Professional Documents
Culture Documents
Air Pipe Kelompok 7 Bab 1-3
Air Pipe Kelompok 7 Bab 1-3
Piping system is a construction that made as a way for air to flow, where compressed air are
resulted by compressor work. Purpose of this practical work is to make an understanding
about the influence of cooling and losses of air flow. Those characteristics are representated
by value of pressure (P), flow rate (Q), and friction coefficient. In addition, the influence of
air flow cooling and losses inside tubular pipe will be studied too. The equipment to be used
such compressor to compressing air, air pipe as flow line, flow meter to measure the
capacity, valve to control the capacity, pressure gauge to measure the pressure, thermometer
to measure the temperature and so on. In this practical work in the way to study the flow
characteristic, we will variate the pressure as control variabel and will cause alteration of
capacity and temperature. Later, the variabel control are pipe dimensions (diameter, length,
and angle). We will variating those values to calculating air flow characteristics. And in the
end of this practical work, we shall understand that losses will increase depend on how many
fittings, elbows, etc. For exmaple, by variating two value of valve opening where the small
one shall give higher pressure value and lower flow rate of the air flow. Lower air flow
means lower velocity, where low velocity shall give lower value of friction losses. The
conclution is, losses depend on many factors, include the influence of cooling of pipe.
Example of application in marine such starting engine process, navigator alarm, the use of
compressors in air starting system, cleanse turbocharged and sea cest.
ABSTRAK
Sistem pipa udara adalah jalur yang dibuat untuk mengalirkan udara, dimana udara
bertekanan dihasilkan oleh kompresor. Tujuan praktikum pipa udara adalah agar praktikan
mengerti tentang pengaruh pendinginan dan rugi-rugi pada aliran udara. Karakteristik-
karakteristik aliran tersebut direpresentasikan dalam bentuk nilai tekanan (P), nilai debit (Q),
dan nilai koefisien gesek. Selain itu, dikaji pula bagaimana pengaruh pedinginan terhadap
aliran dan rugi-rugi yang terjadi pada berbagai macam jalur aliran pipa udara. Peralatan yang
digunakan antara lain: kompresor untuk memampatkan udara, pipa udara sebagai tempat
mengalirnya udara, flow meter untuk mengukur kapasitas aliran udara, katup untuk mengatur
aliran udara, pressure gauge untuk mengukur tekanan udara, thermometer untuk mengukur
suhu pada saat percobaan pendinginan, busur derajat untuk mengukur sudut bukaan katup,
dan meteran untuk mengukur panjang pipa, dimana yang divariasikan adalah tekanan sebagai
variabel manipulasi dan akan menyebabkan perubahan pada bukan katup, kapasitas dan suhu
(variabel respon). Sedangkan untuk variabel kontrolnya adalah ukuran pipa (diameter dan
panjang). Contoh aplikasi pada bidang perkapalan misalnya pada saat menyalakan motor
induk kapal, tangki bahan bakar, penggunaan kompresor pada starting air system,
membersihkan turbocharge dan sea cest.
Bab I
Pendahuluan
1.3. Tujuan
a. Mengetahui kerugian/losses pada instalasi pipa udara
b. Mengetahui pengaruh temperatur pada saluran pipa udara
Bab II
Dasar Teori
1
pengecilan volume menjadi kali, maka akan menaikkan tekanan menjadi 2 kali.
2
1
Demikian pula jika volume menjadi kali, maka tekanan akan menjadi 3 kali lipat, dst.
3
“ Jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperature tetap, maka
tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya ”.
Pernyataan ini disebut dengan hukum Boyle dan dapat dirumuskan :
Dimana :
P1 = tekanan pada kondisi awal (Pa) atau (kgf/cm2)
P2 = tekanan pada kondisi akhir (Pa) atau (kgf/cm2)
V1 = Volume pada kondisi awal (m3)
V2 = Volume pada kondisi akhir (m3)
1
yang tetap, akan mengalami pertambahan volume sebesar dari volumenya pada 0 0C.
273
Sebaliknya apabila temperature diturunkan sebesar 1 0C, akan mengalami pengurangan
volume dengan proporsi yang sama.”
Pernyataan ini disebut dengan hukum Charles dan dapat dirumuskan :
V1 T1
=
V2 T2
Dimana :
V1 = Volume pada kondisi awal (m3)
V2 = Volume pada kondisi akhir (m3)
T1 = Temperatur pada kondisi awal (°K)
T2 = Temperatur pada kondisi akhir (°K)
P. V = G. R. T
Dimana :
P = tekanan mutlak (kgf/m2) atau (Pa)
V = Volume (m3)
G = Berat gas (kgf) atau (N)
T = Temperatur mutlak (ºK)
R = Konstanta gas (m/ºK)
P. v k=tetap
k k
P1 v 1 =P2 v 2 = tetap
Dimana
k :c p /c v
P . v n=tetap
P1 v n1=P2 v n2
(pompa dan kompresor; Ir.Sularso, Msme, tahun 2000,hal 184)
2. Kompresor Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang
menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida.
Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu
dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal.
Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin
jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
- Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan
mempunyai kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah,
jika pada kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada
kompresor diafragma menggunakan membran fleksible atau difragma
.
Gambar 2.8. Kompresor diafragma
(www.indotara.co.id)
2. Kompresor putar (Rotary)
- Kompresor screw (Rotary screw compressor)
Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar
perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor
piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.
-
Gambar 2.9. Kompresor putar
(www.indotara.co.id)
- Lobe
Pompa lobe adalah jenis pompa perpindahan positif. Ini mirip dengan pompa
roda gigi kecuali lobus dirancang untuk hampir bertemu, daripada menyentuh
dan memutar satu sama lain. Pompa Lobe digunakan dalam berbagai bidang
industri termasuk pulp dan kertas, kimia, makanan, minuman, farmasi, dan
bioteknologi.
Gambar 2.10. Lobe
(www.agentpump.blogspot.com)
- Vane
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang
rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak
diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
- Liquid Ring
Pompa Liquid-ring adalah pompa pemindahan positif yang berputar. pompa ini
biasanya digunakan sebagai pompa vakum, tetapi juga dapat digunakan sebagai
kompresor gas. Fungsi pompa liquid-ring mirip dengan pompa vane, dengan
perbedaannya adalah bahwa baling-baling merupakan bagian integral dari rotor
dan memutar cincin putar cairan untuk membentuk segel ruang kompresi.
Gambar 2.12. Liquid-ring Pump
(Mechanical Engineering Site)
-
Gambar 2.13. Pompa Roda Gigi Luar
(teknikmesin.blogspot.com)
2.4. Klasifikasi Rugi-Rugi (Losses)
Pada percobaan sistem instalasi pipa udara ini pada prinsipnya sama dengan percobaan
instalasi pipa air, perbedaannya terletak pada fluida yang dialirkan. Pada kompresor juga terdapat
kerugian – kerugian berupa rugi tekan dan aliran yang penting diketahui besarnya. rugi – rugi
tersebut :
λ . l . v2. ρ
∆ P=
2d
(www.engineering toolbox)
Dimana :
λ = Koefisien gesekan dalam pipa
l = Panjang saluran (m)
V = Kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
ρ = Densitas udara (1.293 kg/m3)
d = Diameter pipa dalam (m)
( β /90 ) . ξ . v 2 . ρ
∆ P=
2
(www.engineering toolbox)
Dimana :
ξ = koefisien hambatan (tergantung pada sudut belokan)
β = sudut lengkung (900)
V = kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
ρ = densitas udara (1.293 kg/m3 )
Minor Loss Coefficient,
Type of Componentor Fitting
k
Flanged Tees, Line Flow 0.2
Threaded Tees, Line Flow 0.9
Flanged Tees, Branched Flow 1
Threaded Tees, Branch Flow 2
Threaded Union 0.08
Flanged Regular 90o Elbows 0.3
Threaded Regular 90o Elbows 1.5
Threaded Regular 45o Elbows 0.4
Flanged Long Radius 90o Elbows 0.2
Threaded Long Radius 90o
0.7
Elbows
Flanged Long Radius 45o Elbows 0.2
Flanged 180o Return Bends 0.2
Threaded 180o Return Bends 1.5
Fully Open Globe Valve 10
Fully Open Angle Valve 2
Fully Open Gate Valve 0.15
¼ Closed Gate Valve 0.26
½ Closed Gate Valve 2.1
¾ Closed Gate Valve 17
Forward Flow Swing Check
2
Valve
Fully Open Ball Valve 0.05
1/3 Closed Ball Valve 5.5
2/3 Closed Ball Valve 200
ξ . v2 . ρ
∆ P=
2
(www.engineering toolbox)
Dimana :
ξ = koefisien hambatan (tergantung pada sudut putar bukaan katup)
V = kecepatan aliran pada permukaan saluran (m/s)
ρ = densitas udara (1.293 kg/m3 )
Sudut putar
13 0.6
15 0.8
19 1.5
20 1.5
21 1.55
22 1.7
24 2
25 2.2
26 2.5
27 2.8
29 3.7
30 4
31 3.85
32 3.9
34 5.5
35 6
36 6.5
37 8
38 9
39 10
42 11.5
43 12
46 17
47 18.81
49 14.72
50 12.25
53 13.25
54 13.5
55 13.75
Tabel 2.2. Koefisien Hambatan pada Sudut Putar akibat belokan
(www.engineeringtoolbox.com)
2.5.3. Kulkas
Pada dasarnya, kulkas menggunakan prinsip kerja hukum fisika
Termodinamika II, yaitu teori tentang perpindahan kalor. Dikatakan, kalor akan
berpindah sendirinya dari lingkungan bersuhu tinggi menuju lingkungan bersuhu
rendah, dan begitulah evaporator pada kulkas bekerja. Untuk lebih jelasnya,
berikut adalah urutan kerja siklus pendinginan pada kulkas :
1. Kompresor mengisap bahan pendingin (refrigerant) dari evaporator.
2. Kompresor memampatkan bahan pendingin tersebut menjadi gas bertekanan
tinggi, kemudian mendorong gas refrigerant bertekanan tinggi tersebut menuju
kondensor yang berada di luar kulkas.
3. Di dalam kondensor, gas refrigerant berkondensasi karena aliran udara dari luar
kulkas membuatnya menjadi dingin (menggunakan Hukum Termodinamika II).
Suhu yang dingin mengubah refrigerant menjadi titik-titik air bertekanan
tinggi.
4. Refrigerant cair bertekanan tinggi tersebut dialirkan melewati filter untuk
menyaring kotoran yang terbawa di dalam proses.
5. Refrigerant cair masuk ke pipa kapiler yang tipis dan panjang, sehingga
tekanannya pun berubah rendah.
6. Refrigerant cair masuk ke dalam evaporator dan berubah menjadi gas kembali.
Pada proses ini pula refrigerant berfungsi untuk menyerap udara panas dari
dalam kulkas, sehingga bagian dalam kulkas menjadi dingin.
7. Berulang ke langkah 1
Proses di atas menjelaskan mengapa bagian belakang kulkas terasa lebih
panas, hal itu dikarenakan aliran gas refrigerant bertekanan tinggi yang menyerap
udara dingin di sekitar kulkas, sehingga udara di sekitarnya menjadi lebih panas
dari biasanya.
Gambar 2.16. Komponen Kulkas Dilihat dari samping
(www.kliktukang.com)
1. Katup inlet pada pipa 1 dibuka dan katup inlet pada pipa 2 dan 3 ditutup
2. Kompresor dinyalakan
3. Kapasitas udara awal pada flowmeter diatur (tergantung grader)
4. Tekanan divariasikan (tergantung grader)
5. Besar tutupan sudut katup oulet diukur dan dicatat sesuai tekanan yang diberikan
6. Nilai perubahan kapasitas pada flowmeter dicatat pada masing-masing tekanan.