You are on page 1of 10

AGRICA, 10 (2) : 52 –61 (2017) ©Fakultas Pertanian Universitas Flores

ISSN : 1979-0368 Ende NTT - Indonesia

PE N G GUNAA N AU KS I N AL AMI S E B AGAI


ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) TERHADAPPERTUMBUHAN STEK
BIBIT JAMBU AIR(Syszygium samarangense)

Bonefasius Rendo Dule 1 ) dan Murdaningsih 2 )

1
)Mahasiswa Universitas Flores, 2 ) Dosen Program Studi AgroteknologiFakultas Pertanian
Universitas Flores. Jl. Sam Ratulangi – Paupire, Ende – Flores NTT
Email : Murdaningsih11@gmail.com

ABSTRACT

Use of Natural Auksin as Growth Zat (ZPT) Against Growth of Stam Breeding
Water Jamboo (Syszygium samarangense).This study aims to determine the effect of
the use of auksin extract of onion, garlic extract and onion extract as well as the effect
of the best extract on the growth of water cashew cuttings (Syzygium samarangense)
The study was arranged by Randomized Block Design with single factor pattern
consisting of four treatments ie without auxin (A-0), auksin extract of onion (A-1),
auksin garlic extract (A-2) and auksin garlic extract bombai (A-3). The observation
variables in this study were: percentage of live cuttings (%), root length (cm), root
quantity, fresh root weight (g), fresh weight weight (g), dry root weight (g) and dry
weight weight (g)
The results showed the use of axin onion extract 90%, can increase the percentage
of live cuttings (2.99%), root length (51.22%); number of roots (56.55%), fresh root
weight (47.54%); weight of fresh stover (26.22%); dry root weight (51.72%) and weight
of dry stover (27.64%). The use of 90% onion extract gave the best influence to the
growth of root cashew cuttings which resulted in live cuttings percentage (98.86%); root
length (10.04 cm); number of roots (19,20); fresh root weight (2.02 g); fresh fresh
weight (17.22 g); dry weight of roots (1.06 g) and weight of dry stover (8.60 g).
__________________________________________________________________
Keywords: natural auksin, water cashew cuttings

PENDAHULUAN menguntungkan usahatani. Tanaman


jambu air dapat diperbanyak secara
Tanaman jambu air (Syszygium generatif (biji) dan vegetatif (okulasi,
samarangense) dikenal sebagai tanaman cangkok, stek). Perbanyakan tanaman
asli Indonesia, yang merupakan dengan biji sering mengecewakan
tanaman umur panjang penghasil buah. karena selain umur mulai berbuah lama
Sejauh ini kegiatan pengembangan (panjang) juga sering terjadi
buah-buahan perlu didukung oleh penyimpangan sifat-sifat pohon
tersedianya bibit yang berkualitas dalam induknya. Oleh karena itu perbanyakan
jumlah yang cukup. Tetapi penanganan tanaman jambu air dengan biji hanya
perbanyakan tanaman sering diabaikan dianjurkan untuk memproduksi batang
oleh petani tradisional, padahal bawah sebagai bahan penyambungan
perbanyakan tanaman yang tepat akan (Rukmana, 1997).

52
Murdaningsih : Penggunaan Auksin Alami pada Bibit Jambu Air

Perbanyakan vegetatif pada serta mencegah penuaan dan gugur


tanaman buah-buahan dimaksud untuk daun. Sedangkan thiamin berfungsi
mempertahankan sifat induk yang untuk mempercepat pembelaan sel pada
unggul, memperpendek masa vegetatif, meristem akar dan mengurangi resiko
sehingga tanaman tersebut dapat lebih kegagalan pertumbuhan bibit stek.
cepat berproduksi. Perbanyakan (Muliana dalam Dede, 2014).
vegetatif dengan setek sebetulnya paling Zat pengatur tumbuh dari
efisien karena tidak memerlukan batang golongan auksin yang dapat memacu
bawah seperti halnya dengan okulasi pembentukan akar pada stek antara lain
atau enten dan waktu yang dibutuhkan menggunakan ekstrak bawang merah.
relatif singkat. Jika dibandingkan Umbi bawang merah mengandung
dengan perbanyakan generatif vitamin B1 (thiamin), riboflavin serta
memerlukan waktu yang lebih lama ZPT auksin dan rhizokalin. Dari setiap
(Anwarudin, Titin, dan Hendro, 1985). 100 gram umbi bawang merah
Masalah utama dalam kandungan airnya mencapai 80-85
penyetekan adalah sulit terbentuknya gram, protein 1,5 g, lemak 0,3 g,
akar, dan salah satu usaha untuk karbohidrat 9,3 g, thiamin 30 mg,
meningkatkan kemampuan stek riboflavin 0,04 mg, niasin 20 mg
membentuk akar yaitu dengan (Rahayu dan Berlian, 1999 dalam
memberikan zat pengatur tumbuh Siskawati, 2013). Kandungan senyawa
(ZPT). Zat pengatur tumbuh ada 6 dalam 100 gram umbi bawang putih
kelompok yaitu auksin, sitokinin, antara lain thiamin 0,22 mg, riboflavin
giberelin atau asam giberelat, etilena, 0,11 mg, niasin 0,7 mg dan asam
asam absisat, dan inhibator pantotenat 0,596 mg (Dede, 2014).
(Keosriningrum dan Setiaty, 1993). Thiamin dan riboflavin pada bawang
Auksin adalah zat hormon merah merupakan auksin alami dan
tumbuhan yang ditemukan pada ujung sebagai bahan baku sintesis IAA
batang, akar, dan pembentukan bunga (Soeprapto, 1992 dalam Wibawa,
yang berfungsi sebagai pengatur 2010).
pembesaran sel dan memicu Setyowati (2004) melakukan
pemanjangan sel di daerah belakang penelitian untuk mengetahui pengaruh
meristem ujung. Pertumbuhan akar pada ekstrak bawang merah dan bawang
stek memerlukan zat pengatur tumbuh putih terhadap pertumbuhan stek bunga
yang bersifat merangsang pembentukan mawar menyimpulkan bahwa dalam
akar (Sandra, 2011). ekstrak bawang merah mengandung
Riboflavin dan thiamin adalah senyawa allithiamin yang dapat
contoh senyawa yang merupakan bahan mempengaruhi proses fisiologi pada
baku auksin. Fungsi dari riboflavin stek mawar karena allithiamin mudah di
memacu inisiasi akar pada stek batang serap oleh tubuh tanaman, sedangkan
dan akar lateral dalam pengembangan tanaman bawang putih mengandung
akar sehingga memacu pembelahan sel, hormon scordinin yang kandungannya
pertumbuhan tunas dan tunas samping setara dengan auksin yang efektif dalam

52 53
AGRICA, Vol. 10 No. 2 (2017)

proses germinasi dan pengeluaran akar. Sedangkan data rata-rata panjang akar
Hasil uji menunjukkan pemberian terbanyak pada perlakuan menggunakan
ekstrak bawang merah dengan ekstrak bawang merah (1,73 cm),
konsentrasi 75% dan ekstrak bawang disusul perlakuan menggunakan ekstrak
putih dengan konsentrasi 60% yang bawang putih (1,58 cm), dan perlakuan
direndam selama 12 jam memberikan kontrol (1,43 cm).
hasil terbaik untuk pertumbuhan Bawang bombai (Allium cepa L)
panjang akar (4,83 cm), panjang tunas merupakan jenis bawang yang banyak
(1,92 cm) dan jumlah tunas (6,20). Pada dibudidayakan dipakai sebagai bumbu
kombinasi ekstrak bawang merah 60% maupun bahan masakan berbentuk
dan ekstrak bawang putih 75% bulat, besar dan berdaging tebal. Dalam
memberikan hasil terbaik untuk jumlah setiap 100 gram umbi bawang bombai
daun (12,15 helai). Sedangkan kandungan air mencapai 87,5 gram,
pemberian ekstrak bawang merah 90% protein 1,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
dan ekstrak bawang putih 75% 10,8 g, thiamin (vitamin B1) 0,03 mg,
memberikan hasil terbaik untuk luas riboflavin (vitamin B2) 0,02 mg, niasin
daun (2,81 cm2). 0,4 mg, fosfor (P) 44 mg, besi (Fe) 0,7
Ghawa (2014) melakukan mg, serta vitamin C 9,0 mg. (Supriyati,
penelitian terhadap pertumbuhan stek 2010 dalam Sandra, 2011)
kopi yang direndam selama 6 jam, 12 Berdasarkan kerangka berpikir
jam dan 24 jam menggunakan ekstrak di atas, peneliti ingin mengetahui
bawang merah. Hasilnya menunjukkan pengaruh penggunaan auksin yang
aplikasi ekstrak bawang merah 90% berasal ekstrak bawang merah, ekstrak
memberikan respon terbaik pada lama bawang putih dan ekstrak bawang
perendaman 12 jam. Dengan bombai pada pertumbuhan stek jambu
konsentrasi ekstrak bawang merah 90% air (Syzygium samarangense), dan
menghasilkan persentase stek hidup Ekstrak yang mempunyai pengaruh
mencapai 88,89 %, tinggi tunas 15,95 yang terbaik terhadap pertumbuhan stek
cm, jumlah daun 6,33 helai, panjang batang jambu air (Syzygium
akar 13,75 cm, berat segar tunas 2,23 g samarangense).
dan berat kering tunas 1,48 g.
Dede Ahmad, dkk (2014) Adapun Hipotesis yang bisa
melakukan penelitian terhadap peneliti usulkan adalah : Penggunaan
perakaran tanaman krisan potong zat pengatur tumbuh auksin alami
dengan memanfaatkan ekstrak bawang ekstrak bawang merah, ekstrak bawang
merah dan ekstrak bawang putih. Dari putih dan ekstrak bawang bombai
hasil pengamatan diperoleh data bahwa diduga berpengaruh pada pertumbuhan
rata-rata jumlah akar terbanyak terdapat stek jambu air, dan Diduga ekstrak
pada perlakuan menggunakan ekstrak bawang merah sebagai zat pengatur
bawang merah (22,0), disusul perlakuan tumbuh auksin alami memberikan
menggunakan bawang putih (18,5) dan pertumbuhan akar terbaik pertumbuhan
yang terakhir perlakuan kontrol (14,3). stek batang jambu air.

5254
Murdaningsih : Penggunaan Auksin Alami pada Bibit Jambu Air

METODE PENELITIAN berikut : masing-masing umbi


dikupas lalu dicuci dan kering
Tempat dan Waktu Penelitian anginkan umbi, kemudian
Penelitian ini dilaksanakan masukkan ke blender secara
selama 5 (lima) bulan Februari – Juli terpisah, lalu peras dan disaring
2017 di kebun percobaan Fakultas dengan saringan. Didapatkan
Pertanian Universitas Flores, Kelurahan Ekstrak bawang masing-masing
Lokoboko, Kecamatan Ndona, 1500 ml.
Kabupaten Ende. 2. Persiapan stek jambu air : Bahan
stek diambil dari cabang yang
Rancangan Penelitian sudah dewasa, panjang potongan
Penelitian dilaksanakan dengan stek 15 cm dengan satu pasang
menggunakan Rancangan Acak daun yang dipotong 2/3 bagian.
Kelompok (RAK) dengan 1 (satu) Pangkal stek dipotong miring 45º
faktor yang terdiri dari 4 (empat) agar memberikan bidang perakaran
perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, yang lebih luas. Masing-masing
dimana masing-masing perlakuan perlakuan dibutuhkan 7 stek jambu
terdapat 7 tanaman (polybag) sehingga air dan jumlah untuk 20 perlakuan
dalam penelitian ini terdapat 140 dibutuhkan 140 stek tanaman
tanaman (polybag). Adapun perlakuan jambu air.
penelitian untuk satu ulangan adalah 3. Persiapan media tanam : Media
sebagai berikut: tanam yang digunakan terdiri dari
A0= Kontrol (100% air) campuran tanah (top soil) dan
A1= Ekstrak Bawang Merah 90% + pupuk kompos dengan
10% air perbandingan 1:1, kemudian diayak
A2= Ekstrak Bawang Putih 90% + 10% dengan ayakan berdiameter 2 mm,
air campuran tersebut dimasukkan ke
A3= Ekstrak Bawang Bombai 90% + dalam polybag ukuran 25x25 cm.
10% air 4. Pembuatan naungan dan sungkup :
Jadi, untuk masing-masing perlakuan Naungan dibuat dari bambu yang
menggunakan ekstrak bawang 90% tertutup plastik dengan ukuran
dibutuhkan bahan sebanyak 270 ml panjang 4 meter, lebar 3 meter,
ditambah air 30 ml sehingga, kebutuhan tinggi 1,2 meter. Sedangkan
masing-masing ekstrak bawang untuk 5 sungkup dengan ukuran tinggi 60
kali ulangan sebanyak 1350 ml. cm dan lebar 2 m.
5. Aplikasi Ekstrak : Aplikasi ekstrak
Pelaksanaan Penelitian dilakukan dengan konsentrasi
1. Pembuatan ekstrak auksin alami ekstrak 90% dan tambahan air 10%.
masing-masing dari bawang merah Sehingga setiap ekstrak terdiri dari
(5 kg, bawang putih (6 kg), dan 300 ml larutan yang berasal dari
bawang Bombay (4 kg). dimana 270 ml ekstrak dan 30 ml air,
cara pembuatannya adalah sebagai dimana tiap perlakuan diulang 5

52 55
AGRICA, Vol. 10 No. 2 (2017)

(lima) kali. Cara aplikasinya, Seluruh akar yang ada dipotong dari
dengan merendam stek jambu air pangkal akar kemudian ditimbang.
dalam masing-masing wadah yang Berat segar akar ditimbang pada
sudah diberi larutan ekstrak selama umur 30, 45, 60, 75 dan 90 hst
12 jam. setelah dibersihkan dari tanah yang
6. Penanaman : Setelah batang stek menempel.
direndam dalam bahan sesuai e. Berat kering akar (g)
perlakuan, selanjutnya ditanam ke Caranya akar dikeringkan dalam
dalam polybag yang telah tersedia. oven pada suhu 85 ºC selama 28
Stek ditanam dengan posisi tegak jam setelah itu dilakukan
lurus kemudian ditempatkan dalam penimbangan pada umur 30, 45, 60,
naungan plastik untuk menjaga 75 dan 90 hst.
kelembaban. f. Berat brangkasan segar (g)
7. Pemeliharaan : Pemeliharaan stek Menimbang berat brangkasan segar
dilakukan setelah stek berumur satu pada umur 30, 45, 60, 75 dan 90 hst.
bulan karena dalam waktu satu g. Berat brangkasan kering (g)
bulan naungan tidak boleh dibuka
kecuali kelembaban sudah rendah. Caranya tunas dikeringkan dalam
Kemudian penyiraman dilakukan oven pada suhu 85 ºC selama 28
secara rutin, penyiangan dilakukan jam setelah itu dilakukan
dua minggu sekali. penimbangan pada umur 30, 45, 60,
75 dan 90 hst.
Variabel Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
beberapa variabel atau parameter
pertumbuhan meliputi: Berdasarkan hasil analisa sidik
a. Persentase stek hidup (%) ragam, dari keempat perlakuan yaitu
Dihitung jumlah turus yang hidup tanpa auksin (A-0), ekstrak bawang
pada akhir penelitian menggunakan merah (A-1), ekstrak bawang putih (A-
rumus: 2) dan ekstrak bawang bombai (A-3)
% = % menunjukkan adanya pengaruh yang
b. Panjang akar (cm) signifikan terhadap pertumbuhan akar
Diukur dari tempat tumbuhnya akar stek jambu air
sampai ujung akar pada umur 30, Pengamatan terhadap variabel
45, 60, 75 dan 90 hst. persentase stek hidup dilakukan pada
c. Jumlah akar akhir penelitian (90 HST), Hasil analisis
Dihitung jumlah akar pada umur 30, sidik ragam menunjukkan bahwa tidak
45, 60, 75 dan 90 hst setelah ada interaksi nyata antara pengaruh
dibersihkan dari tanah yang penggunaan auksin terhadap persentase
menempel. stek hidup.
d. Berat segar akar (g)

5256
Murdaningsih : Penggunaan Auksin Alami pada Bibit Jambu Air

Tabel 1. Persentase jumlah stek hidup parameter berat segar akar dapat
akibat penggunaan auksin alami meningkatkan rataan sebesar 47,54%
Perlakuan Stek Stek Persentase (A0 ke A1); 27,05% (A0 ke A2) dan
hidup mati 14,35% (A0 ke A3) (Gambar 3); untuk
A–0 8 7 96,00 berat kering akar peningkatan perlakuan
A–1 3 2 98,86 A0 ke A1 sebesar 51,72%; perlakuan A-
A–2 1 4 97,71 0 ke A-2 sebesar 24,54% dan perlakuan
A–3 0 5 97,14 A-0 ke A-3 sebesar 12,55% (Gambar
BNT 5% NS 4).

Perlakuantanpa pemberian 1,2


auksin alami dibandingkan dengan 1
perlakuan pemberian auksin alami,

Panjang Akar (cm)


0,8
dapat mempengaruhi peningkatan
0,6 A0
rataan total stek hidup, masing-masing
dari perlakuan A-0 ke A-1 sebesar 0,4 A1

2,99%; dari perlakuan A-0 ke A-2 A2


0,2
sebesar 1,82% dan dari perlakuan A-0 A3
0
ke A-3 sebesar 1,19%. 30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST
Pada semua parameter
Umur Pengamatan
pengamatan yaitu panjang akar, jumlah
akar, berat segar akar, berat brangkasan Gambar 1. Pengaruh Ekstrak bawang
segar dan berat brangkasan kering, terhadap panjang akar stek
menunjukkan adanya perbedaan yang jambu air pada berbagai
nyata dan perlakuan penggunaan umur pengamatan
ekstrak bawang merah menunjukkan
hasil yang terbaik. 1,2
Pada Variabel pengamatan
1
panjang akar, menunjukkan
0,8
Jumlah Akar

peningkatan rataan total panjang akar


dengan pemberian auksin alami,secara 0,6 A0

berturut-turut antara perlakuan A-0 A1


0,4
(tanpa auksin) ke A-1 (bawang merah A2
0,2
90%) sebesar 51,22%; antara perlakuan A3
0
A-0 ke A-2 (bawang putih 90%) sebesar 30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST
37,72% dan antara perlakuan A-0 ke A-
Umur Pengamatan
3 (bawang bombai 90%) sebesar
17,68% (Gambar1); untuk variable Gambar 2. Pengaruh Ektrak bawang
jumlah akar dapat meningkatkan rataan terhadap jumlah akar stek
total jumlah akar secara berturut-turut jambu air pada berbagai
sebesar 56,55%; 35,84% dan 29,32% umur pengamatan
(Gambar 2), demikian juga untuk

52 57
AGRICA, Vol. 10 No. 2 (2017)

1,2 1,2

Berat Brangkasan segar (g)


1 1
Berat Segar Akar (g)

0,8 0,8

0,6 A0
0,6
A1
A0 0,4
0,4 A2
A1
A3
A2 0,2
0,2
A3 0
0
30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST
30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST Umur Pengamatan
Umur Pengamatan

Gambar 3. Pengaruh Ekstrak Bawang Gambar 5. Pengaruh Ekstrak Bawang


terhadap berat segar akar terhadap berat brangkasan
stek jambu air pada segar stek jambu air pada
berbagai umur pengamatan berbagai umur pengamatan

1,2 1,2
Berat Brangkasan Kering (g)

1 1
Berat kering akar (g)

0,8 0,8

0,6 A0
0,6 A0
A1
A1 0,4
0,4 A2
A2
0,2 A3 0,2 A3

0 0

30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST 30 HST 45 HST 60 HST 75 HST 90 HST

Umur Pengamatan Umur Pengamatan

Gambar 4. Pengaruh Ekstrak Bawang Gambar 6. Pengaruh Ekstrak Bawang


terhadap berat kering akar terhadap berat brangkasan
stek jambu air pada kering stek jambu air pada
berbagai umur pengamatan berbagai umur pengamatan

Adapun untuk parameter pengamatan Peningkatan pada semua parameter


berat brangkasan segar peningkatan pengamatan menunjukkan bahwa
perlakuan A0 ke A1 sebesar 26,22%; hipotesis pertama (1) terbukti dimana
perlakuan A-0 ke A-2 sebesar 15,69% pemberian auksin alami ekstrak bawang
dan perlakuan A-0 ke A-3 sebesar merah 90%, bawang putih 90% dan
4,55% (Gambar 5); sedangkan bawang bombai 90% memberikan
peningkatan berat kering brangkasan pengaruh positif dan signifikan terhadap
perlakuan A0 ke A1 sebesar 27,64%; stek jambu air. Umbi bawang merah
perlakuan A-0 ke A-2 sebesar 16,41% mengandung vitamin B1 (thiamin),
dan perlakuan A-0 ke A-3 sebesar riboflavin serta ZPT auksin dan
6,44% (Gambar 6 ). rhizokalin. Thiamin dan riboflavin pada
bawang merah merupakan auksin alami

5258
Murdaningsih : Penggunaan Auksin Alami pada Bibit Jambu Air

dan sebagai bahan baku sintesis IAA terbaikuntuk semua umur pengamatan.
(Soeprapto, 1992 dalam Wibawa, Hal ini dipengaruhi oleh kadar auksin
2010). Umbi bawang merah alami dimana bawang merah
mengandung thiamin 30 mg/100 g dan mengandung thiamin 30 mg/100 g dan
riboflavin 0,04 mg/100 g (Rahayu dan riboflavin 0,04 mg/100 g (Rahayu dan
Berlian, 1999 dalam Siskawati, 2013) Berlian, 1999 dalam Siskawati, 2013)
setara dengan thiamin 42,86 mg/tan dan setara dengan thiamin 42,86 mg/tan dan
riboflavin 0,06 mg/tan. Kandungan riboflavin 0,06 mg/tan. Kandungan
auksin alami dalam bawang putih auksin alami dalam bawang putih
berupa thiamin 0,22 mg/100 g dan berupa thiamin 0,22 mg/100 g dan
riboflavin 0,11 mg/100 g setara dengan riboflavin 0,11 mg/100 g setara dengan
thiamin 0,38 mg/tan dan riboflavin 0,19 thiamin 0,38 mg/tan dan riboflavin 0,19
mg/tan sedangkan dalam ekstrak mg/tan sedangkan dalam ekstrak
bawang bombai mengandung thiamin bawang bombai mengandung thiamin
0,03 mg/100 g dan riboflavin 0,02 0,03 mg/100 g dan riboflavin 0,02
mg/100 g (Supriyati, 2010) yang setara mg/100 g (Supriyati, 2010) yang setara
dengan thiamin 0,034 mg/tan dan dengan thiamin 0,034 mg/tan dan
riboflavin 0,022 mg/tan. riboflavin 0,022 mg/tan. Umbi bawang
Berat basah dan berat kering merah mengandung vitamin B1
brangkasan tanaman dipengaruhi oleh (thiamin), riboflavin serta ZPT auksin
banyaknya jumlah daun, jumlah akar, dan rhizokalin. Thiamin dan riboflavin
panjang akar dan diameter batang yang pada bawang merah merupakan auksin
tumbuh. Weaver (1982) menyatakan alami dan sebagai bahan baku sintesis
bahwa semakin luas bidang penyerapan IAA (Soeprapto, 1992 dalam Wibawa,
akar maka akan semakin banyak air dan 2010).
unsur hara yang diserap sehingga Lakitan (1996) menyatakan
mempengaruhi berat basah dan berat bahwa berat basah dan berat kering
kering brangkasan tanaman. Berat basah brangkasan merupakan cerminan
dan berat kering brangkasan yang akumulasi berupa air dan unsur-unsur
rendah berkaitan dengan rendahnya hara yang diserap untuk pertumbuhan
jumlah daun dan jumlah akar yang stek. Berat brangkasan berkaitan dengan
dihasilkan. Jumlah daun dan akar yang jumlah daun dan jumlah akar yang
sedikit, berhubungan dengan hasil dihasilkan. Jumlah daun dan akar yang
fotosintesis dan kandungan air serta sedikit, berhubungan dengan hasil
unsur-unsur hara yang diserap oleh fotosintesis dan kandungan air serta
akar. unsur-unsur hara yang diserap oleh
Hasil pengamatan terhadap akar.
semua variabel pengamatan Hasil penelitian Siskawati, dkk
menunjukkan hipotesis kedua (2) juga (2013) menyimpulkan pemberian
terbukti dimana perlakuan ekstrak bawang merah menghasilkan
menggunakan ekstrak bawang merah jumlah daun terbanyak dengan rerata
90% (A-1) menunjukkan hasil 10,46 helai daun. Ekstrak bawang

52 59
AGRICA, Vol. 10 No. 2 (2017)

merah yang mengandung auksin dan 1. Sebagai upaya pemenuhan


vitamin B1 (thiamin) dapat memacu kebutuhan akan bibit tanaman
pembelahan sel pada stek batang jarak jambu air, maka disarankan upaya
pagar. Auksin dan vitamin B1 yang perbanyakan bibit secara vegetatif
terdapat dalam ekstrak bawang merah dengan memanfaatkan auksin alami
mampu untuk merangsang pertumbuhan yang terkandung dalam ekstrak
akar dan tunas (Rahayu dan Berlian, bawang merah.
1999). 2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat
meneliti penggunaan auksin
SIMPULAN DAN SARAN bawang merah ditinjau dari lama
perendaman untuk melihat
Simpulan pertumbuhan akar tanaman dari
Berdasarkan hasil analisis data stek batang.
yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Berdasarkan hasil analisis, UCAPAN TERIMA KASIH
penggunaan auksin ekstrak bawang Penelitian ini dapat dilaksanakan karena
merah 90%, dapat meningkatkan adanya beberapa pihak yang
persentase stek hidup (2,99%), mendukung kami, untuk itu
panjang akar (51,22%); jumlah akar perkenankanlah kami menyampaikan
(56,55%), berat segar akar ucapan terimakasih kepada :
(47,54%); berat brangkasan segar
(26,22%); berat kering akar 1. Dekan Fakultas Pertanian, Wakil
(51,72%) dan berat brangkasan Dekan, Ketua Program Studi dan
kering (27,64%). segenap jajarannya yang sudah
2. Penggunaan ekstrak bawang merah memberikan dukungan
90% memberikan pengaruh terbaik 2. Dosen-dosen yang sudah
terhadap pertumbuhan akar stek memberikan kritik dan saran untuk
jambu air yang menghasilkan kesempurnaan tulisan ini.
persentase stek hidup (98,86%); 3. Teman-teman yang sudah terlibat
panjang akar (10,04 cm); jumlah dan membantu Penelitian ini
akar (19,20); berat segar akar (2,02
g); berat brangkasan segar (17,22
DAFTAR PUSTAKA
g); berat kering akar (1,06 g) dan
Dede, A., Nurmala,N., Nurlatifah. 2014.
berat brangkasan kering (8,60 g).
Pemanfaatan Ekstrak Bawang
Saran (Allium Cepa dan Allium
Berdasarkan hasil penelitian, Sativum) Sebagai Hormon Alami
maka penulis dapat memberikan Perangsang Pertumbuhan
beberapa saran dan rekomendasi antara Perakaran Krisan Potong
lain: (Chrysanthemum sp)”. Artikel
Ilmiah Program Kreativitas

5260
Murdaningsih : Penggunaan Auksin Alami pada Bibit Jambu Air

Mahasiswa Bidang Kegiatan BibitStek Cabe Jawa (Piper


PKM Universitas Pendidikan retrofractum Vahl.). Online:
Indonesia Bandung. http://www.bdpunib.org. Diakses
Ghawa, R.P. 2014. Pengaruh 15 Januari 2015
Penggunaan Macam Sumber Setyowati, T. 2004. Pengaruh Ekstrak
Auksin dan Lama Perendaman Bawang Merah (Allium cepa L)
Terhadap Stek Kopi. Skripsi dan Ekstrak Bawang Putih
Fakultas Pertanian Institut (Allium sativum L) Terhadap
Pertanian Stiper Yogyakarta. Pertumbuhan Stek Bunga Mawar
Hasanah, F. N., Setiari, N. 2007. (Rosa sinensis L). Undergraduate
Pembentukan akar pada stek Thesis Departemen Biologi
batang nilam (Pogostemoncablin Universitas Muhammadiyah
Benth.) setelah direndam IBA Surakarta.
(indole butyric acid) pada Siskawati, E., Linda, R., Mukarlina.
konsentrasi berbeda. Buletin 2013. Pertumbuhan Stek Batang
Anatomi dan Fisiologi. Volume Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
15, Nomer 2:1-6 dengan Perendaman Larutan
Husniati, K. 2010. Pengaruh Media Bawang Merah (Allium cepa L.)
Tanam Dan Konsentrasi Auksin dan IBA (Indol Butyric Acid).
Terhadap Pertumbuhan Stek Jurnal Protobiont Vol. 2 (3):
Basal Daun Mahkota Tanaman 167-170 Program Studi Biologi,
Nenas (Ananas comosus L. Fakultas MIPA Universitas
Merr). Skripsi Program Studi Tanjungpura – Pontianak
Pemuliaan Tanaman dan Sulastri, Y. S. 2004. Pengaruh
Teknologi Benih. IPB. Bogor. Konsentrasi Indole Butyric Acid
Purwitasari, W. 2004. Pengaruh Perasan (IBA) dan Lama Perendaman
Bawang Merah (Allium Terhadap Pertumbuhan Setek
ascalonicum L.) Terhadap Pucuk Jambu Air (Syzygium
Pertumbuhan Akar Stek Pucuk semarangense Burm. F. Alst).
Krisan (Chrysanthemum sp). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu
Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Pertanian Universitas Katolik St.
Matematika dan Ilmu Thomas Sumatera Utara.
Pengetahuan Alam. Universitas Volume 2, Nomor 3, Desember
Diponegoro, Semarang. 2004 : 25-34
Sandra, E. 2011. Hormon dan Wibawa, B. 2010. Pengaruh Ekstrak
Pertumbuhan Tanaman. Online: Touge Kacang Hijau Terhadap
http://eshaflora.blogspot.com/hor Perkecambahan Seledri
mon_dan_pertumbuhan_tanama (Apiumgraveolens L.). Skripsi
n. Diakses 14 Januari 2015 Tidak Diterbitkan Jurusan
Sekta. N.D. 2005. Aplikasi Ekstrak Biologi Universitas Jambi.
Bawang Merah dan Air kelapa
Muda pada Pertumbuhan

52 61

You might also like