You are on page 1of 6

Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems

http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020


DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

Segmentasi Konsumen Berdasarkan Model Recency, Frequency, Monetary


dengan Metode K-Means

Consumer Segmentation Based on Recency, Frequency, Monetary Models


with the K-Means Method
Atik Febriani1*, Syahfara Ashari Putri1
1
Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jl. DI Panjaitan No.128, Purwokerto
Kidul, Banyumas 53147, Indonesia

Diterima: 4 Mei, 2020 / Disetujui: 24 Juli, 2020

ABSTRACT
A good company is a company that is responsive to market changes and opportunities by utilizing existing data
and information. Company data and information can come from internal or external sources. One of the internal
data sources that can be utilized is customer data. This data will be used as the basis for determining customer
segmentation. Segmentation is a process to determine customer characteristics with certain similarities, making
it easier to extract information related to profitable customers. Customer business behavior can be seen from
recency (last transaction period), frequency (number of transactions), and monetary (rupiah issued) or known as
RFM analysis. The effective RFM analysis helps achieve the implementation of customer relationship
management because this model is an important facility in measuring the profitability of customer value. To
consider this RFM model, researchers use clustering which assumes that customers are in the same cluster, then
consider customers with customers in the cluster. This clustering will display customer segmentation. This
clustering method uses K-Means clustering. From the results of data processing, 3 clusters were formed from 25
customer data. Based on the clusters formed, it can be concluded that customer purchases have a different pattern.
Clusters included in the segment of potential customers are cluster 1. Clusters are needed to get customers who
previously had low R, high F, and high M values. While the strategy that needs to be improved is cluster 2.

Keywords: Recency Frequency Monetary Model, K-Means clustering, Customer Relationship Management,
Consumer segmentation

ABSTRAK
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang responsif pada perubahan dan peluang pasar dengan cara
memanfaatkan data dan informasi yang ada. Data dan informasi perusahaan bisa berasal dari sumber internal
maupun ekternal. Salah satu sumber data internal yang dapat dimanfaatkan adalah data pelanggan. Data tersebut
akan digunakan sebagai dasar dalam penentuan segmentasi pelanggan. Segmentasi merupakan proses untuk
mengetahui karakteristik pelanggan dengan kesamaan tertentu, sehingga mempermudah penggalian informasi
terkait pelanggan yang profitable. Perilaku bisnis pelanggan dapat dilihat dari recency (rentang waktu transaksi
terakhir), frequency (jumlah transaksi), dan monetary (rupiah yang dikeluarkan) atau dikenal dengan analisis
RFM. Analisis RFM secara efektif membantu tercapainya implementasi customer relationship management
karena model ini merupakan salah satu sarana penting dalam mengukur profitabilitas nilai pelanggan. Untuk
menguji model RFM ini, peneliti menggunakan klasterisasi yang menggunakan asumsi bahwa jika pelanggan
berada pada klaster yang sama maka dianggap perilaku pelanggan sama dengan pelanggan yang ada di dalam
klaster tersebut. Klasterisasi tersebut akan menunjukkan segmentasi pelanggan. Metode klasterisasi ini
menggunakan K-Means clustering. Dari hasil pengolahan data, terbentuk 3 klaster yang terbentuk dari 25 data
pelanggan. Berdasarkan klaster yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa bahwa perilaku pembelian pelanggan
memiliki pola yang berbeda-beda. Klaster yang termasuk dalam segmen pelanggan potensial adalah klaster 1.
Klaster tersebut perlu dipertahankan agar pelanggan tersebut tetap memiliki nilai R yang rendah, F yang tinggi
dan M yang tinggi. Sementara itu, klaster yang perlu ditingkatkan lagi strateginya adalah kluster 2.

Kata Kunci: Model Recency Frequency Monetary, K-Means clustering, Customer Relationship Management,
Segmentasi konsumen

*
email: atik@ittelkom-pwt.ac.id

52 | J I E M S
Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems
http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020
DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

1. PENDAHULUAN (Wilujeng, Suyoto dan Rembulan, 2019;


Gaya hidup paraktis dan cepat telah Rowena, Wilujeng dan Rembulan, 2020). Pada
menjadi ciri khas gaya hidup manusia modern. penelitian ini kinerja perusahaan dipandang dari
Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah sudut pandang konsumen. Konsumen yang puas
tentang cara orang mencuci pakaian. Kebutuhan akan cenderung melakukan pembelian kembali
mencuci pakaian merupakan salah satu terhadap produk yang ditawarkan. Penelitian
kebutuhan utama dalam suatu keluarga. Cara sebelumnya menemukan bahwa konsumen
mencuci pakaian mulai ditinggalkan karena menginginkan kualitas pelayanan yang lebih
adanya teknologi baru yaitu mesin cuci. Namun, dibandingkan dengan kualitas pelayanan yang
mesin cuci belum pasti dimiliki oleh setiap diterima saat ini (Wilujeng dan Rembulan,
individu atau setiap keluarga. Perubahan gaya 2019).
hidup, tuntutan pekerjaan, kesibukan Perusahaan yang baik adalah perusahaan
mahasiswa, dan kesibukkan rumah tangga yang responsif pada perubahan dan peluang
menyebabkan waktu mencuci pakaian, pasar dengan cara memanfaatkan data dan
menjemur pakaian, dan menyetrika pakaian informasi yang ada. Data dan informasi
hampir tidak ada. Alternatif lain untuk perusahaan bisa berasal dari sumber internal
menyelesaikan masalah ini yaitu dengan maupun ekternal. Salah satu sumber data
memanfaatkan jasa laundry. Jasa laundry yaitu internal yang dapat dimanfaatkan adalah data
jasa mencuci dan menyetrika pakaian. Jumlah pelanggan.
jasa laundry dari tahun ke tahun berbanding Data pelanggan dapat dimanfaatkan untuk
lurus dengan meningkatnya jumlah pelanggan melakukan strategi pemasaran produk dan jasa
yang ingin menggunakan jasa laundry. Setiap dengan tepat ke tiap segmen pelanggan.
penyedia layanan seyogyanya menawarkan Segmentasi pelanggan merupakan elemen yang
berbagai keunggulan kepada pelanggan agar digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan
perusahaan dapat terus bertahan dalam dalam fase pertama CRM yaitu akuisisi
persaingan dengan perusahaan pesaing pelanggan (Ngai, Xiu dan Chau, 2009). Akuisisi
(Wilujeng et al., 2019). pelanggan tidak lagi berlaku jika pelanggan
Konsumen akan membeli suatu produk tersebut sudah melakukan pembelian
atau jasa sebagai solusi atas permasalahan yang produk/jasa sebelumnya, atau yang biasa disebut
dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah dengan retensi pelanggan. Retensi pelanggan
yang muncul, konsumen tidak dapat merupakan strategi pasca penjualan yang
menentukan produk atau jasa yang akan dibeli. dibutuhkan untuk menciptakan loyalitas dari
Kondisi ini diawali dari pengenalan kebutuhan hasil akusisi pelanggan baru tersebut. Loyalitas
konsumen itu sendiri. Pada kondisi ini, akan dicapai jika kebutuhan pelanggan
konsumen mengetahui produk atau jasa apa terpenuhi. Penelitian sebelumnya membahas
yang dibutuhkan (Hidayat, 2016). Problem pemenuhan permintaan pelanggan dengan
recognition dimulai dari pengenalan kebutuhan melakukan rekayasa pada jaringan distribusi
(need recognition). Konsumen akan melihat dua (Rembulan et al., 2020).
kondisi yaitu kondisi ideal dan kondisi nyata. Segmentasi pelanggan adalah praktik
Konsumen akan memerhatikan adanya mempartisi pelanggan menjadi himpunan
perbedaan atau gap antara kondisi nyata dengan bagian yang homogen sehingga masing-masing
kondisi yang diinginkannya. Pada tahap ini, subset dapat ditangani sebagai khalayak
muncul adanya rasa tidak puas akan kondisi pemasaran yang unik (Buttle dan Maklan,
sekarang. Ketika konsumen menyadari adanya 2015). Pengelompokan data adalah teknik
masalah need recognition maka konsumen akan eksplorasi sekaligus analisis deskriptif untuk
mencari kondisi ideal yang sesuai dengan mempelajari berbagai jenis kumpulan data,
harapan dan keinginannya (San dan termasuk perilaku konsumen (Arunachalam dan
Yazdanifard, 2014). Persepsi pelanggan yang Kumar, 2018). Perilaku konsumen tidak hanya
terbentuk diharapkan bersifat positif agar didasarkan pada standar hidup pelanggan,
dampak yang baik secara berkelanjutan dapat namun juga berdasarkan preferensi membeli
tercipta (Rembulan, 2018). produk/jasa dan tren pembelian yang pernah
Penelitian terdahulu membahas tentang dilakukan. Segmentasi pelanggan digunakan
kinerja perusahaan dari sudut pandang karyawan untuk mengukur nilai pelanggan (customer

53 | J I E M S
Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems
http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020
DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

value) sehingga perusahaan bisa menentukan 2. METODOLOGI


pelanggan yang memberikan keuntungan yang 2.1. Model RFM
besar dan pelanggan yang tidak memberikan Data yang digunakan dalam penelitian ini
keuntungan. Hal ini dibedakan karena tidak adalah data historis transaksi yang ada pada
semua pelanggan dilayani dan dipertahankan Laundry XYZ. Data tersebut memuat jumlah
oleh perusahaan. Jika pelanggan tersebut tidak kiloan baju, jumlah pengeluaran dan intensitas
memberikan kontribusi berupa keuntungan melakukan transaksi di Laundry XYZ.
kepada perusahaan maka perusahaan tidak perlu Model RFM terdiri dari 3 variabel yaitu:
memberikan perhatian dan mengeluarkan biaya a. Recency (R) yaitu tanggal terakhir transaksi
dalam mempertahankannya. yang dilakukan pelanggan pada perusahaan
Customer value dikenal dengan nama selama periode analisis.
Lifetime Value (LTV), Customer Lifetime Value b. Frequency (F) adalah jumlah transaksi yang
(CLV), Customer Equity (CE) dan Customer dilakukan oleh pelanggan pada perusahaan
Profitability (CP) (Kim et al., 2006). Analisis selama periode yang dianalisis.
CLV ini berguna dalam memprediksi total c. Monetary (M) yaitu jumlah uang yang
pendapatan bersih perusahaan yang dapat dikeluarkan pelanggan untuk perusahaan
diharapkan yang berasal dari pelanggan. selama periode analisis.
Penelitian sebelumnya melakukan klasterisasi Data Laundry XYZ berupa nilai transaksi,
terhadap konsumen produk finansial di Kuwait jumlah transaksi dan jumlah uang akan
(Al-Salem dan Mostafa, 2019). Penelitian dikelompokkan berdasarkan model R, F dan M.
sebelumnya membahas segmentasi pasar
berdasarkan penggunaan, persepsi dan 2.2. Metode K-Means Clustering
keyakinan (Arunachalam dan Kumar, 2018). Metode K-Means adalah metode yang
Penelitian ini menggunakan model Recency, dikategorikan ke dalam metode klasterisasi
Frequency dan Monetary (RFM). partisi. Algoritma ini paling banyak digunakan
Model RFM ini diperkenalkan pertama dalam CRM dan pemasaran (Kandeil, Saad dan
kali oleh Arthur Huges dan telah banyak Youssef, 2014). Hal ini disebabkan karena
digunakan oleh industri manufaktur, peritel dan algoritma ini memiliki kesederhanaan dan
industri jasa. Model RFM secara efektif kemudahan dalam menggunakannya dan
membantu tercapainya Customer Relationship pengguna bisa menentukan sendiri jumlah
Management (CRM) karena model ini klasternya. K-Means Clustering dimulai dengan
merupakan salah satu sarana penting dalam memilih sejumlah nilai klaster awal sesuai
mengukur profitabilitas nilai pelanggan (He dan dengan jumlah yang diinginkan dan kemudian
Li, 2016). Perusahaan hendaknya dapat objek digabungkan ke dalam klaster-klaster
memahami hal yang diinginkan pelanggan tersebut.
terhadap jasa yang diberikan (Wilujeng, Mengelompokkan data dengan metode K-
Rembulan dan Regina, 2019). Untuk menguji Means clustering dilakukan dengan algoritma
model RFM ini, peneliti menggunakan sebagai berikut:
klasterisasi yang menggunakan asumsi bahwa 1. Menentukan jumlah kelompok yang akan
jika pelanggan berada pada klaster yang sama dibentuk.
maka dianggap perilaku pelanggan sama dengan 2. Mengalokasikan data ke dalam kelompok
pelanggan yang ada di dalam klaster tersebut. yang sudah terbentuk secara acak.
Klasterisasi tersebut akan menunjukkan 3. Menghitung pusat kelompok dari data yang
segmentasi pelanggan. Klasterisasi pada ada di masing-masing kelompok. Lokasi
penelitian ini menggunakan metode K-Means centroid setiap kelompok diambil dari rata-
clustering yang membagi data menjadi beberapa rata semua nilai data dari setiap fiturnya. Jika
segmen. Algoritma K-Means clustering telah M menyatakan jumlah data dalam sebuah
banyak digunakan pada penelitian sebelumnya kelompok, i menyatakan fitur ke-i dalam
dalam melakukan segmentasi pelanggan (Panuš sebuah kelompok, dan p menyatakan dimensi
et al., 2016). data, maka persamaan untuk menghitung
centroid fitur ke-i digunakan persamaan (1).

54 | J I E M S
Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems
http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020
DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

𝑀 pelanggan dan anggota klaster 3 berjumlah 2


1
1
𝐶 = ∑ 𝑋𝑗 (1) pelanggan. Karakteristik dari masing-masing
𝑀 klaster ditunjukkan pada Tabel 3.
𝑗=1

Persamaan (1) dilakukan sebanyak p dimensi Tabel 3. Karakteristik RFM


dari i = 1 sampai dengan i = p. Klaster Karakteristik RFM
4. Mengalokasikan masing-masing data ke 1 R↓ F↑ M↑
centroid terdekat. Salah satu yang dapat 2 R↓ F↓ M↓
digunakan adalah teknik pengukuran jarak 3 R↑ F↓ M↑
atau yang biasa disebut dengan Euclidean
Distance, seperti ditunjukkan pada
persamaan (2). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
1. Segmen 1 yaitu recency (R) rendah artinya
𝑑 = √(𝑋1 − 𝑋2 )2 + (𝑌1 − 𝑌2 )2 (2)
bahwa pelanggan pada segmen ini baru-baru
ini melakukan transaksi, frequency (F) tinggi
Pada penelitian ini, akan digunakan SPSS artinya ini merupakan pelanggan yang
sebagai alat bantu dalam penyelesaian K- tergolong sering melakukan transaksi serta
Means. monetary (M) tinggi yang artinya jumlah
uang yang dibelanjakan rata-rata tinggi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Segmen 2 yaitu recency (R) yang rendah
3.1. Model RFM artinya baru-baru ini melakukan transaksi,
Data yang digunakan dalam penelitian ini frequency (F) rendah artinya ini merupakan
adalah data transaksi selama enam bulan, pelanggan yang jarang melakukan transaksi
dengan total transaksi sebanyak 464 dari 25 data dan monetary (M) rendah yang artinya
member. Selanutnya akan dicari nilai minimal jumlah uang yang dibelanjakan relatif kecil.
dan maksimal dari masing-masing variable R,F 3. Segmen 3 yaitu pelanggan yang memiliki
dan M. Hasil Penilaian minimal dan maksimal recency (R) yang tinggi artinya bahwa
dari data pelanggan berdasarkan model RFM. pelanggan pada segmen ini sudah lama tidak
melakukan transaksi, frequency (F) tinggi
Tabel 1. Penilaian Model RFM yang artinya sering melakukan transaksi dan
Variabel Minimal Maksimal Rata-rata monetary (M) tinggi artinya bahwa segmen
Recency 3 45 22.6 ini merupakan segmen yang jumlah
Frequency 5 27 18.56 transaksinya tinggi.
Monetary 204,000 585,000 343,710
4. SIMPULAN
Setelah hal tersebut di atas akan dilakukan Penelitian ini menghasilkan 3 klaster
penentuan jumlah klaster dalam penentuan yang terbentuk dengan menggunakan metode K-
segmen pelanggan dengan menggunakan SPSS. means clustering dengan menggunakan SPSS.
Dari data yang ada, akan dibentuk menjadi 3 Berdasarkan klaster yang terbentuk, dapat
klaster. Pengolahan data menggunakan K- disimpulkan bahwa bahwa perilaku pembelian
Means clustering pada SPSS. Hasil yang pelanggan memiliki pola yang berbeda-beda.
diperoleh ditunjukkan pada Tabel 2. Klaster yang termasuk dalam segmen pelanggan
potensial adalah klaster 1. Klaster tersebut perlu
Tabel 2. Initial Cluster Center dipertahankan agar pelanggan tersebut tetap
Cluster memiliki nilai R yang rendah, F yang tinggi dan
1 2 3 M yang tinggi. Sementara itu, klaster yang perlu
Recency 9 15 44 ditingkatkan lagi strateginya adalah klaster 2.
Frequency 20 17 26 Perlu dilakukan kajian lebih mendalam terkait
Monetary 360,000 204,000 585,000 peta demografis dan profil pelanggan untuk
dapat menentukan strategi yang lebih tepat.
Berdasarkan pengolahan data tersebut, Penelitian selanjutnya dapat
diketahui anggota klaster 1 berjumlah 13 menggunakan metode klasterisasi yang lain
pelanggan, anggota klaster 2 berjumlah 10 karena setiap metode klasterisasi memiliki

55 | J I E M S
Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems
http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020
DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

perbedaan performa (Arunachalam dan Kumar, Applications, 36, hal. 2592–2602. doi:
2018). Hasil metode klasterisasi yang baik akan 10.1016/j.eswa.2008.02.021.
mampu memberikan pengetahuan bagi Panuš, J. et al. (2016) “Customer Segmentation
perusahaan dalam memberikan perlakuan Utilization for Differentiated Approach,”
terhadap konsumen tertentu. in The International Conference on
Information and Digital Technologies,
DAFTAR PUSTAKA hal. 227–233. doi:
Al-Salem, F. dan Mostafa, M. M. (2019) 10.1109/DT.2016.7557178.
“Clustering Kuwaiti Consumer Attitudes Rembulan, G. D. (2018) “Faktor-faktor yang
Towards Sharia-compliant Financial Memengaruhi Getok Tular pada Usaha
Products: A Self-organizing Maps Restoran Waralaba di Jakarta,” Jurnal
Analysis,” International Journal of Bank Pengabdian dan Kewirausahaan, 2(1),
Marketing, 37(1), hal. 142–155. doi: hal. 17–28.
10.1108/IJBM-09-2017-0198. Rembulan, G. D. et al. (2020) “Optimalisasi
Arunachalam, D. dan Kumar, N. (2018) Panjang Jaringan Pipa Air Bersih di DKI
“Benefit-based Consumer Segmentation Jakarta Menggunakan Minimum
and Performance Evaluation of Clustering Spanning Tree,” Jurnal Intech, 6(1), hal.
Approaches: An Evidence of Data-driven 75–87. doi: 10.30656/intech.v6i1.2164.
Decision-making,” Expert Systems with Rowena, J., Wilujeng, F. R. dan Rembulan, G.
Applications. Elsevier Ltd, 111, hal. 11– D. (2020) “Pengaruh Kualitas Layanan
34. doi: 10.1016/j.eswa.2018.03.007. dalam Menciptakan Kepuasan Publik di
Buttle, F. dan Maklan, S. (2015) Customer Kantor Pelayanan Publik, Jakarta Utara,”
Relationship Management Concept and Journal of Industrial Engineering and
Technologies. 3 ed. New York: Management Systems, 13(1), hal. 27–34.
Routledge. doi: 10.30813/jiems.v13i1.2083.
He, X. dan Li, C. (2016) “The Research and San, Y. W. dan Yazdanifard, R. (2014) “How
Application of Customer Segmentation Consumer Decision Making Process
on E-commerce Websites,” in Differ from Youngster to Older
International Conference on Digital Consumer Generation,” Journal of
Home. doi: 10.1109/ICDH.2016.050. Research in Marketing, 2(2), hal. 151–
Hidayat, R. (2016) “Faktor-faktor yang 156.
Mempengaruhi Consumer Decision Wilujeng, F. R. et al. (2019) “Meningkatkan
Making Process (Studi Kasus Rumah Kepuasan Pelanggan pada Dua Bisnis E-
Makan Bebek Sinjay Madura),” Journal Commerce Terbesar di Indonesia dengan
of Industrial Engineering and Menggunakan Analisis Servqual dan
Management Systems, 9(2), hal. 77–95. IPA,” in Prosiding Seminar Nasional
Kandeil, D., Saad, A. dan Youssef, S. M. (2014) Sains dan Teknologi. Jakarta: Fakultas
“A Two-phase Clustering Analysis for Teknik Universitas Muhammadiyah
B2B Customer Segmentation,” in Jakarta, hal. 1–9.
Proceedings International Conference on Wilujeng, F. R. dan Rembulan, G. D. (2019)
Intelligent Networking and Collaborative “Perancangan Model Kualitas Pelayanan
Systems, hal. 221–228. doi: Puskesmas dengan Metode Importance
10.1109/INCoS.2014.49. Performance Analysis (IPA) dan Quality
Kim, S.-Y. et al. (2006) “Customer Function Deployment (QFD),” Jurnal
Segmentation and Strategy Development Intech, 5(2), hal. 43–50. doi:
Based on Customer Lifetime Value: A 10.30656/intech.v5i2.1675.
Case Study,” Expert SYstems with Wilujeng, F. R., Rembulan, G. D. dan Regina,
Applicatons, 31, hal. 101–107. doi: T. (2019) “Pengukuran Kualitas Layanan
10.1016/j.eswa.2005.09.004. dengan Metode Service Quality pada
Ngai, E. W. T., Xiu, L. dan Chau, D. C. K. Puskesmas Jakarta Utara,” in Prosiding
(2009) “Application of Data Mining Seminar Nasional Teknik Industri.
Techniques in Customer Relationship Lhokseumawe: Universitas Malikussaleh.
Management: A Literature Review and Wilujeng, F. R., Suyoto, Y. T. dan Rembulan, G.
Classification,” Expert Systems with D. (2019) “Dampak Faktor Motivasi

56 | J I E M S
Versi Online: Journal of Industrial Engineering and Management Systems
http://journal.ubm.ac.id/index.php/jiems Vol. 13, No. 2, 52-57, 2020
DOI: 10.30813/jiems.v13i2.2274 ISSN 1979-1720
Hasil Penelitian E-ISSN 2579-8154

terhadap Performa Kerja Layanan Universitas Malikussaleh, hal. 2–7.


Publik,” in Prosiding Seminar Nasional
Teknik Industri. Lhokseumawe:

57 | J I E M S

You might also like