You are on page 1of 7

Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th.

2016

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TORAKUR (TOMAT RASA KURMA)


SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN NILAI EKONOMIS
BUAH TOMAT DI DUSUN KAJANG
KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU
Technology Processing of Torakur (Tomato Taste Korma)) As Economical Alternative to
Increase the Value of Tomato Fruit at Dusun Kajang Junrejo Distric Batu City

Ernawati 1), Hapsari Titi Palupi1), Muhammad Nizar2)


Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan1)
Fakultas Ekonomi Syariah, Universitas Yudharta Pasuruan2)
email : ernawati.hariyadi@yahoo.com

ABSTRACT

Dusun Kajang located in the Mojorejo village Kecamatan Junrejo Mojorejo Batu already
has potential in agriculture. Tomato plants have grown very fertile, when the harvest season
was very abundant. This causes, the price of tomatoes dropped dramatically, and easily
damaged. Tomato (Solanum lycopersicum) is a vegetable that contains many nutrients as a
source of vitamin A, C, K, folate potassium, thiamin, niacin, vitamin B6, so it is beneficial for
health. Of these problems are given alternative that processing tomatoes into torakur (tomato
flavor of korma) and processed tomatoes. The method of implementation are to synergize
activities in the village program; extension of the tomatoes with training and diversification
processing processed tomato products; training and guidance regarding sanitation and hygiene
products; training production management, marketing and finance; as well as the continual to
mentoring program of production process. The results of the program are to increase the
capability and knowledge of both (farmer groups and the PKK) about tomatoes and processing
of torakur and tomatoes products; improvement of skill processing torakur and processed
tomatoes; able to utilize the tools of appropriate technology; increase the ability of mitra on a
clean and hygienic production, business management and marketing of products.
Keywords: tomato, torakur, technology, processing

ABSTRAK
Dusun Kajang terletak di Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu memiliki potensi di
bidang pertanian. Tanaman tomat tumbuh subur, bila musim panen maka tomat berlimpah.
harga tomat menjadi menurun drastis, dan mudah mengalami kerusakan. Tomat (Solanum
lycopersicum) merupakan sayuran yang banyak mengandung nutrisi yaitu sumber vitamin A,C,
K, kalium folat, thiamin, niasin, vitamin B6, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Dari permasalahan tersebut diberikan alternatif olahan tomat menjadi torakur (tomat rasa
kurma) dan beberapa produk olahan tomat. Metode pelaksanaan adalah mensinergikan
kegiatan-kegiatan dalam program desa; penyuluhan tentang tomat disertai pelatihan proses
pengolahan dan diversifikasi produk olahan tomat; pelatihan dan bimbingan mengenai sanitasi
dan higienis produk; pelatihan manajemen produksi, pemasaran dan keuangan; serta
pendampingan yang berkelanjutan untuk mengajak kelompok mitra melaksanakan proses
produksi. Hasil pelaksanaan program adalah peningkatan kemampuan dan pengetahuan kedua
Mitra yang berasal dari kelompok tani dan Kelompok PKK mengenai tomat, pengolahan tomat
menjadi torakur dan olahan tomat; peningkatan ketrampilan proses pengolahan torakur dan
olahan tomat; mampu memanfaatkan alih alat teknologi tepat guna; peningkatan kemampuan
mitra tentang produksi bersih dan higienis, manajemen usaha dan pemasaran produk.
Kata kunci : tomat, torakur, teknologi, pengolahan

107
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

PENDAHULUAN menjadi mubazir. Kondisi demikian tentu


sangat memprihatinkan mengingat tomat
Dusun Kajang terletak di wilayah
merupakan bahan pangan yang begitu
Kecamatan Junrejo Kota Batu yang
banyak manfaatnya.
memiliki potensi di bidang pertanian, karena
Buah tomat mudah mengalami
tanahnya subur dan sumber airnya cukup
kerusakan jika tidak disimpan dengan baik
melimpah. Wilayah dusun Kajang tidak
dan salah satu alternatif yang dapat
terlalu luas yaitu ± 95 Ha dengan jumlah
dilakukan dengan cara mengolahnya
penduduk 2.840 jiwa terdiri dari 1.020 laki-
menjadi berbagai produk olahan antara lain
laki dan 1.820 perempuan. Sebagian besar
sirup tomat, saos tomat, sambal tomat,
penduduk hidup dari bertani, menanam hasil
manisan tomat, dan lain lain (Anonymous,
pertanian di lahan milik sendiri atau menjadi
2014). Jika panen raya dan hasil panen
buruh tani di lahan orang lain. Sumber air
melimpah, maka harga bisa turun secara
didapat dari sungai, mata air alami, air
drastis. Sedangkan bila diolah, maka nilai
swadaya, dan PDAM. Air swadaya didapat
jual hasil olahan akan meningkat dan
dari sumber mata air alami yang
masyarakat setempat akan mendapatkan
dimanfaatkan dengan cara dialirkan ke
penghasilan tambahan. Hal ini akan
rumah-rumah penduduk melalui paralon
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
atau pipa yang pendanaannya dilakukan
Torakur (tomat rasa kurma) adalah
secara swadaya.
produk olahan unik berbahan dasar tomat
Seperti daerah di Kota Batu pada
yang rasanya sangat mirip dengan kurma.
umumnya, lahan petani di dusun Kajang
Produk ini dapat diolah dengan sentuhan
banyak ditanami berbagai sayuran dan
teknologi yang sederhana dan tentunya
palawija seperti sawi, tomat, kangkung,
memiliki harga jual yang lebih tinggi
bawang merah, kol, padi dan lain-lain.
dibandingkan dijual dalam bentuk segar
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan
(belum diolah) yang harganya naik turun
salah satu tanaman yang banyak
sesuai dengan keinginan pasar. Hal ini
mengandung nutrisi sebagai sumber vitamin
terjadi karena ketidak pahaman masayarakat
A,C, K, kalium folat, thiamin, niasin,
setempat tentang jenis produk lain yang
vitamin B6, sehingga sangat bermanfaat
dapat dihasilkan dari bahan baku tomat,
bagi kesehatan tubuh. Menurut Kusmayadi
selain itu masyarakat juga belum memahami
(2014) tomat banyak mengandung vitamin
teknologi apa yang dapat diaplikasikan pada
dan mineral. Dalam sebuah tomat terdapat
tomat yang mereka miliki.
30 kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1500
Dari hasil analisis situasi yang
SI, zat besi, kalsium dan lain lain. Karena
diuraikan diatas dan hasil kesepakatan
mengandung zat tersebut, maka tomat juga
dengan kedua kelompok mitra ada beberapa
berguna bagi orang–orang yang ingin
permasalahan yang difokuskan dalam
langsing.
program ini adalah 1). kualitas sumber daya
Tomat dapat tumbuh dengan subur di
manusia yang perlu ditingkatkan, 2).
daerah ini dan bila musim panen tomat
pengetahuan dan kreativitas usaha yang
berlimpah, maka harga tomat dapat menurun
masih kurang, 3). pemanfaatan hasil panen
drastis, sehingga merugikan petani tomat.
tomat belum maksimal, 4). kegiatan
Ditinjau dari aspek sosial budaya
kelompok tani dan PKK yang belum optimal
masyarakat dusun Kajang, ada kebiasaan
dan 5). peningkatan pengetahuan tentang
jika harga tomat sudah terlalu anjlok, petani
sanitasi dan higienis yang kurang 6).
tidak jadi memanen tomat karena ongkos
pengetahuan pengemasan, manajemen
membayar upah buruh petik lebih mahal
usaha dan pemasaran lemah
dibandingkan harga jualnya. Jika kondisi
Tujuan pengabdian adalah 1)
seperti itu, maka tomat yang sudah siap
Membentuk dan mengembangkan kelompok
panen banyak yang jatuh di tanah atau
usaha yang mampu bersaing dalam era
membusuk begitu saja di pohonnya dan
108
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

globalisasi; 2) Menerapkan teknologi pemahaman dan keterampilan mitra setealah


pengolahan pangan tepat guna yang dapat program pelatihan oleh tim IBM dan sejauh
membantu memecahkan masalah penurunan mana minat mitra terhadap pengembangan
drastis harga tomat dan meningkatkan usaha.
pendapatan masyarakat; 3) Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan kelompok HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha tentang manajemen produksi,
manajemen sumberdaya manusia dan Pendekatan pada pemerintah desa
manajemen pemasaran; 4) Membantu setempat dan mitra
meningkatkan kreatifitas dan perekonomian Pendekatan dengan pemerintah desa
kelompok usaha dan masyarakat dalam Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu
diversifikasi olahan pangan.
dilakukan untuk mensinergikan kegiatan–
kegiatan dalam program pemerintah
desa khususnya yang berkaitan dengan
METODE PELAKSANAAN
permasalahan untuk meningkatkan nilai
Bahan ekonomis dari tomat pada waktu musim
Bahan untuk pembuatan torakur dan panen melimpah sehingga harga jualnya
produk olahan tomat (sari buah, permen rendah. Dari hasil pendekatan tersebut
jelly) adalah tomat, gula, asam sitrat, ternyata sangat bermanfaat dan
CaCO3, air, gelatin, karagenan, gula halus, memudahkan tim mensosialisasikan
Na benzoat, agar-agar, pengemas, gelas program ke masyarakat, menambah tali
plastik, toples. silaturahmi dan memperluas jaringan
hubungan.
Alat
Pelaksanaan program
Alat-alat yang digunakan terdiri dari:
pisau, talenan, baskom, timbangan, loyang, Penyuluhan tentang manfaat tomat dan
panci stainles steel, blender, piring, sendok, proses pengolahan torakur beserta
kompor, pengering, vacuum sealer, cup diversifikasi olahan tomat
sealer. Sosialisasi diberikan dalam bentuk
presentasi kepada Ibu-ibu Kelompok Tani
Metode tentang pentingnya manfaat tomat bagi
kesehatan tubuh manusia. Hal ini
Metode pelaksanaan adalah
dikarenakan buah tomat mengandung
mensinergikan kegiatan-kegiatan dalam
komponen nutrisi yang lengkap terutama
program desa; penyuluhan tentang tomat
kaya akan vitamin dan mineral. Vitamin dan
disertai pelatihan proses pengolahan torakur
mineral yang terdapat pada tomat adalah
dan diversifikasi produk olahan tomat;
vitamin A, vitamin C, vitamin B, zat besi
pelatihan dan bimbingan mengenai sanitasi
kalsium. Komponen tersebut menjadikan
dan higienis produk; pelatihan manajemen
tomat sebagai bahan pangan yang bergizi
produksi, pemasaran dan keuangan; serta
dan bersifat fungsional. Pemberian
pendampingan yang berkelanjutan untuk
informasi ini dibutukhan agar peserta
mengajak kelompok mitra melaksanakan
memiliki wawasan tentang manfaat tomat
proses produksi.
bagi tubuh.
Selain itu dilakukan pengumpulan
Pelaksanaan kegiatan ini dapat
data sesudah kegiatan, dengan penyebaran
diterima oleh mitra berdasarkan responden
kuisioner. Pengisian kuisioner bertujuan
angket (kuesioner). Indikator keberhasilan
untuk mendapatkan data dari mitra setelah
sosialisasi ini ditandai peningkatan
beberapa pelaksanaan program oleh Tim
pengetahuan mitra dalam memahami akan
IbM. Data tersebut menilai tingkat
materi yang diberikan dan diikuti banyaknya

109
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

pertanyaan yang diajukan oleh peserta yang mirip sekali seperti kurma. Permen
pelatihan yang terdiri dari mitra dan anggota jelly tomat dari hasil samping pembuatan
kelompok mitra. Pengetahuan mitra torakur juga sangat disukai oleh peserta.
bertambah mengenai pemanfaatan tomat Hasil kuesioner pelatihan proses
yang bisa diolah menjadi beberapa produk pengolahan tomat dan diversifikasi
seperti torakur, sari buah, permen jelly olahannya terhadap dari 20 orang diperoleh
tomat, dan lain-lain yang sebelumnya tidak jawaban responden menyatakan bahwa 18
diketahui. Total peserta pelatihan sebanyak orang (90%) menjadi terampil untuk
25 orang, terlihat jawaban responden membuat produk tersebut sendiri. Dari data
menyatakan menjadi tahu 25 orang (100%) tersebut terlihat bahwa mitra sangat
sedangkan tidak tahu sebanyak 0 orang. menerima dengan pelatihan yang diberikan
karena menambah pengetahuan dan
ketrampilan peserta tentang pengolahan
tomat yang sebelumnya tidak diketahui.

Alih teknologi peralatan produksi tepat


guna
Alih teknologi peralatan produksi
tepat guna sangat diperlukan dalam
membantu kelancaran proses pengolahan.
Pengolahan yang baik dapat meningkatkan
kualitas hasil olahan. Pengolahan torakur
pada prinsipnya menggunakan metode
pengawetan dengan gula, perebusan, dan
pengeringan. Alih teknologi menggunakan
alat pengering yang sederhana tapi tepat
guna diperlukan oleh masyarakat. Alat yang
Gambar 1. Pelaksanaan penyuluhan dan diberikan adalah alat pengering yang
pelatihan pengolahan torakur dan memanfaatkan energi sinar matahari atau
olahan tomat bisa menggunakan kompor minyak / gas
sebagai sumber panas. Alat pengering ini
Pelatihan proses pengolahan torakur dan bisa digunakan untuk jangka waktu yang
diversifikasi produk olahan tomat lama, karena menggunakan bahan galvalum
Keterampilan proses pengolahan dan sebagai bahan dasar sehingga mudah
diversifikasi produk olahan pangan adalah dibersihkan dan mudah dalam penyimpanan.
penting disampaikan untuk mengantisipasi Beberapa alih teknologi alat adalah vacuum
anjloknya harga komoditas pada waktu sealer dan cup sealer, selain itu juga
panen raya atau dalam rangka memperluas pemberian bantuan beberapa alat yang
pasar. Pengolahan tomat menjadi torakur dibutuhkan yaitu panci, baskom, pisau dan
dan diversifikasi olahan dapat meningkatkan lain sebagainya.
nilai ekonomisnya, memperpanjang masa
simpan dan memperluas pemasarannya.
Pada pelatihan ini mitra diberi informasi
melalui modul “Tomat dan Olahan Tomat”
dan praktek secara langsung. Pelatihan ini
dilakukan dengan langsung praktek
pembuatan torakur, permen jelly dan selai
tomat. Rasa produk torakur mendapatkan
respon yang positif dari mitra terbukti
sangat disukai, sebab tekstur dan rasanya Gambar 2. Peralatan produksi tepat guna

110
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

Berdasarkan hasil kuesioner, alih berkualitas. Sedangkan pelatihan


teknologi peralatan produksi tepat guna pemasaran dimaksudkan sebagai transfer
dapat diterima oleh mitra. Ketersediaan ilmu dan pengetahuan untuk merintis daerah
peralatan produksi yang tepat guna untuk pemasaran produk dan penanganan
pengolahan tomat memudahkan mitra dalam permintaan konsumen
melakukan produksi. Hasil kuesioner Salah satu bentuk pelatihan
menyatakan bahwa mitra sangat menerima manajemen usaha produksi olahan tomat,
sebanyak 20 orang (100%). yaitu cara menghitung analisis usaha.
Perhitungan analisis usaha merupakan
semua biaya yang terjadi selama proses
Penyuluhan keamanan pangan, sanitasi
produksi sampai pemasaran produk. Tujuan
dan higienis produk
analisis biaya adalah dapat merencanakan,
Penyuluhan ini memberikan mengendalikan biaya produksi, mengambil
pengertian dan penjelasan pentingnya keputusan strategis sehingga dapat
berproduksi secara aman, saniter dan menghitung besarnya laba atau keuntungan
higienis, artinya membuat produk yang yang di dapat. Pada proses pelatihan tim
bersih, sehat dan aman untuk dikonsumsi. IbM memberikan contoh perhitungan
Penjelasan dimulai dari pemilihan bahan analisis biaya pada pembuatan beberapa
baku, proses produksi, pengemasan, produk yaitu produksi torakur, permen jely
lingkungan yang menjadi tempat dan selai.
berproduksi serta karyawan yang bekerja. Hasil pelatihan dapat diterima oleh
Hal ini perlu dipahami karena dapat mitra berdasarkan angket (kuestioner)
meningkatkan kepercayaan konsumen manajemen usaha dan pemasaran produk.
terhadap produk yang dihasilkan. Hasil kuestioner dari 20 orang, 18 orang
Hasil pelatihan kemanan pangan (90%) jawaban responden menyatakan
sanitasi dan higienis produk, manajemen dapat menerima materi tentang manajemen
usaha dan pemasaran dapat diterima oleh usaha dan pemasaran. Indikator
mitra berdasarkan responden angket keberhasilan ditandai pengetahuan mitra
(kuesioner). Pelatihan ini sangat diterima dalam memahami materi yang diberikan dan
oleh mitra, yang ditunjukkan dari hasil diikuti banyaknya pertanyaan yang diajukan
kuesioner penyuluhan keamanan pangan, oleh peserta pelatihan. Diharapkan mitra
sanitasi dan higienis produk. Dari 20 peserta memiliki kemampuan dalam analisis usaha
diperoleh jawaban responden menyatakan menghitung biaya produksi, pendapatan,
bahwa 18 orang (90%) mampu menerapkan keuntungan dari setiap produksi, serta
proses yang bersih dan higienis. Hal ini strategi dalam hal pemasaran.
menunjukkan adanya keberhasilan Untuk mengetahui tingkat
sosialisasi dengan peningkatan pengetahuan ketercapainya program luaran setiap
mitra dalam memahami akan materi dan kegiatan dilakukan monitoring dengan
diikuti banyaknya pertanyaan. membagikan kuisoner setiap selesai
pelaksanaan kegiatan. Hasil kuisioner diisi
Pelatihan manajemen usaha dan oleh mitra setelah mengikuti setelah
pemasaran pelaksanaan program kegiatansosialisasi,
Pelatihan manajemen usaha praktek pengolahan tomat dan pemberian
merupakan suatu sistem keseluruhan dari materi materi mengenai sanitasi dan higienis
kegiatan usaha untuk merencanakan, produk, manajemen usaha dan pemasaran
menentukan harga, promosi dan disajikan pada Tabel 1.
mendistribusikan produk olahan tomat
sehingga dapat menghasilkan produk yang

111
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

Tabel 1. Hasil kuisioner terhadap mitra setelah pelaksanaan program kegiatan


Presentase
No. Program/Materi Keterangan peserta Peserta
(%)
1. Penyuluhan tentang tomat Tahu 25 100%
dan manfaatnya, dan Tidak tahu 0 0%
proses pengolahan torakur
dan olahan tomat
2. Praktek pengolahan torakur Terampil 18 90%
dan olahan tomat Tidak terampil 2 10%
3. Alih teknologi peralatan Menerima 20 100%
produksi tepat guna Tidak menerima 0 0%

4. Pelatihan sanitasi dan Mampu 18 90%


higienis manajemen usaha Tidak mampu 2 10%
dan pemasaran
5 Ketertarikan mitra membuat Minat 18 90%
produk torakur dan Tidak berminat 2 10%
pemasarannya

Luaran program pengabdian kepada Masyarakat


Tabel 2. Luaran program pengabdian kepada Masyarakat
No Kegiatan Indikator kerja Luaran
Target
1 Penyuluhan tentang 1. Peningkatan pengetahuan mitra
tomat dan akan manfaat tomat dan kemampuan
manfaatnya, serta mitra tentang pengolahan tomat
proses pengolahan menjadi torakur dan olahan tomat
torakur dan olahan
tomat
2 Praktek pengolahan Peningkatan ketrampilan mitra dalam Produk
torakur dan olahan mengolah tomat menjadi torakur dan
tomat ( sari buah dan olahan tomat
permen jelly)
3 Alih teknologi Menerima peralatan produksi yang Alat produksi
peralatan produksi tepat guna untuk pengolahan tomat torakur, sari
tepat guna bagi mitra buah dan
permen jelly
4 Pelatihan sanitasi dan Peningkatan kemampuan mitra
higienis, manajemen pentingnya proses yang bersih dan
usaha dan pemasaran higienis serta peningkatatan
kemampuan mitra dalam manajemen
usaha dan cara pemasaran.
5 Program Ketertarikan mitra Produksi sari
pendampingan membuat produk buah tomat
olahan tomat dan dan torakur
pemasarannya

112
Jurnal Teknologi Pangan Vol 7 (3): 107-113 Th. 2016

Tabel diatas merupakan luaran yang 2. Perlunya pendampingan pengurusan ijin


dihasilkan dari kegiatan program usaha bagi mitra melalui proses tahapan
pengabdian pada masyarakat untuk yang diperlukan, agar meningkatkan
meningkatkan nilai ekonomis dari tomat kepercayaan konsumen terhadap produk
(Tabel 2). Tabel tersebut menunjukkan yang dihasilkan.
bahwa pada setiap program terdapat
perubahan tingkat pemahaman, UCAPAN TERIMA KASIH
pengetahuan, ketrampilan dan minat mitra
terhadap pengabdian oleh Tim IbM Ucapan terima kasih disampaikan
pada Direktorat Penelitian dan Pengabdian
KESIMPULAN DAN SARAN kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset,
Kesimpulan Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas
Berdasarkan hasil pelaksanaan pendanaan kegiatan melalui skim Iptek bagi
program maka dapat disimpulkan hal-hal Masyarakat (IbM) Tahun 2016
sebagai berikut :
1. Terdapat peningkatan kemampuan dan DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan kedua Mitra yang berasal
dari kelompok tani dan Kelompok PKK Arifulloh. 2013. Ekstraksi Likopen dari
mengenai tomat, pengolahannya menjadi Buah Tomat (Lycopersicum
torakur dan olahan lainnya seperti esculentum Mill.) dengan Berbagai
permen jelly tomat dan sari buah tomat. Komposisi Pelarut. Skripsi. Fakultas
2. Peningkatan ketrampilan kedua mitra MIPA. Universitas Jember. Jember.
setelah pelatihan proses pengolahan
Bintang M. Y, Jenki P., Hens O. 2013.
torakur dan olahan tomat lainnya seperti
Konstruksi dan Kapasitas Alat
permen jelly tomat, sari buah tomat,
Pengering Ikan Tenaga Surya Sistem
selai tomat.
Bongkar Pasang. Jurnal Media
3. Kedua mitra mampu memanfaatkan alat
Teknologi Hasil Perikanan 1 (2).
teknologi tepat guna yang diberikan oleh
Tim Buntaran,Wawan, Okid Parama Astirin,
4. Peningkatan kemampuan mitra Edwi Mahajoeno. 2010. Effect Of
mengenai pentingnya proses yang bersih Various Sugar Solution
dan higienis, manajemen usaha dan Concentrations On Characteristics Of
pemasaran produk Dried Candy Tomato (Lycopersicum
5. Ketertarikan mitra membuat produk Esculentum). Bioscience 2(2) : 55-61
olahan tomat dan pemasarannya Desrosier NW. 1988. Teknologi Pengawetan
Pangan. Diterjemahkan oleh M.
Saran
Muljohardjo. UI Press. Jakarta.
1. Perlunya pendampingan yang
berkelanjutan agar program dapat
berjalan sesuai dengan rencana

113

You might also like