Professional Documents
Culture Documents
37
Nasrudin, Laily Washliati, Fadlan, Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Hak Milik Diatas Hak
Pengelolaan Lahan Untuk Mewujudkan Kepastian Hukum (Studi Penelitian Kantor Pertanahan Kota Batam) |
Zona Hukum, 14 (2) Agustus 2020 | Pages 37-55 | ISSN 1978-1725
ABSTRAK
Dalam analisis yuridis terhadap Perlindungan hukum terhadap hak milik diatas
tanah hak pengelolaan lahan mewujudkan kepastian hukum (Studi Penelitian
Kantor Pertanahan Kota Batam) merupakan proses yang bertujuan untuk
mengetahui pengaturan hukum terhadap yuridis perlindungan hukum terhadap hak
milik diatas tanah hak pengelolaan lahan mewujudkan kepastian hukum (Studi
Penelitian Kantor Pertanahan Kota Batam). Sehubungan dengan tipe penelitian
yang digunakan yakni yuridis normatif, permasalahan yang dijadikan fokus
penelitian berada pada ranah hubungan peraturan perundang-undangan yang satu
dengan peraturan perundang-undangan yang lain dengan dikaitkan dengan
penerapannya dalam praktek.Pengaturan Hukum Untuk Menentukan Status
Hukum Atas Penerbitan Sertipikat Terhadap Lahan Kavlingan adalah pengajuan
surat-surat perlengkapan dari BP Batam yang telah dilengkapi dilanjutkan dengan
melakukan pendaftaran hak atas di atas tanah hak pengelolaan bisa di daftarakan
ke Kantor Pertanahan. Tata cara pemberian Hak Atas Tanah di atas Tanah Hak
Pengelolaan, Untuk pemberian Hak Atas Tanah yang perorangan dan langsung
atas nama pemohon dan di mulai dari pengukuran. Permohonan yang diajukan
dengan melengkapi berkas-berkas persyaratan yang terdiri atas rekomendasi dari
BP Batam, Fotokopi Surat Keputusan, Fotokopi Surat Perjanjian, Fotokopi
Penetapan Lokasi, Fotokopi Faktur UWTO, Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan,
Fotokopi Kartu Tanda Pengenal.
38
Nasrudin, Laily Washliati, Fadlan, Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Hak Milik Diatas Hak
Pengelolaan Lahan Untuk Mewujudkan Kepastian Hukum (Studi Penelitian Kantor Pertanahan Kota Batam) |
Zona Hukum, 14 (2) Agustus 2020 | Pages 37-55 | ISSN 1978-1725
bertujuan untuk menganjurkan, meng negara yang bertindak menurut dan
ajak, menyuruh, bahkan memaksa terikat oleh alat-alat yang ditetapkan
anggota masyarakat agar mematuhi terlebih dahulu oleh alat-alat
norma-norma hukum atau tertib perlengkapan negara yang dikuasakan
hukum yang sedang berlaku. Dilema untuk mengadakan peraturan-
yang terjadi terhadap produk peraturan.
peraturan perundang-undangan dapat
menjadikan tidak adanya kepastian Salah satu ciri dari negara hukum
hukum, padahal adanya kepastian adalah adanya asas legalitas dalam arti
hukum merupakan unsur yang dituju hukum segala bentuknya. Ini
dari berlakunya asas legalitas sebagai dimaksudkan bahwa untuk segala
asas yang harus dijunjung tinggi tindakan seluruh warga negara, baik
dalam negara hukum terutama rakyat maupun penguasa haruslah
terhadap keputusan Badan/Pejabat dibenarkan oleh hukum. Di Indonesia
Tata Usaha Negara yang bersifat berbagai peraturan untuk segala
membebankan rakyat yaitu perbuatan tindakan sudah ada ketentuannya,
hukum publik yang dilakukan oleh sehingga untuk setiap tindakan itu
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara harus sah menurut aturan hukum yang
yang dapat melanggar kebebasan atas telah ada.
hak milik perseorangan/lebih. (Ronny
Hanitijo Soemitro, 1984; 35) Untuk mengamankan ketentuan
tersebut maka Indonesia telah dibentuk
Adanya asas legalitas sebagai berbagai badan peradilan untuk
komponen penting dalam konsep memberi pemutusan (peradilan)
negara hukum menjadikan adanya terhadap hal-hal yang dianggap
perlindungan hukum pada warga melakukan hal-hal yang tidak
masyarakat dan bagi administrasi dibenarkan oleh hukum.
negara dapat menjauhkan diri dari
segala bentuk penyalahgunaan Dalam hal ini dapat diberikan beberapa
wewenang (Abuse of Power), ilustrasi lebih lanjut yang menunjukkan
ketidakadilan, dan ketidakjujuran perkembangan konsep-konsep yang
(unfairness). Satu asas yang disesuaikan dengan keadaan di
merupakan pasangan logis dari asas Indonesia. Pertama, negara berdasar
demokrasi adalah asas negara hukum, kan hukum ialah negara yang diatur
artinya bagi satu negara demokrasi dengan peraturan-peraturan yang
pastilah menjadikan pula “hukum” dibuat berdasarkan ketentuan-
sebagai salah satu asasnya yang lain. ketentuan dalam Undang-Undang
Dasar (dalam hal ini adalah Undang-
Alasannya, jika suatu negara Undang Dasar 1945), baik mengenai
diselenggarakan dari, oleh, dan untuk bentuk, jenis, dan isi maupun
rakyat, maka untuk menghindari hak kelembagaannya.
rakyat dari kesewenang-wenangan
dan untuk melaksanakan kehendak Kedua, sistem Konstitusional
rakyat bagi kekuasaan negara haruslah (Indonesia) ialah sistem bernegara
segala tindakannya dibatasi atau yang berdasarkan pada ketentuan-
dikontrol oleh hukum sebagai ketentuan yang disebut dalam Undang-
pemegang kekuasaan tertinggi yang Undang Dasar 1945, tidak
sebenarnya tak lain hanyalah menyimpang, tidak berdasarkan
memegang kekuasaan rakyat, kepada kekuasaan belaka.
sehingga tidak boleh sewenang- Jaminan kebahagiaan oleh Negara
wenang. Bahkan negara hukum dalam dalam hal ini pemerintah selaku
menentukan alat-alat perlengkapan pelaksana tugas Negara tercantum Di
http://www.batam.go.id/home/sejara
h_ob.php 16-06-2019
https://bpbatam.go.id/pages/read/44-
sejarah 2-08-2019
http://rajawaligarudapancasila.peneg
akan-hukum-sebuah.html, 27-
5-2019
http://www.bpn.go.id/Tentang-
Kami/Sejarah diakses pada
tanggal 10-08- 2019