This document summarizes a study that aimed to improve student learning achievement in office technology subjects through project-based learning using the Schoology platform. The study involved 36 students in Class X.2 of the Office Administration program at SMK Negeri 3 Surakarta high school. The results showed that implementing project-based learning utilizing Schoology improved students' cognitive and psychomotor learning achievements, with test scores increasing from the first to second cycle. The implementation of project-based learning using Schoology was thus an effective way to improve learning achievement in office technology subjects.
This document summarizes a study that aimed to improve student learning achievement in office technology subjects through project-based learning using the Schoology platform. The study involved 36 students in Class X.2 of the Office Administration program at SMK Negeri 3 Surakarta high school. The results showed that implementing project-based learning utilizing Schoology improved students' cognitive and psychomotor learning achievements, with test scores increasing from the first to second cycle. The implementation of project-based learning using Schoology was thus an effective way to improve learning achievement in office technology subjects.
This document summarizes a study that aimed to improve student learning achievement in office technology subjects through project-based learning using the Schoology platform. The study involved 36 students in Class X.2 of the Office Administration program at SMK Negeri 3 Surakarta high school. The results showed that implementing project-based learning utilizing Schoology improved students' cognitive and psychomotor learning achievements, with test scores increasing from the first to second cycle. The implementation of project-based learning using Schoology was thus an effective way to improve learning achievement in office technology subjects.
Administrasi Perkantoran Volume 3, No 1, Februari 2019 Online: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PERKANTORAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY SMK NEGERI 3 SURAKARTA
Wulan Febriana Fitrianti1,Cicilia Dyah Sulistyaningrum Indrawati2, Sutaryadi3
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: wulanfebrianaf12@gmail.com , ciciliadyah@staff.uns.ac.id, sutaryadi_uns@yahoo.com
Abstract
This study to determine the improvement of learning achievement in office
technology subjects trough project based learning model using Schoology. The type of research conducted was Classroom Action Research. It involved 36 students as subject of the research. Data collecting technique used were (a) observation, (b) interview, (c) test, and (d) documentation. Based on the result, that the implementation of Project Based Learning model utilizing Schoology improved student achievement of Class X.2 at Office Administration Program. It was proved by the first cycle and the second cycle of the study. Student learning achievement had increased both in cognitive aspect and psychomotor aspect. In cognitive aspect, student learning achievement had improved from class average of 74,86 or 72,22% in the first cycle to class average of 80,97 or 83,33% in the second cycle. In psychomotor aspect, student learning achievement had also improved from the percentage of 77,78% in the first cycle to 88,89% in the second cycle. In conclusion, the implementation of Project Based Learning using Schoology could improve learning achievement on Office Technology subject at Class X.2 of Office Administration Program of SMK Negeri 3 Surakarta in the school year of 2017/2018.
Keywords : Project Based Learning, Schoology, Learning Achievement
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 11 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
I. PENDAHULUAN Dalam hal ini, tentu
Pendidikan adalah suatu diperlukan media dan model sistem yang didalamnya terdapat pembelajaran yang sesuai dengan proses pembelajaran dimana perkembangan jaman. Media dan siswa mampu mengembangkan model pembelajaran dipilih agar potensi yang dimilikinya. Sejalan siswa dapat lebih tertarik dan dengan adanya hal itu menurut berminat dengan proses Undang – undang Nomor 20 pembelajaran serta dapat lebih Tahun 2003 tentang Sistem membantu siswa dalam Pendidikan Nasional memahami materi pelajaran menyebutkan bahwa yang sedangkan media yang dimaksud dengan pendidikan dipersiapkan harus terprogram adalah usaha sadar dan terencana dengan baik, karena untuk mewujudkan suasana perkembangan dari perubahan belajar dan proses pembelajaran teknologi informasi dapat agar siswa secara aktif mempengaruhi semuanya. mengembangkan potensi dirinya Perubahan teknologi memiliki untuk memiliki kekuatan spiritual beberapa dampak dalam bidang keagamaan, pengendalian diri, pendidikan diantaranya menuntut kepribadian, kecerdasan, akhlak seseorang untuk memiliki mulia, serta keterampilan yang ketrampilan baru, dapat diperlukan dirinya, masyarakat, mempersiapkan lulusan sesuai bangsa dan Negara. Dengan perkembangan teknologi yang demikian guru mempunyai terjadi, penggunaan media, kewajiban untuk mendidik dan komunikasi, transformasi dan mengajarkan konsep bioteknologi dalam mendukung pembelajaran agar lebih tertanam kegiatan dibidang pada siswa. Guru, siswa, model pendidikanPengaruh teknologi pembelajaran, media terhadap lembaga pendidikan pembelajaran, dan proses belajar adalah pada penggunaan media, mengajar merupakan faktor komunikasi, transformasi dan tercapainya tujuan pembelajaran. revolusi bioteknologi. Salah satu peranan guru Dengan mengikuti adalah sebagai fasilitator yang perubahan teknologi yaitu dengan berusaha menciptakan kondisi menggunakan media dan model belajar mengajar yang tidak pembelajaran berbasis elektronik membosankan dan masa kini yang menarik dapat menyenangkan, mengembangkan merangsang minat belajar siswa bahan pembelajaran dengan baik sehingga dapat mempengaruhi dan meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa. siswa untuk memahami materi Berdasarkan observasi awal pelajaran serta menguasai tujuan- yang dilakukan peneliti di SMK tujuan pembelajaran yang harus Negeri 3 Surakarta. Dimana mereka capai. pengamatan awal ini dilakukan
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 12 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
pada saat melaksanakan Magang menunjukkan bahwa prestasi
Kependidikan III pada bulan belajar ulangan siswa di kelas X September sampai dengan AP 2 yang terdiri dari 36 siswa November 2017 di SMK Negeri yang tuntas KKM (Kriteria 3 Surakarta. Terdapat Ketuntasan Minimal) sejumlah 19 permasalahan yang ditemukan siswa atau 52%. Sehingga pada kelas X Administrasi presentase siswa yang tidak tuntas Perkantoran 2 pada pembelajaran dalam pembelajaran Teknologi Teknologi Perkantoran. Perkantoran sejumlah 48% atau Diantaranya guru hanya berada 17 siswa. didepan kelas tanpa berkeliling Teknologi Perkantoran sehingga apabila ada siswa yang merupakan salah satu mata mengalami kesulitan guru tidak pelajaran produktif pada mengetahuinya atau bahkan kurikulum 2013 yang siswa melakukan kegiatan sendiri mempelajari tentang karena merasa tidak diperhatikan pengoperasian perangkat lunak oleh guru, siswa belum bisa pengolah kata, pengolah angka, memanfaatkan waktu untuk aplikasi presentasi, teleconference bertanya mengenai masalah dan dan blog untuk membantu kesulitannya dalam pekerjaan kantor. Dalam hal ini pembelajaran, tidak tersedianya peneliti melakukan penelitian buku paket, guru sering pada mata pelajaran Teknologi meninggalkan siswa sehingga Perkantoran dengan materi apabila siswa mengalami pengoperasian aplikasi presentasi. kesulitan siswa tidak bisa Secara keseluruhan materi mata menanyakan kepada guru, siswa pelajaran tersebut hampir 90% kurang minat dengan media dan berupa praktek yang mana model pembelajaran yang disampaikan guru dengan metode digunakan oleh guru saat proses ceramah dengan memberi contoh pembelajaran dilaksanakan yaitu namun terlalu cepat dalam model ceramah dan penugasan, menjelaskannya, hal itu hal itu terlihat dari masih menyebabkan siswa tertinggal banyaknya siswa yang materi yang telah dijelaskan. mengobrol dengan temannya Menyikapi permasalahan yang bermain handphone atau berkaitan dengan pembelajaran, komputer saat guru sedang maka perlu upaya perbaikan dan menjelaskan. Sehingga, siswa inovasi dalam kegiatan kurang fokus pada materi yang pembelajaran. Salah satu disampaikan guru dan hal alternative yang biasa dipakai tersebut berdampak pada prestasi adalah guru melakukan perbaikan belajar yang kurang optimal. dalam proses pembelajarannya, Dari data yang diperoleh disini guru sebagai perancang dan dari guru pengampu mata organisator sehingga siswa pelajaran Teknologi Perkantoran memperoleh kesempatan untuk
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 13 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
memahami dan mendalami terdapat video, gambar maupun
materi ajar dalam proses kegiatan suara dalam membantu penerapan belajar tersebut, peneliti akan model pembelajaran Project mencoba menerapkan model Based Learning, hal ini berkaitan pembelajaran Project Based dengan penggunaan schoology Learning dengan menggunakan dimana didalam schoology media pembelajaran E-learning terdapat akses untuk yaitu Schoology. menambahkan video, gambar Penggunaan model maupun suara. pembelajaran Project Based Selain itu schoology sengaja Learning didasari pada ketentuan dipilih oleh peneliti karena bahwa lulusan SMK harus penggunaanya yang lebih mudah memiliki keahlian untuk dan dapat diakses oleh semua menghasilkan suatu produk siswa yang didalam pembelajaran selain itu dalam penerapan model dalam satu kelas. Schoology pembelajaran Project Based adalah salah satu Learning Learning akan membuat siswa Management System (LMS) lebih paham mengenai pelajaran berbentuk web sosial yang yang disampaikan oleh guru menawarkan pembelajaran seperti mereka karena memberikan didalam kelas dan memiliki siswa teknik belajar inovatif yaitu layanan berupa diskusi, tes dan dengan berlatih langsung, kuis, pekerjaan rumah serta mendengarkan, melihat dan schoology ini disediakan dalam memahami ini materi pelajaran, bentuk aplikasi telepon seluler tidak hanya mendengarkan dengan akses internet. Dengan penjelasan dari guru melainkan menggunakan schoology ini bisa mereka juga mencoba dan memudahkan interaksi antara mempraktikkan langsung. siswa dengan guru yang Pemahaman materi yang lebih bersangkutan. Sehingga sangat baik akan meningkatkan mendukung pembelajaran yang kemampuan intelektual siswa sedang berjalan dikelas ataupun sehingga mencapai tujuan diluar kelas. pembelajaran yang ditentukan. Media pembelajaran akan Sedangkan penggunaan lebih menarik jika menggunakan media pembelajaran berdasarkan media pembelajaran yang kenyataan yang ada, maka berbasis e-learning. Proses peneliti mencoba untuk pembelajaran dibuat dengan menerapkan dengan memanfaatkan sambungan memanfaatkan internet yaitu internet, sehingga bisa dilakukan suatu media pembelajaran di luar kegiatan belajar mengajar berbasis E-learning yaitu di dalam kelas. Dalam hal ini Schoology. Dalam penggunaan penggunaan internet memadukan media pembelajaran diperlukan antara belajar jarak jauh dan tatap teknologi web yang didalamnya muka (konvensional). Sebagian
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 14 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
materi disampikan melalui media pembelajaran E-learning
internet, dan sebagian lagi schoology lebih baik dengan rata- melalui tatap muka. Fungsinya rata hasil belajar yang lebih saling melengkapi. Dalam model tinggi. ini pengajar bisa memberikan Penelitian lain yaitu petunjuk pada siswa untuk Penelitian mengenai penggunaan mempelajari materi pelajaran model Project Based Learning melalui web yang telah (PjBL) pernah dilakukan oleh dibuatnya. Siswa juga diberikan peneliti sebelumnya yakni arahan untuk mencari sumber Arizona Neto Armando (2014) lain dari situs-situs yang relevan. dengan judul Penerapn Model Dalam tatap muka, peserta didik Project Based Learning untuk dan pengajar lebih banyak Meningkatkan Kualitas Proses diskusi dan praktek tentang dan Hasil Belajar Geografi materi yang telah dipelajari Peserta Didik Pada Materi melalui internet tersebut. Interaksi Manusia dan Pemanfaatan media pembelajaran Lingkungan Dalam Dinamika menggunakan schoology Hidrosfer Tahun Ajaran diharapkan menjadi salah satu 2013/2014 (Implementasi cara untuk meningkatkan prestasi Kurikulum 2013 di Kelas X ICT belajar siswa dalam penguasaan IPA 2 SMAN 1 Karanganyar). mata pelajaran Teknologi Penelitian tersebut merupakan Perkantoran. penelitian tindakan kelas yang Pernyataan di atas bertujuan untuk meningkatkan diperkuat dengan penelitian yang kualitas proses dan hasil belajar dilakukan oleh Komang Sabda geografi peserta didik Kusumantara (2017), dengan menggunakan model Project judul “Pengaruh Penerapan E- Based Learning. Hasil penelitian learning Schoology Pokok menunjukkan bahwa penerapan Bahasan Animasi 2 Terhadap model Project Based Learning Hasil Belajar Simulasi Digital mampu meningkatkan proses dan Dengan Model Pembelajaran hasil belajar geografi melalui 2 Savi (Somatis, Auditori, Visual, siklus yang digunakan. Oleh Dan Intelektual) Di Kelas X karena itu, penelitian ini mencoba Administrasi Perkantoran SMK menerapkan model Project Based Negeri 1 Singaraja”, yang Learning dengan menggunakan menunjukkan bahwa penggunaan media schoology untuk media pembelajaran E-learning meningkatkan prestasi belajar schoology dan media siswa. pembelajaran konvensional, Berdasarkan uraian yang dilihat dari rata-rata hasil belajar, telah disampaikan, peneliti rata-rata kelas eksperimen adalah tertarik untuk mencoba 19,33 dan kelas control adalah melakukan penelitian tentang 16,78 dapat disimpulkan bahwa Peningkatan Prestasi Belajar Mata
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 15 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
Pelajaran Teknologi Perkantoran pemahaman dan pengetahuan
melalui Penerapan Model materi siswa saat Pembelajaran Project Based pembelajaran. Berikut Learning Menggunakan Media prestasi belajar siswa ranah Schoology Kelas X AP 2 SMK kognitif kelas X AP 2 SMK Negeri 3 Surakarta Semester Negeri 3 Surakarta. Genap Tahun Pelajaran Tabel 4.2 Data Prestasi 2017/2018. Belajar Siklus I Ranah Kognitif II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang Berdasarkan hasil tes dilakukan oleh peneliti adalah evaluasi siswa, menunjukkan Penelitian Tindakan Kelas bahwa ketuntasan prestasi (PTK). Subyek penelitian ini belajar dengan KKM adalah siswa kelas X AP 2 di (Kriteria Ketuntasan SMK Negeri 3 Surakarta Minimal) ≥ 75 yang dicapai Semester Genap Tahun Pelajaran pada siklus I sebanyak 26 2017/2018 yang berjumlah 36 siswa dengan persentase siswa. Pebelitian ini dilaksanakan 72,22% dengan nilai rata-rata dengan melibatkan guru mata kelas yang diperoleh siswa pelajaran Teknologi Perkantoran, mencapai 74,86. Dari hasil peneliti dan siswa. tersebut mengidentifikasikan Teknik pengumpulan data bahwa dalam penerapan dilakukan dengan metode model pembelajaran Project wawancara, metode observasi, Based Learning metode dokumentasi dan metode menggunakan media tes. Prosedur penelitian meliputi schoology masih kurang baik tahap: tahap perencanaan dan belum mencapai target tindakan, tahap pelaksanaan indikator capaian penelitian tindakan, tahap pengamatan 80% sehingga perlu adanya tindakan, tahap refleksi tindakan. perbaikan sebab persentase ketuntasan hasil tes evaluasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN siswa baru mencapai 72,22%. Berdasarkan hasil evaluasi 2) Ranah Psikomotorik dan observasi belajar siklus I Berikut prestasi yang dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa ranah sebagai berikut : psikomotorik kelas X AP 2 1) Ranah Kognitif SMK Negeri 3 Surakarta. Prestasi belajar ranah kognitif diperoleh dari tes evaluasi menggunakan media schoology. kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sampai mana
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 16 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siklus media schoology.
I Ranah Psikomotorik Pelaksanaan evaluasi masih sama dengan siklus I. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sampai mana pemahaman dan pengetahuan materi siswa saat Ket: (BS=Baik Sekali, B=Baik, pembelajaran. C=Cukup, K=Kurang, KS=Kurang Berdasarkan hasil Sekali) evaluasi belajar siklus II Berdasarkan tabel ranah kognitif yang diatas maka dapat dilihat dilakukan, diperoleh hasil bahwa penilaian ranah sebagai berikut : psikomotorik siklus I pada aspek (A) Keaktifan dalam Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar kegiatan pembelajaran, Siklus II Ranah Kognitif jumlah siswa dengan penilaian baik sekali sebanyak 7 siswa (19,44%), jumlah siswa dengan penilaian baik sebanyak 17 siswa (47,22%), jumlah siswa dengan penilaian Berdasarkan hasil cukup sebanyak 9 siswa evaluasi siswa menunjukkan (25%), jumlah siswa dengan bahwa ketuntasan prestasi penilaian kurang sebanyak 3 belajar ranah kognitif dengan siswa (8,33%). Sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan pada aspek (B) Kerjasama Minimal=75) yang dicapai jumlah siswa dengan pada siklus II sebanyak 30 penilaian baik sekali siswa yang mencapai batas sebanyak 6 siswa (16,67%), KKM yang ditentukan jumlah siswa dengan dengan persentase 83,33 % penilaian baik sebanyak 24 dan nilai rata-rata kelas siswa (66,67%), jumlah mencapai 80,97. Dari hasil siswa dengan penilaian tersebut mengidentifikasikan cukup sebanyak 6 orang bahwa dalam proses (16,67%). pembelajaran yang sedang Berdasarkan hasil evaluasi berlangsung sudah berhasil, dan observasi belajar siklus II sebab ketuntasan prestasi yang dilakukan, diperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai berikut : sudah melebihi indikator 1) Ranah Kognitif yang diharapkan yaitu 80%. Prestasi belajar ranah kognitif diperoleh dari tes evaluasi menggunakan Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran e-ISSN 2614-0349 17 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
2) Ranah Psikomotorik Hal itu dapat dilihat dari hasil
Berikut prestasi belajar berikut ini siswa ranah psikomotorik 1. Prestasi belajar siswa pada kelas X AP 2 SMK Negeri 3 ranah kognitif pra siklus Surakarta. diperoleh data hasil penilaian Tabel 4.5 Data Prestasi Belajar Siklus siswa dengan persentase II Ranah Psikomotorik ketuntasan sebesar 52,78% dengan perolehan nilai rata- rata kelas sebesar 70,00. Setelah diadakan tindakan Ket: (BS=Baik Sekali, B=Baik, siklus I, persentase C=Cukup, K=Kurang, KS=Kurang ketuntasan prestasi belajar Sekali) siswa meningkat menjadi Berdasarkan tabel 72,22% dengan nilai rata-rata diatas maka dapat dilihat kelas sebesar 74,86. Siklus II bahwa penilaian ranah diperoleh persentase sebesar psikomotorik siklus II pada 83,33% dengan nilai rata-rata aspek (A) Keaktifan dalam kelas sebesar 80,97. kegiatan pembelajaran, 2. Prestasi belajar siswa pada jumlah siswa dengan ranah psikomotorik diperoleh penilaian baik sekali data hasil penilaian siswa sebanyak 19 siswa (52,78%), sebagai berikut : jumlah siswa dengan a. Keaktifan siswa dalam penilaian baik sebanyak 13 proses pembelajaran siswa (36,11%), jumlah mengalami peningkatan siswa dengan penilaian pada tiap siklusnya yaitu cukup sebanyak 4 siswa pada pra siklus persentase (11,11%). Sedangkan pada rata-rata kelas sebesar aspek (B) Kerjasama jumlah 59,44%. Sedangkan pada siswa dengan penilaian baik siklus I meningkat sekali sebanyak 17 siswa menjadi 75,56%. Siklus II (42,22%), jumlah siswa meningkat menjadi dengan penilaian baik 88,33%. sebanyak 19 siswa (52,78%). b. Kerjasama siswa dalam proses pembelajaran, pada IV. KESIMPULAN pra siklus persentase nilai Penerapan model rata-rata kelas sebesar pembelajaran Project Based 62,78%. Sedangkan pada Learning menggunakan media siklus I mengalami schoology dapat meningkatkan peningkatan menjadi 80%. prestasi belajar mata pelajaran Siklus II mengalami Teknologi Perkantoran di kelas X peningkatan menjadi AP 2 SMK Negeri 3 Surakarta. 89,44%.
Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
e-ISSN 2614-0349 18 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran
c. Prestasi belajar siswa Untuk Meningkatkan
pada ranah psikomotorik Kemampuan Membuat mengalami peningkatan Dokumen Massal Dengan dari pra siklus persentase Mail Merge Siswa Kelas X nilai rata-rata kelas SMK Negeri 1 Bawen. sebesar 61,11%, pada Semarang: Universitas siklus I meningkat Negeri Semarang. menjadi 77,78%. Sutratinah, Tirtonegoro. (2001). Sedangkan Siklus II Anak Supernormal dan terjadi peningkatan lagi Program Pendidikannya. menjadi 88,89%. Jakarta: Bina Aksara. V. DAFTAR PUSTAKA Trianto (2009). Mendesain Model Aunurrahman. (2013). Belajar Pembelajaran Inovatif- dan Pembelajaran. Progresif: Konsep, Bandung: Alfabeta. Landasan, dan Implementasinya pada Departemen Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Nasional. (2003). Undang- Pendidikan (KTSP). Undang Nomor 20 Tahun Jakarta: Kencana Prenada 2003 Tentang Sistem Media Group. Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Juniarti, Rani Dwi. (2014). Bandung: PT. Remaja Pengembangan Media Rosdakarya. Mobile Learning Dengan Aplikasi Schoology Pada Pembelajaran Geografi Materi Hidrosfer Kelas X Sma Negeri 1 Karanganyar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Purwanto. (2013). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suprihanto, Agus. (2016). Pemanfaatan Schoology Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran e-ISSN 2614-0349