You are on page 1of 18

JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING Article History

Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181} Received {March, 2021}


ISSN: {2548-9917} (online version) Accepted {March, 2021}

PENERAPAN KAPITALISASI SEWA OPERASI TERHADAP


LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN DI INDONESIA
Ayunita Ajengtiyas Saputri Mashuri1) Ratna Hindria Dyah Pita Sari2)
1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UPN Veteran Jakarta
email: ayunita.ajeng@upnvj.ac.id
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UPN Veteran Jakarta
email: ratnahindria@upnvj.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the impact of capitalization on operating leases based on
PSAK 73 which is applicable in the preparation of financial reports related to lease activities. The
impact of the convergence of PSAK 73 application of IFRS 16 introduces a single accounting model
that applies to the lessee party, while for the lessor there is no difference with the previous standard.
The type of research is quantitative research with the data used is secondary data by utilizing the data
available in the annual reports and financial reports of companies listed on the Indonesia Stock
Exchange, the period 2018-2019. Secondary data is taken by pulling company data that reveals the
value of the future minimum lease payments regarding the operating lease in the company's financial
statements. The research sample used in this study is a company listed on the Indonsia Stock
Exchange in the 2018-2019 period. Data analysis methods include descriptive statistical testing and
Paired T-Test and Anova test using the Minitab 16 statistical application software. The results of this
study indicate that operating lease capitalization has a significant effect on unrecorded lease liability,
unrecorded lease assets, equity, and financial ratios. Also, empirical evidence shows that there are
tax savings from capitalizing operating leases

Keywords: PSAK 73, Operating Lease, Constructive Capitalization, Financial Statements

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini menganalisis dampak kapitalisasi sewa operasi berdasarkan PSAK 73 yang
berlaku dalam penyusunan laporan keuangan terkait dengan kegiatan Lease (Sewa Hak Guna).
Dampak dalam penerapan PSAK 73 konvergensi dari IFRS 16 memperkenalkan model akuntansi
tunggal yang berlaku pada pihak Lessee, sedangkan bagi pihak Lessor tidak terdapat perbedaan
dengan standar yang sebelumnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan data yang digunakan adalah data sekunder dengan memanfaat data
yang tersedia pada laporan tahunan serta laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, periode 2018-2019. Data sekunder diambil dari data perusahaan yang
mengungkapkan nilai sewa pembayaran minimum masa depan mengenai operating lease pada
laporan keuangan perusahaan. Sampel penelitian adalah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonsia
periode 2018-2019). Metode analisis data adalah pengujian statistic deskriptif dan uji Paired T-Test
dan uji Anova dengan menggunakan Software Aplikasi statistic Minitab 16. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kapitalisasi sewa operasi memiliki pengaruh signifikan terhadap unrecorded
lease liability, unrecorded lease assets, ekuitas, dan rasio keuangan dari kapitalisasi sewa operasi.

Kata Kunci: PSAK 73, Sewa Operasi, Constructive Capitalization, Laporan Keuangan

*Corresponding author. E-mail: ayunita.ajeng@upnvj.ac.id


1. Pendahuluan dalam penyediaan barang dan jasa.
Indonesia merupakan salah satu Dukungan tersebut terdapat dalam kegia-
negara yang sedang berkembang, dalam tan penyewaan untuk tujuan administrasi
menghadapi era globalisasi saat ini, dan dimanfaat dalam jangka waktu yang
persaingan semakin ketat dan pereko- panjang atau lebih dari satu tahun dan
nomian terus bertumbuh cukup pesat serta selama periode operasional perusahaan
stabil. Perusahan berdiri tidak hanya untuk sehingga dapat membantu perusahaan
mencari keuntungan saja, tetapi dari dalam meningkatkan profitabiltas.
keuntungan yang diperoleh tersebut dapat Perolehan asset tetap menuntut
membantu perusahaan untuk dapat perusahaan untuk memiliki dana yang
bertahan sekaligus mampu bersaing cukup besar, karena harga asset tetap
dengan tujuan dalam pengembalian modal cenderung memiliki yang mahal dan
atas investasi yang diberikan oleh para tinggi. Sehingga atas dasar tersebut
investor dalam menaruh kepercayaan pada perusahaan menggunakan alternative lain
perusahaan dalam mengolah dana yang untuk dapat menggunakan manfaat
mereka tanamkan untuk dapat ekonomis asset tetap tersebut dengan cara
dikembangkan. Salah satu indicator untuk pengadaan melalui perusahaan pem-
dapat menilai kinerja perusahaan adalah biayaan dibidang sewa. Terdapat beberapa
dengan mengevaluasi informasi perusa- keuntungan perusahaan melakukan penga-
haan berupa informasi laporan keuangan- daan dalam kegiatan sewa, yaitu di-
nya. Dalam Standar Akuntansi Keuangan antaranya pembiayaan sewa cenderung
yang berlaku, yaitu PSAK 01 (2018), murah dibandingnya dengan metode
menjelaskan laporan keuangan mem- pembiayaan lainnya seperti pembeliaan
berikan informasi entitas terkait dengan asset atau melakukan pinjaman dari
aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan perbankan untuk dapat memperoleh asset
beban, kontribusi dari dan distribusi tersebut. Dan keuntungan lain dari
kepada pemilik dalam kapasitasnya seba- perolehan asset melalui sewa adalah alu
gai pemilik, serta arus kas. Berdasarkan terhindar dari keusangan akibat kemajuan
informasi tersebut, digunakan untuk teknologi, serta leasing dapat memberikan
menghitung rasio-rasio keuangan yang keuntungan pajak karena perusahaan dapat
membantu mengetahui bagaimana posisi memanfaatkan dan mendepresiasi aset
keuangan dan keberhasilan perusahaan sewaan untuk mengurangi penghasilan
dalam periode tersebut. kena pajak (PKP) (Martani, dkk, 2016).
Dalam meningkatkan kinerja Selain itu juga perusahaan
perusahaan, salah satu langkah yang dapat pembiayaan di bidang sewa saat ini sedang
diambil adalah perusahaan dalam berkembang cukup pesat. Hal tersebut
melakukan perbaikan dan improvisasi dapat diketahui data data Otoritas Jasa
dalam operasional kegiatan perusahaan Keuangan (2019), ), total asset yang
sehingga hasil yang akan diperoleh adalah dimiliki oleh perusahaan pembiayaaan
oerganisasi dapat berjalan secara efisein terus meningkat hingga bulan Oktober
dan efektif. Dalam membantu kelancaran 2019 kuartal 3 atau bulan Oktober 2019
operasional, perusahaan membutuhkan menjadi sebesar Rp 516,929 Miliar dari
aset tetap (fixed assets) yang digunakan total asset periode yang sama tahun lalu
untuk menghasilkan barang maupun jasa, sebesar Rp 511,106 Miliar terjadi
untuk keperluan administrasi, untuk peningkatan sebesar 5,822%. Sehingga
disewakan, dan lain sebagainya. Hal dengan terus meningkatnya jumlah
tersebut sesuai dengan Oxtaviana dan permintaan serta penawaran dari kegiatan
Khusbandiyah (2016), yang menjelaskan sewa menyewa atas asset tetap dan asset
bahwa asset tetap digunakan dalam berwujud lainnya menuntut pemerintah
memberikan dukungan pada perusahaan serta para pelaku kegiatan bisnis untuk
165 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
dapat mewujudkan pedoman yang dan manfaat yang terkait dengan
mengatur kegiatan sewa dalam pengakuan, kepemilikan aset tidak dialihkan, maka
pengukuran, penyajian serta pengung- sewa dikategorikan sebagai operating
kapan yang berlaku pada seluruh peru- lease. Model sewa operasi tidak
sahaan yang terdaftar di Indonesia. mensyaratkan lessee untuk mengakui aset
Kegiatan Sewa guna usaha atau dan liabilitas yang timbul dari sewa
Leasing bermula pada tahun 1974. Dengan operasi pada laporan posisi keuangan.
diterbitkannya surat keputusan bersama Kondisi seperti itu dikenal dengan istilah
Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan off balance sheet yaitu, akun aset atau
dan Menteri Perindustrian No. Kep-1221 liabilitas yang secara efektif merupakan
MK/02/1974, No. 321 MISKI 2.1974 dan aset dan liabilitas perusahaan pada tanggal
No. 30/KPB/I/1974 tertanggal 07 Februari tertentu, tidak muncul pada laporan posisi
2974, peraturan tersebut mengenai keuangan perusahaan, sehingga apabila
“Perizinan kegiatan usaha Leasing”. Pada menerapkan metode tersebut akan
tahun 1980 adalah awal mula berdampak pada rasio keuangan khusus-
diterbitkannya surat keputusan perizinan nya rasio efisiensi dan leverage agar
kegiatan usaha sewa menyewa, sehingga terlihat lebih baik.
jumlah kegiatan usaha sewa guna usaha Terdapat beberapa keuntungan nanti
pun turut serta berkembang dan meningkat yang akan diperoleh oleh peusahaan dalam
jumlahnya. Semakin lama Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan operasional-
mulai bermuncullan untuk mendukung nya dalam operating lease. Menurut
proses bisnis sewa guna usaha dalam penelitian Nuryani, et al (2015), aktivitasi
mendanai penyediaan barang-barang sewa operasi tidak dapat mengindentifikasi
modal dunia usaha. Sebelum tahun 2020, determinsasi ekonomi dengan jelas,
di Indonesia, pengakuan, pengukuran, sehingga berdampak pada kegiatan
penyajian dan pengungkapan atas sewa manajamen laba yang akan dilakukan oleh
pada laporan keuangan perusahaan go manajer perusahaan. Manajer perusahaan
public diatur pada Pernyataan Standar akan terdorong untuk memanfaatkanm
Akuntansi Keuangan Nomor 30 (PSAK sewa operasi sebagai kegiatan off balance
No.30) atas Sewa. Namun seiring sheet untuk dapat menyembunyikan
berjalannya waktu standar tersebut mulai jumlah hutang perusahaan. Hal tersebut
dikritisi oleh pengguna laporan keuangan terjaidi pada kasus PT Garuda Indonesia.
(stakeholders) karena tidak selalu Dilansir dari laman Kompas.com yang
merefleksikan dengan tepat transaksi ditulis oleh Narita Indrastiti, PT Garuda
leasing yang dilakukan oleh perusahaan. melakukan belanja pesawat besar-besaran
Model akuntansi sewa yang ditetapkan dengan menggunakan skema lease.
sebelumnya pada PSAK ini mensyaratkan Pembelian sebanyak 90 pesawat baru di
lessee maupun lessor untuk meng- Paris Air Show, 80 persen diantaranya
klasifikasikan sewanya sebagai operating menggunakan skema operating lease
lease maupun capital lease serta dengan total nilai transaksi pembelian US$
melakukan pencatatan secara berbeda atas 20 miliar atau setara dengan Rp 267
kedua jenis sewa. triliun. Penjelasan tersebut disampaikan
Menurut PSAK 30, sewa oleh Direktur keuangan PT Garuda
pembiayaan (capital lease) terjadi apabila Indonesia Tbk. yaitu I Gusti Ngurah
terdapat pengalihan secara substansial Askhara Danadiputra yang dihubungi
terkait risiko dan manfaat aset, dan atas KONTAN, Rabu (17/6/2015). Skewa sewa
sewa tersebut entitas mengakui dan sale and lease back oleh PT Garuda
mencatatnya pada laporan posisi keuangan Indonesia ini, yaitu maskapai melakukan
sebagai aset hak guna dan liabilitas sewa. penjualan pesawat yang telah dibeli dan
Sebaliknya, jika secara substansial risiko langsung menyewa kembali dari lessor.
166 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
Dengan begitu PT Garuda Indonesia tidak dari IFRS 16 Leases. PSAK ini
perlu mencatat aset maupun liabilitas sewa menggantikan standar terkait sewa yang
atas pengadaan aset pada laporan posisi ditetapkan sebelumnya pada PSAK 30.
keuangan, sehingga rasio keuangan PSAK 73 berlaku efektif pada 1 Januari
perusahaan tetap terjaga. 2020, namun Ikatan Akuntan Indonesia
Diperoleh dari laman Kompas.com, (IAI) memperbolehkan adanya penerapan
kasus terkait sewa juga dialami maskapai dini dengan syarat entitas telah
penerbangan PT Metro Batavia. Maskapai menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari
tersebut (Batavia Air) oleh Pengadilan Kontrak dengan Pelanggan.
Niaga Jakarta Pusat, pada Rabu PSAK 73 atas sewa bertujuan untuk
(30/1/2013) dinyatakan pailit. Putusan ini memperkenalkan bagi penyewa (lessee)
bermula dari gugatan perusahaan leasing suatu model akuntansi tunggal, yaitu
pesawat International Lease Finance mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa
Corporation (ILFC) karena Batavia Air pembiayaan. Terdapat dua pengecualian
tak kunjung membayar kewajibannya. bagi pihak leasee agar tetap dapat
Adapun data utang Batavia Air mencapai mengkategorikan perjanjian leasingnya
Rp 1,25 triliun, yang sebagian besar sebagai operating lease yaitu apabila masa
merupakan hutang sewa guna usaha senilai sewa kurang dari 12 bulan atau aset
Rp 500 miliar, sisanya Rp 95 miliar utang pendasarnya (underlying assets) bernilai
pada penumpang dan agen pemegang tiket, rendah. Jika aset yang mendasari biasanya
Rp 230 miliar utang bank, Rp 60 miliar bernilai tinggi saat baru, aset tersebut tidak
utang pajak, dan Rp 140 miliar utang dapat diklasifikasikan sebagai sewa dari
karyawan. Dari informasi tersebut, dapat aset bernilai rendah, misalnya saja mobil
dilihat bahwa leasing mungkin salah satu bekas yang disewa oleh lessee. Contoh
metode pembiayaan yang cukup banyak dari aset pendasar bernilai rendah yaitu
digunakan, terutama bagi perusahaan- laptop, peralatan kantor, dan telepon.
perusahaan yang memerlukan aset bernilai Sedangkan, bagi pihak pesewa (lessor),
tinggi dalam menjalankan operasionalnya, karena tidak adanya perubahan aturan,
karena dengan leasing diharapkan mereka tetap mengklasifikasikan sewanya
perusahaan mampu mengalokasikan sebagai sewa pembiayaan maupun sewa
dananya untuk kegiatan operasional lain. operasi.
Atas dasar salah satu kasus diatas Mulai berlakunya PSAK 73 pada
mengenai kegiatan sewa yang dilakukan tahun 2020 tentunya akan berdampak pada
oleh perusahaan, maka dapat dijadikan laporan keuangan perusahaan, karena
salah satu faktor untuk merevisi PSAK 30. mereka diwajibkan untuk mengkapi-
Karena PSAK 30 dalam menunjukkan talisasikan komitmen sewa operasi yang
transaksi leasing perusahaan tidak dapat dimilikinya dan melaporkannya sewa
menunjukan representasi yang tepat atas tersebut pada laporan posisi keuangan
kegiatan sewa. Sebagai bentuk komitmen sebagai aset hak guna (right of use asset)
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan liabilitas sewa. Dampak dari kapi-
di Indonesia untuk melakukan talisasi sewa operasi tersebut juga pernah
konvergensi IFRS secara penuh, maka diteliti sebelumnya, oleh Wong & Joshi
pada 18 September 2017 Dewan Standar (2015), Bennett & Bradbury (2003), dan
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Öztürk & Serçemeli (2016) dengan
Indonesia (DSAK IAI) mengesahkan menggunakan metode constructive
PSAK 73: Sewa. Hal tersebut dapat dilihat capitalization yang dikembangkan Imhoff,
pada laman berita IAI, yang menyatakan et al (1991).
bahwa per tanggal tersebut Draf Eksposur Penelitian oleh Wong & Joshi (2015)
(DE) PSAK 73 telah disahkan menjadi bertujuan untuk menganalisis dampak
PSAK 73: Sewa yang merupakan adopsi kapitalisasi sewa operasi terhadap laporan
167 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
keuangan dan rasio keuangan pada 107 PSAK 73 yang beru atas lease terhadap
perusahaan yang listing di Australian kinerja keuanganppada perusahaan yang
Stock Exchange. Hasil penelitian tergambarkan dalam laporan posisi
menunjukan bahwa terdapat pengaruh keuangan dan rasio keuangan yang
signifikan terhadap financial statement dan digunakan dalam penelitian ini.
financial ratio setelah dilakukan
kapitalisasi sewa. Rata-rata DER 1.1. PerumusanpMasalah
meningkat sebesar 0,258 atau 31,69%, dan
Sesuai dengan latar belakang
DAR meningkat sebesar 0,046 atau
penelitian yang telah dilampir, maka dapat
10,11%. Sedangkan untuk profitabilitas,
perumusan permasalahan dalam penelitian
return on asset (ROA) turun tajam sebesar
ini adalah untuk mengetahui :
15,35% dan ROE turun 0,0033 atau rata-
rata 1,23%. Penelitian terkait kapitalisasi a. Apakah kapitalisasi lease memiliki
sewa operasi juga pernah dilakukan dampak dalam total asset, total
Bennett dan Bradbury (2003) dengan judul liabilitas dan total ekuitas pada
“Capitalizing Non-cancelable Operating pencatatan dalam laporan posisi
leases” pada 38 perusahaan yang terdaftar keuangan.
di New Zealand Stock Exchange. b. Apakah kapitalisasi lease memiliki
Pengukurannya menggunakan model dampak terhadap Kinerja Keuangan?
kapitalisasi konstruktif yang
dikembangkan oleh Imhoff, et al (1991).
Hasilnya menunjukan kapitalisasi sewa 1.2. Tujuan Penelitian
memiliki dampak yang material terhadap Berdasarkan perumusanpmasalah
liabilitas dan rasio keuangan. Rata-rata yang diuraikanpdi atas, maka penelitian ini
liabilitas sewa yang tidak dilaporkan mempunyai tujuan sebagai berikut :
sebesar 22,9% dari total liabilitas, dan a. Untuk menguji secara empiris dampak
equity mengalami penurunan sebesar 3%. kapitalisasi terhadap total asset, total
Penelitian serupa juga dilakukan oleh liabilitas dan total ekuitas pada
Öztürk dan Serçemeli (2016) pada
laporan Posisi Keuangan
perusahaan penerbangan di Turki.
Hasilnya menunjukan estimasi jumlah b. Untuk menguji secara empiris dampak
liabilitas sewa yang tidak dilaporkan Kapitalisasai lease terhadap Kinerja
sebagai dampak kapitalisasi sewa sebesar Keuangan.
₺1,427,860,777, dan pengaruhnya
terhadap laporan posisi keuangan yaitu 2. LANDASAN TEORITIS
liabilitas mengalami peningkatan sebesar Berikut akan dijelaskan teori yang
52,2%, ekuitas turun 12,5%, sedangkan menjadi dasar dalam penelitian ini, serta
aset mengalami peningkatan 29,3%. beberapa teori pendukung yang
Berdasarkan uraian tersebut, menjelaskan secara spesifik terkait varia-
penelitian ini dengan judul “penerapan bel yang akan diteliti dalam penelitian ini.
kapitalisasi sewa operasi terhadap laporan Aset tetap merupakan salah satu
posisi keuangan dan rasio keuangan pada pendukung kegiatan perusahaan agar dapat
perusahaan di indonesia” ini dilakukan berjalan dengan lancar dan kegiatan
dengan tujuan memberikan pengetahuan operasional perusahaan dapat menjalankan
bagi pengguna laporan keuangan berbagai aktivitas perusahaannya dengan
bagaimana pengaruh kapitalisasi sewa efektif dan effesien. Aset tetap dapat
operasi terhadap laporan keuangan. diperoleh oleh persuahaan dengan melalui
Penelitian ini dapat memberikan informasi pembelian dan merakit sendiri. Namun
tambahan secara literature mengenai nharga peroleh asset tetap yang cukup
penerapan kapitalisasi sewa menurut mahal dan tinggi, membuat perusahaan
168 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
untuk menggunakan alternative lain dalam (lessee), untuk mengklasifikasikan sewa-
memperolehnya. Salah satu caranya adalah nya sebagai operating lease maupun
kegiatan sewa, dengan alasan agar capital lease.
perusahaan dalam penggunaan anggaran PSAK 73 atas sewa bertujuan untuk
dapat mengalokasikan sebagian dananya memperkenalkan bagi penyewa (lessee)
pada dana dalam mendukung kegiatan suatu model akuntansi tunggal, yaitu
operasional perusahaan lainnya. Terdapat mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa
beberapa keuantungan yang dapat pembiayaan. Sedangkan bagi pihak lessor,
dimanfaatkan dala kegiatan sewa, yaitu karena tidak adanya perubahan aturan
diantara harga yang ditawarkan biasanya maka tetap mengklasifikasikan sewanya
lebih murah jika dibandingkan metode sebagai operating lease maupun capital
pendanaan perolehan asset tetap lainnya. lease. Mulai berlakunya PSAK 73 pada
Selain itu kegiatan sewa juga dapat tahun 2020 tentunya akan berdampak pada
membantu perusahaan terhindar dari laporan keuangan perusahaan, karena
keusangan dan kerusakaan atas asset tetap lessee diwajibkan untuk mengkapita-
tersebut, dan adanya pendanaan off lisasikan komitmen sewa operasi yang
balance sheet. Seperti pada kasus PT dimilikinya dan melaporkannya sewa ter-
Garud Indonesia, telah terindentifikasi sebut pada statement of financial position
kegiatan off balance sheet, dimana PT sebagai aset hak guna (right of use aset)
Garuda tidak melakukan perlaporan asset dan liabilitas sewa.
dan liabilitasnya sewaannya pada Nuryani, et al (2015) melakukan
Financial Statement. Hal tersebut penelitian dengan judul “Capitalization of
ditunjukkan dengan pembeliaan 90 Operating lease and Its Impact on Firm's
pesawat baru di Paris Air Show dengan Financial ratios” pada 19 perusahaan yang
total harga mencapai Rp 267 Triliun, dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
ternyata 80 persen dari pembelian asset 2008-2011. Penelitian tersebut bertujuan
tersebut diklasifikan menjadi sewa dengan untuk menguji determinan dari kebijakan
skema operating lease yang tujuannya sewa operasi (yaitu kendala keuangan,
untuk menghindari harga liabilitas atas nilai aset, pertumbuhan, dan ukuran
pembelian secara kredit dari pembelian perusahaan), dan pengaruh kapitalisasi
pesawat baru tersebut. Dan menghindari konstruktif sewa operasi terhadap rasio
diakuinya asset tersebut sebagai asset keuangan. Pengukurannya menggunakan
berwujud dalam laporan posisi keuangan model multiple linier regression dan uji
perusahaan, yang berdampak pada kinerja komparatif. Temuan menunjukkan bahwa
perusahaan dalam rasio efisiensi dan semua faktor determinan (kecuali kendala
leverage perusahaan. keuangan) mempengaruhi kebijakan sewa
Sebagai komitmen konvergensi operasi, tetapi sebagian besar sewa operasi
penuh terhadap IFRS, DSAK IAI pada dijelaskan oleh faktor selain determinan
tanggal 18 September 2017 mengesahkan ekonomi. Studi ini juga menemukan
PSAK 73 mengenai Sewa, yang bahwa Semua rasio keuangan kecuali
merupakan adopsi dari IFRS 16 Leases. Return on Equity (ROE) berbeda secara
PSAK 73 telah berlaku efektif mulai 01 signifikan antara sebelum dan sesudah
Januari 2020, menggantikan standar yang dilakukan kapitalisasi sewa operasi.
terkait dengan sewa yang sebelumnya Dampak kapitalisasi juga memiliki
diatur pada PSAK 30. Standar tersebut pengaruhnya dalam penelitian Safitri, dkk
digantikan karena tidak selalu (2019)d engan judul “Analisis Dampak
merepresentasikan dengan tepat atas Penerapan PSAK 73 Atas Sewa Terhadap
transaksi sewa guna yang dilakukan oleh Kinerja Keuangan Pada Industri
perusahaan. Model akuntansi sewa pada Manufaktur, Pertambangan dan Jasa yang
PSAK 30, mensyaratkan bagi penyewa Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
169 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
2018” juga dilakukan untuk melihat sehingga, penyusutan atas asset sewa harus
dampak kapitalisasi sewa karena diakui dan diperhitungkan. Pernurunan
dikeluarkannya standar baru PSAK 73. asset sewa akan terjadi lebih cepat
Hasilnya menunjukan dampak terbesar dibanding penurunan liabilitas sewa.
kapitalisasi sewa terhadap rasio keuangan Dalam PSAK 30 atas Sewa (2018)
terjadi pada industri jasa (233,72%), menjelaskan bahwa kegiatan sewa kategori
disusul pertambangan (6,90%), dan operasi tidak memberikan kewajiba bagi
terakhir industri manufaktur (3,90%). penyewa untuk mengakui adanya akun
Berdasarkan uraian tersebut asset dan liabilitas. Dan hal tersebut
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bertentangan dalam kerangka konseptual
perubahan kapitalisasi sewa operasi pelaporan keuangan terkait penyajian jujur
terhadap laporan keuangan, rasio keuang- dalam fundamental karakteristik kualitatif.
an, dan menghitung besarnya penghematan Sehingga, DSAK IAI sejalan dengan
pajak yang akan diperoleh perusahaan berisikan mengenai sewa operasi
apabila mengkategorikan sewanya sebagai yang tidak mewajibkan penyewa untuk
capital lease. Berdasarkan pada iden- mengakui asset dan liabilitas. Sehingga
tifikasi masalah dan tinjauan pustaka bertentangan dengan konsep penyajian
berupa kajian teoritis dan penelitian jujur dalam fundamental karakteristik
empiric terdahulu, maka dapat digam- kualitatif. Oleh sebab itu, DSAK IAI
barkan model hipetesis sebagai berikut: sejalan dengan konsep konvergensi IFRS
16 segera menerbitkan PSAK 73 yang
2.1. Dampak Kapitalisasi Sewa pada telah berlaku efektif tahun 2020,
Laporan Posisi Keuangan menselaraskan pengakuan, pengukuran
Dalam mengklasifikasikan asset dan penyajian serta pengungkan atas sewa
sewanya dalam jenis sewa operasinya terutama dalam sisi penyewa (lessee).
(Operating lease), perusahaan tidak perlu Dimana PSAK 73 mewajibkan dari sisi
melakukan pencatatan dan pengakuan atas penyewa untuk menerapkan sewa jenis
asset tersebut dalam akun asset maupun pembiayaan atau yang lebih dikenal
liabilitas atas sewa pada laporan posisi dengan Financial Lease (Safitri,
keuangannya. Asset atas sewa operasional dkk,2018). Kegiatan sewa menurut PSAK
akan diakui sebagai beban sewa, yang 73, mewajibkan seluruh asset yang masuk
menjadi beban perusahaan. Beban sewa dalam kategore operasi, untuk dapat
tersebut akan diakui seluruhnya pada dilakukan pengakuan, pengukuran dan
laporan laba rugi pada tahun berjalan yang pengukapan secara retrospesktif akibat
akan berdampak pada pengurangan dampak dari perubahan kebijakan
pendapatan adan akan mempengaruhi akun akuntansi (PSAK 25).
ekuitas pada laporan posisi keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan
Perusahaan tidak hanya mengakui oleh Bennett dan Bradbury (2003) pada 38
liabilitas sewa saja, tetapi dampak perusahaan yang listing di New Zealand
kapitalisasi akan berdampak pada Stock Exchange dan Duke, et al (2009).
pengakuan Aset Hak Guna. Besarnya aset Serta Penelitian pada perusahaan
sewa yang dimiliki oleh perusahaan penerbangan di Turki oleh Öztürk dan
tergantung dari besarnya komitmen sewa Serçemeli (2016) juga membuktikan
operasi yang dimiliki oleh perusahaan. bahwa terdapat jumlah yang cukup
Asset sewa akan mengalami penurunan material dari liabilitas sewa yang tidak
pada tingkat yang lebih rendah dibanding dilaporkan oleh perusahaan dampak
liabilitas sewa, karena aset sewa akan setelah terjadinya kapitalisasi sewa cukup
mengalami penyusutan pada jumlah yang berpengaruh signifikan, yaitu sebesar 52%.
lebih besar akibat diakuinya asset sewa Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
yang dapat dimiki pada akhir masa sewa dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
170 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
H1: Kapitalisasi sewa berpengaruh mengetahui lebih lanjut terkait dengan
terhadap Laporan Posisi Keuangan. sebelum dan sesudah kapitalisasi sewa
operasi maka hipotesis yang terbentuk
2.2. Dampak Kapitalisasi Sewa pada adalah dampak kapitalisasi kapitalisasi
Kinerja Keuangan sewa pada beberapa rasio keuangan yang
Salah satu indicator untuk terpilih:
menganalisa laporan keuangan adalah H2: Kapitalisasi sewa operasi
dengan memperhitungkan rasio keuangan. berpengaruh terhadap rasio keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan sebagai
media informasi baru stakeholder dan 3. METODE PENELITIAN
shareholder untuk pengambilan keputusan DefinisipOperasional dan pPengukuran
terkait dengan kebijakan operasional Variabel
perusahaan. Dalam mengukur kinerja Penelitian ini diharapkan secara
perusahaan dapat dilakukan dengan cara harfiah dapat dimanfaatkan dan beguna.
membandingkan akun perusahaan dengan Sehingga untuk mencapai hal tersebut
akun lainya pada laporan keuangan. maka perlu pengukuran secara empiris dan
Dampak kapitalisasi sewa operasi akan mendefinisikan pengukuran untuk
memperngaruhi nominal saldo laporan menghindari terjadinya kesalahan penaf-
keuangan, dan selaras dengan adanya siran. Setiap Variabel Dependen dan
perubahan rasio keuangan. Beberapa Independen pada penelitian ini dapat
penilitian terdahulu menyebutkan terdapat didefinisikan dan diukur sebagai berikut:
pengaruh yang signifikan adanya
perubahan kebijakan akuntansi yang baru a. Variabel Independen (X)
terhadap pelaporan keuangan. Salah Variabel Dependen yang diguna-
satunya adalah PSAK 30 yang kan dalam penelitian ini adalah kapitalisasi
dikonvergensi menjadi PSAK 73. sewa operasi sesuai dengan PSAK 73
Penelitian yang menyebutkan adanya Leases. Dimana Variabel kapitalisasi sewa
pengaruh sebelum dan sesudah kapitalisasi operasi yang digunakan merupakan suatu
sewa operasi signifikan pada rasio perjanjian yang dilakukan antara Penyewa
keuangan adalah penelitian yang dilakukan (lessee) sebagai pihak yang memanfaatkan
oleh Nuryani, dkk (2015), Wong and Joshi secara ekonomis dari asset sewa yang
(2015), Safitri, dkk (2019), Öztürk dan dimiliki dengan memenuhi janji bayar
Serçemeli (2016). Rata-rata menyatakan kepada pihak penyewa (lessor) dengan
bahwa rasio solvabilitas mengalami syarat yang sudah disepakatai di awal janji
kenaikan yang signifikan karena adanya kontrak tersebut.
pengakuan liabilitas sewa pada laporan Metode yang digunakan dalam
posisi keuangan, sedangkan pada rasio pengukuran kapitalisasi sewa adalah
profitabilitas mengalami penurunan karena metode Kapitalisasi Konstruktif yang telah
pengakuan beban yang lebih tinggi yang dikembangkan oleh Imhoff et al (1991),
berakibat pada penurunan net income. Metode tersebut telah diterima secara
Penelitian Wong dan Joshi (2015) pada umum dan diterapkan diberbagai
107 perusahaan yang terdaftar di penelitian seperti oleh Beattie et.al. (1998),
Australian Stock Exchange menyatakan Bennet & Bradbury (2003), Duke, et al
setelah dilakukannya kapitalisasi sewa (2012), Tai (2013), Wong dan Joshi
DER rata-rata meningkat sebesar 0,258 (2015), Öztürk & Serçemeli (2016).
atau 31,69%, dan DAR meningkat sebesar
0,046 atau 10,11%. Sedangkan untuk b. Variabel Independen (Y1)
profitabilitas, return on asset (ROA) turun 1. Unrecorded Lease Liability
tajam sebesar 15,35% dan ROE rata-rata Liabilitas Sewa diperhitungkan
turun sebesar 0,0033 atau 1,23%. Untuk dengan mengukur nilai kini atas arus kas
171 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
dimasa yang akan datang dalam kegiatan yang dapat ditnjukkan pada nominal arus
sewa operasi. Berdasarkan PSAK 30 kas, tingkat suku bunga, dan sisa masa
paragraf 31(b), dalam pengungkapan yang sewa. Mengikuti penelitian sebelumnya
dilakukan pada akhir periode pelaporan, (Bennet et al, 2003), dengan asumsi masa
pihak Lesse diwajibkan mengungkapkan sewa maksimum 10 tahun, suku bunga
total terjadinya pembayaran sewa 10%, dan 50% dari masa sewa telah
minimum dimasa yang akan datang. Untuk kadaluarsa (digunakan), maka rasio aset
menghitung jangka waktu sewa penelitian terhadap kewajiban sebesar 81%. Rasio
ini mengikuti literatur sebelumnya aset terhadap liabilitas (proporsi aset)
(Imhoff, 1991, 1997) yang membagi dirumuskan sebagai berikut:
pembayaran sewa agregat selama lima
tahun dan memperkirakan berapa tahun
pembayaran sewa akan berlanjut.
Penelitian ini mengasumsikan masa sewa
maksimum 10 tahun seperti yang Keterangan:
digunakan oleh Bennet et al (2003). Dalam PVA = Present Value of
perhitungan bunga sewa pembiayaan, Unrecorded Asset
asumsi bunga dapat menggunakan bunga PVL = Present Value of
imprest jika dapat diperhitungkan secara Unrecorded Liability
handal. Namun jika tidak diketahui RL = Remaining Life
perhitungan bunga imprest, maka TL = Total Lease Life
diperkenankan untuk menggunakan bunga PVAF = Present Value Annuity
incremental. Namun, perhitungan bunga Factor
yang terlampir tidak diketahui maka
tingkat suka bunga yang digunakan adalah 3. Unrecorded Equity
10%, hal tersebut sesuai dengan penelitian Perubahan nilai dari Ekuitas,
sebelumnya (Beattie et.al., 1998; Imhoff merupakan dampak dari adanya perubahan
et.al., 1991; Duke et.al., 2009; Wong dan laporan posisi keuangan sebagai akibat
Joshi, 2015). Untuk menghitung Net munculnya asset hak guna dan liabilitas
unrecorded lease liability (Net URL), sewa. Perhitungan yang dilakukan pada
digunakan rumus berikut: saat nilai sewa atas asset dan liabilitas atas
sewa menghasilkan selisih berdampak
Net URL=URL-(URL-URA x TRt) pada besarannya atas perubahan ekuitas.
Pengakuan beban yang besar karena
diakibatkan adanya beban depresasi dan
Keterangan: beban bunga yang harus dibebankan pada
URL = Unrecorded Lease laporan laba rugi perusahaan setiap
Liability periodenya akan berdampak pada jumlah
URA = Unrecorded Lease Assets nilai ekuitas yang sejalan menurun.
TRt = Tarif pajak tahun berjalan Perubahan pada ekuitas dirumuskan
sebagai berikut:
2. Unrecorded Leases Assets Perubahan Ekuitas=1-TR x (URL-URA)
Aset sewa merupakan nilai manfaat
dimasa yang akan datang yang dapat Keterangan:
digunakan oleh perusahaan dalam TR = Tax Rate
penggunaan asset sewa pembiayaan. URL = Unrecorded Lease Liability
Dalam sewa operasi, asset lease tidak URA = Unrecorded Lease Assets
dapat ditunjukkan dalam laporan posisi
keuangan perusahaan. Nilai unrecorded
lease assets tergantung pada total nilai

172 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
c. Variabel Independen (Y2), Rasio Dalam pengambilan sampel pene-
Keuangan litian ini menggunakan metode Purposive
Setelah pengukuran nilai asset sewa Sampel. Sampel yang diguna-kan dengan
dan liabilitas sewa telah dilakukan sesuai pendekatan penentuan kriteria disesuaikan
dengan kapitalisasi atas sewa operasi, dengan kebutuhan penelitian berikut.
maka dampak tersebut dapat dilihat dari Adapun kriteria dalam penentuan sampel
laporang keuangan dengan menggunakan ini adalah sebagai berikut:
beberapa rasio. Rasio tersebut diantaranya 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI
adalah: periode 2018 dan 2019
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan
1. Rasio Solvabilitas: tahunan yang telah diaudit dan
Variabelp Solvabilitas adalah merupakan menunjukkan pencatatan operating
kinerja keuangan untuk mempertim- lease dalam kegiatan sewa atas
bangkan seberapa besar atau banyaknya keseluruhan asset.
jumlah aset perusahaan yang dibiayai 3. Perusahaan yang mengungkapkan
dengan menggunakan utang dalam men- komitmen sewa dengan menunjukkan
jalankan kegiatan operasional perusahaan pembayaran lease pada periode
(Kasmir, 2010). penelitian.
Pengukuran Solvabilitas yang
digunakan adalah: Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Dan 1. Penelitian Lapangan (Field Research)
2. Penelitian Kepustakaan (Library
Research)

2. Rasio Profitabilitas Metode Analisis Data


VariabelpProfitabilitas adalah suatu Teknik analisis deskriptif kuantiatif
indikator yang mengukur sejauh mana digunakan dalam metode analisis data
perusahaan memiliki kemampuan dalam penelitian ini dengan T Paired untuk
menjalankan kegiatan operasional dan mengetahui perbedaan yang signifikan
menghasilan laba bersih sebagai tolak ukur antar sebelum dan sesudah adanya
keberhasilan kinerja manajemen (Hery, kapitalisasi sewa operasi dalam laporan
2017). Pengukuran Profitabilitas yang keuangan perusahaan.
digunakan adalah: Alat uji yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Statistik
Deskriptif, Uji Hipotesis dengan
menggunakan Uji Wilcoxon signed Rank
Dan Test. Uji tersebut merupakan alternative
uji Pairing t test atau t paired, pada saat
tidak terpenuhinya asumsi normalitas.
Populasi Dengan mengacu pada beberapa
Penelitian ini menggunakan popu- penelitian yaitu Inhoff, et el (1991), dalam
lasi seluruh perusahaan yang listing di penerapan metode analisis yang digunakan
Bursa Efek Indonesia dengan periode adalah metode kapitalisasi konstruktif
penelitian adalah tahun 2018 dan 2019. sewa dan telah dilakukannya modifikasi
pada penelitian oleh Ӧztürk & Serçemeli
Sampel (2016).

173 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
Metode kapitalisasi konstruktif sewa dan setelah dilakukan kapitalisasi
ini digunakan untuk mengetahui jumlah sewa.
aset sewa, kewajiban sewa, serta pada
elemen laporan keuangan lainnya yang 4. HASIL PENELITIAN DAN
tidak tercatat pada laporan keuangan PEMBAHASAN
perusahaan sebagai dampak dari A. Uji Statistik Deskriptif
kapitalisasi sewa operasi.
Langkah-langkah yang dilakukan Tabel 1. Hasil” Uji Statistik
untuk menganalisis data dalam penelitian Deskriptif Laporan Posisi Keuangan
ini adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Data
Berikut langkah-langkah dalam
melakukan perhitungan data pada
penelitian ini:
a. Menghitung nilai sekarang (present
value) dari pembayaran sewa
operasi dimasa depan. Dari catatan
atas laporan keuangan (CALK)
dapat diperoleh informasi
mengenai komitmen sewa operasi
perusahaan, kemudian dilakukan Hasil statistic deskriptif
perhitungan minimum lease menunjukkan bahwa rata-rata jumlah sewa
payment. yang tidak dilaporkan oleh perusahaan
b. Menghitung liabilitas sewa dan (Unrecorded Lease Liability/URL) setelah
nilai aset leasing yang baru terjadi kapitalisasi sewa adalah sebesar Rp
c. Menghitung tax deduction 859.230.869.201, dimana persentase rata-
d. Menghitung nilai equity rata dari total liabilitas yang akan
e. Menambahkan nilai aset dan diungkapkan dalan liabilitas pada laporan
liabilitas tambahan yang sudah posisi keuangan dalah 4,41%, Jumlah
diketahui pada laporan posisi terendah Liabilitas baik sebelum dan
keuangan setelah kapitalisasi berasal dari sektor
f. Setelah itu dilakukan perhitungan Perdagangan, Jasa dan Investasi dan nilai
untuk melihat dampaknya pada tertinggi liabilitas baik sebelum dan
laporan keuangan antara sebelum setelah adanya kapitalisasi berasal dari
dan setelah dilakukan kapitasi sewa perusahaan keuangan. Dan yang Jumlah
operasi. liabilitas mengalami peningkatan setelah
2. Menganalisis Data terjadinya kapitalisasi sewa operasi, rata-
Setelah dilakukan perhitungan rata perusahaan mengalami peningkatan
dampak kapitalisasi sewa pada rasio sebesar Rp 19.480.549.419.417 menjadi
keuangan dan elemen laporan keuangan Rp 20.339.753.279.618.
lainnya, maka tahap selanjutnya yaitu Setelah dampak kapitalisasi sewa
melakukan analisis data: terhadap liabilitas diketahuim maka perlu
a. Melakukan perbandingan dan dilakukan perhitungan atas asset sewa
analisis pada laporan keuangan terhadap sewa yang tidak tercatat
khususnya laporan posisi (Unrecorded lease assets/URA).
keuangan antara sebelum dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
setelah dilakukan kapitalisasi oleh Bennet,et en, 2003, masa sewa
sewa operasi diasumsikan memiliki nilai maksimum 10
b. Melakukan perbandingan dan tahun, dengan nilai bunga 10% dan 50%
analisis rasio keuangan, sebelum dari total masa sewa pada saat akan

174 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING


| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
mengalami kadaluwarsa, sehingga rasio ekuitas terbesar adalah perusahaan
asset terhadap liabilitas memiliki nilai infrastuktur, utilitas dan transportasi.
persentase sebesar 81%. Pada awal sewa
Unrecorde Lease Liability memiliki nilai Tabel 2. Hasil” Uji Statistik Deskriptif
yang sama dengan nilai dengan Rasio Keuangan
Unrecorded lease asset. Hanya saja nilai
sewa akan mengalami pernurunan pada
tingkat yang lebih cepat dibandingkan
dengan nilai liabilitas sewa, hal tersebut
dikarenakan adanya pembayaran awal
sewa yang digunakan untuk pembayaran
dari beban Bunga dibansingkan
penggunaan untuk pembayaran bunga atas
pinjaman pokok. Sedangkan berbanding
terbalik dengan asset sewa yang
mengalami penurunan karena adanya
beban depresiasi yang ditanggung
perusahaan setelah terjadinya kapitalisasi
sewa. Setelah diketahui dari tabel data Dampak Kapitalisasi sewa operasi
deskriptif, rata-rata jumalh asset hak guna tidak hanya memiliki pengaruh dalam
yang tidak tersaji pada laporan posisi elemen laporan keuangan pada sisi Aset,
keuangan adalah sebesar Rp Liabilitas dan Ekuitas. Lebih lanjut,
730.661.550.407 atau setara dengan nilai dampak tersebut juga memiliki pengaruh
2,35% dari rata-rata total asset yang terhadap kinerja perusahaan yang dapat
dilaporkan oleh perusahaan. Nilai Aset ditunjukkan dengan adanya perubahan
sewa yang tidak tercatat terletak pada perhitungan dari rasio keuangan. Dalam
perusahaan pada sektor dagang, jasa dan penelitian ini rasio keuangan yang
investasi. Sedangkan nilai tertinggi berasal digunakan adal rasio Solcvabilitas di
dari perusahaan Infrastuktur, Utilitas dan proksikan dengan Debt to Assets Ratio
Transportasi. (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Dampak dari kapitalisasi sewa Rasio Profitabilitas diproksikan dengan
operasi juga memiliki dampak pada Return on Asset dan Return on Equity
ekuitas dalam penyajian laporan posisi (ROE). Dengan adanya kapitalisasi sewa
keuangan. Besarnya perubahan ekuitas rata-rata untuk nilai DAR mengalami
didapat dengan cara menghitung selisih peningkatan dari nilai 0,6914 mengjadi
antara Unrecorded lease asset dan 0,7108 setara dengan adanya peningkatan
unrecorded lease liability, dan dilakukan sebesar 2,81% dengan nilai standar deviasi
penyesuaian dengan tari pajak yang berlau diatas nilai Mean menunjukkan bahwa
di Indonesia. Berdasarkan data statistic nilai DAR heterogen dengan tingkat
menunjukkan setelah adanya kapitalisasi penyimpangan yang cukup tinggi. Rasio
sewa, maka rata-rata total ekuitas hutang terhadap ekuitas dapat ditunjukkan
mengalami penurunan dengan jumalah Rp dengan nilai DER. Rata-rata nilai DER
128.542.309.794 atau setara dengan - menunjukkan kenaikan dengan nilai
1,14% dari total rata-rata ekuitas yang 2,0241 menjadi 2,2584 atau setara dengan
dilaporkan perusahaan sebelum terjadinya adanya peningkatan sebesar 11,57%.
kapitalisasi sewa. Penurunan Ekuitas Tetapi hal tersebut berbanding terbalik
terkecil berasl dari perusahaan sektor dengan nilai ROA yang mengalami
Perdagangan, Jasa dan Investasi dan penuruan dari sebelumnya 0,.0535 menjadi
perusahaan yang mengalami penurunan 0,0471 atau setara dengan peningkatan
persentase sebesar -1,32%. Dan sejalan
175 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
dengan penurunan dari nulai ROA dimana Berdasarkan hasil uji Annova
rata-rata perusahaan mengalami penurunan menunjukkan nilai P Value adalah sebesar
sebesar -24,69% dari nilai 0,1006 menjadi 0,001 atau kurang dari <0,05, maka dpat
0,0758. Dari standar deviasa yang disimpulkan terdapat perbedaan bahwa
ditunjukkan dimalah nilainya lebih besar akibat adanya kapitalisasi sewa berdampak
dari nilai rata-ratanya maka data sampel pada adanya perbedaan nilai liabilitas Post
dalam penelitian ini memiliki sifat yaan dan Pre. Nilai mean tertinggi dari selisih
heterogen dengan nilai penyimpangan antara nilai Liablitas pre dan post pada saat
yang cukup tinggi. terjadinya kapitalisasi adalah pada
perusahaan Infrasturcture, Utilitas dan
B. Uji Hipotesis. Transportasi. Dimana nilai selisih tersebut
Analisis perbandingan antar sector adalah berkisar Rp 7.041.252.086.075 atau
menggunakan anova karena sector lebih setara dengan nilai 11,92% dampak
dari 2 jenis, jika hanya ada 2 sektor maka tersebut. Tingginya nilai dari Liabilitas
analisis yang digunakan adalah disebabkan perusahaan sektor infrasture,
independent t test. Utilitas dan Transportasi memiliki
beberapa jenis komiten sewa operasi salah
3.1. Kapitalisasi Sewa Operas dan satu contohnya adalah sewa jaringan, sewa
Laporan Posisi Keuangan peralatan telekomunikasi dan sewa tanah
dan bangunan yang ada pada PT
Berikut ini adalah pengkodean sector: Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hasil
Penelitian sejalan dengan penelitian yang
Kode Sektor dilakukan oleh Duke, et al (2009), Öztürk
1 Basic Industry and Chemicals & Serçemel (2016), Wong & Joshi
2 Consumer Goods Industry (2015)dimana penelitian tersebut
3 Finance memberikan kesimpulan bahwa dampak
Infrastructure, Utilities and dari kapitalisasi akan memberikan
4
Transportation kenaikan nilai pada liabilitas yang
5 Mining
ditimbulkan. Dari liabilitas sewa
6 Miscellaneous Industry perusahaan.
7 Trade, Service, and Investment

Tabel 4. One-way Anova: Asset_Pre,


Asset_Post Versus Sektor
Tabel 3. One-way Anova: Liability_Pre,
P
Liability_Post Versus Sektor Sek
Asset Pre Asset Post Val
Ketera
ngan
ue
tor
Std. Std.
Mean Mean
Liability Pre Liability Post P Dev. Dev.
Sek Ketera
Std. Std. Val Terdapat
tor Mean Mean ngan 3.42673 3.77369 3.44287 3.78509 0.0
Dev. Dev. ue 1 perbedaa
E+13 E+13 E+13 E+13 00
Terdapat n
1.59260 2.03755 1.61158 2.04456 0.0
1 perbedaa Terdapat
E+13 E+13 E+13 E+13 01 2.45013 1.48558 2.46933 1.49466 0.0
n 2 perbedaa
E+13 E+13 E+13 E+13 00
Terdapat n
9.57533 2.49850 9.80110 2.56479 0.0
2 E+12 E+12 E+12 E+12 01 perbedaa Terdapat
6.05654 7.89889 6.06545 7.90937 0.0
n 3 perbedaa
E+13 E+13 E+13 E+13 00
Terdapat n
5.04655 6.64976 5.05704 6.66191 0.0
3 E+13 E+13 E+13 E+13 01 perbedaa Terdapat
1.20177 8.56087 1.26164 9.11430 0.0
n 4 perbedaa
E+14 E+13 E+14 E+13 00
Terdapat n
5.90872 3.52633 6.61284 4.12832 0.0
4 E+13 E+13 E+13 E+13 01 perbedaa Terdapat
2.07163 1.68052 2.11160 1.65955 0.0
n 5 perbedaa
E+13 E+13 E+13 E+13 00
Terdapat n
1.41751 1.19741 1.46451 1.18134 0.0
5 perbedaa Terdapat
E+13 E+13 E+13 E+13 01 7.27966 3.66040 7.38836 3.72004 0.0
n 6 perbedaa
E+12 E+12 E+12 E+12 00
Terdapat n
1.00294 6.16084 1.01573 6.04680 0.0
6 E+13 E+12 E+13 E+12 01 perbedaa Terdapat
61.2381 2.95402 1.27783 2.97270 0.0
n 7 perbedaa
8E+13 E+13 E+13 E+13 00
Terdapat n
6.37932 1.42851 6.84567 1.45446 0.0
7 E+12 E+13 E+12 E+13 01 perbedaa
n

Berdasarkan hasil uji Annova


menunjukkan nilai P Value adalah sebesar
176 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
0,000 atau kurang dari <0,05, maka dapat PSAK 73 dengan aturan yang
disimpulkan terdapat perbedaan bahwa mensyaratkan perusahaan mengadopsi
akibat adanya kapitalisasi sewa berdampak metode tunggal, tidak hanya memiliki
pada adanya perbedaan nilai Asset Post dampak pada akun Aset dan Liabilitas aja.
dan Pre. Nilai mean tertinggi dari selisih Namun, kapitalisasi sewa operasi juga
antara nilai Asset pre dan post pada saat memiliki dampak perbedaan terhadap
terjadinya kapitalisasi adalah pada penurunan ekuitas. Berdasarkan tabel 5
perusahaan Infrasturcture, Utilitas dan diatas, menunjukkan bahwa nilai selisih
Transportasi. Perusahaan pada sektor rata-rata tertinggi antara Equitas sebelum
tersebut memiliki banyak komitmen sewa kapitalisasi dan Ekuita setelah kapitalisasi
opearasi di masa depan dimana komitmen terletak pada perusahaan Sektor
tersebut memiliki perjanjian sewa yang Infrasktuktur, Utilitas dan Transportasi dan
tidak dapat dibatalkan. Dampak diikuti oleh sektro perdagangan, jasa dan
kapitalisasi berakibat munculnya asset investasi.
lease yang harus diindentifikasikan pada Hasil penelitian mengenai adanya
laporan posisi keuangan yang perbedaan antara Ekuitas sebelum dan
dikategorikan sebagai asset tetap yang Ekuitas sesudah adanya perubahaan
dimiliki dalam jangka Panjang. Hasil dampak dari kapitalisasi sejalan dengan
penelitian ini sejalan dengan penelitia yang penelitian yang dilakukan oleh Wong
dilakukan oleh Beattie et al, 1998, Duke et *Joshi (2015), dan Duke et al (2009).
al, 2009, Wong &Joshi, 2015
3.1. Kapitalisasi Sewa Operasi dan
Tabel 5. One-way Anova: Ekuitas_Pre, Rasio Keuangan
Ekuitas_Post Versus Sektor
Paired T-Test and CI: DAR_Pre;
P
Sek
Equity Pre Equity Post Val
Ketera
ngan
DAR_Post
ue
tor
Std. Std.
Mean Mean
Dev. Dev. Paired T for DAR_Pre - DAR_Post
Terdapat
1.83413 1.84226 1.83129 1.83930 0.0
1 perbedaa
E+13 E+13 E+13 E+13 00 N Mean StDev SE Mean
n
1.49260 1.36268 1.48922 1.36112 0.0
Terdapat DAR_Pre 65 0.6914 0.7785 0.0966
2 E+13 E+13 E+13 E+13 00 perbedaa DAR_Post 65 0.7108 0.7712 0.0957
n
Terdapat Difference 65 -0.01943 0.03113 0.00386
9.98166 1.25157 9.96598 1.24963 0.0
3 E+12 E+13 E+12 E+13 00 perbedaa
n
Terdapat
4
5.68309 5.52454 5.57774 5.42627 0.0
perbedaa 95% CI for mean difference: (-0.02714; -
E+13 E+13 E+13 E+13 00
n 0.01172)
6.54120 5.47754 6.47088 5.53748 0.0
Terdapat T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T-
5 perbedaa
E+12 E+12 E+12 E+12 00
n Value = -5.03 P-Value = 0.000
- - Terdapat
9.61432 9.59945 0.0
6 2.74978 2.76890 perbedaa
E+12 E+12 00
E+12 E+12 n
Terdapat
Terdapat berbedaan nilai rata-rata
6.00245 1.53715 5.93268 1.53445 0.0
7
E+12 E+13 E+12 E+13 00
perbedaa
n
DAR antara pre dan post yang dibuktikan
dengan nilai p value 0,000 (nilai p value <
Berdasarkan hasil uji Annova 0,05). Rata-rata DAR pada pre yaitu
menunjukkan nilai P Value adalah sebesar 0,6914 sedangkan pada post yaitu 0,7108
0,000 atau kurang dari <0,05, maka dapat sehingga nilai DAR post lebih besar dari
disimpulkan terdapat perbedaan bahwa pre. Terjadinya Peningkatan nilai Debt to
akibat adanya kapitalisasi sewa berdampak Asset Ratio (DAR), dikarenakan adanya
pada adanya perbedaan nilai Ekuitas Post peningkatan dari nilai liabilitas setelah
dan Pre. Setelah adanya kapitalisasi sewa adanya kapitalisasi sewa yang
berdampak pada peningkatan beban yang mempengaruhi jumlah tersebut pada
harus diakui dan ditanggung oleh laporan posisi keuangan. Pengingkatan
perusahaan. Adanya peningkatan beban asset hak guna, tidak sejalan dengan
tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan dalam peningkatan liabilitas.
penurunan nilai Net Income (Laba bersih). Sehingga nilai DAR hanya mengalami
177 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
peningkatan yang cukup rendah. Dari data dikarenakan perusahaan tidak memiliki
statistic terlampir bahwa nilai paling jaminan ekuitas untuk memenuhi
berdampak pada rata-rata perubahan kewajiban jangka Panjang yang
kapitalisasi sewa adalah sektor ditimbulkan dari nilai unrecorded lease
perdagangan, jasa dan investasi dan paling liabilitas (Mashuri dan Ermaya, 2021).
rendah rata-rata perubahaan tersebut adah Menurut penelitian Safitri, dkk (2018),
perusahaan sektor aneka industry. peningkatan nilai DAR akibat dampak
Peningkatan tersebut mengindikasi adanya Kapitalisasi sewa tidak mengalami
penurunan perusahaan dalam memberikan dampak yang signifikan, karena
jaminan terhadap kewajibannya dalam perusahaan tidak mengandalkan ekuitas
penggunaan aseet yang dimiliki. Hasil penelitian dalam penjaminan hutangnya.
ini didukung oleh penelitian yang digunakan
Mashuri & Ermaya (2021) dimana DAR Paired T-Test and CI: ROA_Pre; ROA_Post
mengalami peningkatan akibat penurunan
kewajiban. Serta Wong and Joshi (2015), Benner et Paired T for ROA_Pre - ROA_Post
al (2003).
N Mean StDev SE Mean
ROA_Pre 65 0.0535 0.1094 0.0136
Paired T-Test and CI: DER_Pre; DER_Post ROA_Post 65 0.0471 0.1076 0.0133
Difference 65 0.00638 0.01010 0.00125
Paired T for DER_Pre - DER_Post

N Mean StDev SE Mean 95% CI for mean difference: (0.00388; 0.00888)


DER_Pre 65 2.024 2.627 0.326 T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T-
DER_Post 65 2.258 2.947 0.366 Value = 5.10 P-Value = 0.000
Difference 65 -0.2342 0.7236 0.0897

95% CI for mean difference: (-0.4135; -0.0549) Terdapat berbedaan nilai rata-rata
T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T- ROA antara pre dan post yang dibuktikan
Value = -2.61 P-Value = 0.011
dengan nilai p value 0,000 (nilai p value <
0,05). Rata-rata ROA pada pre yaitu
Terdapat berbedaan nilai rata-rata 0,0535 sedangkan pada post yaitu 0,0471
DER antara pre dan post yang dibuktikan sehingga nilai ROA post lebih kecil dari
dengan nilai p value 0,011 (nilai p value < pre. Pernurunan dari nilai ROA dampak
0,05). Rata-rata DER pada pre yaitu 2,024 dari kapitalisas sewa disebabkan adanya
sedangkan pada post yaitu 2,258 sehingga peningkatan asset hak guna dan penurunan
nilai DER post lebih besar dari pre. nilai income bersih perusaahan, sehingga
Adanya ppeningkatan dalam nilai DER berdampak pada penurunan rasio
disebabkan oleh nilai ekuitas yang profitabilitas. Peningkatan hak sewa guna
menurun akibat dampaik dari kapitalisasi menimbulkan beban depresiasi dan beban
sewa. Sektor yang mengalami dampak Bunga liabilitas sewa, namun
terbesar terhadap nilai DAR adalah sektor menghapuskan beban sewa operasi atas
pertambangan dan nilai terendah pada beban asset lease pada laporan laba rugi.
sektor keuangan. Kenaikan yang sangat Pengakuan beban yang lebih besar tersebut
signifikan pada perusahaan sektor tambang berdampak pada penurunan net income.
dikarenakan perusahaan memiliki alat-alat Nilai ROA yang berdampak paling besar
berat dalam penggunaan kegiatan akibat kapitalisasi sewa adalah perusahaan
operasioanl perusahaan, sehingga harga yang berasal pada sektor Infrastruktur,
yang mahal dalam kepemilikan asset tetap Utilitas dan Transportasi dan terendah
tersedut menjadi salah satu faktor adalah persuahaan pada sekrot Industri
perusahaan untuk lebih memilih aktivitasi Dasar dan Kimia. Penelitian ini sejalan
sewa operasi dalam pengadaan asset. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Semakin tinggi nilai DER akan berdampak Nuryani, et al (2015), Wong and Joshi
pada semakin tingginya resiko terjadinya (2015), serta Bettie et al (1998), Mashuri
likuiditas perusahaan, hal tersebut dan Ermaya (2021).
178 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
Paired T-Test and CI: ROE_Pre; ROE_Post lab rugi dan laporan posisi keuangan serta
rasio keuangan yang dapat menggambar-
Paired T for ROE_Pre - ROE_Post
kan kinerja perusahaan. Sehingga, dalam
N Mean StDev SE Mean penelitian dilakukan untuk mengetahui
ROE_Pre 65 0.1006 0.2667 0.0331
ROE_Post 65 0.0758 0.3025 0.0375 apakah kapitalisasi sewa operasi memiliki
Difference 65 0.02484 0.07053 0.00875
dampak adanya perubahan dalam laporan
keuangan. Berdasarkan uji Hipoteses yang
95% CI for mean difference: (0.00736; 0.04232)
T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T- dilakukan dengan menggunakan uji Paired
Value = 2.84 P-Value = 0.006
T Test dan Annova dapat diambil
kesimpulan bahwa:
Terdapat berbedaan nilai rata-rata
ROE antara pre dan post yang dibuktikan 1. Kapitalisasi sewa operasi memiliki
dengan nilai p value 0,006 (nilai p value < pengaruh signifikan terhadap
0,05). Rata-rata ROE pada pre yaitu unrecorded lease liability (URL).
0,1006 sedangkan pada post yaitu 0,0758 Perubahaan tersebut memiliki penga-
sehingga nilai ROE post lebih kecil dari ruhnya terhadap pengakuan, pengu-
ROE pre. Dampak dari kapitalisasi sewa kuran serta pengungkapan liabilitas
menyebabkan adanya pengakuan yang sewa. Pengakuan tersebut dimunculkan
lebih besar, karena munculnya beban akibat perubahan kebijakkan yang
depreasisi serta beban bunga akibta mewajibkan diterapkan kapitalisasi
pembayaran liabilitas sewa. Sehingga,
sewa yang sebelumnya diindentifi-
berpengaruh pada nilai net income yang
mengalami penurunan. Penurunan dari net kasikan dalam operating lease.
income berdampak pula pada ekuitas pada Kapitalisasi sewa operasi juga memiliki
perusahaan. Nilai Tertinggi dampak pengaruh signifikan terhadap
kapitaliasi pada ROE terletak pada unrecorded lease assets (URA). Dalam
perusahaan sektor Infrastruktur, Utilitas laporan posisi keuangan, keberadaan
dan Transportasi dan terendah terdapat kegiatan sewa operasi yang diinden-
pada sektor perusahaan Industri Barang tifikasi akan berubah menjadi
Konsumsi. Hasil penelitian tersebut sejalan ditiadakan pada laporan laba rugi, dan
dengan penelitian Wong and Joshi (2015), muncul pada lapora posisi keuangan
Beattie et al (1998). Serta Ozturk dan sebagai Lease Asset atau Asset lease.
Secemelli (2016), tidak sejalan dengan Hal tersebut akan berdampak pada
penelitian yang dilakukan oleh Nuryani, et
perubahan total asset yang semakin
al (2015).
meningkat. Lebih lanjut, berbanding
5. Kesimpulan dan Saran terbalik dengan keberadan kapitalisasi
Simpulan sewa operasi pada ekuitas. Nilai ekuitas
Disahkannya PSAK 73 yang efektif mengalami penurunan pada saat terjadi
pada tanggal 01 Januari 2020, menuntut perubahaan kebijakan tunggal atas
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek sewa. Dikarenakan beban atas
Indonesia untuk mematuhi standar tersebut depresiasi dan beban bunga atas
berdasarkan konvergensi IFRS 16. liabilitas lease berdampak pada
Essentialnya standar baru tersebut penuruan nilai net income pada laporan
mengatur kegiatan sewa yang berlaku bagi laba rugi kegiatan operasional
pihak lessee. Dalam standar yang berlaku, perusahaan.
model akuntasi tunggal diperkenalkan 2. Kapitalisasi sewa juga memiliki
sebgai capital lease. Perubahan tersebut dampak secara keseluruhan atas kinerja
memiliki dampak adanya perubahan dalam perusahaan dengan adanya perubahan
struktur modal, jumlah angka pada laporan
179 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
rasio keuangan secara parsial yang study in the Middle East. 18(1), 112–
menggunakan data laporan keuangan 128. doi:
perusahaan dalam proksi pengukuran. 10.1504/IJEBR.2019.100654
Beattie, V., Edwards, K., & Goodacre, A.
Saran (1998). The impact of constructive
Berdasarkan penjelasan dan operating lease capitalisation on key
simpulan yang telah disampaikan, maka accounting ratios. Accounting and
penelitian ini diharapkan dapat mem- Business Research, 28(4), 233–254.
berikan saran kepada beberapa pihak doi:
diantaranya adalah bagi praktisi akuntansi 10.1080/00014788.1998.9728913
dan regulator dalam penyusunan rencana Bennett, B. K., & Bradbury, M. E. (2003).
dan kebijakan dapat mempertimbangkan Capitalizing non-cancelable operating
untuk mewajibkan perusahaan mengung- leases. Journal of International
kapkan nominal biaya atas alternative Financial Management and
pinjaman yang dilakukan perusahaan Accounting, 14(2), 101–114. doi:
dalam perolehan atas asset lease, serta 10.1111/1467-646X.00091
melakukan pengungkapan portofoli sisa Duke, J. C., Franz, D., & Hsieh, S. J.
umur sewa sehingga infor-masi yang (2012). Evaluating Constructive
disajikan dapat mempengaruhi dalam Lease Capitalization and Off-
pengambilan keputusan manajerial atas Balance-Sheet Financing: An
efesiensi asset lease tersebut. Instructional Case with FedEx and
Dan bagi peneliti selanjutnya, UPS. Accounting Perspectives, 11(1),
dapat melakukan pengembangan penelitian 57–69. doi: 10.1111/j.1911-
terkait kapitalisasi sewa operasi dan 3838.2012.00031.x
penerapan dari PSAK 73 atas sewa. Duke, J. C., Hsieh, S. J., & Su, Y. (2009).
Dengan cara menganalisa lebih lanjut Operating and synthetic leases:
pengungkapan sukarela dengan meng- Exploiting financial benefits in the
gunakan pengukuran nilai sekarang atas post-Enron era. Advances in
komitmen sewa yang di sajikan peru- Accounting, 25(1), 28–39. doi:
sahaan pada catatan atas laporan 10.1016/j.adiac.2009.03.001
keuangan, sehingga dapat membantu peru- Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
sahaan mengetahui informasi mengenai Multivariate dengan Program IBM
hutang yang bisa jadi menjadi salah satu SPSS 21 Update PLS Regresi.
faktor manajerial untuk menyembunyikan Semarang: Badan Penerbit
demi alasan pemberian kompensasi dan Universitas Diponegoro.
kinerja manajerial. Hery. (2016). Analisis Kinerja
Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2020). Standar
DAFTAR PUSTAKA Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Ahalik. (2019). Perbandingan Standar Salemba Empat.
Akuntansi Sewa PSAK 30 Sebelum Imhoff, E. A., Lipe, R., & Wright, D.
dan Sesudah Adopsi IFRS serta (1991). Operating leases: Impact of
PSAK 73. Perbandingan Standar constructive capitalization.
Akuntansi Sewa PSAK 30 Sebelum Accounting Horizons, 5(1), 51-63.
Dan Sesudah Adopsi IFRS Serta https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.
PSAK 73, 11(1), 165–173. doi: 11.034
10.17509/jaset.v11i1.17612 Kieso. (2014). Intermediate Accounting
Alabood, E., Abuaddous, M., & Bataineh, IFRS Edition 2nd ed. United States of
H. (2019). The impact of IFRS 16 on America: John Wiley & Sons, Inc.
airline companies: An exploratory Magli, F., Nobolo, A., & Ogliari, M.
180 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}
(2018). The Effects on Financial Media Publising.
Leverage and Performance: The IFRS Sutedi, A. (2012). Good Corporate
16. International Business Research, Governance. Jakarta: Sinar Grafika.
11(8), 76. doi: 10.5539/ibr.v11n8p76 Widyatuti, M. (2017). Analisa Kritis
Martani, D., Siregar, S. V., Wardhani, R., Laporan Keuangan. Surabaya: CV.
& Farahmita, A. (2016). Akuntansi Jakad Media Nusantara.
Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Wijaya, D. (2017). Manajemen Keuangan
Jakarta: Salemba Empat. Konsep dan Penerapannya. Jakarta:
Mashuri, A. A. S., & Ermaya, H. N. L. PT Grasindo.
(2021). Penerapan Standar Akuntansi Wong, K., & Joshi, M. (2015). The impact
PSAK 73 Leases Terhadap Kinerja of lease capitalisation on financial
Keuangan Perusahaan yang Terdaftar statements and key ratios: Evidence
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal from Australia. Australasian
MONEX, 10(1). Accounting, Business and Finance
Nuryani, N., Heng, T. T., & Juliesta, N. Journal, 9(3), 27–44. doi:
(2015). Capitalization of Operating 10.14453/aabfj.v9i3.3
Lease and Its Impact on Firm’s
Financial Ratios. Procedia - Social
and Behavioral Sciences,
211(September), 268–276. doi:
10.1016/j.sbspro.2015.11.034
Öztürk, M., & Serçemeli, M. (2016).
Impact of New Standard “IFRS 16
Leases” on Statement of Financial
Position and Key Ratios: A Case
Study on an Airline Company in
Turkey. Business and Economics
Research Journal, 7(4), 143–143. doi:
10.20409/berj.2016422344
Putri, H. S., Kirana, D. J., & Sari, R. H. D.
P. (2018). Determinan Penerapan
Revaluasi Aset Tetap. Konferensi
Riset Nasional Ekonomi, Manajemen,
Dan Akuntansi 1.
R.Scott, W. (2015). Financial Accounting
Theory. Canada: Person Prentice.
Safitri, A., Lestari, U. P., & Nurhayati, I.
(2019). Analisis Dampak Penerapan
PSAK 73 Atas Sewa Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Industri
Manufaktur, Pertambangan dan Jasa
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2018. Prosiding
Industrial Research Workshop and
National Seminar, 10(1), 955–964.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Jakarta Selatan: Change
Publication.
Septiana, A. (2019). Analisis Laporan
Keuangan. Pamengkasan: Duta
181 JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING
| Vol. {5}, No. {1}, {2021}, {164-181}| ISSN: {2548-9917}

You might also like