You are on page 1of 9

Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil

Ernani Hadiyati
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajayana Malang
E-mail: ernani_hadiyati@yahoo.com

ABSTRACT
The role of SMEs can be said to be very important in the national economy. The role is mainly in the
aspects such as increased employment opportunities, equity, income, rural economic development, and
increase non-oil exports. Entrepreneurship is the ability to be creative and innovative basic, tips, and
resources to look for opportunities to success. The essence of entrepreneurship is the ability to create
something new and different through creative thinking and innovative action to create opportunities. The
purpose of the study include: first to identify and analyze variables influence creativity and innovation
simultaneously towards entrepreneurship. Second, to identify and analyze variables influence creativity
partially towards entrepreneurship. Third, to identify and analyze the partial effect of the innovation
variables on entrepreneurship. Fourth, to identify and analyze the dominant influence between creativity and
innovation of entrepreneurship. Location of the research done on small welding shop in the district of
Malang regency Pujon. This type of research is exploratory. Types of data used are data collected by
primary and save a list of questions. The results are as follows: first, variables influence creativity and
innovation simultaneously towards entrepreneurship. Second, creativity variables partially influence on
entrepreneurship. Third, innovation variables partially influence on entrepreneurship. Fourth, innovation
variables have the most impact on entrepreneurship.

Keywords: creativity, innovation, entrepreneurship and small business

PENDAHULUAN bahwa ekonomi Indonesia tidak hanya mengandalkan


peranan usaha besar, tetapi UMKM terbukti mem-
Peranan UMKM dalam perekonomian nasional punyai ketahanan relatif lebih baik dibandingkan
dari berbagai aspek melibatkan pihak pemerintah dengan usaha skala lebih besar. Tidak mengherankan
dalam menyusun Program Pembangunan dalam bahwa baik pada masa krisis dan masa pemulihan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional perekonomian Indonesia saat ini, UMKM memiliki
(RPJMN). RPJMN tahun 2004-2009 menekankan peranan yang sangat strategis dan penting ditinjau dari
program pengembangan sistem pendukung usaha berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang
bagi UMKM dan program pengembangan kewira- besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.
usahaan dan kemampuan bersaing. Hal ini me- Kedua, potensinya yang besar dalam menciptakan
nyangkut pembentukan perilaku usaha untuk men- lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan
capai kinerja dan struktur usaha mikro kecil dengan investasi yang sama pada usaha dengan skala
menengah yang lebih berhasil atau sukses. lebih besar. Ketiga, kontribusi UMKM dalam pem-
Program Pembangunan dalam Rencana Pem- bentukkan PDB cukup signifikan. Keempat, memiliki
bangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004- sumbangan kepada devisa negara dengan nilai ekspor
2009 menekankan program pengembangan sistem yang cukup stabil.
pendukung usaha bagi UMKM dan program Stel, Carree, Thurik & Zoetermeer (2004) me-
pengembangan kewirausahaan dan kemampuan nyatakan bahwa Peranan UMKM dapat dikatakan
berdaya saing (RPJMN, 2005). Pemerintah memberi- sangat penting dalam perekonomian nasional. Peran-
kan perhatian terhadap UMKM disebabkan karena an tersebut terutama dalam aspek-aspek seperti
UMKM memiliki peranan dalam perekonomian peningkatan kesempatan kerja, pemerataan pen-
nasional. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dapatan, pembangunan ekonomi pedesaan, dan
(UMKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti peningkatan ekspor nonmigas.
menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat Hadiyati (2010) menyatakan bahwa, survey dari
krisis ekonomi tahun 1997. BPS mengidentifikasikan berbagai kelemahan dan
Scarborough & Zimmerer (2005) menyatakan permasalahan yang dihadapi UMKM berdasarkan
bahwa pemulihan krisis ekonomi berjalan selama prioritasnya, yaitu meliputi: (a) kurangnya per-
tujuh tahun dan beberapa studi telah menunjukkan modalan (b) kesulitan dalam pemasaran, (c) per-

8
Hadiyati: Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil 9

saingan usaha yang ketat, (d) kesulitan bahan baku, 2000 sebesar Rp. 1.847,29 triliun, peran UKM ter-
(e) kurang teknis produksi dan keahlian, (f) kurang- catat sebesar Rp. 1.035,61 triliun atau 56,06% dari
nya keterampilan manajerial (SDM) dan (g) total PDB nasional, kontribusi UK tercatat sebesar
kurangnya pengetahuan dalam masalah manajemen Rp. 726,01 triliun atau 39,30% dan UM sebesar Rp.
khususnya bidang keuangan dan akuntansi. 309,61 triliun atau 16,76%, UB berkontribusi sebesar
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 men- Rp. 811,68 triliun atau 43,94%.
jelaskan bahwa tujuan dari pemberdayaan usaha Upaya pemerintah dalam mempertahankan
mikro, kecil dan menengah: pertumbuhan UMKM telah menghasilkan dua pro-
a) Mewujudkan stuktur ekonomi perekonomian gram strategis, yakni program kewirausahaan dan
nasional yang seimbang, berkembang, dan ber- program kemitraan. Program kewirausahaan akan
keadilan. menjadi basis dalam pengembangan sumber daya
b) Menumbuh dan mengembangkan kemampuan manusia. Hal ini dipandang penting dan strategis
usaha mikro, kecil dan menengah menjadi usaha karena sumber daya manusia adalah elemen dasar
yang tangguh dan mandiri, dan; yang menjadi subyek atau pelaku pembangunan.
c) Meningkatkan peran mikro, kecil dan menengah Semakin langkanya sumber daya alam dapat diatasi
dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan bila sumber daya manusia berkualitas. Ternyata
pekerjaan, pemerataan pendapatan, pertumbuhan dalam kalkulus pembangunan ekonomi, kewirausaha-
ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. an menjadi faktor penting yang selama ini agak
terlupakan.
Sekretaris Kementrian Negara Koperasi dan Kewirausahaan merupakan karekteristik kema-
UMKM (2006), menjelaskan bahwa upaya pember- nusiaan yang berfungsi besar dalam mengelola suatu
dayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari bisnis, karena pengusaha yang memiliki jiwa kewira-
tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi usahaan akan memperlihatkan sifat pembaharu yang
perkembangannya baik dalam hal kontribusinya dinamis, inovatif dan adaptif terhadap perubahan
terhadap penciptaan produk domestik bruto (PDB), kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan kewirausahaan yang tinggi maka manajemen akan
pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha dapat diperbaiki secara terus menerus.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
kecil dan menengah melalui pembentukan modal
penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh
tetap bruto (investasi). Keseluruhan indikator eko-
kreativitas dan inovasi baik secara parsial maupun
nomi makro di atas selalu dijadikan acuan dalam
simultan terhadap kewirausahaan.
penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta
menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan
KAJIAN TEORITIS
yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Perkembangan jumlah UKM periode 2006-2007
Kewirausahaan
mengalami peningkatan sebesar 2,18% yaitu dari
48.779.151 unit pada tahun 2006 menjadi 49.840.489
Kata entrepreneurship yang dahulunya sering
unit pada tahun 2007. Pada tahun 2006, peran UKM
diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-
terhadap penciptaan PDB nasional menurut harga
akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan.
berlaku tercatat sebesar Rp. 1.786,22 triliun atau
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu
53,49%, kontribusi Usaha Kecil tercatat sebesar Rp.
entreprendre yang artinya memulai atau melaksana-
1.253,36 triliun atau 37,53% dan Usaha Menengah
kan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira:
sebesar Rp. 532,86 triliun atau 15,96% dari total PDB
utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri;
nasional, selebihnya adalah Usaha Besar (UB) yaitu
usaha: kegiatan produktif
Rp. 1.553,26 triliun atau 46,51%. Sedangkan pada
Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mula-
tahun 2007, peran UKM terhadap penciptaan PDB
nya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri
nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp.
sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan
2.121,31 triliun atau 53,60% dari total PDB nasional,
sebagai orang-orang yang tidak bekerja pada sektor
mengalami perkembangan sebesar Rp. 335,09 triliun
pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan
atau 18,76% dibanding tahun 2006. Kontribusi UK
orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta,
tercatat sebesar Rp. 1.496,25 triliun atau 37,81% dan
sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang
UM sebesar Rp. 625,06 triliun atau 15,79%,
mempunyai usaha sendiri.
selebihnya sebesar Rp. 1.836,09 triliun atau 46,40%
Yaghoobi, Salarzehi, Aramesh dan Akbari
merupakan kontribusi UB. Disisi lain, pada tahun
(2010) menyatakan bahwa wirausahawan adalah
2006 nilai PDB nasional atas harga konstan tahun
10 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 8-16

orang yang berani membuka kegiatan produktif yang ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan
mandiri. masalah dan menemukan peluang. Intinya kreativitas
Jong and Wennekers (2008) menyatakan bahwa adalah memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda.
kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai pengam- Sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk
bilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan masalah dan menemukan peluang. Intinya inovasi
usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu yang
sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi baru dan berbeda.
besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan- Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide
tantangan persaingan. Kata kunci dari kewirausahaan baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas
adalah: pengambilan resiko, menjalankan usaha inilah yang akan membawa wirausahawan untuk ber-
sendiri, memanfaatkan peluang-peluang, menciptakan inovasi terhadap usahanya.
usaha baru, pendekatan yang inovatif, mandiri
(misal;tidak bergantung pada bantuan pemerintah). Kreativitas
Secara umum posisi wirausahawan adalah
menempatkan dirinya terhadap risiko atas guncangan- Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk
guncangan dari perusahaan yang dibangunnya atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai
(venture). Wirausahawan memiliki risiko atas finan- terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu
sialnya sendiri atau finansial orang lain yang diper- sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau
cayakan kepadanya dalam memulai suatu. Ia juga panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita
berisiko atas keteledoran dan kegagalan usahanya. untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan
Sebaliknya manajer lebih termotivasi oleh tujuan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif adalah :
yang dibebankan dan kompensasi (gaji dan benefit terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan
lainnya) yang akan diterimanya. Seorang manajer melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
tidak toleran terhadap sesuatu yang tidak pasti dan kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu
membingungkan dan kurang berorientasi terhadap yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang
resiko dibandingkan dengan wirausahawan. Manajer tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan,
lebih memilih gaji dan posisi yang relatif aman dalam berpikir dan bertindak, memerlukan dan meng-
bekerja. asumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi
Wirausahawan lebih memiliki keahlian intuisi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela
dalam mempertimbangkan suatu kemungkinan atau mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif
kelayakan dan perasaan dalam mengajukan sesuatu terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk
kepada orang lain. Dilain pihak, manajer memiliki men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian,
responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap feno-
keahlian yang rational dan orientasi yag terperinci
mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa
(rational and detailed-oriented skills).
takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif.
Wirausaha merupakan pengambilan resiko
Memahami kreativitas (daya cipta) akan mem-
untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan
berikan dasar yang kuat untuk membuat modul atau
peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau
perangkat tentang kewirausahaan. Peran sentral dalam
dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha
kewirausahaan adalah adanya kemampuan yang kuat
yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu
tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak yang baru, misalnya: sebuah organisasi baru,
lain dalam menghadapi segala tantangan pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate
persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah peng- baru, proses-proses manufacture yang baru, produk-
ambilan resiko, menjalankan sendiri, memanfaatkan produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam
peluang-peluang, menciptakan baru, pendekatan yang mengelola sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan
inovatif, dan mandiri. keputusan.
Baldacchino (2009) menyatakan bahwa kewira- Suryana (2003) menyatakan bahwa kreativitas
usahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”. “Kreativitas
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang”.
baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi
Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide- juga bagi bisnis dan kegiatan bisnis pada umumnya.
Hadiyati: Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil 11

Kretivitas merupakan sumber penting dalam pen- Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide,
ciptaan daya saing untuk semua organisasi yang praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang
peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003)
(perubahan). inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerap-
A. Roe dalam Frinces (2004) menyatakan kan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan
bahwa syarat-syarat orang yang kreatif yaitu: dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
a. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to kehidupan”.
experience). Keeh, et.al (2007) menjelaskan inovasi sangat
b. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa di- penting karena terdapat alasan berikut:
lakukan (observanvce seeing things in unusual 1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya
ways). produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing,
c. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambigui- dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk
tas (tolerance of apporites) bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah
d. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tin- menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
dakan (independence in judgement, thought and 2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup
action) produk semakin pendek, yang artinya bahwa
e. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and produk atau layanan lama harus digantikan
assuming autonomy) dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa
f. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance) terjadi karena ada pemikiran kreatif yang me-
g. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok nimbulkan inovasi.
(not being subject to group standart and control). 3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut
h. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuh-
diperhitungakan (willing to take calculated risks). an kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas,
pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill
Inovasi inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen sekaligus mempertahankan konsumen
Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan sebagai pelanggan.
bahwa salah satu karakter yang sangat penting dari 4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat
wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru,
Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat dan ini membutuhkan metode penggunaan pro-
bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, ke- duk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan
inginan, dan permintaan pelanggan berbah-ubah. yang lebih cepat secara kontinyu.
Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi 5. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih
produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk cepat, meningkatkan segmen pasar, dan mencipta-
lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat kan posisi korporat yang lebih baik.
memuaskan kebutuha mereka. Untuk itulah diperlu-
kan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan Untuk lebih jelasnya, proses kewirausahaan, ino-
akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan vasi dan kinerja dapat dilihat pada Gambar 1.
usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dilihat pada gambar 1.
dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh Kinerja bisnis (sales/pendapatan,
seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada lapangan kerja)

tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang Inovasi


yang baru melihat atau merasakannya. (produk/layanan)

Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam


Kapasitas Kapasitas untuk Kemauan
bidang: a. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan untuk berencana ke mengambil
berinovasi depan resiko
tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses
produksi, keuangan pemasaran, dll). Dalam melaku-
Aksi Entrepreneurial
kan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut: a. Menganalisi peluang, b. Apa yang Keinginan untuk tumbuh (sales/pendapatan, lapangan kerja)
harus dilakukan untuk memuaskan peluang, c.
Sumber: Keeh, et.al (2007) Gambar 1.
Sederhana dan terarah, d. Dimulai dari yang kecil, dan
e. Kepemimpinan Gambar 1. Proses Entrepreneurial, Inovasi dan Kinerja Bisnis
12 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 8-16

Pengertian Usaha Kecil milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan
Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (Dua milyar
dijelaskan dalam UU Usaha Mikro, Kecil, Menengah lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
(UMKM) No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut: banyak Rp 50.000.000.000,- (Lima puluh milyar
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang rupiah)
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana Hipotesis Penelitian
diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang per- terdahulu maka dapat disusun hipotesis sebagai
orangan atau badan usaha yang bukan merupakan berikut: 1. Kreativitas dan inovasi berpengaruh secara
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan simultan terhadap kewirausahaan, 2. Kreativitas ber-
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik pengaruh secara parsial terhadap kewirausahaan, 3.
langsung maupun tidak langsung dari usaha Inovasi berpengaruh secara parsial terhadap variabel
menengah atau usaha besar yang memenuhi kewirausahaan, 4. Kreativitas berpengaruh dominan
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud terhadap kewirausahaan.
dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif METODE PENELITIAN
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan me- Lokasi Penelitian
rupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik Lokasi penelitian ini dilakukan pada Usaha
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil Bengkel Las di Kecamatan Pujon Kabupaten
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan Malang, dengan alas an: pertama, usaha Kecil
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana Bengkel Las memiliki jumlah yang paling banyak
diatur dalam Undang- Undang ini. diantara usaha kecil dari berbagai bidang yang
terdapat yang terdapat di kecamatan Pujon Kabupaten
Malang. Kedua, Memiliki persentase jumlah per-
Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
tumbuhan dalam setahun rata-rata 20%.
Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah
Jenis Penelitian
(UMKM) No. 20 Tahun 2008 pada Bab IV pasal 16
menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut: Jenis penelitian yang dilakukan adalah Expla-
1. Kriteria Usaha mikro adalah sebagai berikut: natory Research. Jenis penelitian ini dipilih agar dapat
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp dibangun suatu hasil analisa yang dapat berfungsi
50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; suatu gejala atau hubungan antara variabel bebas
atau; dengan variabel terikat (Sugiyono, 2005: 56).
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Sumber Data
rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: me- Dalam penelitian ini, data yang digunakan
miliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- adalah data primer dan sekunder. Data primer
(Lima puluh juta rupiah) sampai paling banyak Rp didapatkan dari pengusaha/pemilik tentang variable
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) tidak kreativitas, inovasi dan kewirausahaan melalui
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau penyebaran kuesioner kepada responden. Dan data
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp sekunder yang dibutuhkan tentang jumlah dan jenis
300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) samapi pengusaha kecil menurut jenis usahanya diperoleh
dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (Dua dari kantor Diperindag Kabupaten Malang
miliar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: Populasi Penelitian
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) sampai Populasi dalam penelitian ini adalah para
dengan paling banyak Rp.10.000.000,-(sepuluh pemilik atau pengusaha Usaha Kecil Bengkel Las
Hadiyati: Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil 13

yang jumlahnya 53 pengusaha bengkel Las di usaha antara 6-10 tahun, (34,1%) lama usaha 11-15
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Dan penelitian tahun, dan sisanya (22,0%) lama usahanya lebih dari
ini akan menggunakan jumlah populasi keseluruhan 15 tahun. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
karena jumlah nya tidak terlalu besar. mayoritas responden dalam penelitian ini dengan
lama usaha antara 11-15 tahun dengan persentase
Metode Pengumpulan Data sebesar 34,1%.

Metode pengumpulan data yang digunakan Usia


dalam penelitian ini adalah: pertama, observasi, yaitu
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan Usia pemilik/pengelola usaha terdiri: (20%) ber-
secara langsung aktivitas obyek (responden) yang usia antara 21-30 tahun, (26,7%) berusia antara 31-40
akan diteliti. kedua, kuesioner (angket), merupakan tahun, (40%) berusia antara 41-50 tahun, dan sisanya
bentuk pengumpulan data yang dilakukan dengan (13,3%) berusia diatas 50 tahun. Dengan demikian
cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Ketiga, penelitian ini berusia antara 41-50 tahun dengan
wawancara (interview), merupakan bentuk pengum- persentase sebesar 40%.
pulan data berupa wawancara atau tanya jawab
(komunikasi) secara langsung dengan responden. Hasil Uji Instrumen

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Gambaran Karakteristik Responden Uji validitas dilakukan untuk melihat valid


tidaknya masing–masing instrumen yang digunakan
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar- dalam variabel penelitian. Sesuai dengan hasil analisa
kan kepada 53 responden dalam hal ini adalah data primer maka masing-masing instrumen yang
pemilik usaha kecil bengkel las, maka dapat diuraikan digunakan dalam penelitian memiliki hasil uji yang
menunjukkan bahwa nilai Sig.corelation < α (5%)
profil usaha kecil bengkel las di Kecamatan Pujon
yang artinya bahwa semua variabel yang digunakan
Kabupaten Malang meliputi tingkat pendidikan,
dalam unstrumen penelitian adalah valid.
modal usaha, lama berdirinya usaha, dan usia.
Uji Reliabilitas
Tingkat Pendidikan
Untuk reliabilitas dari instrumen penelitian
Tingkat pendidikan pemilik/pengelola usaha dengan mempertimbangkan besarnya koefisien relia-
terdiri dari (46,6%) adalah merupakan lulusan pen- bilitas. Sesuai dengan hasil analisa data primer maka
didikan SMA/STM, (20%) merupakan lulusan SLTP masing-masing instrumen yang digunakan dalam
dan (33,4%) adalah merupakan lulusan SD, dengan penelitian memiliki hasil uji yang menunjukkan
demikian dapat diketahui bahwa mayoritas responden bahwa angka Cronbach Alpha diatas 0,6. Adapun
dalam penelitian ini adalah merupakan lulusan hasil uji reliabilitas dapat dikatakan bahwa seluruh
pendidikan SMA/STM sebesar 46,6%. variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reliabel.
Modal Usaha
Hasil Analisis Data
Jumlah modal usaha yang dimiliki oleh pemilik/
pengelola usaha terdiri: modal usaha antara 15-10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
juta berjumlah (13,30%), modal usaha antara 9-5 juta
berjumlah (26,7%), dan (60%), modal usaha antara 4- Berdasarkan data hasil penyebaran kuesioner
1 juta berjumlah 21 orang. Jumlah modal usaha antara yang telah dilakukan dan kemudian diolah melalui
1-4 juta dengan persentase yang paling besar sebesar program software application SPSS 14.00 for
60%.
windows, maka dapat diketahui hasil analisis regresi
linier berganda secara parsial dan simultan. Hasil
Lama Usaha
analisis regresi linear berganda dapat di lihat pada
Tabel 1.
Lama usaha pemilik/pengelola usaha terdiri:
(13,3%) lama usaha antara 1–5 tahun, (26,8%) lama
14 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 8-16

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Hasil Uji Hipotesis


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig Hasil Uji Hipotesis Pertama
B Std.Error Beta Untuk mengetahui variabel independent secara
(Constant) -68.703 15.658 -4.388 .000 simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh ter-
Kreativitas .267 .093 .345 2.881 .007
Inovasi .675 .137 .587 4.909 .000
hadap variabel dependent atau tidak berpengaruh
Koefisien Determinasi (R2) : 0,702 maka digunakan uji F (F-test) yaitu dengan cara
Multiple Corelation (R) : 0,838 membandingkan nilai signifikansinya dengan  .
Fhitung = 37.650 Untuk mengetahui hasil uji F dalam penelitian ini
α = 5%
maka akan dilakukan perbandingan antara nilai sig. F
Sumber: Data Primer Diolah, 2010.
dengan tingkat signifikansinya ( ), yang dapat
Dari hasil perhitungan analisis regresi linier dilihat pada Tabel 2.
berganda pada Tabel 1 menunjukkan bahwa penga-
ruh variabel independent terhadap variabel dependent Tabel 2. Hasil Analsis Uji F
adalah besar, hal tersebut dapat dilihat pada nilai Nilai F hitung Signifikansi Keterangan
koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,702. Hasil 37,650 0,000 Signifikan
perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa penga- Sumber: Data Primer Diolah, 2010.
ruh kreativitas dan inovasi terhadap kewirausahaan
dapat dijelaskan sebesar 70,20% sedangkan sisanya Berdasarkan hasil analisis uji F pada Tabel 2
sebesar 29,80% dijelaskan oleh variabel-variabel lain dengan signifikansi 0,000 dapat diketahui bahwa nilai
yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. signifikansi F lebih kecil dari  . Dari hasil analisa
Koefisien korelasi berganda R (multiple correlation) tersebut dapat dikatakan bahwa variabel kreativitas
menggambarkan kuatnya hubungan antara variabel dan inovasi secara simultan berpengaruh signifikan
independent yang meliputi variabel kreativitas dan terhadap kewirausahaan.
inovasi secara bersama-sama terhadap variabel
dependent yaitu kewirausahaan sebesar 0,838. Hasil Uji Hipotesis Kedua dan Ketiga
Hal ini berarti hubungan antara keseluruhan
variabel adalah sangat erat karena nilai R tersebut Untuk mengetahui pengaruh masing-masing
mendekati 1. Interprestasi model regresi dapat di- variabel independent, yaitu variabel-variabel kreati-
rumuskan suatu persamaan regresi berganda sebagai vitas dan inovasi berpengaruh secara parsial terhadap
berikut: Y = - 68.703+ 0,267 X1 + 0,675X2 kewirausahaan, maka menggunakan uji t (t-test) dua
Dari persamaan garis regresi linier berganda arah (two side atau 2–tail test) dengan cara mem-
tersebut, maka dapat diartikan bahwa: bandingkan nilai signifikansinya dengan  , dengan
b1 = 0,267 merupakan slope atau koefisien arah derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar 95%
variabel kreativitas berpengaruh terhadap ( =5%). Secara lengkap hasil uji t dapat disajikan
kewirausahaan, koefisien regresi (b1) sebesar pada Tabel 3.
0,267 dengan tanda positif. Hasil tersebut Berdasarkan uji t pada tabel 3 analisis regresi
dapat dijelaskan bahwa kewirausahaan sema- secara parsial dapat dijelaskan bahwa: variabel
kin bertambah dengan asumsi variabel kreati- kreativitas (X1) dari hasil analisis menunjukkan
vitas mempunyai nilai sama dengan nol atau bahwa nilai signifikansi yaitu sebesar 0,007 < , (5%)
dianggap berpengaruh secara konstan. hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya pengaruh
b2 = 0,675 merupakan slope atau koefisien arah yang signifikan variabel kreativitas (X1) terhadap
variabel inovasi berpengaruh terhadap kewira- kewirausahaan dengan asumsi variabel kreativitas
usahaan koefisien regresi (b2) sebesar 0,675 berpengaruh secara konstan. Variabel Inovasi (X2)
dengan tanda positif. Hasil tersebut dapat dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
dijelaskan bahwa kewirausahaan akan me- signifikansi variabel Inovasi (X2) yaitu sebesar 0,000
ningkat apabila inovasi meningkat dengan <  , (5%) hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya
asumsi variabel inovasi mempunyai nilai sama pengaruh yang signifikan variabel inovasi (X2)
dengan nol atau dianggap berpengaruh secara terhadap kewirausahaan dengan asumsi variabel
konstan. kreativitas berpengaruh secara konstan.
Hadiyati: Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil 15

Tabel 3. Hasil Analisis Uji t 2. Kebijakan kredit perbankan terhadap usaha kecil
Variabel B Nilai Signifikansi Keterangan harus memperhatikan tingkat kreativitas dan
t hitung inovasi seorang pengelelola/pemilik usaha sehu-
Kreativitas 0,267 2.881 0,007 Signifikan bungan dengan realisasi kredit usaha kecil sebagai
Inovasi 0,675 4.909 0,000 Signifikan upaya program pengembangan usaha.
Sumber: Data Primer Diolah, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
variabel kreativitas dan inovasi dapat diketahui dari Baldacchino. 2008. “Entrepreneurial Creativity and
besarnya koefisien regresi pada tabel 3. Besarnya Innovation”, The First International Confe-
koefisien regresi dari inovasi sebesar 0,675 lebih rence on Strategic Innovation and Future
besar dari koefisien regresi dari kreativitas sebesar Creation, University of Malta, Malta.
0,267. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel inovasi
Bjerke, B. 2005. Managing Entrepreneurship on
lebih besar pengaruhnya terhadap kewirausahaan.
Whose Terms? in Research at the Marketing/
Entrepreneurship Interface, Edited by Hills, G.
KESIMPULAN DAN SARAN and Miles, M., Chicago: University of Illinois.
Kesimpulan Bustami, Bernadien, Sandra Nurlela & Ferry. 2007.
Mari Membangun Usaha Mandiri: Pedoman
1. Kreativitas meliputi terbuka terhadap pengalaman, Praktis Bagi UKM, Yogyakarta: Penerbit
suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara Graha Ilmu.
yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi
merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, tole- Bisnis, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Pener-
ransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, inde- bit Darusalam.
penden dalam mengambil keputusan, berpikir dan
bertindak, memerlukan dan mengasumsikan oto- Hadiyati, E. 2010. Pemasaran untuk UMKM (Teori
nomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari dan Aplikasi), Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
standar dan kendali kelompok, rela mengambil Malang: Bayumedia.
resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif ter- Hills, Gerald. 2008. “Marketing and Entrepreneur-
hadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk ship, Research Ideas and Opportunities”,
men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keasli- Journal of Small and Medium Entrepreneur-
an, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap ships, page: 27-39.
penomena yang belum jelas, motivasi, bebas dari
rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif Jong & Wennekers. 2008. “Conceptualizing Entre-
dan inovasi meliputi: menganalisi peluang, apa preneurial Employee Behavior”, SMEs and
yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, Entrepreneurship Programme Finance by the
sederhana dan terarah dimulai dari yang kecil, Netherlands Ministry of Economic Affairs.
berpengaruh secara parsial terhadap variabel Keeh, Hean Tat, Mai Nguyen & Ping. 2007. “The
kewirausahaan. Effects of Entrepreneurial Orientation and
2. Inovasi yang meliputi menganalisi peluang, apa Marketing Informationon the Performance of
yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, SMEs”, Journal of Business Venturing, page:
sederhana dan terarah dimulai dari yang kecil, 592-611.
berpengaruh secara parsial terhadap variabel
kewirausahaan. Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award Winning
3. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kreatifitas SMEs Manage The Barriers to Innovation”,
dan inovasi berpengaruh secara simultan terhadap Journal Creativity and Innovation Manage-
kewirausahaan dengan variabel inovasi memiliki ment, page: 141-151.
pengaruh yang lebih besar terhadap kewira- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
usahaan. (RPJMN). 2004, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Ren-
Saran cana Pembangunan Jangka Menengah Nasio-
nal, Jakarta: Sinar Grafika.
1. Kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan usaha
kecil harus mempertimbangkan kreativitas dan Scarborough, N.M. & T.W. Zimmerer. 2005, Essen-
inovasi dari seorang pengelelola/pemilik usaha, tials of Entrepreneurship and Small Business
hal ini akan mengefektifkan program kewira- Management, Fourth Edition, New Jersey:
usahaan. Prentice-Hall.
16 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011: 8-16

Sekretaris Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis,
2006. Statistik Usaha Kecil dan Menengah Kiat dan Proses Menunju Sukses, Edisi
Tahun 2006-2007. Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
Stel, Carree, Thurik, Zoetermeer. 2004. The Effect of Kementerian Negara Koperasi dan UKM. 2009.
Undang-Undang Usaha Mikro Kecil dan
Entrepreneurship on National Economic
Menengah (UMKM) UU RI No.20 Tahun
Growth: an Analysis Using the GEM Data- 2008, Jakarta: Sinar Grafika.
base. SCALES Paper No. 320.
Yaghoobi, Salarzehi, Aramesh & Akbari, 2010, “An
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Evaluation of Independent Entrepreneurship
Alfabeta. Obstacles in Industrial SMEs”, European
Journal of Social Sciences, pp. 33-45.

You might also like