Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL
Oleh :
Asri Nisa Sakinah
11.302.0056
ABSTRACT
The purpose of the study was to determine the correlation ethanol concentration on
the characteristics of stevia sugar syrup, water content, yield, total dissolved solids, and
the result of the viscosity. The benefits of this research is to provide an alternative natural
sweetener for diabetics in the form of sugar syrup. Moreover, to add insight that stevia
leaf contains chemicals that act as a natural sweetener and has a low caloric value and
non-carcinogenic.
Concept that used in this study to analyze the experimental data was a method of
simple linear regression with the independent variable (x) consists of one factor that is
the concentration of ethanol consists of seven levels ie P1 (30%), P2 (40%), P3 (50%) ,
P4 (60%), P5 (70%), P6 (80%), P7 (90%). The dependent variable (y) consists of water
content, yield, total dissolved solids, and viscosity.
Rangking test result in the preliminary study obtained selected sample ie sample
with code E (1:10) with the value on the color quality attributes 29 attributes 37 flavors,
and aroma attributes 35 where the value included in the category of the range of values
in the five percent table with the value range is 32-58. The main research results stevia
sugar syrup, ethanol concentrations varied variations more correlated to the response of
the moisture content, total dissolved solids, viscosity and yield.
manusia. Seluruh gula ini akan diproses (sukrosa), dan pemanis buatan (sakarin).
menjadi tenaga oleh hormon insulin, Pemanis alami (sukrosa) memiliki
oleh sebab itu penderita diabetes kelemahan nilai kalori yang tinggi,
mellitus (diabetisi) biasanya akan sehingga dapat menyebabkan
mengalami lesu, kurang tenaga, selalu kegemukan dan diabetes. Pemanis
merasa haus, sering buang air kecil, dan buatan sakarin juga memiliki kelemahan
penglihatan menjadi kabur. Gejala lain yaitu bila dikonsumsi secara terus
akibat adanya kadar glukosa yang terlalu menerus dalam jangka waktu yang lama
tinggi akan terjadi ateroma sebagai dapat menyebabkan penyakit kanker.
penyebab awal dari penyakit jantung Untuk itu diperlukan alternatif pemanis
koroner yang akan memberikan dampak alami yang dapat mengatasi hal tersebut
yang lain. Pada dasarnya, diabetes diatas dan pemanis tersebut memiliki
mellitus merupakan penyakit kelainan nilai kalori yang rendah dan tidak
metabolisme yang disebabkan mempunyai efek teratogenik,
kurangnya hormon insulin. Hormon mutagenik, atau karsinogenik. Pemanis
insulin dihasilkan oleh sekelompok sel ini dapat ditemui dalam daun stevia
beta pankreas dan sangat berperan (stevia rebaudiana Bertoni M)
dalam metabolisme glukosa bagi sel (Yulianti dkk., 2014).
tubuh. Kadar glukosa darah yang tinggi Daun tanaman ini mengandung
dalam tubuh penderita diabetes tidak bahan pemanis yang disebut steviosida
bisa diserap semua dan tidak mengalami dan rebaudiosida yang tingkat
metabolisme dalam sel. Akibatnya, kemanisannya 300 kali daripada sukrosa
penderita akan kekurangan energi yang terkandung pada tanaman tebu
sehingga penderita mudah lelah dan (Geuns, 2003).
berat badan terus menurun Daun stevia merupakan bahan
(Utami dkk., 2005). pemanis non tebu dengan kelebihan
Guna mengurangi peningkatan tingkat kemanisan 200 – 300 kali dari
kadar gula dalam darah, maka penderita gula tebu yang diperoleh dengan
diabet ini dianjurkan untuk melakukan mengestrak daun stevia
diet. Diet untuk penderita diabetes yang (Maudy E dkk., 1992).
harus dilakukan nantinya akan sangat Gula stevia bukan dimaksudkan
menentukan jenis makanan apa yang untuk menggantikan gula tebu karena
baik dikonsumsi oleh penderita. Selain nilai kalorinya yang rendah, tetapi
itu yang harus diperhatikan adalah dimaksudkan untuk menggantikan gula
menghindari konsumsi gula dan pemanis sintesis lainnya yang menurut berbagai
buatan, karena kadar gula darah penelitian bersifat karsinogenik. Daun
penderita mengalami peningkatan yang stevia merupakan tanaman maka
cukup signifikan. Untuk menjaga penggunaannya lebih aman, non
kestabilan kadar gula darah dalam tubuh karsinogenik, dan non kalori.
penderita dianjurkan untuk mengganti Keunggulan lainnya adalah gula stevia
asupan gula dengan gula rendah kalori tidak menyebabkan carries gigi,
(Utami dkk., 2005). memiliki nilai kalori rendah yang cocok
Pemanis berfungsi untuk bagi penderita diabetes, dan tidak
meningkatkan cita rasa dan aroma, menyebabkan kanker pada pemakaian
memperbaiki sifat-sifat fisik, jangka panjang (Buchori, 2007).
memperbaiki sifat-sifat kimia bahan Daun stevia mengandung paling
pangan sekaligus merupakan sumber sedikit delapan senyawa glikosida
kalori bagi tubuh. Pemanis yang steviol yang kadarnya bervariasi
umumnya digunakan oleh industri di tergantung genotip dan lingkungan
Indonesia yaitu pemanis alami tumbuhnya (Stratt et al., 2002).
2
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
3
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
adalah untuk menguapkan pelarut yang sampel dengan mutu terbaik yaitu
digunakan dalam proses ekstraksi sampel kode E (1:10) dengan nilai rata-
tersebut sehingga menghasilkan esktrak rata 33.6 dimana nilai rata-rata tersebut
sirup gula stevia. Proses fraksinasi ini termasuk dalam kategori kisaran nilai
dilakukan untuk pemisahan senyawa- dalam tabel Five Percent Level-range
senyawa total required for significance, maka
jika terdapat 15 orang panelis dan 5
berdasarkan tingkat kepolaran macam sampel, maka kisaran nilainya
dengan menggunakan pelarut air dan etil 32-58.
asetat. Dilakukan proses pemisahan Sampel dengan kode sampel E
menggunakan corong pisah sehingga dengan perbandingan daun stevia dan
fraksi air dan etil asetat dapat pelarut etanol sebesar 1:10 b/v dimana
dipisahkan. Pada fraksi air ditambahkan mempengaruhi terhadap respon
butanol kemudian dilakukan evaporasi organoleptik yang diuji. Perbandingan
sehingga dapat diperoleh ekstrak. 1:10 b/v terpilih karena after taste yang
Setelah diperoleh sirup gula daun stevia diperoleh tidak sekuat dengan
yang sudah dilakukan proses fraksinasi, perbandingan 1:2 b/v, 1:4 b/v, 1:6 b/v,
kemudian dilakukan analisis total dan 1:8 b/v. Hal ini disebabkan adanya
padatan terlarut menggunakan alat senyawa aktif seperti flavonoid,
refraktometer, analisis kadar air alkaloid, dan tanin dalam daun stevia
menggunakan metode detilasi, analisis alkoloid yang memiliki rasa yang pahit.
viskositas menggunakan metode ostwald
Tabel Ranking Test Uji Organoleptik
dan menghitung % yield.
Sirup Gula Stevia
HASIL DAN PEMBAHASAN Kisaran Nilai
Atribut
A B C D E
Hasil Penelitian Pendahuluan Warna 54 53 47 42 29
Penelitian pendahuluan dilakukan Rasa 46 72 35 45 37
dengan tujuan untuk mengetahui Aroma 49 68 38 35 35
perbandingan daun stevia dan pelarut Rata-
49.6 64.3 40 40.6 33.6
etanol tepat untuk menghasilkan sirup rata
gula stevia. Penentuan daun stevia dan Berdasarkan hasil uji organoleptik uji
pelarut etanol yang tepat sangat penting ranking maka diperoleh sampel terbaik
agar hasil yang diperoleh dapat diterima berdasarkan kisaran nilai dari table five
oleh panelis dan kemudian akan percent adalah 32-58 sampel kode E
dilanjutkan untuk penelitian utama. (1:10).
Penelitian dilakukan dengan
memvariasikan perbandingan daun Hasil Penelitian Utama
stevia dan pelarut etanol yaitu 1:2 b/v, Penelitian utama yang dilakukan
1:4 b/v, 1:6 b/v, 1:8 b/v, 1:10 b/v dengan bertujuan untuk mengetahui Kadar air
konsentrasi pelarut etanol 5% dan waktu (%), Total padatan terlarut (°Brix),
ekstraksi yaitu 24 jam pada suhu 25-
Viskositas (Cp), dan Yield (%).
27°C. Respon organoleptik ini
menggunakan metode uji ranking 1. Kadar Air (%)
dimana atribut mutu yang dilakukan Hasil analisis kadar air pada sirup
yaitu terhadap rasa, warna dan aroma. gula stevia dari daun stevia dengan cara
Panelis yang digunakan pada pengujian ekstraksi refluks menggunakan variasi
organoleptik ini sebanyak 15 orang. konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
Berdasarkan hasil respon 80%, 90% pada suhu 55°C dapat dilihat
organoleptik uji ranking maka diperoleh pada Tabel 1.
5
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
Gambar 1. menunjukan
konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
Konsentrasi Rata-rata Kadar Air (%) 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
Etanol (%) Sirup Gula Stevia 90% yang digunakan sebagai pelarut
30 23.5 dalam proses esktraksi refluks dan
waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
40 21.95
memperlihatkan kadar air dari sirup gula
50 21.72 stevia makin menurun dengan semakin
60 20.81 tinggi konsentrasi etanol. Hal ini terlihat
70 18.77 adanya korelasi antara konsentrasi
80 16.69 etanol yang digunakan sebagai pelarut
90 13.18 terhadap kadar air sirup gula stevia dari
daun stevia. Korelasi ini ditunjukkan
Tabel 1. Kadar Air (%) Sirup Gula oleh nilai r dari persamaan regresi
Stevia linear.
Kajian konsentrasi etanol
Data pada Tabel 4 , menunjukan terhadap kadar air sirup gula stevia dari
rata-rata kadar air dari sirup gula stevia daun stevia memperoleh persamaan
dengan perlakuan konsentrasi yang regresi linear Y = -0.1587x + 29.038
berbeda menghasilkan kadar air dari dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah
sirup gula stevia berbeda. Dimana - 0.956766 dan nilai koefisien
semakin tinggi konsentrasi etanol yang
determinasi (R2) adalah 0.9154 yang
digunakan sebagai pelarut maka kadar menunjukan bahwa hubungan antara
air yang diperoleh semakin rendah, hal konsentrasi pelarut etanol terhadap
ini disebabkan karena etanol bersifat kadar air sirup gula stevia mempunyai
dapat menarik air dalam bahan sehingga
korelasi yang sangat kuat sehingga
semakin tinggi konsentrasi etanol maka berpengaruh terhadap peningkatan atau
daya tarik etanol akan semakin kuat. penurunan konsentrasi etanol.
Pada proses penguapan juga akan Nilai koefisien korelasi (r) negatif
menjadi lebih mudah untuk teruapkan menunjukan bahwa hubungan antara
sehingga dapat berpengaruh terhadap konsentrasi etanol dengan kadar air
tingkat hasil filtrat yang diperoleh. sirup gula stevia sebagai kolerasi
Hasil analisis kajian produksi
sempurna atau hubungan linear
sirup gula dari daun stevia sempurna tidak langsung dengan
memperlihatkan adanya hubungan linear
kemiringan (slope) yang negatif
terhadap rata-rata kadar air pada sirup ditunjukan dengan nilai slope -0.1587x
gula stevia dari daun stevia. artinya semakin tinggi konsentrasi
etanol maka semakin rendah kadar air
24 yang dihasilkan karena sifat etanol yang
Rata-rata Kadar Air
22
Sirup Gula Stevia
14
12
R² = 0.9154 90% menghasilkan rata-rata kadar air
30 50 70 90 lebih rendah dibandingkan dengan
Konsentrasi Etanol konsentrasi etanol 30% yang
(%) menghasilkan rata-rata kadar air yang
lebih tinggi.
Gambar 1. Regresi Linear Korelasi 2. Total Padatan Terlarut (°Brix)
Konsentrasi Etanol Terhadap Kadar Air Hasil analisis total padatan
Sirup Gula Stevia. terlarut pada sirup gula stevia dari daun
stevia dengan cara ekstraksi refluks
6
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
menggunakan variasi konsentrasi 30%, total padatan terlarut sirup gula stevia
40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% pada dari daun stevia dengan perlakuan
berbeda dapat dilihat pada Gambar 13
Rata-rata Total Padatan dengan menggunakan persamaan regresi
Konsentrasi
Terlarut (°Brix) linear.
Etanol (%)
Sirup Gula Stevia
30 13.62
27
Rata-rata Padatan
40 16.78
Terlarut
21
(°brix)
60 20.64 19
17
70 22.59 15
13
80 25.59 30 50 70 90
90 27.85 Konsentrasi Etanol
suhu 55°C dapat dilihat pada Tabel 2. (%)
6 y = 0.0648x - 0.048
Sirup Gula Stevia
3
etanol 90% menghasilkan total padatan 2
terlarut dimana total padatan terlarut 1
ekstrak daun stevia berkisar 15,7 – 30 50 70 90
28.5%. Konsentrasi Pelarut
(%)
Menurut Olsen (1995) dalam
Pratama (2005) menyatakan bahwa gula
merupakan komponen padatan terlarut Gambar 3. Regresi Linear Korelasi
yang dominan disamping pigmen, asam Konsentrasi Etanol Terhadap Viskositas
organik, vitamin, mineral dan protein. Sirup Gula Stevia.
Oleh karena itu, peningkatan konsentrasi Gambar 3 menunjukan
gula akan diikuti dengan peningkatan konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
nilai total padatan terlarut. 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
Hasil analisis konsentrasi etanol 90% yang digunakan sebagai pelarut
90% menghasilkan rata-rata total dalam proses esktraksi refluks dan
padatan terlarut lebih tinggi waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
dibandingkan dengan konsentrasi etanol memperlihatkan viskositas dari sirup
30% yang menghasilkan rata-rata total gula stevia yang diperoleh tinggi dengan
padatan terlarut yang lebih rendah. semakin tinggi konsentrasi etanol. Hal
3. Viskositas (Cp) Sirup Gula Stevia ini berkesinambungan dengan hasil
Hasil analisis viskositas pada penelitian total padatan terlarut dimana
sirup gula stevia dari daun stevia dengan semakin tinggi total padatan terlarut
cara ekstraksi refluks menggunakan (%brix) maka akan menyebabkan
variasi konsentrasi 30%, 40%, 50%, kenaikan pada viskositas sehingga
60%, 70%, 80%, 90% pada suhu 55°C adanya korelasi antara konsentrasi
dapat dilihat pada Tabel 3. etanol yang digunakan sebagai pelarut
8
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
9
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
7 R² = 0.9668
yang dapat mengesktrak stevioside serta
6
30 50 70 90 senyawa aktif lainnya seperti flavonoid,
Konsentrasi Etanol alkaloid, dan tanin dalam daun stevia.
(%) Semakin tinggi konsentrasi pelarut
etanol maka semakin banyak bahan
Gambar 4. Regresi Linear Korelasi yang ikut terekstrak sehingga
Konsentrasi Etanol Terhadap Yield (%) berpengaruh dengan hasil dari yield
Sirup Gula Stevia. sirup gula stevia.
Hasil analisis konsentrasi etanol
Gambar 4 menunjukan
90% menghasilkan rata-rata yield lebih
konsentrasi etanol yang bervariasi yaitu
tinggi dibandingkan dengan konsentrasi
30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan
etanol 30% yang menghasilkan rata-rata
90% yang digunakan sebagai pelarut
yield yang lebih rendah.
dalam proses esktraksi refluks dan
waktu ekstraksi 1 jam pada suhu 55°C
memperlihatkan yield dari sirup gula
KESIMPULAN DAN SARAN
stevia yang diperoleh tinggi dengan
semakin tinggi konsentrasi etanol. Hal Kesimpulan
ini terlihat adanya korelasi antara Dari penelitian yang telah
konsentrasi etanol yang digunakan dilakukan, maka dapat diambil
sebagai pelarut terhadap yield sirup gula kesimpulan sebagai berikut: Hasil uji
stevia dari daun stevia. Korelasi ini ranking pada penelitian pendahuluan
ditunjukkan oleh nilai r dari persamaan diperoleh sampel yang terpilih yaitu
regresi linear. sampel kode E (1:10) dengan nilai pada
Kajian konsentrasi etanol atribut mutu warna 29, atirbut mutu rasa
terhadap yield sirup gula stevia dari 37, dan atribut mutu aroma 35 dimana
daun stevia memperoleh persamaan nilai tersebut termasuk dalam kategori
regresi linear Y = 0.2301x + 6.99886 kisaran nilai dalam tabel five percent
dengan nilai koefisien korelasi (r) adalah dengan kisaran nilainya yaitu 32-58.
0.99744 dan nilai koefisien determinasi Berdasarkan hasil penelitian utama sirup
(R2) adalah 0.9949 yang menunjukan gula stevia konsentrasi etanol yang
bahwa hubungan antara konsentrasi divariasikan berkorelasi terhadap respon
pelarut etanol terhadap yield sirup gula kadar air, total padatan terlarut,
stevia mempunyai korelasi yang sangat viskositas dan yield.
kuat sehingga berpengaruh terhadap Saran pada penelitian ini adalah
peningkatan konsentrasi etanol. perlu adanya penelitian lebih lanjut
Nilai koefisien korelasi (r) positif mengenai bagaimana cara mengurangi
menunjukan bahwa hubungan antara rasa pahit dari sirup gula stevia,
konsentrasi etanol dengan yield sirup mengenai pemisahan warna dari sirup
gula stevia sebagai kolerasi sempurna gula stevia agar terlihat lebih menarik
atau hubungan linear sempurna langsung tetapi tidak menghilangkan komponen
terhadap yield, karena semakin tinggi penting dari sirup gula stevia itu sendiri.
konsentrasi pelarut etanol maka semakin Perlu diteliti lebih lanjut lagi mengenai
tinggi pula yield yang dihasilkan. pengaruh penyimpanan dan kondisi
Karena etanol merupakan pelarut yang pengemasan terhadap produk sirup gula
bersifat polar sehingga dapat stevia.
10
Asri Nisa Sakinah (11.302.0056)
Kajian Produksi Sirup Gula Dari Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii)
Terhadap Karakteristik Sirup Gula
12