You are on page 1of 30

LAWYERING CLASS FOR CHARITY

Webinar 25 Juli 2020

Abdul Haris Muhammad Rum


z
LEGAL OPNION
z
Pokok Bahasan

▪ Pengertian Legal Opinion (“LO”)

▪ Pentingnya Kemampuan Membuat LO

▪ Langkah-Langkah Membuat LO
z
PENGERTIAN LEGAL OPINION
z
Beberapa Pengertian LO

▪ Pendapat hukum adalah pendapat yang diberikan oleh


konsultan hukum mengenai keadaan, transaksi dan/atau
hubungan hukum tertentu, yang memberi kepada pihak yang
menerima pendapat hukum tersebut wawasan atas
konsekuensi hukum dan/atau risiko-risiko hukum yang terkait
dengan keadaan, transaksi dan/atau hubungan hukum yang
menjadi objek pendapat hukum dimaksud (Standar Profesi
Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran XI, Pasal 1 ayat 1).
z
Beberapa Pengertian LO

OPINION:

▪ A document prepared by an attorney for his client, embodying


his understanding of the law as applicable to a state of facts
submitted to him for that purpose.

▪ The statement by a judge or court of the decision reached in


regard to a cause tried or argued before them, expounding the
law as applied to the case, and detailing the reasons upon
which the judgment is based.

(Blak’s Law Dictionary 1968)


z
Beberapa Pengertian LO

Legal Opinion:

▪ A document in which an official such as a state attorney general,


a city solicitor or a private attorney, renders his or her
understanding of the law as applied to the assumed facts. It
may or may not serve as protection to one acting on it, depending
on the nature of it and the law governing such opinions. It may
concern the state of a real estate title on which a buyer or lender
may act.

(Black’s Law Dictionary Sixth Edition-Centennial Edition 1891-1991)


z
Beberapa Pengertian LO

▪ Legal Opinion: Lawful statement written by court judge, judicial


officer, or legal expert. Decision on an action, condition, or intent
being within the law. (Online Black’s Law Dictionary 2nd Ed).

▪ Opinion of Counsel: An attorney’s formal response to a client’s


legal situation. It consists of an analysis of the problem,
reference to the laws that apply to the situation and the
attorney’s suggested solution. (Online Black’s Law Dictionary 2nd
Ed).
z
Inti Pengertian LO

Kita dapat menyimpulkan dari berbagai definisi bahwa LO dapat


dimaknai sebagai pendapat resmi dari orang yang memiliki
kompetensi bidang hukum atas suatu isu/pertanyaan hukum
terkait fakta atau situasi tertentu, berdasarkan hukum yang
berlaku, yang disusun melalui metodologi tertentu.
z
Beberapa Prinsip Dasar LO

▪ Pendapat hukum harus berangkat dari fakta, bukan fiksi atau


imajinasi.

▪ Pendapat hukum harus menjawab isu/pertanyaan hukum yang


relevan bukan sekedar deskripsi apa itu hukum.

▪ Pendapat hukum harus didasarkan pada hukum yang ada bukan


kepada selera/pikiran pribadi penulisnya.

▪ Orang memberikan pendapat hukum harus menjawab pertanyaan


hukum dengan melakukan analisis terhadap fakta dan hukum
untuk kemudian membuat kesimpulan yang menjadi pendapatnya.
z
Pemanfaatan LO

▪ Dalam konteks praktik advokat atau lawyer, membuat LO


merupakan salah satu jenis jasa hukum yang dapat diberikan
kepada klien.

▪ Banyak transkasi bisnis yang memerlukan LO sebagai bagian


dari syarat transaksi, misalnya bidang perbankan, pasar modal,
investasi dan kegiatan usaha bidang-bidang lainnya.
z
Pemanfaatan LO

▪ Selain untuk pelaksanaan transaksi bisnis, LO juga sering


dibutuhkan terkait penanganan suatu sengketa hukum.

▪ Mengingat begitu banyak pemanfaatan LO yang dibutuhkan


oleh klien, dan mengingat bahwa membuat LO merupakan salah
satu bagian penting dari jasa hukum yang dapat diberikan
kepada klien saat ini, maka adalah sangat penting bagi setiap
lawyer untuk memiliki kemampuan membuat LO dengan baik.
z
PENTINGNYA KEMAMPUAN
MEMBUAT LO
z
Advokat dan LO

▪ Advokat, adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di


dalam maupun di luar Pengadilan yang memenuhi persyaratan
berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang
Advokat (pasal 1 butir 1 UU Advokat).

▪ Jasa Hukum adalah jasa yang diberikan Advokat berupa memberikan


konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien (Pasal 1 angka 2 UU Advokat).

▪ Meski tidak eksplisit disebut dalam UU Advokat, namun membuat LO tentu


merupakan salah satu bagian penting dari jasa hukum yang dapat
diberikan advokat atau lawyer kepada kliennya.
z
Kebebasan Advokat

▪ Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode
etik profesi dan peraturan perundang-undangan (Pasal 14 UU Advokat).
▪ Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi
tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan (Pasal 15 UU Advokat).
▪ Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan
tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan Klien dalam sidang
pengadilan (Pasal 16 UU Advokat).
▪ Dalam menjalankan profesinya, Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan
dokumen lainnya, baik dari instansi Pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan
kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan Kliennya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (Pasal 17 UU Advokat).
z
Kemampuan Membuat LO

▪ Kemampuan membuat LO merupakan sesuatu yang harus


dimiliki advokat/lawyer dengan cara belajar secara teori dan
dipraktekan dalam pekerjaan.

▪ Butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi agar dapat


memiliki kemampuan membuat LO yang handal.

▪ Junior lawyers hingga senior lawyers dapat memiliki peran


dalam suatu proses penyusunan LO yang dibuat oleh seorang
partner di suatu law firm.
z
Kemampuan Membuat LO

▪ Pengalaman sebagai bagian dari tim yang membuat LO pada


suatu law firm dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
kemampuan lawyer yang bersangkutan dalam membuat LO.

▪ Lawyer harus selalu mengasah ketajaman, ketelitian,


ketepatan, kedalaman, keluasan dalam melihat fakta,
memahami isu/pertanyaan hukum, melakukan analisis dan
membuat kesimpulan, agar kemampuannya untuk membuat LO
terus meningkat dari waktu ke waktu.
z
Kemampuan Membuat LO

▪ Lawyer yang selalu mengasah ketajaman, ketelitian, ketepatan,


kedalaman, dan keluasan dalam mengerjakan tugas termasuk
tugas menjadi bagian dari tim yang menyusun LO biasanya
akan mudah terlihat oleh para partner di law firm tempatnya
bekerja, sehingga hal ini akan sangat menunjang kesuksesan
karier dari lawyer yang bersangkutan.
z
Kemampuan Membuat LO

▪ Law firm yang memiliki lawyer dan partner yang dikenal mampu
membuat LO dengan baik, biasanya akan memberikan kesan
positif kepada para kliennya, mengingat LO adalah hal
penting dalam proses kegiatan usaha para klien tersebut,
sehingga hal ini akan dapat mencipatakan hubungan kerja yang
bertahan lama.
z
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT
LO
z
Persiapan Membuat LO

▪ Langkah paling awal adalah lawyer harus memahami tugas


yang diterima untuk membuat suatu LO.

▪ Harus dipahami maksud atau tujuan pembuatan LO serta


ruang lingkup cakupan LO tersebut.

▪ Lawyer harus memahami kepada siapa LO tersebut harus


ditujukan.

▪ Lawyer juga harus memahami, dalam posisi sebagai apakah


lawyer diminta membuat LO tersebut.
z
Persiapan Membuat LO

▪ Lawyer harus menyepakati metode pengumpulan data,


dokumen dan informasi, termasuk jangka waktu penyelesaian
suatu LO.

▪ Lawyer harus menyusun tim kerja yang diperlukan.

▪ Lawyers harus mengidentifikasi fakta penting serta peraturan


hukum yang relevan dengan LO yang akan dibuat tersebut.
z
Pengumpulan dan pemeriksaan Fakta

▪ Lawyer harus mengidentifikasi dan mengumpulkan semua fakta


yang relevan.

▪ Lawyer harus memeriksa semua data, keterangan, informasi dan


dokumen untuk mendapatkan secara akurat gambaran fakta yang
utuh.

▪ Fakta akan menentukan pertanyaan/isu hukum yang relevan.

▪ Fakta akan menentukan penerapan atau konsekuensi hukum.

▪ Asumsi hanya dibuat terhadap fakta relevan yang tidak bisa


ditemukan/diketahui saat penyusunan LO.
z
Merumuskan Pertanyaan/Isu Hukum

▪ Dari fakta yang ada akan menentukan pertanyaan/isu hukum


yang relevan.

▪ Klien merasakan adanya masalah, namun lawyer yang


merumuskan pertanyaan/isu hukumnya.

▪ Pada intinya, jawaban terhadap pertanyaan/isu hukum yang


relevan itulah yang akan menjadi isi dari pendapat hukum.

▪ Perumusan pertanyaan/isu hukum yang tepat akan menentukan


akurasi dari pendapat hukum.

▪ LO dapat memuat beberapa pertanyaan/isu hukum.


z
Menemukan Norma Hukum

▪ Norma hukum merupakan prinsip hukum yang relevan


terhadap fakta dan pertanyaan/ isu hukum yang telah disusun.

▪ Norma bisa diperoleh dari peraturan perundang-undangan


yang relevan.

▪ Norma bisa diperoleh dari jurisprudensi.

▪ Norma bisa ditemukan secara harfiah tertulis dalam teks


peraturan maupun melalui penafsiran terhadap teks tersebut.
z
Membuat Analisis Hukum

▪ Bagian analisis merupakan bagian utama dalam proses


pembuatan LO dimana lawyer akan melakukan penerapan
nalar/reasoning dalam menguji kesesuaian fakta yang ada
dengan norma hukum, sesuai pertanyaan/isu hukum, untuk
menemukan jawaban yang merupakan pendapat hukum.

▪ Proses analisis hukum, bukanlah proses menerangkan


peraturan semata-mata meskipun tentu diperlukan adanya
penjelasan terhadap peraturan yang relevan.
z
Membuat Analisis Hukum

▪ Analisis hukum harus menjawab/membuktikan kesesuaian


atau ketidaksesuaian fakta terhadap norma hukum.

▪ Lawyer harus menggunakan penalaran hukum dalam membuat


jawaban/pembuktian di atas.

▪ Bagian akhir dari suatu proses analisis hukum harus mengarah


kepada pembuatan kesimpulan yang menjawab
pertanyaan/isu hukum.
z
Membuat Kesimpulan

▪ Kesimpulan merupakan bagian puncak dari suatu LO.

▪ Apa yang menjadi pendapat hukum harus ditegaskan dalam


kalimat-kalimat pendapat hukum.

▪ Semua jawaban terhadap pertanyaan/isu hukum harus


tercermin dalam pendapat hukum.

▪ Pada penggunaan LO untuk tujuan tertentu, biasanya apa


yang menjadi daftar pendapat hukum sudah ditentukan oleh
pihak yeng memerlukan LO tersebut.
z
Menyusun Format LO

▪ LO disusun dalam format surat yang ditujukan kepada pihak


tertentu oleh lawyer yang membuat LO tersebut.

▪ Surat LO harus memuat semua bagian utama dari LO, yaitu


antara lain bagian fakta; pertanyaan/isu hukum; norma
hukum; analisis hukum dan kesimpulan/pendapat hukum.
Disamping itu LO sebaiknya memuat bagian pendahuluan
pada bagian awal, serta bagian penutup pada bagian akhir.
z
Asumsi Kualifikasi LO

▪ Biasanya lawyer akan mencantumkan apa saja yang menjadi


asumsi dan kualifikasi dalam LO.

▪ Asumsi dilakuan terhadap kebenaran suatu fakta yang tidak


bisa diketahui, sedangkan kualifikasi memberikan batasan
keberlakuan LO.

▪ Bagian ini sering menjadi perdebatan antara lawyer yang akan


mebuat LO dengan pihak yang akan menggunakan LO.

▪ Asumsi dan kualifikasi harus wajar dan rasional.


z

TERIMA KASIH

You might also like