You are on page 1of 10

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANDASAN DAKWAH UNTUK

MASYARAKAT DI MASA PANDEMI

Adam abadi 933704219


Ahmad Khoirul Muzakki 933704519

Abstrak

Media masa merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk
menyampaikan nilai-nilai Islam kepada masyarakat, karena ada banyak media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan untuk mendukung kegiatan Dakwah. Media
komunikasi dapat diartikan bahwa semua media dan benda digunakan sebagai media
komunikasi untuk keberhasilan Dakwah. Peningkatan pengguna internet dan
perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara kita berdakwah. Akses
internet yang mudah merupakan keunggulan yang dapat menjadikan internet sebagai
media atau media alternatif untuk khutbah. Di sisi lain, seruan Islam selalu menjadi
ilmu hukum Islam, tafsir, tauhid, dll. Namun dengan kemajuan teknologi, dakwah
Islami dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pemanfaatan
jejaring sosial. Kemudahan sarana yang disediakan jejaring sosial menjadi keuntungan
bagi komunitas virtual, khususnya para penerjemah dakwah atau da'i untuk
berkomunikasi, bertukar informasi, berdiskusi dan menjalin relasi.
Kata Kunci : Media sosial, Dakwah dan Masyarakat

PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang selalu mendorong orang untuk memberikan dakwah.
tanpa kecuali, kewajiban semua Muslim. Kewajiban berdakwah disesuaikan dengan
kemampuan seluruh umat Islam. Bagi mereka yang memiliki pengetahuan Islam dan
retorika yang baik, mereka menyampaikan Dakwah Islam melalui mulut, dan ini sering
kita jumpai dengan para dai, misionaris, dan ustad. Mereka yang memiliki
keterampilan menulis akan melakukan kegiatan mahar secara tertulis, seperti menulis
buku-buku agama, nasehat, dan pendidikan, serta kegiatan mahar di media massa
cetak seperti koran dan majalah. , Berita terkini, dll1.
Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki keterampilan seperti berbicara dan
menulis. Hal-hal lain dapat dilakukan untuk khotbah. Artinya, bersikap sopan dan
mengikuti teladan Nabi Muhammad. Membantu sesama, menjaga lingkungan,
bersedekah, dan membantu semua orang, tanpa membedakan suku, agama, golongan,
atau ras. Sikap dan perbuatan yang baik adalah kegiatan mahar yang bisa dilakukan
oleh setiap Muslim, sikap yang baik menurut Al-Qur'an, dan Sunnah adalah kegiatan
dakwah yang efektif yang bisa dilakukan siapa saja selain Dai. 'Kegiatan lisan dan
tulisan.

1
Abdullah, "Waswasan Dakwah Kajian Epistimologis, Konsepsi dan Aplikasi Dakwah", (IAIN Pers:Medan
2002). Hlm 11
Saat ini para dai, ustadz, atau da'i mengalami beberapa kesulitan dengan kegiatan
dakwah lisan, yang biasanya dilakukan secara tatap muka. Pasalnya, dilarang
berkumpul dalam jumlah banyak karena dapat memperparah penyebaran COVID19.
Banyak demonstrasi Tacrim tidak diperbolehkan. Untuk meminimalisir penyebaran
COVID19 dan memutus mata rantai penyebaran, materi pembatasan jarak saat salat
berjamaah juga telah diberlakukan. Situasi ini menyebabkan aktivitas mahar langsung
yang sangat digemari ibu-ibu itu otomatis terhenti. Aktivitas licik Yashin yang
dilakukan ibu dan ayah setiap minggu juga dihentikan. Keadaan di atas tentunya tidak
boleh berlangsung lama, kekeringan mental atau aktivitas mahar Islam dapat
menyebabkan berkurangnya semangat atau bahkan lalai dalam beribadah.
Menggunakan media sosial sebagai media alternatif untuk aktivitas mahar adalah
ide yang baik dan merupakan langkah tepat bagi setiap Da'i, Ustad, atau da'i untuk
menggunakan media sebagai media aktivitas mahar. Media sosial berpotensi lebih luas
dan menjadi media yang efektif untuk menghadapi pandemi COVID 19 saat ini.
Pengguna media sosial kini jauh lebih aktif dan aktif dari biasanya, karena media sosial
merupakan media yang cenderung dipersepsikan semua individu sebagai pengisi celah
akibat pembatasan pergerakan di tempat umum. Ini adalah kesempatan yang baik bagi
Da'i untuk menonton media sosial dan menggunakannya untuk kegiatan Dower. Media
sosial yang terutama berfungsi sebagai media hiburan, bergeser fungsinya ke fungsi
lain seperti fungsi informasi dan pendidikan baik pendidikan umum maupun
pendidikan agama.
Dakwah adalah proses mengkomunikasikan pesan-pesan Islam dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi Islam. Komunikasi Islami menurut berikut
unsur pesan (message), yaitu tesis atau nilai-nilai Islam. Pesan Islam yang dikirim
disebut panggilan. Davat adalah karya atau pidato yang mendorong orang untuk
mengikuti Islam. Oleh karena itu, harus ada sarana pendukung dalam himbauan
tersebut, seperti jejaring sosial yang bersahabat dengan kegiatan sosial yang
berkelanjutan.
Jejaring sosial saat ini merupakan media yang sepenuhnya alternatif untuk
digunakan sebagai sarana propaganda, meskipun pengguna jejaring sosial saat ini
sangat banyak, terutama kaum muda. Akibatnya, sejumlah besar aktivis seruan
menggunakan media Instagram dan jejaring sosial lain yang ada sebagai sarana untuk
menarik Islam2.
Media massa apa yang saat ini digunakan untuk melakukan kegiatan dakwah
Hanya mereka yang bisa membantu melaksanakan imbauan. Dan kini media sosial
telah berkembang menjadi area komunikasi yang sangat cepat dan efisien. Dalam
perkembangan selanjutnya, media sosial telah membawa manfaat yang luar biasa dan
menjadi sarana informasi dan komunikasi yang tidak dapat diabaikan. Media online
adalah media yang dapat mencakup segala sesuatu dari kelompok yang lebih luas.
Meluasnya penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Ini memberikan ruang yang luas bagi pengguna media sosial sebagai sarana untuk
menghubungkan, bertukar informasi, dan bertukar ide antar individu. Penggunaan

2
Agus Mulyana, " Persepsi Mahasiswa Tentang Dakwah Melalui Facebook", (Lampung: Uin sunan Raden
Intan, 2017),hlm 4
media sosial menjadi salah satu tonggak efektifitas Dower. Hal ini erat kaitannya
dengan pembentukan kembali pemikiran, khususnya di kalangan mahasiswa, sebagai
elemen strategis untuk mengubah tatanan sosial menjadi lebih baik. Bukan hanya
penyebaran media sosial yang mempengaruhi seluruh komunitas dan menjadi semakin
populer3.
Masyarakat dakwah bukan lagi sesuatu yang hanya bisa dilihat di depan kita,
melainkan orang-orang yang berkumpul dalam ruang abstrak yang disebut dunia
maya. Media telah membawa individu ke ruang yang memungkinkan mereka untuk
berinteraksi satu sama lain. Program pengembangan dakwah perlu mampu
memberikan alternatif pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
menyajikan pesan-pesan Islam dalam format yang lebih relevan. Salah satu tantangan
utama, terutama terkait dengan semakin cepatnya arus informasi melalui berbagai
media, adalah keterhubungan baru dalam ruang budaya tempat komunitas dakwah
berkumpul.
Di era globalisasi informasi dan perkembangan teknologi, dunia menghadapi
perkembangan arus informasi yang begitu pesat dewasa ini. Penggunaan alat teknis
sebagai media mahar untuk menginformasikan kepada khalayak tampaknya tak
terbendung. Namun, di era globalisasi teknologi yang semakin maju, sangat diperlukan
pemanfaatan informasi dan komunikasi untuk menyebarluaskan informasi melalui
risalah mahar Islam.
Dalam hal ini, Media harus berperan menyebarkan informasi tentang Islam ke
seluruh pelosok tanpa mengenal waktu. Dengan akses yang mudah kepada siapa saja
yang berbeda suku dan agama, masyarakat dapat lebih aktif berdiskusi tentang agama,
masjid, atau bacaan tertentu, asosiasi penelitian Islam, dan sebagainya.

METODELOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif,
menurut Lincoln (2009) dikutip dari Juliansyah Noor (2017:334), kata kualitatif
menyiaratkan penekanan pada proses Dan makna yang dikaji secara ketat atau belum
diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Pendekatan kualitatif
adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada penelitian ini,
peneliti menakankan sifat relitasyang terbangun secara sosial, hubungan erat antara
peneliti dan subjek yang diteliti.
Sedangkan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Melalui
penelitian deskriptif peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang
menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus pada penelitian tersebut.
Menurut Nasir (2002:61 dalam AjatRukajat (2018:1) metode deskriptif adalah suatu
metode dalam penelitian dimana mengkaji status sekelompok manusia, objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

3
Rizkika Utami, " Keselarasan Materi dan Metode Dakwah Pada Aktivitas", (Jakarta: UIN Syarif Hidayah
Tullah, 2018)
Dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta sisfat-sifat sertahubungan antara fenomena
yang diselidiki. Berdasrkan pendapat Nasir diatas, maka peneliti berpendapat bahwa
penelitian deskriptif berusaha memberikan gambaran fenomena yang terjadi secara
nyata realistik, aktual, dan terjadi pada saat ini.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk mengumpulkan sumber
data dan informasi yang nantinya digunakan untuk membahas isi dan tujuan penelitian
serta dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber yang
sebelumnya sudah ditentukan. Selanjutnya subjek penelitiannya adalah efektivitas
dakwah melalui media sosial.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Dakwah
Secara bahasa atau etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa arab islam
yang memiliki arti himbauan, himbauan, atau ajakan. Dalam tata bahasa Arab,
bentuk kata dakwah adalah “isimmasdar”. Ini berasal dari arti fiil (kata kerja)
"da'a" (‫" )ا‬yad'u" (")" "da'watan" () "Memanggil" 4. Undangan dan Panggilan Secara
umum, mahar adalah ilmu yang meliputi pedoman dan tata cara untuk
menyetujui orang, melaksanakan idealisme tertentu, pendapat, dan menarik
perhatian orang untuk meyakinkan atau secara halus mengajak orang.
Selain itu, untuk memberikan pemahaman yang lebih konkrit, Mahar,
menurutnya, merupakan kegiatan Amal Malf Nahi Munker, yang bisa membawa
umatnya ke posisi Wasata dan Kyle Ummah Ummah. .. Penyimpangan dari dasar
dan standar kesempurnaan percaya kepada Allah dalam semua aspek kehidupan.
Amar ma`ruf nahi munkar adalah menyebarkan dan mengembangkan ma'ruf
seluas-luasnya dan membinasakan segala bentuk kejahatan. Oleh karena itu, nilai
inti ajaran dakwah yang menekankan pada amar ma'ruf nahimunkar
diperhatikan. Karena kita bisa menciptakan tatanan kehidupan yang lebih tertib
sesuai aturan syariat dan hidayah Allah. Mengabaikan konsep ini baik secara
teoritis maupun praktis, kejahatan merajalela, penipuan merasuki berbagai aspek
kehidupan, maksiat dan pelanggaran hukum dianggap biasa, dan pada akhirnya 5.
Terminologi menawarkan arti yang berbeda tentang mahar Islam. Mahar
diartikan sebagai perubahan sosial (social change) berdasarkan norma, etika, dan
nilai-nilai normatif Islam, selaras, selaras, dan selaras dengan nilai-nilai ajaran
Islam, pribadi dan sosial. sebuah lingkungan sosial. Definisi lain yang
dikemukakan oleh para ahli adalah normatif. Dakwah adalah kegiatan menyeru
seseorang dengan cara yang baik, dengan petunjuk yang mengikuti ajaran syariat
Islam, dengan tujuan mencapai kesejahteraan dan keamanan hidup baik di sini
maupun di masa yang akan datang. .. Saya setuju dengan pernyataan-pernyataan

4
Shaputra.w,Pengantar Ilmu Dakwah, ( Depok: Raja Grafindo Persada,2011 )

5
N.Alimudin, Konsep Dakwah Dalam Islam, (Hunafa: Jurnal Studi Islamika, 4(1), 73–78.
ini bahwa karya mahar adalah ajakan atau ajakan untuk menerima (madu) berupa
ajaran Islam dan persepsi nilai-nilai agar ibadah tetap konsisten di jalan Allah 6.
Menurut istilah dakwah itu menyampaikan dan memberikan ajaran Islam
yang benar, mengajak dan mengingatkan orang-orang di jalan yang benar,
memperingatkan orang-orang untuk melaksanakan Amal Malf Nahi Munker,
jalan hidup, yaitu Umat ini untuk mencapai kebahagiaan dan keamanan di dunia
dan di dunia. masa depan kehidupan. Mahar juga diartikan sebagai ajakan untuk
berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan, mengikuti petunjuk Allah SWT dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Metode Dakwah di Media Sosial
Penggunaan media di era modern ini telah menjadi ciri budaya masyarakat
dan melakukan berbagai hal untuk menyampaikan dan mencapai proses dakwah.
Pertanyaan ini tentunya menjadi angin segar karena budaya masyarakat saat ini
lebih menyukai hal-hal yang mudah dipahami dan menghabiskan lebih banyak
waktu luang melalui interaksi dengan jejaring sosial. Menghadapi kondisi seperti
itu, maka perlu dikembangkan suatu strategi pelaksanaan dakwah, dimana strategi
yang akan dilaksanakan merupakan bagian dari cara komunikasi dan interaksi
dengan pendengar (mad'u).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dakwah melalui media sosial untuk
mendapatkan perhatian publik. Secara khusus menyisipkan argumentasi untuk
setiap topik yang akan diberikan, dan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang
tren perusahaan saat ini, selain itu memberikan sedikit kesenangan dan edukasi
bagi masyarakat. , topik yang diangkat juga harus berkaitan dengan isu atau
masalah yang saat ini terkena dampak dibahas berdasarkan perkembangan dan
pembaruan informasi.
Perhatikan juga kualitas dan kuantitas mahar yang diserahkan. Misalnya, jika
konten yang diberikan menarik dan mudah dipahami, kualitas dakwah akan
menarik. Jumlah tersebut sudah termasuk dalam isi materi yang disampaikan dan
harus up to date. Materi yang bagus dan menarik pasti bermanfaat dan akan selalu
menonjol, Sayang. Dalam menyusun strategi komunikasi Dower, ada beberapa hal
yang harus diikuti oleh dai atau komunikator. Ini termasuk semangat komunikator
Mahar dan sikap komunikator Mahar. Kami menghargai kombinasi kognisi, kasih
sayang dan kepuasan. Kognisi adalah proses pemahaman yang berkaitan dengan
pemikiran, afeksi adalah emosi yang disebabkan oleh rangsangan eksternal,
sedangkan konasi adalah aspek psikologis yang terkait dengan pengerahan tenaga
dan perjuangan. Strategi adalah kunci keberhasilan Dakwah, namun jika strategi
yang kita lakukan tidak berhasil, tentu hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan
kita. Ini adalah proses mahar yang sama yang Anda lakukan jika strategi Anda
bagus. Hasilnya efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak.
3. Macam-macam Strategi Dakwah
Strategi dakwah ada 3 yaitu :
a. Strategi Sentimentil

6
N.Zakariya dan Mohamad A.D, Media Sebagai Wasilah Dakwah ( Al-Hikmah,2013 ) hlm92-91
Strategi sentimental adalah mahar yang menggerakkan aspek emosional dan
spiritual mitra mahar, dengan fokus pada aspek pikiran dan jiwa. Strategi
sentimental ini biasanya merupakan pendekatan dengan memberikan nasihat
yang baik dan mengesankan serta memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada pasangan Mahar (Madu). Strategi sentimental ini sangat cocok diterapkan
pada masyarakat yang terpinggirkan atau terpinggirkan, masyarakat miskin,
yatim piatu dan pengungsi. Buat madu merasa dihargai dan dihormati dalam
strategi ini.
b. Strategi Rasional
Strategi rasional adalah mahar dengan berbagai metode yang difokuskan
pada aspek akal7 Dengan strategi rasional ini, Madu mengajaknya untuk
merenungkan, merenungkan, dan mengambil hikmah dari apa yang disampaikan
oleh ustadz. Strategi rasional ini biasanya menggunakan metode diskusi,
penerapan hukum logika, dan penerapan contoh.
c. Strategi Indrawi
Ini juga bisa disebut strategi sensorik, atau strategi atau strategi
eksperimental. Strategi ilmiah diartikan sebagai sistem mahar yang didasarkan
pada panca indera, atau kumpulan metode yang didasarkan pada hasil penelitian
dan percobaan8. Anda dapat menemukan contoh dari strategi ini. Dalam diri kita,
kita menggunakan Al-Qur'an untuk meningkatkan atau menolak hasil penelitian
ilmiah. Strategi rasional inilah yang sering digunakan Harun Yahya dan M.
Kreisch Sihab dalam melaksanakan maharnya dengan menjelaskan konsekuensi
penemuan-penemuan ilmiah dalam menjelaskan syair-syair Alquran.
Dalam uraian studi di atas tentang Dakwah, strategi Dakwah di era global.
Hal ini menuntut para aktivis dakwah untuk menembus media yang saat ini
digunakan oleh massa tercinta. Dalam proses melakukan panggilan, media
berperan sebagai 'perantara', yaitu pemancar yang menyampaikan berbagai pesan
panggilan (al). khayr, amr maruf dan nahy munkar), pengirim (sender) pesan
panggilan yang dibuat (dibuat) oleh seorang jurnalis untuk publik (audiens) 9.
Bahkan media sangat cocok digunakan untuk menyebarkan panggilan. Sebuah
pesan di antara audiens yang sangat besar. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
media (media elektronik dan cetak) yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
saat ini sangatlah efektif. Televisi merupakan salah satu media massa yang paling
efektif sebagai sarana penyampaian pesan kepada masyarakat luas 10Pengaruh
kotak ajaib televisi menjadi salah satu realitas kehidupan di sekitar kita. Seberapa
besar pengaruh media terhadap massa.
Hal lain yang harus disiapkan da'i untuk memanfaatkan kemajuan teknologi
dan komunikasi untuk mengatasi permasalahan Dower di masa pandemi adalah

7
Moh Ali Aziz, "Ilmu Dakwah", (Jakarta: Prenada Media, 2009) hlm 352

8
Ibid, hlm 353

9
Anwar Arifin," Dakwah Kontemporer Sebuah Study Komunikasi", (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011).hlm 90

10
Syamsuk Munir Amin, "Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam", (Jakarta: Amzah, 2008), hlm 192
aktivitas Dower memiliki pengetahuan substantif, metode komunikasi dan
kemampuan untuk digunakan, sesuai dengan perubahan. Kemajuan teknologi
dunia dan teknologi informasi. Dakwah harus mampu beradaptasi dengan
menggunakan perangkat lunak atau perangkat lunak teknologi seperti aplikasi
Alquran dan Hadis, aplikasi buku digital, blog, email, internet, media sosial,
panggilan konferensi, zoom, dan Google Meet. Hal lain yang harus dibawa oleh
seorang pengkhotbah keterampilan adalah bersikap terbuka terhadap segala
bentuk perubahan positif dan terus-menerus meningkatkan soft skills-nya seiring
dengan kemajuannya. Soft skill yang harus dimiliki da'i antara lain
mengoperasikan perangkat keras seperti komputer, laptop, notebook, proyektor,
dan smartphone. Selain mahar digital dan keterampilan verbal, kemampuan
berdakwah secara tertulis harus diasah agar para dai dapat menguasai ilmu
komunikasi dan keterampilan menulis serta melindungi dunia dengan pandangan
masa kini yang lebih luas.
Dakwah di masa pandemi pada hakikatnya adalah komunikasi yang
dilakukan Da'i kepada Madu, sehingga pada hakikatnya tidak terlepas dari proses
komunikasi yang berlangsung. Pengkhotbah berperan sebagai komunikator untuk
menyampaikan pesan Mahar kepada Madu, dan Madu berperan sebagai
komunikator untuk menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator (Da'i),
membantu kelancaran proses komunikasi. Hal ini dilakukan dengan pendekatan
yang berbeda dan hanya dimaksudkan untuk menonjolkan tugas dan proses
penyampaian ajaran Islam yang disampaikan secara sungguh-sungguh melalui
saluran dan media yang berbeda. Musim pandemi saatnya berdakwah melalui
internet, platform digital dan sosial. Media itu penting dan mungkin berarti
bahwa Da'i akan bekerja di Dakwah setidaknya untuk memahami dan mengenal
teknologi. Ini adalah era di mana Anda dapat mengunggah hampir semua
aktivitas di media sosial online, termasuk penerapan Dakwah11.
Di satu sisi, kemajuan dan kelangsungan dakwah selama pandemi covid19
membawa kabar baik yang ditandai dengan mudahnya materi dakwah dapat
diakses oleh masyarakat. Masyarakat akan disuguhkan dengan perspektif yang
beragam dari berbagai sumber dan dokumen. Ini bisa menjadi awal yang baik
dalam pengembangan dakwah Islam. Berkat teknologi yang semakin canggih,
jangkauan mata kuliah Dakwah tentu saja lebih luas, begitu juga dengan metode
dakwah yang didominasi oleh ceramah yang cenderung kurang interaktif dan
monoton, tidak lagi dominan, sehingga dapat berimbang. dengan metode lain
yang lebih interaktif, beragam, dan terbuka kepada masyarakat untuk partisipasi
aktif yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Semuanya pasti ada kelebihan
dan kekurangannya begitu juga dengan kegiatan dakwah online Selain itu
memiliki kelebihan yaitu memudahkan masyarakat dalam mengakses kegiatan
dakwah online. Di sisi lain, ini merupakan tantangan dan ancaman serius bagi
aktivitas dan agenda dakwah Islam, karena suka tidak suka, kekuasaan ulama
hampir tergeser atau bahkan nyaris hilang. Kehadiran akademisi digantikan oleh

S.A Putri & Fakhruddin, Tantangan dan Peluang Dakwah Masa Pandemi di Gampong Lampuja. Jurnal Riset
11

Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 2021, h.101–110


"akademi internet, atau google" yang tahu segalanya dan mudah ditemukan
hampir tanpa batas atau kendali. Jika mad'u tidak kritis dalam memahami pesan-
pesan dakwah yang disampaikan, alih-alih menerima pemahaman agama yang
jelas, benar dan lengkap, ia malah menjadi keliru. . Karena tanpa interaksi
langsung dengan para ulama, bisa jadi mad'u salah paham atau paham dia juga
salah. Satu hal yang kurang dalam berdakwah melalui sarana online adalah
koneksi internet, jaringan internet yang buruk membuat sesi tanya jawab kurang
optimal dan kurang efektif dalam memberikan dakwah. Selain internet, keadaan
ekonomi dan ilmu pengetahuan yang terkait dengan pemanfaatan teknologi di
masyarakat, yang mengikuti kegiatan dakwah tentu berbeda. Misalnya, para
lansia sulit memahami cara menggunakan teknologi, dan ada juga masyarakat
dengan latar belakang ekonomi rata-rata atau di bawah yang membuat mereka
tanpa alat elektronik untuk mengakses teknologi secara online.

KESIMPULAN

Setidaknya dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penjelasan pembahasan


“Strategi Kemenangan Dakuwa di Media Massa” di atas. Apalagi kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu produk globalisasi yang
berdampak besar bagi masyarakat global. Bentuk kemajuan Teknologi informasi
dan komunikasi tidak lain adalah media massa
Di mana Setiap orang di dunia memposisikan media massa sebagai kiblat
pemenuhan kebutuhan informasinya. Oleh karena itu, pengaruh media massa
terhadap tatanan kehidupan manusia sangat terlihat. Selain dampak positif,
dampak negatif pengaruh media massa terhadap kehidupan masyarakat juga
sangat terasa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi khusus dakwah di
media massa Indonesia. Ada strategi khusus untuk menarik kegiatan dakwah di
media massa. Artinya kegiatan Dakwah harus dapat “menggunakan” kebutuhan
akan informasi. Mahar media massa juga harus menarik dan mampu memuaskan
“kepuasan” hati masyarakat. mengapa demikian? Itu karena orang pintar tentang
media massa. Masyarakat memenuhi kebutuhan informasi sesuai dengan
keinginannya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2002 .Waswasan Dakwah Kajian Epistimologis, Konsepsi dan Aplikasi


Dakwah".IAIN Pers:Medan
Mulyana, Agus. 2017 . Persepsi Mahasiswa Tentang Dakwah Melalui Facebook. Lampung:
Uin sunan Raden Intan.
Utami Rizkia. 2018. Keselarasan Materi dan Metode Dakwah Pada Aktivitas. Jakarta: UIN
Syarif Hidayah Tullah.
Ali, Moh Aziz. 2009 Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
Arifin,Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Study Komunikasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Syamsuk Munir Amin, "Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam", (Jakarta: Amzah, 2008),
Shaputra, W. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Raja Grafindo Persada.
Alimuddin, N. 2007. Konsep Dakwah Dalam Islam. Hunafa: Jurnal Studi Islamika, 4(1).
Zakariya, N dan Mohamad, A.D. 2013. Media Sebagai Wasilah Dakwah. Al-Hikmah.
Putri, S. A., & Fakhruddin. 2021 . Tantangan dan Peluang Dakwah Masa Pandemi di
Gampong Lampuja. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 1(1).

You might also like