Professional Documents
Culture Documents
Gagasan Pengembangan Pendidikan Pesantren Berbasis Maritim Di Banten
Gagasan Pengembangan Pendidikan Pesantren Berbasis Maritim Di Banten
org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 18(1), 2020, 19-35
Naskah Diterima: 16 Oktober 2019; Direvisi: 19 Maret 2020; Disetujui: 02 April 2020
Abstract
Indonesia as an archipelagic country has the extraordinary potential marine wealth. It's just that,
maritime culture in the nation's community has faded and is more oriented to land development
(agrarian). This paper will examine the response of the pesantren world to the idea of developing a
maritime spirit in supporting the idea of Indonesia as the world's maritime axis. Research questions
were formulated to answer how understanding of maritime concepts was constructed and
implemented by the pesantren community. This research is a qualitative research, by taking a case in
pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. From this case, the study concluded that pesantren
did not have a clear concept in initiating maritime-based religious education. Various problems still
hamper pesantren in building maritime culture such as related to technology and information
systems, facilities and infrastructure, human resources. New strategies are needed in targeting
pesantren for the formation of a maritime pesantren model. The government through the Ministry of
Religion needs to make many breakthroughs to further socialize and start educational development
related to maritime affairs.
Keywords: Banten; Maritime; Pesantren; Religious education
Abstrak
Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi kekayaan laut yang luar biasa. Hanya saja,
budaya maritim pada masyarakat bangsa ini pernah meredup dan lebih berorientasi pada
pembangunan daratan (agraris). Tulisan ini akan mengkaji respons dunia pesantren terhadap gagasan
pembangunan semangat maritim dalam mendukung terciptanya Indonesia sebagai poros maritim
dunia. Pertanyaan penelitian dirumuskan untuk menjawab bagaimana pemahaman konsep maritim
dikonstruksi dan diimplementasikan oleh masyarakat pesantren. Penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif, dengan mengambil kasus di pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. Dari kasus
ini, penelitian menyimpulkan bahwa pesantren belum mempunyai konsep yang jelas dalam
menggagas pendidikan keagamaan berbasis maritim. Berbagai permasalahan masih menjadi
hambatan pesantren dalam membangun budaya maritim seperti terkait sistem teknologi dan
informasi, sarana dan prasarana, sumber daya manusia. Perlu strategi baru dalam membidik pesantren
untuk pembentukan model pesantren maritim. Pemerintah melalui Kementerian Agama perlu
melakukan banyak terobosan untuk lebih mensosialisasi dan memulai pembangunan pendidikan
terkait dengan kemaritiman.
Kata Kunci: Banten; Maritim; Pesantren; Pendidikan keagamaan
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 20
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
pesantren maritim. Ke-360 tersebut berasal dari kehadiran kultur ini pula, Indonesia baru bisa
20 provinsi di Indonesia. Namun, nantinya menjadi sebuah kekuatan laut. Sedangkan,
program pesantren maritim ini akan dilakukan dengan komponen ekonomi maritim, Indonesia
di seluruh Indonesia. Dari Aceh hingga Papua dapat membangun basis ekonomi rakyatnya di
(Republika.co.id, 2015). sepanjang jalur pelayaran internasional, dengan
kehadiran pelabuhan-pelabuhan bertaraf
Sejak berpartisipasi dalam Sail Tomini
internasional dan keterhubungan mereka
2015, sejak itu pula wacana pesantren maritim
dengan pelabuhan-pelabuhan tradisional yang
dimulai. Namun permasalahannya, seperti apa
sudah ada sebelumnya di masa kolonialisme.
konsep pesantren maritim itu. Ketika penulis
Sebagai konsekuensinya, kebijakan Poros
mencoba menyusuri informasi dan pidato-
Maritim Dunia yang diimplementasikan
pidato pejabat Kementerian Agama, nampak
Presiden Joko Widodo tidak dapat dipisahkan
belum ada konsep yang utuh dan jelas
dari doktrin Trisakti Presiden Sukarno, yakni
mendeskripsikan pesantren maritim. Dalam
kemandirian di bidang politik, ekonomi, dan
konteks ini, mencoba mengeksplorasi gagasan
sosial-budaya.
dan konsep mengenai pesantren maritim.
Anggraeni menyebutkan dengan
Pertanyaan penelitian dirumuskan:
mengembalikan kejayaan laut akan dapat
bagaimana gagasan, respons dan implementasi
menjadi negara ini berdaya saing serta memiliki
pengembangan pendidikan keagamaan berbasis
produktivitas yang tinggi. Adapun strategi dan
maritim di pesantren di wilayah Banten?
kebijakan yang akan dilakukan oleh presiden
Pertanyaan diperjelas dengan pertanyaan
Joko Widodo sesuai dengan visi- misinya, yaitu
rincian bagaimana tradisi kemaritiman dalam
(1) Menerapkan paradigma baru yakni termasuk
sejarah Banten? Dan bagaimana respons
di dalamnya adalah ocean based development;
pesantren di Banten terhadap gagasan pesantren
(2) Memiliki strategi yang meliputi penguatan
maritim?.
konektivitas dan peningkatan pertahanan
KAJIAN PUSTAKA keamanan laut Indonesia; (3) Kebijakan terkait
pembangunan infrastruktur; (4) Kebijakan
Kajian mengenai pengembangan budaya peningkatan keamanan laut terkait dengan
maritim ini belum banyak, apalagi dikaitkan illegal fishing (Anggraeni, 2016). Gagasan
dengan peran lembaga pendidikan pesantren. pengembangan pesantren dalam konteks
Terkait dengan pembangunan maritim yang budaya maritim merupakan konsekuensi
juga terkait dengan partisipasi pendidikan salah paradigma ocean based development.
satu yang bisa disebut misalnya Tide Aji
Pratama menyebutkan bahwa isu-isu terkait Dari aspek pembangunan terkait
keamanan maritim tidak melulu terkait dengan kemaritiman, Kerajaan Demak tempo dulu
politik antar negara dalam artian state security, pernah merintis menjadi pemerintahan maritim.
tetapi juga human security, khususnya terkait Ada dua faktor kemajuan berbasis maritim.
dengan ancaman asimetris, yaitu terorisme, pertama, faktor maritim yang didukung oleh
imigran ilegal, penyeludupan narkotika, faktor agraris yang bisa diandalkan. Kedua,
penangkapan ikan ilegal dan perdagangan faktor agama yang telah diajarkan oleh para
manusia. Sehingga tugas untuk menjaga ke- wali. Para wali ini selain berdakwah, juga
amanan laut kita membutuhkan kerja sama antar berperan sebagai penasihat kerajaan, karena
instansi di dalam negeri yang solid berdasarkan beliau selain ahli di bidang agama juga piawai
pemahaman akan perkembangan isu-isu di bidang yang lain seperti bidang politik,
keamanan maritim tersebut (Pratama, 2015) sosial, ekonomi, budaya, seni, kesehatan, dan
lainnya. Warisan-warisan negara tradisional itu
Nainggolan (2015) menyebutkan sampai sekarang masih eksis di nusantara.
dengan menghidupkan kembali budaya Penulis menduga yang menjadi faktor kendala
maritim, bangsa Indonesia diharapkan sudah utama pengembangan budaya maritim di
harus meninggalkan budaya lama kontinental- Indonesia, salah satunya belum tersedianya
nya yang berorientasi ke darat, agar dapat sumber daya manusia yang memiliki
menjadi sebuah negara bahari, seperti dalam kompetensi kelautan yang memadai. Sehingga
masa Majapahit dan Sriwijaya. Hanya dengan
21 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
dengan kekayaan alam di laut yang banyak ini, pesantren di daerah pantai mulai dari Banten
Indonesia belum bisa mengolah serta Lama hingga ke wilayah Serang Barat. Selain
memanfaatkan secara optimal. Selain itu, kunjungan, pengumpulan data dilakukan
banyaknya tindakan kriminal di sekitar dengan wawancara dan pengamatan mendalam.
ekonomi pelabuhan membawa dampak negatif Sumber informan untuk pengumpulan data ini
serta turunnya supremasi Indonesia atas lautan melibatkan beberapa pihak yang terdiri pejabat
(Pianto, 2017). Kementerian Agama di Kantor Wilayah Banten,
Pengasuh Lembaga Pesantren sasaran
Faktor penyebab hilangnya semangat
penelitian, sebagian pengajar pada pesantren
maritim, Yuliati menyebutkan bahwa
sasaran, dan sebagian santri pesantren sasaran.
datangnya orang Eropa, terutama bangsa
Selebihnya data pendukung diperoleh dengan
Belanda mencoba menguasai bumi Nusantara,
cara membaca data kepustakaan serta data-data
para penguasa diikat melalui sejumlah
yang mungkin dihimpun dari beberapa sumber
perjanjian yang menghilangkan daerah pantai.
seperti internet dan media massa.
Daerah pantai menjadi milik bangsa Belanda.
Dampak yang timbul adalah lama kelamaan Data yang terkumpul kemudian
jiwa bahari yang dimiliki bangsa Indonesia dikonstruksi untuk menjawab pertanyaan dasar
mulai hilang. Bangsa Indonesia adalah bangsa penelitian tentang pengembangan pendidikan
yang dikelilingi lautan, namun bukan bangsa keagamaan berbasis kemaritiman. Karena
yang memiliki laut, karena laut telah menjadi penelitian ini termasuk kajian yang awal
milik bangsa Belanda (Yuliati, 2014). mengenai pesantren maritim, maka analisa dan
paparan hasil penelitian ini lebih banyak
Dari berbagai konsep di atas, kajian ini
menggunakan teknik eksploratif.
mencoba memetakan respons dan permasalahan
yang muncul di pesantren dalam menyikapi HASIL DAN PEMBAHASAN
gagasan pendidikan kemaritiman. Tulisan
kajian ini penting untuk mengembalikan Konteks Sejarah Banten : Poros Maritim
semangat kemaritiman dalam lembaga Tempo Dulu
pendidikan keagamaan seperti pesantren. Untuk menelusuri jejak pesantren dalam
pengembangan budaya Maritim, peneliti
METODOLOGI tertarik untuk melacak jejak sejarah maritim
Penelitian dilakukan dengan metode dalam sejarah Banten. Sejarah menjadi alat
penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi untuk mereorientasi sistem kelautan Indonesia
kasus. Kasus yang dipilih adalah pesantren dan jalan untuk membangun kembali budaya
Bisnis.com Istana Mulia Cinangka Banten. maritim, sehingga unsur-unsur yang bermata
Pertimbangan pemilihan pesantren ini pencaharian hidup dan masyarakat pendukung
didasarkan bahwa: 1) setelah menelusuri dari budaya maritim akan kembali menemukan
kota Banten Lama, ternyata sulit menemukan kejayaannya (Pribadi, 2017).
pesantren yang syarat dengan kultur maritim. Setelah Malaka Jatuh ke tangan Portugis
Kebanyakan pesantren lebih mengutamakan pada tahun 1511, maka para pendakwah dan
tafaquh fiddin dalam pengertian pesantren pejuang Malaka yang kebanyakan adalah
untuk pemahaman kitab-kitab rujukan agama. muslim bertebaran seantero nusantara.
Karena itu, jarang sekali ditemukan pesantren Momentum ini menjadikan Islam berkembang
yang akrab dengan kultur kelautan; 2) Pesantren masif di nusantara melalui jalur maritim.
Bisnis.com Istana Mulia masuk dalam daftar Berbagai pelabuhan dan kekuasaan Islam di
pertama pesantren yang tercatat sebagai nusantara banyak terletak di pantai-pantai
pesantren maritim/bahari di Kementerian seperti Demak, Cirebon, Banten (Pianto, 2017).
Agama Kanwil Provinsi Banten; 3) Pesantren
ini berlokasi di daerah pantai, tepatnya di sekitar Menghadapi kolonialisme Barat, Banten
pantai Anyer Cilegon Banten. pernah menjadi pusat mobilisasi persiapan
penyerangan Portugis di Malaka yang dipimpin
Pengumpulan data dilakukan dengan oleh Pangeran Sabrang Lor (Adipati Unus).
cara mengunjungi lokasi yang didahului Mobilisasi melibatkan kapal-kapal dari Gowa
penelusuran untuk membaca konstruksi
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 22
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
dan Pasukan dari Demak berkumpul di Banten. Daerah kekuasaan Banten mencakup
Walaupun serangan Adipati Unus ke Malaka juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi
ini yang dilakukan dua kali yaitu tahun 1513 Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten
dan 1518 belum membuahkan kemenangan, untuk pertama kalinya, orang Portugis telah
namun jejak Adipati Unus telah menjadi lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris
warisan spirit bagaimana orang nusantara mendirikan loji di Banten, baru kemudian
dengan gagah, berani menantang setiap disusul orang Belanda. Selain itu, orang-orang
kehadiran penjajah di negeri ini. Makam Perancis dan Denmark pun pernah datang di
Adipati Unus yang meninggal ketika memimpin Banten. Sayangnya setelah Sultan Ageng turun
penyerangan Malaka 1521 dan dimakamkan di tahta (1683) kebesaran Banten mengalami
Kota Banten Lama menjadi bukti penting kemunduran dan kemudian Belanda mengambil
bahwa Banten saat itu telah menjadi tempat alih.
penting dalam kepemimpinan lautan di Kebesaran Banten sebagai kota
nusantara. pelabuhan selanjutnya berpindah ke Sunda
Banten pernah terkenal sebagai sebuah Kelapa (Jayakarta). Belanda pada tahun 1605
kota pelabuhan yang sangat ramai dengan mulai berpikir untuk mencari pelabuhan baru
masyarakatnya yang terbuka dan makmur. yang bisa menggantikan posisi Banten (Untoro,
Semula pada abad ke-5 Banten adalah bagian 2006). Setelah Belanda berhasil merebut
dari Kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Banten Jayakarta (1619), Pieter Both yang menjadi
berdiri 1525. Pendapat lain mengatakan bahwa Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih
Banten berdiri pada tahun 1520 (Kartodirjo, 1966). Jayakarta sebagai basis administrasi dan
Pembangunan Banten sebagai kota perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten,
perdagangan di mulai dengan pembangunan karena pada waktu itu di Banten telah banyak
Istana Sorosowan, alun-alun dan masjid atas kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa
perintah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga
Jati) kepada anaknya Maulana Hasanudin yang Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan
dikerjakan kurang lebih antara tahun 1522 dan pelabuhan kecil. Karena kemudian menjadikan
selesai pada tahun 1526. Oleh penguasa lokal, Batavia sebagai pusat pendudukan di
Arya Surajaya, pada tahun 1526 Banten Nusantara, maka selanjutnya kebesaran Batavia
diserahkan kepada Sunan Gunung Jati. Gunung menggantikan Banten.
Jati kemudian menobatkan anaknya Maulana
Kebesaran Banten sebagai kota maritim
Hasanudin untuk memimpin Banten (Graaf and
antara 1522-1683 telah menjadikan kota ini
Pigaud, 1989)
selain titik temu arus perniagaan dari Makassar
Kebesaran Banten sebagai kota Maritim dan Mataram, Banten juga telah menjelma
mengalami masa jayanya semasa pemerintahan menjadi kota internasional yang melibatkan
Sultan Ageng (1651-1683). Saat itu Banten perwakilan negara-negara seperti Portugis,
mengalami masa keemasannya. Abad ke-17 Spanyol dan Inggris mempunyai loji di daerah
Masehi, Banten merupakan salah satu pusat ini. Banten juga telah menjadi pusat
perniagaan penting dalam jalur perniagaan perkembangan Islam melalui peran Syekh
internasional di Asia. Lombard (2005) Yusuf dari Makassar. Ketika kerajaan Gowa
menyatakan salah satu kawasan laut nusantara ditaklukkan Belanda (1699), Syekh Yusuf
yang dianggap sebagai media pertemuan pindah ke Banten semasa Sultan Ageng dan
kebudayaan antar kelompok masyarakat adalah diangkat menjadi mufti di sana. Pada periode ini
Selat Sunda, semasa kekuasaan Kerajaan Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan
Banten (Lombard, 2005). Seorang pelaut dari agama Islam, dan Syekh Yusuf memiliki murid
Prancis, Claude de Forbin, dalam catatan dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal
perjalanan tahun 1686 yang dibukukan dalam Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng
Dorleans (2006) mengemukakan betapa besar Bisai. Ketika pasukan Sultan Ageng dikalahkan
dan kosmopolitannya Banten yang ia kunjungi Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap
pada tahun 1670 (Octavian and Yulianto, 2014). dan diasingkan ke Srilanka pada bulan
September 1684 (Kila, 2018).
23 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 24
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
Pandeglang (35 desa pesisir), Kab. Serang (36 untuk menciptakan kedaulatan (ideologi,
desa pesisir), Kab. Tangerang (23 desa pesisir), politik, sosial, ekonomi, termasuk pangan dan
Kota Cilegon (13 desa pesisir), Kota Serang (2 energi dan hankam) dengan menjadikan laut
desa pesisir). Potensi perairan umum Provinsi sebagai pusat orientasi ideologis (wawasan dan
Banten antara lain sungai (150 buah dengan mentalis) dan sumber material pembangunan.
total panjang sungai 2261,0 Km), cekdam/ Dalam konteks ini, poros maritim lebih
waduk (17 buah dengan total luas 620,5 Ha), berorientasi pada pengoptimalan pengelolaan
danau/situ (72 buah dengan total luas 226,6 Ha), sumber daya laut –kombinasi antara
rawa (34 buah dengan total luas 1442,9 Ha), dan penguasaan, pemanfaatan, pemeliharaan,
genangan lainnya (58 buah dengan total luas konservasi, dan restorasi–jika dibutuhkan–
432,6 Ha). Sedangkan luas perairan laut untuk kepentingan kita sendiri (Tahara, 2016b).
Provinsi Banten sebesar 11.486,72 Km2 yang Setelah menyusuri lembaga pesantren
tersebar di wilayah Kabupaten dan Kota mana yang paling pas untuk rintisan pesantren
Provinsi Banten. Daerah yang memiliki luas maritim, dan penulis tidak menemukan lembaga
perairan laut terbesar adalah Kabupaten pesantren yang syarat dengan budaya maritim.
Pandeglang, yaitu sebesar 1.702,00 Km2, Kultur maritim di Banten, termasuk di
sedangkan BPS Banten dalam Angkat (2017), pesantren, nampaknya sudah jauh dari watak
Kabupaten Serang merupakan daerah yang dan karakter mereka. Degradasi perniagaan
memiliki luas areal budidaya perikanan maritim Banten tak pelak dilatarbelakangi oleh
menurut kabupaten/kota dan jenis budidaya di masuknya kekuasaan Belanda di wilayah ini
Provinsi Banten, dengan luasan total mencapai yang tidak hanya bertujuan untuk melakukan
5.894,57 ha. Provinsi Banten mempunyai dua upaya perdagangan, tetapi juga berhasrat
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yaitu di menjalankan praktik monopoli perdagangan di
Perairan Samudera Hindia dan Perairan Laut pelabuhan. Proses ini berjalan beriringan
Jawa (Darma, 2019). dengan degradasi kebudayaan maritim
Banten juga menjadi jalur Alur Laut masyarakat nusantara lainnya (Supriyono,
Kepulauan Indonesia (ALKI) berdasarkan The 2013; Octavian and Yulianto, 2014).
United Nations Convention on the Law of the Sejarah pendidikan Islam di Banten, ter-
Sea (UNCLOS) 1982. Alur ini merupakan alur masuk di pesantren, pun kemudian disibukkan
untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dengan pengajaran spiritual dan kejuangan
dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara untuk melawan penjajah. Muslimah menyebut-
asing di atas laut tersebut untuk dilaksanakan kan tokoh agama (ulama) kemudian lebih
pelayaran dan penerbangan damai dengan cara banyak menjadi pengarah kehidupan pribadi
normal. Selat Sunda sebagai salah satu selat dan masyarakat dalam beragama, memberantas
tersibuk di Indonesia merupakan bagian dari kebodohan melalui pendidikan, juga sebagai
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yang penggelora semangat jihad masyarakat untuk
menghubungkan perairan Samudera Hindia melawan penjajah (Muslimah, 2017).
melewati Selat Karimata menuju Laut Natuna
Utara atau sebaliknya. Pengamanan sebagai Karena penulis kesusahan mencari
implikasi daerah ALKI-I di Selat Sunda, pesantren berkarakter maritim, akhirnya penulis
membutuhkan ketahanan maritim masyarakat kembali ke petunjuk yang diberikan oleh
wilayah Banten (Eko Yuri, Gunawan and Kemenag Kanwil Provinsi Banten. Dari
Barnas, 2018). Kemenag Kanwil Banten, penulis mendapatkan
daftar pesantren Maritim di Banten sebanyak 6
Respons dan Transformasi Pesantren buah, dan nomor satu disebutkan pesantren
terhadap Gagasan Pesantren Maritim Bisnis.com Istana Mulia yang berlokasi di dekat
Pantai Anyer, dan masuk wilayah Serang.
Gagasan Indonesia sebagai poros
Segeralah penulis meluncur ke sana untuk
maritim, menurut Tasrifin Tahara (2016)
mengkaji sejauh mana pengembangan budaya
merupakan usaha reorientasi pembangunan
Maritim sudah diimplementasikan di pesantren
bangsa dari land-centered ke marine centered
tersebut. Penulis sebelumnya membayangkan
develompment. Dalam pemahaman ini, poros
bahwa pesantren ini karena dekat pantai, maka
maritim berisi visi misi dan langkah strategis
25 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
ada aktivitas pesantren yang berhubungan pusat kota Pelabuhan Ratu. Dilahirkan dari
dengan laut. keluarga sederhana, Ayi tidak bisa menikmati
masa belajar yang memadai di kampungnya.
Namun bayangan itu ternyata jauh dari
Pada tahun 1986 ia harus mengalami putus
kenyataan. Dari sisi lokasi, adalah benar bahwa
sekolah karena kurang biaya. Ayahnya yang
pesantren ini berlokasi tidak jauh dari laut,
tidak sanggup membiayai pendidikan Ayi,
sekitar 1 kilometer dari bibir pantai. Berbeda
akhirnya menyarankan kalau hidup Ayi mau
dari bayangan sebelumnya, ternyata pesantren
berubah, maka pergilah ke Jakarta. Itupun untuk
ini lebih dekat dengan suasana pesantren
pergi ke sana, Ayi kecil harus mengumpulkan
bercorak perkebunan. Pesantren ini lebih
uang saku sendiri. Maka Ayi kecil pun
mengembangkan pesantren sebagai tempat
mengumpulkan uang saku itu dengan menjadi
wisata spiritual berbasis kebun. Tidak ada
kuli pengangkut singkong.
sedikitpun aktivitas yang berbau kelautan.
Padahal sebenarnya pesantren ini potensial Setelah sedikit uang terkumpul, Ayi
untuk mengembangkan pesantren model kecil yang waktu itu berumur 10 tahun, untuk
kelautan karena dari sisi geografis berdekatan memperbaiki nasib memberanikan diri pergi
dengan laut. Belum adanya konsep mengenai meninggalkan kampung halaman. Ia berjalan
pesantren maritim menjadi sebab pesantren ini kaki meninggalkan kampungnya sepanjang
belum mengembangkan budaya maritim. Hal kurang lebih 25 Km menuju jalan besar untuk
ini sesuai dengan pengakuan pimpinan menuju Jakarta. Hal itu dilakukan untuk
pesantren Bisnis.com Istana Mulia. menghemat uang sakunya. Sampai di kota
Metropolitan, Ayi bekerja menjadi kernet jahit.
Kami memang belum memahami konsep
Gaji tiga puluh lima ribu rupiah seminggu
pesantren maritim. Kami menunggu
hanya cukup untuk makan sehari-hari. Setiap
pedoman yang mestinya kami terima dari
malam, ia tidur beralaskan bahan levis dan
Kementerian Agama. Ketika ada wacana
terkadang tidur di atas mesin obras.
pesantren Maritim, memang kami
Ruangannya sangat sempit, bau apek, panas dan
mengajukan diri untuk menjadi salah satu
pengap, bahkan kadang tidur ditemani kecoa,
pesantren untuk dikembangkan dalam
tikus got dan curut nying - nying. Namun apalah
perspektif pesantren maritim ini. Namun
daya, keadaan memaksanya untuk tetap
sejauh ini kami belum mendapatkan
bertahan.
pedoman apapun untuk melaksanakan
pesantren maritim (Wawancara dengan Tiga bulan di Jakarta, karena usianya
Ayi Muzayini, Pengasuh Pesantren masih terlalu kecil untuk bekerja, kemudian ada
Bisnis.com). yang menyarankan agar Ayi tinggal di Panti
Asuhan. Menerima tawaran itu, Ayi kecil
Nama lengkap pesantren ini adalah
bergabung ke Panti Asuhan yang berafiliasi
pesantren Bisnis.com Istana Mulia. Berlokasi di
dengan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.
Kampung Nangkabeurit, Bantarwaru Cinangka
Selama enam tahun Ayi Muzayini menempuh
Serang Banten. Terletak di pantai Barat Pulau
pendidikan di sana. Dari sana dia mendapatkan
Jawa, dari arah Cilegon pesantren ini berada
ijazah pendidikan jenjang menengah pertama
kurang lebih 17 Km sebelum sampai Pantai
dan menengah atas. Tidak sia-sia Ayi Muzayini
Carita Anyer Banten. Berjarak kurang lebih 1
merantau ke Jakarta, karena dia tidak jadi
Km dari laut, pesantren ini potensial untuk
ketinggalan dalam pendidikan formalnya.
digagas sebagai pesantren maritim. Pesantren
ini berdiri pada tahun 2012 oleh seorang anak Berbekal dengan ilmu agama dan ijazah
muda bernama ustaz Ayi Muzayini yang saat pendidikan menengah atas, Ayi Muzayini suatu
penulis datang menemuinya pertama kali saat berkesempatan itu melanjutkan hidupnya
berusia kurang lebih 40 tahun. untuk merantau ke luar negeri. Secara kebetulan
ada yang menawarinya pergi ke Kuwait. Maka
Selintas tentang Ustaz Ayi Muzayini,
demi pengalaman yang lebih luas, sebagaimana
dia adalah seorang anak petani udik dari daerah
tekatnya dia meninggalkan kampung halaman
Sukabumi. Ayi lahir September 1976 di sebuah
di Sukabumi, kali ini dia membuat keputusan
kampung Mariuk, Jampang Tengah Kabupaten
besar dengan meninggalkan Indonesia mencari
Sukabumi, tepatnya sekitar 78 kilometer dari
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 26
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
27 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 28
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
angkatan ketiga yang lulus tes dan diterima di Pertama, Pesantren Bisnis.com Istana
Istana Mulia berjumlah 115 orang dari jumlah Mulia sejauh ini membangun keunggulan skills
yang mendaftar online 423 orang. Asal sekolah di bidang IT online. Dengan keunggulan
santri ini berasal dari berbagai wilayah tersebut, pesantren ini bisa mempromosikan
Indonesia. Walau Provinsi Banten, Jawa Barat, hasil laut dan olah lanjut hasil laut yang
dan DKI Jakarta masih menjadi mayoritas asal dihasilkan oleh masyarakat sekitar melalui
santri, namun santri ada juga yang berasal dari media online. Hal ini akan mempercepat produk
Papua, Palembang, Lampung, Gorontalo, kelautan yang dimediasi pesantren dikenal oleh
Banjarmasin, Kalimantan, Bengkulu, Padang, pasar. Kedua, Kedekatan lokasi Pesantren
Medan, Manado, dan lainnya. Total santri yang dengan laut memungkinkan pesantren dapat
lulus tes dan diterima di Istana Mulia pada bulan berinisiatif melakukan usaha eksplorasi dan
Oktober 2015 adalah sebanyak 192 santri. budi daya komoditi kelautan seperti budidaya
ikan dan pengembangan rumput laut. Ketiga,
Periode merintis pesantren maritim
Dengan nama pesantren Bisnis.com
(2016). Untuk pengembangan pesantren ke
memungkinkan pesantren ini melakukan usaha
depan, menurut pimpinan pesantren ini, mereka
lanjut dari komoditi kelautan seperti reproduksi
berminat untuk menjadi salah satu pesantren
hasil laut seperti pengalengan ikan, pembuatan
yang mengembangkan pesantren maritim atau
minuman berbahan baku rumput laut. Keempat,
pesantren bahari. Maka ketika Kementerian
Kedekatan lokasi pesantren dan minat pesantren
Agama merintis pengembangan pesantren
yang ingin mengembangkan pesantren sebagai
maritim yang dicanangkan dengan keterlibatan
tujuan wisata spiritual memungkinkan
Kementerian Agama melalui Sail Tomini 2015
pesantren ini mengembangkan wisata spiritual
di Sulawesi Tengah, Pesantren Bisnis.com
bernuansa kelautan.
Istana Mulia Cinangka Serang mengajukan diri
menjadi salah satu pesantren yang siap Menyikapi tentang wacana pesantren
dikembangkan menjadi pesantren maritim. maritim, Ustaz Ayi Muzayini menjelaskan
bahwa pesantren Bisnis.com Istana Mulia
Di Provinsi Banten terdapat enam
sangat menunggu konsep pesantren maritim ini.
pesantren yang mengajukan diri menjadi
Diakui oleh mereka, bahwa mereka masih
pesantren bahari atau pesantren maritim, yaitu
merasa kebingungan mulai dari mana untuk
1) Pesantren Bisnis.com Istana Mulia
mengembangkan pesantren maritim ini.
Nangkabeurit Bantar Waru Cinangka Serang; 2)
Karenanya mereka sangat menanti konsep
Pesantren Nurul Mursyidah Pegadungan
pesantren maritim ini, karena kami memang
Karangtanjung, Pandeglang; 3) Pesantren
mempunyai konteks sosial dan geografis yang
Manahijussadat Serdang Pasir Keong, Cibadak
dekat dengan kelautan.
Lebak; 4) Pesantren Nurul Fikri Babakan
Padang Cibungur, Leuwidamar, Lebak; 5) Barangkali yang bisa kami lakukan
Pesantren As-Syifa Cikadu Indah Tanjungjaya adalah memulai dengan memetakan
Panimbang Pandeglang; 6) Pesantren Nurul potensi kelautan yang ada pesantren
Hikmah Cipacung Karangsuraga Cinangka kami, seperti hasil tangkap ikan para
Serang (Data Kemenag Kanwil Banten, 2019). nelayan, produksi makanan dari hasil
laut seperti kerupuk udang, terasi. Kami
Menuju pengembangan pesantren
dengan pesantren yang kuat di bidang
maritim, Pesantren Bisnis.com Istana Mulia
online, akan mempromosikan produk-
belum mempunya konsep khusus untuk menuju
produk kelautan yang dihasilkan nelayan
ke sana. Ketika peneliti datang ke lokasi,
di sekitar kami (Wawancara Ayi
mereka baru mengumpulkan informasi
Muzayini, Pengasuh Pesantren
bagaimana mengembangkan pesantren maritim
Bisnis.com).
tersebut. Menurut pengamatan peneliti,
pesantren bisnis.com Istana Mulia mempunyai Pesantren Maritim: Konsep dan
beberapa potensi yang bisa dikembangkan Implementasi Program
dalam kerangka pesantren maritim, sebagai
berikut. Herlan Prasetyo (2016) menyebutkan
bahwa pembangunan maritim perlu
29 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 30
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
pesantren di Indonesia. Dengan bentangan garis perilaku dari masyarakat Indonesia yang
pantai yang panjang, dapat dipastikan bahwa sebelumnya didominasi budaya agraris, menuju
Indonesia mempunyai ribuan pesantren di masyarakat yang sadar dengan budaya kelautan.
daerah pantai. Hanya saja keberadaan pesantren Dalam menuju perubahan paradigma
di garis pantai tidak bisa menjamin bahwa pembangunan, Kementerian Kelautan telah
pesantren itu sudah masuk dalam kategori mencanangkan beberapa program prioritas di
pesantren maritim. Kasus Pesantren Bisnis.com bidang kelautan antara lain 1) penanggulangan
istana mulia yang dekat laut dan sangat dan penyelesaian UU fishing dan keamanan
berpotensi menjadi pesantren maritim ternyata
laut; 2) Industri perikanan dan hasil laut; 3) tata
belum memahami konsep atau arah pesantren ruang laut, konservasi dan rehabilitasi pesisir
maritim. Hal ini tampak dari ungkapan dan laut, serta wisata bahari; 4) kesejahteraan
pimpinan pesantren yang menyatakan belum nelayan, pembudidayaan ikan dan petambak
tahu hendak mau dibawa ke mana dengan garam; 5) perundingan dan penetapan batas
gagasan pesantren maritim. laut, penamaan laut dan pengelolaan pulau-
Namun dari daya dukung lingkungan, pulau kecil.
peneliti beranggapan bahwa pesantren Dari beberapa program prioritas
Bisnis.com IMG memenuhi untuk menjadi Kementerian Kelautan ini, pesantren bisa ambil
rintisan pesantren maritim, karena didukung bagian dalam program-program yang bisa
dengan fakta-fakta sebagai berikut: 1) lokasi dilakukan pesantren seperti ikut dalam
pesantren Mulia ini dengan garis pantai berada pengembangan industri hasil laut, pem-
kurang lebih 1 Km; 2) masyarakat di sekitar budidayaan ikan, dan industri garam
pesantren banyak yang mempunyai profesi pengembangan wisata bahari. Pesantren
yang berhubungan dengan laut seperti nelayan, Bisnis.com Istana Mulia sendiri lebih
pengkonsumsi ikan laut; 3) pesantren dapat pengembangan pemasaran industri hasil laut
mengembangkan program-program yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar, budi
berkaitan dengan kelautan seperti turut serta daya perikanan dan pengembangan wisata
dalam ekspose dan pemasaran produk kelautan. spiritual bernuansa kelautan.
Program pemerintah di bidang
pengembangan kemaritiman dan peluang Agenda Pengembangan Pesantren Maritim
partisipasi pesantren. Pemerintahan di bawah Secara umum menurut Prasetyo,
kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah tantangan yang akan dihadapi dalam mengubah
pernah mengampanyekan Indonesia sebagai cara pandang masyarakat, termasuk pesantren,
poros maritim dunia menjadi momentum yang adalah tantangan implementasi konsep poros
tepat untuk memulai pesantren maritim ini. maritim terkait sistem teknologi dan informasi,
Wacana Indonesia sebagai poros maritim sarana dan prasarana, sumber daya manusia,
disampaikan pertama kali oleh Jokowi di musim dan kondisi dunia maritim Indonesia. Untuk
kampanye presiden tahun 2014. Setelah menjawab berbagai tantangan itu diperlukan
menjadi Presiden, Jokowi mengulangi gagasan pelaksanaan program yang komprehensif
itu dalam KTT APEC di Beijing dan KTT G20 didukung penelitian dan pengembangan secara
di Sydney. Saat itu Presiden Joko Widodo berkelanjutan (Prasetyo, 2016). Perspektif ini
menyatakan perlunya investasi besar-besaran bisa dipakai untuk membaca potensi pesantren
untuk mendukung program “Poros Maritim dalam konteks pengembangan pendidikan
Dunia.” berbasis maritim.
Menindaklanjuti gagasan itu, Dari hasil kajian dan refleksi di lapangan,
pemerintah Indonesia telah mengeluarkan untuk mengubah kultur masyarakat pesantren
Undang-undang yang menjadi dasar menjadi masyarakat yang sadar terhadap nilai
pengembangan eksplorasi laut melalui UU No. lebih budaya maritim, dan akan membawa
32 Tahun 2014. UU tersebut menjadi dasar perubahan besar, diperlukan minimal satu dari
penegasan perubahan paradigma pembangunan tiga prasyarat: pertama, ada pesantren yang
yang berbasis kelautan (ocean based berlatar belakang kelompok sosial yang secara
development). Hal ini menuntut perubahan tradisional sudah menggantungkan hidupnya
31 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 32
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
yang digagas pemerintah dan perubahan yang pengembangan rumput laut, investasi
digagas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pengembangan udang galah yang banyak hadir
(Murtadho, 2010). di daerah lampung. Kehadiran investor pada
pesantren-pesantren di daerah nelayan akan
Kasus pesantrenBisnis.com masih
sangat membantu dalam mewujudkan pesantren
terkesan kurang kuat dalam mempunyai
maritim.
gagasan pesantren maritim. Hal ini ditandai
dengan belum jelasnya konsep pengembangan Pengembangan budaya maritim di
pesantren maritim pada lembaga ini. Beberapa pesantren merupakan salah satu bentuk usaha
langkah bisa dilakukan, misalnya Bony Irawan mengubah kultur masyarakat melalui
mengusulkan tentang perlunya penguatan pendidikan. Dengan pendidikan, masyarakat
literasi kelautan (Irawan, 2018). Usaha yang pesantren dikenalkan dengan potensi laut
lain, bisa juga dilakukan dengan pembukaan sehingga santri lebih melek pada dunia
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seperti kelautan. Pesantren bisa memilih di antara dua
pelayaran termasuk media efektif untuk opsi: pertama, pesantren menjadikan
mengubah perilaku masyarakat yang tadinya ketrampilan kelautan sebagai program lifeskills
tidak menganggap laut sebagai kebutuhan tambahan di luar program tafaqquh fiddin
dasar, dengan pendidikan kita disadarkan sebagai karakteristik utama pesantren atau
bahwa kita masih miskin kreativitas. Pesantren pilihan kedua, pesantren mengkhususkan diri
dengan gagasan pesantren maritim juga dalam pengembangan lifeskills kelautan
merupakan terobosan lain pendidikan yang bisa berkonteks pesantren.
menghasilkan perubahan masyarakat yang Dalam implementasi program
berbudaya kemaritiman. Sekalipun dalam pengembangan pesantren maritim, sejauh ini
pelaksanaannya nanti akan berbagi konsentrasi Kementerian Agama nampaknya baru
antara pesantren sebagai tafaqquh fiddin dan melakukan berbagai diskusi pembahasan awal.
pesantren dengan pengembangan ketrampilan Belum banyak tindak lanjut yang kongkret di
maritim. Lebih jauh Prayitno dalam pendidikan lapangan. Dari lapangan dirasakan masyarakat
kemaritiman perlu dikenalkan penggunaan pesantren masih menunggu intervensi lebih
metode Customer Relationship Management kongkret dari Kementerian Agama dalam
(CRM) yaitu optimalisasi penggunaan sosial mewujudkan gagasan pesantren maritim ini.
media dalam peningkatan hubungan dan
keterlibatan pelanggan dalam mengolah potensi PENUTUP
kelautan (Prayitno, 2018).
Sebagai akhir dari tulisan ini, peneliti
Prasyarat ketiga, perubahan masyarakat menggaris bawahi beberapa kesimpulan yang
menjadi masyarakat berkesadaran maritim juga bisa ditarik dari pertanyaan penelitian ini, dari
bisa radikal manakala ada kehadiran investor kasus Pesantren Bisnis.com Istana Mulia
terkait eksplorasi kelautan. Pada kasus Cinangka Serang, antara lain: Pertama, Konteks
Pesantren Bisnis.com usaha-usaha yang sejarah Banten menunjukkan bahwa daerah itu
berkaitan dengan kelautan belum banyak pernah mempunyai sejarah besar dalam tradisi
dieksplorasi. Hal ini selain masih terbatasnya kemaritiman, yaitu semasa keberadaan
literasi tentang kelautan, juga komodifikasi Kesultanan Banten. Saat itu Banten telah
kelautan masih rendah. Di daerah dengan latar menjadi kota kosmopolitan dengan
belakang belum menjamin literasi maritim mengandalkan perdagangan berbasis maritim
Tinggi (Irawan, 2019). Adanya fokus perhatian yang melibatkan berbagai negara asing seperti
dan investasi yang cukup diharapkan bisa Arab, Portugis, Belanda. Tradisi besar
mengubah cara pandang peserta didik. kemaritiman Provinsi Banten nampaknya tidak
Dengan hadirnya investor yang mampu terawat dengan baik dalam pengembangan di
mengeksplorasi modal sosial yang dimiliki masyarakat, termasuk dalam pendidikan
masing-masing di sebuah pesantren, maka keagamaan di pesantren.
perubahan perilaku bisa muncul di lembaga itu. Kedua, respons pesantren di Banten
Saat ini banyak investor di bidang kelautan terhadap gagasan pesantren maritim sampai saat
yang mulai menggeliat seperti investasi ini masih minim. Pesantren yang mengusulkan
33 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
diri menjadi pesantren maritim belum cukup Pimpinan Puslitbang Pendidikan Agama dan
memahami sepenuhnya konsep, arah dan Keagamaan yang telah memfasilitasi penulis
orientasi apa yang dimaksud pengembangan dalam mendapatkan data di lapangan; kedua,
pesantren maritim. Hal ini ada kaitannya pimpinan Kepala Wilayah Kementerian Agama
dengan sejarah pendidikan Islam di Banten Provinsi Banten yang telah memberikan
yang pernah energinya terkuras untuk referensi lembaga penelitian yang layak
kepentingan politik termasuk pengusiran dijadikan sasaran penelitian; Ketiga, terima
penjajah dan setelah Indonesia merdeka kasih juga kami sampaikan kepada pimpinan
pemerintah baru cenderung mengembangkan pesantren Bisnis.com Istana Mulia Serang
konsep pembangunan yang bersifat agraris. Banten yang telah menerima dan memberikan
data dan informasi terkait respons pesantren
Ketiga, pesantren masih menemukan
terhadap gagasan pesantren maritim.
kendala-kendala dalam membangun budaya
maritim dalam sistem pendidikannya seperti DAFTAR PUSTAKA
terkait sistem teknologi dan informasi, sarana
dan prasarana, sumber daya manusia, dan Anggraeni, P. S. (2016) ‘Politik Luar Negeri
kondisi dunia maritim Indonesia Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia
Di Era Pemerintahan Joko Widodo’,
Keempat, beberapa langkah untuk eJournal Ilmu Hubungan Internasional,
mengembangkan pendidikan pesantren 4(2).
kemaritiman, perlu dipetakan permasalahan
sekaligus poin-poin penting yang diharapkan Darma, B. A. (2019) ‘Pengembangan Ekonomi
membuat perubahan besar: a) memilih Berbasis Maritim Di Provinsi Banten’,
pesantren yang berdiri di tengah masyarakat JEQu, 9(1), pp. 73–96.
dengan latar belakang kelautan; b) perlu dibuat Eko Yuri, Gunawan, D. and Barnas, R. (2018)
terobosan pendidikan pesantren sebagai ‘Strategi Pangkalan TNI AL Banten
alternatif pendidikan kemaritiman; c) Dalam Mendukung Pengamanan ALKI
pendekatan investasi maritim di pesantren I’, Jurnal Strategi, 4(2), pp. 71–88.
Penelitian ini merekomendasikan Graaf, de H. and Pigaud, T. (1989) Kerajaan-
langkah-langkah yang perlu dilakukan Kerajaan Islam Di Jawa. Jakarta:
Kementerian Agama dalam mengembangkan Grafiti Press.
pesantren maritim itu meliputi : Pertama, perlu
segera disusun buku pedoman pengembangan Horridge, A. (1986) Sailing Craft of Indonesia.
pesantren maritim. Buku ini memperjelas Singapore: Oxford University Press.
konsep apa itu yang disebut pesantren maritim Irawan, B. (2018) ‘Framework Literasi
dan apa saja yang harus dilakukan pesantren Kelautan Sebagai Acuan Pembelajaran
maritim. Kedua, Kementerian Agama Sains di Negara Maritim’, Pedagogi
melakukan pemetaan pesantren yang potensial Hayati, 2(1), pp. 9–15.
mengembangkan pesantren maritim. Lokasi
pesantren yang berada di garis pantai akan Irawan, B. (2019) ‘Profil Tingkat Literasi
menjadi ujung terdepan dalam pembangunan Kelautan Mahasiswa Pendidikan
budaya maritim di Indonesia. Ketiga, Biologi di Universitas Maritim Raja Ali
Kementerian Agama perlu melakukan piloting Haji, Sebuah Studi Kasus Universitas
pengembangan pesantren maritim untuk Kemaritiman di Wilayah Kepulauan’, in
memperjelas capaian perubahan pendidikan Talenta Conference Series: Science and
keagamaan yang selaras dengan budaya Technology (ST). Medan: TALENTA.
maritim. doi:
https://doi.org/10.32734/st.v2i2.519.
UCAPAN TERIMAKASIH Kartodirjo, S. (1966) The Peasants’ Revolt of
Atas selesainya penelitian ini, penulis Banten in 1888: Its Conditions, Course,
merasa perlu mengucapkan rasa terima kasih and Sequel: A Case Study of Social
kepada beberapa pihak yang telah Movements in Indonesia. Gravenhage:
menyukseskan jalannya penelitian ini. Pertama, Martinus Nijhoff.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 34
GAGASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS MARITIM DI BANTEN
35 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
MUHAMAD MURTADLO
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 36