You are on page 1of 9

Peluang dan Tantangan Berdakwah

UNIVERSAL GRACE JOURNAL: SCIENTIFIC MULTIDISCIPLINARY


e-ISSN: 2986-0008

Peluang dan Tantangan Berdakwah Melalui Media Teknologi di Era


4.0

M. Jafar
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh
email: mjafar@iaialaziziyah.ac.id

ABSTRACT
Technology in the era of globalization has experienced rapid development. Various
communication media compete to provide unlimited information. The internet
serves as a comprehensive and efficient facility, where all kinds of information can
be easily and affordably accessed, including in the context of dakwah (Islamic
preaching). This study is a literature review that refers to books, articles, journals,
and previous research discussing the Opportunities and Challenges of Preaching
through Technology Media. The findings of the study indicate that the utilization
of information technology in Islamic dakwah offers significant opportunities for
preachers and Muslim communities. With the availability of information
technology, dakwah can reach a wider audience with greater coverage, while
Muslims can access dakwah messages easily and quickly. However, there are
challenges that need to be addressed in dakwah through technology media.
Preachers must have adequate understanding of the media and master digital
communication strategies. Furthermore, it is important to avoid excessive focus on
entertainment in dakwah materials, so that important and profound messages are
not neglected. By understanding these opportunities and challenges, dakwah
through technology media can become an effective means of spreading religious
messages to a wider audience and at a faster pace among Muslims.

Keywords: Opportunities, Challenges, Preaching, Technology

ABSTRAK
Teknologi dalam era globalisasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Berbagai media komunikasi bersaing untuk memberikan informasi tanpa batas.
Internet menjadi fasilitas yang lengkap dan efisien, di mana segala jenis informasi
dapat diakses dengan mudah dan murah, termasuk dalam konteks dakwah. Kajian
ini termasuk kajian literature dengan merujuk kepada buku, artikel, jurnal, dan
penelitian sebelumnya yang membahas tentang Peluang dan Tantangan
Berdakwah Melalui Media Teknologi. Hasil kajian ditemukan bahwa Pemanfaatan
teknologi informasi dalam dakwah Islam menawarkan peluang besar bagi juru
dakwah dan umat Muslim. Dengan adanya teknologi informasi, dakwah dapat

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 138


Peluang dan Tantangan Berdakwah

menjangkau lebih banyak penerima dengan jangkauan yang lebih luas, sementara
umat Muslim dapat dengan mudah dan cepat mengakses pesan dakwah. Namun,
terdapat tantangan yang perlu dihadapi dalam berdakwah melalui media
teknologi. Jurudakwah harus memiliki pemahaman yang memadai tentang media
tersebut dan menguasai strategi komunikasi digital. Selain itu, perlu dihindari agar
materi dakwah tidak terfokus pada hiburan semata, sehingga pesan yang penting
dan mendalam tidak terabaikan. Dengan memahami peluang dan mengatasi
tantangan ini, dakwah melalui media teknologi dapat menjadi sarana efektif untuk
menyebarkan pesan agama dengan lebih luas dan cepat kepada umat Muslim.

Kata Kunci: Peluang, Tantangan, Dakwah, Teknologi

PENDAHULUAN
Teknologi dalam era globalisasi telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Berbagai media komunikasi bersaing untuk memberikan informasi
tanpa batas. Internet menjadi fasilitas yang lengkap dan efisien, di mana segala jenis
informasi dapat diakses dengan mudah dan murah, termasuk dalam konteks
dakwah. Dukungan dari warung internet yang semakin banyak membuat dakwah
dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas digital, seperti radio, televisi,
telepon seluler, media internet, Facebook, atau Twitter. Berdakwah melalui media
internet merupakan salah satu media komunikasi yang fenomenal dan canggih
yang muncul pada era 60-an. Namun, kemajuan teknologi dan informasi, terutama
media televisi, memungkinkan seorang dai untuk berimprovisasi dengan humor
dan elemen lainnya agar ceramahnya tetap menarik untuk didengar. Dampaknya,
orientasi dakwah yang dimainkan oleh para dai juga semakin berkembang, bahkan
cenderung menjadi bias. Pola berdakwah melalui media sebagai bentuk kemajuan
teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi seorang dai.1
Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi telah memberikan
dampak yang signifikan terhadap cara dakwah dilakukan. Media komunikasi
seperti televisi, radio, telepon seluler, dan internet telah menjadi sarana yang efektif
untuk menyebarkan pesan-pesan agama. Fasilitas internet, khususnya,
memberikan akses yang mudah dan murah bagi siapa pun untuk mendapatkan
informasi seputar dakwah.
Dengan semakin banyaknya warung internet yang menyediakan akses
internet murah, dakwah melalui media internet semakin populer. Hal ini
memungkinkan para dai atau penceramah agama untuk menjangkau audiens yang
lebih luas melalui platform-platform digital seperti situs web, media sosial, dan

1 Nur Ahmad, “Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi: Formulasi

Karakteristik, Popularitas, dan Materi di Jalan Dakwah”, Addin: Media Dialektika Ilmu Islam, 8 (2),
2014. h. 319-344.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 139


Peluang dan Tantangan Berdakwah

aplikasi pesan instan. Mereka dapat membagikan khutbah, ceramah, artikel, atau
video ceramah dengan mudah kepada orang-orang di berbagai belahan dunia.
Namun, kemajuan teknologi juga membawa tantangan tersendiri bagi para
dai. Seiring dengan munculnya berbagai media komunikasi, persaingan untuk
mendapatkan perhatian audiens semakin ketat. Untuk mempertahankan minat dan
keterlibatan audiens, para dai seringkali harus mengadopsi pendekatan yang lebih
kreatif, termasuk menggabungkan elemen humor, interaksi, atau konten yang
menarik untuk disimak.
Dampak dari pendekatan ini adalah orientasi dakwah yang dilakukan oleh
para dai dapat cenderung menjadi lebih beragam dan bahkan terkadang dapat
memunculkan bias. Beberapa dai mungkin lebih condong menggunakan strategi
yang lebih menghibur daripada fokus pada pesan dakwah itu sendiri. Meskipun
tujuan utama dakwah adalah menyampaikan ajaran agama, beberapa orang
mungkin lebih tertarik pada penyajian yang menghibur daripada substansi pesan
yang sebenarnya.
Oleh karena itu, para dai di era teknologi ini perlu berhati-hati dalam
memanfaatkan media sebagai sarana dakwah. Mereka perlu tetap menjaga
integritas dan keaslian pesan agama yang disampaikan, sambil tetap mengambil
manfaat dari perkembangan teknologi untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Penting bagi para dai untuk terus mengedepankan substansi dakwah dan
memastikan bahwa pesan-pesan agama tetap menjadi inti dari komunikasi mereka,
tanpa mengabaikan kualitas dan kebenaran informasi yang disampaikan.

METODE PENELITIAN
Metode studi kepustakaan digunakan untuk membahas tentang peluang
dan tantangan berdakwah melalui media teknologi dalam kajian ini dengan
mengacu pada berbagai sumber literatur yang relevan. Berikut adalah langkah-
langkah dalam menerapkan metode studi kepustakaan untuk membahas topik
tersebut:

1. Penentuan Ruang Lingkup: Tentukan ruang lingkup dari pembahasan Anda,


misalnya fokus pada media sosial, internet, atau kombinasi dari beberapa media
teknologi. Juga, tentukan parameter waktu untuk mencakup literatur terbaru.
2. Identifikasi Kata Kunci: Identifikasi kata kunci yang relevan dengan topik Anda,
seperti "dakwah", "media teknologi", "peluang", "tantangan", "internet", "media
sosial", dan sebagainya.
3. Pencarian Literatur: Gunakan basis data akademik, perpustakaan online, dan
mesin pencari yang dapat diandalkan untuk mencari literatur yang relevan.
Gunakan kata kunci yang telah Anda identifikasi untuk mempersempit hasil
pencarian.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 140


Peluang dan Tantangan Berdakwah

4. Seleksi Literatur: Baca ringkasan dan abstrak dari setiap artikel, buku, jurnal,
atau makalah yang ditemukan. Seleksi literatur yang paling relevan dengan
topik Anda dan yang memiliki kualitas akademik yang baik.
5. Analisis Literatur: Baca dan pahami dengan cermat literatur yang telah Anda
seleksi. Identifikasi argumen, temuan, dan pendekatan yang muncul dalam
literatur tersebut. Catat poin-poin penting yang mendukung atau menentang
peluang dan tantangan dalam berdakwah melalui media teknologi.
6. Organisasi dan Sintesis: Susun poin-poin yang telah Anda catat menjadi
kerangka pembahasan yang terstruktur. Sintesis dan hubungkan berbagai
pendapat, temuan, dan argumen yang ada dalam literatur untuk membangun
argumen yang kokoh.
7. Penulisan dan Pengutipan: Mulailah menulis naskah pembahasan Anda dengan
mengacu pada literatur yang telah Anda baca. Sertakan kutipan atau referensi
yang relevan untuk mendukung pernyataan Anda dan memberikan kredit
kepada penulis asli.
8. Evaluasi Kritis: Evaluasilah kekuatan dan kelemahan literatur yang digunakan
dalam pembahasan Anda. Identifikasi kesenjangan pengetahuan yang masih
ada dan saran untuk penelitian lebih lanjut.

Metode studi kepustakaan ini akan membantu dalam mengumpulkan dan


menganalisis literatur yang relevan tentang peluang dan tantangan berdakwah
melalui media teknologi. Dengan memahami pemikiran dan temuan yang ada
dalam literatur tersebut, Anda dapat mengembangkan pemahaman yang lebih
komprehensif dan menyajikan argumen yang terinformasi.

HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN


Peluang Dakwah di Era Teknologi
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis:

"2‫َّاس َعلَى قَ ْد ِر عُ ُقوِلِِ ْم‬


َ ‫ن‬ ‫ال‬ ِ ِ‫"و ُخل‬
‫ب‬ َ
Artinya: "Dan berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal
mereka."
Hadis ini menekankan pentingnya berkomunikasi dengan manusia sesuai
dengan tingkat pemahaman dan akal mereka. Dalam konteks dakwah atau
penyampaian pesan agama, hadis ini mengingatkan kita agar menggunakan bahasa
dan metode yang dapat dipahami dan diterima oleh pendengar kita.
Dalam konteks dakwah atau menyampaikan pesan agama, hadis ini

2 Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab Sunan Abu Dawud.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 141


Peluang dan Tantangan Berdakwah

menggarisbawahi pentingnya penyesuaian cara berkomunikasi dengan pendengar


kita. Setiap individu memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda, pengalaman
hidup yang berbeda, dan cara berpikir yang unik. Oleh karena itu, kita perlu
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan pemahaman dan akal mereka agar
pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
Dalam praktik dakwah, penting untuk mengenali audiens kita dan
memahami latar belakang dan pengetahuan mereka. Dengan memahami tingkat
pemahaman mereka, kita dapat menyampaikan pesan agama dengan cara yang
relevan, jelas, dan mudah dipahami oleh mereka. Dengan berbicara sesuai dengan
akal dan pemahaman mereka, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik,
menjembatani pemahaman, dan meningkatkan efektivitas dakwah kita. Namun,
penting juga untuk diingat bahwa dalam menyesuaikan komunikasi dengan akal
manusia, hal tersebut tidak boleh mengabaikan atau mengurangi kebenaran dan
substansi pesan agama. Tujuan akhir dari dakwah adalah menyampaikan ajaran
agama secara utuh dan benar. Oleh karena itu, kita perlu menjaga keseimbangan
antara penyesuaian komunikasi dengan mempertahankan keaslian pesan agama
yang kita sampaikan.
Dengan mengikuti petunjuk dari hadis tersebut, kita dapat menjadi
komunikator yang efektif dalam menyebarkan pesan agama, menghormati tingkat
pemahaman pendengar, dan menyampaikan pesan dengan cara yang paling tepat
untuk mereka.
Saat ini telah berkembang media teknologi sebagai pendukung da’I dalam
berdakwah. Teknologi informasi berbasis elektronik dan internet yang sepenuhnya
digital memiliki banyak keunggulan dalam hal kecepatan, jangkauan, dan akurasi.
Dalam konteks pendakwah agama Islam, penting bagi mereka untuk
mengintegrasikan teknologi informasi sebagai sarana dakwah. Hal ini perlu
diperhatikan dengan serius.3
Melalui ruang cyber, terdapat sebuah lautan informasi yang mencakup
miliaran data, termasuk informasi tentang dakwah, yang tersimpan di jutaan
komputer yang saling terhubung dalam jaringan besar. Komputer-komputer ini
dapat dengan mudah diakses oleh komputer atau jaringan komputer lainnya tanpa
ada batasan geografis atau jarak. Selama terdapat jaringan internet, nilai-nilai
dakwah yang terdapat dalam komputer tersebut dapat diakses oleh komputer
lainnya.4
Secara rinci, teknologi memiliki manfaat yang beragam dalam konteks
dakwah:
a. Sebagai media dakwah yang cepat dan terjangkau, memungkinkan pesan-pesan

3 Armaidi Tanjung, “Dakwah di Cybers Space: Peluang dan Tantangannya”, Tathwir

JurnalPengembangan Masyarakat Islam, 1 (2), 2018, h. 47.


4 Teddy Suratmadji, Dakwah di Dunia Cyber, Panduan Praktis Berdakwah Melalui Internet,

(Jakarta: Madani Institute, 2010), h. 23.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 142


Peluang dan Tantangan Berdakwah

dakwah disebarkan dengan cepat dan tanpa biaya yang tinggi.


b. Memudahkan pencarian ayat-ayat atau hadis-hadis berdasarkan kata kunci atau
topik tertentu, sehingga mempermudah dalam menyampaikan referensi atau
penjelasan.
c. Akses mudah terhadap informasi tentang materi dakwah melalui mesin pencari
di internet, memungkinkan para pendakwah untuk mendapatkan referensi dan
informasi yang relevan dengan lebih efisien.
d. Teknologi menjadi alat komunikasi yang terjangkau secara ekonomi, mampu
menjangkau audiens dalam jumlah besar, dan memungkinkan komunikasi
yang cepat.
e. Media digital dapat digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah,
mempromosikan acara atau kegiatan dakwah, serta menyebarkan informasi
secara luas.
f. Teknologi juga membantu dalam membangun citra positif bagi majelis atau
kelompok dakwah melalui penggunaan media sosial, situs web, dan platform
digital lainnya.
g. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengatasi kesalahan atau
penyelewengan dalam pemahaman agama, dengan menyajikan penjelasan
yang akurat dan menyediakan sumber-sumber yang dapat dipercaya.5
Manfaat teknologi informasi dalam kegiatan dakwah Islam memberikan
dampak positif bagi juru dakwah dan umat Muslim. Bagi juru dakwah, teknologi
informasi memungkinkan mereka untuk menjangkau lebih banyak penerima
dakwah dengan jangkauan yang lebih luas. Sementara itu, bagi umat Muslim,
teknologi informasi memungkinkan mereka untuk mendapatkan pesan dakwah
yang disampaikan oleh juru dakwah dengan lebih mudah dan cepat.

Tantangan Berdakwah dengan Media Teknologi


Pada kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, model dakwah yang
disampaikan para mubaligh atau para da’i telah mengalami banyak perubahan.
Model ceramah agama yang dulunya lebih bersifat konvensional, setidaknya
telah mulai ditinggalkan oleh sejumlah da’i. Lalu mulai bergeser pada dakwah
berorientasi intertain. Yakni model berceramah agama yang tidak sekadar
mendengarkanm ceramah sang da’i, tetapi sekaligus menjadi ajang ‘hiburan’.
Para jamah pun bisa dibuat ger-geran oleh sang da’i. Tentunya, mereka para
da’i berdakwah dengan memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi.6
Metode ceramah agama yang menggunakan humor dan elemen hiburan

5 Teddy Suratmadji, Dakwah di Dunia Cyber, Panduan Praktis Berdakwah Melalui Internet,

(Jakarta: Madani Institute, 2010), h. 23.


6 Nur Ahmad, “Tantangan Dakwah…, h. 337.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 143


Peluang dan Tantangan Berdakwah

dalam media teknologi dapat mencapai sasaran dengan efektif. Jika dikaitkan
dengan keberadaan media massa, terdapat dua pendekatan yang umum
digunakan. Pertama, media massa dipandang sebagai pembentuk masyarakat, di
mana media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Pendekatan ini melihat media massa sebagai faktor yang berperan penting dalam
mempengaruhi audiensnya. Sebagai komunikator, mereka memiliki niat untuk
mengubah audiens agar sesuai dengan keinginan mereka. Paradigma ini
memandang audiens sebagai objek pasif yang dapat diubah dan dibentuk oleh
komunikator.
Namun, terdapat juga pandangan bahwa media massa merupakan cermin
yang memantulkan keadaan masyarakat. Artinya, media massa mencerminkan
realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat, dan tidak selalu memiliki
kekuatan untuk mengubah audiens secara signifikan. Dalam konteks ini, metode
ceramah agama yang menggunakan humor dan hiburan dalam media teknologi
dapat dianggap sebagai respons terhadap preferensi dan kecenderungan
masyarakat yang menginginkan pesan agama yang disampaikan dengan cara yang
menarik dan menyenangkan.
Kedua pendekatan ini memiliki argumen dan sudut pandang yang valid.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap metode dakwah harus dilakukan
dengan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi, serta memperhatikan tujuan
utama dakwah, yaitu menyampaikan pesan agama dengan akurat dan mendalam.
Penggunaan humor dan hiburan dalam dakwah melalui media teknologi dapat
menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian audiens, tetapi tetap harus
diimbangi dengan konten yang substansial dan sesuai dengan prinsip agama yang
diajarkan.
Membuat materi dakwah menjadi tidak terfokus: Jika penekanan pada
humor dan hiburan terlalu dominan, maka materi dakwah yang seharusnya
menjadi inti perhatian dapat terabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang
cukup. Hal ini dapat mengurangi efektivitas dakwah dalam menyampaikan pesan
yang lebih penting dan mendalam.7
Penting untuk menjaga keseimbangan dalam penggunaan humor dalam
dakwah melalui media teknologi, dengan tetap mempertimbangkan kebenaran
agama, keakuratan informasi, dan seriusitas dalam menyampaikan pesan yang
bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memberikan pemahaman
yang baik kepada audiens.
Tantangan lainnya dalam berdakwah melalui media teknologi adalah
memastikan bahwa juru dakwah memiliki pemahaman yang memadai tentang
media tersebut. Penguasaan teknologi dan strategi komunikasi digital menjadi
penting agar dakwah yang disampaikan dapat efektif dan menarik perhatian target

7 Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Setia, 2006), h. 213.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 144


Peluang dan Tantangan Berdakwah

audiens. Juru dakwah perlu memahami karakteristik media teknologi yang


digunakan dan menguasai berbagai teknik penyampaian pesan yang relevan.

PENUTUP
Pemanfaatan teknologi informasi dalam dakwah Islam menawarkan
peluang besar bagi juru dakwah dan umat Muslim. Dengan adanya teknologi
informasi, dakwah dapat menjangkau lebih banyak penerima dengan jangkauan
yang lebih luas, sementara umat Muslim dapat dengan mudah dan cepat
mengakses pesan dakwah. Namun, terdapat tantangan yang perlu dihadapi dalam
berdakwah melalui media teknologi. Jurudakwah harus memiliki pemahaman
yang memadai tentang media tersebut dan menguasai strategi komunikasi digital.
Selain itu, perlu dihindari agar materi dakwah tidak terfokus pada hiburan semata,
sehingga pesan yang penting dan mendalam tidak terabaikan. Dengan memahami
peluang dan mengatasi tantangan ini, dakwah melalui media teknologi dapat
menjadi sarana efektif untuk menyebarkan pesan agama dengan lebih luas dan
cepat kepada umat Muslim.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 145


Peluang dan Tantangan Berdakwah

DAFTAR PUSTAKA

Armaidi Tanjung, “Dakwah di Cybers Space: Peluang dan Tantangannya”, Tathwir


Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 1 (2), 2018.

Imam Abu Dawud dalam kitab Sunan Abu Dawud.

Komaruddin, dkk. Dakwah dan Konseling Islam, Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2002.

Kusnawan, Asep. Ilmu Dakwah (Kajian Berbagai Aspek), Bandung: Pustaka Bani
Quraisy, 2004.

Ma’arif, Bambang S. Komunikasi Dakwah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Setia, 2006.

Muhyiddin, Asep. Metode Pengembangan Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Munawir, Narson. Kamus al Munawir, Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1994.

Munir, Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Setia, 2006.

Nur Ahmad, “Tantangan Dakwah di Era Teknologi dan Informasi: Formulasi


Karakteristik, Popularitas, dan Materi di Jalan Dakwah”, Addin: Media
Dialektika Ilmu Islam, 8 (2), 2014.

Teddy Suratmadji, Dakwah di Dunia Cyber, Panduan Praktis Berdakwah Melalui


Internet, Jakarta: Madani Institute, 2010.

UNIVERSAL GRACE JOURNAL, Volume 1, Nomor 1, 2023 | 146

You might also like