Professional Documents
Culture Documents
Dimas Wijayanto
Riana Eka Budiastuti, M.Pd
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Email:dimasw565@gmail.com
Abstract
Social media has great potential to optimize educational development. Its advantages
lie in its easy access to information and diverse learning resources. This platform
also facilitates communication and collaboration between students, educators, and
even the wider community. Social media plays a role in developing 21st-century skills,
such as communication, creativity, and problem-solving. Wise use can increase
motivation and enthusiasm for learning and support individual learning through
content tailored to individual needs and interests. However, it is important to
acknowledge that social media also has challenges. The potential for distraction and
misuse of information and its platform are things to be aware of. Cyberbullying and
negative content can also be barriers to its use. Unequal access and infrastructure
limitations are also challenges that need to be addressed. Therefore, education on the
responsible and wise use of social media is needed. Creating clear rules and
guidelines for the use of social media in the educational environment is also
important. No less important is the provision of adequate infrastructure and internet
access to ensure equal access and optimal utilization. With a synergy between
harnessing potential, mitigating challenges, and appropriate policies, social media
can be an effective catalyst for bringing about rapid progress in education.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Wesis For Edu: Sebuah Pelopor Inovasi Edukasi
Wesis For Edu bukan hanya sekadar perusahaan edukasi teknologi biasa.
Didirikan dengan tekad untuk mentransformasi wajah pendidikan di Indonesia, Wesis
For Edu berfokus pada pengembangan solusi edukasi inovatif yang mampu menjawab
kebutuhan belajar masa kini dan masa depan. Lebih dari Sekadar Platform
Pembelajaran
Portofolio Wesis For Edu bukan hanya platform pembelajaran online yang
canggih dan kaya fitur. Mereka juga merancang aplikasi edukasi yang menarik dan
interaktif, serta menyelenggarakan pelatihan yang membekali guru dan siswa dengan
keterampilan abad ke-21.Visi Misi yang Jelas dan Berdampak didukung oleh tim
profesional yang berpengalaman dan penuh dedikasi, Wesis For Edu bercita-cita
untuk Mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak bangsa,
memperkuat ekosistem pendidikan dengan teknologi inovatif, mendorong generasi
muda Indonesia untuk menjadi pembelajar yang aktif, kreatif, dan inovatif.
Artikel ini akan mengulas kolaborasi yang efektif antara Wesis For Edu dan
Sekolah atau Lembaga Pendidikan lainnya dalam optimalisasi peran Sosial Media
untuk menggerakkan Teknologi Pendidikan. Di samping itu, Media sosial adalah
media yang digunakan konsumen untuk "berbagi teks, gambar, suara, video, dan
informasi dengan orang lain." Para ahli pemasaran ini melihat media sosial sebagai
platform yang ampuh untuk membangun interaksi dan hubungan dengan konsumen.
menurut Kottler dan Keller (2016). Penggunaan media sosial dalam pendidikan harus
dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab untuk memaksimalkan dampak
positifnya dan meminimalisir dampak negatifnya. Diperlukan edukasi dan
pengawasan bagi siswa dan guru untuk memastikan penggunaan media sosial yang
aman dan bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Menurut Greenhow dan Lewin
(2023): Menekankan pentingnya penggunaan media sosial untuk membangun
identitas digital yang positif dan mengembangkan keterampilan literasi digital.
Platform media sosial dapat membantu siswa belajar bagaimana menggunakan
teknologi secara bertanggung jawab dan kritis.. Saat ini, peran Sosial Media dapat
beroperasi secara khusus pada objek tertentu seperti penggunaan aplikasi dari Google
Workspace atau Apple.
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2022 tentang Kurikulum Merdeka: Memberikan
keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, termasuk pemanfaatan teknologi
pendidikan.. Oleh karena itu, pedoman diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Fungsinya:
Teknologi untuk penyampaian materi: Teknologi ini digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, seperti video
pembelajaran, audio pembelajaran, dan platform pembelajaran daring.
Teknologi untuk interaksi dan kolaborasi: Teknologi ini digunakan untuk
mendukung interaksi dan kolaborasi antara siswa dan guru, seperti platform
diskusi online, dan aplikasi pembelajaran sosial.
Teknologi untuk penilaian dan pengukuran: Teknologi ini digunakan untuk
menilai dan mengukur hasil belajar siswa, seperti platform tes online, dan
sistem manajemen pembelajaran.
2. Berdasarkan Jenisnya:
Teknologi perangkat keras: Teknologi ini mencakup perangkat fisik yang
digunakan dalam pembelajaran, seperti komputer, laptop, tablet, dan
proyektor.
Teknologi perangkat lunak: Teknologi ini mencakup aplikasi dan program
komputer yang digunakan dalam pembelajaran, seperti platform pembelajaran
daring, aplikasi pembelajaran, dan software edukasi.
Teknologi jaringan: Teknologi ini mencakup jaringan internet dan intranet
yang digunakan untuk menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak
dalam pembelajaran.
3. Berdasarkan Tingkat Keterjangkauan:
Teknologi tinggi: Teknologi ini umumnya mahal dan membutuhkan
infrastruktur yang kompleks, seperti virtual reality (VR) dan augmented reality
(AR).
Teknologi menengah: Teknologi ini umumnya lebih terjangkau dan mudah
digunakan dibandingkan teknologi tinggi, seperti platform pembelajaran
daring dan aplikasi pembelajaran.
Teknologi rendah: Teknologi ini umumnya murah dan mudah diakses, seperti
video pembelajaran dan audio pembelajaran.
4. Berdasarkan Cara Penggunaannya:
Teknologi mandiri: Teknologi ini dapat digunakan oleh siswa secara mandiri
tanpa memerlukan bantuan guru, seperti platform pembelajaran daring dan
aplikasi pembelajaran.
Teknologi terbimbing: Teknologi ini membutuhkan bantuan guru dalam
penggunaannya, seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).
5. Berdasarkan Tujuan Penggunaannya:
Teknologi untuk pendidikan formal: Teknologi ini digunakan dalam
pendidikan formal seperti sekolah dan universitas.
Teknologi untuk pendidikan informal: Teknologi ini digunakan dalam
pendidikan informal seperti pelatihan dan kursus.
Pengembangan teknologi memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Dampak positifnya meliputi
peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup, serta membuka peluang baru
untuk bisnis dan industri. Namun, pengembangan teknologi juga dapat menimbulkan
tantangan, seperti kesenjangan digital, etika, dan keamanan. Oleh karena itu, penting
untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi dilakukan secara bertanggung
jawab dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya.
Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama berbagai pihak, seperti pemerintah,
industri, akademisi, dan masyarakat.
Beberapa contoh pengembangan teknologi terbaru yang sedang berlangsung
Kecerdasan buatan (AI): AI memiliki potensi besar untuk merevolusi
berbagai bidang, seperti kesehatan, transportasi, dan manufaktur.
Internet of Things (IoT): IoT memungkinkan perangkat fisik untuk
terhubung ke internet dan saling berkomunikasi, membuka peluang baru untuk
otomatisasi dan efisiensi.
Teknologi Blockchain: Blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan
keamanan dan transparansi transaksi, dan memiliki potensi untuk merevolusi
berbagai industri, seperti keuangan dan rantai pasokan.
2. Metode
Kegiatan yang dilakukan dalam magang adalah dengan ikut langsung terjun
di lapangan untuk pembekalan guru di sekolah dan Lembaga Pendidikan,
memperkenalkan aplikasi atau Artifial Inteligence yang berguna untuk tenaga
pendidik dan murid, untuk optimalisasi sosial media atau teknologi tersebut. Ada
beberapa metode pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Peningkatan ekonomi lokal tidak luput dari adanya promosi yang dilakukan.
Pemandu wisata juga harus memiliki ilmu marketing untuk mengolah dan mengatur
pemasaran produk. Pemahaman mengenai target segmen pasar yang dituju menjadi
penting untuk menentukan strategi promosi yang akan dilakukan. Pemandu wisata
dapat menjadi duta promosi produk lokal. Dengan memberikan informasi yang tepat,
mereka dapat mendorong pengunjung untuk membeli produk lokal, menciptakan
sirkulasi ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi kerja sama antara masyarakat dan
pemandu wisata akan menjadi langkah promosi yang efektif.
5. Daftar Pustaka
Firmansyah, A., Arham A.2020 Pelatihan melalui Web Seminar terkait Publikasi
Artikel untuk Menembus Jurnal Sinta 2 dan Scopus
Rusmiati D.1), Malihah E.2), Andari R.3) Vol.3 No.2 Juli 2022. Peran Pemandu
Wisata Dalam Pariwisata Pendidikan