Professional Documents
Culture Documents
: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
Effect of carbon and nitrogen on a mixture of cow manure and chicken manure
on thermophilic fermentation in producing biogas
I. M. Pariastika1, H. S. Tira2, Y. A. Padang3
Jurusan teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Jln. Majapahit no. 62, Mataram, Nusa
Tenggara Barat, 83125, Indonesia, Telp. 083147707788
*E-mail: imadepariastika@gmail.com
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan energi akan semakin bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu
wilayah. Manusia setiap harinya akan menggunakan energi untuk menjalani hidup. Krisisnya energi
menjadi tantangan mengembangkan sumber energi alternatif untuk menopang ketersediaan sumber
energi yang ada.
1
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
Sumber energi alternatif yang dapat diperbarui sudah banyak dikembangkan dengan berbagai
sumber energi seperti energi angin, energi air, dan energi matahari. Sumber energi alternatif tersebut
belum bisa digunakan secara optimal oleh masyarakat dibandingkan dengan sumber energi yang
berasal dari fosil. Salah satu sumber energi alternatif yang mudah untuk dikembangkan di masyarakat
adalah biogas.
Biogas adalah gas bio berupa gas metana (CH4) yang dapat dibakar yang terbentuk dari hasil
dekomposisi bahan organik melalui proses fermentasi anaerob. Nilai kalori dari 1 m 3 biogas setara
dengan 0,6-0,8 L minyak tanah. Biogas sebanyak 0,62-1 m3 dapat menghasilkan listrik sebesar 1 kwh
atau setara dengan 0,52 L minyak solar (Yahya dkk, 2017).
Kotoran sapi dan kotoran ayam merupakan limbah peternakan yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan utama dalam memproduksi biogas. Seekor sapi dewasa berpotensi menghasilkan
23,59 kg kotoran setiap harinya (Rahayu dkk, 2009). Potensi limbah ternak yang dihasilkan oleh
seekor ayam petelur adalah 0,06 kg per hari (Yahya dkk, 2017).
Teknologi pengolahan biogas sampai saat ini belum mengalami perkembangan. Kendala-
kendala yang dialami yaitu kekurangan technical expertise, reaktor biogas (digester) tidak berfungsi
akibat bocor atau kesalahan konstruksi, disain yang kurang tepat, membutuhkan penanganan secara
manual (pengumpanan atau mengeluarkan lumpur dari reaktor) dan biaya konstruksi yang cukup
mahal. Oleh karena itu, diperlukan pengkajian yang lebih mendalam secara teknis dan ekonomis serta
cara-cara pendekatan baru dalam pengembangannya (Sukrenewita, 2016).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi biogas dan salah satunya temperatur yang
berpengaruh terhadap proses perombakan anaerob bahan organik dan produksi gas. Temperatur
berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi bakteri, dimana temperatur
lingkungan yang lebih tinggi dari temperatur yang ditoleransi akan menyebabkan protein dan
komponen sel esensial lainnya akan mati. Demikian pula bila temperatur lingkungannya berada di
bawah batas toleransi, transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti
(Darmanto dkk, 2012).
Rasio karbon dan nitrogen juga mempengaruhi pembentukkan gas metan (CH4) di dalam
biogas. Rasio C/N pada Substrat yang baik berkisar antara 25-30 (Zulkarnaen dkk, 2018). Kotoran
sapi mempunyai rasio C/N sebesar 24. Oleh karena itu perlu bahan lain yang dapat menaikkan rasio
C/N tersebut yaitu dengan menambahkan bahan senyawa tunggal. Bahan senyawa tunggal yang
digunakan berupa serbuk glukosa untuk menambah karbon dan ammonium sulfat untuk
menambahkan nitrogen (Zulkarnaen dkk, 2018).
Efective microorganisme (EM-4) berperan mempercepat degradasi atau fermentasi bahan
organik dalam proses pembentukan biogas yang disebut sebagai biakan (starter). EM-4 berfungsi
untuk merangsang pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat,
actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi merupakan kandungan dari EM-4. EM-4 lebih cepat
melakukan degradasi senyawa-senyawa organik terutama pada bahan organik dari pada yang
dilakukan oleh mikroorganisme alami yang terdapat dalam bahan organik (Irawan & Santoso, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio C/N substrat terhadap produksi biogas
pada kondisi thermophilic. Substansi dari penelitian ini adalah meningkatkan produksi biogas
sehingga dapat mengetahui rasio C/N yang tepat dalam pembentukkan volume biogas pada kondisi
thermophilic, oleh karena itu, substansi dari penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang
sudah ada sebelumnya.
Penelitian–penelitian sebelumnya menggunakan berbagai macam kotoran ternak seperti sapi,
domba, ayam dan kotoran kuda dengan memvariasikan rasio C/N pada temperatur kamar (tanpa
pemanasan). Penelitian ini menggunakan kotoran sapi dan kotoran ayam sebagai substrat dengan
memvariasikan rasio C/N untuk menghasilkan biogas pada kondisi thermophilic (55oC), serta
menggunakan EM-4 sebagai starter awal.
2
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan skema alat penelitian seperti yang
terlihat pada gambar 1.
Beberapa variabel yang diuji pada penelitian ini antara lain pH awal dan akhir substrat,
temperatur substrat dalam digester dan volume biogas. Adapun rasio C/N yang divariasikan yaitu
rasio C/N TP, C/N 30,C/N 35, C/N 40. Pengaturan rasio C/N menggunakan penambahan glukosa dan
ammonium sulfat. Pada penelitian ini menggunakan pemanas air untuk mendapatkan kondisi
thermophilic (55oC). Pengambilan data dilakukan selama 30 hari penelitian pada jam 4 sore.
Pada hasil pengamatan ini nilai pH yang terukur pada tiap-tiap substrat memiliki rentang nilai
pH 6. Nilai pH setelah proses fermentasi pada perlakuan rasio C/N 35 dan rasio C/N 40 dengan
penambahan glukosa mengalami penurunan nilai pH yang begitu cepat dibandingkan dengan
perlakuan rasio C/N TP dan rasio C/N 30 yang ditambahkan ammonium sulfat, hal ini dikarenakan
penambahan glukosa sebagai makanan bagi bakteri semakin bertambah sehingga substrat semakin
cepat terurai yang menyebabkan penurunan pH yang cepat dan juga dekomposisi bahan organik
3
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
anaerob pada tahap pengasaman, dimana pada tahap tersebut akan terbentuk asam lemak yang
menyebabkan penurunan pH pada substrat. Susbtrat dengan penambahan glukosa akan tetap
memproduksi biogas dikarenakan EM-4 yang terdiri dari 90% Lactobacillus Sp memproduksi asam
laktat yang membantu mempercepat perombakan bahan organik seperti lignin dan selulosa (Irawan &
Suwanto, 2016). Lactobacillus ini mampu bertahan hidup pada kondisi pH yang rendah (Hardiningsih
dkk, 2005). Penambahan glukosa pada substrat memberikan nutrisi kepada bakteri untuk
pertumbuhannya dalam menghasilkan volume biogas yang besar (Hawari, 2018).
Tabel 1. Hasil pengukuran temperatur substrat
Temperatur Digester ºC
Hari ke Lingkungan
TP C/N 30 C/N 35 C/N40 (temeperatur air
yang dipanaskan)
1 52,8 53,6 53,9 53,3 55,0
2 51,3 53,4 53,7 53,1 54,7
3 51,9 52,1 51,3 51,7 54,2
4 51,3 51,2 51,9 51,5 54,1
5 51,2 51,7 51,2 51,6 54,5
6 51,2 51,9 52,3 51,6 54,7
7 51,4 51,1 51,4 51,8 54,2
8 51,6 51,2 52,1 52,4 54,6
9 52,3 52,7 51,7 52,8 54,9
10 51,9 51,2 51,1 51,1 54,2
11 51,2 52,2 51,6 52,3 54,8
12 51,1 53,6 51,9 52,8 54,8
13 52,4 53,4 52,3 53,1 55,0
14 51,4 53,2 51,5 53,2 54,9
15 51,6 51,1 51,1 51,8 54,2
16 51,7 52,5 52,1 52,4 54,2
17 51,2 52,6 51,2 51,3 54,2
18 52,1 52,4 51,4 51,3 54,1
19 51,4 52,2 51,7 51,8 54,3
20 51,3 52,3 51,3 52,0 54,2
21 53,1 51,8 51,1 51,9 54,4
22 52,8 51,6 51,2 51,2 54,2
23 52,9 52,3 52,6 52,3 54,2
24 52,7 52,1 51,5 51,7 54,1
25 51,8 51,7 51,3 52,2 54,9
26 53,9 52,6 51,7 53,4 55,0
27 53,5 52,4 52,3 53,2 54,2
28 52,7 52,1 52,2 53,4 54,1
29 52,9 52,3 52,3 52,7 54,1
30 53,1 53,2 52,4 52,6 54,7
Dari tabel 1 menunjukkan bahwa temperatur substrat dalam digester berada pada kisaran suhu
51oC hingga 53oC. Pada kisaran temperatur tersebut dimana mikroorganisme tumbuh dan
berkembang yang menandakan bahwa telah terjadi proses penguraian bahan organik yang akan
menghasilkan biogas. Temperatur merupakan faktor penting dalam aktivitas mikroorganisme pada
proses fermentasi anaerob. Bakteri thermophilic berkembang biak pada suhu 50 – 60oC (Darmanto
dkk, 2012).
4
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
5
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
4.2 Saran
untuk kesempurnaan dan pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian, maka perlu
diperhatikan saran-saran berikut :
1. Harus mempelajari tentang rasio C/N pada kotoran ternak lebih mendalam dan juga perlu
dilakukan penelitian “Pengaruh Umur Kotoran Terhadap Rasio C/N Dalam Menghasilkan Biogas”
dikarenakan menentukan rasio C/N yang berbeda-beda walaupun menggunakan kotoran ternak
yang sama.
2. Untuk menghemat waktu perlu dilakukan pengujian rasio C/N terlebih dahulu dan dilakukan
bersama dengan mempersiapkan alat dan bahan penelitian.
3. Untuk penelitian selanjutnya harus dilakukan uji bakar pada biogas yang dihasilkan agar
mengetahui apakah biogas yang dihasilkan bisa dibakar atau tidak.
DAFTAR NOTASI
(NH4)2SO4 : Ammonium sulfat
Ar : Massa Atom relatif
C : Karbon
C/N 30 : Substrat dengan perlakuan dan memiliki nilai rasio karbon dan nitrogen 30
C/N 35 : Substrat dengan perlakuan dan memiliki nilai rasio karbon dan nitrogen 35
C/N 40 : Substrat dengan perlakuan dan memiliki nilai rasio karbon dan nitrogen 40
C/N TP : Substrat tanpa perlakuan
C6H12O6 : Glukosa
CH4 : Metana
cm : Centimeter
CO2 : Karbon dioksida
D : Diameter pipa
dm : Decimeter
EM-4 : Effective Microorganisme-4
h : Perubahan ketingian air pada alat ukur pipa
H2O : Hidrogen oksida
H2S : Hidrogen sulfida
mA : Massa molekul Atom
Mr : Massa Molekul relatif
N : Nitrogen
pH : Derajat keasaman
PT : Penelitian Terdahulu
V : Volume biogas yang terbentuk
Y : Penambahan glukosa
Z : Penambahan ammonium sulfat
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto, A., Soeparman, S., Widhiyanuriawan, D., 2012, Pengaruh Kondisi Temperatur Mesophilic
(35ºC) Dan Thermophilic (55ºC) Anaerob Digester Kotoran Kuda Terhadap Produksi Biogas,
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No.ISSN 0216-468X, p.317-326.
Febriyanita, W., 2015, Pengembangan Biogas dalam Rangka Pemanfaatan Energi Terbarukan di
Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang, p. 11-44.
Hardiningsih, R., Napitupulu, R.N.R., Yulinery, T., 2005, Isolasi Dan Uji Resistensi Beberapa Isolat
Lactobacillus Pada pH Rendah, BIODIVERSITAS Vol. 7 No.1. p.15-17.
6
Dinamika Teknik Mesin. Pariastika dkk.: Pengaruh rasio karbon dan nitrogen pada campuran kotoran sapi dan kotoran ayam pada
fermentasi thermophilic dalam menghasilkan biogas
Haryati, T., 2006, Limbah Peternkan Yang Menjadi Sumber Energi Alternatif. WARTAZOA Vol. 16 No.
3, p. 161-166.
Hawari, M.J., 2018, Pengaruh Penambahan Nutrisi Urea Dan Molases Terhadap Produksi Biogas
Limbah Cair Batang Aren, Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta, p.1-14.
Irawan, D., Ridhuan, K., 2016, Pengaruh Temperatur Mesofilik Terhadap Laju Aliran Biogas Dan Uji
Nyala Api Menggunakan Bahan Baku Limbah Kolam Ikan Gurame, Jurnal Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Metro, p.76-81.
Irawan, D., Santoso, T., 2014, Pengaruh Perbedaan Stater Terhadap Produksi Biogas Dengan Bahan
Baku Eceng Gondok, Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, p.28-33.
Irawan, D., Suwanto, E., 2016, Pengaruh EM4 (Effective Microorganisme) Terhadap Produksi Biogas
menggunakan Bahan Baku Kotoran Sapi, Jurnal Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Metro, p.44-49.
Maryani, S., 2016, Potensi Campuran Sampah Sayuran Dan Kotoran Sapi Sebagai Penghasil Biogas,
Jurusan Biologi dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, P.74-
76.
Mayasari, H. D., Riftanto, I. M., Aini, L. N., dan Ariyanto, M. R., 2010, Pembuatan Biodigester Dengan
Uji Coba Kotoran Sapi Sebagai Bahan Baku, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret, 9-19.
Megawati, dan Aji, K. W., Pengaruh Penambahan EM4 (Effective Microorganism-4) pada Pembuatan
Biogas Dari Eceng Gondok Dan Rumen Sapi, ISSN 2303-0623 Jurnal Bahan Alam
Terbarukan Vl 3 Edisi 2, p. 1-11.
Rahayu, S.D., Purnaningsih, dan Pujianto., 2009, Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber
Energi Alternatif Ramah Lingkungan Beserta Aspek Sosio Kulturnya, FISE Universitas Negeri
Yogyakarta, p.150-160.
Santoso, A. A., 2010, Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Makan Melalui Peningkatan Suhu Dan
Penambahan Urea Pada Perombakan Anaerob, Universitas Sebelas Maret, p. 5-22.
Setiawan, A. I., 2005, Manfaat Kotoran Ternak, Penebar Swadaya, p. 1-8.
Sugiarto, Oerbandono, T., Widhiyanuriyawan, D., Putra, F. S. P., 2013, Purifikasi Biogas Sistem
Kontinyu Menggunakan Zeolit, Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.1 ISSN 0216-468X, p. 1-10.
Sukrenewita, K., 2016, Analisis Pengaruh Rasio Luas Penampang Digester Dengan Volume Digester
Terhadap Laju Pembentukan Biogas Kotoran Sapi, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Mataram, p.1-25.
Sunaryo., 2014, Rancang Bangun Reaktor Biogas Untuk Pemanfaatan Limbah Kotoran Ternak Sapi
Di Desa Limbangan Kabupaten Banjarnegara, Jurnal Ppkm Unsiq I, p. 21-30.
Surya, R.E., Suyono, 2013, Pengaruh Pengomposan Terhadap Rasio C/N Kotoran Ayam Dan Kadar
Hara NPK Tersedia Serta Kapasitas Tukar Kation Tanah, Jurusan Kimia FMIPA-Universitas
Negeri Surabaya, p.137-144.
Waskito, D., 2011, Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Dengan Pemanfaatan Kotroran Sapi Di
Kawasan Usaha Peternak Sapi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, p. 7-38.
Yahya, Y., Tamrin, Triyono, S., 2017, Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Ayam, Kotoran Sapi,
Dan Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum cv. Mott ) Dengan Sistem Batch, Jurnal
Teknik Pertanian LampungVol.6, No. 3, p.151-160.
Zulkarnaen, I.R., Tira, H.S., Padang, Y.A., 2018, Pengaruh Rasio Karbon Dan Nitrogen (C/N ratio)
Pada Kotoran Sapi Terhadap Produksi Biogas Dari Proses Anaerob, Jurnal Dinamika Teknik
Mesin, p.1-16.