You are on page 1of 13

KAJIAN PRODUKSI SIRUP GULA DARI DAUN STEVIA

(Stevia rebaudiana Bertonii )


TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP GULA

ARTIKEL

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Sarjana Teknik


Program Studi Teknologi Pangan

Oleh :
Asri Nisa Sakinah
11.302.0056

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

KAJIAN PRODUKSI SIRUP GULA DARI DAUN STEVIA


(Stevia rebaudiana Bertonii )
TERHADAP KARAKTERISTIK SIRUP GULA

Asri Nisa Sakinah 123020056 *)


Ir. Hervelly, MP. **) Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno., M.Sc. ***)

*)Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pasundan


**)Pembimbing Utama, ***)Pembimbing Pendamping

ABSTRACT
The purpose of the study was to determine the correlation ethanol concentration on
the characteristics of stevia sugar syrup, water content, yield, total dissolved solids, and
the result of the viscosity. The benefits of this research is to provide an alternative natural
sweetener for diabetics in the form of sugar syrup. Moreover, to add insight that stevia
leaf contains chemicals that act as a natural sweetener and has a low caloric value and
non-carcinogenic.
Concept that used in this study to analyze the experimental data was a method of
simple linear regression with the independent variable (x) consists of one factor that is
the concentration of ethanol consists of seven levels ie P1 (30%), P2 (40%), P3 (50%) ,
P4 (60%), P5 (70%), P6 (80%), P7 (90%). The dependent variable (y) consists of water
content, yield, total dissolved solids, and viscosity.
Rangking test result in the preliminary study obtained selected sample ie sample
with code E (1:10) with the value on the color quality attributes 29 attributes 37 flavors,
and aroma attributes 35 where the value included in the category of the range of values
in the five percent table with the value range is 32-58. The main research results stevia
sugar syrup, ethanol concentrations varied variations more correlated to the response of
the moisture content, total dissolved solids, viscosity and yield.

Keywords: Stevia, Syrup Sugar, Ethanol Concentration, Linear Regression

PENDAHULUAN rebaudiana Bertonii). Tanaman


berbentuk perdu yang tingginya sekitar
Diabetes mellitus merupakan 1 m ini berasal dari Amambay yaitu
penyakit degeneratif yang disebabkan daerah bagian Timur Laut Paraguay
oleh pola makan masyarakat yang (Lemus-Mondaca et al., 2012).
berubah. Semua kalangan kini Diabetes mellitus adalah suatu
cenderung lebih banyak mengkonsumsi jenis penyakit yang disebabkan
makanan cepat saji atau instant. menurunnya hormone insulin yang
Makanan berlemak dan karbohidrat diproduksi oleh kelenjar pankreas.
tinggi melebihi jumlah kalori makanan Penurunan hormone ini mengakibatkan
dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi
timbulnya penyakit diabetes mellitus. tubuh tidak dapat diproses secara
Selain itu, faktor genetik juga berperan sempurna, sehingga kadar glukosa di
terhadap munculnya penyakit ini dalam tubuh akan meningkat. Gula yang
(Wijayakusuma, 2004). meliputi disakarida, dan monosakarida
Salah satu tanaman pemanis merupakan sumber tenaga yang
selain tebu adalah daun stevia (Stevia menunjang keseluruhan aktivitas
1
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

manusia. Seluruh gula ini akan diproses (sukrosa), dan pemanis buatan (sakarin).
menjadi tenaga oleh hormon insulin, Pemanis alami (sukrosa) memiliki
oleh sebab itu penderita diabetes kelemahan nilai kalori yang tinggi,
mellitus (diabetisi) biasanya akan sehingga dapat menyebabkan
mengalami lesu, kurang tenaga, selalu kegemukan dan diabetes. Pemanis
merasa haus, sering buang air kecil, dan buatan sakarin juga memiliki kelemahan
penglihatan menjadi kabur. Gejala lain yaitu bila dikonsumsi secara terus
akibat adanya kadar glukosa yang terlalu menerus dalam jangka waktu yang lama
tinggi akan terjadi ateroma sebagai dapat menyebabkan penyakit kanker.
penyebab awal dari penyakit jantung Untuk itu diperlukan alternatif pemanis
koroner yang akan memberikan dampak alami yang dapat mengatasi hal tersebut
yang lain. Pada dasarnya, diabetes diatas dan pemanis tersebut memiliki
mellitus merupakan penyakit kelainan nilai kalori yang rendah dan tidak
metabolisme yang disebabkan mempunyai efek teratogenik,
kurangnya hormon insulin. Hormon mutagenik, atau karsinogenik. Pemanis
insulin dihasilkan oleh sekelompok sel ini dapat ditemui dalam daun stevia
beta pankreas dan sangat berperan (stevia rebaudiana Bertoni M)
dalam metabolisme glukosa bagi sel (Yulianti dkk., 2014).
tubuh. Kadar glukosa darah yang tinggi Daun tanaman ini mengandung
dalam tubuh penderita diabetes tidak bahan pemanis yang disebut steviosida
bisa diserap semua dan tidak mengalami dan rebaudiosida yang tingkat
metabolisme dalam sel. Akibatnya, kemanisannya 300 kali daripada sukrosa
penderita akan kekurangan energi yang terkandung pada tanaman tebu
sehingga penderita mudah lelah dan (Geuns, 2003).
berat badan terus menurun Daun stevia merupakan bahan
(Utami dkk., 2005). pemanis non tebu dengan kelebihan
Guna mengurangi peningkatan tingkat kemanisan 200 – 300 kali dari
kadar gula dalam darah, maka penderita gula tebu yang diperoleh dengan
diabet ini dianjurkan untuk melakukan mengestrak daun stevia
diet. Diet untuk penderita diabetes yang (Maudy E dkk., 1992).
harus dilakukan nantinya akan sangat Gula stevia bukan dimaksudkan
menentukan jenis makanan apa yang untuk menggantikan gula tebu karena
baik dikonsumsi oleh penderita. Selain nilai kalorinya yang rendah, tetapi
itu yang harus diperhatikan adalah dimaksudkan untuk menggantikan gula
menghindari konsumsi gula dan pemanis sintesis lainnya yang menurut berbagai
buatan, karena kadar gula darah penelitian bersifat karsinogenik. Daun
penderita mengalami peningkatan yang stevia merupakan tanaman maka
cukup signifikan. Untuk menjaga penggunaannya lebih aman, non
kestabilan kadar gula darah dalam tubuh karsinogenik, dan non kalori.
penderita dianjurkan untuk mengganti Keunggulan lainnya adalah gula stevia
asupan gula dengan gula rendah kalori tidak menyebabkan carries gigi,
(Utami dkk., 2005). memiliki nilai kalori rendah yang cocok
Pemanis berfungsi untuk bagi penderita diabetes, dan tidak
meningkatkan cita rasa dan aroma, menyebabkan kanker pada pemakaian
memperbaiki sifat-sifat fisik, jangka panjang (Buchori, 2007).
memperbaiki sifat-sifat kimia bahan Daun stevia mengandung paling
pangan sekaligus merupakan sumber sedikit delapan senyawa glikosida
kalori bagi tubuh. Pemanis yang steviol yang kadarnya bervariasi
umumnya digunakan oleh industri di tergantung genotip dan lingkungan
Indonesia yaitu pemanis alami tumbuhnya (Stratt et al., 2002).

2
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

Diantara senyawa-senyawa dengan cara destilasi setelah itu


tersebut. Kadar stevioside dan dilakukan pengujian organoleptik
rebaudioside A paling banyak dengan menggunakan metode uji
terkandung dalam daun ranking dengan 15 orang panelis.
(Wölwer-Rieck, 2012). Respon uji organoleptik yang digunakan
Kadar glikosida dalam daun stevia yaitu warna, rasa dan aroma.
disebabkan oleh adanya enzim Penelitian utama mencangkup
glikotransferase yang bermacam-macam rancangan perlakuan, rancangan
dalam penyusunan senyawa glikosida percobaan, rancangan analisis, dan
sehingga masing-masing senyawa rancangan respon. Rancangan perlakuan
mempunyai ciri organoleptik yang terdiri dari variabel bebas (prediktor)
berbeda (Richman et al., 2005). dan variabel tidak bebas (respon).
Variabel bebas (x) dalam penelitian ini
METODOLOGI terdiri dari 1 faktor yaitu konsentrasi
etanol terdiri atas 7 taraf yaitu P1 (30%),
Bahan-bahan yang digunakan P2 (40%), P3 (50%), P4 (60%), P5 (70%),
dalam penelitian diantaranya adalah P6 (80%), P7 (90%). Rancangan
daun stevia varietas rebaudiana Bertonii percobaan yang digunakan adalah
yang berumur 40 hari dan interval waktu Regresi Linier sederhana dengan
pemanenan 30-60 hari, dibeli dari Desa ulangan sebanyak 4 Kali Ulangan.
Cibodas Kecamatan Ciwidey Kabupaten Metode percobaan Y = a + bX .
Bandung. Bahan baku yang digunakan Pendataan Nilai Variabel Bebas dan
pada penelitian pendahuluan sebanyak Tidak Bebas.
528 gram dan bahan baku pada Variabel tidak Variabel bebas
penelitian utama sebanyak 2,5 kg. bebas (Y) (X)
Pelarut etanol dengan konsentrasi 30%, y1 x1
40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, etil y2 x2
asetat dan butanol. yn xn
Alat yang digunakan dalam Sumber : Sudjana, 2005
penelitian ini diantaranya adalah Menurut Sudjana (2005),
timbangan digital, spatula, pisau, koefisien-koefisien regresi a dan b untuk
blender, kertas saring, corong, gelas regresi linier dihitung dengan rumus :
kimia, gelas ukur, labu ukur, ( )( ) ( )( )
termometer, refluks, labu erlenmeyer, a=
pipet gondok, pipet volumetri, ball pipet, ( )
batang pengaduk, hand refraktometer,
labu destilasi, klem, statif, kondensor, ( )( )
labu penampung, viscometer ostwold, b=
( )
stopwatch, labu pikno, alumunium foil,
dan karet.
Hubungan antara variabel bebas
Penelitian pendahuluan dilakukan terhadap variabel tidak bebas akan
untuk mengetahui perbandingan daun dilakukan dengan cara menghitung
stevia dengan pelarut etanol pada korelasi antara kedua variabel tersebut
konsentrasi 5% dengan perbandingan terhadap respon yang diukur. Nilai
daun stevia segar dengan pelarut adalah
koefisien korelasi atau r dapat dihitung
1:2 b/v, 1:4 b/v, 1:6 b/v, 1:8 b/v, 1:10 dengan rumus yang dijelaskan oleh
b/v. Ekstraksi menggunakan metode
Sudjana (2005)
refluks dengan waktu selama 60 menit
pada suhu 50°C., ekstrak yang diperoleh
kemudian dilakukan pemisahan etanol

3
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

r = pelarut etanol 5% dengan perbandingan


( )( ) 1:2, 1:4, 1:6, 1:8, 1:10 selama 24 jam
pada suhu 25-27°C.
√ ( ) ( ) ( ) ( ) Setelah waktu ekstraksi dicapai,
ekstrak daun stevia tersebut kemudian
Variabel yang mudah didapat atau difiltrasi atau disaring dengan
tersedia sering dapat digolongkan ke menggunakan kertas saring, sehingga
dalam variabel bebas sedangkan variabel diperoleh filtrat daun stevia. Setelah
yang terjadi karena variabel bebas itu diperoleh ekstrak, kemudian dilakukan
merupakan variabel tak bebas. Untuk uji organoleptik. Dimana uji yang
variabel bebas dinyatakan dengan X1; digunakan yaitu uji ranking dengan 15
X2:...,Xk (k ≥1) sedangkan variabel tak orang panelis. Atribut mutu yang diuji
bebas akan dinyatakan dengan Y. yaitu warna, rasa dan aroma. Sehingga
Rancangan respon yang dilakukan diperoleh ekstrak daun stevia yang
pada penelitian ini terdiri atas respon paling manis.
fisika dan respon kimia. Respon fisika Prosedur penelitian utama yaitu
terhadap sirup gula stevia yaitu daun stevia segar dibersihkan dari
perhitungan yield dan viskositas. kotoran, tanah, batang dan daun yang
Respon kimia yang diuji adalah sudah layu dan sudah mulai menguning
penentuan total padatan terlarut dan kecoklatan. Daun stevia yang
menggunakan alat hand refraktometer, terpilih dilakukan pencucian dengan
penentuan kadar air menggunakan menggunakan air bersih untuk
metode destilasi. menghilangkan kotoran yang masih
Prosedur penelitian pendahuluan menempel pada permukaan daun. Daun
pertama-tama daun stevia segar yang sudah dilakukan pencucian
dibersihkan dari kotoran, tanah, dan ditiriskan agar air yang menempel pada
daun yang sudah layu dan sudah mulai daun menjadi sedikit berkurang, dan
menguning dan kecoklatan. Daun stevia tidak terlalu basah ketika dilakukan
yang terpilih dilakukan pencucian pengecilan ukuran.
dengan menggunakan air bersih untuk Pengecilan ukuran bertujuan
menghilangkan kotoran yang masih untuk memperluas permukaan bahan
menempel pada permukaan daun. Daun sehingga pada saat proses ekstraksi,
yang sudah dilakukan pencucian ekstrak dari bahan akan lebih banyak.
ditiriskan agar air yang menempel pada Dimana pengecilan ukuran ini daun
daun menjadi sedikit berkurang, dan akan dicincang halus menggunakan
tidak terlalu basah ketika dilakukan pisau. Daun stevia yang sudah halus
pengecilan ukuran. Pengecilan ukuran dilakukan penimbangan sesuai dengan
bertujuan untuk memperluas permukaan hasil dari pengayakan. Ditimbang
bahan sehingga pada saat proses sebesar 90,90 gram. Daun stevia yang
ekstraksi, ekstrak dari bahan akan lebih telah ditimbang kemudian dilakukan
banyak. Dimana pengecilan ukuran ini ekstraksi menggunakan pelarut etanol
daun akan dicincang halus dengan perbandingan bahan dan pelarut
menggunakan pisau. Daun stevia yang 1:10 b/v pada konsentrasi pelarut 30%,
sudah halus dilakukan penimbangan 40%, 50%, 60%, 70%, 80% dan 90%
sesuai dengan hasil dari pengayakan. selama 60 menit pada suhu 55°C.
Ditimbang berdasarkan perbandingan Hasil dari proses ekstraksi
yang ditentukan. 1:2 b/v 200 gram, 1:4 kemudian dilakukan proses penguapan
b/v 120 gram, 1:6 b/v 86 gram, 1:8 b/v dengan menggunakan alat Rotary
67 gram, 1:10 b/v 55 gram. Daun stevia Evaporator pada suhu 45 – 50oC, selama
yang telah ditimbang kemudian 3 – 4 jam. Tujuan proses penguapan ini
dilakukan ekstraksi menggunakan
4
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

adalah untuk menguapkan pelarut yang sampel dengan mutu terbaik yaitu
digunakan dalam proses ekstraksi sampel kode E (1:10) dengan nilai rata-
tersebut sehingga menghasilkan esktrak rata 33.6 dimana nilai rata-rata tersebut
sirup gula stevia. Proses fraksinasi ini termasuk dalam kategori kisaran nilai
dilakukan untuk pemisahan senyawa- dalam tabel Five Percent Level-range
senyawa total required for significance, maka
jika terdapat 15 orang panelis dan 5
berdasarkan tingkat kepolaran macam sampel, maka kisaran nilainya
dengan menggunakan pelarut air dan etil 32-58.
asetat. Dilakukan proses pemisahan Sampel dengan kode sampel E
menggunakan corong pisah sehingga dengan perbandingan daun stevia dan
fraksi air dan etil asetat dapat pelarut etanol sebesar 1:10 b/v dimana
dipisahkan. Pada fraksi air ditambahkan mempengaruhi terhadap respon
butanol kemudian dilakukan evaporasi organoleptik yang diuji. Perbandingan
sehingga dapat diperoleh ekstrak. 1:10 b/v terpilih karena after taste yang
Setelah diperoleh sirup gula daun stevia diperoleh tidak sekuat dengan
yang sudah dilakukan proses fraksinasi, perbandingan 1:2 b/v, 1:4 b/v, 1:6 b/v,
kemudian dilakukan analisis total dan 1:8 b/v. Hal ini disebabkan adanya
padatan terlarut menggunakan alat senyawa aktif seperti flavonoid,
refraktometer, analisis kadar air alkaloid, dan tanin dalam daun stevia
menggunakan metode detilasi, analisis alkoloid yang memiliki rasa yang pahit.
viskositas menggunakan metode ostwald
Tabel Ranking Test Uji Organoleptik
dan menghitung % yield.
Sirup Gula Stevia
HASIL DAN PEMBAHASAN Kisaran Nilai
Atribut
A B C D E
Hasil Penelitian Pendahuluan Warna 54 53 47 42 29
Penelitian pendahuluan dilakukan Rasa 46 72 35 45 37
dengan tujuan untuk mengetahui Aroma 49 68 38 35 35
perbandingan daun stevia dan pelarut Rata-
49.6 64.3 40 40.6 33.6
etanol tepat untuk menghasilkan sirup rata
gula stevia. Penentuan daun stevia dan Berdasarkan hasil uji organoleptik uji
pelarut etanol yang tepat sangat penting ranking maka diperoleh sampel terbaik
agar hasil yang diperoleh dapat diterima berdasarkan kisaran nilai dari table five
oleh panelis dan kemudian akan percent adalah 32-58 sampel kode E
dilanjutkan untuk penelitian utama. (1:10).
Penelitian dilakukan dengan
memvariasikan perbandingan daun Hasil Penelitian Utama
stevia dan pelarut etanol yaitu 1:2 b/v, Penelitian utama yang dilakukan
1:4 b/v, 1:6 b/v, 1:8 b/v, 1:10 b/v dengan bertujuan untuk mengetahui Kadar air
konsentrasi pelarut etanol 5% dan waktu (%), Total padatan terlarut (°Brix),
ekstraksi yaitu 24 jam pada suhu 25-
Viskositas (Cp), dan Yield (%).
27°C. Respon organoleptik ini
menggunakan metode uji ranking 1. Kadar Air (%)
dimana atribut mutu yang dilakukan Hasil analisis kadar air pada sirup
yaitu terhadap rasa, warna dan aroma. gula stevia dari daun stevia dengan cara
Panelis yang digunakan pada pengujian ekstraksi refluks menggunakan variasi
organoleptik ini sebanyak 15 orang. konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
Berdasarkan hasil respon 80%, 90% pada suhu 55°C dapat dilihat
organoleptik uji ranking maka diperoleh pada Tabel 1.

5
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

Gambar 1. menunjukan
konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
Konsentrasi Rata-rata Kadar Air (%) 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
Etanol (%) Sirup Gula Stevia 90% yang digunakan sebagai pelarut
30 23.5 dalam proses esktraksi refluks dan
waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
40 21.95
memperlihatkan kadar air dari sirup gula
50 21.72 stevia makin menurun dengan semakin
60 20.81 tinggi konsentrasi etanol. Hal ini terlihat
70 18.77 adanya korelasi antara konsentrasi
80 16.69 etanol yang digunakan sebagai pelarut
90 13.18 terhadap kadar air sirup gula stevia dari
daun stevia. Korelasi ini ditunjukkan
Tabel 1. Kadar Air (%) Sirup Gula oleh nilai r dari persamaan regresi
Stevia linear.
Kajian konsentrasi etanol
Data pada Tabel 4 , menunjukan terhadap kadar air sirup gula stevia dari
rata-rata kadar air dari sirup gula stevia daun stevia memperoleh persamaan
dengan perlakuan konsentrasi yang regresi linear Y = -0.1587x + 29.038
berbeda menghasilkan kadar air dari dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah
sirup gula stevia berbeda. Dimana - 0.956766 dan nilai koefisien
semakin tinggi konsentrasi etanol yang
determinasi (R2) adalah 0.9154 yang
digunakan sebagai pelarut maka kadar menunjukan bahwa hubungan antara
air yang diperoleh semakin rendah, hal konsentrasi pelarut etanol terhadap
ini disebabkan karena etanol bersifat kadar air sirup gula stevia mempunyai
dapat menarik air dalam bahan sehingga
korelasi yang sangat kuat sehingga
semakin tinggi konsentrasi etanol maka berpengaruh terhadap peningkatan atau
daya tarik etanol akan semakin kuat. penurunan konsentrasi etanol.
Pada proses penguapan juga akan Nilai koefisien korelasi (r) negatif
menjadi lebih mudah untuk teruapkan menunjukan bahwa hubungan antara
sehingga dapat berpengaruh terhadap konsentrasi etanol dengan kadar air
tingkat hasil filtrat yang diperoleh. sirup gula stevia sebagai kolerasi
Hasil analisis kajian produksi
sempurna atau hubungan linear
sirup gula dari daun stevia sempurna tidak langsung dengan
memperlihatkan adanya hubungan linear
kemiringan (slope) yang negatif
terhadap rata-rata kadar air pada sirup ditunjukan dengan nilai slope -0.1587x
gula stevia dari daun stevia. artinya semakin tinggi konsentrasi
etanol maka semakin rendah kadar air
24 yang dihasilkan karena sifat etanol yang
Rata-rata Kadar Air

22
Sirup Gula Stevia

20 dapat mengikat air.


18 Hasil analisis konsentrasi etanol
16 y = -0.1587x + 29.038
(%)

14
12
R² = 0.9154 90% menghasilkan rata-rata kadar air
30 50 70 90 lebih rendah dibandingkan dengan
Konsentrasi Etanol konsentrasi etanol 30% yang
(%) menghasilkan rata-rata kadar air yang
lebih tinggi.
Gambar 1. Regresi Linear Korelasi 2. Total Padatan Terlarut (°Brix)
Konsentrasi Etanol Terhadap Kadar Air Hasil analisis total padatan
Sirup Gula Stevia. terlarut pada sirup gula stevia dari daun
stevia dengan cara ekstraksi refluks
6
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

menggunakan variasi konsentrasi 30%, total padatan terlarut sirup gula stevia
40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% pada dari daun stevia dengan perlakuan
berbeda dapat dilihat pada Gambar 13
Rata-rata Total Padatan dengan menggunakan persamaan regresi
Konsentrasi
Terlarut (°Brix) linear.
Etanol (%)
Sirup Gula Stevia
30 13.62
27

Rata-rata Padatan
40 16.78

Sirup Gula Stevia


25 y = 0.2301x + 6.9886
50 18.48 23 R² = 0.9949

Terlarut
21

(°brix)
60 20.64 19
17
70 22.59 15
13
80 25.59 30 50 70 90
90 27.85 Konsentrasi Etanol
suhu 55°C dapat dilihat pada Tabel 2. (%)

Tabel 2. Total Padatan Terlarut (°Brix) Gambar 2. Regresi Linear Korelasi


Sirup Gula Stevia Konsentrasi Etanol Terhadap Total
Data pada Tabel 5, menunjukan Padatan Terlarut Sirup Gula Stevia.
rata-rata total padatan terlarut dari sirup Gambar 2 menunjukan
gula stevia dengan perlakuan konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
konsentrasi yang berbeda menghasilkan 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
total padatan terlarut sirup gula stevia 90% yang digunakan sebagai pelarut
berbeda. Dimana semakin tinggi dalam proses esktraksi refluks dan
konsentrasi etanol yang digunakan waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
sebagai pelarut maka total padatan memperlihatkan total padatan terlarut
terlarut yang diperoleh semakin tinggi, dari sirup gula stevia yang diperoleh
hal ini disebabkan padatan terlarut dari tinggi dengan semakin tinggi
suatu bahan dipengaruhi oleh kandungan konsentrasi etanol. Hal ini terlihat
air dalam suatu bahan tersebut. Semakin adanya korelasi antara konsentrasi
tinggi kadar air dalam suatu bahan, etanol yang digunakan sebagai pelarut
maka padatan terlarutnya akan semakin terhadap total padatan terlarut sirup gula
menurun. Selain itu faktor yang dapat stevia dari daun stevia. Korelasi ini
mempengaruhi tinggi nya total padatan ditunjukkan oleh nilai r dari persamaan
terlarut dalam bahan adanya perlakuan regresi linear.
panas. Adanya proses ekstraksi dengan Kajian konsentrasi etanol
cara panas akan meningkatkan kelarutan terhadap total padatan terlarut sirup gula
zat-zat yang terdapat pada bahan. stevia dari daun stevia memperoleh
Menurut Wijaya (2002), menyatakan persamaan regresi linear Y = 0.2301x +
bahwa peningkatan nilai total padatan 6.9886 dengan nilai koefisien korelasi
terlarut disebabkan oleh komponen- (r) adalah 0.99744 dan nilai koefisien
komponen kompleks seperti karbohidrat determinasi (R2) adalah 0.9949 yang
terurai menjadi senyawa yang lebih menunjukan bahwa hubungan antara
sederhana sehingga terjadi kenaikan konsentrasi pelarut etanol terhadap total
total padatan terlarut. padatan terlarut sirup gula stevia
Hasil analisis kajian produksi mempunyai korelasi yang sangat kuat
sirup gula dari daun stevia sehingga berpengaruh terhadap
memperlihatkan adanya hubungan linear peningkatan atau penurunan konsentrasi
terhadap rata-rata total padatan terlarut etanol.
pada sirup gula stevia dari daun stevia. Nilai koefisien korelasi (r) positif
Korelasi konsentrasi etanol terhadap menunjukan bahwa hubungan antara
7
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

Rata-rata Viskositas Tabel 3. Viskositas (Cp) Sirup Gula


Konsentrasi Stevia
Sirup Gula Stevia
Etanol (%) Data pada Tabel 3, menunjukan
(Cp)
30 2.1 bahwa rata-rata viskositas sirup gula
40 2.89 stevia dengan variasi konsentrasi pelarut
yang berbeda memperlihatkan viskositas
50 3.12
yang diperoleh berbeda pula pada setiap
60 3.5 perlakuan. Nilai rata-rata viskositas
70 4.04 ekstrak daun stevia berkisar 2.1Cp –
80 5.06 6.46 Cp. Dimana semakin tinggi
90 6.46 konsentrasi etanol yang digunakan maka
konsentrasi etanol dengan total padatan akan berpengaruh terhadap viskositas
terlarut sirup gula stevia sebagai kolerasi sirup gula stevia yang dihasilkan akan
sempurna atau hubungan linear semakin besar.
sempurna langsung terhadap total Hasil analisis pengaruh
padatan terlarut, karena semakin tinggi konsentrasi pelarut terhadap viskositas
konsentrasi pelarut etanol maka semakin sirup gula stevia dengan perlakuan yang
tinggi pula total padatan terlarut yang berbeda dapat dilihat dalam Gambar 14,
dihasilkan. Karena etanol merupakan dengan menggunakan persamaan regresi
pelarut yang bersifat polar sehingga linear sederhana.
dapat mempengaruhi terhadap hasil
yang diperoleh. Menurut Yulianti (2014) 7
Rata-rata Viskositas

6 y = 0.0648x - 0.048
Sirup Gula Stevia

menyatakan bahwa ekstrak daun stevia 5 R² = 0.9279


dengan perlakuan menggunakan pelarut 4
(Cp)

3
etanol 90% menghasilkan total padatan 2
terlarut dimana total padatan terlarut 1
ekstrak daun stevia berkisar 15,7 – 30 50 70 90
28.5%. Konsentrasi Pelarut
(%)
Menurut Olsen (1995) dalam
Pratama (2005) menyatakan bahwa gula
merupakan komponen padatan terlarut Gambar 3. Regresi Linear Korelasi
yang dominan disamping pigmen, asam Konsentrasi Etanol Terhadap Viskositas
organik, vitamin, mineral dan protein. Sirup Gula Stevia.
Oleh karena itu, peningkatan konsentrasi Gambar 3 menunjukan
gula akan diikuti dengan peningkatan konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
nilai total padatan terlarut. 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
Hasil analisis konsentrasi etanol 90% yang digunakan sebagai pelarut
90% menghasilkan rata-rata total dalam proses esktraksi refluks dan
padatan terlarut lebih tinggi waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
dibandingkan dengan konsentrasi etanol memperlihatkan viskositas dari sirup
30% yang menghasilkan rata-rata total gula stevia yang diperoleh tinggi dengan
padatan terlarut yang lebih rendah. semakin tinggi konsentrasi etanol. Hal
3. Viskositas (Cp) Sirup Gula Stevia ini berkesinambungan dengan hasil
Hasil analisis viskositas pada penelitian total padatan terlarut dimana
sirup gula stevia dari daun stevia dengan semakin tinggi total padatan terlarut
cara ekstraksi refluks menggunakan (%brix) maka akan menyebabkan
variasi konsentrasi 30%, 40%, 50%, kenaikan pada viskositas sehingga
60%, 70%, 80%, 90% pada suhu 55°C adanya korelasi antara konsentrasi
dapat dilihat pada Tabel 3. etanol yang digunakan sebagai pelarut

8
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

terhadap viskositas sirup gula stevia dari


daun stevia.
4. Yield (%) Sirup Gula Stevia
Korelasi ini ditunjukkan oleh nilai
Hasil analisis Yield pada sirup
r dari persamaan regresi linear. Menurut
gula stevia dari daun stevia dengan cara
Diniyah dkk., (2012) semakin lama
ekstraksi refluks menggunakan variasi
waktu penguapan maka akan
konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
menyebabkan kenaikan viskositas. Hal
80%, 90% pada suhu 55°C dapat dilihat
ini disebabkan karena air yang menguap
pada Tabel 4.
akan semakin banyak dan total padatan
Tabel 4. Yield (%) Sirup Gula Stevia
terlarut semakin meningkat, sehingga
viskositas akan meningkat. Menurut Konsentrasi Rata-rata Yield (%)
Yulianti (2014) nilai viskositas ekstrak Etanol (%) Sirup Gula Stevia
daun stevia tertinggi diperoleh pada 30 7.3
konsentrasi 90% dengan menggunakan 40 7.9
metode ekstraksi microwave hal ini 50 8.7
diduga karena pada konsentrasi etanol 60 9.0
90% lebih banyak untuk melarutkan 70 9.1
bahan sehingga hasil yang diperoleh 80 9.8
tinggi. 90 10.15
Kajian konsentrasi etanol
terhadap viskositas sirup gula stevia dari Data pada Tabel 4, menunjukan
daun stevia memperoleh persamaan rata-rata yield dari sirup gula stevia
regresi linear Y = 0.0655x – 0.0486 dengan perlakuan konsentrasi yang
dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah berbeda menghasilkan yield sirup gula
0.96332 dan nilai koefisien determinasi stevia berbeda. Dimana semakin tinggi
(R2) adalah 0.9279 yang menunjukan konsentrasi etanol yang digunakan
bahwa hubungan antara konsentrasi sebagai pelarut maka yield yang
pelarut etanol terhadap viskositas sirup diperoleh semakin tinggi, hal ini
gula stevia mempunyai korelasi yang disebabkan yield dari suatu bahan
sangat kuat sehingga berpengaruh dipengaruhi oleh jenis pelarut yang
terhadap peningkatan atau penurunan digunakan dan siklus ekstraksi dimana
konsentrasi etanol. pelarut etanol merupakan pelarut yang
Nilai koefisien korelasi (r) positif memiliki polaritas yang tinggi sehingga
menunjukan bahwa hubungan antara memperoleh yield lebih banyak. Etanol
konsentrasi etanol dengan viskositas juga mempunyai titik didih yang rendah
sirup gula stevia sebagai kolerasi dan cenderung aman, tidak beracun dan
sempurna atau hubungan linear tidak berbahaya.
sempurna langsung terhadap viskositas, Hasil analisis kajian produksi
karena semakin tinggi konsentrasi sirup gula dari daun stevia
pelarut etanol maka semakin tinggi pula memperlihatkan adanya hubungan linear
viskositas yang dihasilkan. terhadap rata-rata yield pada sirup gula
Hasil analisis konsentrasi etanol stevia dari daun stevia. Korelasi
90% menghasilkan rata-rata viskositas konsentrasi etanol terhadap yield sirup
lebih tinggi dibandingkan dengan gula stevia dari daun stevia dengan
konsentrasi etanol 30% yang perlakuan berbeda dapat dilihat pada
menghasilkan rata-rata total viskositas Gambar 4 dengan menggunakan
yang lebih rendah. persamaan regresi linear.

9
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

mempengaruhi terhadap hasil yang


11 diperoleh.
Sirup Gula Stevia 10 Pelarut etanol terdiri atas gugus –
Rata-rata Yield

9 OH yang bersifat polar dan gugus


8 y = 0.0455x + 6.1179 CH2CH3 yang bersifat non polar inilah
(%)

7 R² = 0.9668
yang dapat mengesktrak stevioside serta
6
30 50 70 90 senyawa aktif lainnya seperti flavonoid,
Konsentrasi Etanol alkaloid, dan tanin dalam daun stevia.
(%) Semakin tinggi konsentrasi pelarut
etanol maka semakin banyak bahan
Gambar 4. Regresi Linear Korelasi yang ikut terekstrak sehingga
Konsentrasi Etanol Terhadap Yield (%) berpengaruh dengan hasil dari yield
Sirup Gula Stevia. sirup gula stevia.
Hasil analisis konsentrasi etanol
Gambar 4 menunjukan
90% menghasilkan rata-rata yield lebih
konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
tinggi dibandingkan dengan konsentrasi
30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
etanol 30% yang menghasilkan rata-rata
90% yang digunakan sebagai pelarut
yield yang lebih rendah.
dalam proses esktraksi refluks dan
waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
memperlihatkan yield dari sirup gula
KESIMPULAN DAN SARAN
stevia yang diperoleh tinggi dengan
semakin tinggi konsentrasi etanol. Hal Kesimpulan
ini terlihat adanya korelasi antara Dari penelitian yang telah
konsentrasi etanol yang digunakan dilakukan, maka dapat diambil
sebagai pelarut terhadap yield sirup gula kesimpulan sebagai berikut: Hasil uji
stevia dari daun stevia. Korelasi ini ranking pada penelitian pendahuluan
ditunjukkan oleh nilai r dari persamaan diperoleh sampel yang terpilih yaitu
regresi linear. sampel kode E (1:10) dengan nilai pada
Kajian konsentrasi etanol atribut mutu warna 29, atirbut mutu rasa
terhadap yield sirup gula stevia dari 37, dan atribut mutu aroma 35 dimana
daun stevia memperoleh persamaan nilai tersebut termasuk dalam kategori
regresi linear Y = 0.2301x + 6.99886 kisaran nilai dalam tabel five percent
dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah dengan kisaran nilainya yaitu 32-58.
0.99744 dan nilai koefisien determinasi Berdasarkan hasil penelitian utama sirup
(R2) adalah 0.9949 yang menunjukan gula stevia konsentrasi etanol yang
bahwa hubungan antara konsentrasi divariasikan berkorelasi terhadap respon
pelarut etanol terhadap yield sirup gula kadar air, total padatan terlarut,
stevia mempunyai korelasi yang sangat viskositas dan yield.
kuat sehingga berpengaruh terhadap Saran pada penelitian ini adalah
peningkatan konsentrasi etanol. perlu adanya penelitian lebih lanjut
Nilai koefisien korelasi (r) positif mengenai bagaimana cara mengurangi
menunjukan bahwa hubungan antara rasa pahit dari sirup gula stevia,
konsentrasi etanol dengan yield sirup mengenai pemisahan warna dari sirup
gula stevia sebagai kolerasi sempurna gula stevia agar terlihat lebih menarik
atau hubungan linear sempurna langsung tetapi tidak menghilangkan komponen
terhadap yield, karena semakin tinggi penting dari sirup gula stevia itu sendiri.
konsentrasi pelarut etanol maka semakin Perlu diteliti lebih lanjut lagi mengenai
tinggi pula yield yang dihasilkan. pengaruh penyimpanan dan kondisi
Karena etanol merupakan pelarut yang pengemasan terhadap produk sirup gula
bersifat polar sehingga dapat stevia.

10
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

DAFTAR PUSTAKA Blackie Academic and


Professional, London.
Buchori, L. 2007. Pembuatan Gula
Pratama, Satria. Bagus., (2010). Studi
Non Karsinogenik Dari Daun
Pembuatan Sirup Tamarillo,
Stevia. Jurnal Reaktor Vol. II
Jurnal Industri Vol 1 No.3.
No.2. Jurusan Teknik Kimia,
Jurusan Teknologi Industri
Fakultas Teknik, Universitas
Pertanian, Fakultas Teknologi
Dipenogoro, Semarang.
Pertanian, Universitas Brawijaya,
Malang.
Diniyah N., Wijanarko, S. B. &
Purnomo, H. Satria. (2012).
Ratnani, R.D dan Anggraeni, R. 2005.
Teknologi Pengolahan Gula
Ekstraksi Gula Stevia Dari
Coklat Cair Nira Siwalan,
Tanaman Stevia Rebaudiana
Jurnal Teknologi dan Industri
Bertoni. Jurnal Momentum Vol.
Pangan Vol XXIII No.1.
1 No.2 Oktober 2005 Hal 27-32.
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Geuns, J.M.C. 2003. Stevioside
Teknik. Universitas Wahid
Phytochemistry 64: . 913 – 921.
Hasyim. Semarang.
Lemus-Mondaca, R., A. Vega-Gálvez.,
Richman, A., A. Swanson., T.
L. Zura Bravo., K. Ah-Hen. 2012.
Humphrey., R. Chapman., B.
Stevia rebaudiana Bertoni
McGarvey., R. Pocs., J. Brandle.
Source of a High Potency
2005. Functional Genomics
Natural Sweetener a
Uncovers Three
Comprehensive review on the
Glucosyltransferases Involved
Biochemical Nutritional and
in the Synthesis of the Major
Functional Aspects. Food
Sweet Glucosides of Stevia
Chemistry 132.
rebaudiana. Plant J.
Maudy, E., Paimin., Fendy R. 1992.
Sudjana, M.A. 2005. Metoda
Budidaya Stevia. Majalah
Statistika. Penerbit Tarsito.
Trubus No 274 tahun XXIII.
Bandung.
Mc Cabe., Smith and Harriot, H. (1993).
Staratt, A.N., C.W. Kirby., R. Pocs., J.E.
Unit Operations of Chem
Brendle. 2002. Rebaudioside F, a
Engineering, 5th Edition, Mc
Diterpene Glycoside From
Graw Hill, Inc. New York.
Stevia Rebaudiana.
Montoro, P.I., Molfetta., M. Maldini., L. Phytochemistry.
Ceccarini., S. Piacente a., C.
Utami, Prapti., Tim Lentera. 2005.
Pizza., M. Macchia. 2013.
Tanaman Obat Untuk
Determination od six Steviol
Mengatasi Diabetes Mellitus.
Glycosides of Stevia rebaudiana
Penerbit Agromedia Pusaka.
(Bertoni) From Different
Jakarta.
Geographical Origin by LC-
ESI-MS/MS. Food Chemistry.
Wijaya, Anton. Prawira Hadi., (2002).
Pembuatan Sirup Teh Hijau
Olsen, H. S., 1995. Enzymatic
(Green Tea) Rendah Kalori,
Production of Glucose Syrups,
Jurnal. Jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga,
11
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula

Fakultas Pertanian, Institut


Pertanian Bogor, Bogor.

Wijayakusuma, M. Hembing. 2004.


Bebas Diabetes Mellitus Ala
Hembing. Penerbit Puspa Swara.
Anggota IKAPI. Jakarta.

Wölwer-Rieck, U. 2012. The Leaves of


Stevia rebaudiana (Bertonii)
their Constituents and The
Analyses Theoreof. A Review.
J.Agric Food Chem.

Yulianti, Dian., Susilo, Bambang.,


Yulianingsih, Rini. 2014.
Pengaruh Lama Ekstraksi
Dan Konsentrasi Pelarut
Etanol Terhadap Sifat Fisika-
Kimia Daun Stevia (Stveia
rebaudiana Bertoni M.)
Dengan Metode Microwave
Assisted Extraction (MAE).
Jurnal Bioproses Komoditas
Tropis Vol. 2 No. 1 Juni 2014.
Jurusan Keteknikan Pertanian.
Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Brawijaya. Malang.

12

You might also like