You are on page 1of 14

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222

Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw
ISSN 2502-3489 (online) ISSN 2527-3213 (print)

KITAB SUCI DAN HOAX: PANDANGAN ALQURAN DALAM


MENYIKAPI BERITA BOHONG

Luthfi Maulana
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta, Indonesia
E-mail: luthfy.maulana@gmail.com

_________________________

Abstract
The raising of hoax phenomenon in the social media is very excessive, especially the impact has been divisive
Muslims, whereas the roots of the emergence of the hoax itself is nothing but the influence of global development
and the advancement of science and technology, so that humans are pampered with a variety of sophisticated
facilities, these facilities cause human beings entitled to freedom of expression. It is this freedom which gives birth
to human communication with others indefinitely, even with the media of a person free to express public opinion,
through this, one becomes free in exploring the interests of each, especially in realizing a mission of existence by the
interests of a particular group, on this basis, regardless of how the impact of the hoax itself works, the groups
produce and circulate the hoax news in the public sphere. In response, this study focuses on the Quranic view of the
phenomenon of hoax or hoax. Through this descriptive method, this study confirms that the Qur'an as a guideline for
Muslims needs to be re-dialled to the Islamic society of today, so through the Qur'an we can see how the hoax itself
has been described in it, and how we as Muslims can work to avoid the plague of the hoax itself.
Keywords:
Hoax phenomenon; Alquran;hoax.
__________________________

Abstrak
Mewabahnya fenomena hoax atau berita bohong di media akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Salah satu dam-
paknya adalah berakibat pada perpecahan di kalangan umat Islam. Padahal akar dari munculnya hoax bersumber
dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global. Manusia dimanjakan dengan berbagai
fasilitas yang canggih. Fasilitas inilah yang membuat manusia mendapatkan kebebasan dalam mengeluarkan penda-
pat. Sebuah bentuk kebebasan yang melahirkan komunikasi tanpa batas. Melalui media, seseorang bebas mengeluar-
kan pendapat di ruang publik. Siapapun menjadi bebas dalam mengeksplorasi kepentingan masing-masing, terlebih
dalam mewujudkan sebuah kepentingan kelompok tertentu, Tanpa melihat dampaknya, kelompok tersebut mempro-
duksi dan mensirkulasikan berita hoax itu di masyarakat. Kajian ini memfokuskan pada pandangan Alquran tentang
fenomena berita bohong atau hoax. Melalui metode deskriptif, kajian ini menegaskan bahwa Alquran sebagai pedo-
man umat Islam perlu didialogkan kembali dengan masyarakat Islam masa kini. Melalui Alquran, kita bisa melihat
bagaimana sikap menghadapi berita bohong sehingga bisa menghindarkan diri darinya.
Kata Kunci:
Fenomena hoax; Alquran;berita bohong.
__________________________

DOI: 10.15575/jw.v2i2.1678
Received: October 2017; Accepted: December 2017; Published: December 2017
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

A. PENDAHULUAN Peredaran berita hoax mudah terjadi, teru-


Kemajuan pesat teknologi dan komunikasi tama di masyarakat yang tingkat literasinya
global berdampak pada kebebasan di media masih sangat rendah. Biasanya, mereka mudah
sosial secara online.1 Kebebasan tersebut se- menerima informasi begitu saja tanpa melaku-
ring kali digunakan untuk menebar fitnah, baik kan pengecekan. Mereka bahkan menyebar-
untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. kannya tanpa mempertimbangkan tingkat ke-
Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Tak se- tepatan informasi yang diterimanya. Masyara-
dikit berita-berita bohong (hoax) digunakan kat akhirnya terjerumus dalam kesimpang-
untuk membentuk opini publik yang mengarah siuran berita, provokasi dan rasa saling curiga.
pada terjadinya kehebohan, ketidakpastian in- Menghadapi permasalahan tersebut, kira-
formasi, dan ketakutan.2 Ia kemudian menye- nya penting untuk menengok pandangan
bar melalui surat kabar, radio, televisi, dan Alquran tentang fenomena penyebaran berita
internet. Penyebaran hoax pun dilakukan de- bohong. Kajian ini penting, karena terkait
ngan berbagai alasan, seperti humor, pemasar- dengan posisi Alquran yang diyakini sebagai
an, seni, hiburan, aktivisme, pendidikan, dan pedoman hidup bagi kaum Muslim di Indone-
lain sebagainya.3 sia. Karenanya, penting untuk menggali
Penyebaran hoax ini tak lepas dari dukung- respons Alquran terhadap fenomena aktual
an media massa, baik cetak maupun elektro- seperti hoax tersebut.6
nik. Menurut sebuah survei yang dilakukan Penggalian ayat-ayat yang berkaitan deng-
pada 7 Februari 2017 lalu, berita hoax telah an penyebaran berita bohong dalam Alquran
tersebar di situs-situs internet sebanyak 34,9 juga penting dilakukan agar dapat diambil pe-
persen, televisi 8,7 persen, media cetak 5 per- san moral dalam menghadapi fenomena hoax
sen, email 3,1 persen dan radio 1,2 persen.4 Ini pada zaman sekarang. Metode yang penulis
menunjukkan bahwa Indonesia tergolong se- gunakan ialah metode interpretasi.7 Metode ini
bagai salah satu negara yang mengalami bertujuan untuk menggali pesan Alquran da-
masalah serius dalam penyebaran hoax.5 lam mengungkapkan ayat-ayat yang berkaitan
dengan berita bohong.Kajian juga mengguna-
kan pendekatan tematik dengan membahas
1
RNS Koloay, “Perkembangan Hukum Indonesia ayat-ayat Alquran sesuai dengan tema yang
Berkenaan Dengan Teknologi Informasi Dan ditetapkan. Pendekatan tematik digunakan
Komunikasi,” Jurnal Hukum Unsrat 22, no. 5 (2016),
20, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnalhukum-
untuk mendapatkan pemahaman dari ayat-ayat
unsrat/article/viewFile/10754/10342. Alquran yang berhubungan dengan berita
2
Ahmad Budiman, “Berita Bohong (Hoax) Di bohong dan bagaimana cara menyikapinya.
Media Sosial Dan Pembentukan Opini Publik,” Majalah Karenanya, pembahasan Alquran dan hoax
Info Singkat Pemerintahan Dalam Negeri Isu Aktual 9, ini terkait dengan penjelasan Alquran dalam
no. 1 (2017), 17, https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/in-
fo_singkat/Info Singkat-IX-1-I-P3DI-Januari-2017-
menghadapi penyebaran berita bohong. Dalam
181.pdf. beberapa tulisan sebelumnya belum banyak
3
Sheila Kasperek and Bethany Messersmith, “The sarjana yang menyinggung masalah pandang-
Library That Cried Wolf: Outcomes of a Banned Book an Alquran dalam menyikapi berita bohong.
Hoax on Facebook,” Pennsylvania Libraries: Research Ini misalnya, tampak dalam penelitian Ishmael
& Practice 3, no. 1 (April 30, 2015), 55,
doi:10.5195/PALRAP.2015.87.
D. Norman, Moses Aikins, Fred Binka,8
4
Andina Librayanti, “Survei: Media Sosial Jadi
Sumber Utama Penyebaran Hoax,” Tekno
6
Liputan6.com, diakses pada 10 Oktober 2017, Anne K. Rasmussen, Women The Recited Qur’an,
http://tekno.liputan6.com/read/2854713/survei-media- And Islamic Music In Indonesia (London: University
sosial-jadi-sumber-utama-penyebaran-hoax. Of California Press Ltd, 2010), 74.
5 7
Ricky Firmansyah, “Web Klarifikasi Berita Untuk Anton Bekker and Achmad Charis Zubair,
Meminimalisir Penyebaran Berita Hoax,” Jurnal Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisius,
Informatika 4, no. 2 (September 22, 2017), 231, 1990), 42-43.
8
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view Ishmael D. Norman, Moses Aikins, and Fred
/2138. Binka, “Earthquake Hoax in Ghana: Exploration of the

210 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

Christopher Chang &M. Eric Gershwin,9 deceive someone by making them believe so-
B.Jongman & J.Van Der Dennen,10 Sheila mething which has been maliciously or mis-
Kasperek & Bethany Messersmith.11 Peter chievously fabricated” (memperdaya beberapa
Suwarno12, Ratna Istriyani And Yuliatun,13 orang dengan membuat mereka percaya
Ricky Firmansyah14, Ratna Istriyani dan Nur sesuatu yang telah dipalsukan). Sedangkan
Huda Widiana.15 Melalui kajian pandangan dalam bentuk kata benda, hoax diartikan seba-
Alquran tentang berita bohong ini harapkan gai “trick played on somebody for a joke”
dapat memberikan pemahaman di kalangan (bermain tipu muslihat dengan orang lain
masyarakat Islam tentang bahayanya hoax dan untuk bercanda) atau “anything deliberately
dapat mengarahkan umat Islam menuju intended to deceive or trick” (apapun yang
kehidupan yang lebih baik. dengan sengaja dimaksudkan untuk menipu
orang lain).17 Adapun dalam istilah bahasa
B. HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia, hoax merupakan kata serapan yang
1. Mewabahnya Fenomena Hoax di Media sama pengertiannya dengan “berita bohong.”
Sosial Kemunculan hoax tak lepas dari perkem-
Hoax ialah “deceive somebody with a hoax” bangan teknologi media yang telah mengubah
(memperdaya banyak orang dengan sebuah alat-alat komunikasi menjadi lebih cepat
berita bohong).16 Ia dipahami juga dengan “to membentuk apa yang sering kali disebut seba-
gai kampung global (global village).18 Kece-
patan alat-alat komunikasi berpengaruh pada
Cry Wolf Hypothesis,” Journal of Public Health in
tumbuhnya media sosial. Ia secara substansial
Africa 3, no. 14 (April 26, 2012), 52, telah mengubah cara komunikasi antara
doi:10.4081/jphia.2012.e14. masyarakat dan individu.19 Sebuah komunika-
9
Christopher Chang and M. Eric Gershwin, “Mold si dan informasi dapat tersebar secara cepat,
Hysteria: Origin of the Hoax,” Clinical and bahkan tak ada batasan tertentu, sehingga
Developmental Immunology 12, no. 2 (2005), 151,
doi:10.1080/17402520500131409.
semua masyarakat bebas mengeluarkan
10
B. Jongman dan J. M. G. V. D. Dennen, “The pendapat. Semua menjadi lebih mudah dalam
Great „War Figures‟ Hoax: An Investigation in menerima, berbagi, dan memberi komentar
Polemomythology,” Default journal., 2005, melalui media sosial seperti facebook, twitter,
https://www.rug.nl/research/portal/publications/the- whatsapps, dan sebagainya. Informasi kemu-
great-war-figures-hoax(4e83c89c-f457-4f4e-9a48-
14d19820a064).html.
dian saling bertumpuk, berimplosif, dan ber-
11
Kasperek dan Messersmith, “The Library that ekplosif, karena direproduksi melalui opsi
Cried Wolf: Outcomes of a Banned Book Hoax on
Facebook.”
12
Peter Suwarno, “Depiction of Common Enemies
In Religious Speech: The Role Of The Rhetoric of
Identification And Purification in Indonesian Religious
Conflicts,” Walisongo 21, no. 1 (2013), 1, http://jour-
17
nal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/2 “Hoax,” Wiktionary, diakses pada 5 Oktober
34/215. 2017, https://en.wiktionary.org/wiki/hoax#English.
13 18
Ratna Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Jay W. Jensen Rivers and Theodore Peterson,
Overcome Islamophobia (Psychological and Media Massa Dan Masyarakat Modern, trans. Haris
Sociological Study),” QIJIS (Qudus International Munandar (Jakarta: Kencana, 2008), 346. Global
Journal of Islamic Studies) 4, no. 2 (27 November Village berarti dengan perantaraan media komunikasi
2016): 201–2017, doi:10.21043/qijis.v4i2.1759. modern, memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh
14
Firmansyah, “Web Klarifikasi Berita Untuk dunia merasakan kedekatan antara satu dan yang lain
Meminimalisir Penyebaran Berita Hoax.” dalam sebuah lingkaran, lihat Little John, Theories of
15
Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Human Communication, Fifth (New York: Wadsworth
Overcome Islamophobia (Psychological and Publishing Company, 1996), 324.
19
Sociological Study).” Jan H Kietzmann et al., “Social Media? Get
16
Oxford University, Oxford: Learner’s Pocket Serious! Understanding the Functional Building Blocks
Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 2011), of Social Media,” Business Horizons 54, no. 3 (May
211. 2011), 241, doi:10.1016/j.bushor.2011.01.005.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 211
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

bagi (share) dan salin (copy) dalam sistem penyedia berita untuk mendapatkan pendapa-
media sosial.20 tan melalui situs asalnya. Ini tampaknya telah
Kebebasan mengeluarkan berita ini secara menjadi faktor utama sebagian besar produsen
tidak langsung kemudian menyebabkan mere- untuk mencari keuntungan dari adanya berita
baknya berita hoax dalam rangka membentuk hoax yang memang dibuat dengan sengaja.26
opini publik.21 Demi kepentingan tertentu, Kedua, beberapa penyedia berita hoax berusa-
berita hoax bisa digunakan untuk saling me- ha untuk mendukung ideologi yang diusung-
nyerang, menuduh, melakukan stereotypes, nya dengan menyerang kelompok oposisi
bahkan untuk mengklaim bahwa sebuah ke- yang menjadi rivalnya.27 Misalnya, penyedia
lompok atau pun agama tertentu yang paling berita sayap kanan mengidentifikasi dirinya
unggul dibandingkan yang lainnya.22 Media sebagai sayap kiri dan ingin mempermalukan
hadir menyampaikan sebuah informasi yang orang-orang di sayap kanan dengan menye-
tak terlepas dari berbagai kepentingan sosial barkan berita-berita hoax.28
dan politik. Pada akhirnya, media menjadi Selanjutnya, munculnya berita hoax ini
wadah bias kepentingan dari berbagai pihak.23 juga tak lepas dari beberapa alasan. Pertama,
Di satu sisi, media sudah menjadi komoditas turunnya pemasukan di media industri yang
informasi untuk memenuhi kebutuhan dan ke- disebabkan oleh kemudahan membuat website
ingintahuan masyarakat. Tetapi, di sisi lain serta lahan untuk konten platform periklanan.
media juga cenderung digunakan untuk kepen- Kedua, adanya rasa khawatir akan turunnya
tingan mendiskreditkan salah satu pihak demi reputasi media masa, sehingga untuk mening-
keuntungan tertentu. Itu semua dilakukan tan- katkan reputasi tersebut memunculkan berita
pa memerhatikan dampak sosial yang mung- hoax yang menghebohkan sebagai ajang me-
kin terjadi.24 ningkatkan reputasi. Ketiga, munculnya media
sosial, selain menjadi alat komunikasi modern,
2. Faktor Utama Pelaku Penyebaran Hoax juga menjadi ajang pencarian uang. Dengan
Faktor utama bagi pelaku penyebaran berita memunculkan berita yang menghebohkan,
hoax terkait dengan beberapa hal:25 Pertama, daya jual media sosial akan semakin banyak
artikel berita yang menarik menjadi viral di menghasilkan keuntungan. Keempat, terus
media sosial sehingga dapat menarik iklan dan menurunnya "kepercayaan" dari media
industri, sehingga memunculkan berita hoax
sebagai alternatif untuk mendapatkan daya
20
Ratna Istriyani and Nur Huda Widiana, “Etika tarik yang lebih. Kelima, munculnya faktor
Komunikasi Islam Dalam Membendung Informasi politik sebagai ajang untuk menurunkan
Hoax Di Ranah Publik Maya”, , Vol. 36. No. 2 (),” popularitas kelompok lain.29
Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 288–315 (2016), 296.
21
David Holmes, Teori Komunikasi: Media,
Teknologi, Dan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), 103.
22 26
Benedictus A Simangunsong, “Interaksi Samanth Subramanian, “Inside the Macedonian
Antarmanusia melalui Media Sosial Facebook Fake-News Complex,” Wired, diakses pada 9 Agustus
Mengenai Topik Keagamaan,” Jurnal Aspikom 3, no. 1 2017, https://www.wired.com/2017/02/veles-
(18 Juli 2016), 65, doi:10.24329/aspikom.v3i1.99. macedonia-fake-news/.
23 27
Joko Tri Haryanto, “Etika Islam Tentang Caitlin Dewey, “Facebook Fake-News Writer: „I
Pemberitaan Politik di Indonesia,” Yudisia 6, no. 1 Think Donald Trump is in the White House because of
(2015), 48, http://journal.stainkudus.ac.id/in- Me,‟” Washington Post, November 2016.
28
dex.php/Yudisia/article/view/1471. Laura Sydell, “We Tracked Down a Fake-News
24
Istriyani, “Media: Causes and Strategies to Creator in the Suburbs. Here‟s What We Learned,”
Overcome Islamophobia (Psychological and National Public Radio, diakses pada 9 Agustus 2017,
Sociological Study).”, 203. https://www.npr.org/sections/alltechconsidered/2016/11
25
Hunt Allcott dan Matthew Gentzkow, “Social /23/503146770/npr-finds-the-head-of-a-covert-fake-
Media and Fake News in the 2016 Election,” Journal of news-operation-in-the-suburbs.
29
Economic Perspectives 31, no. 2 (Mei 2017), 217, Morris P. Fiorina dan Samuel J. Abrams,
doi:10.1257/jep.31.2.211. “Political Polarization in the American Public,” Annual

212 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

Di Indonesia, beberapa faktor tersebut, be- 3. Dampak Dari Peredaran Hoax


berapa bulan lalu, telah berusaha ditanggu- Merebaknya peredaran hoax di media sosi-
langi oleh Kementerian Komunikasi dan Infor- al, telah memberikan dampak negatif yang
masi seperti tampak pada pemblokiran dua sangat signifikan, beberapa dampak yang
kelompok besar penyebar berita hoax. dihasilkan ialah sebagaimana berikut:
Pertama, akun-akun pribadi dari kelompok a. Merugikan masyarakat, karena berita-
partai politik yang gigih menyajikan berita berita hoax berisi kebohongan besar dan
untuk kepentingan kelompoknya. Kelompok fitnah.
ini ialah Portal Piyungan (eks PKS Piyungan), b. Memecah belah publik, baik mengatas-
VOA Islam dan Era Muslim yang belum lama namakan kepentingan politik maupun
ini telah diblokir oleh Kemenkominfo. Data organisasi agama tertentu.32
World Traffic menunjukkan, situs Piyungan c. Memengaruhi opini publik.33 Hoax
sebelum diblokir dikunjungi sebanyak 300 menjadi profokator untuk memundurkan
ribu orang perhari, dan telah menghasilkan masyarakat.34
iklan $100 perhari, setara dengan Rp.485 juta d. Berita-berita hoax sengaja dibuat untuk
setahun. Kedua, situs-situs yang memang kepentingan mendiskreditkan salah satu
mencari penghasilan dari berita-berita hoax pihak,35 sehingga bisa mengakibatkan adu
yang provokatif dan kontroversial, seperti domba terhadap sesama umat Islam.
Posmetro, Nusanews dan NBC Indonesia. e. Sengaja ditujukan untuk menghebohkan
Selain itu, munculnya wadah media sosial masyarakat, sehingga menciptakan
seperti Facebook dan Twitter juga menjadi ketakutan terhadap masyarakat.
sarana masyarakat untuk menerima dan me- Dengan berbgai dampak negatif yang
nyebarluaskan berita dan informasi, baik beru- ditimbulkan akibat adanya peredaran hoax ter-
pa gambar atau video.30 Dalam hitungan detik, sebut, maka masyarakat awam yang akan
berita hoax sudah dapat tersebar di seluruh la- sangat dirugikan. Upaya untuk meminimalkan
pisan masyarakat dunia. Mudahnya menyebar- tentu sangat diharapkan agar masyarakat
luaskan berita juga menjadi pendukung yang kembali sadar dan berhati-hati.
paling efektif dalam menyebarkan hoax,
terlebih melalui media sosial yang tanpa batas 4. Berita Bohong dalam Alquran
dan tanpa memberikan identitas, sehingga Istilah berita bohong (hoax) dalam Alquran
mereka dapat mengungkapkan apa yang bisa diidentifikasi dari pengertian kata (‫)اإلفك‬
diinginkannya secara bebas. Hal inilah yang al-Ifk yang berarti keterbalikan (seperti gempa
menyebabkan ketika ada isu yang belum tentu yang membalikkan negeri), tetapi yang dimak-
benar, seseorang kemudian menyebarkannya sud di sini ialah sebuah kebohongan besar, ka-
begitu saja. Ditambah lagi keadaan masyarakat rena kebohongan adalah pemutarbalikan fakta.
Indonesia saat ini cenderung senang berbagi Sedangkan munculnya hoax (sebuah kebo-
informasi melalui media sosial seperti hongan) disebabkan oleh orang-orang pem-
Whatsap, Blakberry Messangger, Facebok, bangkang. Dalam hal ini, Alquran mengisti-
Twitter, Instagram dan sebagainya dengan
tanpa menelusuri berita yang benar.31
32
Tasandra, “Penyebaran Hoax dan Budaya
Berbagi.”
33
Librayanti, “Survei: Media Sosial Jadi Sumber
Review of Political Science 11, no. 1 (Juni 2008): 563– Utama Penyebaran Hoax.”
34
588, doi:10.1146/annurev.polisci.11.053106.153836. Komunika, “Etika Jurnalistik Perspektif Al-
30
“Wabah Hoax : Kabar Sesat Di Media Sosial,” Qur‟an,” Limmatus Sauda 7, no. 1 (2013),
Tempo, Januari 2016. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/komunik
31
Nabila Tasandra, “Penyebaran Hoax dan Budaya a/article/view/373.
35
Berbagi,” Kompas.com, diakses pada 10 Oktober 2017, Istriyani, “Media: Causes and Strategies to
http://nasional.kompas.com/read/2017/02/14/09055481/ Overcome Islamophobia (Psychological and
media.sosial.penyebaran.hoax.dan.budaya.berbagi. Sociological Study).”, 203.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 213
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

lahkannya dengan‘usbah (‫)عصبة‬. Kata ‘usbah inna>lilla>hi dan kemudian mengantarkan


diambil dari kata ‘as}aba (‫ )عصب‬yang pada Aisyah hingga sampai kepada rombongan
kaum Muslim. Namun, setelah terjadinya
mulanya berarti mengikat dengan keras. Dari peristiwa ini, beberapa dari umat Islam malah
asal kata ini lahir kata muta’as}s}ib (‫)متعصب‬
ّ ramai-ramai membicarakan dan menyebarkan
yakni fanatik. Kata ini dipahami dalam arti berita bohong tentang Asiyah. Hingga selama
kelompok yang terjalin kuat oleh satu ide, sebulan Aisyah merasakan ada yang beda dari
dalam hal ini menebarkan isu negatif, untuk Rasulullah SAW. dalam menyikapinya, bah-
mencemarkan nama baik.36 kan hendak mendiskusikan untuk meceraikan
Adapun pelaku hoax sendiri biasanya Aisyah atas hal ini. Aisyah terus mengeluh
memang sudah diniatkan dengan maksud dan mengadu kepada Allah tentang apa yang
tertentu. Dalam hal ini, Alquran menyebutnya telah terjadi, hingga turunlah QS. An-Nur 24:
iktasaba (‫)اكتسب‬. Iktasaba menunjukkan bahwa 11 yang menjawab kegelisahannya.39
penyebaran isu itu dilakukan dengan sungguh-
sungguh. Ini bukan saja dipahami dari kata       
kasaba yang mengandung makna usaha, tetapi
juga dari tambahan huruf ta’ (‫ )ت‬dalam kata
tersebut.37 Kata (‫ )كربه‬kibrahu terambil dari          
kata (‫ )كبر‬kibr atau kubr yang digunakan
dalam arti yang terbanyak dan tersebar. Yang      
dimaksud disini adalah yang paling banyak
dalam menyebarkan berita hoax.38
Fenomena tersebarnya berita bohong sen-       
diri sebenarnya sudah dijelaskan dalam Al-
quran, sebagaimana dalam QS. an-Nur ayat
11. Menurut sebuah riwayat, munculnya QS.   
an-Nur ayat 11 tak lain karena adanya tuduhan
zina yang ditujukan kepada Aisyah ketika ia Sesungguhnya orang-orang yang membawa
akan pulang menuju Madinah bersama pasu- berita bohong adalah golongan kamu, Jang-
kan Muslimin. Kemudian di sebuah perja- anlah kamu menganggapnya buruk bagi
lanan, Aisyah merasa kehilangan kalungnya, kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu,
Namun, saat Aisyah mencari kalung yang hi- tiap-tiap orang dari mereka memperoleh
lang tersebut, pasukan Muslim malah mening- apa yang dia kerjakan dari dosa itu, dan
galkannya dan mengira Asiyah sudah bersama siapa yang mengambil bagian yang terbesar
mereka. Pada saat itulah Aisyah merasa ter- di dalamnya di antara mereka, bagian azab
tinggal. Ia kemudian kebingungan. Aisyah pun yang besar” (QS. An-Nur 24: 11).
tertidur akibat rasa kantuknya. Setelah Ayat ini merupakan kecaman, bagi orang-
beberapa lama, kemudian seorang sahabat orang yang menuduh istri Nabi SAW., Aisyah,
bernama S}afwan bin al-Mu’at}t}al Al-Sulami tanpa bukti-bukti. Kemudian Allah berfirman,
Al-Dhakwani melihatnya. Ia melihat istri Nabi Sesungguhnya orang yang membawa dan
SAW. tersebut. S}afwan mengucap lafal menyebarluaskan berita bohong dengan se-
ngaja, berita bohong itu menyangkut kehor-
matan keluarga Nabi Muhammad SAW.,
36
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, itu adalah golongan dari komunitas kamu
Kesan dan Keserasian Al-Quran, vol. 9 (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), 296.
37
Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan
39
Keserasian Al-Quran, 297. Ima>du al-di>n Abu> al-Fida Isma’i>l Ibnu Kathi>r,
38
Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}im, juz 3 (Damaskus: Maktabah
Keserasian Al-Quran, 298. Dar al-Fiha`, 1994), 276-277.

214 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

(hidup ditengah kaum mukmin). Janganlah tanya tentang kebenaran isu itu. Ayat ini
kamu menganggapnya baik atau buruk, menganjurkan mereka untuk melakukan
karena dengan demikian kamu dapat langkah positif, mengapa di waktu kamu
membedakan siapa yang munafik dan siapa mendengarnya (berita bohong), kamu selaku
yang kuat imannya (akan mendapatkan orang-orang mukminin dan mukminat tidak
balasan yang sesuai).40 berprasangka baik terhadap saudara-saudara
Dari penjelasan dan riwayat di atas, dapat mereka yang dicemarkan namanya, padahal
diambil sebuah pelajaran bahwa sebenarnya yang dicemarkan itu adalah bagian dari diri
kasus hoax yang melanda di Indonesia akhir- mereka sendiri, bahkan menyangkut Nabi
akhir ini bukanlah sesuatu yang baru. Jauh SAW. dan keluarga beliau. Dan mengapa
sebelumnya, pada masa Nabi Muhammad pun mereka tidak berkata, bahwa ini adalah suatu
sudah beredar serupa berita hoax. Bahkan kebohongan yang nyata, karena mereka
fenomena ini terjadi pada keluarga Nabi mengenal siapa Aisyah ra.41
Muhammad sendiri. Menanggapi hal itu, Allah Selanjutnya, lagi-lagi Alquran juga
memberikan sebuah jawaban kepada umat mengecam umatnya yang ikut andil dalam
Islam untuk tidak berbuat dalam kerugian menyebarkan berita hoax padahal ia belum
(menyebarkan berita bohong), dalam ayat tahu kebenaran dari sebuah berita tersebut.
selanjutnya, Alquran juga menjelaskan kem-
bali ancaman dan bahaya bagi orang-orang      
yang terlibat dalam penyebaran berita bohong
tersebut.
     
    
     
   
   
   
Mengapa di waktu kamu mendengarnya      
orang-orang mukminin dan mukminat tidak
bersangka baik terhadap diri mereka dan
berkata: “ini adalah satu dari berita bohong     
yang nyata.” (QS, an-Nur 24: 12)
Ayat ini menjelaskan, bahwa ketika berita Dan seandainya bukan karena karunia
hoax itu tersebar, namun ada di antara kaum Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia
Muslimin yang terdiam, tidak membenarkan dan akhirat, niscaya kamu akan ditimpa
dan tidak pula membantah. Ada juga yang azab yang besar, disebabkan oleh pembi-
membicarakannya sambil bentanya-tanya, dan caraanmu tentang (berita bohong) itu,
ada pula yang tidak memercayainya dan ingatlah ketika kamu menerima (berita
menyatakan kepercayaan tentang kesucian bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu
Aisyah. Sehingga ayat ini diturunkan untuk katakana dari mulutmu itu apa yang tidak
memberikan peringatan kecaman terhadap kamu ketahui sedikitpun, dan kamu
orang-orang yang diam seakan membenarkan, menganggapnya remeh, padahal dalam
apalagi yang membicarakan sambil bertanya-

40 41
Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan
Keserasian Al-Quran, 294. Keserasian Al-Quran, 299.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 215
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

pandangan Allah itu suatu perkara yang yang benar, akan menjaga kemurnian ajaran
besar. (QS. An-Nur 24: 14-15). Islam serta akan melahirkan keharmonisan
Dari penjelasan ayat ini, jelas bahwa anca- dalam pergaulan. Sebagaimana dijelaskan
man Allah betul-betul ditujukan kepada orang- dalam Alquran tentang keharusan untuk
orang yang terlibat dalam menyampaikan menyampaikan kebenaran, hal ini sebagai-
berita hoax, baik orang-orang yang sudah mana dijelaskan dalam QS. al-Ahzab 33: 70-
mengetahui berita hoax itu sendiri maupun 71.
belum mengetahuinya, istilah ini jika diana-
logikan pada zaman sekarang berarti orang-      
orang yang ikut men-share berita-berita heboh
yang belum tentu kebenaranya, bahkan tahu
kevalidan atau tidak, apabila seseorang     
tersebut ikut andil dalam menyampaikan berita
hoax, maka ia juga patut mendapatkan anca-
man azab Allah Karena walaupun perkara itu      
terlihat remeh, tapi Allah menganggap perkera
itu besar, karena perkara ini sangat berkaitan
dengan menghancurkan keharmonisan hubu-      
ngan sesama umat Islam.

5. Wawasan Alquran dalam Menyikapi  


Berita Bohong
Sejarah Islam mencatat, bahwa fenomena Hai orang-orang yang beriman, bertaq-
hoax juga sudah sering merugikan umat Islam, walah kamu kepada Allah dan sampai-
terlebih malah sudah berusaha memasuki teks kanlah perkataan yang benar. Allah akan
suci Alquran, namun tidak berhasil, karena memperbaiki bagi amalan-amalanmu dan
Allah telah menjamin keaslian Alquran. Akan mengampuni bagi dosa-dosamu. Dan
tetapi, kebohongan telah menyusup ke dalam barang siapa yang mematuhi Allah dan
penafsiran Alquran. Makna Alquran pernah Rasul-Nya maka ia akan memperoleh suk-
disimpangkan untuk kepentingan pribadi atau ses yang besar. (QS. Al-Ahzab 33: 70-71).
golongan.42 Menanggapi hal itu, peran Alqur- Maksud dari ayat ini ialah, Allah membe-
an sebagai pedoman umat Islam perlu didia- rikan peringatan kepada umat manusia, bahwa
logkan kembali kepada masyarakat Islam guna takutlah kalian untuk berbuat maksiat (berkata
menyikapi hal ini, karena wawasan Alquran dusta dalam menyampaikan berita), karena
telah mengatur berbagai hal, terlebih dalam dengan berbuat maksiat (menyampaikan berita
menyikapi dan meminimalisir peredaran hoax dengan dusta), maka Allah akan memberikan
yang begitu sangat meresahkan, beberapa an- hukuman, selanjutnya ayat ini juga merupakan
juran Alquran terkakat upaya meminimalisir seruan kepada umat Islam agar berkata dengan
peredaran hoax tersebut, sebagaimana berikut. perkataan yang lurus, artinya dalam menyam-
paikan sebuah berita seorang mukmin harus
a. Alquran Menganjurkan Untuk Selalu menyampaikan berita yang lurus dan tidak
Berkata Benar menyimpang, sehingga perkataan tersebut
Alquran telah memberikan penjelasan kepa- tidak menimbulkan kebatilan, dengan berkata
da umat manusia agar selalu berkata benar, yang benar, maka Allah akan memberikan
terlebih dalam menyampaikan sebuah berita,
karena dengan menyampaikan sebuah berita

42
Al-Shafi’i>, Al-Umm, Jilid 1. (Beirut: Daw al-
Jawad, t.th.), 208.

216 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

petunjuk kebenaran menuju jalan yang terang tidak menentramkan.51 Menyampaikan berita
benderang.43 benar tersebut berarti berkata benar dengan
Orang-orang yang beriman kepada Allah sebenar-benarnya istilah lainnya adalah me-
tidak akan berdusta, karena Islam jelas meng- nyampaikan berita dengan penuh kejujuran.52
ajarkan untuk menyampaikan kebenaran, baik
dari pribadi maupun kelompok/organisasi,44 b. Ber-tabayyun Setiap Menerima Berita
sehingga dapat menyampaikan sebuah berita Tuntutan umat Islam agar selalu melakukan
dengan penuh kebenaran, karena Islam meng- klarifikasi saat menerima berita sudah diatur
ajak masyarakat Muslim untuk menyampaikan dalam Alquran. Alquran mewajibkan umat
kebenaran,45 sebagaimana yang dicita-citakan Islam untuk melakukan tabayyun.
Islam.46 Dengan demikian, Islam mengajarkan
agar dalam menyampaikan sebuah berita hen-      
daknya disampaikan dengan sesuai petunjuk
dan jalan yang benar.47 Terlebih dalam hal
memberikan informasi Alquran telah menye-      
butnya dengan sebutan qawlan shadi>dan, yaitu
berkata benar atau berkomunikasi dengan baik
dalam berinteraksi sosial.48 Sehingga, umat      
Islam dituntut untuk mencapai derajat kebe-
naran faktualitas dengan melakukan upaya Hai orang-orang yang beriman, jika datang
check-recheck, konfirmasi, dan akurasi.49 Hal kepadamu orang fasik membawa berita ma-
ini untuk menghindari terjadinya defamation ka periksalah dengan teliti (fa tabayyanu>),
(pencemaran nama baik), baik berupa libel agar kamu tidak menimpakan suatu musi-
(hasutan) maupun slander (fitnah).50 bah kepada suatu kaum tanpa megetahui
Terlebih, melalui Alquran Islam meng- keadaan yang menyebabkan kamu menye-
ajarkan umatnya untuk selalu menyampaikan sal atas perbuatan itu. (QS. Al-Hujurat 49:
berita dengan benar, karena menyampaikan 6).
kebenaran merupakan kunci dalam meraih Ayat tersebut merupakan anjuran kepada
kebehagiaan dan terhindar dari segala hal yang umat Islam yang beriman, agar berhati-hati
dalam menerima berita yang datangnya dari
orang fasik.53 Umat Islam dituntut agar selalu
43
Abu> Ja’far Muh}ammad bin Jari>r Al-T{abari>, Tafsir berhati-hati, baik dalam menyampaikan berita
Al-T{abari>, Jilid 21 (Cairo: Da>r Al-Sala>m, 2007), 274- maupun menjalani kehidupan sehari-hari.
275. Kebenaran identik dengan nilai azali ketu-
44
Muh}ammad Abu> Zahrah, Al-Da’wah lla> al-Isla>m hanan sehingga Islam menjadi agama yang
(t.k.: Da>r al-Fikr al-’Arabi>, t.th..), 33-34. mengajarkan manusia agar keluar dari kege-
45
„Ali Mah}fuz}, Hidayat al-Murshidi>n (Cairo: al-
Matba’ah al-'Uthma>niyyah al-Mis}riyyah, 1958), 69-70. lapan menuju cahaya keimanan yang terang
46
Ah}mad Ibrahi>m Mah}na, al-Tarbiyah Fī al-Islām benderang, memberikan pedoman dan petun-
(Cairo: Da>r al-Sha’b, 1982), 49.
47
Muh}ammad ibn Abi> Bakr ibn Abd al-Qadi>r Al-
Razi>, Mukhtar al-Sihah (Beirut: Dā>r al-Kutu>b al-
’Ifmiyyah, 1994), 647.
48
Muh. Syawir Dahlan, “Etika Komunikasi Dalam
Al-Qur‟an Dan Hadis,” Jurnal Dakwah Tabligh 5, no. 1 51
Ahmad Mahmud Subhi, Al-Falsafah al-
(2014): 115–23, http://journal.uin-alauddin.ac.id/in- Akhlaqiyyah fi> al-Fikr al-Isla>mi>: al-‘Aqliyyun wa al-
dex.php/tabligh/article/view/342. Dhauqiyyun aw al-Naz}ar wa al-‘Amal, trans. oleh
49
Denis McQuail, Media Performance: Mass Yunan Askaruzzaman Ahmad (Jakarta: PT. Serambi
Communication and the Publik Interest (New Delhi: Ilmu Semesta, 2001), 129.
52
Sage Publications, 1992). Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, The Elements of
50
Deborah Potter, Buku Pegangan Jurnalisme Journalism (Jakarta: Yayasan Pantau, 2006), 38.
53
Independen (Jakarta: Biro Program Informasi Aidh Al-Qarni, Tafsir Al-Muyassar (Jakarta:
Internasional Deplu AS, 2006), 60. Qisthi Press, 2008), 153.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 217
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

juk kepada jalan yang lurus.54 Islam juga peranannya sebagai sebagai klarifikasi kebe-
dipahami sebagai agama risa>lah. Ia harus di- naran dalam menyampaikan berita. Peran kla-
sampaikan kepada umat manusia sampai akhir rifikasi dari seorang tokoh agama ini diharap-
hayatnya.55 kan dapat menjadi penjelas dalam memerangi
Ayat ini merupakan peringatan kepada fenomena-fenomena peredaran berita bohong
umat Islam agar melakukan konfirmasi dan atau hoax saat ini. Dengan demikian, para
berhati-hati akan datangnya berita dari orang- tokoh agama diharapkan mampu melakukan
orang fasik yang bermaksud menyesatkan upaya check-recheck, konfirmasi, dan akura-
umat Islam. Karenanya, umat Islam dianjurkan si58 dalam mengawal dan mengklarifikasi se-
untuk mengoreksi datangnya berita dari orang- buah berita, sehingga pesan berita yang
orang fasik (yang biasa berbuat kerusakan). tersebar dapat diterima dan dimanfaatkan
Hal ini dilakukan sebagai sebuah upaya masyarakat untuk mempelajari realitas yang
mengantisipasi datangnya berita hoax yang melingkupi situasi tertentu.59
akan menyebabkan pertikaian, permusuhan Selanjutnya, para tokoh agama juga
dan penyesalan.56 mendukung dengan selalu menyampaikan dan
Ayat ini juga menunjukkan adanya pene- mencontohkan aktualisasi nilai-nilai keimanan
kanan Alquran terhadap nilai dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sebagaimana
dan ketakwaan kepada Allah.Ia diwujudkan ke misalnya, ketika ada berita yang datang dari
dalam bentuk implementasi nilai kemanusiaan manapun, para tokoh agama tidak terjebak
untuk menyikapi segala berita yang datang dalam euforia yang sesat menyesatkan atau
dengan memeriksa secara teliti, tidak gegabah, malah sebagai agen penguat berita hoax. Kete-
dan tidak tergesa-gesa dalam menerima berita ladanan sifat Rasul seperti shiddiq, amanah,
sebelum kebenaran beritanya dianggap jelas. tabligh, dan fathanah yang sekarang ini digan-
Dengan demikian, melalui ayat ini Allah tikan harus diaplikasikan dan dicontohkan da-
memberikan pedoman bagi masyarakat agar lam kehidupan sehari-hari.
berhati-hati dalam menerima berita terutama
berita bohong yang bersumber dari agen-agen c. Alquran Mengecam Keras Penyebar
pembawa berita bohong tersebut. Alquran Berita Bohong
berpesan jika ada berita atau informasi yang Alquran sangat mengecam orang yang ikut
datang hendaknya terlebih dahulu melakukan andil dalam menyebarkan berita bohong, baik
tabayyun dengan memeriksa secara teliti berita dengan sadar ataupun tanpa sadar menyebar-
tersebut. kannya. Hal ini ditegaskan dalam QS. an-Nur
Selain itu, ayat di atas juga menunjukkan 24: 14-15.
adanya penekanan dari Alquran terhadap para
tokoh agama umat Islam, agar berperan dalam      
meminimalkan peredaran berita hoax di
masyarakat Islam.57 Ini penting terkait dengan
     
54
Muh}ammad Abd al-’Az}i>m Al-Zarqani>, Manahil      
al-’Irfa>n Fi> ‚Ulu>m Al-Qur'a>n (Cairo: Isa al-Ba>bi>
aI¬Halabi>, 1972), 124.
55
Mah}fu>z}, Hidaya>t al-Murshidi>n, 27.
56
Al-Qarni, Tafsir Al-Muyassar, 153.
57
Seruan ayat ini kepada para pemuka agama/tokoh akan membawa kerusakan dan kebodohan, Lihat, Abu>
agama, karena pada dasarnya ayat ini diturunkan, Ja’far Muh}ammad bin Jari>r Al-T{abari>, Tafsi>r Al-
berkaitan dengan datangnya orang munafik, sehingga T{abari>, 716.
58
para pemuka agama diharapkan menyampaikan Denis McQuail, Media Performance: Mass
himbauan kepada para umta Islam agar selalu berhati- Communication and the Publik Interest.
59
hati dalam menerima datangnya berita, terlebih jika Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi
yang datang tersebut adalah orang-orang munafik yang dan Politik Media (Yogyakarta: LKiS, 2002).

218 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

ngan baik dan benar, sebagai wujud keimanan


     dan ketaatan kepada agama,61 sebagaimana
yang dicita-citakan Islam.62 Dengan demikian,
Islam mengajarkan agar dalam menyampaikan
      sebuah berita hendaknya disampaikan dengan
sesuai petunjuk dan jalan yang benar.63

    C. SIMPULAN


Dari pemaparan diatas dapat diambil ke-
simpulan, bahwa mewabahnya peredaran beri-
Dan seandainya bukan karena karunia Allah ta hoax di media sosial merupakan sebuah
dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan fenomena yang amat sangat meresahkan di
akhirat, niscaya kamu akan ditimpa azab masyarakat. Munculnya berita-berita hoax ter-
yang besar, disebabkan oleh pembicaraan- sebut telah memberikan dampak negatif yang
mu tentang (berita bohong) itu, ingatlah ke- sangat signifikan, seperti membuat opini
tika kamu menerima (berita bohong) itu publik dalam kebohongan, membuat adu
dari mulut ke mulut dan kamu katakan dari domba umat Islam, membuat provokatif, serta
mulutmu itu apa yang tidak kamu ketahui merugikan umat Islam. Karenanya, menelaah
sedikitpun, dan kamu menganggapnya kembali ayat-ayat Alquran yang berkaitan
remeh, padahal dalam pandangan Allah itu dengan hoax merupakan sebuah langkah untuk
suatu perkara yang besar. (QS. An-Nur 24: menanggulangi peredaran hoax.
14-15). Setelah melalui kajian dalam ayat Alquran,
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah sebenarnya hoax ini sudah pernah terjadi pada
tidak akan memberikan karunia dan rahmat masa Nabi. Untuk menjawab keresahan hoax
kepada orang-orang yang turut ikut andil pada masa tersebut, Allah mengecam terhadap
dalam penyebaran berita bohong, termasuk para pelaku penyebar hoax. Alquran juga
dalam konteks saat ini adalah hoax. Jika menganjurkan untuk selalu berkata benar. Ia
mereka tidak segera untuk bertaubat dan merupakan perbuatan orang-orang yang patuh
mengakui kesalahannya, maka Allah akan kepada Allah. Dengan menjaga perkataan
memberikan azab yang besar kepada orang- yang benar, maka penyebaran hoax akan ter-
orang tersebut. Allah menegaskan, apakah minimalkan. Selanjutnya selain berkata benar,
kamu menganggap ringan perbuatan yang Alquran juga menyuruh umat Islam untuk
kamu lakukan dengan menyebar berita-berita selalu melakukan tabayyun atau klarifikasi
bohong tersebut? Jika kamu menganggapnya terhadap datangnya berita. Bahkan klarifikasi
perkara yang ringan, maka Allah mengang- ini juga amat ditujukan terhadap para tokoh
gapnya sebagai urusan yang besar, karena pe- agama agar selalu mengawal datangnya berita-
nyebarannya dapat merugikan berbagai pihak. berita dan diklarifikasi kebenarannya. Dengan
Berdasarkan ayat ini, Allah sangat menge- mengedepankan dan mengikuti langkah-
cam orang-orang yang yang memproduksi langkah Alquran tersebut, tentunya umat
ataupun ikut andil dalam menyebarkan berita Islam harus mengikuti dan meneladani seruan
bohong. Sebaiknya umat Islam lebih teliti dan Alquran agar dapat mengatasi dan memini-
berhati-hati dalam menerima dan menyam- malkan peredaran hoax yang terjadi saat ini.
paikan berita. Islam mengharuskan umatnya
menyampaikan kebenaran, baik secara pribadi
maupun kelompok/organisasi.60 Umat Islam
diharapkan dapat menyampaikan berita de-
61
Amrullah Ahmad, Dakwah Dan Perubahan Sosial
(Yogyakarta: LP3Y, 1984), 7.
62
Mahna, al-Tarbiyah Fī al-Islām, 49.
60
Zahrah, Al-Da’wah lla> al-Isla>m. 63
Al-Raziy, Mukhtaral-Sihah, 647.

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 219
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

DAFTAR PUSTAKA Science 11, no. 1 (Juni 2008): 563–88.


Ahmad, Amrullah. Dakwah Dan Perubahan doi:10.1146/annurev.polisci.11.053106.1
Sosial. Yogyakarta: LP3Y, 1984. 53836.
Allcott, Hunt, dan Matthew Gentzkow. “Social Firmansyah, Ricky. “Web Klarifikasi Berita
Media and Fake News in the 2016 Untuk Meminimalisir Penyebaran Berita
Election.” Journal of Economic Hoax.” Jurnal Informatika 4, no. 2 (22
Perspectives 31, no. 2 (Mei 2017): 211– September 2017). http://ejournal.bsi.
36. doi:10.1257/jep.31.2.211. ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/21
Al-Qarni, Aidh. Tafsir Al-Muyassar. Jakarta: 38.
Qisthi Press, 2008. Haryanto, Joko Tri. “Etika Islam Tentang
Al-Razi>, Muh}ammad ibn Abi> Bakr ibn Abd Pemberitaan Politik di Indonesia.”
al-Qadi>r. Mukhta>r al-Sihah. Beirut: Dār Yudisia 6, no. 1 (2015): 47–70. http://
al-Kutu>b al-’Ifmiyyah, 1994. journal.stainkudus.ac.id/index.php/Yudisi
Al-Zarqani>, Muhammad Abd al-’Az}i>m. a/article/view/1471.
Mana>hil al-’Irfa>n Fi> 'Ulu>m Al-Qur’a>n.‛ Holmes, David. Teori Komunikasi: Media,
Cairo: Isa al-Babi> aI-Halabi>, 1972. Teknologi, dan Masyarakat. Yogyakarta:
Al-Shafi’i>. Al-Umm. 1st ed. Beirut: Daw al- Pustaka Pelajar, 2012.
Jawad, t.t. Ibnu Kathi>r, Ima>du al-di>n Abu> al-Fida
Al-T{abari>, Abu> Ja’far Muh}ammad bin Jari>r. Isma’i>l. Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Az}im. Vol.
Tafsi>r Al-T{abari>. 21st ed. Cairo: Da>r Al- 2. Damaskus: Maktabah Da>r al-Fiha`,
Sala>m, 2007. 1994.
Bekker, Anton, dan Achmad Charis Zubair. Istriyani, Ratna. “Media: Causes and
Metodologi Penelitian Filsafat. Strategies to Overcome Islamophobia
Yogyakarta: Kanisius, 1990. (Psychological and Sociological Study).”
Budiman, Ahmad. “Berita Bohong (Hoax) Di QIJIS (Qudus International Journal of
Media Sosial dan Pembentukan Opini Islamic Studies) 4, no. 2 (27 November
Publik.” Majalah Info Singkat Pemerin- 2016): 201–2017. doi:10.21043/qijis.
tahan Dalam Negeri Isu Aktual 9, no. 01 v4i2.1759.
(2017). https://berkas.dpr.go.id/puslit/ Istriyani, Ratna, dan Nur Huda Widiana.
files/info_singkat/Info Singkat-IX-1-I- “Etika Komunikasi Islam Dalam
P3DI-Januari-2017-181.pdf. Membendung Informasi Hoax Di Ranah
Chang, Christopher, dan M. Eric Gershwin. Publik Maya”, , Vol. 36. No. 2 ().”
“Mold Hysteria: Origin of the Hoax.” Jurnal Ilmu Dakwah 36, no. 288–315
Clinical and Developmental Immunology (2016).
12, no. 2 (2005): 151–58. doi:10.1080/ John, Little. Theories of Human
17402520500131409. Communication. Fifth. New York:
Dahlan, Muh. Syawir. “Etika Komunikasi Wadsworth Publishing Company, 1996.
Dalam Al-Qur‟an Dan Hadis.” Jurnal Kasperek, Sheila, dan Bethany Messersmith.
Dakwah Tabligh 5, no. 1 (2014): 115–23. “The Library that Cried Wolf: Outcomes
Dewey, Caitlin. “Facebook Fake-News Writer: of a Banned Book Hoax on Facebook.”
„I Think Donald Trump is in the White Pennsylvania Libraries: Research &
House because of Me.‟” Washington Practice 3, no. 1 (30 April 2015): 53–75.
Post, November 2016. doi:10.5195/PALRAP.2015.87.
Eriyanto. Analisis Framing, Konstruksi, Kietzmann, Jan H, Kristopher Hermkens, Ian
Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: P. McCarthy, dan Bruno S. Silvestre.
LKiS, 2002. “Social media? Get serious! Understan-
Fiorina, Morris P., dan Samuel J. Abrams. ding the functional building blocks of
“Political Polarization in the American social media.” Business Horizons 54, no.
Public.” Annual Review of Political 3 (Mei 2011): 241–51. doi:10.1016/j.

220 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

bushor.2011.01.005. Facebook Mengenai Topik Keagamaan.”


Koloay, RNS. “Perkembangan Hukum Jurnal Aspikom 3, no. 1 (18 Juli 2016):
Indonesia Berkenaan dengan Teknologi 65–76. doi:10.24329/aspikom.v3i1.99.
Informasi Dan Komunikasi.” Jurnal Subh}i>, Ah}mad Mah}mu>d. Al-Falsafah al-
Hukum Unsrat 22, no. 5 (2016): 16–27. Akhla>qiyyah fi> al-Fikr al-Isla>mi>: al-
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurn ‘Aqliyyu>n wa al-Dhauqiyyu>n aw al-
alhukumunsrat/article/viewFile/10754/10 Naz}ar wa al-‘Amal. Diterjemahkan oleh
342. Yunan Askaruzzaman Ahmad. Jakarta:
Komunika. “Etika Jurnalistik Perspektif Al- PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001.
Qur‟an.” Limmatus Sauda 7, no. 1 Suwarno, Peter. “Depiction of Common
(2013). http://ejournal.iainpurwokerto. Enemies In Religious Speech: The Role
ac.id/index.php/komunika/article/view/37 Of The Rhetoric of Identification And
3. Purification in Indonesian Religious
Kovach, Bill, dan Tom Rosenstiel. The Conflicts.” Walisongo 21, no. 1 (2013):
Elements of Journalism. Jakarta: Yayasan 1–18. http://journal.walisongo.ac.id/
Pantau, 2006. index.php/walisongo/article/view/234/21
Mah}fu>z}, 'Ali>. Hida>yat al-Murshidi>n. Cairo: al- 5.
Matba’ah al-Uthma>niyyah al-Mis}riyyah, “Wabah Hoax : Kabar Sesat Di Media Sosial.”
1958. Tempo, Januari 2016.
Mah}na, Ah}mad Ibra>him. al-Tarbiyah Fī> al- Zahrah, Muh}ammad Abu>. Al-Da’wah lla> al-
Islām. Cairo: Dar al-Sya’b, 1982. Isla>m. t.k.: Da>r al-Fikr al-’Arabi>, t.t.
McQuail, Denis. Media Performance: Mass
Communication and the Publik Interest. INTERNET
New Delhi: Sage Publications, 1992. “hoax.” Wiktionary. Diakses 5 September
Norman, Ishmael D., Moses Aikins, dan Fred 2017. https://en.wiktionary.org/wiki/hoax
Binka. “Earthquake hoax in Ghana: #English.
exploration of the Cry Wolf hypothesis.” Jongman, B., dan J. M. G. V. D. Dennen.
Journal of Public Health in Africa 3, no. “The Great „War Figures‟ Hoax: An
14 (26 April 2012): 52–58. doi:10.4081/ Investigation in Polemomythology.”
jphia.2012.e14. Default journal., 2005. https://www.
Oxford University. Oxford: Learner’s Pocket rug.nl/research/portal/publications/the-
Dictionary. Oxford: Oxford University great-war-figures-hoax(4e83c89c-f457-
Press, 2011. 4f4e-9a48-14d19820a064).html.
Potter, Deborah. Buku Pegangan Jurnalisme Librayanti, Andina. “Survei: Media Sosial
Independen. Jakarta: Biro Program Jadi Sumber Utama Penyebaran Hoax.”
Informasi Internasional Deplu AS, 2006. Tekno Liputan6.com. Diakses 10 Oktober
Rasmussen, Anne K. Women The Recited 2017. http://tekno.liputan6.com/read/
Qur’an, And Islamic Music In Indonesia. 2854713/survei-media-sosial-jadi-sumber-
London: University Of California Press utama-penyebaran-hoax.
Ltd, 2010. Subramanian, Samanth. “Inside the
Rivers, Jay W. Jensen, dan Theodore Peterson. Macedonian Fake-News Complex.” Wired.
Media Massa dan Masyarakat Modern. Diakses 9 Agustus 2017. https://www.
Diterjemahkan oleh Haris Munandar. wired.com/2017/02/veles-macedonia-fake-
Jakarta: Kencana, 2008. news/.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah Pesan, Sydell, Laura. “We Tracked Down a Fake-
Kesan dan Keserasian Al-Quran. Vol. 9. News Creator in the Suburbs. Here‟s What
Jakarta: Lentera Hati, 2002. We Learned.” National Public Radio.
Simangunsong, Benedictus A. “Interaksi Diakses 9 Agustus 2017. https://www.npr.
Antarmanusia melalui Media Sosial org/sections/alltechconsidered/2016/11/23/

Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222 221
Luthfi Maulana Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam
Menyikapi Berita Bohong

503146770/npr-finds-the-head-of-a-covert- al.penyebaran.hoax.dan.budaya.berbagi.
fake-news-operation-in-the-suburbs.
Tasandra, Nabila. “Penyebaran Hoax dan
Budaya Berbagi.” Kompas.com. Diakses 10
Oktober 2017. http://nasional.kompas.
com/read/2017/02/14/09055481/media.sosi

222 Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 2, 2 (Desember 2017): 209-222

You might also like