You are on page 1of 8

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:

BUBUK DAUN KERING STEVIA (Stevia rebaudiana) TERHADAP


AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN TEH HIJAU STEVIA DALAM
KEMASAN BOTOL PLASTIK

(Effect of storage temperature and proportion of green tea: stevia dried leaf
powder (Stevia rebaudiana) on antioxidant activity of green tea stevia
beverage in plastic bottle packaging)

Nerissa Arviana Tristantoa*, Tarsisius Dwi Wibawa Budiantaa, Adrianus Rulianto Utomoa
a
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

*Penulis korespondensi
Email: nerissaarviana95@gmail.com

ABSTRACT
Tea is a product that is often consumed with hot brewed and drink with the addition of sugar. Aternative
substitution for sucrose is stevia sweetener. Green tea stevia beverages will be packaged in PET plastic
into ready to drink products. This research is done to determine the effect of storage temperature and
proportion of green tea: stevia dried leaf powder (Stevia rebaudiana) on antioxidant activity of green tea
stevia beverage in plastic bottle packaging. The design of the study is a Randomized Block Design (RBD)
factorial design with two factors. Factors that will be examined are differences in proportion of green tea
stevia dried leaves powder which consist of five levels (100:0, 92:8, 84:16, 76:24, and 68:32 (w/w) in one
gram sample) and storage temperature consists of two levels (refrigerator temperature (4-5°C) and room
temperature (25-27°C)). The result showed that there where difference effect of total phenol, total
flavonoid, DPPH free radical scavenging activity, iron ion reducing power on green tea stevia beverage.
Total phenols, total flavonoids, iron ion reducing power, and DPPH Free Radical Scavenging Activity are
70.24-130.60 mg GAE/100 ml; 10.28-14.25 mg CE/100 ml; 27.38-95.24 mg GAE/100 ml; and 77.73-
91.99 %. Total phenols, total flavonoids, iron ion reducing power, and DPPH Free Radical Scavenging
Activity during storage at room temperature are 6.9759.71 mg GAE/100 ml; 2.71-10.44 mg CE/100 ml;
2.09-37.91 mg GAE/100 ml; and 38-65.84 %. Total phenols, total flavonoids, iron ion reducing power, and
DPPH Free Radical Scavenging Activity during storage at refrigerator temperature are 28.13-104.13 mg
GAE/100 ml; 4.95-42.56 mg CE/100 ml; 2.09-37.91 mg GAE/100 ml; and 42.52-70.63 %.

Keywords: green tea, stevia, storage, total phenol, total flavonoid, DPPH free radical scavenging
activity, iron ion reducing power

ABSTRAK
Teh merupakan produk yang seringkali dikonsumsi dengan cara diseduh dan diminum dengan
penambahan gula. Alternatif pengganti sukrosa adalah pemanis stevia. Minuman teh hijau stevia akan
dikemas pada kemasan plastik PET menjadi produk ready to drink. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan dan proporsi teh hijau: bubuk daun kering stevia terhadap
aktivitas antioksidan minuman teh hijau stevia dalam kemasan botol plastik. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) desain faktorial dengan dua faktor, yaitu perbedaan
proporsi teh hijau: bubuk kering daun stevia yang terdiri dari lima taraf perlakuan (100:0, 92:8, 84:16,
76:24, dan 68:32 (b/b) dalam satu gram sampel), serta suhu penyimpanan yang terdiri dari dua taraf
(suhu refrigerator (4-5°C) dan suhu ruang (25-27°C)). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara
proporsi teh hijau:stevia dan suhu penyimpanan memberikan perbedaan pada penurunan kemampuan
menangkal radikal bebas DPPH, kemampuan mereduksi ion besi, total fenol, dan total flavonoid. Kadar

21
Nerissa Arviana Tristanto et al., 2017.

total fenol, total flavonoid, kemampuan mereduksi ion besi dan kemampuan menangkal radikal bebas
DPPH awal adalah 70,24-130,60 mg GAE/100 ml; 10,28-14,25 mg CE/100 ml; 27,3895,24 mg GAE/100
ml; dan 77,73-91,99 %. Kadar total fenol, total flavonoid, kemampuan mereduksi ion besi, dan
kemampuan menangkal radikal bebas DPPH akhir pada penyimpanan suhu ruang adalah 6,97-59,71 mg
GAE/100 ml; 2,71-10,44 mg CE/100 ml; 2,09-37,91 mg GAE/100 ml; dan 38-65,84 %. Kadar total fenol,
total flavonoid, kemampuan mereduksi ion besi, dan kemampuan menangkal radikal bebas DPPH akhir
pada penyimpanan suhu refrigerator adalah 28,13-104,13 mg GAE/100 ml; 4,95-42,56 mg CE/100 ml;
2,09-37,91 mg GAE/100 ml; dan 42,52-70,63 %.

Kata kunci: teh hijau, stevia, penyimpanan, total fenol, total flavonoid, kemampuan menangkal radikal
bebas DPPH, kemampuan mereduksi ion besi

PENDAHULUAN antimikroba dan antidiabetik, serta memiliki


senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai
Teh merupakan salah satu jenis antioksidan. Senyawa fitokimia yang
minuman fungsional yang sangat populer di terdapat pada stevia adalah alkaloid,
dunia karena mengandung antioksidan saponin, tanin, fenolik, flavonoid,
alami, yaitu senyawa flavonoid (Ananda, triterpenoid, steroid, dan glikosida (Yustika,
2009). Teh hijau merupakan teh yang 2015). Senyawa fitokimia berperan sebagai
berasal dari pucuk daun teh yang tidak antioksidan yang mampu mengikat radikal
melalui proses fermentasi, sehingga masih bebas dan mencegah amplifikasi senyawa
mengandung katekin yang relatif tinggi radikal dengan menetralisir radikal bebas
(Karina, 2008). Teh merupakan produk yang terbentuk selama oksidasi.
yang seringkali dikonsumsi dengan cara Minuman teh hijau dengan
diseduh dan diminum dengan penambahan penambahan pemanis stevia akan dikemas
gula. Konsumsi sukrosa secara terus dalam botol plastik sehingga menjadi
menerus dikhawatirkan dapat meningkatkan produk yang ready to drink. Produk
kadar gula dalam darah dan meningkatkan minuman teh hijau stevia dikemas dalam
prevalensi penderita diabetes melitus tipe II. botol PET dengan teknik hot filling. Faktor
Kesadaran konsumen akan kesehatan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semakin meningkat menyebabkan terjadi proporsi bubuk daun stevia: teh hijau dan
pergerseran konsumsi gula dari pemanis suhu penyimpanan. Proporsi bubuk daun
berkalori ke pemanis non kalori atau kalori stevia:teh hijau yang digunakan dalam
rendah, yaitu pemanis sintetis. Pemanis penelitian ini adalah 0:100, 8:92, 16:84;
sintetis yang diproses secara kimiawi 24:76; 32:68 (b/b) dalam satu gram sampel.
memiliki kelemahan karena adanya hasil Perlakuan ini diperoleh dari hasil uji
metabolisme yang bersifat karsinogenik. threshold sebagai uji pendahuluan.
Alternatif yang dapat digunakan untuk Diperoleh Absolute Threshold sebesar
mengatasi kedua permasalahan tersebut 0,13% dan Difference Threshold sebesar
adalah penggunaan bahan pemanis alami, 0,39%. Perlakuan suhu penyimpanan yang
salah satunya adalah stevia. digunakan terdiri dari dua taraf perlakuan,
Pemanis stevia merupakan pemanis yaitu suhu ruang dan suhu refrigerator.
alami yang diekstrak dari daun Stevia Penelitian dilakukan untuk mengetahui
rebaudiana (Bertoni). Pemanis stevia pengaruh proporsi bubuk daun teh hijau:
memiliki tingkat kemanisan mencapai 200- bubuk daun kering stevia dan suhu
300 kali lebih tinggi dibandingkan sukrosa. penyimpanan terhadap aktivitas antioksidan
Beberapa keunggulan dari pemanis stevia pada minuman teh hijau stevia dalam
yaitu bersifat non karsinogenik, memiliki kemasan botol plastik. Kandungan
nilai kalori rendah yang cocok bagi antioksidan pada masing-masing perlakuan
penderita diabetes, memiliki sifat akan dilihat perubahannya secara berkala

22
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 16 (1): 21-28, 2017.

(setiap satu minggu) selama satu bulan menggunakan metode ANOVA (Analysis
untuk mengetahui pola perubahan pada Of Variance) pada α = 5% untuk
aktivitas antioksidannya. mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
nyata pada setiap perlakuan yang diuji.
BAHAN DAN METODE Hasil uji ANOVA akan dilanjutkan dengan
uji beda jarak nyata Duncan (Duncan’s
Bahan Multiple Range Test) pada α=5% jika hasil
Bahan yang digunakan dalam tersebut menunjukkan perbedaan nyata.
pembuatan minuman teh hijau stevia dalam
kemasan adalah daun teh hijau kering Pembuatan Minuman Teh Hijau Stevia
(didapat dari PT. Rolas Nusantara Mandiri dalam Kemasan
Surabaya), daun stevia kering (didapat dari Dilakukan pemblenderan daun stevia
Toko Herbal Semarang, Jl. Menangeng, kering terlebih dahulu agar menjadi bubuk.
Kudu, Genuk, Kota Semarang, Jawa Selanjutnya, dilakukan penimbangan
Tengah), air minum galon (pH=7), kertas sesuai dengan fomulasi masing-masing
timbang, tea bag (Daisoo), kemasan PET perlakuan. Total penimbangan sampel
100 ml. Bahan untuk analisa adalah gabungan dari teh hijau dan stevia untuk
Natrium Hidroksida (Merck), Aquades, setiap satu unit percobaan adalah
Aquabides, Metanol (Merck), Asam Galat sebanyak 1 g. Teh hijau dan stevia
(Sigma), Folin Ciocalteu (Merck), 2,2- ditimbang dengan berbagai proporsi
diphenil-1-picrylhydrazyl (DPPH) (Sigma), (1:0;0,92:0,08; 0,84:0,16; 0,76:0,24;
Natrium Karbonat (Na2CO3) (SAP 0,68:0,32). Teh hijau dan bubuk daun
Chemical), Ferri Klorida (FeCl3), (+)- stevia yang telah dimasukkan ke dalam tea
Katekin (Sigma), Natrium Nitrit (NaNO2) bag diseduh dalam air panas pada suhu
(Merck), Aluminium Klorida (AlCl3) 90°C selama 3 menit. Minuman teh hijau
(Schuchardt OHG), Natrium Fosfat stevia yang telah diseduh didinginkan
(NaH2PO4) (Sigma-Aldrich), Dinatrium hingga suhu 80°C dan selanjutnya diisikan
Fosfat (Na2HPO4) (Merck), Kalium ke dalam kemasan PET secara hot filling.
Ferrisianida (Merck), Trichloroacetic Acid Kemasan PET yang digunakan telah
(TCA), Aluminium Foil, dan Tissue. disterilisasi terlebih dahulu dengan sinar
UV.
Metode Penelitian
Rancangan percobaan yang Metode Analisa
digunakan dalam penelitian adalah Analisa minuman teh hijau stevia
Rancangan Acak Kelompok (RAK) desain terhadap aktivitas antioksidan, meliputi
faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu kemampuan menangkal radikal bebas
perbedaan proporsi bubuk daun teh DPPH, kemampuan mereduksi ion besi,
hijau:stevia yang terdiri dari 5 (lima) taraf total fenol, dan total flavonoid.
adalah 100:0, 92:8, 84:16; 76:24; 68:32
(b/b), serta suhu penyimpanan minuman HASIL DAN PEMBAHASAN
teh hijau stevia dalam kemasan yang
terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu suhu Polifenol dalam teh dan stevia dapat
refrigerator (4-5°C) dan suhu ruang (25-27 bertindak sebagai senyawa bioaktif karena
°C). Masing-masing perlakuan dilakukan memiliki gugus hidroksil. Fenol memiliki sifat
pengulangan pengujian sebanyak 3 (tiga) yang cenderung asam, sehingga senyawa
kali. Data yang diperoleh selanjutnya tersebut cenderung mudah melepaskan ion H+
dianalisa secara statistik dengan dari gugus hidroksilnya (-OH).

23
Nerissa Arviana Tristanto et al., 2017.

Keterangan: S0= teh hijau: stevia 100:0; S1=teh hijau: stevia 92:8; S2= teh hijau: stevia 84:16;
S3= teh hijau: stevia 76:24; S4= teh hijau: stevia 68:32 P1= Penyimpanan suhu
ruang selama 30 hari, P2= Penyimpanan suhu refrigerator selama 30 hari
Gambar 4.1. Hasil Pengujian Total Fenol Awal dan Akhir Minuman Teh Hijau Stevia

Senyawa fenol mampu mereduksi aktif yang terdapat pada teh hijau yang
senyawa radikal bebas dengan memiliki delapan gugus hidroksil dan
mendonorkan atom hidrogennya kepada menunjukkan aktivitas antioksidan yang
oksigen singlet dan kemudian fenol akan tinggi (Gramza, 2005). Semakin sedikit
teroksidasi menjadi radikal fenoksi yang jumlah teh hijau dalam proporsi maka akan
stabil. Radikal fenoksi merupakan senyawa mengurangi jumlah katekin yang ada,
yang relatif stabil karena akan terjadi sehingga jumlah total fenolnya menjadi
resonansi pada cincin fenolik, sehingga semakin berkurang. Hasil penelitian
radikal tersebut tidak membentuk radikal menunjukkan bahwa pada daun stevia tidak
bebas baru, melainkan radikal fenolik dapat mengandung komponen fenolik yang
bereaksi dengan radikal bebas lain untuk sebanding jumlah dan aktivitasnya dengan
menghentikan reaksi berantai (Xu, 2012). komponen fenolik yang terdapat pada teh
Oleh karena itu, senyawa fenolik dapat hijau, sehingga terjadi penurunan total fenol.
dikategorikan sebagai antioksidan primer. Pada Gambar 4.1. dapat dilihat bahwa
Kandungan total fenol awal dan akhir pada terjadi penurunan total fenol akhir yang
minuman teh hijau stevia pada berbagai disimpan pada suhu ruang dan suhu
perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.1. refrigerator dibandingkan dengan total fenol
Hasil pengujian menunjukkan bahwa awal. Selama penyimpanan pada kedua
dengan penambahan berbagai konsentrasi suhu, terutama pada suhu ruang
stevia akan menurunkan total fenolnya. dimungkinkan terjadi perubahan- perubahan
Proporsi teh hijau : stevia 100:0 memiliki total kimiawi terutama pada aktivitas senyawa
fenol yang paling tinggi dibandingkan sebagai antioksidan. Kandungan total fenol
perlakuan yang lain. Semakin banyaknya dapat menurun selama penyimpanan karena
stevia yang ditambahkan maka akan terjadinya reaksi polimerisasi dan
mengurangi jumlah teh hijau yang terdapat degradasi.
pada minuman teh hijau stevia. Komponen Stabilitas dari polifenol selama
fenolik utama yang terdapat dalam minuman penyimpanan dapat dipengaruhi oleh
teh hijau stevia adalah katekin. beberapa faktor eksternal, yaitu udara, suhu
Epigalokatekin galat merupakan senyawa penyimpanan, dan cahaya (Siah, 2011).

24
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 16 (1): 21-28, 2017.

Keterangan: S0= teh hijau: stevia 100:0; S1=teh hijau: stevia 92:8; S2= teh hijau: stevia 84:16;
S3=teh hijau: stevia 76:24; S4= teh hijau: stevia 68:32 P1= Penyimpanan suhu
ruang selama 30 hari, P2= Penyimpanan suhu refrigerator selama 30 hari
Gambar 4.2. Hasil Pengujian Total Flavonoid Awal dan Akhir Minuman Teh Hijau Stevia

Flavonoid dapat menstabilkan ROS Flavonoid yang beberada dalam bentuk


(Reactive Oxygen Species) dengan bereaksi aglikon memiliki aktivitas antioksidan yang
dengan komponen radikal bebas yang lebih tinggi. Total flavonoid awal dan akhir
reaktif. Mekanisme kerja flavonoid adalah pada minuman teh hijau stevia dapat dilihat
dengan mencegah terbentuknya radikal pada Gambar 4.2.
bebas dan mengkelat (Pourmorad, 2006). Total flavonoid awal pada minuman
Efek antioksidan senyawa flavonoid teh hijau stevia berkisar antara 10,28-14,25
disebabkan oleh adanya penangkapan mg CE/100 ml sampel. Total flavonoid akhir
radikal bebas melalui donor proton hidrogen pada penyimpanan suhu ruang selama 30
dari gugus hidroksil flavonoid (Amic et al., hari berkisar antara 2,71-10,44 mg CE/100
2003). Aktivitas antioksidan pada flavonoid ml sampel, sedangkan total flavonoid akhir
terutama dipengaruhi substitusi gugus pada penyimpanan suhu refrigerator selama
hidroksi pada posisi orto dan para terhadap 30 hari berkisar antara 5,31-12,83 mg
gugus OH dan OR. CE/100ml.
Flavonoid dapat berada dalam bentuk Penurunan total flavonoid pada minuman teh
bebas (aglikon) dan glikosida (Martinez, hijau stevia disebabkan karena flavonoid
2070). Stevia mengandung delapan macam mampu membentuk polimer yang lebih
steviol glikosida. Komponen gula yang besar selama penyimpanan. Katekin
terdapat dalam stevia berada dalam merupakan monomer dan ketika dilakukan
kedaaan terikat dengan komponen flavonoid, penyimpanan akan mengalami oksidasi
sehingga keadaan ini menyebabkan gugus membentuk bisflavon, dan mengalami
OH berada dalam keadaan tidak bebas dan polimerisasi lebih lanjut membentuk dimer
menurunkan kemampuannya dalam (teaflavin, teaflavin galat, dan teaflavin diga
menangkal dan mengkelat radikal bebas. lat), dan jika polimerisasi terjadi lebih lanjut
Secara umum, flavonoid dalam teh hijau membentuk oligomer dengan struktur yang
banyak berada dalam bentuk aglikon dan lebih kompleks, yaitu tearubigin.
turunan glikosida (Formagio, 2014).

25
Nerissa Arviana Tristanto et al., 2017.

Keterangan: S0 = teh hijau: stevia 100:0; S1=teh hijau: stevia 92:8; S2= teh hijau: stevia 84:16;
S3=teh hijau: stevia 76:24; S4= teh hijau: stevia 68:32 P1= Penyimpanan suhu
ruang selama 30 hari, P2= Penyimpanan suhu refrigerator selama 30 hari
Gambar 4.3. Hasil Pengujian Kemampuan Menangkal Radikal Bebas DPPH Awal dan Akhir
Minuman Teh Hijau Stevia

Salah satu pengujian aktivitas S4(68:32). Hasil pengujian kemampuan


antioksidan dilakukan dengan mengukur menangkal radikal bebas DPPH memiliki
kemampuan menangkal radikal bebas hasil yang sejalan dengan pengujian total
DPPH. Pengujian ini didasarkan pada flavonoid.
kemampuan antioksidan untuk Prinsip kerja antioksidan dalam
mendonorkan atom hidrogen kepada radikal mereduksi ion besi adalah dengan memutus
bebas sehingga membentuk molekul rantai radikal bebas dengan mendonorkan
diamagnetik yang lebih stabil. Interaksi elektron kepada Fe3+ menjadi Fe2+.
antioksidan dengan DPPH akan Pengujian aktivitas antioksidan dengan
menetralkan radikal bebas dan metode kemampuan mereduksi ion besi
menyebabkan DPPH tereduksi yang merupakan pengujian terhadap aktivitas
ditunjukkan dengan perubahan warna senyawa sebagai antioksidan sekunder.
larutan dari ungu menjadi kuning. Hasil uji Hasil pengujian aktivitas antioksidan
kemampuan menangkal radikal bebas minuman teh hijau stevia dalam mereduksi
DPPH awal dapat dilihat pada Gambar 4.3. ion besi awal dan akhir dapat dilihat pada
Pengkombinasian dari dua jenis Gambar 4.4.
ekstrak senyawa dapat memberikan efek Hasil pengujian yang diperoleh
yang saling meningkatkan pada konsentrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
tertentu, tetapi pada konsentrasi lain juga positif antara total fenol dan aktivitas
dapat saling menurunkan (Nedamani, antioksidan dalam mereduksi ion besi.
2014). Hasil uji kemampuan menangkal Senyawa fenolik memiliki gugus hidroksil
radikal bebas DPPH menunjukkan bahwa sehingga mampu mendonorkan elektronnya
terjadi peningkatan kemampuan antioksidan dengan mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+.
dalam menangkal radikal bebas pada Penurunan kemampuan mereduksi ion besi
perlakuan S1 (92:8) dan S2 (84:16) selama penyimpanan pada suhu ruang
dibandingkan dengan perlakuan S0 yang sebesar 63,61 - 92,31%, sedangkan penu
hanya berisi teh hijau dan kemudian terjadi runan kemampuan mereduksi ion besi
penurunan kemampuan menangkal radikal selama penyimpanan pada suhu refrigerator
bebas DPPH pada perlakuan S3(76:24) dan sebesar 60,48-81,48%.

26
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 16 (1): 21-28, 2017.

Keterangan: S0 = teh hijau: stevia 100:0; S1=teh hijau: stevia 92:8; S2= teh hijau: stevia 84:16;
S3=teh hijau: stevia 76:24; S4= teh hijau: stevia 68:32 P1= Penyimpanan suhu
ruang selama 30 hari, P2= Penyimpanan suhu refrigerator selama 30 hari
Gambar 4.4. Hasil Pengujian Kemampuan Mereduksi Ion Besi Awal dan Akhir Minuman Teh
Hijau Stevia

Berdasarkan hasil pengujian dapat 28,13-104,13 mg GAE/100 ml; 4,95-42,56


dilihat bahwa terjadi penurunan mg CE/100 ml; 2,09-37,91 mg GAE/100 ml;
kemampuan mereduksi ion besi yang lebih dan 42,52-70,63 %.
tinggi pada suhu ruang dibandingkan
dengan suhu refrigerator. UCAPAN TERIMA KASIH

KESIMPULAN Terimakasih kepada Kementerian


Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal
Proporsi teh hijau: bubuk daun kering Pendidikan Tinggi yang telah membiayai
stevia dan suhu penyimpanan yang berbeda penelitian ini melalui Riset Produk Terapan
pada minuman teh hijau stevia berpengaruh tahun 2016.
pada kemampuan menangkal radikal bebas
DPPH, kemampuan mereduksi ion besi, total DAFTAR PUSTAKA
fenol, dan total flavonoid. Kadar total fenol,
total flavonoid, kemampuan mereduksi ion Ananda, A.D. 2009. Aktivitas Antioksidan
besi, dan kemampuan menangkal radikal dan Karakteristik Organoleptik
bebas DPPH awal pada minuman teh hijau Minuman Fungsional Teh Hijau
stevia adalah 70,24-130,60 mg GAE/100 ml; (Camellia sinensis) Rempah Instan,
10,28-14,25 mg CE/100 ml; 27,38-95,24 mg Skripsi S-1, Fakultas Pertanian, Institut
GAE/100 ml; dan 77,73-91,99 %. Kadar total Pertanian Bogor, Bogor.
fenol, total flavonoid, kemampuan mereduksi Gramza, A., J. Korczak, and R. Amarowicz.
ion besi, dan kemampuan menangkal radikal 2005. Tea Polyphenol-Their
bebas DPPH akhir pada penyimpanan suhu Antioxidant Properties and Biological
ruang dan suhu ruang adalah 6,97-59,71 mg Activity- A Review, Polish Journal of
GAE/100 ml; 2,7110,44 mg CE/100 ml; 2,09- Food and Nutrition Sciences.
37,91 mg GAE/100 ml; 38-65,84 %; dan 14(3):219-235.

27
Nerissa Arviana Tristanto et al., 2017.

Karina, A. 2008. Pemanfaatan Jahe Activity, Phenol and Flavonoid


(Zingiber officinale Rosc.) dan Teh Contents of Some Selected Iranian
Hijau (Camellia sinensis) dalam Medicinal Plants, African Journal of
Pembuatan Selai Rendah Kalori dan Biotechnology.5 (11): 1142-1145.
Sumber Antioksidan, Skripsi, Fakultas Siah, W.M., H. Faridah, M.Z. Rahimah, S.M.
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Tahir, and D.M. Zain. 2011. Effects of
Bogor. Packaging Materials and Storage on
Naczk, M., Ryszard A., Ryszard Z., Ronals Total Phenolic Content and Antioxidant
B.P., and S. Fereidoon. 2003. Activity of Centella asiatica Drinks,
Antioxidant Activity of Crude Phenolic Journal of Tropical Agriculture and
Extracts from Wild Blueberry Leaves. Food Science. 39(1):1-7
Polish Journal of Food and Nutrition Xu, Z. and L.R Howard. 2012. Analysis of
Sciences. 12(53): 166169. Antioxidant-Rich Phytochemicals. UK:
Nedamani, E.R., A.S. Mahoonak, M. John Wiley and Sons, Ltd., p.72, 208.
Ghorbani, M. Kashaninejad. 2014. Yustika, E. 2015. Pemanfaatan Daun Kersen
Antioxidant Properties of Individual vs. (Muntingia calabura L.) dan Daun
Combined Extracts of Rosemary Sirsak dalam Pembuatan Teh dengan
Leaves and Oak Fruit, J. Agr.Sci. Penambahan Pemanis Daun Stevia,
Tech. 16: 1575-1586. Naskah Publikasi, Fakultas Keguruan
Pourmorad, F., S.J. Hosseinimehr, and N. dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Shahabimajd. 2006. Antioxidant Muhammadiyah, Surakarta.

28

You might also like