You are on page 1of 9

Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No.

2 April 2020, 171-179


JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Investigasi Pengaruh Paparan Petir terhadap Kandungan Nitrogen


dalam Tanah di Kecamatan Poasia
Halima 1)*, Rosliana Eso 2), La Ode Safiudin 2)
1)*
Alumni Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Halu Oleo
2)
Dosen Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Halu Oleo

Email : halimaqweret@gmail.com

Abstract: This study aims to obtain knowledge about the effect of the distribution of high lightning exposure to
nitrogen content in the soil in the Poasia district. This research is a laboratory experimental research. The
method used is a survey method in soil sampling. Determination of soil nitrogen content using the Kjeldahl
method. Based on the results of data analysis and discussion, it can be concluded that the highest nitrogen
content test results are at a distance of 20M (D) to the southeast, which is 0.469000% from the center of
lightning exposure that is 0.490000% and has decreased at a distance of 50M (H) to the west sea is 0.014000%,
for the distribution of nitrogen content in the soil itself has the same pattern, namely the amount of nitrogen
content in the soil will continue to decrease along with the increasing distance of soil sampling from the center
of the lightning strike point. The nitrogen content presentation shows that the location close to the center point
of exposure to high lightning has a higher nitrogen content compared to the location far from the center point of
lightning exposure, so it is assumed that the high nitrogen content is caused by lightning strikes. The results of
this study indicate that the effect of lightning exposure intensity can have an impact on increasing nitrogen
content in the soil. However, it is not entirely constant or constant, because there are several factors that can
cause the soil to lose its nitrogen content. Some of these factors include soil erosion and soil texture itself.

Keywords: Lightning Strike, Soil, Nitogen Content.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh sebaran paparan petir
tinggi terhadap kandungan nitrogen dalam tanah di kecamatan poasia. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen laboratorium. Metode yang digunakan adalah metode survei dalam pengambilan sampel tanah.
Penetapan kandungan nitrogen tanah menggunkan metode kjeldahl. Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa hasil uji kandungan nitrogen yang tertinggi berada pada jarak 20M
(D) arah tenggara yaitu 0,469000% dari titik pusat paparan petir yaitu 0,490000% dan mengalami penurunan
pada jarak 50M (H) arah barat laut yaitu 0,014000%, untuk sebaran kandungan nitrogen dalam tanah itu sendiri
memiliki pola yang sama, yaitu jumlah kandungan nitrogen dalam tanah akan terus berkurang seiring dengan
bertambahnya jarak pengambilan sampel tanah dari pusat titik sambaran petir. Presentasi kandungan nitrogen
tersebut menunjukkan bahwa lokasi yang dekat dengan titik pusat terpapar petir tinggi memiliki kandungan
nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang jauh dari titik pusat paparan petir, maka di duga
bahwa kandungan nitrogen yang tinggi tersebut disebabkan oleh sambaran petir. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pengaruh intensitas paparan petir dapat memberikan dampak pada peningkatan kandungan
nitrogen dalam tanah. Akan tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya konstan atau tetap, dikarenakan terdapat
beberapa faktor yang dapat menyebapkan tanah kehilangan kandungan nitrogennya. Beberapa faktor tersebut
diantaranya erosi tanah dan tekstur tanah itu sendiri.

Kata Kunci: Sambaran Petir,Tanah, Kandungan Nitogen.

PENDAHULUAN dicegah. Petir didefinisikan sebagai pelepasan


Perubahan iklim yang semakin ekstrim dari muatan listrik dengan arus yang cukup tinggi dan
tahun - ketahun mengakibatkan berbagai macam bersifat sangat singkat yang biasanya terjadi pada
bencana alam salah satunya petir. Petir merupakan saat awan cumulonimbus. Terdapat beberapa bentuk
gejala listrik alami atmosfer bumi yang tidak dapat pelepasan muatan pada petir, yakni pelepasan
171
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

muatan awan–permukaan tanah (Cloud-to-Ground) dari aktifitas di dalam tanah sebagai sumber
dan pelepasan muatan antar atau dalam awan sekunder.
(Inter/Intra Cloud). Pelepasan muatan dari awan- Penelitian dari Sri Karmila Laode (2019)
permukaan tanah (CG) merupakan jenis petir yang “Investigasi Efek Intensitas Paparan Petir Terhadap
berdampak langsung terhadap aktivitas manusia Distribusi Kandungan Nitrogen dalam Tanah”
(Fansuri, 2012). Petir menjadi sumber energi yang menyatakan pengaruh intensitas paparan petir pada
kuat (meskipun durasinya pendek), memiliki potensi distribusi nitrogen tanah pada umumnya berkisar
menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap hanya 0,01% - 0,3%. Selanjutnya Yerniati (2019)
kehidupan dan properti (Muliadi, 2018). “Analisis Suseptibilitas Magnetik dan Kandungan
Sambaran petir CG (Cloud to Ground) menurut Nitrogen dalam Tanah yang Terpapar Sambaran
ion yang dilepaskan dibedakan menjadi sambaran Petir” menyatakan bahwa kandungan nitrogen
CG positif berarti terjadi pelepasan kelebihan ion sampel pada lokasi yang tidak terpapar petir sebesar
positif awan dan sambaran CG negatif berarti terjadi 0,26%, lokasi dengan intensitas paparan petir rendah
pelepasan kelebihan ion negatif awan ke bumi sebesar 0,29%, dan lokasi dengan intensitas paparan
(Atmam, 2015). Selain itu sambaran petir CG akan petir tinggi sebesar 0,37%. Selanjutnya R. D. Hill,
melepaskan sejumlah energi yang besar berupa R. G. Rinker dan H. Dale Wilson (1980)
panas terhadap apa yang dilaluinya seperti “Atmospheric Nitrogen Fixation by Lighting”
mengenai bangunan, pohon, ataupun makhluk hidup, menyatakan bahwa tingkat produksi global total
yang kemudian akan berdampak pada tanah tempat nitrogen oksida oleh petir diperkirakan mencapai 6 x
bangunan, pohon, atau makhluk hidup itu berada. 1027 molekul per detik atau 14,4 x 106 ton NO2 per
Dari semua sambaran petir hanya sekitar 25% dari tahun. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh
petir yang mencapai tanah. Jika kuat isolasi udara Andi Asmawati Azis dan Nani Kurnia (2015)
sudah tidak lagi mampu menahan medan listrik yang “Kandungan Ammonium dan Nitrat Tanah Pada
tinggi ini, maka akan mengalirlah muatan listrik dari Budidaya Bayam Putih dengan Menggunakan Urin
awan menuju bumi dan terjadilah petir di permukaan Manusia” menyatakan bahwa fiksasi nitrogen oleh
bumi. bakteri serta kejadian alam seperti petir, menjadi
Menurut data BMKG Stasius Geofisika sumber utama input nitrogen dari udara, dimana
Kendari tahun 2019 di kecamatan poasia telah tanah memperoleh input nitrogen dari udara berupa
terjadi sambaran petir CG (Cloud to Ground) dengan N2. Mengacu pada penelitian tersebut, peneliti
titik sambaran yang cukup tinggi. Pada bulan april berfikir bahwa akan ada dampak yang diberikan oleh
2019 terjadi curah hujan ringan, sedang dan berat sambaran petir CG terhadap komposisi tanah yaitu
yang disertai petir dengan skala rendah dan khususnya kandungan nitrogen dalam tanah.
menengah. Petir dianggap berbahaya karena Berdasarkan uraian manfaat pentingnya
memiliki daya hancur yang luar biasa, tetapi ternyata mengetahui gambaran informasi mengenai pengaruh
selain membuat kerusakan di permukaan bumi, juga paparan petir terhadap kandungan nitrogen dalam
mempunyai manfaat yang sangat besar, salah tanah, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
satunya yaitu terhadap kesuburan tanah yang berjudul “Investigasi Pengaruh Paparan Petir
(Suhardiyanto, 2009). Secara umum tanah Terhadap Kandungan Nitrogen Dalam Tanah Di
didefinisikan sebagai bahan lepas yang tersusun dari Kecamatan Poasia”.
batuan dan bahan organik yang telah melapuk,
mineral lainnya, yang menyelimuti sebagian besar METODE
permukaan bumi. Tanah memiliki komposisi yang Jenis Penelitian investigasi paparan petir
beragam berupa unsur hara makro dan mikro. terhadap kandungan nitrogen dalam tanah di
Khususnya unsur hara makro yang paling kecamatan poasia kota kendari adalah eksperimen
dibutuhkan adalah nitrogen, dimana nitrogen laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan
merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan mengambil data sekunder lokasi sambaran petir dari
tanaman, Sumber nitrogen dalam tanah berasal dari BMKG Stasiun Geofisika Kendari. Serta kandungan
atmosfer sebagai sumber primer dan lainnya berasal nitrogen dalam tanah merupakan data primer yang
akan diambil langsung oleh peneliti. Penelitian ini
172
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

dilaksanakan pada bulan agustus 2019 sampai Teknik Pengambilan Sampel


selesai. Pengambilan lokasi paparan petir diambil di Survei lokasi yang akan dijadikan tempat
BMKG Stasiun Geofisika Kendari dan untuk pengambilan sampel dengan bantuan GPS (Global
pengambilan sampel tanah berdasarkan lokasi yang Position System)/Google Earth. Adapun posisi
telah ditentukan diambil di kecamatan poasia kota koordinat pengambilan sampel paparan petir tinggi
kendari Sulawesi tenggara. Penentuan kandungan yaitu -4.0244987,122.333652. Teknik pengambilan
nitrogen dalam tanah dilakukan di Laboratorium sampel menggunakan teknik diagonal seperti pada
Kimia Nano Fakultas Matematika dan Ilmu gambar berikut.
Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo.

A90,2

H135,2
B45,2
A90,1
H135,1 B45,1

G180,1 G180,2 C0 C11 C12

20M
F225,2
D315,1
E270,1
F225,1 50M
D315,2

E270,2

Gambar 1. Diagonal Pengambilan Sampel

Prosedur Penelitian 1) Mencari titik lokasi tanah yang sering


Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian terpapar petir tinggi menggunakan google
ini antara lain sebagai berikut earth dan GPS (Global Position System).
a. Pengambilan data sekunder lokasi tanah yang 2) Mensterilkan lokasi dari benda-benda asing
terpapar petir yang tidak diperlukan.
1) Memperoleh data lokasi yang terpapar 3) Mengambil sampel tanah pada lokasi dengan
sambaran petir pada tahun 2019 dalam intensitas paparan petir tinggi pada
bentuk hardcopy melalui BMKG (Badan permukaan dengan jarak 20 m dan 50 m dari
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) titik pusat paparan petir tinggi.
stasiun geofisika kendari. 4) Memasukan sampel pada kantong sampel
2) Memperoleh data sekunder dalam bentuk dan diberi tanda pada masing-masing
hardcopy, dengan mengajukan permohonan sampel. Sampel data tanah yang digunakan
izin terlebih dahulu untuk memperoleh data merupakan sampel data primer yang diambil
dari instansi tersebut. pada setiap titik di permukaan tanah.
b. Pengambilan data primer c. Pengeringan Sampel
173
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Sampel yang telah diambil kemudian dijemur Mengambil 11.4 ml HCl pekat dengan Pipet,
dibawah sinar matahari agar sampel menjadi mengencerkannya sampai 1 liter dengan
kering dan menghindari dari hal-hal yang tidak aquades, menetapkan kenormalannya dengan
diinginkan yang akan menghambat. indikator boraks.
d. Penetapan kadar nitrogen tanah dengan metode 5) Uji Kandungan Nitrogen Tanah
kjeldhal melalui beberapa tahap (Fauzi, 2008). a) Menimbang 0.5 g contoh tanah lalu
1) Menyiapkan Pereaksi: memasukkan ke dalam labu kjeldahl.
a) HCl pekat b) Menambahkan 1 g campuran selenium dan
b) Campuran selen:K2SO4 250 g, CuSO4 5 g, 5 ml HCl pekat, kemudian destruksi pada
H2O 50 ml, Selenium 5g. suhu 300o C.
2) Menyiapkan asam borat – penunjuk: c) Setelah sempurna, mendinginkan larutan
Melarutkan 20 g H3BO3 murni dalam ± 700 yang telah dipanaskan lalu mengcerkannya
ml H2O panas; dinginkan, kemudian dengan 50 ml H2O murni.
memindahkan larutan ke dalam labu ukur 1 L d) Menambahkan 20 ml NaOH 40 % pada
berisi 200 ml ethanol dan 20 ml larutan hasil enceran destruksi lalu melakukan
penunjuk campuran. Penunjuk campuran penyulingan dengan segera.
dibuat dengan jalan melarutkan 0.33 g Brom e) Menampung sulingan dengan asam borat
Kresol Hijau dan 0.165 g Metil Merah dalam penunjuk sebanyak 20 ml, sampai warna
500 ml ethanol. Setelah semua isi labu ukur berubah dari jingga menjadi hijau dan
dicampur rata, menambahkan ± 0.05 N volumenya kurang lebih 50 ml.
NaOH, hati-hati sampai terjadi perubahan f) Melakukan titrasi sampai titik akhir dengan
warna dari merah jambu menjadi hijau muda, larutan HCl 0.01N.
dapat diketahui bila 1 ml diberi 1 ml air. Teknik Analisis Data
Kemudian mengencerkan larutan hingga garis Analisis data dalam penelitian ini disajikan
dan aduk sampai rata. dalam bentuk grafik dan tabel. Berdasarkan jurnal
3) Menyiapkan Natrium hidroksida 40% Fauzi (2008) data yang diperoleh dari analisis
Melarutkan 400 g NaOH dalam gelas piala laboratorium yang menggunakan metode kjedahl
dengan 600 ml aquades. dimasukkan ke dalam rumus berikut
4) Menyiapkan HCl 0.01 N
:
( )
Kadar Nitrogen = x 100%
Keterangan:
Vc-Vb = ml selisih titrasi contoh dan blanko
N = Normalitas HCl
14 = Bobot Atom Nitrogen
Fk = Faktor Koreksi bahan kering Tanah
mg contoh = Massa sampel x 1000

HASIL DAN PEMBAHASAN koordinat paparan petir tinggi diperoleh 17 sampel


Penelitian ini menggunakan data sekunder dari tanah dengan jarak masing-masing 20 m dan 50 m
BMKG Stasiun Geofisika Kendari dengan dari pusat paparan petir tinggi pada titik C0, A, B, C,
penggunaan GPS/Google Earth diperoleh titik D, E, F, G dan H pada bagian permukaan untuk uji
koordinat pengambilan sampel tanah, yaitu tanah kandungan nitrogen dalam tanah
dengan intensitas paparan petir tinggi. Dari titik
.

174
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Gambar 2. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Sambaran Petir Kecamatan Poasia

Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan Nitrogen Tanah dengan Metode Kjeldahl, Diperoleh Persentase
No. Kode Sampel Jarak (M) Nitrogen (%)
1. A90,1 0,084000
2. B45,1 0,084000
3. C11 0,070000
4. D315,1 0,469000
20
5. R270,1 0,042000
6. F225,1 0,196000
7. G180,1 0,148400
8. H135,1 0,140000
9. A90,2 0,028000
10. B45,2 0,042000
11. C12 0,210000
12. D315,2 0,049000
50
13. E270,2 0,182000
14. F225,2 0,098000
15. G180,2 0,070000
16. H135,2 0,014000
17. C0 0 0,490000

175
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Gambar 3. Peta Sebaran Kandungan Nitrogen dalam Tanah

Gambar 3. Peta Sebaran Kandungan Nitrogen dalam Tanah

Gambar 4. Grafik Sebaran Jarak Paparan Petir dari Titik Pusat Paparan

Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk memecah kestabilan nitrogen lalu bereaksi dengan
ion NO3- atau NH4+ dari tanah. Salah satu sumber oksigen dan terbawa air hujan membentuk senyawa
utama nitrogen dalam tanah, yaitu melalui sambaran asam nitrat HNO3. Senyawa nitrat ini terbawa air
petir. Dimana unsur nitrogen di dalam tanah berasal hujan masuk ke dalam tanah, maka akan membuat
dari bahan organik dan N2 di atmosfer. Peristiwa tanaman tumbuh subur.
petir merupakan salah satu hal yang dapat Ketersediaan nitrogen di dalam tanah
melepaskan ikatan nitrogen di udara. Hal ini sesuai berdasarkan hasil analisis kandungan nitrogen
dengan pendapat (weiner, 2007) Petir yang terjadi di menggunakan metode kjeldahl yang melalui tiga
atmosfer adalah sumber signifikan lain dari nitrogen tahapan yaitu destruksi, destilasi dan titrasi pada 16
tetap karena pengaruh temperatur tinggi yang sampel sangat bervariasi, seperti terlihat pada Tabel
dihasilkan dalam sambaran petir cukup untuk 5.1 menunjukan bahwa kandungan nitrogen terendah
memutus ikatan N2 dan O2, memungkinkan terdapat pada tanah dengan jarak 50M H, apabila
pembentukan nitrogen oksida. Petir mampu untuk meninjau pada sebaran kandungan nitrogen dalam

176
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

tanah pada umumnya yang hanya berkisar 0,03 % - yang berbeda-beda meskipun pada jarak 20M ada
0,3 % (Pradipta, 2016), ini menunjukan bahwa nilai yang sama, akan tetapi untuk sebaran
pengaruh intensitas paparan petir memberikan kandungan nitrogen dalam tanah itu sendiri memiliki
peningkatan terhadap distribusi kandungan nitrogen pola yang sama, yaitu jumlah kandungan nitrogen
dalam tanah, hal tersebut dapat dilihat pada salah dalam tanah akan terus berkurang seiring dengan
satu lokasi yang terpapar petir memiliki kandungan bertambahnya jarak pengambilan sampel tanah dari
nitrogen mencapai 0,46%. Akan tetapi, pengaruh pusat titik sambaran petir tersebut. Hal ini dapat
paparan petir tidak dapat dikatakan memberikan dilihat pada grafik analisis kandungan nitrogen tanah
pengaruh yang cukup besar diakibatkan dari data tersebut, dimana pada lokasi penelitian memiliki
yang diperoleh kandungan nitrogen tanah yang kandungan nitrogen paling tinggi berada pada jarak
terpapar petir tidak menggambarkan peningkatan 20M (D) arah tenggara dan mengalami penurunan
yang cukup besar. pada jarak 50M (H) arah barat laut.
Sampel tanah di lokasi yang terpapar petir pada Tingginya kandungan nitrogen pada sampel
jarak 20M cm, pada titik A, B, C, D, E, F, G dan H tanah yang terpapar petir mengindentifikasikan
memiliki kandungan nitrogen secara berturut-turut, bahwa adanya peranan sambaran petir terhadap
yaitu 0,084000%, 0,084000%, 0,070000%, distribusi kandungan nitrogen dalam tanah, dimana
0,469000%, 0,042000%, 0,196000%, 0,148400% gas nitrogen N2 yang terbawa secara langsung oleh
dan 0,140000%. Hal ini menunjukkan adanya petir membutuhkan bakteri untuk difiksasi. Sejalan
kandungan nitrogen tanah yang homogen. Sampel dengan Zoro (2011), bahwa petir pada umumnya
tanah di lokasi ini memiliki kandungan nitrogen selain menyebabkan kerusakan juga bermanfaat
lebih tinggi dari pada tanah dengan jarak 50M dari untuk tanaman karena dapat menyuburkan tanah
pusat paparan petir. Senada dengan Junus (2014), akibat kandungan N2nya. Pernyataan ini didukung
yang menyatakan bahwa pada lapisan tanah atas oleh penelitian Azis dan Kurnia (2015), yang
umumnya banyak mengandung unsur hara dan menyatakan bahwa fiksasi nitrogen oleh bakteri
bahan organik, dimana bahan organik merupakan serta kejadian alam seperti petir menjadi sumber
sumber hara tanaman. Hal ini menginformasikan utama input nitrogen dari udara, dimana tanah
bahwa adanya pengayaan kandungan nitrogen pada memperoleh input nitrogen dari udara berupa N2.
lokasi yang terpapar sambaran petir. Berdasarkan hal tersebut, ditinjau dari faktor
Sampel tanah di lokasi tanah yang terpapar petir lainnya yang mempengaruhi kandungan nitrogen di
pada jarak 50M, pada titik A, B, C, D, E, F, G dan H dalam tanah. Penelitian ini ditinjau dua faktor yang
memiliki kandungan nitrogen secara berturut-turut, mempengaruhi yaitu: yang pertama adalah faktor
yaitu 0,028000%, 0,042000%, 0,210000%, erosi tanah, melihat dari segi topografi. Selain itu
0,049000%, 0,182000%, 0,182000%, 0,098000%, kondisi lahan yang tidak begitu rata. Maka dari itu
dan 0,070000%. Ini menunjukkan adanya peneliti berasumsi bahwa ketika terjadi hujan maka
kandungan nitrogen tanah yang homogen. Sampel bagian permukaan tanah tersebut akan tercuci
tanah di lokasi ini memiliki kandungan nitrogen ataupun berpindah pada tempat yang lebih rendah
lebih rendah dari pada tanah dengan jarak 20M. Hal oleh saluran air disekitarnya. Hal ini sesuai dengan
ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, pendapat (Noor, 2006) yang mengatakan bahwa
antara lain tingginya aliran permukaan dan erosi erosi tanah dapat menyebabkan tanah yang tadinya
yang terjadi pada lokasi pengambilan sampel, sangat subur dapat berubah menjadi tidak subur
penguapan dan diserap oleh tanaman. Sejalan dikarenakan mineral-mineral yang dikandung oleh
dengan hasil penelitian Nurmegawati et al (2007), tanah tersebut telah tererosi, dimana unsur-unsur
bahwa sebagian nitrogen tersangkut tanaman, hara yang telah diperlukan telah berkurang atau
sebagian kembali sebagai residu tanaman, hilang hilang. Kemudian faktor yang kedua adalah tekstur
melalui pencucian, hilang ke atmosfer dan kembali dari tanah itu sendiri. Seperti yang diketahui tanah
lagi. Berdasarkan gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan yang tersebar di kota kendari adalah tanah yang
bahwa sebaran jarak paparan petir dari titik pusat terdiri dari tanah liat bercampur pasir halus dan
paparan yakni 0,490000% terlihat bahwa kandungan berbatu. Sehingga berdasarkan pendapat dari
nitrogen dalam tanah pada lokasi memiliki nilai
177
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

(Winarso, 2005) kehilangan nitrogen akan menjadi Fansury, G. H. dan Mustofa. M. A. 2012.
lebih kecil apabila tekstur tanah semakin halus. Pengurangan Intensiti Medan Listrik Akibat
Sambaran Petir Pada Menara Tiang
KESIMPULAN Transmissi. Bandung: Institut Teknologi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Bandung.
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Fauzi, A. 2008. Analisis Kadar Unsur Hara Karbon
kandungan nitrogen yang tertinggi berada pada jarak Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah
20M (D) arah tenggara yaitu 0,469000% dari titik Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau
pusat paparan petir dan mengalami penurunan pada [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatra Utara.
jarak 50M (H) arah barat laut yaitu 0,014000%, Hill, R. D. Rinker. R. G. dan Wilson. H. D.
untuk sebaran kandungan nitrogen dalam tanah itu Atmospheric Nitrogen Fixation by Lightning.
sendiri memiliki pola yang sama, yaitu jumlah Juournal Of The Atmospheric Sciences. 37 :
kandungan nitrogen dalam tanah akan terus 179.
berkurang seiring dengan bertambahnya jarak Junus, Y. 2014. Kandungan Nitrogen Tanah.
pengambilan sampel tanah dari pusat titik sambaran Jakarta: Universitas Negeri Gunadarma.
petir. Sehingga dapat dikatakan pengaruh intensitas Laode, Sri. K. 2019. Investigasi Efek Intensitas
paparan petir dapat memberikan dampak pada Paparan Petir Terhadap Distribusi
peningkatan kandungan nitrogen dalam tanah, akan Kandungan Nitrogen Dalam Tanah. Kendari:
tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya memberikan Universitas Halu Oleo.
pengaruh yang begitu besar, dikarenakan terdapat Mustafa, M. Ahmad. S. dan Ansar. M. 2012. Dasar-
beberapa faktor yang mempengaruhi tanah Dasar Ilmu Tanah. Makassar: Universitas
kehilangan kandungannya, salah satunya yaitu Hasanudin.
tekstur tanah itu sendiri. Fenomena yang paling Muliadi, R. A. dan Fitridayanti. 2018. Karakteristik
signifikan terlihat yaitu dari kondisi lahan penelitian dan Hubungan Aktivitas Petir Cloud To
yang tidak terlalu subur yang ditandai dengan warna Ground dengan Curah Hujan. Pontianak:
daun yang kurang hijau atau sedikit menguning serta Universitas Tanjungpura.
beberapa pohon dan rumput yang kering. Noorizqiyah, E. 2009. Mineralisasi Nitrogen pada
Empat Kedalaman Tanah Andisol yang
SARAN Dikelola secara Organik dan Konvensional
Saran yang dapat saya ajukan pada penelitian di Ciwidey dan Cisarua. Institut Pertanian
ini adalah agar pada penelitian selanjutnya dapat Bogor Press.
melakukan pengukuran kandungan nitrogen dengan Pradipta, N. 2016. Studi Kandungan Nitrogen (N)
menggunkan metode lain sebagai pembanding Dan Fosfor (P) Pada Sedimen Mangrove
dengan memvariasikan jarak dan kedalaman Diwilayah Ekowisata Wonorejo Surabaya
pengambilan sampel dari titik yang terpapar petir dan Pesisir Jenu Kabupaten Tuban [skripsi].
serta memperhatikan kondisi topografi lokasi Surabaya: Universitas Airlangga.
pengambilan sampel. Shivalli, S. 2016. Lightning Phenomenon, Effects
and Protection of Structures
DAFTAR PUSTAKA from Lightning. IOSR Journal of Electrical
Atmam, dan Situmeang. U. 2015. Perancangan and Electronics Engineering (IOSR-JEEE).
Kinerja Penangkal Petir Menggunakan 11 (3) : 46
Metoda Bola Gelinding Pada Gedung Suhardiyanto, H. 2009. Teknologi Hidroponik untuk
Perpustakaan Universitas Lancang Kuning Budidaya Tanaman. Bogor: Departemen
Pekanbaru. Jurnal Sains. Teknologi dan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi
Industri. 13 (1) : 131. Pertanian.
Tarigan, M. G. 2017. Pengukuran Sifat Fisik Tanah
BMKG Stasiun Geofisika Kendari. Peta Sebaran Di Lahan Perkebunan Tebuh Menggunakan
Sambaran Petir Wilayah Kendari bulan Metode Geolistrik dan Teknik Mekanika
Januari-April Tahun 2019. Kendari. Tanah [skripsi]. Jember: Universitas Jember.
178
Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Vol. 5 No. 2 April 2020, 171-179
JIPFi Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIPFI
p-ISSN: 2502-3861 | e-ISSN: 2715-551X

Tufaila, M. dan Syamsu. A. 2014. Karakteristik Weiner, R. E. 2007. Applications Of Enviromental


Tanah dan Evaluasi Lahan untuk Aquatic Chemistry, Taylor & Francis Group.
Pengembangan Tanaman Padi Sawah di New York: London.
Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Winarsono, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar
Kendari: Universitas Halu Oleo. Kesehatan dan Kualitas Tanah, Yogyakarta :
Yeniarti, 2019. Analisis Suseptibilitas Magnetik dan Penerbit Gava Media.
Kandungan Nitrogen dalam Tanah yang Zoro, Reynaldo. 2011. Potensi Petir Sebagai
Terpapar Sambaran Petir. Kendari: Sumber Energi Baru. Bandung: Institut
Universitas Halu Oleo. Teknologi Bandung.

179

You might also like