You are on page 1of 7

AL MUNIR Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam


Vol. 10 No. 2, Juli - Desember 2019, p. 67-73
p- ISSN : 2086-1303 e-ISSN : 2657-0521
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/index

Etika Dakwah Ditinjau dari Perspektif Psikologi Komunikasi

Tomi Hendra1; Sri Hartati2

Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi


1
tomihendra05@gmail.com
2
virgo.girl2684@gmail.com

ABSTRACT
Da'wah is a very noble work and has been carried out by the Prophets and Apostles, especially the
Prophet Muhammad. The part of Da'wah from a series of activities that invites, calls on, conveys
the message of religion to others with the hope that there will be a shift from things that are not
good to good, in the language of religion known as amar ma'ruf nahi mungkar. History has
recorded a long journey from preaching from the Prophet Muhammad. Starting from da'wah
carried out clandestinely to preaching carried out openly. History has also been proven in the
journey of the preaching of the Prophet Muhammad, how his ethics in preaching. This paper seeks
to put forward the da'wah ethics with the aim of the preachers or preachers having guidelines and
guidelines in delivering the minutes and continuing the estates of the da'wah struggles carried out
by the Prophet Muhammad. Many problems nowadays are found problems or problems that arise
and occur in da'wah activities. One example is to think that someone else is wrong when they
understand differently or conflict with the interpreter in delivering his message. In other cases,
there are those who are explicitly speaking out words that can hurt others when preaching. The
purpose of this paper is to try to raise and expose ethics in preaching, in the hope of contributing to
the morning missionary practitioners.

Keyword : da'wah ethics; communication; psychology

ABSTRAK
Dakwah merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan yang pernah dilaksanakan oleh para Nabi
dan Rasul khususnya Nabi Muhammad saw. Dakwah bahagian dari serangkaian kegiatan yang
mengajak, menyeru, menyampaikan risalah agama kepada orang lain dengan harapan adanya
pergeseran dari hal yang tidak baik menjadi baik, dalam bahasa agama dikenal dengan amar
ma’ruf nahi mungkar. Sejarah telah mencatat perjalanan panjang dari dakwah dari Nabi
Muhammad SAW. Mulai dari dakwah yang dilaksanakan secara sembunyi- sembunyi sampai
dengan dakwah yang dilakukan secara terang - terangan. Sejarah juga telah membuktikan dalam
perjalanan dakwah Nabi Muhammad saw, bagaimana etika beliau dalam berdakwah. Makalah ini
berupaya untuk mengemukakan etika dakwah dengan tujuan para mubaligh atau juru dakwah
memiliki panduan dan pedoman di dalam menyampaikan risalah dan melanjutkan estapet
perjuangan dakwah yang pernah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak saat sekarang
ini ditemukan problem atau persoalan - persoalan yang timbul dan terjadi dalam aktifitas dakwah.
Salah satu contohnya menganggap orang lain salah ketika berbeda paham atau bertentangan
dengan juru dakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Dalam kasus lain ada yang dengan
terangan - terangan mengeluarkan kata - kata yang dapat menyakiti hati orang lain pada saat
berdakwah. Maksud dari makalah ini yaitu berupaya untuk mengangkat dan memaparkan etika
dalam berdakwah, dengan harapan dapat memberikan sumbangsih pagi para praktisi dakwah

Kata Kunci : etika dakwah; psikologi; komunikasi

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 67


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

PENDAHULUAN dengan mengetik situs atau aplikasi youtube,


Salah satu kajian dalam psikologi adalah maka apapun bentuk dan jenis dakwah, dan
psikologi komunikasi yang membahas bahkan siapa juru dakwahnya dengan mudah
tentang manusia dan seluruh hasil karya diakses. Disatu sisi dengan perkembangan
manusia yang ada disekitar individu. teknologi dan media patut kita beri apresiasi.
Termasuk didalamnya adalah norma dan Dibalik kemajuan yang dinikmati oleh dunia
etika dalam kelompok social. dakwah tentu adanya pergeseran nilai mulai
Dalam interaksi social sangat diperlukan dari kemajuan dakwah sampai pada
komunikasi untuk menyampaikan suatu kemunduran, seperti yang dirasakan saat ini.
pesan atau informasi. Komunikasi secara saat ini dakwah bisa dilihat dimana, siapapun
umum bertujuan untuk memberikan bisa menyampaikan materi dakwah atau
pengetahuan kepada orang lain. Dalam berdakwah tanpa ada yang langsung
komunikasi ada beberapa unsur yang harus menyalahkan ketika ada kekeliruan yang
di penuhi, unsur tersebut diantara nya adalah ditemukan oleh penonton.
sumber, pesan, media, penerima, efek dan Dalam teorinya, sebagaimana yang
timbal balik. (Cangara, 2014: 36] Semua disampaikan oleh Sayyid Qutub bahwa
unsur ini harus terpenuhi untuk dakwah merupakan sebuah usaha untuk
terbentuknya sebuah komunikasi yang efektif. mewujudkan system Islam dalam kehidupan
Jenis pesan yang disampaikan sangat nyata dari tatanan yang paling kecil seperti
beragam, salah satunya pesan yang keluarga, hingga yang paling besar, seperti
disampaikan berhubungan dengan ajaran Negara dengan tujuan kebahagian dunia dan
agama yang disebut dengan berdakwah. akhirat. Selain itu Toha Yahya Oemar
Perkembangan dakwah tidak bisa mengungkapkan bahwa dakwah merupakan
dipungkiri lagi, saat ini aktifitas dakwah telah sebuah aktifitas dalam mengajak manusia
mulai memasyarakat. Aktifitas Dakwah tidak dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang
hanya memanfaatkan media mimbar yang benar sesuai dengan perintah tuhan untuk
mana dilaksanakan dari masjid ke masjid kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di
tetapi dengan seiring dari perkembangan dunia dan akhirat.
teknologi dan media massa aktifitas dakwah Dari pemaparan di atas dakwah
sudah mulai terbawa arus dan banyak dipahami bahwa dakwah merupakan sebuah
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi itu kegiatan mulia yang dilaksanakan dengan
sendiri. Di zaman yang maju dengan teknologi cara bijaksana sehingga dalam melaksanakan
seperti saat ini, aktifitas dakwah telah mulai dakwah seseorang harus memberikan
memanfaatkan media massa sebagai media sesuatu hal yang positif kepada orang lain.
dakwah. Untuk itu dalam berdakwah ada etika yang
Dalam perkembangan terknologi telah harus dipenuhi untuk tercapainya tujuan
banyak hadir dakwah melalui media massa dakwah yang sesuai dengan ajaran agama
seperti radio atau dalam bentuk rekaman Islam.
seperti kaset. Ternyata media tidak sampai Permasalahan yang terlihat dalam
disitu dalam mempengaruhi dakwah. perkembangan dakwah saat ini melalui
Dakwah telah banyak hadir melalui media berbagai macam media, dimana banyak
televise, bahkan dengan berkembangan hadirnya konten dakwah yang cenderung
media cyber atau yang kita kenal dengan menghadirkan ujar kebencian, ada juga kasus
media internet, dakwah telah masuk ke dalam yang ditemukan dalam berdakwah
media cyber tersebut yang mana dikenal menyalahkan jamaah lain yang tidak sepaham
dengan youtube. Apapun bentuk dan ragam atau tidak sama dengan yang menyampaikan
dakwah bisa kita akses melalui media cyber dakwah. Bahkan ada juga yang menjadikan

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 68


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

aktifitas dakwah sebagai kendaraan dalam sebagai bangsa. Apalagi jika nilai- nilai
berpolitik. Inilah beberapa kasus yang sering tersebut hendak diserap atau diterapkan
kita temui dalam aktifitas dakwah yang dalam kehidupan bermasyarakat secara luas.
berkembang dimedia massa. Kalau kita lihat (Dahlan, 1996)
dan cermati dari beberapa kasus di atas, hal Dalam konteks dakwah, maka etika yang
ini bisa mendatangkan sebuah perpecahan berlaku harus sesuai dengan norma- norma
dan perselisihan di dalam umat islam, untuk atau aturan yang berlaku. Berdakwah yang
itu sudah seharusnya aktifitis dakwah baik menurut agama, tentu harus sesuai pula
memahami kembali apa itu dakwah dan kode dengan norma agama yang dianut. Bagi umat
etik dakwah. islam, dakwah yang baik adalah dakwah yang
Untuk itu sangat diperlukan etika dalam sesuai dengan kaidah agama, yang senantiasa
berdakwah, sehingga tidak menimbulkan diukur dengan nilai- nilai yang terkandung
konflik dan perselisihan tersebut. Etika dalam al qur’an dan sunnah. Dalam islam,
merupakan suatu norma atau aturan yang etika bisa disebut dengan akhlak. Karena itu,
dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku berdakwah harus memenuhi tuntunan akhlak
di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sebagaimana yang tercantum di dalam
sifat baik dan buruk. Dalam hal ini adalah sumber ajaran islam itu sendiri. Jadi kaitan
bagaimana sifat seorang pendakwah ketika antara nilai etis dengan norma yang berlaku
menyampaikan dakwahnya. sangat erat. Selain agama sebagai asas
kepercayaan atau keyakinan masyarakat,
PEMBAHASAN/ REFLEKSI TEORITIS maka ideology juga menjadi tolak ukur norma
1. Etika dakwah yang beralaku. Dalam pancasila sebagai
Kata - kata etika sering juga disebut ideology dalam bernegara, berbangsa dan
dengan etik. Karena itu etik merupakan bermasyarakat di Indonesia terdapat tolak
pencerminan dari pandangan masyarakat ukur dalam berdakwah (Dahlan, 1996)
mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, Dakwah berasal dari kata yang
serta membedakan perilaku atau sikap yang secara lughawi (etimologi) memiliki
dapat diterima dengan yang ditolak guna kesamaan makna dengan makna kata al-nida
mencapai kebaikan dalam kehidupan yang berarti ; panggilan, ajakan dan seruan.
bersama. Etik menyangkut nilai- nilai sosial Sedangkan bentuk kata kerja atau fiilnya
dan budaya yang telah disepakati masyarakat adalah da’a, yad’u yang berarti memanggil,
tersebut sebagai norma yang dipatuhi menyeru, atau mengajak.
bersama. Karena nilai yang disepakati Secara terminology, dakwah adalah
bersama itu tidak selalu sama pada semua upaya mengajak seseorang atau kelompok
masyarakat, maka norma etik dapat berbeda orang agarselalu mengamalkan kebaikan-
antara masyarakat yang satu dengan kebaikan, kebenaran-kebenaran serta
masyarakat yang lainnya. Apa yang dianggap keindahan (fitrah) selaras dengan tuntunan
etis di dunia “barat” dapat saja merupakan ajaran Islam baik dalam kerangka kehidupan
pelanggaran etik menurut kita “timur”, pribadi, sosial maupun pembangunan bangsa.
mungkin merupakan pelanggaran bagi (Faiah dan Effend, 2015)
masyarakat di “barat”. Meskipun banyak Dari penjelasan di atas dapat dipahami
prinsip etik yang bersifat universal, namun bahwa yang dimaksud dengan etika dakwah
perlu kehati-hatian dalam mempelajari adalah bagaimana seorang juru dakwah/
norma etik yang datang dari luar. Apakah seorang da’i mampu menempatkan dirinya
telah selaras dengan nilai- nilai masyarakat sebagai penerus dalam menyampaikan
kita sendiri, khususnya nilai- nilai yang risalah agama yang dengan harapan memberi
mendasar yang membentuk jati diri kita bekas kepada mad’u sehingga benar - benar

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 69


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

terjadi sebuah perubahan kepada yang lebih mempermudah sampainya pesan dakwah
baik. Sehingga dakwah sesuai dengan tujuan kepada Mad’u.
nya yaitu mengajak umat manusia dalam f. Tujuan Dakwah (Masaqasid al-Dakwah),
mencegah amar ma’ruf nahi mungkar dan adalah tujuan yang hendak di capai oleh
juru dakwah merupakan orang- orang yang kegiatan dakwah.
menjadi sebagai penerus Nabi dalam
mengembangkan ajaran Nabi Muhammad 3. Kode Etik Dakwah
SAW yang berdasarkan kepada alqur’an dan
a. Kede Etik Dalam Surat Al-Baqarah Ayat
sunnah. Selain itu dakwah merupakan
256
aktifitas yang mulia yang membutuhkan
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
manajemen yang bagus dan materi yang
(Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang
bagus, agar dakwah itu bisa berjalan dengan
benar daripada jalan yang sesat. karena itu
baik dan tepat pada sasarannya.
Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut[ Thaghut ialah syaitan dan apa saja
2. Ruang Lingkup Dakwah
yang disembah selain dari Allah s.w.t.] dan
Dalam memahami dakwah, seorang juru
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
dakwah/ da’I perlu memahami dan
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat
mengetahui ruang lingkup dakwah. Hal ini
kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha
bertujuan untuk membuat adanya kerangka
mendengar lagi Maha mengetahui”
berpikir bagi seorang juru dakwah di dalam
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada
berdakwah. Ruang lingkup dakwah pada
paksaan dalam memasuki agama, karena
dasarnya berupaya untuk memetakan
iman harus dibarengi dengan rasa taat dan
bahagian – bahagian dari dakwah itu sendiri.
tunduk. Hal ini tentunya tidak bisa terwujud
Berikut yang menjadi bahagian dari ruang
dengan cara memaksa, tetapi hanya mungkin
lingkup dakwah.
melalui hujjah atau argumentasi.
a. Materi Dakwah (maaddah l-dakwah), yang
Dakwah dalam ayat ini tidak boleh
meliputi bidang Akidah, Syariah (ibadah
memaksa. Prinsip ini menurut sayyid quttub
dan mu’amalah). Semua materi dakwah ini
merupakan prinsip umum yang harus
bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah
dipedomani dan tidak boleh dilanggaroleh
Rasulallah SAW, hasil Ijtihad ulama,
siapapun. Ayat ini cukup menjadi hujjah di
sejarah peradaban Islam.
hadapan orang–orang yang sengaja masuk
b. Subjek Dakwah (Da’i), orang yang aktif
islam, bahkan orang–orang islam sendiri yang
melaksakan dakwahnya secara individu
mempunyai prasangka bahwa islam tidak
ada juga yang berdakwah secara kolektif
bisa tegak melainkan dengan pedang
melalui organisasi.
(kekerasan) sebagai penopangnya.
c. Objek Dakwah (Mad’u), adalah masyarakat
atau orang yang didakhwahi, yakni diajak
b. Kede Etik Dalam Yunus Ayat 99-100
ke jalan Allah agar selamat dunia dan
“(99) Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki,
akhirat, masyarakat sebagai objek dakwah
tentulah beriman semua orang yang di muka
sangat heterogen.
bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu
d. Metode Dakwah (Thariqoh al-Dakwah),
(hendak) memaksa manusia supaya mereka
yaitu cara atau strategi yang harus dimiliki
menjadi orang-orang yang beriman semuanya;
oleh Da’i, dalam melaksanakan aktivitas
(100) Dan tidak ada seorangpun akan
dakwahnya.
beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah
e. Media Dakwah (Wasilah al-Dakwah),
menimpakan kemurkaan kepada orang-orang
adalah media atau instrument yang
yang tidak mempergunakan akalnya”
digunakan sebagai alat untuk

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 70


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Dari penjelasan diatas dapat dipahami
di dalam berdakwah, seorang da’i tidak dapat bahwa, dalam berkomunikasi seseorang
memaksa mad’unya untuk melakukan seperti harus mampu membangun kebersamaan
apa yang disampaikan. Beriman atau tidaknya dengan orang yang diberikan informasi.
seseorang hal itu tergantung dengan hidayah Disini jelas bahwa seorang pendakwah harus
yang allah berikan. Ditinjau dari sisi dakwah mampu membangun kebersamaan dengan
mad’u cenderung melihat kepada bagaimana para jamaah nya yang mendengarkan isi
cara atau etika seorang da’I tersebut di dalam dakwah yang disampaikan. Dalam berdakwah
berdakwah. Dalam secaranya nabi unsur komunikasi harus dapat terpenuhi,
Muhammad saw tidak pernah memaksa dimana pendakwah merupakan sumber,
orang- orang yang ada di sekitarnya untuk pesan merupakan isi dakwah yang
masuk islam, tetapi beliau menyampaikan disampaikan, media yang digunakan oleh
dakwah islam itu dengan etika yang baik pendakwah, dalam hal ini bisa melalui
sehingga memberikan kepada masyarakat langsung atau tidak langsung, penerima
qurais pada waktu itu bahwa islam tidak ada merupakan orang yang mendengarkan
paksaan di dalam memeluknya. dakwah, sehingga pesan yang disampaikan
oleh pendakwah akan mampu mempengaruhi
4. Komunikasi jamaah yang mendengarkan nya.
Komunikasi berasal dari bahasa latin Disini sangatlah jelas bahwa apa yang
Communis yang artinya membangun disampaikan oleh pendakwah akan
kebersamaan antara dua orang atau lebih. mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah
Komunikasi merupakan suatu proses laku dari pendengarnya. Sehingga kode etik
pengalihan pesan informasi (pesan) dari sangat diperlukan dalam berdakwah sehingga
seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya. tidak terjadi kesalahpahaman yang diterima
(Cangara, 2014:36) Unsur yang harus oleh masyarakat atau yang mendengarkan
dipenuhi dalam komunikasi adalah : nya.
a. Sumber, merupakan pihak yang Etika komunikasi merupakan suatu
menyampaikan atau mengirim pesan rangkuman dari nilai, norma, nilai atau
kepada seseorang sekelompok orang ukuran tingkah laku yang baik dalam
b. Pesan, merupakan pernyataan yang kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
disampaikan seseorang kepada orang lain Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung
c. Media, merupakan alat yang digunakan secara lisan maupun tertulis. Adapun hal yang
untuk memindahkan pesan dari seseorang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi
kepada orang lain adalah :
d. Penerima, merupakan pihak yang menjadi a. Nilai-nilai budaya social setempat
sasaran pesan yang dikirim dari seseorang b. Segala aturan, ketentuan, tata-tertib yang
kepada orang lain sudah disepakati
e. Pengaruh atau efek, perbedaan antara apa c. Adat istiadat, kebiasaan yang dijaga
yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan kelestariannya
oleh seseorang sebelum dan sesudah d. Tata karma pergaulan yang baik
menerima informasi e. Norma kesusilaan dan budi pekerti
f. Umpan balik, merupakan tanggapan yang f. Norma sopan santun dalam segala
diberikan oleh seseorang sebagai akibat tindakan. (Suranto, 2011:136)
penerimaan informasi dari seseorang yang Etika komunikasi mencoba untuk
memberikan informasi mengelaborasi standar etis yang digunakan
g. Lingkungan, merupakan situasi yang oleh komunikator dan komunikan. Disini
mempengaruhi jalan nya situasi. pendakwah sebagai komunikator dan jamaah

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 71


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

sebagai komunikan. Salah satu perspektif tentang objek, peristiwa atau hubungan-
dalam etika komunikasi adalah perspektif hubungan yang diperoleh dengan
religius. Perspektif ini dapat dipakai sebagai menyimpulkan informasi dan menafsirkan
standar mengevaluasi etika komunikasi. pesan(Mufid, 2012). Perlu dipahami dan
Pendekatan ini membantu manusia untuk dicermati oleh seorang juru dakwah, karena
menemukan pedoman yang kurang lebih mereka sebagai actor dalam menyampaikan
pasti dalam setiap tindakan manusia (Mufid, perubahan yang berdasarkan kepada alqur’an
2012: 186). dan sunnah haru mampu memahami etika
dakwah. Karena secara psikologi komunikasi
5. Psikologi komunikasi manusia sangat mudah sekali untuk
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang dipengaruhi.
berusaha menguraikan, meramalkan dan
mengendalikan peristiwa mental dan KESIMPULAN
behavioral dalam komunikasi. Peristiwa Bahwa dakwah merupakan perkerjaan
mental adalah apa yang disebut fisher yang sangat mulia dan merupakan warisan
(internal mediation of stimuli), sebagai akibat nabi Muhammad saw dalam amar ma’ruf nahi
berlangsungnya komunikasi. Peristiwa mungkar. Dalam dakwah ada aturan- aturan
behavioral adalah apa yang tampak ketika yang harus dipahami bagi seorang juru
orang berkomunikasi (Rahmat, 2015: 9). Di dakwah. Pada prinsipnya dakwah bukan
dalam aktifitas dakwah terkait dengan hanya sekedar menyampaikan, tetapi
psikologi dalam komunikasi sanagt cepat dan bagaimana terjadinya sebuha perubahan dari
mudah di dalam mempengaruhi mad’unya. yang buruk menjadi yang lebih baik. Dalam
Dalam hal ini dapat kita ambil sebuah contoh, hal ini seorang juru dakwah harus memahami
misalnya almarhum k.h zainuddn m.z yang etika di dalam berdakwah, jangan sampai apa
mana dikenal dengan da’I sejuta umat. yang kita harapkan berbeda dengan
Dimana semasa hidupnya dalam aktifitas kenyataan.
dakwah, banyak masyarakat yang sangat Di dalam alqur’an dapat dipahami ada
tertarik dengan dakwahnya, hal ini beberapa etika berdakwah, pertama yang
disebabkan dari etika dakwahnya yang bagus, terdapat di dalam alqur’an Surat Al-Baqarah
mulai dari penyampaian materi yang Ayat 256 yang menyatakan tidak ada paksaan
sistematis, retorika yang bagus dan sampai di dalam beragama karena iman harus
pada komunikasi yang digunakan. Bukan dibarengi dengan rasa taat dan tunduk, kedua
hanya itu saja, kita lihat baru- baru seorang Surat Yunus Ayat 99-100 yang menyatakan
da’i atau pendakwah dari daerah mampu Berdasarkan pilihan dan kebebasan jiwa
menjadi juru dakwah dengan skala nasional manusia untuk melakukan pekerjaan –
dan bahkan sangat buming di dalam dunia pekerjaanya, tidak ada seornag pun yang
youtube, siapa lagi kalau bukan ustadz abdul beriman kecuali dengan kehendak Allah SWT.
somat. Dimana beliau kita kenal dengan Dan sesuai dengan sunattullah dalam
penampilan yang sederhana tampil dalam menyukai salah satu dari dua hal yang
berdakwah dan karakter yang kuat dengan bertentangan. Jadi, jiwa manusia memang
pendiriannya. Dari dua figur ini dapat kita disuruh memilih dalam lingkaran sebab dan
pahami bahwa masyarakat khususnya mad’u akibat. Dan ketiga, pada Surat AL Gasyiyah
dalam kacamata psikolgi komunikasi sangat Ayat 21-24 yang menyatakan untuk memberi
mudah dipengaruhi. peringatan/ Peringatkanlah mereka dengan
Dalam peristiwa komunikasi muncul ayat–ayat ku, nasehatilah mereka dengan
adanya persepsi dari masing-masing individu. hujjah–hujjah ku, dan sampaikanlah kepada
Persepsi dapat dipahami sebagai pengalaman mereka apa–apa yang disampaikan

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 72


Tomi Hendra, dkk – Etika Dakwah…

kepadamu. Jika mereka mau menerima


peringatan mu maka ingatkanlah mereka agar
tidak meninggalkannya dan janganlah kamu
bersedih hati dan kecewa jika mereka tetap
tidak beriman. Karena tuga seorang juru
dakwah hanya menyampaikan diterima atau
tidak jangan bersedih di dalam berdakwah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Deddy Mulyana, etika komunikasi; konstruksi
manusia yang terikat budaya,
pengantar dalam ricahrd l. johannesen
Faiah, S.Ag., M.A. dan H. Lalu Muchsin Effendi,
Lc.,M.A, Psikologi Dakwah, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2015)
Hafied Cangara, Perencanaan dan strategi
komunikasi, (Jakarta: Raja Grafido
Persada), 2014
Jalaluddin rakhmat, etika komunikasi;
perspektif religi, makalah seminar
etika komunikasi, gedung
perpustakaan nasional, Jakarta 18 mei
1996
_______, Psikologi Komunikasi, (Bandung:
Remaja Rosdakarya), 2000
Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat
Komunikasi, (Jakarta: Kencana), 2009
M. Alwi Dahlan, etika komunikasi dari
perspektif sosial-politik, makalah
seminar etika komunikasi, gedung
perpustakaan nasional, Jakarta, 18 mei
1996.
Richard l. johannesen, ethics in hunan
communication, terjemahan dedy
djamaluddin malik dan deddy mulyana,
bandung rosda karya, 1996,
Suranto, Komunikasi Interpersonal,
(Yogyakarta:Graha Ilmu), 2011
Toshihiko izutsu, ethico – religious concepts
in the qu’an, terj. Agus fahri husein, et.
Al., tiara wacana, Yogyakarta, 1993,

Copyright © 2019, Al Munir : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam| 73

You might also like