Professional Documents
Culture Documents
Kitab Suci Dan Hoax: Pandangan Alquran Dalam Menyikapi Berita Bohong
Kitab Suci Dan Hoax: Pandangan Alquran Dalam Menyikapi Berita Bohong
Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw
ISSN 2502-3489 (online) ISSN 2527-3213 (print)
Luthfi Maulana
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta, Indonesia
E-mail: luthfy.maulana@gmail.com
_________________________
Abstract
The raising of hoax phenomenon in the social media is very excessive, especially the impact has been divisive
Muslims, whereas the roots of the emergence of the hoax itself is nothing but the influence of global development
and the advancement of science and technology, so that humans are pampered with a variety of sophisticated
facilities, these facilities cause human beings entitled to freedom of expression. It is this freedom which gives birth
to human communication with others indefinitely, even with the media of a person free to express public opinion,
through this, one becomes free in exploring the interests of each, especially in realizing a mission of existence by the
interests of a particular group, on this basis, regardless of how the impact of the hoax itself works, the groups
produce and circulate the hoax news in the public sphere. In response, this study focuses on the Quranic view of the
phenomenon of hoax or hoax. Through this descriptive method, this study confirms that the Qur'an as a guideline for
Muslims needs to be re-dialled to the Islamic society of today, so through the Qur'an we can see how the hoax itself
has been described in it, and how we as Muslims can work to avoid the plague of the hoax itself.
Keywords:
Hoax phenomenon; Alquran;hoax.
__________________________
Abstrak
Mewabahnya fenomena hoax atau berita bohong di media akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Salah satu dam-
paknya adalah berakibat pada perpecahan di kalangan umat Islam. Padahal akar dari munculnya hoax bersumber
dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. Manusia dimanjakan dengan berbagai
fasilitas yang canggih. Fasilitas inilah yang membuat manusia mendapatkan kebebasan dalam mengeluarkan penda-
pat. Sebuah bentuk kebebasan yang melahirkan komunikasi tanpa batas. Melalui media, seseorang bebas mengeluar-
kan pendapat di ruang publik. Siapapun menjadi bebas dalam mengeksplorasi kepentingan masing-masing, terlebih
dalam mewujudkan sebuah kepentingan kelompok tertentu, Tanpa melihat dampaknya, kelompok tersebut mempro-
duksi dan mensirkulasikan berita hoax itu di masyarakat. Kajian ini memfokuskan pada pandangan Alquran tentang
fenomena berita bohong atau hoax. Melalui metode deskriptif, kajian ini menegaskan bahwa Alquran sebagai pedo-
man umat Islam perlu didialogkan kembali dengan masyarakat Islam masa kini. Melalui Alquran, kita bisa melihat
bagaimana sikap menghadapi berita bohong sehingga bisa menghindarkan diri darinya.
Kata Kunci:
Fenomena hoax; Alquran;berita bohong.
__________________________
DOI: 10.15575/jw.v2i2.1678
Received: October 2017; Accepted: December 2017; Published: December 2017
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
210 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
Christopher Chang &M. Eric Gershwin,9 deceive someone by making them believe so-
B.Jongman & J.Van Der Dennen,10 Sheila mething which has been maliciously or mis-
Kasperek & Bethany Messersmith.11 Peter chievously fabricated” (memperdaya beberapa
Suwarno12, Ratna Istriyani And Yuliatun,13 orang dengan membuat mereka percaya
Ricky Firmansyah14, Ratna Istriyani dan Nur sesuatu yang telah dipalsukan). Sedangkan
Huda Widiana.15 Melalui kajian pandangan dalam bentuk kata benda, hoax diartikan seba-
Alquran tentang berita bohong ini harapkan gai “trick played on somebody for a joke”
dapat memberikan pemahaman di kalangan (bermain tipu muslihat dengan orang lain
masyarakat Islam tentang bahayanya hoax dan untuk bercanda) atau “anything deliberately
dapat mengarahkan umat Islam menuju intended to deceive or trick” (apapun yang
kehidupan yang lebih baik. dengan sengaja dimaksudkan untuk menipu
orang lain).17 Adapun dalam istilah bahasa
B. HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia, hoax merupakan kata serapan yang
1. Mewabahnya Fenomena Hoax di Media sama pengertiannya dengan “berita bohong.”
Sosial Kemunculan hoax tak lepas dari perkem-
Hoax ialah “deceive somebody with a hoax” bangan teknologi media yang telah mengubah
(memperdaya banyak orang dengan sebuah alat-alat komunikasi menjadi lebih cepat
berita bohong).16 Ia dipahami juga dengan “to membentuk apa yang sering kali disebut seba-
gai kampung global (global village).18 Kece-
patan alat-alat komunikasi berpengaruh pada
Cry Wolf Hypothesis,” Journal of Public Health in
tumbuhnya media sosial. Ia secara substansial
Africa 3, no. 14 (April 26, 2012), 52, telah mengubah cara komunikasi antara
doi:10.4081/jphia.2012.e14. masyarakat dan individu.19 Sebuah komunika-
9
Christopher Chang and M. Eric Gershwin, “Mold si dan informasi dapat tersebar secara cepat,
Hysteria: Origin of the Hoax,” Clinical and bahkan tak ada batasan tertentu, sehingga
Developmental Immunology 12, no. 2 (2005), 151,
doi:10.1080/17402520500131409.
semua masyarakat bebas mengeluarkan
10
B. Jongman dan J. M. G. V. D. Dennen, “The pendapat. Semua menjadi lebih mudah dalam
Great „War Figures‟ Hoax: An Investigation in menerima, berbagi, dan memberi komentar
Polemomythology,” Default journal., 2005, melalui media sosial seperti facebook, twitter,
https://www.rug.nl/research/portal/publications/the- whatsapps, dan sebagainya. Informasi kemu-
great-war-figures-hoax(4e83c89c-f457-4f4e-9a48-
14d19820a064).html.
dian saling bertumpuk, berimplosif, dan ber-
11
Kasperek dan Messersmith, “The Library that ekplosif, karena direproduksi melalui opsi
Cried Wolf: Outcomes of a Banned Book Hoax on
Facebook.”
12
Peter Suwarno, “Depiction of Common Enemies
In Religious Speech: The Role Of The Rhetoric of
Identification And Purification in Indonesian Religious
Conflicts,” Walisongo 21, no. 1 (2013), 1, http://jour-
17
nal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/2 “Hoax,” Wiktionary, diakses pada 5 Oktober
34/215. 2017, https://en.wiktionary.org/wiki/hoax#English.
13 18
Ratna Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Jay W. Jensen Rivers and Theodore Peterson,
Overcome Islamophobia (Psychological and Media Massa Dan Masyarakat Modern, trans. Haris
Sociological Study),” QIJIS (Qudus International Munandar (Jakarta: Kencana, 2008), 346. Global
Journal of Islamic Studies) 4, no. 2 (27 November Village berarti dengan perantaraan media komunikasi
2016): 201–2017, doi:10.21043/qijis.v4i2.1759. modern, memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh
14
Firmansyah, “Web Klarifikasi Berita Untuk dunia merasakan kedekatan antara satu dan yang lain
Meminimalisir Penyebaran Berita Hoax.” dalam sebuah lingkaran, lihat Little John, Theories of
15
Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Human Communication, Fifth (New York: Wadsworth
Overcome Islamophobia (Psychological and Publishing Company, 1996), 324.
19
Sociological Study).” Jan H Kietzmann et al., “Social Media? Get
16
Oxford University, Oxford: Learner’s Pocket Serious! Understanding the Functional Building Blocks
Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 2011), of Social Media,” Business Horizons 54, no. 3 (May
211. 2011), 241, doi:10.1016/j.bushor.2011.01.005.
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 211
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
bagi (share) dan salin (copy) dalam sistem penyedia berita untuk mendapatkan pendapa-
media sosial.20 tan melalui situs asalnya. Ini tampaknya telah
Kebebasan mengeluarkan berita ini secara menjadi faktor utama sebagian besar produsen
tidak langsung kemudian menyebabkan mere- untuk mencari keuntungan dari adanya berita
baknya berita hoax dalam rangka membentuk hoax yang memang dibuat dengan sengaja.26
opini publik.21 Demi kepentingan tertentu, Kedua, beberapa penyedia berita hoax berusa-
berita hoax bisa digunakan untuk saling me- ha untuk mendukung ideologi yang diusung-
nyerang, menuduh, melakukan stereotypes, nya dengan menyerang kelompok oposisi
bahkan untuk mengklaim bahwa sebuah ke- yang menjadi rivalnya.27 Misalnya, penyedia
lompok atau pun agama tertentu yang paling berita sayap kanan mengidentifikasi dirinya
unggul dibandingkan yang lainnya.22 Media sebagai sayap kiri dan ingin mempermalukan
hadir menyampaikan sebuah informasi yang orang-orang di sayap kanan dengan menye-
tak terlepas dari berbagai kepentingan sosial barkan berita-berita hoax.28
dan politik. Pada akhirnya, media menjadi Selanjutnya, munculnya berita hoax ini
wadah bias kepentingan dari berbagai pihak.23 juga tak lepas dari beberapa alasan. Pertama,
Di satu sisi, media sudah menjadi komoditas turunnya pemasukan di media industri yang
informasi untuk memenuhi kebutuhan dan ke- disebabkan oleh kemudahan membuat website
ingintahuan masyarakat. Tetapi, di sisi lain serta lahan untuk konten platform periklanan.
media juga cenderung digunakan untuk kepen- Kedua, adanya rasa khawatir akan turunnya
tingan mendiskreditkan salah satu pihak demi reputasi media masa, sehingga untuk mening-
keuntungan tertentu. Itu semua dilakukan tan- katkan reputasi tersebut memunculkan berita
pa memerhatikan dampak sosial yang mung- hoax yang menghebohkan sebagai ajang me-
kin terjadi.24 ningkatkan reputasi. Ketiga, munculnya media
sosial, selain menjadi alat komunikasi modern,
2. Faktor Utama Pelaku Penyebaran Hoax juga menjadi ajang pencarian uang. Dengan
Faktor utama bagi pelaku penyebaran berita memunculkan berita yang menghebohkan,
hoax terkait dengan beberapa hal:25 Pertama, daya jual media sosial akan semakin banyak
artikel berita yang menarik menjadi viral di menghasilkan keuntungan. Keempat, terus
media sosial sehingga dapat menarik iklan dan menurunnya "kepercayaan" dari media
industri, sehingga memunculkan berita hoax
sebagai alternatif untuk mendapatkan daya
20
Ratna Istriyani and Nur Huda Widiana, “Etika tarik yang lebih. Kelima, munculnya faktor
Komunikasi Islam Dalam Membendung Informasi politik sebagai ajang untuk menurunkan
Hoax Di Ranah Publik Maya”, , Vol. 36. No. 2 (),” popularitas kelompok lain.29
Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 288–315 (2016), 296.
21
David Holmes, Teori Komunikasi: Media,
Teknologi, Dan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), 103.
22 26
Benedictus A Simangunsong, “Interaksi Samanth Subramanian, “Inside the Macedonian
Antarmanusia melalui Media Sosial Facebook Fake-News Complex,” Wired, diakses pada 9 Agustus
Mengenai Topik Keagamaan,” Jurnal Aspikom 3, no. 1 2017, https://www.wired.com/2017/02/veles-
(18 Juli 2016), 65, doi:10.24329/aspikom.v3i1.99. macedonia-fake-news/.
23 27
Joko Tri Haryanto, “Etika Islam Tentang Caitlin Dewey, “Facebook Fake-News Writer: „I
Pemberitaan Politik di Indonesia,” Yudisia 6, no. 1 Think Donald Trump is in the White House because of
(2015), 48, http://journal.stainkudus.ac.id/in- Me,‟” Washington Post, November 2016.
28
dex.php/Yudisia/article/view/1471. Laura Sydell, “We Tracked Down a Fake-News
24
Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Creator in the Suburbs. Here‟s What We Learned,”
Overcome Islamophobia (Psychological and National Public Radio, diakses pada 9 Agustus 2017,
Sociological Study).”, 203. https://www.npr.org/sections/alltechconsidered/2016/11
25
Hunt Allcott dan Matthew Gentzkow, “Social /23/503146770/npr-finds-the-head-of-a-covert-fake-
Media and Fake News in the 2016 Election,” Journal of news-operation-in-the-suburbs.
29
Economic Perspectives 31, no. 2 (Mei 2017), 217, Morris P. Fiorina dan Samuel J. Abrams,
doi:10.1257/jep.31.2.211. “Political Polarization in the American Public,” Annual
212 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 213
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
214 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
(hidup ditengah kaum mukmin). Janganlah tanya tentang kebenaran isu itu. Ayat ini
kamu menganggapnya baik atau buruk, menganjurkan mereka untuk melakukan
karena dengan demikian kamu dapat langkah positif, mengapa di waktu kamu
membedakan siapa yang munafik dan siapa mendengarnya (berita bohong), kamu selaku
yang kuat imannya (akan mendapatkan orang-orang mukminin dan mukminat tidak
balasan yang sesuai).40 berprasangka baik terhadap saudara-saudara
Dari penjelasan dan riwayat di atas, dapat mereka yang dicemarkan namanya, padahal
diambil sebuah pelajaran bahwa sebenarnya yang dicemarkan itu adalah bagian dari diri
kasus hoax yang melanda di Indonesia akhir- mereka sendiri, bahkan menyangkut Nabi
akhir ini bukanlah sesuatu yang baru. Jauh SAW. dan keluarga beliau. Dan mengapa
sebelumnya, pada masa Nabi Muhammad pun mereka tidak berkata, bahwa ini adalah suatu
sudah beredar serupa berita hoax. Bahkan kebohongan yang nyata, karena mereka
fenomena ini terjadi pada keluarga Nabi mengenal siapa Aisyah ra.41
Muhammad sendiri. Menanggapi hal itu, Allah Selanjutnya, lagi-lagi Alquran juga
memberikan sebuah jawaban kepada umat mengecam umatnya yang ikut andil dalam
Islam untuk tidak berbuat dalam kerugian menyebarkan berita hoax padahal ia belum
(menyebarkan berita bohong), dalam ayat tahu kebenaran dari sebuah berita tersebut.
selanjutnya, Alquran juga menjelaskan kem-
bali ancaman dan bahaya bagi orang-orang
yang terlibat dalam penyebaran berita bohong
tersebut.
Mengapa di waktu kamu mendengarnya
orang-orang mukminin dan mukminat tidak
bersangka baik terhadap diri mereka dan
berkata: “ini adalah satu dari berita bohong
yang nyata.” (QS, an-Nur 24: 12)
Ayat ini menjelaskan, bahwa ketika berita Dan seandainya bukan karena karunia
hoax itu tersebar, namun ada di antara kaum Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia
Muslimin yang terdiam, tidak membenarkan dan akhirat, niscaya kamu akan ditimpa
dan tidak pula membantah. Ada juga yang azab yang besar, disebabkan oleh pembi-
membicarakannya sambil bentanya-tanya, dan caraanmu tentang (berita bohong) itu,
ada pula yang tidak memercayainya dan ingatlah ketika kamu menerima (berita
menyatakan kepercayaan tentang kesucian bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu
Aisyah. Sehingga ayat ini diturunkan untuk katakana dari mulutmu itu apa yang tidak
memberikan peringatan kecaman terhadap kamu ketahui sedikitpun, dan kamu
orang-orang yang diam seakan membenarkan, menganggapnya remeh, padahal dalam
apalagi yang membicarakan sambil bertanya-
40 41
Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan
Keserasian Al-Quran, 294. Keserasian Al-Quran, 299.
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 215
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
pandangan Allah itu suatu perkara yang yang benar, akan menjaga kemurnian ajaran
besar. (QS. An-Nur 24: 14-15). Islam serta akan melahirkan keharmonisan
Dari penjelasan ayat ini, jelas bahwa anca- dalam pergaulan. Sebagaimana dijelaskan
man Allah betul-betul ditujukan kepada orang- dalam Alquran tentang keharusan untuk
orang yang terlibat dalam menyampaikan menyampaikan kebenaran, hal ini sebagai-
berita hoax, baik orang-orang yang sudah mana dijelaskan dalam QS. al-Ahzab 33: 70-
mengetahui berita hoax itu sendiri maupun 71.
belum mengetahuinya, istilah ini jika diana-
logikan pada zaman sekarang berarti orang-
orang yang ikut men-share berita-berita heboh
yang belum tentu kebenaranya, bahkan tahu
kevalidan atau tidak, apabila seseorang
tersebut ikut andil dalam menyampaikan berita
hoax, maka ia juga patut mendapatkan anca-
man azab Allah Karena walaupun perkara itu
terlihat remeh, tapi Allah menganggap perkera
itu besar, karena perkara ini sangat berkaitan
dengan menghancurkan keharmonisan hubu-
ngan sesama umat Islam.
42
Al-Shafi’i>, Al-Umm, Jilid 1. (Beirut: Daw al-
Jawad, t.th.), 208.
216 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
petunjuk kebenaran menuju jalan yang terang tidak menentramkan.51 Menyampaikan berita
benderang.43 benar tersebut berarti berkata benar dengan
Orang-orang yang beriman kepada Allah sebenar-benarnya istilah lainnya adalah me-
tidak akan berdusta, karena Islam jelas meng- nyampaikan berita dengan penuh kejujuran.52
ajarkan untuk menyampaikan kebenaran, baik
dari pribadi maupun kelompok/organisasi,44 b. Ber-tabayyun Setiap Menerima Berita
sehingga dapat menyampaikan sebuah berita Tuntutan umat Islam agar selalu melakukan
dengan penuh kebenaran, karena Islam meng- klarifikasi saat menerima berita sudah diatur
ajak masyarakat Muslim untuk menyampaikan dalam Alquran. Alquran mewajibkan umat
kebenaran,45 sebagaimana yang dicita-citakan Islam untuk melakukan tabayyun.
Islam.46 Dengan demikian, Islam mengajarkan
agar dalam menyampaikan sebuah berita hen-
daknya disampaikan dengan sesuai petunjuk
dan jalan yang benar.47 Terlebih dalam hal
memberikan informasi Alquran telah menye-
butnya dengan sebutan qawlan shadi>dan, yaitu
berkata benar atau berkomunikasi dengan baik
dalam berinteraksi sosial.48 Sehingga, umat
Islam dituntut untuk mencapai derajat kebe-
naran faktualitas dengan melakukan upaya Hai orang-orang yang beriman, jika datang
check-recheck, konfirmasi, dan akurasi.49 Hal kepadamu orang fasik membawa berita ma-
ini untuk menghindari terjadinya defamation ka periksalah dengan teliti (fa tabayyanu>),
(pencemaran nama baik), baik berupa libel agar kamu tidak menimpakan suatu musi-
(hasutan) maupun slander (fitnah).50 bah kepada suatu kaum tanpa megetahui
Terlebih, melalui Alquran Islam meng- keadaan yang menyebabkan kamu menye-
ajarkan umatnya untuk selalu menyampaikan sal atas perbuatan itu. (QS. Al-Hujurat 49:
berita dengan benar, karena menyampaikan 6).
kebenaran merupakan kunci dalam meraih Ayat tersebut merupakan anjuran kepada
kebehagiaan dan terhindar dari segala hal yang umat Islam yang beriman, agar berhati-hati
dalam menerima berita yang datangnya dari
orang fasik.53 Umat Islam dituntut agar selalu
43
Abu> Ja’far Muh}ammad bin Jari>r Al-T{abari>, Tafsir berhati-hati, baik dalam menyampaikan berita
Al-T{abari>, Jilid 21 (Cairo: Da>r Al-Sala>m, 2007), 274- maupun menjalani kehidupan sehari-hari.
275. Kebenaran identik dengan nilai azali ketu-
44
Muh}ammad Abu> Zahrah, Al-Da’wah lla> al-Isla>m hanan sehingga Islam menjadi agama yang
(t.k.: Da>r al-Fikr al-’Arabi>, t.th..), 33-34. mengajarkan manusia agar keluar dari kege-
45
„Ali Mah}fuz}, Hidayat al-Murshidi>n (Cairo: al-
Matba’ah al-'Uthma>niyyah al-Mis}riyyah, 1958), 69-70. lapan menuju cahaya keimanan yang terang
46
Ah}mad Ibrahi>m Mah}na, al-Tarbiyah Fī al-Islām benderang, memberikan pedoman dan petun-
(Cairo: Da>r al-Sha’b, 1982), 49.
47
Muh}ammad ibn Abi> Bakr ibn Abd al-Qadi>r Al-
Razi>, Mukhtar al-Sihah (Beirut: Dā>r al-Kutu>b al-
’Ifmiyyah, 1994), 647.
48
Muh. Syawir Dahlan, “Etika Komunikasi Dalam
Al-Qur‟an Dan Hadis,” Jurnal Dakwah Tabligh 5, no. 1 51
Ahmad Mahmud Subhi, Al-Falsafah al-
(2014): 115–23, http://journal.uin-alauddin.ac.id/in- Akhlaqiyyah fi> al-Fikr al-Isla>mi>: al-‘Aqliyyun wa al-
dex.php/tabligh/article/view/342. Dhauqiyyun aw al-Naz}ar wa al-‘Amal, trans. oleh
49
Denis McQuail, Media Performance: Mass Yunan Askaruzzaman Ahmad (Jakarta: PT. Serambi
Communication and the Publik Interest (New Delhi: Ilmu Semesta, 2001), 129.
52
Sage Publications, 1992). Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, The Elements of
50
Deborah Potter, Buku Pegangan Jurnalisme Journalism (Jakarta: Yayasan Pantau, 2006), 38.
53
Independen (Jakarta: Biro Program Informasi Aidh Al-Qarni, Tafsir Al-Muyassar (Jakarta:
Internasional Deplu AS, 2006), 60. Qisthi Press, 2008), 153.
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 217
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
juk kepada jalan yang lurus.54 Islam juga peranannya sebagai sebagai klarifikasi kebe-
dipahami sebagai agama risa>lah. Ia harus di- naran dalam menyampaikan berita. Peran kla-
sampaikan kepada umat manusia sampai akhir rifikasi dari seorang tokoh agama ini diharap-
hayatnya.55 kan dapat menjadi penjelas dalam memerangi
Ayat ini merupakan peringatan kepada fenomena-fenomena peredaran berita bohong
umat Islam agar melakukan konfirmasi dan atau hoax saat ini. Dengan demikian, para
berhati-hati akan datangnya berita dari orang- tokoh agama diharapkan mampu melakukan
orang fasik yang bermaksud menyesatkan upaya check-recheck, konfirmasi, dan akura-
umat Islam. Karenanya, umat Islam dianjurkan si58 dalam mengawal dan mengklarifikasi se-
untuk mengoreksi datangnya berita dari orang- buah berita, sehingga pesan berita yang
orang fasik (yang biasa berbuat kerusakan). tersebar dapat diterima dan dimanfaatkan
Hal ini dilakukan sebagai sebuah upaya masyarakat untuk mempelajari realitas yang
mengantisipasi datangnya berita hoax yang melingkupi situasi tertentu.59
akan menyebabkan pertikaian, permusuhan Selanjutnya, para tokoh agama juga
dan penyesalan.56 mendukung dengan selalu menyampaikan dan
Ayat ini juga menunjukkan adanya pene- mencontohkan aktualisasi nilai-nilai keimanan
kanan Alquran terhadap nilai dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sebagaimana
dan ketakwaan kepada Allah.Ia diwujudkan ke misalnya, ketika ada berita yang datang dari
dalam bentuk implementasi nilai kemanusiaan manapun, para tokoh agama tidak terjebak
untuk menyikapi segala berita yang datang dalam euforia yang sesat menyesatkan atau
dengan memeriksa secara teliti, tidak gegabah, malah sebagai agen penguat berita hoax. Kete-
dan tidak tergesa-gesa dalam menerima berita ladanan sifat Rasul seperti shiddiq, amanah,
sebelum kebenaran beritanya dianggap jelas. tabligh, dan fathanah yang sekarang ini digan-
Dengan demikian, melalui ayat ini Allah tikan harus diaplikasikan dan dicontohkan da-
memberikan pedoman bagi masyarakat agar lam kehidupan sehari-hari.
berhati-hati dalam menerima berita terutama
berita bohong yang bersumber dari agen-agen c. Alquran Mengecam Keras Penyebar
pembawa berita bohong tersebut. Alquran Berita Bohong
berpesan jika ada berita atau informasi yang Alquran sangat mengecam orang yang ikut
datang hendaknya terlebih dahulu melakukan andil dalam menyebarkan berita bohong, baik
tabayyun dengan memeriksa secara teliti berita dengan sadar ataupun tanpa sadar menyebar-
tersebut. kannya. Hal ini ditegaskan dalam QS. an-Nur
Selain itu, ayat di atas juga menunjukkan 24: 14-15.
adanya penekanan dari Alquran terhadap para
tokoh agama umat Islam, agar berperan dalam
meminimalkan peredaran berita hoax di
masyarakat Islam.57 Ini penting terkait dengan
54
Muh}ammad Abd al-’Az}i>m Al-Zarqani>, Manahil
al-’Irfa>n Fi> ‚Ulu>m Al-Qur'a>n (Cairo: Isa al-Ba>bi>
aI¬Halabi>, 1972), 124.
55
Mah}fu>z}, Hidaya>t al-Murshidi>n, 27.
56
Al-Qarni, Tafsir Al-Muyassar, 153.
57
Seruan ayat ini kepada para pemuka agama/tokoh akan membawa kerusakan dan kebodohan, Lihat, Abu>
agama, karena pada dasarnya ayat ini diturunkan, Ja’far Muh}ammad bin Jari>r Al-T{abari>, Tafsi>r Al-
berkaitan dengan datangnya orang munafik, sehingga T{abari>, 716.
58
para pemuka agama diharapkan menyampaikan Denis McQuail, Media Performance: Mass
himbauan kepada para umta Islam agar selalu berhati- Communication and the Publik Interest.
59
hati dalam menerima datangnya berita, terlebih jika Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi
yang datang tersebut adalah orang-orang munafik yang dan Politik Media (Yogyakarta: LKiS, 2002).
218 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 219
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
220 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 221
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong
503146770/npr-finds-the-head-of-a-covert- al.penyebaran.hoax.dan.budaya.berbagi.
fake-news-operation-in-the-suburbs.
Tasandra, Nabila. “Penyebaran Hoax dan
Budaya Berbagi.” Kompas.com. Diakses 10
Oktober 2017. http://nasional.kompas.
com/read/2017/02/14/09055481/media.sosi
222 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222