Professional Documents
Culture Documents
Abstract. PT. Mandiri Sejahtera Sentra is a subsidiary of PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, which
engages in mining of andesite rock. The Andesit exploitation done by using blasting technique, using peledak
ANFO and Dayagel Permitted 0,2 gr explosives, at the beginning blasting is Non Electric Detonator with
delay 17sm, 25ms, 42ms, 67ms that combined with electric detonator as explosive trigger. The application
of geometry and detonator delay at the moment not to care about blasting directions and discontinuities
orientation, so needs to reconsideration or be adapted with pit shape orientation to geological structure
orientation to get optimum fragmentation. Geometry improvement done by using blastability index
accordance with geological structure conditions, which then designing the blasting geometry using equation
C.J. Konya. At the end blasting geometry design and non electric delay detonator design which applied can
get optimum fragmentation on geological structure condition. On JPO 20 with blasting orientation cutting
the discontinuities orientation (joints) delay detonator design at betwen 31,66 ms – 42,31 ms for control row
and52,9 ms – 106,02 ms for control wing obtainable general fragmentation distribution with fragmentation
percentage at size ≤ 50 cm is 99,18 %, size 50 cm < x ≤ 80 cm is 0,77 %, and size > 80 cm (boulder) is
0,05 %.
Keywords: Structure Orientation, Design Delay Detonator, Blasting Geometry, Fragmentation
Abstrak. PT. Mandiri Sejahtera Sentra merupakan anak perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk, yang bergerak dibidang penambangan batu andesit. Pembongkaran batuan andesit dari batuanan
induknya dilakukan dengan kegiatan peledakan menggunakan bahan peledak ANFO dan Dayagel Permitted
0,2 gr pada penggalak awal berupa Detonator Non Electric pada delay 17sm, 25ms, 42ms, 67ms yang
dikombinasikan dengan detonator elektrik sebagai pemicu ledak. Penerapan geometri dan delay detonator
saat ini kurang memperhatikan arah peledakan dan orientasi bidang lemah, sehingga perlu peninjauan ulang
atau disesuaikan dengan orientasi bentuk pit terhadap orientasi struktur geologi untuk mendapat hasil
fragmentasi yang lebih optimum. Perbaikan geometri dilakukan memanfaatkan blastability index sesuai
dengan kondisi struktur geologi dilapangan, yang kemudian dilakukan pendesainan geometri peledakan
menggunakan persamaan C.J. Konya. Pada akhirnya desain geometri peledakan dan desain delay detonator
non electric (nonel) yang diterapkan dapat memperoleh tingkat fragmentasi yang optimum pada kondisi
struktur geologi dilapangan. Pada JPO 20 dengan arah peledakan memotong arah umum bidang lemah
(kekar) dengan desain delay detonator pada kisaran antara 31,66 ms – 42,31 ms untuk control row dan 52,9
ms – 106,02 ms untuk control wing diperoleh distribusi fragmentasi umum dengan persentase fragmentasi
pada ukuran ≤ 50 cm sebesar 99,18 %, ukuran 50 cm < x ≤ 80 cm sebesar 0,77 %, dan ukuran > 80 cm
(boulder) sebesar 0,05 %.
Kata Kunci: Orientasi Struktur, Desain Delay Detonator, Geometri Peledakan, Fragmentasi
A. Pendahuluan
Dengan permintaan bahan galian yang meningkat seiiring dengan
perkembangan zaman dan teknologi, perusahaan – perusahaan tambang mulai
melakukan peningkatan produksinya. Oleh karena itu target produksi harus ditingkatkan
dengan pengembangan proses penambangan. Salah satunya yaitu dengan semakin
banyaknya proses kegiatan peledakan yang dilakukan dalam proses pembongkaran
192
Analisis Struktur dan Desain Delay Detonator Non Electric (Nonel)... | 193
Dimana:
Xm = Ukuran Rata-rata Fragmentasi ( cm )
A = Faktor Batuan ( 0,06 x Blastability Index )
PF = Powder Factor ( kg/m3 )
Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017
194 | Beni Taufik Hidayatuloh, et al.
Dimana:
R = Persentase Masa Batuan yang Lolos dengan Ukuran X ( cm )
Xc = Karakteristik Ukuran ( cm )
X = Ukuran Ayakan ( cm )
n = Indeks Keseragaman
e = Ephison = 2.71
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisis Orientasi Struktur (Kekar) Terhadap Peledakan
Berikut adalah penelitian mengenai analisis orientasi struktur (kekar) terhadap
peledakan. Hasil pengujian dijelaskan pada gambar berikut.
Berdasarkan data yang disajikan pada diagram rossete (gambar 1) maka dapat di
interpretasikan bahwa orientasi struktur (kekar) yang mempengaruhi distribusi
fragmentasi Hasil peledakan yaitu kekar dengan arah N 245° E. Dapat dilihat juga
bahwa pada lokasi penelitian terjadi keberagaman arah kekar, namum pada dasarnya
proses pemecahan suatu massa batuan akan akan sangat dipengaruhi arah bidang
lemahnya serta relatif mengikuti arah bidang lemah. Oleh karena itu penentuan orientasi
struktur didasarkan pada jurus paling dominan di lokasi penelitian, yang memiliki peran
besar dalam proses pemecahan batuan serta distribusi fragmentasi hasil peledakan.
Berikut merupakan gambaran orientansi kekar di lokasi penelitian terhadap arah muka
jenjang.
Volume 3, No.1, Tahun 2017
Analisis Struktur dan Desain Delay Detonator Non Electric (Nonel)... | 195
Distribusi Fragmentasi
No Tanggal Nilai JPO
≤ 50 cm 50 cm ≤ x ≤ 80 cm > 80 cm
1 16/02/2016 JPO 30 82,42 5,65 11,93
2 17/02/2016 JPO 30 78,18 6,53 15,29
3 24/02/2016 JPO 20 92,49 4,23 3,29
4 25/02/2016 JPO 30 93,05 3,93 3,02
5 27/02/2016 JPO 30 88,19 6,3 5,51
6 01/03/2016 JPO 20 99,18 0,77 0,05
7 02/03/2016 JPO 30 86,34 10,93 2,73
8 03/03/2016 JPO 30 95,21 1,6 3,19
9 05/03/2016 JPO 20 92,7 4,29 3
10 14/03/2016 JPO 30 90,4 6,06 3,54
Berdasarkan data grafik yang tersaji pada gambar 5.1, secara keseluruhan
Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017
198 | Beni Taufik Hidayatuloh, et al.
Daftar Pustaka
Anonim, 1987. “Anzomex Primers”, the new generation, ICI Australia Operation, Pty.
Ltd. Explosive Division.
Anonim, 1977,. “Blasters’ Handbook, Du Pont, 16th ed”, Sales Development Section,
Volume 3, No.1, Tahun 2017
Analisis Struktur dan Desain Delay Detonator Non Electric (Nonel)... | 199