Professional Documents
Culture Documents
Prianggieta Ayuni1
1
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Udayana,
E-mail: prianggietaayuni@gmail.com
Abstrak
Kata kunci: Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dan mengkaji mengenai
Perlindungan hukum; Notaris; kewenangan notaris dalam menyampaikan informasi pemilik
Koporasi; Pemilik Manfaat; manfaat dari korporasi. Penelitian ini menggunakan penelitian
hukum normatif. Kewenangan Notaris Melaksanakan Kewajiban
Corresponding Author: Menerapkan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi
terjadi setelah keluarnya Perpres No. 13/2018,. Pasal 15 ayat (1)
dan (2) Perpres 13/2018 menyatakan bahwa untuk mengenali
DOI: pemilik manfaat, Korporasi harus melakukan identifikasi dan
xxxxxxx verifikasi pemilik manfaat pada saat permohonan, pendirian,
1
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
pendaftaran, pengesahan, persetujuan atau perizinan usaha
Korporasi dan atau ketika Korporasi menjalankan usaha atau
kegiatannya. Perlindungan Notaris oleh surat pernyataan
pemilik manfaat terhadap tuntutan hukum Dalam hubungannya
dengan kebenaran dari isi surat pernyataan pemilik manfaat
dalam implementasi Perpres 13/2018 dari perspektif hukum
perdata, pada hakikatnya Notaris memiliki peran sebagai pihak
yang diwajibkan untuk memperoleh kelengkapan dokumen
kepemilikan manfaat tersebut dan menyesuaikan dengan seluruh
dokumen terkait yang diberikan penghadap. Namun, jika
dihubungkan dengan pernyataan persetujuan menjamin
kebenaran informasi dan data yang disampaikan ketika
mengajukan permohonan di dalam SABH, maka terbuka
konsekuensi pertanggungjawaban hukum keperdataan yang
dapat diarahkan pada terjadinya wanprestasi, ketika ditemukan
kemudian bahwa pernyataan di atas surat pernyataan tersebut
adalah tidak benar.
.
1. Pendahuluan
2
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
kemudian berdasarkan aturan hukum lain yang akan datang kemudian (ius
constituendum). Notaris yang menjaga kerahasiaan akta yang dibuatnya juga
termasuk menjaga kerahasiaan identitas para pihak yang menghadap
kepadanya, berapa jumlah transaksi yang terjadi, besaran harga transaksi dan
hal-hal lain yang berkaitan di dalam pembuatan akta tersebut. Namun pada
umumnya, notaris tidak menanyakan secara spesifik dari mana uang untuk
transaksi tersebut berasal. Hal inilah yang sebenarnya seakan dapat menutupi
beberapa contoh tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi.
“Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris
yang dibuat dalam bahasa Indonesia”
3
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
Perpres No. 13/2018 ini dibentuk atas dasar bahwa korporasi dapat
dijadikan sarana, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pelaku
tindak pidana yang merupakan pemilik manfaatdari hasil tindak pidana
pencucian uang (untuk selanjutnya disebut dengas TPPU) dan
pendanaanterorisme yang selama ini belum ada pengaturannya pemerintah
memandang perlu mengatur penerapan prinsip mengenali pemilik manfaat
dari korporasi. Dalam Perpres No. 13/2018 tersebut, seluruh
korporasidiwajibkan menyerahkan laporanmengenai pemilikmanfaat korporasi
paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah mendapat izin usaha atau tanda
terdaftar dari instansi atau lembaga berwenang sebagaimana di tentukan
dalam Pasal 19 ayat (2) No. 13/2018. Pihak yang dapat menyampaikan
informasi pemilik manfaat dari korporasi meliputi juga notaris, selain bisa
dilakukan oleh pendiri atau pengurus korporasi, atau pihak lain yang diberi
kuasa oleh pendiri atau pengurus.
4
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
5
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
2. Metode Penelitian
3. Kerangka Pemikiran
3.1 Teori Kewenangan
4
Chintya Agnisya Putri dan Farris S Nur Sanjaya, “Efektivitas Pengecekan Sertifikat Terhadap
Pencegahan Sengketa Tanah Dalam Proses Peralihan Hak Atas Tanah,” Jurnal Akta 5, no. 1
(2018): 267–74.
5
I Gusti Ngurah Bagus Pramana dan Gde Made Swardhana, “Perlindungan Hukum Atas
Kriminalisasi Terhadap Notaris Karena Terjadinya Pembatalan Perjanjian Jual Beli Hak Atas
Tanah,” Acta Comitas 5, no. 3 (2020): 514–525.
6
Dwi Pusparini dan Gede Made Swardhana, “Urgensi Perlindungan Hukum Terhadap Jurnalis
Perempuan Berspektif Kesetaraan Gender,” Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master
Law Journal) 10, no. 1 (2021): 187–199.
7
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta : Rajawali Pers, 2018), h. 104
8
Ibid., h. 105
6
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
9
Raisul Mutaqien, Teori Hukum Murni, (Bandung: Nuansa & Nusa Media, 2008), h. 140
10
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,
2000), h. 3.
7
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
8
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
Suryanti, N. “Notaris Dalam Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dalam Kaitannya
11
Dengan Perjanjian Nominee.” Acta Diurnal: Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan 4, No.1 (2020): 83-95
9
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
10
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
Pasal 15 ayat (1) dan (2) Perpres 13/2018 menyatakan bahwa untuk
mengenali pemilik manfaat, Korporasi harus melakukan identifikasi dan
verifikasi pemilik manfaat pada saat permohonan, pendirian, pendaftaran,
pengesahan, persetujuan atau perizinan usaha Korporasi dan atau ketika
Korporasi menjalankan usaha atau kegiatannya. Ketentuan tersebut
mengindikasikan bahwa Notaris memiliki peran dalam menerapkan Prinsip
Mengenali Pemilik Manfaat tidak hanya pada saat tahap pendirian badan
hukum namun juga ketika badan hukum tersebut menjalankan tugas atau
usahanya dan memerlukan adanya perubahan pada anggaran dasarnya. Dalam
hal badan hukum berupa Perseroan Terbatas, ketentuan ini sejalan dengan
ketentuan-ketentuan mengenai pendirian PT serta perubahan anggaran
dasarnya dengan juga mengaitkan ketentuan mengenai kewenangan Notaris
yang memiliki kewenangan untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa
hukum tersebut ke dalam akta autentik. Selain membuat akta autentik itu,
berdasarkan Pasal 16 UUJN mengenai kewajiban Notaris, bahwa Notaris
memiliki kewajiban untuk mengarsipkan atau menyimpan minuta akta yang
dibuat olehnya serta dokumen-dokumen yang terkait dengan itu di dalam
protokol Notaris.
11
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
Kewajiban hukum baru bagi Korporasi untuk mengenali ada atau tidak
pemilik manfaat di dalamnya timbul sejak berlakunya Perpres 13/2018.
Pengenalan pemilik manfaat oleh Korporasi tersebut disampaikan kepada
Instansi Berwenang dalam bentuk informasi di dalam surat pernyataan
sebagaimana ditentukan dalam pasal 18 Perpres 13/2018.
13
Dewi, Yetty Komalasari., Afriansyah, Arie., Pradiptyo, Rimawan., & Wibisana, Putu
Sanjiwacika. (2016). Kajian Transparansi Beneficial Ownership di Indonesia: Laporan Akhir. Jakarta:
Komisi Pemberantasan Korupsi. h. 78
14
Subekti, R. (2005). Hukum Pembuktian. Cet 15. Jakarta: Pradnya Paramita. h. 67
15
Kie, Tan Thong. (2007). Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve. h. 89
12
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
ketentuan pasal 165 HIR mengenai bukti surat atau akta, bahwa akta adalah
sebuah surat, yang tentu saja berisi tulisan yang memberikan informasi bagi
yang membacanya akan perbuatan hukum yang telah terjadi sebagaimana
tertulis di dalam surat tersebut. Adapun bukti surat atau akta dapat dibedakan
menjadi akta otentik serta akta di bawah tangan.16
Merujuk juga pada ketentuan Pasal 1866 jo. 1867 KUHPer, bahwa
pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan-tulisan otentik maupun
dengan tulisan-tulisan di bawah tangan. Surat pernyataan merupakan suatu
intsrumen yang digunakan untuk menyatakan hal-hal atau perbuatan-
perbuatan tertentu dalam lalu lintas keperdataan, yang karenanya ia dapat
menjadi suatu alat bukti berupa bukti surat atau bukti tulisan.
Mengutip pendapat A.W. Voors, sebagaimana dikutip oleh Tan Thong Kie
dalam Buku Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris, bahwa, dalam
terjemahannya:
“Sudah barang tentu seorang notaris harus menguji setiap akta mengenai
kepastiannya dalam hukum dan menjaga hak-hak semua pihak pasti dan
jelas dalam tiap kontrak. Inilah yang mengakibatkan bahwa seorang
notaris bukanlah seorang pemberani di bidang hukum; ia mengikuti jalan
yang pasti dan dalam hal yang meragukan ia lebih baik tidak bertindak
daripada menempuh jalan licin dengan ketidakpastian hukum.”17
13
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
18
Domini, Viona Ansila., Putra, Mohammad Fajri Mekka., & Suryandono, Widodo. “Tanggung
Jawab Notaris/Ppat Terhadap Keabsahan Tanda Tangan Dan Identitas Penghadap Dalam Akta
Jual Beli (Studi Putusan Pengadilan Tinggi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: 10 / Pid /
2018 / Pt.Dki)”. Indonesian Notary 1, No.1 (2019): 1-15
19
Pol, Ronald F. “Anti-money laundering: The world’s least effective policy experiment?
Together, we can fix it.” Policy Design and Practice 3, No. 1 (2020): 73-94.
20
Saputra, Denny., & Wahyuningsih, Sri Endah. “rinsip Kehati-Hatian Bagi Notaris/PPAT
Dalam Menjalankan Tupoksinya Dalam Upaya Pencegahan Kriminalisasi Berdasarkan Kode
Etik.” Jurnal Akta, 4, No.3 (2017): 347-354.
14
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
15
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
Ketika pengguna menyetujui hal tersebut, maka hak dan kewajiban pun
timbul sebagai konsekuensi dari adanya persetujuan atas hal-hal tertentu.
Dengan sulitnya dipastikan kebenaran dari sebuah surat pernyataan di bawah
tangan tersebut, semakin besar pula risiko pengenaan sanksi terhadap orang
yang menyampaikan informasi tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya
mekanisme tersebut, tentunya dibutuhkan suatu mekanisme perlindungan bagi
Notaris yang memang beritikad baik memenuhi kewajibannya dalam kaitannya
dengan upaya transparansi pemilik manfaat.22
5. Kesimpulan
16
July 201x : first_page – end_page
P-ISSN:,2302-528X, E-ISSN: 2502-3101
Pasal 15 ayat (1) dan (2) Perpres 13/2018 menyatakan bahwa untuk mengenali
pemilik manfaat, Korporasi harus melakukan identifikasi dan verifikasi pemilik
manfaat pada saat permohonan, pendirian, pendaftaran, pengesahan,
persetujuan atau perizinan usaha Korporasi dan atau ketika Korporasi
menjalankan usaha atau kegiatannya.
Daftar Referensi
Buku
Dewi, Yetty Komalasari., Afriansyah, Arie., Pradiptyo, Rimawan., & Wibisana, Putu
Sanjiwacika. (2016). Kajian Transparansi Beneficial Ownership di Indonesia:
Laporan Akhir. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Adjie, H. (2014). Merajut Pemikiran Dalam Dunia Notaris dan PPAT. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
Kie, Tan Thong. (2007). Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Kie, Tan Thong. Studi Notariat & Serba Serbi Praktek Notaris. (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 2007)
Jurnal Ilmiah
Chintya Agnisya Putri dan Farris S Nur Sanjaya, “Efektivitas Pengecekan Sertifikat
Terhadap Pencegahan Sengketa Tanah Dalam Proses Peralihan Hak Atas
Tanah,” Jurnal Akta 5, no. 1 (2018): 267–274.
Domini, Viona Ansila., Putra, Mohammad Fajri Mekka., & Suryandono, Widodo.
“Tanggung Jawab Notaris/Ppat Terhadap Keabsahan Tanda Tangan Dan
Identitas Penghadap Dalam Akta Jual Beli (Studi Putusan Pengadilan Tinggi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: 10 / Pid / 2018 / Pt.Dki)”. Indonesian
Notary 1, No.1 (2019): 1-15
17
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal),
Vol. x No. x Bulan Tahun, hlm-hlm
ISSN: 1978-1520
Dwi Pusparini dan Gede Made Swardhana, “Urgensi Perlindungan Hukum Terhadap
Jurnalis Perempuan Berspektif Kesetaraan Gender,” Jurnal Magister Hukum
Udayana (Udayana Master Law Journal) 10, no. 1 (2021): 187–199.
I Gusti Ngurah Bagus Pramana dan Gde Made Swardhana, “Perlindungan Hukum Atas
Kriminalisasi Terhadap Notaris Karena Terjadinya Pembatalan Perjanjian Jual
Beli Hak Atas Tanah,” Acta Comitas 5, no. 3 (2020): 514–525.
Pol, Ronald F. “Anti-money laundering: The world’s least effective policy experiment?
Together, we can fix it.” Policy Design and Practice 3, No. 1 (2020): 73-94.
Saputra, Denny., & Wahyuningsih, Sri Endah. “rinsip Kehati-Hatian Bagi Notaris/PPAT
Dalam Menjalankan Tupoksinya Dalam Upaya Pencegahan Kriminalisasi
Berdasarkan Kode Etik.” Jurnal Akta, 4, No.3 (2017): 347-354.
Tesis
Widjaja, Michael Nugraha., Latumeten, Pieter., & Suryandono, Widodo. (2019). Peran
Notaris Dalam Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dalam Pendirian
Korporasi. Tesis Universitas Indonesia, Depok.
18
July 201x : first_page – end_page