You are on page 1of 12

Jurnal Penelitian Tugas Akhir

PENGARUH GRADE TEH HIJAU DAN KONSENTRASI GULA STEVIA


(Stevia rebaudiana bertoni M.) TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP TEH
HIJAU (GREEN TEA)

THE EFFECT GRADE OF GREEN TEA AND STEVIA SUGAR


CONCENTRATION (Stevia rebaudiana bertoni M) TO THE CHARACTERISTIC
OF GREEN TEA SYRUP

Fryda Amalia *), Nana Sutisna Achyadi **) dan Asep Dedy Sutrisno **)

Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan


Jl. Setiabudhi No. 193 Bandung - 40153

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the effect by use the grade of green
tea, stevia sugar concentration and interaction between the two factor on the
characteristics of green tea syrup. The benefits of this research is to provide information
product diversification syrup made from green tea with natural sweetener stevia sugar,
provide information on the process of making syrup made from green tea and providing
information on the use of various grades of green tea and the right concentration of
stevia sugar to make syrup of green tea.
The design of experiments conducted in this research is a randomized block design
(RBD) with a 3x3 factorial design with three replications in order to obtain 27 treatment
continued with Duncan test. Variable experiment consists of two factors, the first factor is
grade of green tea (A), which consists of three levels, is: a1 = gun powder, a2 = peko
super 700 and a3 = peko super 404 and the second factor is the addition concentration of
stevia sugar (B) consisting of three levels, is: b1 = 2.0%, b2 = 2.5% and b3 = 3.0%. The
draft response in this research is the organoleptic test using hedonic test and
measurement of antioxidant activity.
The results of main research showed that the concentration of green tea extracts
are preferred by most panelists on hedonic test is the concentration of green tea extract
10%. The main research results showed the average value of EC50 grade gun powder at
4.40%, Peko Super 700 at 4.98% and Peko Super 404% at 5.30%. The results showed
that the higher of the grade, the higher the quality of antioxidant activity. The use of
green tea grade effect on antioxidant activity, color and flavor of green tea syrup.
Various concentration of stevia sugar had no effect on this research. The interaction
between these two factors do not affect the antioxidant activity and all the hedonic
attributes so there is no interaction between the two factor.

Keywords: Green Tea, Syrup, Grade, Stevia Sugar

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
1
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

PENDAHULUAN

Teh Hijau (Green Tea) (per hektar) Indonesia rendah karena


merupakan salah satu jenis teh herbal kebanyakan petani kecil kekurangan
yang berasal dari China. Tanaman ini kemampuan finansial dan keahlian
banyak dibudidayakan di Asia untuk mengoptimalkan produksi.
Tenggara sebagai bahan baku Salah satu upaya untuk
pembuatan obat tradisional (herbal mengoptimalkan produksi teh dapat
medicine). Hal ini disebabkan karena dilakukan diversifikasi produk
teh hijau mengandung polifenol olahan pangan berbahan baku teh
dalam jumlah yang tinggi yaitu 30- hijau salah satunya menjadikannya
40%, lebih tinggi dari teh hitam yang sirup teh hijau. Kualitas seduhan
mengandung polifenol 3-10% sirup teh hijau salah satunya
(Zowail et al, 2009 dalam Anindita, dipengaruhi oleh penggunaan grade
2012). teh hijau itu sendiri. Semakin tinggi
Menurut (Sundari, 2009), grade teh hijau yang digunakan,
komposisi kimia daun teh segar maka semakin tinggi pula kualitas
(dalam % berat kering) adalah : serat seduhan teh tersebut. Akan tetapi,
kasar, selulosa, lignin 22%; protein penelitian mengenai pengaruh grade
dan asam amino 23%; lemak 8%; teh hijau terhadap karakteristik sirup
polifenol 30%; kafein 4%; pektin teh hijau khususnya kadar
4%. Daun teh mengandung tiga antioksidannya belum pernah
komponen penting yang dilakukan.
mempengaruhi mutu minuman yaitu Menurut (PT. KBP Chakra,
kafein, tanin dan polifenol. Kafein 2015) tingkatan mutu teh hijau
memberikan efek stimulan, tanin dibagi menjadi 4 grade secara umum
yang kandungannya sekitar 7-15% yaitu grade peko (grade I), jikeng
merupakan astringen kuat yang (grade II), bubuk (grade III) dan dust
memberi rasa sepat atau khas (ketir) (grade IV) dimana keempat grade
dan dapat mengendapkan protein tersebut diklasifikasikan kembali
pada permukaan sel dan polifenol menjadi 9 tingkatan grade dengan
yang mempunyai banyak khasiat urutan tingkatan mutunya yaitu gun
kesehatan. powder, chunmee, peko super besar
Komoditas teh merupakan (peko super 700), peko super kecil
salah satu komoditi hasil pertanian (peko super 404) yang termasuk
yang mempunyai peran cukup grade peko (grade I), sun mee,
penting dalam kegiatan fanning yang termasuk grade jikeng
perekonomian di Indonesia. Menurut (grade II), powder yang termasuk
Balai Penelitian Tanaman Industri grade bubuk (grade III), tulang dan
dan Penyegar (2014), jumlah dust yang termasuk grade tulang
produksi teh pada tahun 2013 sebesar (grade IV).Semakin rendah tingkatan
152.700 ton sedangkan pada tahun grade, warna seduhan daun teh
2014 mengalami penurunan produksi berwarna merah kecoklatan.
menjadi 146.682 ton. Dibandingkan Di zaman sekarang ini,
dengan negara-negara utama Industri makanan, minuman dan
penghasil teh lainnya, hasil produksi suplemen sering menggunakan
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
2
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

pemanis baik pemanis alami maupun Chakra Bojong Buah-Koppo, gula


pemanis sintetis sebagai penambah stevia dalam kemasan, CMC dan air.
cita rasa pada produknya. Bahan Sedangkan bahan-bahan yang
pemanis alami yang biasa digunakan digunakan untuk analisis yaitu
adalah gula sukrosa atau gula tebu. seperangkat bahan analisis kadar
Sukrosa mempunyai kandungan antioksidan metode DPPH dengan
kalori relatif besar 346,0 kalori/100g spektrofotometri yaitu 2 x 10-4 M
bahan, tetapi bagi sebagian orang DPPH dan metanol 70%.
ternyata sukrosa dapat menimbulkan Alat-alat yang digunakan
berbagai masalah terutama mereka dalam proses pembuatan sirup teh
yang kelebihan kalori, kegemukan, hijau antara lain blender, gelas kaca,
menyebabkan kerusakan pada gigi saringan, panci, sendok, plastik
dan sangat berbahaya bagi penderita sampel, kertas label, timbangan
diabetes (Harismah dkk, 2014). digital dan botol kaca. Sedangkan
Pemanis sintetis yang biasa alat yang digunakan untuk analisis
digunakan yaitu siklamat, sakarin kimia adalah neraca analitik, labu
maupun aspartam. Pemakaian takar, pipet ukur, pipet mikron,
pemanis sintetis mempunyai efek tabung reaksi, corong, kertas saring,
yang kurang baik terhadap kesehatan beaker glass, vortex, stopwatch dan
dan dicurigai menjadi salah satu spektrofotometer UV-Vis.
penyebab timbulnya penyakit Metode penelitian terdiri dari
kanker. penelitian pendahuluan dan
penelitian utama. Rancangan
Kehadiran gula stevia dapat percobaan yang digunakan pada
dijadikan alternatif yang tepat untuk penelitian ini adalah Rancangan
menggantikan kedudukan pemanis Acak Kelompok (RAK) dengan pola
buatan atau pemanis sintetis yang faktorial 3x3 dengan 3 kali
memiliki nilai kalori rendah dengan pengulangan sehingga diperoleh 27
tingkat kemanisan 100-200 kali perlakuan. Rancangan perlakuan
kemanisan sukrosa dan tidak terdiri dari dua faktor. Faktor yang
mempunyai efek karsinogenik yang pertama yaitu grade teh hijau (A),
dapat ditimbulkan oleh pemanis yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : a1 =
buatan (Harismah dkk, 2014). Rasa gun powder, a2 = peko super 700 dan
manis yang dihasilkan oleh stevia a3= peko super 404. Faktor kedua
berasal dari senyawa steviosida yang yaitu penambahan konsentrasi gula
merupakan pemanis alami non stevia (B) yang terdiri dari 3 taraf,
karsinogenik. yaitu: b1 = 2,0%, b2 = 2,5%, b3 =
3,0%. Rancangan Respon yang akan
METODOLOGI PENELITIAN dilakukan pada penelitian ini
Bahan baku utama yang meliputi respon kimia meliputi
digunakan dalam penelitian ini analisis kadar antioksidan metode
adalah teh hijau grade gun powder, DPPH (Chen dan Yen, 1995) dan
peko super 700 dan peko super 404 respon organoleptik dengan metode
yang diperoleh dari PT. KBP hedonik.
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
3
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

Penelitian Pendahuluan sirup yang umumnya digunakan di


Penelitian pendahuluan pada masyarakat. Adapun prosedur
pembuatan sirup teh hijau dilakukan pembuatan sirup teh hijau adalah
untuk menentukan konsentrasi sebagai berikut :
ekstrak teh hijau terbaik dimana 1. Bahan baku yang digunakan
perlakuan yang digunakan yaitu untuk pembuatan sirup teh hijau
menggunakan teh hijau grade PS 404 dipersiapkan terlebih dahulu.
yang banyak digunakan di pasaran. Bahan yang disiapkan antara lain
Sedangkan konsentrasi ekstrak teh berbagai grade teh hijau yaitu
hijau yang digunakan yaitu ekstrak gun powder, peko super 700 dan
teh hijau (perbandingan berat teh peko super 404, gula stevia
hijau kering : volume pelarut (g:ml)) dalam kemasan, CMC dan air.
dimana e1 = 10%, e2 = 15% dan e3 = 2. Teh hijau kering dengan
20%. konsentrasi terpilih kemudian
Teh Hijau dengan berat 10%, dimasukkan ke dalam blender
15% dan 20% dalam 100 ml air untuk direduksi ukurannya
dilakukan pengecilan ukuran dan sampai halus dan ditambahkan
pengekstrakan dengan air panas air panas dengan suhu 70°C
kemudian dilakukan penyaringan sebanyak 100 ml agar
untuk memisahkan ampas teh dengan pengekstrakan teh hijau
ekstraknya. Selanjutnya ekstrak teh berlangsung secara optimal.
dipanaskan dan dicampurkan CMC 3. Setelah teh hijau kering direduksi
dengan konsentrasi 0,7% serta gula ukurannya sampai halus
stevia dengan konsentrasi 2,5% lalu kemudian ekstrak teh hijau
dilakukan pengadukan kemudian dilakukan penyaringan yang
dilakukan pengemasan. Untuk berguna untuk memisahkan filtrat
memilih konsentrasi ekstrak teh hijau dan ampas dari teh hijau.
yang terbaik dilakukan pengujian 4. Ekstrak teh hijau kemudian
organoleptik dengan metode uji dipanaskan selama 10 menit pada
hedonik dengan atribut warna, aroma suhu 70°C. Selama pemanasan,
dan rasa. Sirup teh hijau yang telah gula stevia dimasukkan dengan
jadi, dilarutkan terlebih dahulu konsentrasi berbeda yaitu 2%,
menggunakan air (6 ml sirup :100 ml 2,5% dan 3% dan masukkan
air) kemudian disajikan kepada 15 CMC dengan konsentrasi 0,7%
orang panelis dimana panelis yang sedikit demi sedikit lalu
digunakan adalah 15 orang peneliti dilakukan pengadukan agar
Balitsa yang dikategorikan sebagai bahan tercampur secara merata.
panelis terlatih. Konsentrasi ekstrak CMC tidak dilarutkan terlebih
teh hijau dipilih berdasarkan dahulu karena menurut Suprapti
penjumlahan nilai rata-rata semua (2003) CMC mudah larut dalam
atribut yang paling tinggi. air panas. Pemanasan bertujuan
untuk mematikan bakteri yang
Penelitian Utama mungkin ikut terbawa pada
Proses pembuatan sirup teh ekstrak teh dan untuk melarutkan
hijau dilakukan dengan cara gula stevia serta CMC.
memodifikasi proses pembuatan
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
4
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

5. Untuk pengemasan, botol kaca Tabel 10. Hasil Pengujian Hedonik


dicuci bersih kemudian pada Sirup Teh Hijau
dimasukkan dalam air mendidih
Konsen- Nilai Rata-rata Jumlah
selama 30 menit. Setelah itu trasi Warna Aroma Rasa Rata-
sirup teh hijau dimasukkan dalam Ekstrak rata
Teh Nilai
botol. Botol berisi sirup ini Hijau Kesuka
dipanaskan dengan metode an
10% 4,33 4,13 3,96 12,42
pasteurisasi dengan cara 15% 3,84 4,38 3,51 11,73
dipanaskan pada suhu 70ºC 20% 3,71 4,67 2,80 11,18
selama 30 menit. Setelah itu
botol diangkat dan sirup Berdasarkan tabel hasil
disimpan pada suhu kamar pengujian hedonik pada sirup teh
(Harismah, 2014). Pasteurisasi hijau, diperoleh hasil bahwa
bertujuan untuk mematikan konsentrasi ekstrak teh hijau yang
mikroorganisme pathogen. disukai oleh kebanyakan panelis
6. Respon Kimia dan Organoleptik yaitu konsentrasi ekstrak teh hijau
Sirup teh hijau yang telah 10% dimana pada konsentrasi ini,
dikemas selanjutnya dilakukan atribut warna dan rasa lebih unggul
uji respon kimia dan dibandingkan konsentrasi 15% dan
organoleptiknya. Respon kimia 20%. Sedangkan aroma untuk setiap
dilakukan dengan uji antioksidan konsentrasi ekstrak teh hijau tidak
metode DPPH dan respon begitu berbeda nyata. Hal ini
organoleptik dilakukan dengan mungkin disebabkan karena
uji hedonik dengan respon warna, penilaian pertama panelis terhadap
aroma dan rasa. sirup pada umumnya berasal dari
atribut warna kemudian disusul oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN rasa dan aroma. Warna yang cerah
dan tidak terlalu tua umumnya
Hasil penelitian Pendahuluan disukai oleh panelis sehingga panelis
Penelitian pendahuluan yang menyukai warna ekstrak teh hijau
dilakukan pada penelitian ini yaitu pada konsentrasi 10%. Selain warna,
menentukan konsentrasi ekstrak teh rasa merupakan karakteristik paling
hijau terpilih sebagai acuan yang penting untuk dilakukan evaluasi
akan digunakan pada penelitian sediaan oral (Sayuti dan Winarso,
utama. Dimana hasil pengujian 2012). Rasa pada konsentrasi ekstrak
hedonik dapat dilihat pada Tabel 10. teh hijau 10% lebih disukai karena
semakin tinggi konsentrasi maka
semakin pahit rasa dari teh hijau
sehingga panelis kurang menyukai
rasa sirup yang pahit. Untuk warna
dan rasa mempunyai intensitas kesan
yang jelas dibandingkan aroma
karena aroma sukar untuk diukur.

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
5
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

Hasil Penelitian Utama grade a3 (peko super 404). Grade a2


Penelitian utama merupakan (peko super 700) tidak berbeda nyata
lanjutan dari penelitian pendahuluan dengan grade a1 (gun powder) dan
yaitu untuk mengetahui pengaruh grade a3 (peko super 404). Dan
grade gun powder, peko super 700 grade a3 (peko super 404) berbeda
dan peko super 404 pada teh hijau nyata dengan grade a1 (gun powder)
dan konsentrasi gula stevia yang tetapi tidak berbeda nyata dengan
berbeda yaitu 2%, 2,5% dan 3% grade a2 (peko super 700) dalam hal
terhadap karakteristik sirup teh hijau antioksidan sirup teh hijau.
terutama kandungan antioksidannya.
Selanjutnya dilakukan uji Nilai rata-rata EC50 grade gun
organoleptik terhadap atribut warna, powder sebesar 4,40%, Peko Super
aroma dan rasa pada sirup teh hijau. 700 sebesar 4,98% dan Peko Super
404 sebesar 5,30% sehingga dapat
Uji Aktivitas Antioksidan dikatakan bahwa aktivitas
antioksidan yang tertinggi terdapat
Berdasarkan uji aktivitas pada grade gun powder karena
antioksidan, grade teh hijau memiliki nilai EC50 yang lebih kecil
berpengaruh terhadap aktivitas dibandingkan grade lainnya.
antioksidan sirup teh hijau. Oleh Sementara nilai EC50 terbesar
karena itu, dilakukan Uji Lanjut terdapat pada grade Peko Super 404
Duncan terhadap faktor grade dan yang menunjukkan bahwa grade ini
hasil aktivitas antioksidan dapat memiliki nilai aktivitas antioksidan
dilihat pada tabel berikut : yang paling rendah. Aktivitas
antioksidan diperoleh dari nilai
Tabel 11. Pengaruh Grade Teh Hijau
absorbansi yang selanjutnya akan
terhadap Aktivitas Antioksidan Sirup
digunakan untuk menghitung
Teh Hijau
presentase inhibisi dan nilai EC50
Grade Teh Nilai Rata- Taraf yang menyatakan konsentrasi
Hijau rata EC50 Nyata senyawa antioksidan yang
(%) 5% menyebabkan 50% dari DPPH
a1 (Gun 4,40 a kehilangan karakter radikal
Powder) bebasnya. Semakin kecil nilai EC50
a2 (Peko 4,98 ab berarti semakin tinggi aktivitas
Super 700) antioksidan (Zuhra et al, 2008).
a3 (Peko 5,30 b Menurut PT. KBP Chakra
Super 404) (2015), urutan kualitas grade yang
Keterangan : Nilai rata-rata yang ditandai
terbaik yaitu grade Gun Powder,
dengan huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada taraf 5%
Peko Super 700 dan Peko Super 404.
menurut Uji Lanjut Duncan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, diperoleh hasil bahwa
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas antioksidan tertinggi
grade a1 (gun powder) tidak berbeda terdapat pada grade Gun Powder,
nyata dengan grade a2 (peko super kemudian disusul oleh Peko Super
700) tetapi berbeda nyata dengan 700 dan Peko Super 404 sehingga

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
6
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

dapat dikatakan bahwa semakin Tabel 12. Pengaruh Grade Teh Hijau
tinggi kualitas grade maka semakin terhadap Warna Sirup Teh Hijau
tinggi aktivitas antioksidan.
Grade Teh Nilai Rata- Taraf
Grade gun powder memiliki Hijau rata Nyata
aktivitas antioksidan yang paling Kesukaan 5%
tinggi disebabkan karena komposisi a3 (Peko 3,91 a
batang pada grade ini lebih sedikit Super 404)
dibandingkan kedua grade lainnya. a1 (Gun 4,35 b
Menurut PT. KBP Chakra (2015), Powder)
petikan yang digunakan pada ketiga a2 (Peko 4,42 b
grade ini merupakan petikan yang Super 700)
sama yaitu pucuk yang dihasilkan Keterangan : Nilai rata-rata yang
terdiri dari pucuk peko dan dua atau ditandai dengan huruf yang sama
tiga daun muda teratas yang menunjukkan tidak berbeda nyata pada
membedakan adalah jumlah taraf 5% menurut Uji Lanjut Duncan.
maksimum komposisi batang yang
terdapat pada ketiga grade tersebut Berdasarkan tabel 12, grade
dimana komposisi batang grade gun a3 (peko super 404) berbeda nyata
powder maksimum sebesar 5%, Peko dengan grade a1 (gun powder ) dan
Super 700 sebesar 20% dan Peko grade a2 (peko super 700). Grade a1
Super 404 sebesar 30%. Presentase (gun powder) berbeda nyata dengan
batang yang terikut ditentukan oleh grade a3 (peko super 404) tetapi
proses sortasi dengan menggunakan tidak berbeda nyata grade a2 (peko
ayakan dengan ukuran lubang yang super 700). Dan grade a2 (peko
berbeda-beda dimana semakin besar super 700) berbeda nyata dengan
lubang ayakan maka semakin banyak grade a3 (peko super 404) tetapi
batang yang terikut. tidak berbeda nyata dengan grade a1
(gun powder) dalam hal warna sirup
Uji Organoleptik teh hijau.

Warna Hal ini mungkin disebabkan


karena komposisi batang dan daun
Pada uji organoleptik, grade dari setiap grade berbeda sehingga
teh hijau berpengaruh terhadap dapat mempengaruhi warna seduhan
warna dari sirup teh hijau. Oleh teh hijau. Grade peko super 700
karena itu, dilakukan Uji Lanjut mempunyai komposisi batang yang
Duncan terhadap faktor grade dan lebih banyak dibandingkan dengan
didapat hasil uji organoleptik dalam grade gun powder tetapi lebih sedikit
hal warna sebagai berikut : dibandingkan grade peko super 404.
Warna seduhan teh hijau yang
berwarna hijau kebanyakan berasal
dari kandungan klorofil yang
terdapat pada daun dibandingkan
dengan batangnya.
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
7
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

Penentuan mutu bahan mungkin disebabkan karena aroma


makanan pada umumnya sangat sangat sukar untuk diukur sehingga
bergantung pada beberapa faktor di menimbulkan pendapat yang
antaranya cita rasa, warna, tekstur, berlainan dalam menilai kualitas.
dan nilai gizinya. Namun, warna Perbedaan pendapat yaitu perbedaan
biasanya menjadi faktor pertama sensitifitas dalam merasa dan
yang dilihat konsumen dalam mencium. Meskipun dapat
memilih suatu produk pangan mendeteksi, tiap orang mempunyai
(Winarno, 2002). Warna yang kesukaan yang berlainan (Sukarni
menarik akan memberikan asumsi dan Kusno, 1980 dalam Wijaya
makanan atau minuman tersebut 2002). Penilaian panelis dalam hal
memiliki rasa yang enak aroma pada setiap grade tidak begitu
dibandingkan dengan suatu produk berbeda nyata.
yang memiliki warna yang tidak
menarik meskipun komposisinya Faktor penggunaan berbagai
sama. Makanan atau minuman yang konsentrasi gula stevia tidak
kurang menarik sering diasumsikan berpengaruh terhadap aroma sirup
memiliki rasa yang tidak enak teh hijau. Hal ini mungkin
(Isnaini dkk, 2010). disebabkan karena penggunaan gula
stevia pada penelitian ini tidak terlalu
Aroma banyak dan juga gula stevia tidak
Data hasil perhitungan mempunyai aroma yang khas seperti
analisis variansi menunjukkan bahwa gula aren.
grade teh hijau, berbagai konsentrasi
Substansi aromatis yang
gula stevia dan interaksi keduanya
terkandung secara alamiah
tidak berpengaruh terhadap aroma
jumlahnya jauh lebih sedikit
sirup teh hijau. Oleh karena itu tidak
daripada yang terbentuk selama
perlu dilakukan Uji Lanjut Duncan.
proses pengolahan teh. Adapun
Data hasil tabel anava dapat dilihat
senyawa aromatis yang secara
sebagai berikut : alamiah sudah ada pada daun teh
Tabel 13. Tabel Anava Aroma Sirup diantaranya adalah linalool, linalool
Teh Hijau oksida, phfenuetanol, geraniol,
benzilalkohol, metil salisilat, n-
F heksanal dan cis-3-heksenol. Saat ini
Sumber F tabel telah teridentifikasi sekitar 638
Variansi Hitung senyawa yang bertanggung jawab
0,05
terhadap aroma teh (Towaha, 2013).
Kelompok -
Grade (A) 0,58tn 3,63 Selain senyawa di atas,
Konsentrasi kandungan senyawa resin dan asam
Gula Stevia 3,63 organik dalam daun teh berperan
tn
(B) 1,47 dalam membentuk bau dan aroma teh
Interaksi AB 0,21tn 3,01 selama proses pengolahan. Jenis
Faktor grade tidak asam organik yang terdapat dalam
mempengaruhi respon aroma. Hal ini daun teh adalah asam malat, asam

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
8
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

sitrat, asam suksinat dan asam grade a2 (peko super 700) dalam hal
oksalat. Dalam proses pengolahan rasa sirup teh hijau.
teh, asam-asam organik akan
bereaksi dengan metil alkohol Grade peko super 404 lebih
membentuk senyawa ester yang disukai oleh panelis. Hal ini mungkin
memiliki aroma yang enak (Towaha, disebabkan karena komposisi batang
2013). pada grade peko super 404 lebih
banyak dibandingkan dengan grade
Rasa gun powder dan peko super 700
Pada uji organoleptik, grade sehingga kandungan kafein dan L-
teh hijau berpengaruh terhadap rasa theanin pada grade peko super 404
dari sirup teh hijau. Oleh karena itu, lebih rendah dibandingkan dua grade
dilakukan Uji Lanjut Duncan lainnya karena komposisi batang
terhadap faktor grade dan didapat pada grade ini lebih banyak.
hasil uji organoleptik dalam hal rasa Senyawa alkaloid menurut Towaha
sebagai berikut : (2013) lebih banyak terdapat pada
daun teh dibandingkan dengan
Tabel 14. Pengaruh Grade Teh Hijau batangnya. Sehingga dapat dikatakan
terhadap Rasa Sirup Teh Hijau semakin tinggi kualitas grade, maka
semakin pahit rasa dari sirup teh
Grade Teh Nilai Taraf
hijau yang disebabkan oleh
Hijau Rata- Nyata
kandungan kafein dan L-theanine
rata 5%
dan juga semakin sepat atau khas
a1 (Gun 3,27 a
(ketir) akibat kandungan tanin pada
Powder)
teh. Oleh karena itu, grade gun
a2 (Peko 3,62 b
powder tidak disukai oleh panelis
Super 700)
dan grade peko super 404 lebih
a3 (Peko 3,70 b disukai oleh panelis.
Super 404)
Keterangan : Nilai rata-rata yang Selain berfungsi sebagai
ditandai dengan huruf yang sama antioksidan pada teh yang
menunjukkan tidak berbeda nyata pada menyehatkan tubuh, senyawa katekin
taraf 5% menurut Uji Lanjut Duncan.
juga berperan dalam menentukan
Berdasarkan tabel 14, grade sifat produk teh seperti rasa, warna
a1 (gun powder ) berbeda nyata dan aroma. Senyawa katekin dalam
dengan grade a2 (peko super 700) reaksinya dengan kafein, protein,
dan grade a3 (peko super 404). peptide, ion tembaga dan
Grade a2 (peko super 700) berbeda siklodekstrin membentuk beberapa
nyata dengan grade a1 (gun powder) senyawa kompleks yang sangat
tetapi tidak berbeda nyata dengan berhubungan dengan rasa dan aroma
grade a3 (peko super 404). Dan (Towaha, 2013).
grade a3 (peko super 404) berbeda Sifat menyegarkan seduhan
nyata dengan grade a1 (gun powder) teh hijau berasal dari senyawa
tetapi tidak berbeda nyata dengan alkaloid yang dikandungnya dengan
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
9
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

kisaran 3-4% dari berat kering daun. daun stevia sehingga kandungan
Alkaloid utama dalam daun teh antioksidannya banyak yang
adalah senyawa kafein. Senyawa hilang selama proses pembuatan
kafein dipandang sebagai bahan yang gula stevia. Selain itu pada warna
menentukan kualitas teh. sirup teh hijau, stevia tidak
banyak mengandung sukrosa
sehingga tidak menimbulkan
KESIMPULAN DAN SARAN. perubahan warna pada waktu
pemasakan sirup. Pada atribut
Kesimpulan aroma, gula stevia tidak memiliki
aroma yang khas sehingga tidak
1. Hasil penelitian pendahuluan
berpengaruh terhadap aroma
yaitu didapatkan hasil bahwa
sirup teh hijau dan gula stevia
konsentrasi ekstrak teh hijau
tidak berpengaruh terhadap rasa
yang disukai oleh kebanyakan
sirup teh hijau dikarenakan
panelis pada uji hedonik yaitu
perbedaan antar konsentrasi gula
konsentrasi ekstrak teh hijau
stevia yang tidak terlalu besar
10%.
sehingga panelis tidak dapat
2. Hasil penelitian utama yaitu
membedakan.
didapatkan hasil bahwa aktivitas
5. Interaksi antara kedua faktor
antioksidan yang terbaik terdapat
tidak berpengaruh dikarenakan
pada grade gun powder karena
salah satu faktor yaitu
memiliki nilai EC50 yang lebih
penggunaan berbagai konsentrasi
kecil dibandingkan grade
gula stevia yang tidak
lainnya. Sementara nilai EC50
berpengaruh terhadap aktivitas
terbesar terdapat pada grade
antioksidan dan semua atribut
Peko Super 404 yang
hedonik sehingga tidak terjadi
menunjukkan bahwa grade ini
interaksi antara keduanya.
memiliki nilai aktivitas
antioksidan yang paling rendah.
Hasil penelitian menunjukkan Saran
Berdasarkan hasil evaluasi
bahwa semakin tinggi kualitas
terhadap penelitian yang telah
grade maka semakin tinggi
dilakukan, saran-saran yang dapat
aktivitas antioksidannya.
disampaikan yaitu :
3. Grade teh hijau berpengaruh
1. Perlu dilakukan penambahan
terhadap aktivitas antioksidan,
berbagai konsentrasi gula stevia
warna dan rasa pada sirup teh
misalkan menggunakan
hijau. Hal ini dipengaruhi oleh
konsentrasi dengan kelipatan 1%,
komposisi batang maksimum dan
2% dst (2%;3%;4% atau 2%;4%
daun yang ada pada setiap grade.
atau 6%) agar ambang
4. Konsentrasi gula stevia tidak
pembedaan dapat dikenali oleh
berpengaruh pada penelitian ini.
panelis.
Hal ini mungkin disebabkan
2. Perlu dilakukan penambahkan
karena pada penelitian ini
parameter pengamatan terhadap
menggunakan gula stevia berupa
warna yang dapat diperkuat
serbuk bukan berupa ekstrak
dengan dilakukannya pengujian
*Alumni Teknologi Pangan UNPAS
** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
10
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

kadar klorofil pada setiap grade (Steviarebaudiana\\bertoni).


teh hijau. SimposiumNasionalTeknolo
3. Disarankan untuk menguji -gi Terapan (SNTT)2, ISSN:
keawetan dari sirup dengan 2339-028X: 44-47.
metode penyimpanan yang
berbeda serta pengukuran Isnaini, L dan Khamidah, A. 2010.
penurunan nilai aktivitas Kajian Lama Blanching
antioksidan selama penyimpanan. dan Konsentrasi CaCl2
terhadap Sifat Fisik
Pembuatan French Fries
DAFTAR PUSTAKA Ubi Jalar (Ipomea batatas
L). Balai Pengkajian
Anindita, R., Tri, R.S dan Nanik, Teknologi Pertanian. Jawa
H.S. 2012. Potensi Teh Timur. Halaman 2.
Hijau (Camelia sinensis L.)
Dalam Perbaikan Fungsi PT. KBP Chakra. 2015. Grade Teh
Hepar Pada Mencit Yang Hijau. www.chakratea.com.
Diinduksi Monosodium Diakses tanggal 15 Mei 2016.
Glutamat (MSG). Buletin
Anatomi dan Fisiologi, 20(2): Sayuti, N,A dan Agus Winarso.2012.
15-23.
Stabilitas Fisik dan Mutu
Hedonik Sirup dari Bahan
Balittri. 2014. Perkembangan Pasar
Temulawak (Curcuma
Teh Indonesia di Pasar xanthorrhiza Roxb).
DomestikdanInternasional. http://download.portalgaruda.
http://balittri.litbang.pertania org/article.phparticle.Diakses
n.go.id/index.php/berita/infot
tanggal 9 November 2016.
eknologi/207-perkembangan-
pasar-teh-indonesia-di-pasar- Sundari, D., Budi, N dan M. Wien,
domestikdanpasar.internasion W. 2009. Toksisitas Akut
al. Diakses tanggal 1 Maret (LD50) dan Uji Gelagat
2016. Ekstrak Daun Teh Hijau
(Camellia sinensis) Pada
Chen, H.Y dan Yen, G.C. 1995. Mencit. Media Peneliti dan.
Antioxidant of Various Tea Pengembangan Kesehatan,
Extract it Relationship to 14(4): 198-203.
Their Antimutagenicity.
Agrc Food Chem. 43 : 27-32. Suprapti, L. 2003. Teknologi
Pengolahan Pangan Sirup
Harismah, K., Mutiara, S., Shofi, A., Asam. Penerbit Kanisius :
dan Rahmawati, N.F. 2014. Yogyakarta. 48 Hal.
Pembuatan Sirup Rosella
Rendah Kalori dengan
Pemanis Daun Stevia

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
11
Jurnal Penelitian Tugas Akhir

Towaha, J. 2013. Kandungan Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan


Senyawa Kimia Pada Daun dan Gizi. PT. Gramedia
Teh (Camellia sinensis). Pustaka Utama : Jakarta.
Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Zuhra, C.F.,Juliati, B.t dan
Industri, 19(3): 12-16. Herlince,S. 2008. Aktivitas
Antioksidan Senyawa
Wijaya, A. P. H. 2002. Pembuatan Flavonoid Dari Daun Katuk
Sirup Teh Hijau (Green (Sauropus androgunus (L)
Tea) Rendah Kalori. Naskah Merr.).JurnalBiologiSumater
Publikasi: 1-49. a, 3 (1) : 7-10.

*Alumni Teknologi Pangan UNPAS


** Dosen Teknologi Pangan UNPAS
12

You might also like