakin menyebar, media-media Salah seorang penggemar video-video
sosial, seperti Instagram, Twitter, menjadi Ustadz Zaidul Akbar di Youtube adalah Ibu
katalisator penyebaran informasi tentang Aminah (35 tahun). Ia menjelaskan bahwa
pengobatan ruqyah. Salah satu tagar, yaitu awalnya ia hanya melihat video-video dari
#JSR (Jurus Sehat Rasulullah), yang berisi Ustad Zaidul Akbar melalui Youtube, dan ia
tentang pola hidup Rasulullah SAW, dan merasa sangat beruntung dapat mengikuti
dengan tagar tersebut seseorang bisa acara tersebut karena melaluinya ia
mendapatkan informasi mengenai pola-pola memeroleh pengetahuan tentang pengobatan
hidup sehat Rasulullah SAW. Di Kota Makassar yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Ia
sendiri terdapat komunitas JSR. Komunitas ini tidak saja berbagi pengetahuan tentang
sering melaksanakan pertemuan-pertemuan pengobatan tersebut, tapi ia juga
dengan anggota-anggotanya yang tergabung memraktekkannya pada dirinya sendiri dan
dalam kelompok tersebut dan turut jika ada anggota keluarganya yang sakit.
menyosialisasikan JSR kepada kerabat, teman Kenapa Ibu Aminah dan yang lainnya
dan masyarakat luas. berkeputusan demikian?
Klinik Hamdalah sebagai salah satu
klinik yang memprakarsai pengenalan Keyakinan Pasien
pengobatan Islam di Kota Makassar juga turut Menurut Durkheim (dalam Koentjaraningrat
menghadirkan diri dalam menyosialisasikan 2004:25), religi adalah bagian dari
JSR. Misalnya, di suatu waktu Klinik Hamdalah kebudayaan, setiap religi merupakan suatu
menyelenggarakan kuliah umum di Mesjid Al- sistem yang terdiri dari empat komponen,
Markas Al-Islami Makassar dengan tema yaitu: emosi keagamaan, sistem keyakinan,
“Memulai Hidup Sehat Gak Pake Ribet”, ritus dan upacara, dan ummat atau kesatuan
dengan narasumber utama Dr. Zaidul Akbar. sosial.
Beliau adalah salah seorang narasumber yang Salah satu yang membuat seseorang
terkenal di platform Youtube, yang via memutuskan untuk melakukan ruqyah adalah
videonya ia memperkenalkan pengobatan adanya keyakinan akan pengobatan tersebut,
213
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
dan itu menjadi salah satu syarat diklaim oleh istrinya sendiri, sehingga orang
diperbolehkannya melakukan ruqyah. Dalam disekitarnya tidak mempercayai hal tersebut.
banyak kasus orang-orang yang di-ruqyah, Sehingga yang dianggap oleh istrinya sebagai
mereka berada di bawah pengaruh jin. Jin, kuasa tersebut tidak dipraktikkan ke orang
seperti halnya manusia, merupakan makhluk lain. Sejak itu istrinya menunjukkan
ciptaaan Allah SWT yang memiliki tujuan yang perubahan dalam bersikap. Istrinya yang
sama dengan manusia, yaitu beribadah semula rajin sholat dan mengaji, belakangan
kepada Allah sang pencipta (Q.S. Adz- sudah malas melakukan keduanya. Setelah ia
Dzariyat:56): “Dan aku tidak menciptakan jin mendiskusikannya dengan seorang ustadz, ia
dan manusia melainkan supaya mereka disarankan untuk me-ruqyah istrinya agar
mengabdi kepada-Ku”. Artinya, baik jin terbebas dari jin yang merasukinya. Ia
maupun manusia memiliki tugas yang sama. meyakini nasihat tersebut, sehingga sebagai
Namun, dalam prakteknya tergantung masing- suami yang bertanggungjawab terhadap
masing. Jin yang membisikkan (kejahatan) ke istrinya, maka atas kesepakatan istrinya
dalam dada manusia (Q.S. An-Nas:5), untuk Syamsuddin membawanya ke salah satu klinik
berbuat keburukan dan untuk meninggalkan ruqyah di Makassar. Selama proses ruqyah,
perintah allah, agar menjadi teman jin. istrinya berteriak dan mengoceh, yang
Andika (22 tahun), misalnya, yang mengindikasikan bahwa dirinya memiliki
memang percaya akan keberadaan jin, gangguan terhadap makhluk halus. Setelah
mengungkapkan pengalamannya. Awalnya ia menjalani tiga kali proses terapi ruqyah,
sering mimpi yang aneh-aneh, seperti dikejar akhirnya istrinya berangsur-angsur pulih dari
anjing, di lain waktu ia dikejar ular, atap gangguan ghaib tadi, termasuk didalamnya
rumahnya ditaburi pasir, atau kamarnya gangguan mimpi juga berangsur-angsur
diketuk-ketuk tanpa ada orangnya. Sejak itu ia hilang.
sering mengalami sakit kepala yang Ma’ruf (20 tahun), yang berasal dari
membuatnya terganggu melakukan aktivitas keluarga golongan menengah ke bawah,
kesehariannya dan malas beribadah. Ia adalah contoh lain yang mengungkapkan
kemudian mencari tahu tentang hal tersebut keluhannya sebelum akhirnya memutuskan
dari berbagai sumber, seperti Youtube dan untuk diruqyah. Ia mengalami depresi dengan
pengobatan ruqyah yang disiarkan dalam berbagai persoalan yang dihadapinya, mulai
salah satu acara di televisi swasta. Meskipun dari persoalan perkuliahannya yang
ia meyakini bahwa ada sesuatu yang terbengkalai karena ia harus bekerja untuk
“mengganggu” dirinya, ia mengawali menghidupi dirinya yang selalu terlambat
pengobatannya dengan pengobatan medis mendapat kiriman uang dari orang tuanya.
moderen. Setelah tidak mengalami perubahan Namun, ia akhirnya meninggalkan
yang signifikan, ia memberanikan diri untuk pekerjaannya di perusahaan bersistem MLM
diruqyah (baik secara pribadi di klinik ruqyah, (multi level marketing) karena ia merasa
maupun secara massal di mesjid/mushollah). tertipu. Ia bahkan sempat ingin bunuh diri
Contoh kasus lainnya dikemukakan atas berbagai persoalan tersebut. Ma’ruf
oleh Syamsuddin (38 tahun), bahwa istrinya memutuskan untuk melakukan ruqyah, dan
memimpikan sosok yang sama selama telah dilakukannya sebanyak dua kali. Hal
beberapa malam. Di dalam mimpinya tersebut dilakukannya, karena dalam
diceritakan bahwa dirinya tidak saja memiliki kesehariannya ia masih sering merasakan
kuasa untuk menyembuhkan orang-orang kegelisahan di dalam dirinya dan juga ia
yang sakit, namun keyakinan tersebut hanya direkomendasikan oleh peruqyah untuk
214
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
melakukan ruqyah lagi dan itu merupakan setelah diyakinkan oleh pacarnya, Kevin
ruqyah pertamanya. Awalnya ia tidak akhirnya melakukan ruqyah. Menurut Kevin,
merasakan apa-apa, tetapi beberapa saat setelah ia diruqyah, ia merasakan lega. Ini
kemudian nafasnya tersengal-sengal, merasa membuatnya semakin yakin dengan
di dalam tubuhnya ada yang menggerakkan, pengobatan ruqyah. Chandra (27 tahun)
dan ia berteriak-teriak. Setelah dua kali adalah teman Kevin yang juga non-Muslim,
melakukan ruqyah, dan ia rajin meminum air yang juga mengalami depresi karena usaha
yang telah dibacakan dengan bacaan ruqyah, keluarga yang dikelolanya mengalami
meminum minyak bidara, memperbaiki kebangkrutan, sehingga ia merasa bersalah
ibadahnya, kegelisahan yang kerap dialaminya dan tertekan. Ia direkomendasikan oleh Kevin
berangsur-angsur hilang. Ketenagan kembali untuk diruqyah. Setelah diruqyah, ia
bersahabat dengan dirinya. merasakan hal yang serupa dengan Chandra,
Arkam (20 tahun, mahasiswa) yang membuatnya semakin yakin dengan
mengungkapkan, bahwa ada beberapa hal pengobatan tersebut.
aneh yang terjadi pada dirinya. Misalnya, Berbagai kasus yang dikemukakan di
ketika sholat, ia seringkali lupa raka’at ke atas mengindikasikan bahwa keputusan untuk
berapa. Ia juga mengalami insomnia, sering melakukan ruqyah didasarkan pada adanya
nonton film biru, hingga mengalami keyakinan atas cara pengobatan tersebut, baik
masturbasi, atau bahkan mimpi sedang itu dari diri sendiri maupun dari orang
making love (ML) dengan seorang cewek. Ia terdekat yang bersangkutan (seperti suami,
menyadari perbuatannya salah, dan pacar, teman, dll.)(baca, misalnya, Setyawan
menganggap berobat medis bukan solusi, dan Purwanto 2006). Ada yang memulainya
sehingga ia berkeputusan untuk melakukan dengan pengobatan medis modern sebelum
ruqyah. Hal yang pertama kali ia rasakan beralih ke ruqyah, ada pula yang memiliki
setelah melakukan terapi ruqyah, di malam keyakinan penuh sejak awal. Meskipun ruqyah
hari yang biasanya ia mengalami insomnia itu adalah pengobatan dengan menggunakan
mulai menghilang, kemudian setelah 2 kali ayat-ayat suci Al-Qur’an, keyakinan seseorang
melakukan ruqyah, pikirannya serasa lapang, akan pengobatan tersebut mengalahkan
dan ia merasakan kualitas dan kuantitas sekat-sekat agama.
ibadahnya semakin meningkat. Ia mengatakan
bahwa kecanduannya untuk menonton film Ragam Ruqyah
biru pun mulai dapat ditekannya karena Seiring dengan perkembangannya,
menurutnya, ketika ia membiarkan dirinya pengobatan ruqyah terbagi atas tiga jenis,
menonton film biru, maka ini akan diikuti yaitu: ruqyah massal, ruqyah di klinik, dan
dengan melakukan masturbasi. Oleh ruqyah mandiri, sebagaimana yang akan
karenanya, ia berusaha keras untuk dibahas satu persatu berikut ini.
menghentikan sepenuhnya.
Pengobatan ruqyah tidak hanya Ruqyah Massal
dilakukan oleh mereka yang beragama Islam, Pengobatan ruqyah massal adalah praktik
tetapi juga bagi mereka yang non-Muslim. pengobatan yang melibatkan banyak orang.
Kevin (26 tahun), misalnya, yang seorang non- Oleh karenanya, maka ruqyah massal biasanya
Muslim mengalami depresi. Awalnya ia dilakukan di tempat yang dapat menampung
diterapi oleh seorang trainer hipnoterapi, orang banyak, seperti mesjid, mushollah,
namun hasilnya tidak signifikan. Pacarnya seperti ruqyah massal yang dilakukan oleh
merekomendasikannya untuk diruqyah dan Qur’anic Healing Indonesia Makassar (QHI)
215
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
yang dilaksanakan di Musholla Wisma Kalla laki-laki karena dilakukan di lokasi kerjanya.
yang terletak di Lantai 5 dan juga masjid Adapun untuk di masjid Baiturrahman
baiturrahman panaikang (lihat Gambar 5) Panaikang, peserta yang mengikuti kegiatan
Makassar dan dilaksanakan setelah sholat ruqyah massal beragam, tidak hanya
Ashar. Meskipun pelaksanaan ruqyah massal masyarakat sekitar masjid, namun juga dari
ini terbuka untuk umum, kebanyakan wilayah lain.
pesertanya adalah karyawan Kalla Group dan
Gambar 5. Ruqyah massal di Mushollah Wisma Kalla dan Masjid Baiturrahman Panaikang
216
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
orang tadi sambil diperintahkan untuk untuk bertobat akan dosa-dosa yang telah lalu
senantiasa membaca lafaz istigfar dan untuk peserta yang menunjukkan indikasi
(Astagfhfirullahal ‘azhim) yang merupakan gangguan makhluk halus seperti muntah,
kalimat yang berisi pernyataan tentang mengalami kesurupan dll. juga diminta untuk
pertobatan kesalahan pada masa lalu. Setelah melakukan hal serupa. Namun, peruqyah
beberapa saat orang itu diminumkan minyak menegaskan bahwa kesembuhan seseorang
bidara11 (minyak ini digunakan dalam rangka hanya berasal dari Allah, tetapi bacaan Al-
menghilangkan gangguan jin dan setan) dan Qur’an tadi juga berfungsi sebagai do’a untuk
air minum yang telah dibacakan ayat-ayat kesembuhan.
ruqyah. Beberapa saat kemudian, gerakan Namun ruqyah massal juga
orang tadi berangsur-angsur melemah dan menimbulkan perdebatan, terutama yang
kemudian diam. terkait dengan boleh/tidaknya melakukan
Meskipun peserta ruqyah massal ruqyah secara massal. Jika pengobatan ruqyah
didominasi oleh laki-laki, mereka yang dilakukan secara massal, maka banyak orang
bereaksi kebanyakan perempuan. Reaksi yang diobati dalam waktu yang bersamaan.
mereka bervariasi dari berteriak, Namun, apakah ruqyah secara massal
menggelepar, berjalan hingga meronta-ronta, dipraktekkan di zaman nabi?
bahkan ada yang sambil berbicara. Reaksi Dalam Fatwa Lajnah Daimah
yang cukup eksrim datangnya dari seseorang (Lembaga Fatwa Saudi Arabia) No. 20361
perempuan yang tiba-tiba menyeberang ke tentang ruqyah dinyatakan bahwa:
tempat peserta laki-laki dengan mata melotot
menghampiri pemateri. Kejadian ini mudah Ruqyah harus dibacakan
diobservasi karena ia menyebrangi pembatas langsung kepada orang yang
yang memisahkan antara laki-laki dan sakit. Tidak bisa dilakukan
perempuan (hijab). Namun setelah dibacakan dengan media pengeras
Q.S. Al-Baqarah (ayat 1-5), perempuan suara, apalagi melalui telepon
tersebut tiba-tiba ambruk di antara peserta karena ini tidak sesuai
laki-laki. Seorang panitia perempuan dengan dengan apa yang dilakukan
sigap membacakan sholawat dengan terlebih Rasulullah shallallahu ‘alaihi
dahulu menyeberang ke peserta laki-laki, wa sallam dan para
namun sebelumnya peserta laki-laki telah sahabatnya radhiyallahu
mengosongkan tempat ambruknya ‘anhum, serta orang-orang
perempuan tadi dan meminumkan minyak yang mengikuti mereka
bidara dimana daun bidara. Beberapa saat dalam tata cara ruqyah.
kemudian peserta itupun dapat dikendalikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
dan dikembalikan ke tempat peserta sallam bersabda, “Siapa yang
perempuan. Pada akhir sesi pengobatan membuat hal baru dalam
peruqyah mengajak kepada seluruh peserta agama, yang tidak ada
dalilnya, maka itu tertolak.12
11Minyak bidara adalah minyak yang diekstraksi dari
tanaman yang memiliki nama ilmiah Ziziphus spina- Ini mengindikasikan bahwa apapun,
christi atau secara umum dikenal dengan nama bidara termasuk ruqyah massal, yang tidak memiliki
Arab. Diriwayatkan oleh Ulama Wahab bin Munabih
untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang
dalil, maka hal tersebut terlarang. Ini
dihaluskan, kemudian dilarutkan dalam air dan
dibacakan ayat Kursi, surat Al-Kafirun, Al-Ikhlash, Al- https://muslimah.or.id/7046-hukum-ruqyah-
12
Falaq dan An-Naas, atau ayat-ayat lainnya. massal.html, diakses tanggal 20 November 2020.
217
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
diperkuat dengan Majmu’ Fatawa wa Rasail Dalam tahapan ini, kedua belah pihak, dan
al-Utsaimin (17/33)13 yang menyatakan, pasien, masing-masing mempersiapkan diri.
bahwa membacakan Al-Quran secara massal Selain itu diperlukan pula, sterilisasi ruangan
kepada orang yang terkena penyakit, bukan yang akan dijadikan tempat ruqyah untuk
cara yang memiliki dalil, dan tidak memastikan ruangan yang digunakan tidak
dipraktekkan dari para salaf. Bagi mereka ada gambar makhluk yang bernyawa, patung
yang pro terhadap ruqyah massal, ruqyah, dan juga suara musik. Gunawan (27 tahun),
apapun bentuknya, sepanjang untuk yang seorang peruqyah, menyatakan bahwa
pengobatan dan ruqyah dipraktekkan oleh tujuan dibersihkannya tempat tersebut,
Nabi Muhammad SWT, maka hal tersebut karena unsur-unsur tadi merupakan unsur-
diperbolehkan untuk dipraktikkan. Namun, unsur yang disukai oleh makhluk halus.
bagi mereka yang merujuk pada As-Sunnah, Peruqyah terlebih dahulu berwudhu
maka meskipun ruqyah dipraktikkan oleh (bersuci) dan tawakkal (berserah diri kepada
Nabi jika caranya tidak sesuai dengan cara Allah SWT), demikian halnya dengan pasien.
yang digunakan oleh Nabi, maka hal tersebut Selain itu peruqyah juga wajib mengamalkan
adalah sesuatu yang terlarang. dzikir pagi dan petang sebagai bentuk
penjagaan terhadap gangguan makhluk
Ruqyah Klinik halus. Ishak, yang relatif masih muda (28
Ruqyah klinik adalah ruqyah yang dilakukan di tahun), mengemukakan bahwa seorang
klinik. Klinik ruqyah umumnya menyerupai peruqyah seharusnya memiliki pemahaman
klinik dokter. Dimana di tempat tersebut bisa tentang jin, menghafal bacaan ruqyah, dan
dijumpai adanya meja resepsionis yang paling tidak memiliki pengalaman meruqyah
bertugas untuk melakukan pencatatan bagi orang.
orang yang akan diruqyah. Ada tempat Sebelum pengobatan dimulai
pengambilan nomor antrian. Ada kursi sebagai terlebih dahulu ada sesi konsultasi antara
tempat menunggu dan ada kamar-kamar yang pasien dan peruqyah, yang bertujuan untuk
digunakan untuk meruqyah. mengetahui gambaran pasien yang akan
Praktik pengobatan ruqyah terbagi diruqyah, seperti apakah yang bersangkutan
atas tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap mengalami gangguan makhluk halus atau
pelaksanaan, dan tahap evaluasi (Wibowo tidak, apakah pernah bermimpi melihat
2019; Distianasari 2018; Sya’roni dan binatang, apakah pernah melihat hal-hal
Khotimah, K. 2018; Akhmad 2005). Dalam yang mengerikan, apakah pernah jatuh dari
konteks penelitian ini, tahapan ruqyah juga tempat yang tinggi atau hal-hal yang terkait
terbagi atas tiga, yaitu: tahapan sebelum dengan gejala-gejala gangguan jin. Jika
ruqyah, tahapan inti, dan tahapan setelah pasien tidak mengalami hal-hal demikian,
ruqyah. Tahapan-tahapan dalam ruqyah ini maka bisa dipastikan penyakit yang
berlaku bagi masing-masing jenis, namun dideritanya bukan merupakan gangguan jin,
dalam praktiknya terdapat keunikan masing- tapi merupakan penyakit yang harus
masing di dalamnya yang selanjutnya akan ditangani oleh tenaga medis.
diuraikan di bawah ini. Khusus untuk pasien perempuan
diharuskan menutup aurat dan ada
Tahapan Sebelum Ruqyah pendampingan dari mahramnya. Bagi
mereka yang non-Muslim, mereka harus
13 https://muslimah.or.id/7046-hukum-ruqyah- mengikuti prosedur yang sama seperti yang
massal.html, diakses tanggal 20 November 2020. Muslim, dari berwudhu (bersuci), hingga
218
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
konsultasi. Namun, mereka terlebih dahulu Surah Al-Baqarah, dan ternyata setelahnya ia
diberikan pemahaman bahwa Al-Qur’an pun kembali muntah-muntah. Setelahnya, ia
dapat memberikan kesembuhan atas merasa semakin ringan dan lega.
penyakit, jika hal itu terkait dengan Ma’ruf (20 tahun) menceriterakan
gangguan makhluk halus. bahwa ketika pertama kali dibacakan lafadz
Ta’wudz, ia tidak merasakan apa-apa. Tetapi
Tahapan Inti beberapa saat kemudian nafasnya sudah
Tahapan ini dimulai dengan meminta pasien tersengal-sengal, dan merasa di dalam
untuk berbaring terlentang di atas tempat tubuhnya ada yang menggerakkan. Tetapi ia
tidur yang disediakan dalam ruangan terapi. menambahkan bahwa selama melakukan
Hal ini dimaksudkan agar ketika dalam ruqyah, ia masih memiliki setengah
proses pengobatan pasien tersebut kesadaran. Ia masih mengingat jelas ketika ia
meronta-ronta, posisi demikian dapat berteriak dan merasakan kepanasan.
memudahkan peruqyah untuk menangani
pasien tersebut karena dikhawatirkan Tahapan Sesudah Ruqyah
rontaannya dapat mencelakai dirinya dan Pada tahapan setelah melakukan terapi,
peruqyah itu sendiri. pasien akan melalui beberapa sesi, mulai
Setelah pasien terbaring, maka ia dari konsultasi, pemberian obat, dan
dibacakan ayat-ayat ruqyah, seperti surah bimbingan khusus.
Surah Al-Fatihah, Al-Baqarah (ayat 1-5, 102, Pada sesi konsultasi, pasien
163-164, 255, dan 285-286), Ali-Imran (ayat ditanyakan reaksi yang di rasakan selama
18-19), Al-'Araf (ayat 54-56 dan 117-122), menjalani ruqyah. Hal tersebut bertujuan
Yunus (ayat 81-82). Ini dimaksudkan agar sebagai bahan evaluasi bagi peruqyah,
makhluk halus yang ada dalam tubuh pasien apakah orang tersebut hanya perlu
tersebut bisa keluar. berkonsultasi, atau perlu diobati, atau
Adapun reaksi yang terjadi pada diperlukan bimbingan khusus atau
setiap pasien berbeda-beda. Hal ini ketiganya. Konsultasi bertujuan untuk
didasarkan pada lamanya orang tersebut mengetahui apakah terapi ruqyah akan
diganggu oleh makhluk halus dan juga dilanjutkan kembali setelahnya atau
jumlah makhluk halus yang bersarang di berhenti berhenti sampai di situ karena
dalam tubuhnya. Adapun beberapa reaksi sudah dianggap cukup.
yang akan dialami oleh pasien seperti, nafas Dalam kasus Arkam (20 tahun),
yang tidak teratur, lengan yang mulai selain diberikan dua botol air ruqyah dan
bergetaran, pasien merasa ada yang juga minyak bidara untuk diminum, ia
bergerak dalam tubuhnya. Arkam (20 dinasehati agar tidak sering menyendiri,
Tahun), misalnya, mengatakan bahwa ketika memperbaiki ibadah sholat wajibnya, dan
sudah dibacakan beberapa ayat-ayat ruqyah, juga dianjurkan untuk menyibukkan diri
beberapa bagian tubuhnya mulai bergetar dengan membaca Al-Qur’an agar
dengan nafas yang ngos-ngosan, diikuti menghalangi masuknya makhluk halus ke
dengan muntah-muntah. Tak lama dalam dirinya dan juga agar perilaku
setelahnya, nafasnya berangsur teratur dan buruknya selama ini yang gemar menonton
ia merasakan tubuhnya ringan dan lega. film biru bisa dihentikan.
Untuk mengetahui apakah di dalam Ini berbeda dari yang dialami oleh
tubuhnya masih ada gangguan makhluk Sa’ang (51 tahun) yang menuturkan bahwa
halus ia pun dibacakan kembali ayat dari ketika ia melakukan pengobatan ruqyah,
219
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
bagian lehernya yang selama ini terasa sakit kelapangan di dalam hatinya, dan ia lebih
tiba-tiba terasa panas. Selain itu ia mudah dalam mengelola stressnya. Irham
mendengarkan percakapan antara peruqyah (21 tahun) adalah contoh kasus lainnya yang
dengan yang dianggap “makhluk halus” yang disarankan untuk memperbaiki ibadahnya
konon berada di dalam tubuhnya. Dalam sesi yakni sholat lima waktu. Iapun dibekali
ruqyahnya ia sempat mengalami mual dan dengan buku panduan dzikir pagi dan petang
muntah dan setelahnya peruqyah untuk dibacanya setelah sholat Subuh dan di
memberikan air ruqyah dan minyak bidara waktu petang sebelum memasuki waktu
untuk diminumkan. Ia pun mengatakan sholat Maghrib. Sejak memprtaktekkan zikir
bahwa bagian badannya sakit, rasa sakitnya pagi dan petang ia mulai merasakan
sudah mulai berkurang. Oleh peruqyah ia perubahan terjadi pada dirinya. Sakit kepala
disarankan untuk senantiasa membaca dzikir yang selama ini dirasakannya berangsur-
pagi dan petang, sembari melengkapi ibadah angsur menghilang.
sholat lima waktunya. Pengiobatan Sa’ang, Jika merujuk pada contoh-contoh
sebagaimana Arkam, dianggap cukup kasus di atas, maka dalam tahapan akhir,
dengan sekali ruqyah. perlakuan/nasihat peruqyah terhadap orang
Kasus lainnya adalah Ibrahim (32 yang diruqyah berbeda-beda sesuai dengan
tahun), seorang ayah yang memiliki anak kondisi masing-masing.
balita, yang mengeluhkan anaknya yang
tantrum, yaitu kondisi dimana anak Ruqyah Mandiri
meluapkan emosinya dengan cara menangis Ruqqah mandiri adalah ruqyah yang
kencang, berguling-guling di lantai, hingga dilakukan sendiri tanpa adanya bantuan
melempar barang.14 Melalui temannya yang orang lain, sebagai upaya perlindungan dan
juga pernah mengalami kondisi yang sama mengobati diri sendiri. Tahapan ruqyah
pada anaknya, ia pun disarankan untuk mandiri mencakup berwudhu, berniat,
meruqyah anaknya. Setelah diruqyah dan membaca surah-surah, mengusapkan tangan
diberi dua botol air minum yang telah kepada anggota tubuh yang mudah
dibacakan ayat-ayat ruqyah, frekuensi dijangkau dan juga pada bagian tubuh yang
tantrum anaknya mulai berkurang. Oleh sakit.
peruqyah, ia disarankan agar senantiasa Ruqyah mandiri dimulai dengan
“menghidupkan” rumahnya dengan cara kegiatan berwudhu karena ketika membaca
banyak membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an kalimat thayibah (kalimat-kalimat kebaikan
agar menjadi penangkal akan masuknya yang jika diucapkan akan mendapat pahala
makhluk halus. dari Allah SWT) yang terdiri dari basmalah
Pada sessi akhir tahapan ini, pasien (bismillahirrahmanirrahim), Ta’awudz,
diberikan bimbingan khusus berupa Tahmid (Alhamdulillah) dan sebagainya.
penasehatan oleh peruqyah, seperti seseorang dianjurkan dalam keadaan suci.
memperbaiki kualitas ibadah, Tahap selanjutnya, yang bersangkutan
memperbanyak ibadah, memperbanyak berniat untuk meruqyah dirinya. Ini diikuti
membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak dengan membaca ayat-ayat Al-Quran yang
zikir. Setelah Arkam (20 tahun) sering digunakan untuk ruqyah, seperti ayat
mempraktekkan apa yang dianjurkan oleh kursi, dua ayat terakhir Q.S. Al-Baqarah, atau
peruqyah, ia merasakan ketentraman dan Q.S. Al-Ikhlas, Q.S. Al-Falaq, dan Q.S. An-
Naas, Q.S. Al-Baqarah (ayat 1-5) dan Q.S. Al-
14https://www.alodokter.com/begini-cara-mengatasi- Imran (ayat 18-19). Kemudian menggunakan
tantrum-pada-anak diakses 10 Desember 2020.
220
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Desember 2020
221
Ruqyah Syar’iyah: Upaya Mencari Kesembuhan
222