You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336557692

Media Pembelajaran Interaktif Lectora Inspire sebagai Inovasi Pembelajaran

Article  in  Warta LPM · June 2017


DOI: 10.23917/warta.v19i3.2842

CITATIONS READS

23 706

1 author:

Norma Dewi Shalikhah


Universitas Muhammadiyah Magelang
12 PUBLICATIONS   48 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF LECTORA INSPIRE SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN View project

All content following this page was uploaded by Norma Dewi Shalikhah on 12 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF LECTORA INSPIRE SEBAGAI


INOVASI PEMBELAJARAN

Norma Dewi Shalikhah, Ardhin Primadewi, Muis Sad Iman


Universitas Muhammadiyah Magelang
Email: normadewi75@yahoo.co.id
HP. 085643848777

Abstract

The utilization of information and communication technology in education


sector is a tremendous output. Support of ICT is hoped to become an innovation in
learning with many involving information technology components inside. Therefore,
in globalization era, education sector can not pass from its extent, with involves the
inherent technology can produce a system of education. This paper discusses the
interactive learning media that involve education technology using lectora inspire
application. Lectora inspire is designed specifically for the beginner with purpose user
friendly to use to make learning media, and can make the material test or evaluation.
The development of interactive learning media with lectora inspire is conducted with
how to provide training to the teachers in the elementary school. The methods are done
with phases, includes gathering information, planning tools, implementing, presenting
and reflecting. The object of this training is MIM Jagalan and MIM Jumoyo Greeting
sub Magelang regency.

Keywords: Media Interactive Learning, Lectora Inspire, Learning Innovation

Abstrak

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan


merupakan satu terobosan yang luar biasa. Dukungan TIK ini diharapkan dapat
menjadi suatu inovasi dalam pembelajaran dengan banyak melibatkan komponen-
komponen teknologi informasi didalamnya. Oleh karena itu dalam era globalisasi,
sektor pendidikan pun tak luput dari jangkauannya, yaitu dengan melibatkan teknologi
didalamnya dapat menghasilkan suatu sistem pendidikan. Dalam tulisan ini dibahas
mengenai media pembelajaran interaktif yang melibatkan teknologi pendidikan dengan
memanfaatkan aplikasi lectora inspire. Lectora inspire didesain khusus bagi pemula
sehingga keunggulan dari lectora inspire sangat mudah digunakan dalam pembuatan
media pembelajaran dan dapat membuat materi uji atau evaluasi. Pengembangan
media pembelajaran interaktif dengan lectora inspire ini, dilaksanakan dengan
cara memberikan pelatihan kepada guru-guru di madrasah ibtidaiyah. Metode yang
dilakukan tahapannya meliputi mengumpulkan informasi, perencaaan, pelaksanaan,
presentasi, dan refleksi. Objek dari pelatihan ini adalah MIM Jagalan dan MIM
Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang.

Kata kunci: Media Pembelajaran Interaktif, Lectora Inspire, Inovasi Pembelajaran

WARTA LPM, Vol. 20, No. 1, Maret 2017: 9-16 9


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

Pendahuluan teknologi pembelajaran, serta pengelolaan


Seiring perkembangan teknologi dan informasi pendidikan.
informasi yang semakin pesat, cenderung Trianto (2010:17) mengatakan bahwa
akan mempengaruhi segenap kehidupan pembelajaran merupakan aspek kegiatan
sosial, ekonomi, politik, budaya, serta manusia yang kompleks, yang tidak
pendidikan dan pelatihan. Dalam bidang sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran
pendidikan, inovasi adalah hal yang mutlak secara sederhana dapat diartikan sebagai
dilakukan, karena tanpa inovasi akan terjadi produk interaksi berkesinambungan antara
ketertinggalan pada dunia pendidikan pengembangan dan pengalaman hidup.
kemudian akan berimbas pada elemen- Sedangkan pembelajaran dalam makna
elemen kehidupan yang lain seperti politik, kompleks adalah usaha sadar dari seorang
ekonomi, sosial dan lain-lain. guru untuk membelajarkan siswanya yaitu
Suatu perubahan, termasuk perubahan mengarahkan interaksi siswa dengan sumber
di bidang pendidikan dapat dikatakan belajar lainnya untuk mencapai tujuan yang
sebagai bentuk inovasi apabila perubahan diharapkan.
tersebut dilakukan dengan sengaja dan Ditemukan beberapa guru masih
untuk memperbaiki kondisi sebelumnya agar menggunakan metode ceramah dalam
lebih menguntungkan demi meningkatkan proses pembelajaran. Para guru jarang
kehidupan yang lebih baik. sekali menggunakan media pembelajaran
Oleh sebab itu, inovasi pada dasarnya khususnya media pembelajaran berbasis IT
merupakan ide cemerlang yang memunculkan dan belum bisa membuat media pembelajaran
hal baru seperti praktik-praktik tertentu, interaktif dikarenakan belum ada sosialisasi
produk dari suatu hasil olah pikir dan olah tentang peningkatan keterampilan dan
teknologi yang diterapkan melalui tahapan kreativitas guru melalui pengembangan
tertentu untuk memecahkan persoalan yang media pembelajaran interaktif. Guru dituntut
timbul dan memperbaiki suatu keadaan untuk dapat mengembangkan keterampilan
tertentu atau proses tertentu yang terjadi membuat media pembelajaran, apalagi
di masyarakat. Dalam bidang pendidikan media tersebut belum tersedia di madrasah.
misalnya, untuk memecahkan persoalan- Untuk itu, guru harus memiliki pengetahuan
persoalan yang dihadapi, telah banyak dan pemahaman yang cukup tentang media
contoh model-model inovasi dalam berbagai pembelajaran.
bidang seperti usaha pemerataan pendidikan, Dewasa ini, telah berkembang pesat
peningkatan mutu, peningkatan efektifitas produk multimedia seiring berkembangnya
dan efisiensi pendidikan, dan relevansi ilmu teknologi dan komunikasi. Mulai dari
pendidikan. komputer, telepon, serta alat komunikasi
Dalam dunia pendidikan, metode lainnya. Hal ini sangat berpengaruh pada
pembelajaran kini semakin berkembang. perkembangan penggunaan multimedia
Inovasi yang berbentuk metode dapat dalam pembelajaran di sekolah. Jika para
berdampak pada perbaikan sistem guru tidak mengikuti perkembangan
pembelajaran dan meningkatkan kualitas atau multimedia ini, pasti akan ketinggalan
mutu pendidikan. Dengan demikian, metode dengan perkembangan masyarakat. Pesan
baru atau cara baru dalam melaksanakan pembelajaran pun menjadi tidak tuntas
proses pembelajaran dapat menjadi karena media yang digunakan kurang
suatu upaya meningkatkan efektivitas lengkap. Kondisi ini masih banyak terjadi di
pembelajaran. Sementara itu, inovasi dalam sekolah-sekolah terutama di sekolah pelosok.
teknologi juga perlu diperhatikan mengingat Untuk itu, guru dituntut bisa menerapkan
banyak produk dari hasil teknologi dapat media pembelajaran lebih dari satu jenis.
dipergunakan untuk meningkatkan kualitas Sebab pembelajaran yang menggunakan
pendidikan, seperti penggunaannya untuk multimedia dapat lebih efektif dan efisien

10 WARTA LPM ... Norma Dewi Shalikhah, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

serta bisa meningkatkan hasil belajar siswa. (AECT) memberikan definisi media sebagai
Kemampuan dan keterampilan guru bahan dan peralatan yang tersedia untuk
menjadi kunci utama dalam pembelajaran menyampaikan pesan tertentu. Pendapat lain
multimedia ini. Pembelajaran multimedia ini, dikemukakan oleh Trini Prastati (2005:3)
menuntut guru lebih menguasai teknologi. memberi makna media sebagai segala
Misalnya, saat ini guru bisa menggunakan sesuatu yang dapat memberikan informasi
laptop yang di dalamnya telah terangkai dari sumber informasi ke penerima informasi.
komponen-komponen berbasis multimedia. Sedangkan Sutirman (2013:15)
Ada visualisasi gambar, audio, video, menyatakan bahwa media pembelajaran
wireless program, serta software lain yang dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis
bisa digunakan dalam pembelajaran. Namun, atau elektronis, yang dapat digunakan untuk
jika guru tidak bisa mengoperasionalkan menangkap, memproses, dan menyusun
kecanggihan teknologi ini pasti sulit kembali informasi visual atau verbal. Jadi
mewujudkan pembelajaran berbasis media pembelajaran adalah segala sesuatu
multimedia. Sehingga perlu adanya pelatihan yang dapat menyalurkan pesan, dapat
bagi para guru untuk dapat mengembangkan merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
media pembelajaran berbasis multimedia. dan minat siswa, sehingga dapat mendorong
Disinilah kami memberikan pelatihan terciptanya proses belajar pada diri siswa.
kepada para guru untuk mampu menciptakan Media pembelajaran berkembang
pembelajaran yang inovatif dan lebih dari waktu ke waktu, seiring dengan
menarik, yaitu salah satunya dengan perkembangan teknologi. Perkembangan
membuat media pembelajaran interaktif media pembelajaran juga mengikuti tuntutan
dengan lectora inspire. dan kebutuhan pembelajaran. Beberapa ahli
Lectora inspire merupakan program menggolongkan beberapa macam media,
yang efektif dalam membuat media seperti Bretz membagi media menjadi tiga
pembelajaran. Lectora inspire merupakan macam yaitu media yang dapat dilihat
software pengembangan belajar elektronik (video), media yang dapat didengar (audio),
(e-learning) yang relatif mudah diaplikasikan dan media yang dapat bergerak. Media
atau diterapkan karena tidak memerlukan visual dikelompokkan lagi menjadi tiga yaitu
pemahaman bahasa pemrograman yang gambar visual, grafis, dan simbol verbal.
canggih. Karena Lectora inspire memiliki (Trini Prastati, 2005:9).
antarmuka yang familiar dengan kita yang Azhar Arsyad (2007:29)
telah mengenal maupun menguasai Microsoft mengelompokkan media pembelajaran
Office. (Muhammad Mas’ud, 2012:3). menjadi empat macam, yaitu media cetak,
Dengan menggunakam lectora inspire, media hasil teknologi audio visual, media
materi pelajaran didesain semenarik hasil teknologi komputer, dan media hasil
mungkin, dapat menampilkan video, serta gabungan teknologi cetak dan komputer.
gambar-gambar animasi yang berhubungan Levie & Lents sebagaimana dikutip oleh
dengan materi pelajaran agar peserta didik Azhar Arsyad (2007:16) mengemukakan
lebih memperhatikan apa yang disampaikan empat fungsi media pembelajaran,
oleh guru. Proses pembelajaran akan lebih khususnya media visual, yaitu fungsi atensi,
menyenangkan dan bermakna, sehingga fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
berpengaruh pada peningkatan prestasi kompensatoris. Fungsi atensi yaitu menarik
belajar peserta didik. dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
Media Pembelajaran berkaitan dengan visual yang ditampilkan
Media secara harfiah berarti tengah, atau bisa berupa teks materi pelajaran. Media
pengantar, atau perantara. Association of gambar atau animasi yang ditampilkan
Education and Communication Technologi melalui LCD dapat memfokuskan perhatian

WARTA LPM, Vol. 20, No. 1, Maret 2017: 9-16 11


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

mereka kepada pelajaran yang akan mereka bisa tersampaikan optimal karena faktor
terima. Fungsi afektif yaitu dapat terlihat perbedaan modalitas belajar siswa.
dari keterlibatan emosi dan sikap siswa pada Untuk itu, guru perlu mengkombinasikan
saat menyimak tayangan materi pelajaran berbagai jenis media dalam satu pembelajaran
yang disertai dengan visualisasi. Fungsi yaitu menggabungkan media berbasis
kognitif terlihat dari kajian-kajian ilmiah visual, media berbasis audio, dan media
yang mengemukakan bahwa lambang visual berbasis kinestetik agar pesan bisa diserap
bertujuan untuk memahami dan mengingat semua siswa meski modalitasnya beragam.
informasi atau pesan yang terkandung dalam Penggabungan berbagai jenis media ini
gambar. Sedangkan, fungsi kompensatoris disebut dengan pembelajaran multimedia.
dari media pembelajaran adalah membantu Dalam kamus Oxford-Advance Learner’s
pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa Dictionary, disebutkan multimedia berarti
yang lemah dalam membaca. involving several different methods of
Media pembelajaran yang baik communication, yaitu melibatkan atau
harus memenuhi beberapa syarat. Media memasukkan berbagai metode berbeda dalam
pembelajaran harus meningkatkan motivasi komunikasi. Dalam konteks pembelajaran,
siswa. Selain itu, media juga harus multimedia diartikan penggunaan berbagai
merangsang siswa mengingat apa yang jenis media dalam penyampaian pesan
sudah dipelajari, mengaktifkan siswa untuk atau materi pembelajaran yang bertujuan
memberikan tanggapan, terjadi umpan balik agar pesan atau materi pembelajaran dapat
dan juga mendorong siswa untuk melakukan diterima secara maksimal dan optimal oleh
praktik-praktik dengan benar. siswa yang memiliki modalitas berbeda.
Oleh karena banyaknya manfaat (Musfiqon, 2012,186).
yang diperoleh dari pemanfaatan media Pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran, maka guru sebagai sumber teknologi informasi dan komunikasi atau
pembawa informasi bagi siswa hendaknya menggunakan berbagai media disebut dengan
menyadari akan pentingnya penggunaan media pembelajaran interaktif. Penggunaan
media dalam pembelajaran. media pembelajaran ini bertujuan untuk
membantu para guru dalam penyampaian
Lectora Inspire sebagai Inovasi materi dan juga membantu siswa dalam
Pembelajaran memahami materi yang diajarkan. Selain itu,
Keberhasilan pembelajaran sangat materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi
dipengaruhi oleh kelengkapan sarana atau lebih menarik dan mudah dipahami, serta
media yang digunakan karena semakin suasana belajar yang menegangkan menjadi
bervariasi media, pesan atau materi menyenangkan. Dengan menggunakan media
pembelajaran akan semakin optimal diterima pembelajaran interaktif, membantu guru
siswa. Hal ini disebabkan adanya variasi menciptakan pola penyajian yang interaktif.
dan keragaman modalitas belajar siswa Berdasarkan definisi Hofstetter, bahwa
bisa terakomodasi dari media yang variatif multimedia interaktif adalah pemanfaatan
dalam pembelajaran. Misalnya, dalam komputer untuk menggabungkan teks, grafik,
satu kelas memiliki beberapa siswa yang audio, gambar/ animasi, dan video menjadi
beragam modalitas belajarnya. Sebagian satu kesatuan dengan link dan tool yang
siswa modalitas belajarnya lebih cenderung tepat sehingga memungkinkan pengguna
visual, sebagian siswa modalitas belajarnya dapat melakukan navigasi, berinteraksi,
cenderung audio, dan sisanya memiliki berkreasi, dan berkomunikasi. Dengan kita
modalitas belajar kinestetik. Jika seorang memanfaatkan multimedia dalam kegiatan
guru dalam proses pembelajaran hanya belajar mengajar, proses pembelajaran
menggunakan satu jenis media saja, maka menjadi bervariasi dan inovatif. Siswa akan
pesan atau materi pembelajaran tidak tertarik, dapat mengurangi rasa bosan, dan

12 WARTA LPM ... Norma Dewi Shalikhah, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

akan timbul rasa penasaran. Oleh karena tahun 1999 (Muhammad Mas’ud, 2012:1).
itu, perlu adanya inovasi khususnya dalam Pada tahun 2000, Lectora menjadi yang
pembelajaran. pertama sistem authoring AICC-bersertifikat
Inovasi adalah suatu ide, gagasan, di pasar. Lectora inspire dapat digunakan
praktik, atau benda yang diterima sebagai untuk menggabungkan flash, merekam video,
suatu hal yang baru oleh seseorang atau menggabungkan gambar, dan screen capture.
kelompok untuk diadopsi. Santoso S. Lectora inspire didesain khusus bagi
Hamidjojo dikutip dari Abdulhak (2002) pemula, sehingga keunggulan dari lectora
menjelaskan bahwa inovasi pendidikan inspire sangat mudah digunakan dalam
sebagai “suatu perubahan yang baru dan pembuatan media pembelajaran dan dapat
secara kualitatif berbeda dari hal sebelumnya membuat materi uji atau evaluasi. Para guru
dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan yang tidak terlalu mahir mengoperasikan
kemampuan demi mencapai tujuan tertentu, komputer, akan dengan mudah menggunakan
termasuk dalam bidang pendidikan”. aplikasi ini. Dengan menggunakan
Inovasi pendidikan pada dasarnya program aplikasi lectora inspire kita dapat
merupakan suatu perubahan ataupun ide menggunakannya dalam menyiapkan bahan
cemerlang di bidang pendidikan yang ajar bagi siswa.
memuat hal baru berupa praktik-praktik Media pembelajaran yang
pendidikan tertentu, produk dari suatu hasil dikembangkan dengan menggunakan lectora
olah pikir dan olah teknologi yang diterapkan inspire dapat dipublish secara online maupun
melalui tahapan tertentu, untuk memecahkan offline. Siswa dapat belajar mandiri dengan
persoalan pendidikan dan memperbaiki suatu media pembelajaran tersebut. Evaluasi
keadaan pendidikan atau proses pendidikan yang terdapat dalam lectora inspire, dapat
tertentu yang terjadi di masyarakat. menampilkan feed back yang menunjukkan
Ada beberapa cara untuk membuat jawaban benar atau salah, dan skor yang
media pembelajaran interaktif. Berbagai bisa diketahui secara langsung. Sehingga
software banyak ditawarkan dalam dunia memudahkan para guru untuk melakukan
pendidikan. Misalnya, aplikasi Ms. Power penilaian karena sudah otomatis muncul skor
Point yang kita kenal untuk membuat media atau nilai.
presentasi pembelajaran. Ms. Power Point Adapun manfaat yang kita temukan dari
selain bisa membuat media presentasi, aplikasi Lectora inspire dalam pengembangan
dapat juga menyusun sebuah media evaluasi media pembelajaran interaktif, diantaranya
interaktif namun menggunakan Visual Basic, sebagai berikut:
karena pada hakikatnya Ms. Power Point 1. Guru dapat membuat dan menyajikan
digunakan untuk media presentasi, meskipun materi ajar dengan tanpa harus
dengan segala macam cara Ms. Power Point melakukan programming.
dapat digunakan untuk membuat media 2. Guru dapat melakukan pengujian
pembelajaran yang menarik. Bagi sebagian terhadap materi ajar yang diberikan,
kalangan guru yang ingin serba instan, lectora dalam berbagai macam bentuk test
inspire adalah aplikasi yang tepat, efektif, seperti pilihan ganda, benar/salah,
efisien untuk menjawab tantangan tersebut. mencocokan (mathcing), tarik dan
Lectora inspire merupakan program aplikasi tempatkan (drag and drop), isian singkat
yang dapat digunakan untuk membuat (fill in the blank), dan hot spot.
presentasi maupun media pembelajaran. 3. Guru/peserta didik dapat mengakses
Lectora inspire dikembangkan oleh materi ajar/uji yang dibutuhkan baik
Trivantis Corporation yang merupakan secara offline maupun online.
Authoring Tool untuk pengembangan konten 4. Mampu menggunakan teks, suara,
e-learning. Pendirinya adalah Timothy D. video, animasi dalam suatu kesatuan.
Loudermilk di Cincinnati, Ohio, Amerika 5. Mampu memvisualisasikan materi yang

WARTA LPM, Vol. 20, No. 1, Maret 2017: 9-16 13


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

abstrak. dan siswa dalam proses pembelajaran.


6. Membawa objek yang sangat besar atau Selanjutnya, melakukan studi literatur yang
berbahaya dalam lingkungan kelas. berkaitan dengan permasalahan yang dikaji
7. Menampilkan objek yang tidak bisa dan mengumpulkan informasi yang terkait
dilihat oleh mata telanjang. dengan media pembelajaran interaktif dan
lectora inspire.
Selain itu, saat kita menginstal lectora
inspire, ada beberapa software bawaan 2. Tahap Perencanaan
dari lectora inspire yang terinstal, seperti Pada tahap ini, langkah yang dilakukan
flypaper, camtasia, dan snagit. Flypaper adalah rencana sebelum mengembangkan
adalah software yang digunakan untuk media pembelajaran lectora inspire, meliputi:
menggabungkan gambar, video, flash, animasi a. Analisis Kurikulum
transisi, dan game  memory. Camtasia dapat Pengembangan media pembelajaran
digunakan untuk mengedit video. Sedangkan interaktif harus di dasarkan pada
Snagit digunakan untuk mengcapture gambar kurikulum MI yang meliputi standar
yang ada di layar monitor dan dapat juga kompetensi, kompetensi dasar, dan
untuk menggabungkan beberapa gambar indikator pencapaian hasil belajar.
menjadi satu. b. Peta konsep sebagai rancangan
pembelajaran yang akan disajikan dalam
Pengembangan Media Lectora Inspire di bentuk multimedia, contoh sebagai
Madarasah berikut.
Produk lectora inspire dikenalkan
di lingkugan madrasah dengan cara
memberikan pelatihan kepada guru-guru
tentang bagaimana mengembangkan media
pembelajaran yang interaktif. Metode
yang dilakukan untuk mengembangkan
media pembelajaran interaktif dengan
lectora inspire ini tahapannya meliputi
mengumpulkan informasi, perencaaan,
pelaksanaan, presentasi dan refleksi yang
dijabarkan sebagai berikut: Gambar Diagram Peta Konsep
1. Tahap Mengumpulkan Informasi
Pengumpulan informasi sangat c. Membuat storyboard
penting untuk mengetahui kebutuhan dari Storyboard merupakan visualisasi ide
masyarakat pemakai terhadap produk yang yang akan dibangun, sehingga dapat
ingin dikembangkan melalui penelitian dan memberikan gambaran dari aplikasi
pengembangan. Pengumpulan informasi bisa yang akan dihasilkan.
dilakukan dengan pengukuran kebutuhan, Contoh sebagai berikut.
studi literatur, penelitian dalam skala kecil,
dan pertimbangan-pertimbangan dari segi
nilai (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009:169)
Pada tahap berikutnya, yaitu melakukan
observasi ke MIM Jagalan dan MIM
Jumoyo. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran di
kelas, metode pembelajaran yang digunakan,
serta permasalahan yang dihadapi guru

14 WARTA LPM ... Norma Dewi Shalikhah, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

Gambar. Contoh Membuat Storyboard

d. Membuat jabaran materi, yaitu


menyiapkan materi pelajaran yang
sesuai dengan standar konpetensi dan
kompetensi dasar.
Gambar media pembelajaran interaktif yang
e. Membuat bank data berupa gambar,
menampilkan materi
artikel/tulisan, animasi, audio, dan
video yang akan digunakan dalam
mengembangkan media pembelajaran.
f. Menyiapkan soal dan jawabannya untuk
memudahkan dalam membuat evaluasi
setelah pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini adalah memberikan
pelatihan berupa pengembangan media
pembelajaran interaktif dengan lectora
inspire. Namun sebelum ke pelatihan,
memberikan brain storming terlebih dahulu
mengenai media pembelajaran interaktif dan
demo tampilan lectora inspire.
Pada saat pelatihan, mula-mula para
Gamba media pembelajaran interaktif yang
guru menginstal aplikasi lectora inspire.
menampilkan animasi dan video
Kemudian mengikuti panduan dari instruktur
maupun membaca dari modul yang telah
diberikan. Para guru diberi kebebasan
untuk bisa berkreasi membuat desain
media pembelajaran lebih menarik. Ketika
guru melaksanakan pelatihan, kami tim
pengabdian dan para mahasiswa sebagai
fasilitator melakukan pengamatan kepada
para guru untuk selalu siap sedia membantu
apabila ada guru yang belum paham.
Beberapa hal yang ditekankan dalam
pelatihan ini, guru dapat membuat media
pembelajaran interaktif dengan membuat Gambar media pembelajaran interaktif yang
materi pelajaran, mendesain dengan menampilkan evaluasi
gambar, suara, video; membuat evaluasi
yang dapat memunculkan skoring/nilai,
4. Tahap Presentasi dan Refleksi
dan mem-publish. Berikut contoh tampilan
Setelah para guru selesai melaksanakan
hasil pengembangan media pembelajaran
pelatihan, tahap selanjutnya adalah
interaktif dengan lectora inspire.

WARTA LPM, Vol. 20, No. 1, Maret 2017: 9-16 15


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

mempresentasikan hasil media pembelajaran memberikan pelatihan kepada para guru,


yang telah dibuat oleh guru. Dari presentasi untuk mampu menciptakan pembelajaran
yang ditampilkan para guru, kami yang inovatif dan lebih menarik yaitu
memberikan apresisasi dan saran masukan. dengan membuat media pembelajaran
interaktif dengan lectora inspire. Pelatihan
Simpulan pengembangan media pembelajaran
Dalam bidang pendidikan, inovasi interaktif dengan lectora inspire ini bertujuan
adalah hal yang mutlak dilakukan, karena untuk meningkatkan mutu madrasah,
tanpa inovasi akan terjadi ketertinggalan pada mengembangkan media pembelajaran
dunia pendidikan kemudian akan berimbas interaktif, dan meningkatkan kreativitas
pada elemen-elemen kehidupan yang lain guru, sehingga menghasikan produk berupa
seperti politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. media pembelajaran interaktif yang dapat
Guru dituntut untuk dapat mengembangkan digunakan guru maupun siswa yang ingin
keterampilan membuat media pembelajaran, belajar mandiri. Metode pelaksanaan dalam
apalagi media tersebut belum tersedia di ipteks pengabdian masyarakat ini tahapannya
madrasah. Untuk itu, guru harus memiliki meliputi mengumpulkan informasi,
pengetahuan dan pemahamaan yang cukup perencaaan, pelaksanaan, presentasi dan
tentang media pembelajaran. Di sinilah kami refleksi.

Referensi

Abdulhak, Ishak, Pelaksanaan Inovasi Pendidikan dalam Pengantar Pendidikan. Jakarta :


Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2000.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Mas’ud, Muhammad, Membuat Multimedia Pembelajaran dengan Lectora, Yogyakarta:Shonif,
2012
Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,
2012
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Rosdakarya, 2012.
Sutirman, Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana, 2009.

16 WARTA LPM ... Norma Dewi Shalikhah, dkk

View publication stats

You might also like