Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
pengambilan sampelnya dengan cara diacak. yang dijual pada kios-kios di masyarakat di daerah
(7) Jumlah biji per polong (butir). Pengamatan Blitar. Karena benih tersebut tidak diketahui kapan
dilakukan setelah pengamatan panjang polong dari panennya, walaupun informasi yang kami terima dari
materi sampel yang sama. penjual adalah benih-benih baru hasil panen. Tapi
(8) Panjang ibu tangkai daun (tangkai bunga majemuk) kenyataannya persentase yang tumbuh masih rendah.
dalam satuan cm. Karena kacang panjang sebagai Sebab menurut Lansim dan Chin (1987) bahwa
bunga majemuk ber anak daun 3, maka yang dilihat benih pada kacang-kacangan, apabila penanganan
secara sepintas tangkai daunnya adalah sebagai ibu penyimpanan benih paska panen kurang baik, benih
tangkai daun. Ukuran daun adalah lebar dan panjang akan cepat mengalami pengerasan biji (hard seeds),
daun majemuk. yaitu air akan sulit menembus kulit biji, sehingga
(9) Lebar daun, diukur dari kanan ke kiri pada bagian kotiledon tidak menyerap air dari luar, akibatnya
yang terlebar. benih tidak tumbuh (christine et al., 2007), atau benih
(10) Warna, tekstur, dan rasa polong.Warna, tekstur yang dipanen dari lapangan sudah dalam kondisi tua
dan rasa ditest secara langsung oleh panelis, sekali di lapangan/kering (full mature), bukannya
minimal berpendidikan SLA sebanyak 5 orang. dipanen dalam kondisi masak fisiologis (full ripe).
(11) Warna dan permukaan daun, ditest secara Sehingga ketika benih yang sudah diproses setelah
langsung oleh panelis, minimal berpendidikan panen, tidak langsung ditanam, ditambah lagi sistem
SLA sebanyak minimal 5 ortang. pengemasannya kurang baik, hal ini mengakibatkan
selama waktu tersebut berjalan, terjadi proses
HASIL DAN PEMBAHASAN imbibisi kelembaban udara di sekitar benih, proses
metabolisme benih berjalan dengan sempurna,
Jumlah Tanaman Hidup walaupun benihnya belum pecah ataupun bertunas,
Untuk persentase jumlah tanaman yang hidup, akan tetapi sudah terjadi metabolisme di dalam benih
ternyata galur-galur hasil silangan maupun kontrolnya tersebut (Santipracha and Santipracha, 1997; Lansim
(KP 1) yang semua benihnya berasal dari Balai dan Chin, 1987). Inilah yang mengakibatkan mengapa
Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang benih lokal persentase pertumbuhannya kurang baik.
menunjukkan hasil nilai persentase pertumbuhannya
cukup baik yaitu di atas 97 %. Berdasarkan uji Tinggi Tanaman
analisis menggunakan uji jarak berganda Duncan Tinggi pada tanaman kacang panjang
menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dengan merupakan panjang dari batangnya yang tumbuh
perlakuan lainnya yaitu benih kacang panjang yang dari permukaan tanah sampai dengan ujung batang
berasal dari Riawan Tani (94,50 %) dan benih lokal utamanya. Yang terpanjang adalah kultivar Lokal
(89,79%)(Tabel 2) Disini tampak jelas, bahwa pada Blitar (312,07 cm), dan Riawan Tani (315,43
dasarnya kualitas benih yang dikeluarkan oleh Balitsa cm), Berdasarkan analisis menggunakan uji jarak
secara umum lebih baik dibandingkan dengan benih- berganda Duncan nilai yang tertinggi, dibandingkan
benih yang berasal dari pasaran. Apalagi benih lokal dengan galur lainnya menunjukkan perbedaan yang
Tabel 2. Uji keunggulan calon varietas unggul kacang panjang di Kabupaten Blitar terhadap parameter
persentase tanaman yang hidup, tinggi tanaman, dan jumlah panen per plot
Tanaman yang hidup Tinggi tanaman atau panjang Frekuensi panen per plot
No Galur
(%) batang (cm) (kali)
1 Pras 1 99,20 a 273,50 b 12,00 a
Tabel 3. Uji keunggulan calon varietas unggul kacang panjang di Kabupaten Blitar terhadap parameter bobot
hasil dan jumlah polong per tanaman
perlakuan yang terendah yaitu lokal unggul Blitar ( 41 keturunannya (Resmi, 2008) dan harus dipelajari
polong). sifat-sifat mana yang berperanan.
Setelah dilakukan seleksi secara single seed
descent, untuk penelusuran jumlah polong akan lebih Panjang Polong
nampak stabil setelah pada F4 ke atas, yaitu pada F5 Panjang polong rata-rata dari 10 polong,
penyimpangan jumlah polong per tanaman semakin mempunyai kisaran antara 47,00 sampai dengan
mengecil dibandingkan dengan F4. Selanjutnya pada 51,00. Berdasarkan analisis lanjutan antara semua
F6 hampir semuanya seragam dan penurunan jumlah perlakuan dari nilai yang tertinggi sampai dengan
polong selanjutnya sudah mulai stabil (Brim, 1966). terendah tidak menunjukkan perbedaan walaupun
Untuk uji daya hasil lanjutan, jumlah polong secara visual tampak adanya perbedaan panjang
pada kelompok tanaman yang menyerbuk sendiri, polong (Tabel 4). Hasil adaptasi panjang polong untuk
hasilnya sudah cepat stabil dan seragam (Hadad and galur-galur silangan yang sudah stabil, perbedaan
Muehlbaeur, 1981; Ramachandran et al., 2010 ). hasil panjang polongnya tidak begitu mencolok,
Sebab untuk jumlah polong lebih cenderung di dalam sebab walaupun gen-gen yang dikumpulkan berasal
pengumpulan terlokalisasi gen-gen yang bersifat dari gen kuantitatif (Brim and Cockerham, 1961;
kuantitatif (Brim and Cockerham, 1961). Pada galur Resmi, 2008). Akan tetapi mengingat sifat panjang
Pras 1, di dalam hasil data uji adaptasi, disini tampak polong yang diturunkan, selalu dikuatkan dengan
sekali akan hasil penurunan dari sifat tetua betinanya cara backcross (Kalton, 1948). Ditambah lagi
(LV 1630) yang memiliki jumlah polong cukup lebat, penyeleksiannya menggunakan SSD agar lebih
dimana pada seleksi awalnya mampu menghasilkan terfokus seleksi penurunan sifatnya (Casali and
sampai di atas 50 polong per tanamannya (soedomo, Tigchelaar, 1975a; Casali and Tigchelaar, 1975b),
1992). Apalagi di dalam perjalanan proses sehingga setiap penurunan sifat panjang polong yang
poenguatan jumlah polong kami lakukan backcross diinginkan, cepat sekali terseleksi, variasi keluar cepat
terhadap tetuanya (Kalton, 1948; Tantasawat, et al., dipersempit (Vidya et al., 2002). Cara seleksi ini ini
2010). Pengaruh idiotype pertumbuhan tanaman sudah banyak dilakukan awalnya pada kacang kedele
juga dapat berpengaruh terhadap jumlah polong yang (Brim, 1966; Brim, and Cockerham, 1961.; Hartwig,
terbentuk (Donald,1968; Sreekumar et al., 2006) and Collins, 1962; Hicks et al., 1969.). Setelah tahun
karena faktor model jarak tanam dan kesuburan juga 2000 baru penelitian pemuliaan pada kacang panjang
banyak berpengaruh terhadap idiotype tanaman itu mulai berkembang.
sendiri (Hicks et al., 1969). Oleh sebab itu di dalam
penelusuran penurunan berbagai sifat dalam uji
daya hasil lanjutan yang berkaitan dengan jumlah
polong per tanaman, maka harus selalu dikaitkan
dengan tetuanya yang berkaitan dengan dominasi
Ukuran daun yang lebar pada Pras 1 dan Pras 3 menghasilkan bobot
Ukuran daun terdiri dari pengukuran garis hasil yang tertinggi dibandingkan lainnya (Tabel 5).
tengah dan memanjang dari daun majemuk.
Pengukuran garis tengah dan panjang daun untuk Warna dan Tekstur Polong
masing-masing perlakuan, baik yang terpanjang Warna polong yang dihasilkan sangat bervariasi
maupun yang terpendek, ukurannya relatif hampir yaitu Pras 1, KP 1 dan Unggul lokal Blitar berwarna
sama. Berdasarkan analisis menggunakan uji hijau tua, Pras 2, Pras 3 dan Pras 4 berwarna hijau
jarak berganda Duncan antara nilai garis tengah muda, Pras 5 Hijau cerah dan Super Sainan berwarna
dan panjang daun yang tertinggi dan terendah hijau telur asin. Sedangkan tekstur polong umumnya
menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil tersebut remah/renyah yaitu Pras 1, Pras 2, Pras 3 dan Riawan
menunjukkan bahwa daun majemuk tersebut pada Tani. Renyah halus adalah tekstur Pras 4 dan Pras 5,
umumnya berbentuk segi empat dan segi tiga atau Lembek adalah tekstur Lokal Blitar dan agak kenyal
segi empat dan segitiga memanjang (Rhombodius berserta adalah KP 1 (Tabel 6). Pada dasarnya ukuran
dan trifoliolatus) karena tiap-tiap daun majemuk dan warna polong juga banyak dipengaruh oleh
mempunyai 3 anak daun (Tabel 5). Pengukurannya lingkungan, oleh sebab itu di dalam seleksi awal,
juga harus melihat kondisi tanaman secara guna hasil adaptasinya lebih mantap keseragaman
menyeluruh dahulu, karena pemberian nitrogen yang hasil sangat diperlukan. Menurut Hicks et al
berlebih dapat mengakibatkan perbedaan ukuran (1969) faktor lingkungan seperti kondisi dan model
karena kesuburan tanaman tersebut (Frey, 1959). penananamannya di lapangan dapat mempengaruhi
Pada dasarnya luas indek daun sangat berpengaruh bentuk pertumbuhan tanaman itu sendiri, bahkan
sekali terhadap tanaman untuk menghasilkan menurut Hanson and Rasmusson (1975) juga dapat
fotosintat, oleh sebab itu ukuran daun juga sangat mempengaruhi kerapatan dari vena-vena pada daun
diperlukan guna memprediksi kapasitas bobot hasil tanaman barley.
secara umum pada tanaman (Fowler and Rasmusson,
1969). Karena kondisi lingkungan di lapangan juga
sangat berpengaruh, sehingga untuk lingkungan
lahan dan lingkungan udara kering dan basah juga
akan berbeda kemampuan transpirasi pada daunnya
guna memperlancar metabolisme di dalam tanaman,
Rasa Polong, Warna dan Permukaan Daun yang diuji bewarna dan penampilan permuaan hijau
Rasa polong umumnya manis seperti perlakuan kasar, hanya Pras 2 yang daunnya bewarna dan
Pras 2, Pras 3, Pras 4 dan Lokal Blitar rasanya manis, berpenampilan permukaan hijau halus (Tabel 4).
Pras 1 dan KP 1 rasanya getir, Pras 5 dan Riawan Tani Rasa polong, warna dan kondisi permukaan daunnya,
agak hambar. Warna daun disini dihubungkan juga selain faktor genetik juga factor lingkungan turut
dengan kondisi permukaan daun yang menunjukkan mempengaruhi hasilnya (Wallace et al., 1972), seperti
kekerasan pada permukaannya. Oleh sebab itu warna zat besi juga berpengaruh terhadap bentuk permukaan
disini berkaitan dengan penampilan permukaan di dan dan rasa (Weiss, 1943). Karena hasil perobaan
dalam penampakannya. Pada dasarnya semua daunnya soedomo dan sunaryono (1988) pada pemberian tiga
bewarna hijau tua, hanya hijaunya ada yang disertai jenis strain rhizobium, dimana tanaman yang tidak
penampilan permukaan yang kasar dan yang halus. diberi rhizobium dan tidak diberi nitrogen, warna
Hanya dua inilah yang terlihat yaitu semua perlakuan hijau daunnya lebih pucat.
Tabel 7. Uji keunggulan calon varietas unggul kacang panjang di daerah Blitar terhadap terhadap parameter
warna polong dan tekstur polong
No Galur Rasa polong Warna dan permukaan daun