You are on page 1of 16

PROPOSAL SKRIPSI

“Persepsi Pendengar Kajian Islami Program Kuliah Subuh RRI


PRO 1 Ternate”

Oleh :
Fadila Salam
NIM : 121057023318022

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYAIARAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
TERNATE
2021
Ringkasan
Penelitian dengan tema Persepsi Pendengar Kajian Islami Program Kuliah
Subuh RRI PRO 1 Ternate ini bertujuan mengetahui presepsi pendengar dari
program Kuliah Subuh RRI PRO 1 Ternate. Salah satu program RRI PRO 1
Ternate yang bekerja sama dengan universitas yang ada di kota Ternate. Yang
juga menjelaskan tentang dakwah tidak hanya diatas mimbar namun juga bias
melalui media teknologi. Selain itu, untuk mengetahui pandangan pendengar
tentang program ini, yang bisa dijadikan bahan evaluasi bagi pihak penyelenggara
program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian
akan dilakukan di Kota Ternate. Subjek penelitiannya ialah merupakan pendengar
kuliah subuh RRI PRO 1 Kota Ternate. Teknik pengumpulan data dari penelitian
ini ialah dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangkan analisis data akan dilakukan dengan deskriptif kualitatif.

2
DAFTAR ISI

Ringkasan...............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................4
B. Identifikasi Masalah......................................................................................6
C. Rumusan Masalah.........................................................................................6
D. Tujuan...........................................................................................................7
E. Manfaat.........................................................................................................7
1. Secara teoritis............................................................................................7
2. Secara praktis............................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................8
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................8
B. Kerangka Teori.............................................................................................9
1. Komunikasi Massa....................................................................................9
2. Program Radio.........................................................................................10
3. Kajian Islam............................................................................................10
BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................12
A. Metodologi Penelitian.................................................................................12
1. Metode penelitian....................................................................................12
2. Subjek dan lokasi penelitian....................................................................12
3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................12
4. Analisis Data...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Radio merupakan media komunikasi massa yang mampu berperan baik
sehingga, hal ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat pendengarnya.
Kenyataan ini diketahui dengan semakin banyaknya orang-orang yang memiliki
pesawat radio baik yang bermukim di kota maupun di desa. Bersamaan dengan
kemajuan tekhnologi yang semakin pesat komunikasi jarak jauh telah dapat
dilakukan dalam waktu yang singkat melalui saluran jarak jauh telah dapat
dilakukan seperti teleks radio maupun televisi. Perubahan-perubahan zaman dan
peralatan komunikasi yang canggih dan kompetitif satu dengan yang lain tentu
akan melahirkan suatu tatanan baru dalam melaksanakan dakwah. Terutama
sekali, dakwah yang diselenggarakan dengan menggunakan (memanfaatkan)
peralatan teknologi komunikasi.1

Melihat kebutuhan akan adanya media (elektronik) dalam melaksanakan


tugas-tugas dakwah, perlu diadakanya suatu jalinan kerjasama dengan pihak
pengelola atau pemilik media elektronik. Berpijak dari uraian Anwar Masyari di
atas, maka dapat diambil suatu pengertian pokok pelaksanaan dakwah pada masa
sekarang ini, yang mana perkembangan teknologi alat-alat komunikasi semakin
canggih dan kompetitif. Pemakaian metode yang mengikuti perkembangan
kehidupan masyarakat sebagai sasaran dakwah adalah sesuatu yang musykil, tentu
dengan harapan bahwa metode dakwah yang dipakai menjadi lebih efektif dan
mengena kesasaran sesuai dengan tujuan yang dikehendaki (dakwah islam bi al-
hal).

Dakwah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi


keteladanan, misalnya dengan tindakan amal karya nyata yang dari karya nyata
tersebut hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek
dakwah. Dakwah bi al-hal dilakukan oleh Rasullullah, terbukti bahwa ketika
pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi adalah membangun masjid Al-
1
Anwar masy’ari, Studi tentng ilmu dakwah ( Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1981 ), hlm.85

4
Quba, mempersatukan kaun Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah
nyata yang dilakukan oleh Nabi yang dapat dikatakan sebagai dakwah bi al-hal2

Dakwah Bi Al-hal diradio dalam hal keteladanan yang ditunjukan maka


pemilihan narasumber menjadi penting sehingga dakwah yang disampaikan bukan
hanya sebuah teori saja namun dakwah yang disampaikan adalah dakwah yang
benar-benar hidup dimana konsep hukum islam diterapkan oleh pendakwah dalam
kehidupan sehari-hari sehingga tidak ada keraguan ketika masyarakat mendengar
narasumber tersebut adanya kepercayaan mengenai apa yang telah disampaikan di
radio.

Pemanfaatan media radio akan merangsang minat masyarakat untuk


melihat dan mendengarkan siaran dakwah (agama islam) karena, peningkatan
frekuensi siaran dakwah akan menjadi sebuah langkah awal terjadinya dampak
yang berupa perubahan pengetahuan dan perilaku keagaman dengan sasaran
dakwah (komunikan atau masyarakat). Sebab, frekuensi penerima siaran dakwah
merupakan salah satu fakta yang dapat membedakan pengetahuan keagamaan
seseorang dengan orang lainnya.3

Adapun kelebihan dari media elektronik radio sebagai objek studi sarana
penyampaian dakwah, disamping daya jangkau penyebaran lebih luas,
kemampuan radio menembus seluruh lapisan masyarakat juga menjadi sesuatu
yang sangat menarik untuk diteliti. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan radio
yang tidak menyita banyak waktu para pendengarnya. Tidak seperti media
majalah yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk membaca dan memahami
dakwah yang disampikan lewat kalam itu, atau tidak seperti tablig akbar yang
mengharuskan objek dakwah meluangkan waktunya datang ke suatu tempat tidak
juga media televisi yang notabene hanya orang mampu yang memilikinya.
Dakwah lewat radio dapat dinikmati tanpa harus meninggalkan aktifitas pokok
pendengarnya.4

2
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. Ilmu Dakwah. (Amzah Jakarta 2009) ham. 11
3
Onong, Ilmu Komunikasi, hlm.105.
4
Lukiati Komala Erdinaya, Komunikas , hlm. 40.

5
Radio sebagai sarana dakwah kepada masyarakat dapat dilihat dari
program yang dibuat oleh radio apakah ada program dakwah atau tidak walaupun
segmen radio tersebut adalah umum. Radio dengan segmen umum memiliki
banyak program yang mencakup banyak hal mulai dari hiburan, pendidikan
maupun keagamaan. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa radio yang ada di kota
Ternate yang segmennya umum tetap menyediakan satu program untuk dakwah
salah satunya RRI Pro 1 Ternate.

RRI Pro 1 FM 101,8 MHZ disiarkan dari Ternate, Maluku Utara. RRI Pro
1 adalah salah satu bagian dari siaran RRI dengan program musik hits yang cocok
bagi pendengar muda, namun tetap sarat informasi.5 Program-program Pro 1
adalah program yang memberikan informasi dengan sasarannya adalah anak muda
sehingga pendekatan yang dilakukan yaitu dengan penyampaian yang begitu
ringan namun tidak melupakan subtansinya yaitu memberikan informasi yang
bermanfaat.

Program-program yang dihadirkan di frekuensi Pro 1 Ternate yang


informatif, baik berupa gaya hidup maupun program religius yang memberikan
kekuatan secara spritual sebagai salah satu ciri khas bagian dari RRI sebagai
saluran pemersatu bangsa. Program religi yang dihadirkan di Pro 1 Ternate yakni
Pro 1 Salam memberikan informasi seputar dunia islam dengan diselingi lagu-
lagu bernuansa religi dari musisi-musisi ternama yakni Ungu, Gigi dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengkaji tentang Persepsi
Pendengar Kajian Islami Program Kuliah Subuh RRI PRO 1 Ternate

B. Identifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah
Bagaimana Persepsi Pendengar Kajian Islami Program Kuliah Subuh RRI
PRO 1 Ternate?

D. Tujuan
Tujuan penelitan ini untuk mengetahui dan menganalisis Persepsi Pendengar
Kajian Islami Program Kuliah Subuh RRI PRO 1 Ternate
5
https://radioonline.co.id/rri-2-ternate/

6
E. Manfaat

1. Secara teoritis
Penelitian ini dapat memperkaya dan memperkuat teori-teori yang
berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap media massa, khususnya
radio, secara sistematis dan menarik pada setiap programnya. Serta dapat
berguna dalam upaya mengkaji, mendalami dan mengembangkan ilmu
komunikasi yang berhubungan dengan masalah media massa.

2. Secara praktis
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi siaran di Kuliah Subuh dan Prodi KPI guna meningkatkan program
siaran, sarana, prasarana, serta inovasi baru yang bermanfaat bagi pemirsa.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini juga perna dilakukan oleh Syayidatul Umroh dalam
tulisannya yang berjudul “Strategi Dakwah Radio Suara Muslim Surabaya
Dalam Program Mozaik”, pada tahun 2018. dalam penelitiannya
Syayidatul mengangap bahwa berdakwah melalui media sangatlah penting
dalam meneruskan tugas dakwah keseluruh ummat, sebab media
komunikasi sangatlah mudah menjadi sarana berdakwah di semua sasaran
mad‟u yang diinginkan, seperti media dakwah melalui radio yang
digunakan untuk media berdakwah.
Karena radio bersifat langsung. Untuk menyampaikan dakwah
melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagimana
penyampaian pesan dakwah melalui pers, majalah, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini memiki kesamaan dengan penelitan peneliti
yaitu peran media dalam meneruskan tugas dakwah. Dan ada perbedaan
yang membuat peneliti mengangkat judul ini yaitu masyarakat Ternate
yang masih munggunakan radio sebagai media untuk memperoleh
informasi.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Nisa Aoliatul Faizah
dalam tulisannya yang berjudul “Persepsi Pendengar Pengajian Selasaan
Di Radio Suara Al-hikmah Satu (SAS) Fm Benda”, Pada tahun 2019.
penulis tertarik untuk meneliti bagaimana persepsi masyarakat RW 03
Kelurahan Benda terhadap program acara Pengajian Selasaan di radio SAS
FM.
Program Acara Pengajian Selasaan merupakan pengajian rutin
yang diadakan oleh pondok pesantren Al Hikmah 1 Benda dan disiarkan
langsung melalui siaran radio SAS FM Benda setiap hari Selasa pukul
07.00 s.d 11.00 WIB. Pengajian Selasaan merupakan salah satu bentuk
kontribusi dari pondok pesantren Al Hikmah 1 Benda terhadap masyarakat
sekitar untuk membina masyarakat akan pentingnya ilmu agama, sehingga
Pengajian Selasaan ini menjadi wadah untuk bisa menimba ilmu agama.

8
Pengisi pengajian ini dari para kyai maupun ustadz Pondok Pesantren Al
Hikmah 1 Benda yang berada di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes
Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian Nisa memiliki kesamaan dengan penelitain peneliti yaitu
tentang peresepsi pendengar terhadap program Islami Radio. Namun tetap
ada perbedan dari penelitian ini yaitu tempat penelitian dan sasaran
penelitian.

B. Kerangka Teori
Dalam tahapan ini peneliti memilih dan memilah beberapa teori yang
dianggap dapat membantu peneliti dalam menjawab beberapa kata kunci
dalam focus penelitian yang telah dirumuskan diatas. Selain itu
penggunaan teori berikut dibawah ini juga sekiranya dapat
memandu/mengarahkan penulis dalam melakukan aktiftas pengumpulan
data di lokasi penelitian nantinya. Penggunaan teori-teori seperti dibawah
ini dengan pertimbangan bahwa satu teori dengan teori lainya saling
melengkapi atau menjang.

1. Komunikasi Massa
Menurut Bittner (1980), kominikasi massa merujuk pada proses
komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang. Madia massa adalah sarana utama
dalam komunikasi massa untuk menyebarkan pesan-pesan kepada
khalayak. Media massa dapat berupa media massa cetak seperti surat
kabar, majala dan buku; media elektronik seperti radio dan televisi;
serta media digital (internet). Karakteristik utama komunikasi massa
lainya adalah jumlah khalayaknya yang sangat besar.
DeFleur dan Dennis (1985) mengartikan komunikasi massa
sebagai proses komunikasi yang ditandai oleh penggunaan media bagi
komunikatornya untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan
terus menerus diciptakan makna-makna yang diharapkan dapat

9
mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda melalui
berbagai cara.6
Sementara Ruben (1992), mendevinisikan komunikasi massa
sebagai suatu proses dimana informasi diciptakan dan disebarkan oleh
organisasi untuk dikonsumsi khalayak.

2. Program Radio

Radio merupakan media yang jangkauannya luas dan mudah


diakses karena pendengar dapat mendengarkan informasi melalui
radio tanpa harus berlangganan dan ini tidak mengelurkan biaya.
Akses radio yang begitu mudah sehingga pendengarnya terdiri
dari semua kalangan ini menjadi hal yang harus dipertimbangakan
oleh radio ketika memberikan informasi atau membuat konten
radio apalagi konten dakwah yang sangat sensitif.

Konten dakwah harusnya dibuat oleh orang yang mumpuni


minimal penyiar dan narasumber yang dihadirkan di Pro 1 FM
Ternate seharusnya orang yang berkompeten dan isi konten harus
berkualitas. Pro 1 Kuliah Subuh saat ini diisi oleh Dosen dan
beberapa mahasiswa dari Universitas yag ada di kota Ternate,
salah satu kampus yang terlibat yaitu Universitas Muhammadiyah
Maluku Utara.

3. Kajian Islam
Islam sebagai sebuah agama merupakan sebuah topik yang
menarik dikaji, baik oleh kalangan intelektual Muslim sendiri maupun
sarjana-sarjana Barat, mulai tradisi orientasi sampai pada sebutan
Islamits (ahli pengkaji keislaman) atau sebutan lain sebagai Islamolog
dengan kata lain, ditinjau dari pelaku pelaksanaan studi Islam, subjek
studi Islam dapat dikategorikan atas dua macam: subjek berasal dari
kalangan internal umat Islam dan subjek yang bukan Muslim.
Meminjam ungkapan Fazlur Rahman, sebagaimana dijelaskan oleh
6
Melvin L, DeFleur. dan Everette E. Dennis. 1985. “Understanding Mass
Communication”. Baston: Houghton Mifflin Company.

10
Bustamin, kajian Islam dilihat dari subjeknya dapat dibedakan atas
dua kutub yang berlainan: orang dalam (insider) dan orang luar
(outsider). Kedua kelompok ini tentunya sangat berlainan. Dan dalam
konteks ini, subjek pengkaji Islam dari kalangan orentasils oleh
Rahman dikategorikan sebagai “orang luar” (outsider) dan ilmuan
Islan dianggap sebagai “orang dalam” (insider).7

7
Kamaruzzaman, Bustaman Ahmad. 2002. Islam Historis,Dinamika Studi Islam Di
Indonesia (Yogyakarta: Galang Press), hal 13

11
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode peneitian yang berjudul Persepsi Pendengar Kajian Islami


Program Kuliah Subuh RRI PRO 1 Ternate merupakan penelitian
kualitatif. penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur stastitik atau bentuk
hirungan liannya.

2. Subjek dan lokasi penelitian


a. Subjek
Peneliti mengambil subjek penelitiannya yakni pendengar RRI
PRO 1 Ternate program Kuliah Subuh.
b. Lokasi penelitian
Penelitian ini berlokasi di kota Ternate khususnya pendengar
yang rutin mendengar Kajian Islami Program Kuliah Subuh
RRI PRO 1 Ternate.

3. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan, penelitian dengan metode
pengamatan atau observasi biasanya dilakukan untuk melacak
secara sistematis dan langsung terkait dengan persoalan-persoalan
social, politis dan kultur masyarakat.8 Teknik ini membantu
peneliti untuk memperoleh data tentang presepsi pendengar
khusunya masyarakat kota Ternate yang mendengar program
kuliah subuh RRI PRO 1Ternate.
b. Wawancara

8
Lexy J. Moleong. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal 111

12
Dalam penelitian kualitatif teknik yang seriang dipakai yakni
wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan.9
Metode ini digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian secara langsung yang diperoleh dari narasumber atau
pendengar program Kuliah Subuh.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik
dokumentasi merupakan salah satu teknik untuk memperoleh data
penelitian dari dokumen-dokumen yang terdapat pada suatu buku,
makalah, artikel, foto dan lain-lain.
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber
data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat
di manfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk
meramalkan. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan
dokumen resmi.10 Sehingga metode ini digunakan peneliti untuk
memperoleh data tentang presepsi pendengar program kuliah
subuh RRI PRO 1 Ternate.

4. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualtitatif, terdiri dari dua jenis yaitu
analisis ketika di lapangan, dan setelah di lapangan. Analisis ketika di
lapangan bersifat induktif, sedangkan analisis setelah di lapangan dapat
digunakan analisis diskripsi-kualitatif.11
a. Pengumpulan data

9
Lexy J. Moleong. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal 135.
10
Lexy J. Moleong. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal 161
11
Nawari, Ismail. 2011. Konflik Umat Beragama dan Budaya Lokal. Bandung: CV.
Lubuk Agung. Hal 12

13
Dalam proses analisis data ini kegiatan yang pertama adalah
proses pengumpulan data. Data penelitian yang dikumpulkan
oleh peneliti melalui observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi.
b. Reduksi data
Reduksi data bertujuan untuk memberikan gambaran dan
mempertajam hasil dari pengamatan yang sekaligus untuk
mempermudah kembali pencarian data yang diperoleh. Reduksi
data yaitu merangkum data-data dari lapangan sesuai dengan
fokus penelitian sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk
mempermudah peneliti menarik kesimpulan.
c. Penyajian data
Penyajian data ialah mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan penelitian dan memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan. Sehingga dengan penyajian data
dapat mempermudah pemahaman terhadap masalah yang diteliti.
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan proses terakhir dan terpenting,
karena kesimpulan dari suatu penelitian harus dapat diuji
kebenarannya sehingga menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruzzaman Bustaman. 2002. Islam Historis,Dinamika Studi Islam Di


Indonesia (Yogyakarta: Galang Press), hal 13

DeFleur, Melvin L. dan Everette E. Dennis. 1985. “Understanding Mass


Communication”. Baston: Houghton Mifflin Company.
Effendi, Onong Uchayana. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, Remaja
Rosda Karya, 1998
Effendy, Onong Uchjana. Radio Siaran Teori dan Praktek, Cet. I,.. dalam Haris
Sumadiria, Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) hlm. 116

Erdianto Elvinaro, Lukiati Komala, Komunikasi Massa (Suatu Pengantar),


Bandung, Simbiosa Rekatama Media 2005

Ismail, Nawari. 2011. Konflik Umat Beragama dan Budaya Lokal. Bandung: CV.
Lubuk Agung. Hal 12

Masy’ari, Anwar. Studi tentng ilmu dakwah ,Surabaya , PT. Bina Ilmu, 1981

M. Hardjana, Agus. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal (Yogyakarta:


Sanisius, 2003) hlm. 40-41.

Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Mubarok, Achmad. Psikologi Dakwah (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001) hlm. 128.
Munir Amin, Samsul. Ilmu Dakwah, Jakarta, Amzah, 2009.

https://radioonline.co.id/rri-2-ternate/

15
16

You might also like