You are on page 1of 13

FUNGSI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN PUBLIK

(Kasus Pengujian Kendaraan Bermotor Pada Uptd Dinas Perhubungan


Informasi Dan Komunikasidi Kabupaten Kampar)

Oleh :
Suprianto
(Email : suprianto@gmail.com)
Counselor : Hery Suryadi, S.Sos, M.Si
(Cp : 08117668 41)
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km.12,5 Simp. Baru Pekanbaru
28293

Abstract

In Kampar government functions in terms of the implementation of the


public service in motor vehicle feasibility test basically already done, just that in
the implementation of these things ± there are still things that are considered
incompatible with the standard operational procedure. According to Perda
Kampar in 2010 of the standard public service (SPP) and standard Operasioanal
(SOP) Service UNIT for the testing of motor vehicles and the establishment and
organization of the Department of arrangement of Kampar, motor vehicle testing
unit established within one agency Implementing Technical Service Unit (UNIT)
Testing of motor vehicles under the Department of transportation, communication
and Informatics of Kampar Regency. UNIT Testing a motor vehicle (PKB)
Kampar Regency, periodically testing the feasibility of public motor vehicles in
Kampar.
on the practice test implementation feasibility dilapangannya motorists
who do UNIT Testing of motor vehicles (PKB) Kampar it was still prone to going
wild (pungli) levy. A number of citizens claiming to be concerned with an action
that is usually pungli often occur. Phenomenon that occurs when the real testing
of motor vehicles made there is often a pungli. Pungli done ostensibly for easier
management.
Weak control of the Government with respect to the performance of an employee
as well as the lack of a sense of responsibility to the safety of passengers on public
transport, making the employees unable to provide public services.
The results of this study the author gives the conclusion that the function
of the Government in the public service in motor vehicle feasibility test cases
covering fairness, simplicity, compassion, reliability, comfort, and trust is good
enough. This is demonstrated by the responses of the respondents who are likely
to declare less well, however by the presence of a pretty good response from
respondents does not mean existing in the service UNIT for information and
communication Department of transportation district of Kampar is already very
good, but there is still need for improvement of quality of service to the
community is really satisfied with the service given by the employees of the

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 1


UNIT for information and communication Department of transportation district of
Kampar.

Keywords: Government, Public Service Function, Test Eligibility


mewujudkan pelayanan publik yang
efisien dan efektif dan berkeadilan.
PENDAHULUAN Transparan dan akuntabel. Hal ini berarti
1. Latar Belakang Masalah untuk melaksanakan fungsi pemerintah
Pelayanan publik terhadap segenap dengan baik maka organisasi birokrasi
masyarakat indonesia adalah menjadi harus profesional, aspiratif dan memiliki
tanggungjawab pemerintah. Namun tidak daya tanggap yang tinggi terhadap
dapat dipungkiri bahwan pelayanan publik masyarakat yang dilayani agar masyarakat
banyak mengalami hambatan terutama pengguna jasa merasa puas terhadap
dalam kualitas pelayanan. Ketidakpuasan pelayanan yang diterimanya.
masyarakat terhadap pelayanan publik Di Kabupaten Kampar pelaksanaan
masih rendah. Secara garis besar bahwa fungsi pemerintah dalam hal pelayanan
pelayanan publik dianggap masih jauh publik uji kelayakan kendaraan bermotor
dari prinsip-prinsip pemerintahan yang pada dasarnya sudah terlaksana, hanya saja
ideal. dalam pelaksanaan tersebut masih terdapat
Pemerintah dalam hal ±hal yang dianggap tidak sesuai
menyelengarakan pelayanan publik masih dengan standar operasional prosedurnya.
banyak dijumpai kekurangan sehingga jika Sesuai dengan Perda Kabupaten Kampar
dilihat dari segi kualitas masih jauh dari Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
yang diharapkan masyarakat. Adanya Publik (SPP) dan Standar Operasioanal
indikasi-indikasi yang dijumpai seperti Pelayanan (SOP) UPTD Pengujian
pungutan biaya diluar ketentuan, dan Kendaraan bermotor dan Pembentukan dan
keterlambatan penyelesaian uji kelayakan Susunan Organisasi Dinas Kabupaten
kendaraan bermotor. Pengujian kendaraan Kampar, unit pengujian kendaraan
bermotor seharusnya pegawai benar-benar bermotor dibentuk dalam satu lembaga
melakukan pengecekan sesuai Prosedur, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
akan tetapi pada kenyataannya tidak Pengujian Kendaraan Bermotor dibawah
dilakukan hanya meminta sopir atau Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
pemilik kendaraan menghidupkan mesin, Informatika Kabupaten Kampar. UPTD
lampu sen kiri dan kanan jika itu berfungsi Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB)
maka sudah bisa dikeluarkan surat izin Kabupaten Kampar secara berkala
kelayakan.padahal sebenarnya banyak hal melakukan uji kelayakan terhadap
yang harus dicek ulang oleh petugas sesuai kendaraan-kendaraan umum bermotor di
prosedur yang berlaku. Bagi petugas ada Kabupaten Kampar .
surat dan uang bayaran kelebihan itu sudah Lemahnya kontrol dari pemerintah
bisa diselesaikan ditempat. terhadap kinerja pegawai serta kurangnya
Salahsatu fungsi pemerintah adalah rasa tanggung jawab terhadap keselamatan
menyelenggarakan kegiatan pembangunan penumpang kendaraan umum, membuat
dan pelayanan sebagai bentuk dari tugas pegawai tidak mampu memberikan
umum pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima.
kesejahteraan masyarakat. Birokrasi Rumusan Masalah
merupakan instrumen pemerintah. Untuk

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 2


Dari penjelasan tersebut, maka Pendapat lain dikemukakan oleh
dapat dirumuskan permasalahan penelitian Rasyid (2000 : 13) yang menyebutkan
VHEDJDL EHULNXW ´ 0HQJDSD Fungsi secara umum tugas-tugas pokok
Pemerintah Dalam Pelayanan Publik pemerintahan mencakup: Pertama,
(Kasus Pengujian Kendaraan Bermotor menjamin keamanan negara dari segala
Pada UPTD Dinas Perhubungan Informasi kemungkinan serangan dari luar, dan
dan KomunikasiDi Kabupaten Kampar) menjaga agar tidak terjadi pemberontakan
EHOXP WHUODNVDQD GHQJDQ EDLN"¶¶ dari dalam yang dapat menggulingkan
pemerintahan yang sah melalui cara-cara
A. Kerangka Teoritis kekerasan. Kedua, memelihara ketertiban
1. Fungsi Pemerintah dengan mencegah terjadinya
Pemerintah merupakan suatu gontokgontokan diantara warga
gejala yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat, menjamin agar perubahan
bermasyarakat yaitu hubungan antara apapun yang terjadi di dalam masyarakat
manusia dengan setiap kelompok termasuk dapat berlangsung secara damai. Ketiga,
dalam keluarga. Masyarakat sebagai suatu menjamin diterapkannya perlakuan yang
gabungan dari sistem sosial, akan adil kepada setiap warga masyarakat tanpa
senantiasa menyangkut dengan unsur- membedakan status apapun yang
unsur pemenuhan kebutuhan dasar melatarbelakangi keberadaan mereka.
manusia seperti keselamatan, istirahat, Keempat, melakukan pekerjaan umum dan
pakaian dan makanan. Dalam memenuhi memberikan pelayanan dalam bidang-
kebutuhan dasar itu, manusia perlu bekerja bidang yang tidak mungkin dikerjakan
sama dan berkelompok dengan orang lain; oleh lembaga non pemerintahan, atau yang
dan bagi kebutuhan sekunder maka akan lebih baik jika dikerjakan oleh
diperlukan bahasa untuk berkomunikasi pemerintah. Kelima, melakukan upaya-
menurut makna yang disepakati bersama, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
dan institusi sosial yang berlaku sebagai sosial: membantu orang miskin dan
kontrol dalam aktivitas dan memelihara orang cacat, jompo dan anak
mengembangkan masyarakat. Kebutuhan terlantar: menampung serta menyalurkan
sekunder tersebut adalah kebutuhan untuk para gelandangan ke sektor kegiatan yang
bekerjasama, menyelesaikan konflik, dan produktif, dan semacamnya. Keenam,
interaksi antar sesama warga masyarakat. menerapkan kebijakan ekonomi yang
Dengan timbulnya kebutuhan dasar dan menguntungkan masyarakat luas, seperti
sekunder tersebut maka terbentuk pula mengendalikan laju inflasi, mendorong
institusi sosial yang dapat memberi penciptaan lapangan kerja baru,
pedoman melakukan kontrol dan memajukan perdagangan domestic dan
mempersatukan (integrasi) anggota antar bangsa, serta kebijakan lain yang
masyarakat secara langsung menjamin peningkatan
Ndraha (2003 : 70) mengatakan ketahanan ekonomi negara dan
bahwa pemerintah memegang masyarakat. Ketujuh, menerapkan
pertanggungjawaban atas kepentingan kebijakan untuk memelihara sumber daya
rakyat. Lebih lanjut Ndraha juga alam dan lingkungan hidup hidup, seperti
mengatakan bahwa pemerintah adalah air, tanah dan hutan.
semua beban yang memproduksi, Menurut Ndraha (2001 : 85),
mendistribusikan, atau menjual alat fungsi pemerintahan tersebut kemudian
pemenuhan kebutuhan masyarakat diringkas menjadi 2 (dua) macam fungsi,
berbentuk jasa publik dan layanan civil. yaitu: Pertama, pemerintah mempunyai
Sejalan dengan itu, Kaufman (dalam fungsi primer atau fungsi pelayanan
Thoha, 1995 : 101) menyebutkan bahwa: (service), sebagai provider jasa publik
yang baik diprivatisasikan dan layanan

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3


civil termasuk layanan birokrasi. Kedua, Sedangkan Tjiptono (1996 : 51)
pemerintah mempunyai fungsi sekunder mengatakan, secara spesifik tidak ada
atau fungsi pemberdayaan (empowerment), defenisi mengenai kualitas yang diterima,
sebagai penyelenggara pembangunan dan namun secara universal, dari defenisi yang
melakukan program pemberdayaan. ada terdapat beberapa persamaan, yaitu:
Dengan begitu luas dan kompleksnya 1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau
tugas dan fungsi pemerintahan, melebih harapan pelanggan
menyebabkan pemerintah harus memikul 2. Kualitas mencakup produk, jasa,
tanggung jawab yang sangat besar. Untuk manusia, proses, dan lingkungan.
mengemban tugas yang berat itu, selain 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu
diperlukan sumber daya, dukungan merubah (misalnya apa yang dianggap
lingkungan, dibutuhkan institusi yang kuat kurang berkualitas pada masa mendatang).
yang didukung oleh aparat yang memiliki Lebih lanjut Tjiptono (1996 : 51)
perilaku yang sesuai dengan nilai dan mengatakan bahwa: Konsep
norma yang berlaku di dalam masyarakat kualitas
dan pemerintahan. Langkah ini perlu sering dianggap sebagai ukuran relatif
dilakukan oleh pemerintah, mengingat kebaikan suatu produk barang atau jasa
dimasa mendatang perubahan-perubahan yang terdiri dari atas kualitas desain dan
yang terjadi di dalam masyarakat akan kualitas kesesuaian. Kualitas desain
semakin menambah pengetahuan merupakan fungsi spesifikasi produk,
masyarakat untuk mencermati segala sedangkan kualitas kesesuaian adalah
aktivitas pemerintahan dalam suatu ukuran seberapa jauh suatu produk
hubungannya dengan pemberian pelayanan mampu memenuhi persyaratan atau
kepada masyarakat. spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan.
2. Kualitas Layanan Publik Pada kenyataannya aspek ini
1. Pengertian Kualitas bukanlah satu-satunya aspek kualitas.
Menurut Vincent Gaspersz (1997 : Dengan berdasarkan elemen-elemen
4) pengertian tentang kualitas dapat tersebut, Goetsch dan Davis (dalam
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu Tjiptono, 1996 : 51) membuat defenisi
defenisi konvensional dan defenisi mengenai kualitas yang lebih luas
strategic. Defenisi konvensional dari FDNXSDQQ\D ³.XDOLWDV PHUXSDNDQ VXDWX
kualitas biasanya menggambarkan kondisi dinamis yang berhubungan dengan
karakteristik langsung dari suatu produk produk, jasa, manusia, proses dan
seperti: performansi (performance), lingkungan yang memenuhi atau melebihi
keandalan (reability), mudah dalam harapan. Garvin (dalam Lovelock, 1994 )
penggunaan (easy of use), estetika dapat memahami perbedaan pengertian
(esthetics) dan sebagainya. kualitas dari berbagai ahli, karena itu
Sedangkan defenisi strategic Garvin mengelompokkan pengertian
menyatakan bahwa kualitas adalah segala kualitas tersebut dalam lima perspektif ini
yang mampu memenuhi keinginan atau bisa menjelaskan mengapa kualitas bisa
kebutuhan pelanggan (meeting the neddsof diartikan secara beraneka ragam oleh
costumers). Dengan mengacu kepada orang yang berada dalam situasi yang
kedua defenisi tersebut menurut Gaspersz berbeda pula. Kelima macam perspektif
(1997 : 5) mengatakan bahwa pada kualitas yang dikemukakan Garvin
dasarnya kualitas mengacu pada tersebut adalah:
keistimewaan pokok, baik keistimewaan 1. Transendental Approach, yang
langsung maupun keistimewaan atraktif memandang kualitas sebagai innate
yang memenuhi keinginan dan kepuasan excellence, dimana kualitas dapat
pelanggan serta segala sesuatu yang bebas dirasakan atau diketahui, tetapi sulit
dari kekurangan dan kerusakan. didefenisikan dan dioprasionalkan.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 4


2. Product based approach, yang yang diterima (perceived service) sesuai
menganggap bahwa kualitas merupakan dengan yang diharapkan, maka kualitas
karakteristik atau atribut yang dapat jasa/layanan dipersepsikan baik dan
dikuantfikasikan dan dapat di ukur. memuaskan. Jika jasa yang diterima
3. User based approach, yang memandang melampaui harapan pelanggan, maka
bahwa kualitas tergantung pada orang kualitas jasa/layanan dipersepsikan sebagai
yang memandangnya, sehingga produk kualitas yang ideal, sebaliknya bila
yang paling memuaskan menurut jasa/layanan yang diterima lebih rendah
preferensi seseorang merupakan produk dari pada yang diharapkan, maka kualitas
yang paling berkualitas paling tinggi. jasa atau layanan akan dipersepsikan
4. Manufacturing based approach, yang buruk. Dengan demikian, baik buruknya
memandang bahwa kualitas sebagai kualitas jasa/layanan tergantung pada
kesesuaian/sama dengan persyaratan kemampuan penyedia jasa/layanan dalam
(conformance torequirements). Dalam memenuhi harapan pelanggan secara
sektor jasa, dapat dikatakan bahwa konsisten dan berakhir pada persepsi
kualitas bersifat operations driven. pelanggan. Ini berarti bahwa citra kualitas
5. Value based approach, yang yang baik bukanlah berdasarkan sudut
memandang kualitas dari segi nilai dan pandang penyelenggara atau penyedia
harga dengan mempertimbangkan trade jasa/layanan, tetapi harus dilihat dari sudut
off antara kinerja dan harga, kualitas pandang atau persepsi pelanggan. Hal ini
GLGHIHQLVLNDQ VHEJDL ´affordable seperti yang dikemukakan oleh Kotler
excellence´ 6HODQMXtnya Triguno (1997 (1994 : 64) bahwa: Pelangganlah yang
: 76) mengartikan kualitas sebagai: mengkonsumsi dan menikmati jasa
³6WDQGDUG \DQJ KDUXV GLFDSDL ROHK layanan sehingga merekalah yang
seorang/kelompok/lembaga/organi seharusnya menentukan kualitas jasa
sasi layanan. Persepsi pelanggan terhadap jasa
mengenai kualitas sumber daya manusia, merupakan penilaian menyeluruh atas
kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja keunggulan suatu jasa. Namun perlu
atau produk yang berupa barang dan jasa. diperhatikan bahwa kinerja jasa seringkali
Berkualitas mempunyai arti memuaskan tidak konsisten, sehingga pelanggan
kepada yang dilayani, baik internal menggunakan isyarat instrinsic dan
maupun eksternal, dalam arti optimal detrinsik jasa sebagai acuan.
pemenuhan atas tuntutan/persyaratan Kemudian total kualitas suatu jasa
SHODQJJDQ PDV\DUDNDW ´ .XDOLWDV SDGD menurut Gronross (dalam Tjiptono,1996 :
dasarnya terkait dengan pelayanan yang 60) membagi tiga komponen utama total
terbaik, yaitu suatu sikap atau cara kerja kualitas jasa:
aparat dalam melayani pelanggan atau 1. Technical Quality, yaitu komponen
masyarakat secara memuaskan. Menurut yang berkaitan dengan kualitas out put
Triguno (1997 : 78) (keluaran) jasa yang diterima
pelayanan/penyampaian yang terbaik, pelanggan. Oleh Parasuraman, et al,
\DLWX ³PHOD\DQL VHWLDS VDDW VHFDUD FHSDW technical quality dapat dirinci menjadi:
dan memuaskan, berlaku sopan, ramah dan a. Seach quality, yaitu kualitas yang
menolong, serta professional, dan dapat dievaluasi pelanggan sebelum
PDPSX´ membeli, misalnya harga.
Menurut Wyckof (dalam Tjiptono, b. Experience quality, yaitu kualitas
³NXDOLWDV MDVD OD\DQDQ DGDODK yang hanya bisa dievaluasi
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pelanggan setelah membeli atau
pengendalian atas tingkat keunggulan mengkonsumsi jasa, contohnya:
tersebut untuk memenuhi keinginan ketepatan waktu, kecepatan
SHODQJJDQ´ ,QL EHUDUWL ELOD MDVD OD\DQDQ pelayanan, dan kerapian hasil.

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5


c. Credence quality, yaitu kualitas dengan pelayanan publik, maka terdapat 8
yang sukar dievaluasi pelanggan (delapan) variabel yang inherm
meskipun telah mengkonsumsi didalamnya yaitu:
suatu jasa, misalnya kualitas 1. Pemerintah yang bertugas melayani;
operasi jantung. 2. Masyarakat yang dilayani pemerintah;
2. Fungsional quality, yaitu komponen 3. Kebijakan yang dijadikan landasan
yang berkaitan dengan kualitas cara pelayanan publik;
penyampaian suatu jasa. 4. Peralatan atau sarana pelayanan yang
3. Corporate image, yaitu profil, reputasi, canggih;
citra umum, daya tarik khusus suatu 5. Resources yang tersedia untuk diracik
perusahaan dalam bentuk kegiatan pelayanan;
6. Kualitas pelayanan yang memuaskan
2. Konsep Layanan masyarakat sesuai dengan standard
Service/layanan pada dasarnya asas-asas pelayanan;
merupakan kegiatan atau manfaat yang 7. Manajemen dan kepemimpinan serta
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak organisasi pelayanan masyarakat;
lain dan pada dasarnya tidak berwujud 8. Perilaku yang terlibat dalam pelayanan
(intangible) serta tidak menghasilkan masyarakat, pejabat dan masyarakat,
kepemilikan sesuatu. Kotler (dalam apakah masing-masing menjalankan
Tjiptono, 1996 : 6). Sedangkan Lovelock fungsinya.
(1997:7) mengatakan bahwa service Pemerintah memang dibentuk
(layanan) merupakan produk yang tidak untuk menciptakan ketertauran dan
berwujud, berlangsung hanya sebentar dan memberikan pelayanan bagi masyarakat,
dirasakan atau dialami. Sebagai suatu tetapi tidak semua unit pemerintah yang
produk, layanan mempunyai sifat yang bertugas memberikan pelayanan kepada
menyebabkan berbeda dengan barang- masyarakat dapat memberikan pelayanan
barang yang lain. Menurut Martani (1995:) dengan kualitas yang baik. Karena itu
bahwa karakteristik dari layanan adalah: tidak mengherankan jika sampai saat ini
1. Tidak berwujud (intangible) masih banyak keluhan yang datang dari
2. Tidak dapat dipisah-pisahkan masyarakat sehubungan dengan pelayanan
(inseparability) yang diberikan pemerintah. Dalam
3. Berubah-ubah/beragam (variability) hubungan ini Davidow dan Uttal dalam
4. Tidak tahan lama (perishability) Soerjono (1993 : 6) mengemukakan bahwa
5. Tidak ada kepemilikan (unownership) turunnya kualitas layanan masyarakat (the
Berdasarkan pemikiran tentang service crisis) antara lain disebabkan
layanan tersebut, maka diketahui bahwa karena:
berbicara tentang layanan (service), maka 1. Manakala persedian lebih sedikit dari
ada dua pihak yang terlibat didalamnya, pemerintah;
yaitu pelayan dan pelanggan. Dalam hal 2. Manakala ada kegiatan pada satu unit
ini pelayan merupakan pihak yang tertentu saja;
menyediakan layanan bagi kebutuhan 3. Manakala ada sentralisasi pelayanan
pelanggan. Konsep ini lebih identik tanpa membuka kemungkinan
dengan organisasi private, sebab dalam desentralisasi pelayanan;
organisasi publik pengertian pelanggan 4. Manakala ada perbedaan pelayanan
masih jarang digunakan sebgai istilah sekalipun telah didesentralisasikan;
pengganti masyarakat dalam hubungannya 5. Manakala tidak menyediakan pelayanan
dengan pelayanan. untuk masyarakat yang lebih mampu,
SESPANAS LAN seperti yang sehingga yang lebih mampu tidak mau
dikutip Sudarsono dkk (1998 : 10) mempergunakan pelayanan yang tidak
mengemukakan bahwa dalam hubungan setara dengan kemampuannya;

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 6


6. Pelayanan masyarakat yang terlalu 9. Kenyamanan dalam memperoleh
banyak ketentuannya sehingga pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
prosedurnya kurang jelas, berbelit-belit ruang, kemudahan, informasi.
dan melelahkan; 10. Atribut, yaitu pendukung pelayanan
7. Pelayanan yang tidak ada petunjuk lainnya, seperti kebersihan lingkungan,
pelaksanaannya sehingga manakala AC, fasilitas ruang tunggu, fasilitas
didesentralisasikan kualitas dan music atau TV dan lain-lain.
keseragaman pelayanan tidak sama;
8. Pelayanan yang lebih baik tetapi 3. Peran Pemerintah dalam Pelayanan
membebankan biaya terlalu banyak Masyarakat
kepada masyarakat sehingga Keterlibatan pemerintah dalam
menimbulkan dampak taut ± mentaut menyelenggarakan fungsi pelayanan
yang negatif. masyarakat berkembang seiring dengan
Turunnnya kualitas pelayanan munculnya paham atau pandangan tentang
tersebut akan membawa dampak buruk filsafat Negara. Hal ini diungkapkan oleh
pada citra organisasi publik tersebut, Prawirohardjo (1993 : 8) dengan
karena masyarakat yang menerima mengatakan bahwa: Semenjak
pelayanan paling tidak akan dilaksanakannya cita-cita negara
menyampaikan buruknya pelayanan kesejahteraan, maka pemerintah semakin
tersebut kepada pihak lain dan ini tentunya intensif melakukan campur tangan
akan membentuk pendapat umum (publik terhadap interaksi kekuatan-kekuatan
opinion) tentang organisasi publik kemasyarakatan dengan tujuan agar setiap
tersebut. Oleh karena itu, untuk menjaga warga dapat terjamin kepastian hidup
agar citra baik tetap melekat pada minimalnya. Oleh karena itu, secara
organsiasi publik dalam pandangan berangsur-berangsur, fungsi awal dari
masyarakat, maka perlu dilakukan pemerintahan yang bersifat represif (polisi
perbaikan kualitas pelayanan. Gasperzs dan peradilan) kemudian bertambah
(1997 : 2) menyebutkan adanya beberapa dengan fungsi lainnya yang bersifat
dimensi atau atribut yang harus melayani.
diperhatikan dalam perbaikan kualitas Disadari atau tidak, setiap warga
jasa/layanan, yaitu: selalu berhubungan dengan aktivitas
1. Ketepatan waktu pelayanan birokrasi pemerintah, sehingga
2. Akurasi pelayanan, yang berkaitan keberadaannya menjadi suatu yang tidak
dengan realibilitas pelayanan danbebas bisa ditawar-tawar lagi. Pelayanan
dari kesalahan-kesalahan birokrasi akan menyentuh ke berbagai segi
3. Kesopanan dan keramahan dalam kehidupan masyarakat, demikian luasnya
memberikan pelayanan. cakupan pelayanan masyarakat yang harus
4.Tanggung jawab, yang berkaitan dengan dilaksanakan pemerintah maka mau tidak
penerimaan pesanan, maupun mau pemerintah harus berupaya
penanganan keluhan. semaksimal mungkin untuk memenuhi
5. Kelengkapan, menyangkut ketersediaan kebutuhan masyarakat akan layanan
sarana pendukung publik.
6. Kemudahan dalam mendapatkan Fungsi pelayanan yang dijalankan
pelayanan. oleh pemerintah modern saat ini terkait
7. Variasi model pelayanan, berkaitan erat dengan tujuan dibentuknya
dengan inovasi. pemerintah, seperti yang dikemukakan
8. Pelayanan pribadi, berkaitan dengan oleh Rasyid (1997 : 11) bahwa: Tujuan
fleksibilitas (penanganan permintaan utama dibentuknya pemerintah adalah
khusus). untuk menjaga suatu sistem ketertiban di
dalam mana masyarakat bisa menjalani

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 7


kehidupannya secara wajar. Pemerintahan GDODP VHNWRU MDVD´ 3HQJDODPDQ
modern pada hakekatnya adalah pelayanan melakukan pengukuran terhadap kualitas
kepada masyarakat. Pemerintahan tidaklah jasa atau pelayanan menunjukkan adanya
diadakan untuk melayani diri sendiri, kesulitan terutama dalam mengukur
tetapi untuk melayani masyarakat, produk jasa yang dihasilkan. Hal ini
menciptakan kondisi yang memungkinkan karenakan keluaran sektor pemerintah
setiap anggota masyarakat yang berupa jasa pelayanan terhadap
mengembangkan kemampuan dan masyarakat banyak jenis dan ragamnya,
kreativitasnya dalam mencapai kemajuan sehingga sulit dikuantifikasikan serta
bersama. Sedangkan Rasyid (1997 : 48) dinilai dengan harga.
mengemukakan bahwa pelayanan pada Menurut Parasuraman dan kawan-
KDNHNDWQ\D DGDODK ³VDODK VDWX GDUL WLJD kawan (dalam Tjiptono, 1999 : 70) ada
fungsi hakiki pemerintahan, disamping lima dimensi pokok dalam menilai kualitas
fungsi pemberdayaan dan pembangunan. jasa atau layanan, yaitu:
Keberhasilan seseorang dalam 1. Tangibles; tercermin pada fasilitas
menjalankan misi pemerintahan dapat fisik, peralatan, personil dan bahan
dilihat dari kemampuannya mengemban komunikasi.
tiga fungsi tersebut. Berkaitan dengan hal 2. Reliability: kemampuan memenuhi
itu, maka pemerintah dapat dikatakan pelayanan yang dijanjikan secara
merupakan suatu lembaga yang terpercaya, tepat.
menyelenggarakan tugas negara 3. Responsivenenss: kemajuan untuk
³3HPHULQWDK DGDODK VHJHQDS DODW membantu pelanggan dan
perlengkapan negara atau lembaga- menyediakan
lembaga kenegaraan yang berfungsi pelayanan yang tepat.
sebagai alat untuk mencapai tujuan 4. Assurance; pengetahuan dari para
1HJDUD´ 1GUDKD 7XJDV QHJDUD pegawai dan kemampuan mereka
atau pemerintah tercermin dalam struktur untuk
serta proses pelaksanaan kegiatan yang menerima kepercayaan dan
tekanannya pada kegiatan organisasi yaitu kerahasiaan.
untuk mencapai tujuan dan dikerjakan oleh 5. Emphaty, perhatian individual
beberapa orang dengan pembagian tugas diberikan oleh perusahaan kepada
tertentu. Tugas mengorganisasi pekerjaan para pelanggan.
ini dilakukan dalam birokrasi. Sedangkan menurut Monang
Sitorus (2009 : 86), untuk mengukur
4. Dimensi Kualitas Layanan Publik kualitas pelayanan publik ada beberapa
Dilihat dari sisi pemerintahan dimensi yang dapat dijadikan sebagai
maka pelayanan adalah proses kegiatan indikator antara lain :
pemenuhan kebutuhan masyarakat
berkenaan dengan hak-hak dasar dan 1. Keadilan yaitu, pelayanan yang
pemberian yang wujudnya dapat berupa diberikan aparat dengan sikap
jasa dan layanan. Bagi pemerintah, netral dan tidak diskriminatif, tidak
masalah pelayanan menjadi semakin melihat person, dan tidak
menarik untuk dibicarakan karena membeda-bedakan karena
menyangkut salah satu dari tiga fungsi kemampuan ekonomi, satu
hakiki pemerintah disamping fungsi kampung atau bahasa lokal, latar
pemberdayaan dan pembangunan (Rasyid, belakang sosial serta
1997 : 48). primordialisme.
Menurut klasifikasi lapangan 2. Kemudahan yaitu, segala sesuatu
usaha Indonesia (Hidayat dan Sucherly, yang mudah dipenuhi dan tidak
³VHNWRU SHPHULQWDK WHUPDVXN menghabiskan energi (tidak

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 8


melelahkan) serta biayanya mudah kelayakan kendaraan bermotor di Dinas
dipenuhi publik, baik dari segi Perhubungan Komunikasi dan Informatika
menemukan lokasi kantor, di Kabupaten Kampar, yang terdaftar
persyaratan, dan akses informasi. sebagai populasi dalam penelitian ini
3. Kepedulian yaitu adanya perhatian berjumlah 15.000 kendaraan.
dengan suasana yang bersahabat, Tekhnik Analisa Data
senyum dan ceria, serta berusaha Untuk menganalisa data yang
mengetahui keinginan publik dan dikumpulkan atau diperoleh,
mereka dihargai dan dihormati. penulis menggunakan analisa data
4. Kehandalan, yaitu kecepatan Deskriptif kuantitatif, dimana
memberikan pelayanan sesuai analisa deskriptif adalah
dengan apa yang dijanjikan kepada megelompokkan data berdasarkan
konsumen atau pelanggan, waktu variabel dan jenis responden,
yang dijanjikan tidak melenceng mentabulasi data berdasarkan
atau molor. variabel dari seluruh responden,
5. Kenyamanan, yaitu adanya suasana menyajikan data dalam bentuk
yang sejuk dan asri, mulai dari tabel tiap variabel yang diteliti,
lokasi perparkiran, suasana kantor melakukan perhitungan untuk
dan ruang tunggu yang sejuk, bebas menjawab rumusan
dari polusi dan percaloan akan masalah.(Sugiyono, 2010)
membuat publik merasa aman dan
tidak was-was atau ragu-ragu
ketika menerima proses layanan. HASIL PENELITIAN DAN
6. Kepercayaan, yaitu nilai perekat PEMBAHASAN
yang dianut aparatur dan menjadi
suatu keyakinan abadi untuk
bertindak yang khas A. Kualitas pelayanan yang dilakukan
memungkinkan organisasi di Dinas Perubungan Informasi dan
mempercayai orang lain dalam KomunikasiKabupaten
mengorganisasi dan menggunakan Kampar(Kasus Pegujian
sumber daya secara efektif dan Kendaraan Bermotor Pada UPTD
menciptakan nilai tambah bagi Dinas Perhubungan Informasi dan
semua umat. Komunikasi Di Kabupaten
Kampar)
B. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi Pada dasarnya Pembentukan UPTD
pada Kantor Unit Pelayanan Tekhnis Dinas Perhubungan Informasi dan
Dinas (UPTD) Dinas Perhubungan KomunikasiKab. Kampar ini untuk lebih
informasi dan Komunikasi Kabupaten meningkatkan pelayanan publik dan
Kampar. mempersingkat jangkauan pelayanan
2. Populasi kepada masyarakat serta menghindari
Populasi adalah semua nilai, baik birokrasi yang berbelit.
hasil perhitungan maupun pengukuran, Berikut disajikan rekapitulasi
baik pengukuran kuantitatif maupun tanggapan responden mengenai fungsi
kualitatif dari pada karakteristik tertentu pemerintah dalam pelayanan publik untuk
mengenai sekelompok obyek yang lengkap kasus uji kelayakan kendaraan pada UPTD
dan jelas. Populasi dalam penelitian ini Dinas Perhubungan Informasi dan
adalah masyarakat/Publik yang pernah Komunikasi Kabupaten Kampar.
atau sedang mendapatkan pelayanan uji

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 9


Tabel 3.10 KESIMPULAN DAN SARAN
Rekapitulasi Tanggapan Responden Kesimpulan
Mengenai Fungsi Pemerintah dalam Berdasarkan hasil penelitian dan
pelayanan Publik Kasus Uji kelayakan pembahasan yang telah peneliti lakukan,
kendaraan bermotor pada UPTD Dinas maka dapat diambil beberapa kesimpulan
Perhubungan Informasi dan sebagai berikut :
Kumunikasi Kab. Kampar
a. Keadilan yang dimaksud disini
No Dimensi Skor Kategori meliputi: sikap netral petugas
kepada masyarakat,perlakuan
1 Keadilan 845 Cukup petugas kepada masyarakat, yang
Baik dilakukan oleh petugas kepada
2 Kemudahan 1015 Cukup masyarakat yang mendaftarkan
Baik kendaraannya untuk dilakukan uji
kelayakan dapat disimpulkan
3 Kepedulian 740 Kurang kurang baik. sikap jujur petugas
Baik terhadap masyarakat yang datang
berasal dari kalangan orang biasa.
4 Kehandalan 1142 Baik
karena masih terdapat sikap
5 Kenyamanan 962 Cukup pegawai yang belum netral dalam
Baik memberikan pelayanan kepada
masyarakat, dimana masih terdapat
6 Kepercayaan 1076 Baik petugas yang masih pilih-pilih
Jumlah 5780 - orang untuk didahulukan.
b. kemudahan yang dimaksud disini
Rata ± rata 963 Cukup meliputi yaitu: kemudahan
Baik mengunjungi kantor (dekat
pemukiman masyarakat,
Sumber : Data Olahan, 2014 transportasi ada), kemudah dalam
Dari tabel di atas dapat diketahui proses perizinan(formulir tersedia
bahwa fungsi pemerintah dalam pelayanan langsung, petugas langsung
publik pada kasus uji kelayakan kendaraan memproses kebutuhan
bermotor yang meliputi keadilan, masyarakat), kemudahan
kemudahan, kepedulian, kehandalan, persyaratan (syarat yang diberikan
kenyamanan, dan kepercayaan adalah petugas tidak berbelit-belit, syarat
cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh syarat pengurusan dapat langsung
tanggapan responden yang cenderung dibaca dipapan pengumuman),
menyatakan kurang baik, namun demikian kemudahan menjumpai
dengan adanya tanggapan yang cukup baik petugas(petugas selalu berada
dari responden bukan berarti pelayanan ditempat selama jam kerja),
yang ada di UPTD Dinas Perhubungan kesimbangan loket dengan jumlah
Informasi dan Komunikasi Kabupaten masyarakat yang mau
Kampar sudah sangat baik, akan tetapi berurusan(terdapat loket loket
masih perlu adanya peningkatan kualitas sesuai dengan pembagian kerja
pelayanan agar masyarakat benar-benar petugas dalam pengurusan surat),
merasa puas dengan pelayanan yang kemudahan biaya admisnitrasi
diberikan oleh pegawai UPTD Dinas (biaya administrasi sesuai dengan
Perhubungan Informasi dan komunikasi ketetapan di UPTD Dinas
Kabupaten Kampar. Perhubungan Informasi dan
komunikasi Kabupaten Kampar ,

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 10


tidak ada pungutan biaya kehandalan yang dilakukan
administrasi selain yang sudah pegawai UPTD Dinas Perhubungan
ditetapkan),dari hasil penelitian Informasi dan Komunikasi
kemudahan yang diberikan petugas Kabupaten Kampar
kepada masyarakat dianggap e. Kenyamanan yang dimaksud disini
cukup baik karena fasilitas meliputi: kepastian petugas(ada
kemudahan itu tidak terlaksana kejelasan berapa lama penyelesaian
dengan sangat baik, surat yang diurus), kejelasan
c. kepedulian disini meliputi: informasi pelayanan(ada informasi
keramahan petugas(menghadapi yang jelas jika terjadi
masyarakat dengan senyum keterlambatan) , tersedia areal
menghargai siapapun yang datang parkir yang aman, tidak ada calo
beurusan tanpa pilih kasih), sikap /perantara dalam pengurusan surat
sabar petugas menghadapi ±surat yang dibutuhkan oleh
masyarakat(tidak emosi dalam masyarakat.berdasarkan tanggapan
menjawab jika masyarakat responden mengenai kenyamanan
bertanya, tidak besikap ketus pada yang diberikan Pegawai cukup
masyarakat yang baru datang), baik, hal ini dikarenakan terdapat
petugas memiliki kemampuan calo yang berasal dari petugas itu
dalam menyelesaiakan keluhan sendiri, kemudian jika terjadi
masyarakat(berusaha memahami kerlambatan penyelesaian surat
masalah masyakat,petugas yang dibutuhkan masyarakat tidak
berusaha membantu jalan keluar ada pemberitahuan ulang kapan
permasalahan masyarakat) . secara dapat diselesaikan oleh petugas.
umum hasil penelitian tentang f. Kepercayaan yang dimaksud disni
pelayanan dilihat dari kepedulian meliputi: waktu penyelesaian yang
kurang baik, hal ini dilihat dari dijanjikan benar terlaksana, adanya
jawaban responden, kepedulian hubungan yang baik antara petugas
petugas terhadap masyarakat tidak dengan masyarakat. Dari hasil
maksimal karena masih terdapat penelitian tanggapan responden
keluhan masyarakat tentang peugas menunjukkan masih cukup baik hal
yang masih tidak ramah, ketus ini dianggap kalau petugas masih
terhadap masyarakat, dan petugas belum bisa menyelesaikan sesuai
hanya baik terhadap orang-orang dengan apa yang dijanjikan masih
yang mau membayar lebih/bonus sering terlambat seperti surat
tambahan dari ketetapan. seharusnya selesai dalam waktu 1
d. kehandalan yang dimaksud disini sampai 2 hari akan tetapi sering
meliputi: kecepatan memberikan selesai dalam wwaktu 1 minggu
pelayanan(tidak mengukur-nguur bahkan lebih. Sedangkan pada
waktu), ketepatan waktu dalam pasca pemekaran
penyelesaian(, kemampuan 1. Dari hasil penelitian yang
menggunakan komputer/mesin dilakukan tentang fungsi
tik.dari hasil penelitian pemerintah dalam memberikan
menunjukkan tanggapan responden pelayanan kepada publik untuk
bahwa kehandalan petugas dalam kasus uji kelayakan kendaraan pada
memberikan pelayanan kepada UPTD Dinas perhubungan
masyarakat sudah dinilai baik, Informasi dan Komunikasi
karena secara garis besar dari tiga Kabuapten Kampaer dinilai dari
pertanyaan yang diajukan rata ±rata Tanggapan masyarakat mengenai
menyatakan baik. Artinya pelayanan dianggap cukup baik

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 11


karena masih terdapat kelemahan- Tinggal Landas, PT. Rineka
kelemahan yang dirasakan Cipta, Jakarta
masayarakat dari pelayanan yang
diberikan pegawai dan terlalu Garna, . (1996). Ilmu- Ilmu Sosial, Dasar
banyak birokrasi yang harus Konsepsi. Bandung: PPU
dilalui, sedangkan keinginan Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen
masyarakat bisa selesai dengan Kualitas Dalam Industri Jasa.
cepat, dikarenakan masyarakat PT.Gramedia Pustaka Utama.
harus segera mengoperasikan Jakarta.
kendaraannya guna untuk mencari
nafkah dan lainnya. sehingga sulit Hidayat, Sucherly, 1986, Peningkatan
untuk bolak-balik ke kantor untuk Produktivitas Organisasi
berurusan. Ditambah lagi Pemerintah, Pustaka
kurangnya tenaga petugas berada JayaJakarta.
ditempat, waktu penyelesaian uji
kelayakan memakan waktu yang Hamidi, Jasim, 1999, Penerapan Azas-
cukup lama tidak sesuai dengan Azas umum Penyelenggaraan
ketentuan yang dijanjikan. Pemerintahan Yang Layak
(AAUPL)Di Lingkungan
Peradilan Administrasi
Saran
1. Dalam peningkatan pelayanan Indonesia(Upaya
diharapkan UPTD Dinas 0HQXMX´&OHDQ $QG 6WDEOH
Perhubungan Infoamsi dan *RYHUQPHQW´ %DQGXQJ &LWUD
Komunikasi Kabupaten Kampar Aditya BaktiTjiptono, Fandy.
sebaiknya segera menambah 1996. Prinsip-Prinsip Total
sumber daya manusia yang Quality Service. PT. Andi
memiliki kompetensi sesuai Yogyakarta.
kebutuhan UPTD Dinas
Perhubungan Informasi dan _____________, 1990, Total Quality
komunikasi Kab. Kampar. Manajemen, Ofest, Yogyakarta
2. Melakukan penyuluhan kepada
masyarakat terhadap kepentingan
kantor UPTD Dinas Perhubungan Lovelock, 1994, Service Quality, PT.
Informasi dan Komunikasi dan Gramedia, Jakarta
persyaratan serta prosedur yang Kotler, Philip, 1994. Manajemen Kualitas
berlaku dalam pelaksanaan Pelyanan. PT. Gramedia, Jakarta.
pelayanan, sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman antara petugas Komorotomo, 1996, Ilmu Negara, Gaya
dengan masyarakat Media Pratama, Jakarta
Monang Sitorus, 2009. Manajemen Publik.
Unpad Press, Bandung.
Daftar Pustaka Martani, 1995, Perencanaan Stratejik
dalam Organisasi. PMJ. Jakarta
Draha, 2000, ilmu Pemerintahan Jilid I ,
Institut Ilmu Pemerintahan.UGM Parasuraman, 2001. Service Quality.
Rajawali Press, Jakarta.
_____, 1995, Pembangunan Masyarakat
Mempersiapkan Masyarakat Rasyid, 2000, Makna Pemerintahan, PT.
Mutiara Sumber Widya, jakarta

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 12


Soerjono Soekanto, 1993, Mengenal
Sosiologi Hukum, Cetakan Ke VI Peraturan Daerah Kabupaten Kampar
Nomor 4 Tahun 2002 Tentang Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor
Supriatna, Tjahya, 1996, Administrasi
Birokrasi dan Pelayanan Publik,
PT. Mutiara, Jakarta.
Sudarsono, 1998, Beberapa Perspektif
Pelayanan Prima, Bisnis, Raja
Grafindo, Jakara
Sudarsono, dkk, 1997, Privatisasi
Pelayanan Prima-Membangun
Visi dan Orientasi Manajemen
Pembangunan Nomor
19/V/4/1997.
Umar, Husein, 2003. Metode Penelitian
Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,
Cet Ke 6: PT: Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Vinsent, Gasper, 1997, Manajemen
kualitas, Penerapan Konsep,
Kualitas Manajemen Bisnis
Total, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Triguno,1997, Budaya Kerja, PT. Golden
Terayon Press, Jakarta
Thoha, Miftah, 1995, Dimensi prima
Administrasi Negara , FISIP, Yogyakarta
Tjipton, Fandy, 2000, Manajemen Jasa,
Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta

Sumber Dokumen :

Standar Operasional Prosedur Pelayanan


Pengujian Kendaraan Bermotor
Kabupaten Kampar , 2005, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kampar

Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009


Tentang Pelayanan Publik

Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009


Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun
1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi

Jom FISIP Volume 1 No. 2 Oktober 2014 13

You might also like