You are on page 1of 7

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN

ANEMIA IBU HAMIL

Chairani Garno1), Santy Irene Putri1), Suhartik1)


1)
Program Studi Kebidanan, Program Sarjana Terapan UNITRI, Malang
Email: santyirene@gmail.com

RELATIONSHIP BETWEEN SLEEP QUALITY AND CONSUMING IRON (Fe) TABLETS


WITH ANEMIA IN PREGNANT WOMEN

Abstract: Anemia is the world's largest public health problem especially for women of reproductive age
(WUS). In general, anemia occurs around the world, especially about 20% of women, 50% of pregnant
women and 30% of men have iron deficiency anemia. This study aimed to know the relationship of sleep
quality and compliance in consuming Fe tablets with anemia in pregnant women. This was an
observational analytical study. The design of this study is cross-sectional. This study was conducted in
the working area of Puskesmas Karangploso, Malang regency on June 2019. The respondents of this
study were 30 pregnant women was determined using purposive sampling. The dependent variable is
anemia. The independent variables are the sleep quality and compliance in consuming Fe tablets. The
results showed that there was a correlation between the sleep quality with anemia in pregnant women
and it was statistically significant T count (3.098) > Ttable (2,042); p= <0.001 , there was a correlation
between consuming Fe with anemia in pregnant women and it was statistically significant T count (3,689) >
Ttable (2,042); p= 0.001. Sleep quality and consumption of Fe tablets are significantly related to the
incidence of anemia in pregnant women.
Keywords: anemia, sleep quality, compliance in consuming Fe, pregnant women

Abstrak: Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok
wanita usia subur (WUS). Umumnya anemia terjadi di seluruh dunia, terutama sekitar 20% wanita, 50%
wanita hamil dan 30% pria mengalami anemia defisiensi zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kualitas tidur dan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Desain yang digunakan adalah cross-
sectional. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Karangploso, Kabupaten Malang. Waktu
penelitian pada bulan Juni 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 30 ibu hamil ditentukan
menggunakan purposive sampling. Variabel dependen adalah anemia. Variabel independent adalah
kualitas tidur dan konsumsi tablet Fe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara kualitas tidur dengan kejadian anemia pada ibu hamil yakni T hitung (3.098) > Ttabel
(2.042); p= <0.001, dan terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil Thitung (3.689) > Ttabel (2.042); p= 0.001. Kualitas tidur dan konsumsi tablet Fe
berhubungan secara signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Kata kunci: anemia, kualitas tidur, konsumsi Fe, ibu hamil
PENDAHULUAN Menurut Asmadi (2008), kebutuhan tidur
Hal yang sering terjadi selama ini adalah para ibu
tiap-tiap orangpun berbeda-beda termasuk ketika
hamil dan calon ibu banyak yang merasa bahwa
hamil. Sedangkan menurut Karjono dan Rahayu
kehamilan merupakan suatu proses yang biasa
(2014), dijelaskan bahwa durasi tidur yang
saja sehingga tidak perlu diperlakukan dengan
pendek atau kurang akan memberikan dampak
luar biasa. Padahal banyak terdapat kasus anak
buruk bagi tubuh. Hal ini dikarenakan proses
yang lahir cacat, mempunyai suatu kelainan,
biologis yang berlangsung pada saat tidur akan
melahirkan anak yang tidak cerdas dan sehat,
mengalami suatu gangguan juga diantaranya
bahkan bisa mengalami kematian baik itu pada
pembentukan hemoglobin yang terganggu
anak maupun juga pada ibunya. Hal ini
sehingga kadarnya menjadi rendah dari nilai
disebabkan karena ketidaktahuan mereka
normal.
terhadap cara memperlakukan kehamilan itu
Ketika seorang wanita dalam kondisi
sendiri (Maulana, 2015).
hamil, maka akan terjadi perubahan pada system
Semakin tua usia kehamilan, ibu hamil
tubuhnya, antara lain perubahan yang terjadi pada
akan mengalami gangguan tidur. Setelah lelah
sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem
bekerja, tidur merupakan salah satu aktivitas
perkemihan sistem musculoskeletal, sistem
dalam keseharian kita. Secara otomatis tubuh
endokrin, sistem kardiovaskuler, sistem
akan memberikan sinyal untuk tidur. Tidur
hematologi, serta perubahan pada tanda-tanda
merupakan proses normal yang dapat kita alami.
vital. Ketika menginjak masa postpartum
Karena dianggap sebagai suatu proses alami dan
perubahan system tubuh tersebut akan berubah
juga manusiawi, maka banyak orang menganggap
lagi seperti saat sebelum hamil. Terdapat kelainan
remeh kesehatan tidur. Tidur dan istirahat adalah
hematologi yang kerap terjadi yakni adanya
bagian dari beberapa kebutuhan dasar manusia.
penurunan jumlah sel darah merah atau disebut
Tidur dan istirahat dibutuhkan untuk memberikan
anemia. Anemia terjadi karena produksi darah
kesempatan kepada otak dan tubuh supaya bisa
merah dari sumsum tulang berkurang yang
memperbaiki dirinya sendiri sehingga jika
diakibatkan oleh kekurangan factor untuk
seseorang memiliki waktu yang kurang untuk
eritropoesis, seperti asam folat, vitamin B12 dan
istirahat atau tidur maka akan berdampak pada
besi (Brunner dan Suddarth, 2002)
kelainan fisik maupun mental. Pada saat sedang
Anemia dalam kehamilan disebut potential
tidur, proses kerja di dalam tubuh akan melambat,
danger to mother and child yang artinya potensial
sehingga membuat sel-sel penyembuh atau sel-sel
membahayakan ibu dan anak. Anemia dapat
baru memperbaiki sel-sel yang telah rusak
memberikan dampak pada kehamilan, persalinan,
(Prasadja, 2009).
nifas dan janin yaitu antara lain abortus,
persalinan prematur, memperhambat
pertumbuhan janin dalam kandungan, terjadi Menurut World Health Organization
gangguan his yang disebabkan oleh kekuatan (2012), dalam Deprika (2017), prevalensi anemia
mengejan, kala I dapat berlangsung lama pada ibu hamil di dunia adalah 41,8%. Diketahui,
sehingga dapat menguras tenaga ibu, perdarahan prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia sebesar
pasca persalinan akibat atonia uteri, terjadinya 48,2%. Menurut Sistem Kesehatan Nasional
subinvolusi uteri yang dapat menyebabkan (SKN) tahun 2012 dalam artikel penelitian
perdarahan postpartum, IUFD (Intrauterine fetal Fitriyani (2016), angka ibu hamil dengan anemia
death), BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), cacat di Indonesia yaitu sebesar 40%. Sedangkan data
bawaan, infeksi bahkan sampai kematian dari Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2010,
perinatal dan intelegensia rendah (Nurfajrin, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil yang
2015). mengalami anemia sebanyak 56% dari total
Problem kesehatan masyarakat terbesar di jumlah kehamilan yang ada.
dunia dan sangat vital untuk kelompok wanita Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
usia subur (WUS) adalah anemia. Secara umum tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di
angka kejadian anemia di seluruh belahan dunia Indonesia 37,1%. Pemberian tablet Fe di
adalah berkisar sebesar 20% pada wanita, 50% Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85%.
wanita hamil dan 30% pria memiliki penyakit Presentasi ini mengalami peningkatan dibanding
anemia defisiensi zat besi (Astuti, 2017). tahun 2011 yang sebesar 83,3%. Meskipun
Sebagian besar anemia terjadi karena defisiensi pemerintah sudah melakukan program
zat besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu
keduanya saling berinteraksi. dengan memberikan 90 tablet Fe selama periode
Akibat yang ditimbulkan karena anemia kehamilan dengan tujuan menurunkan angka
yang terjadi selama masa kehamilan sangat anemia pada ibu hamil, tetapi kejadian anemia
beragam dari keluhan yang sangat ringan hingga masih tinggi (Kemenkes RI, 2013).
terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan Tujuan penelitian ini adalah untuk
(abortus, partus imatur atau prematur), gangguan mengetahui hubungan kualitas tidur dan
proses persalinan (inertia, atonia uteri, partus konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada
lama, perdarahan), gangguan pada masa nifas ibu hamil.
(sub involusi uteri, daya tahan terhadap infeksi
dan stress, kurang produksi ASI rendah), dan METODE PENELITIAN
gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, Penelitian ini merupakan penelitian analitik

mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dan lain- observasional dengan pendekatan cross sectional.

lain (Rukiyah, 2010). wilayah kerja Puskesmas Karangploso. Penelitian


ini di lakukan pada bulan Juni 2019. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di SMA 5 16.7
wilayah kerja Puskesmas Karangploso. Sampel D3 1 3.3
Pekerjaan IRT 24 80
dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang Swasta 6 20
mengalami anemia pada wilayah kerja Puskesmas
Analisis Bivariat
Karangploso yang berjumlah 30 orang. Teknik
Analisis bivariat merupakan analisis yang
pengambilan sampling dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
adalah menggunakan purposive sampling.
hubungan antara variable independen yakni
Pengumpulan data dalam penelitian ini
kualitas tidur dan konsumsi tablet Fe dengan
menggunakan kuesioner. Variabel independen
variabel dependen yakni anemia.
dalam penelitian ini yaitu kualitas tidur (X1) dan
Dari data analisis terhadap variabel
konsumsi tablet Fe (X2). Variabel dependen (Y)
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat hubungan
dalam penelitian ini adalah anemia pada ibu
yang signifikan antara kualitas tidur dengan
hamil.
kejadian anemia yang di buktikan dengan nilai
Analisis data yang digunakan dalam
Thitung > Ttabel yaitu 3.098 > 2.042.
penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dan diolah menggunakan program Tabel 2. Analisis bivariat kualitas tidur
dan konsumsi tablet Fe dengan kejadian
SPSS. anemia
Ttabel
Variabel Thitung p
(0.05)
HASIL PENELITIAN Kualitas tidur (X1) 3.098 < 0.001
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Konsumsi tablet 2.042
3.689 0.001
Fe (X2)
Tingkat Pendidikan, Tingkat pekerjaan
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui frekuensi Melalui tabel diatas juga dapat dilihat bahwa
subjek penelitian didominasi oleh usia 20-35 terdapat hubungan yang signifikan antara
tahun yakni sejumlah 25 subjek sebesar 83.3%. konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia yaitu
Berdasarkan tingkat pendidikan, sebesar 46.7% Thitung > Ttabel yaitu 3.689 > 2.042.
subjek penelitian memiliki pendidikan terakhir
SMP. Karakteristik subjek penelitian PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa pada penelitian ini sebagian A. Hubungan antara kualitas tidur dengan

besar bekerja sebagai IRT yaitu sebanyak 80%. anemia pada ibu hamil

Tabel 1. Karakteriatik subjek penelitian Kebutuhan waktu tidur yang tidak dapat
Karakteristik Kriteria f (%) tercukupi akan memberikan dampak negatif bagi
Usia <20 2 6.6 tubuh karena proses biologis yang terjadi saat
20-35 25 83.3
>35 3 10.1 tidur akan mengalami gangguan juga antara lain
Pendidikan SD 10 33.3 pembentukan kadar hemoglobin yang terganggu
SMP 14 46.7 sehingga menjadi lebih rendah dari nilai
normalnya. Menurut Spilsbury et al (2007) Menurut Depkes RI (2009), volume darah pada
seseorang tidak cukup jika hanya mengukur saat hamil meningkat 50%, oleh karena itu
kebutuhan tidurnya hanya melalui durasi tidur kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari
(kuantitas tidur), tetapi juga seberapa cukup kebutuhan pada saat sebelum hamil. sehingga
kedalaman tidur (kualitas tidur). Kualitas tidur perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk
terdiri dari segi kuantitatif dan kualitatif tidur, hemoglobin. Selain itu, pertumbuhan janin dan
antara lain seberapa lama tidurnya, waktu yang plasenta yang sangat pesat juga memerlukan
diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi banyak zat besi. Untuk wanita yang tidak hamil,
terbangun dan aspek subjektif seperti kedalaman kebutuhan zat besi biasanya dapat dipenuhi dari
dan kepulasan tidur. Kualitas tidur dapat menu makanan sehat dan seimbang. Namun pada
dikategorikan baik apabila tidak memperlihatkan wanita hamil, suplai zat besi dari makanan masih
tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak belum mencukupi sehingga membutuhkan
mengalami masalah ketika tidur, kualitas tidur suplemen berupa tablet besi. Sedangkan menurut
yang buruk adalah faktor resiko terjadinya Astari (2018), ibu hamil yang kurang patuh
masalah fisik dan psikologis. mengkonsumsi tablet Fe mempunyai resiko 2,429
Tidur yang dalam terjadi pada fase Non- kali lebih besar untuk mengalami anemia
Rapid Eye Movement (NREM). Pada tahap ini dibandingkan yang patuh mengkonsumsi tablet
terjadi sekresi hormon untuk merangsang Fe. Hal ini dikarenakan Tablet Fe merupakan
perbaikan dan pembaharuan sel-sel tubuh suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi
termasuk sel darah. Fase non-Rapid Eye adalah suatu mineral yang dibutuhkan untuk
Movement (NREM) berlangsung selama 70-100 membentuk sel darah merah (hemoglobin).
menit. Dengan demikian apabila sesorang tidak
mencapai kedalaman tidur maka kemungkinan PENUTUP
orang tersebut dapat menderita anemia sedangkan Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan
menurut Sarifansyah et al (2017), kualitas tidur kualitas tidur dan konsumsi tablet Fe dengan
yang buruk akan menyebabkan sistem saraf kejadian anemia dapat disimpulkan bahwa
simpatik dan para simpatik tidak seimbang. terdapat hubungan antara kualitas tidur dan
Sehingga meningkatkan hormon seseorang. konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia dan
Meningkatnya hormon tersebut dapat memicu secara statistic signifikan.
sirkulasi darah tidak lancar sehingga berdampak
buruk pada ibu hamil dan dapat memicu DAFTAR PUSTAKA
terjadinya anemia. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural

B. Hubungan antara konsumsi tablet Fe Keperawatan: Konsep dan Aplikasi


dengan anemia pada ibu hamil Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika Jogjakarta.
Astuti, Ari Indah. (2017). Hubungan Pola Millah, Samiatul Ana. (2018). Hubungan
Tidur Terhadap kejadian Anemia Pada Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian
Remaja Putri. Skripsi. Fakultas Ilmu Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal
Kesehatan Universitas Alma Ata, Keperawatan, Volume 1: No 1.
Yogyakarta. Nurfajrin, Anita. (2015). Hubungan
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Kepatuhan dalam Mengkonsumsi
Keperawatan Medikal Bedah, alih Tablet Fe dengan Kejadian Anemia
bahasa: Waluyo Agung., Yasmin pada Ibu Hamil. Skripsi. Program
Asih., Juli., Kuncara., I. made karyasa, Studi Ilmu Keperawatan Sekolah
EGC, Jakarta. Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah,
Deprika, Ecy Cintia. (2017). Faktor-faktor Yogyakarta.
yang Berhubungam dengan Kejadian Prasadja, Andreas. (2009). Ayo Bangun
Anemia pada Ibu Hamil. Skripsi. dengan Bugar. Hikmah Sehat, Jakarta
Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti Lia. (2010).
Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Asuhan Kebidanan Patologi. TIM,
Universitas As’Aisyiyah, Yogyakarta Jakarta.
Depkes RI, 1999. Profil Kesehatan Indonesia. Sarifansyah S, Utami NW, Andinawati M.
Jakarta (2018). Hubungan Kualitas Tidur
Karjono, Bambang Joni dan Rejeki Andayani Dengan Tekanan Darah Ibu Hamil
Rahayu. (2014). Gangguan Tidur Pada Trimester III di Puskesmas Dinoyo
Usia Lanjut dalam Hadi Martono dan Malang. Nurs News J Ilm Mhs
Kris Pranarka. Ed. Buku Ajar Boedhi Keperawatan Vol 3: No 1.
Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Spilsbury, J.C, Drotar, D, Rosen, C.L dan
Lanjut Usia). Jakarta: Balai Penerbit Redline, S. (2007). The Cleveland
FKUI Adolescent Sleepiness Questionnaire.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Journal of Clinical Sleep Medicine, 3,
Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: 603-612
Kementerian Kesehatan RI Sukorini, Maryam Ulfa. (2017). Hubungan
Maulana, Mirza. (2015). Penyakit Kehamilan Gangguan Kenyamanan Fisik dan
& Pengobatannya. Kata Hati, Penyakit dengan Kualitas Tidur Ibu
Hamil TM III. The Indonesian Journal
of Public Health, Vol 12: No 1.

You might also like